Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN

Rabu, 01 Februari 2012

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM REPRODUKSI

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM REPRODUKSI

Keluhan utama yang pada umumnya menyebabkan ibu hamil mengunjungi sarana pelayanan kesehatan
IBU dan ANAK adalah:

1. Berhubungan dengan masalah kehamilan

1. Memastikan adanya dugaan kehamilan.

2. Ingin mengetahui usia kehamilan.

3. Mual, muntah dan atau nyeri kepala.

4. Perdarahan pervaginam.

5. Keluar cairan pervaginam (air ketuban, leukorea?)

6. Merasakan gerakan anak yang kurang atau bahkan tidak bergerak.

7. Merasa akan melahirkan (inpartu).

2. Berhubungan dengan penyakit yang menyertai kehamilan

1. Penyakit infeksi.

2. Penyakit sistemik atau penyakit kronis yang sudah dirasakan sebelum kehamilan ini.

Berdasarkan atas keluhan utama diatas, dokter harus dapat mengembangkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik lanjutan untuk menentukan status kesehatan penderita dalam rangka perencanaan
pengelolaan kasus lebih lanjut.

Sebelum memberikan pelayanan, klien harus dimintai persetujuannya (“informed consent”) untuk
mencegah terjadinya konflik masalah etik pada kemudian hari.

Pelayanan antenatal bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil, konseling persiapan
persalinan, penyuluhan kesehatan, pengambilan keputusan dalam rujukan dan membimbing usaha
untuk membangun keluarga sejahtera.
Kunjungan pertama merupakan kesempatan untuk menumbuhkan rasa percaya ibu sehingga dia merasa
nyaman untuk membicarakan masalah dirinya kepada dokter.

Rasa nyaman dapat ditumbuhkan pada diri pasien bila :

1. Pemeriksaan dilakukan ditempat yang tertutup, bersifat pribadi dengan kerahasiaan yang terjaga
dengan baik.

2. Apa yang dikatakan oleh ibu didengar dan diperhatikan secara baik.

3. Pasien merasa diperlakukan dengan rasa hormat dan dihargai.

I. ANAMNESA

1. Identitas pasien

a. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.

b. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.

c. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.

2. Anamnesa obstetri :

a. Kehamilan yang ke …..

b. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( “last menstrual periode”-LMP )

c. Riwayat obstetri:

§ Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).

§ Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).

§ Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.

§ Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini ).

§ Pada primigravida :

§ Lama kawin, pernikahan yang ke ….

§ Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung …. Tahun.


Anamnesa tambahan : Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan
hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air besar, kebiasaan
merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu sebelum dan selama kehamilan).

II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada ibu dilakukan setelah dilakukannya anamnesa. Sebelum memulai pemeriksaan,
perawat harus menjelaskan pada ibu dan kelurga apa yang akan dilakukan. Berikan mereka waktu untuk
mengajukan pertanyaan sehingga mereka dapat memahami pentingnya pemeriksaan tersebut.

Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang
terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya. Pada setiap pemeriksaan kehamilan dengan
melihat dan meraba ditentukan apakah ibu sehat dan janin tumbuh dengan baik. Tinggi fundus uteri
sesuai dengan perhitungan umur kehamilan dan pada umur kehamilan lebih lanjut ditentukan letak
janin.

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, tinggi fundus uteri
(tafsiran berat janin), auskultasi (untuk mengetahui denyut jantung janin), palpasi abdominanl untuk
mendeteksi kehamilan ganda ( setelah UK 28 minggu), menuver leoppld untuk mendeteksi kedudukan
normal.

Di beberapa klinik, pemeriksaan pelviks mingguan di mulai dari minggu ke 36 sampai 38dan dilanjutkan
sampai aterm, terutama untuk memastikan presentasi, stasiun, dan dilatasi dan effacement cerviks.

Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain :

1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat

Pemeriksaan pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien. Perhatikan bagaimana sikap tubuh,
keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis,
scoliosis atau pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan
gembira, apakah ibu tampak lemah

2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan

Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan,
perhatikan apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg
selama kehamilan. Yang sebagian besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Kenaikan berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan. Jelaskan bahwa berat badan
ibu naik secara normal yang menunjukkan janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu
kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia perlu dirujuk. Tinggi berat badan hanya diukur pada
kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai
dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai panggul
yang sempit sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggu badan ibu kurang dari 145 atau
tampak pendek dibandingkan dengan rata-rata ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.

3. Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan darah
mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu
bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan
darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter
serta perlu diperiksa kehamilannya.

Khususnya tekanan darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat dan anjurkan ibu
persalinannya direncanakan di rumah sakit.

4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki

Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba
(palpasi), periksa dengar (auskultasi),periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.

Pada saat melakukan pemeriksaan daerah dada dan perut, pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi
dilakukan secara berurutan dan bersamaan sehingga tidak adanya kesan membuka tutup baju pasien
yang mengakibatkan rasa malu pasien.

Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu dengan melakukan inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi terhadap ibu hamil dari kepala sampai kaki

ü Lihatlah wajah atau muka pasien

Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat
pada wajah periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga
memerlukan tindakan lebih lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau tidak.
Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalinan.
Jelaskan pula bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah.

Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada
mata kaku dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda
preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan
cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat
hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan tekanan
darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah sakit.

Selain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva, lihatlah sclera mata adakah sclera kuning atau
ikterik
ü Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah adakah stomatitis,
gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya
bau mulut yang menyengat.

ü Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid, pembengkakan saluran limfe

ü Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan
adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol
atau datar atau bahkan masuk. Putting susu yang datar atau masuk akan mengganggu proses menyusui
nantinya. Apakah asinya sudah keluar atau belum. Lihatlah kebersihan areola mammae adakah
hiperpigmentasi areola mammae.

ü Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada perut ibu.

Tujuan pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak dan presentasi janin, turunnya bagian
janin yang terbawah, tinggi fundus uteri dan denyut jantung janin.

Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, penting untuk dilakukan hal– hal sebagai berikut:

· Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu

· bantulah ia untuk santai. Letakkan sebuah bantal dibawah kepala dan bahunya. Fleksikan tangan
dan lutut. Jika ia gelisah bantulah ia untuk santai dengan memintanya menarik nafas panjang.

· cucilah tangan anda sebelum mulai memeriksa, keringkan dan usahakan agar tangan perawat cukup
hangat.

Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris) adakah linea alba nigra, adakah
striae gravidarum, adakah bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan juga dengan
pemeriksaan raba adanya pergerakan janin. Tentukan apakah pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilannya. Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan,
maka semakin tinggi fundus uteri. Namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun
kembali karena kepala telah turun atau masuk ke panggul. Pada kehamilan 12 minggu, tinggi fundus
uteri biasanya sedikit diatas tulang panggul. Pada kehamilan 24 minggu fundus berada di pusat. Secara
kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari tetapi perhitungan tersebut
sering kurang tepat karena ukuran jari pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih tepat dianjurkan
memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis dalam sentimeter dengan pedoman sebagai
berikut:

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri

20 minggu 20cm

24 minggu 24cm

28 minggu 28cm
32 minggu 32cm

36 minggu 34-46cm

Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena pertumbuhan janin. Pada kunjungan
pertama, tingginya fundus dicocokkan dengan perhitungan umur kehamilan hanya dapat diperkirakan
dari hari pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak diketahui maka umur kehamilan hanya dapat
diperkirakan dari tingginya fundus uteri. Pada setiap kunjungan, tingginya fundus uteri perlu diperiksa
untuk melihat pertumbuhan janin normal, terlalu kecil atau terlalu besar.

2. Pemeriksaan khusus obstetri

1. Inspeksi :

§ Chloasma gravidarum.

§ Keadaan kelenjar thyroid.

§ Dinding abdomen ( varises, jaringan parut, gerakan janin).

§ Keadaan vulva dan perineum.

2. Palpasi

Maksud untuk melakukan palpasi adalah untuk :

§ Memperkirakan adanya kehamilan.

§ Memperkirakan usia kehamilan.

§ Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.

§ Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.

§ Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.

PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN

Tehnik :

1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu.
2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi
otot dinding abdomen.

3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan
menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga
menghadap kearah kaki ibu.

Leopold I :

o Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.

o Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.

o Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau kosong).

Leopold II :

o Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.

o Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.

o Tentukan bagian-bagian kecil janin.

Leopold III :

o Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman
bagi pasien.

o Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.

o Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami
engagemen atau belum.
Leopold IV :

o Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.

o Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.

o Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

Gambar 5

Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan berdasarkan parameter tertentu (
umbilikus, prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)

VAGINAL TOUCHER PADA KASUS OBSTETRI

Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:

1. Sebagai bagian didalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.

2. Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk melakukan evaluasi
kapasitas panggul (pelvimetri klinik ) dan menentukan apakah ada kelainan pada jalan lahir yang
diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan pervaginam.

3. Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa letak
janin.

4. Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang
diharapkan.

5. Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil janin
atau talipusat.

Diposting oleh Ninda Nurmala Sari di 06.04

Kirimkan Ini lewat Email


BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog

▼ 2012 (13)

► Maret (2)

▼ Februari (9)

MENCUCI RAMBUT

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

PERAWATAN LUKA MODERN DRESSING

PRINSIP PEMBERIAN OBAT

PENATALAKSANAAN SISTEM RESPIRASI

APENDISITIS

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM REPRODUKSI

SADARI
► Januari (2)

► 2011 (2)

Mengenai Saya

Foto saya

Ninda Nurmala Sari

Doakan cita-cita ku yach. semoga aku mudah menyelesaikan pendidikanku tepat pada waktunya, biar
cpt bisa buka klinik sendiri & insyaAllah bisa membangun RS sendiri. doakn juga pendidikanku ini dapat
aku gunakan untuk mengabdi pada negara ku, memberi hak yang seharusnya diberikan kepada orang
yang benar-benar membutuhkan, dan dpt mengabdi dgn dunia kesehatan tanpa memandang latar
belakang para klien ku nantinya. Amin.

Lihat profil lengkapku

Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai