Anda di halaman 1dari 132

Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |1

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |2

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |3

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan


(KDT)
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
Penulis : Hanif Luthfi, Lc., MA
jumlah halaman 132 hlm

Judul Buku
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
Penulis
Hanif Luthfi, Lc., MA
Editor
Muhammad Haris Fauzi, M.Ag
Setting & Lay out
Maharati Marfuah, Lc., MA
Desain Cover
Abu Hunaifa

Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940

Cetakan Pertama
10 Juli 2021

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |4

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................. 4

Mukaddimah ........................................... 8

A. Wabah dalam Syariah....................... 10


1. Tetap Optimis ............................................... 11
2. Tidak Membahayakan Diri Sendiri dan Orang
Lain ................................................................... 12
3. Perintah Menghindari Wabah ...................... 13
a. Perintah Nabi ........................................... 14
b. Sunnah Nabi ............................................. 15
4. Tidak Menularkan ......................................... 16
5. Mencari Pengobatan yang Dibolehkan Syariat
.......................................................................... 17
6. Tidak Mengandai .......................................... 18
7. Hikmah .......................................................... 23
a. Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa
...................................................................... 24
b. Tanda Kebaikan Dari Allah ...................... 24
c. Pahala Yang Tidak Terbatas..................... 25
d. Mati Syahid .............................................. 25
8. Keringanan.................................................... 27
a. Tidak Hadir Shalat Jum’at ........................ 27
b, Tidak Hadir Shalat Jamaah di Masjid ....... 28
c. Tidak Merapatkan Shaf ............................ 32
d. Shalat Memakai Masker ........................... 35

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |5

9. Beberapa Doa Ketika Wabah ........................ 39


a. Doa Perlindungan Saat Keluar Dari Rumah
...................................................................... 39
b. Doa Penjagaan Dari Wabah ..................... 41
c. Doa Perlindungan Dari Bala’.................... 42
d. Doa Perlindungan dari Penyakit yang Jelek
...................................................................... 43
e. Doa Saat Mendapati Kesulitan ................. 43
f. Doa Agar Menjadi Ahli Surga ................... 45

B. Takbiran ........................................... 47
1. Perbanyak Dzikir di Bulan Zulhijah.............. 47
a. Perintah Al-Qur’an dan Hadis untuk
Berdzikir Secara Khusus .............................. 47
b. Dzikir yang Paling Utama ........................ 49
2. Waktu Takbir Id ............................................ 49
3. Bacaan Takbir Id ........................................... 50

C. Shalat Idul Adha ............................... 55


1. Ringkasan Tata Cara Shalat Idul Adha ......... 55
2. Hukum Terkait Shalat Idul Adha .................. 56
a. Pengertian ................................................ 56
b. Dalil Al-Qur’an dan Hadis ....................... 57
c. Hukum Shalat Idul Adha .......................... 60
d. Hukum Shalat Idul Adha.......................... 62
e. Hukum Shalat Id Fithri di Rumah ............ 66
3. Tatacara Shalat Idul Adha di Rumah ............ 67
a. Jumlah Rakaat dan Takbir ........................ 68
b. Dzikir di Sela Takbir Shalat Idul Adha ..... 70
c. Mengangkat Tangan Ketika Takbir 7 dan 5
Kali ............................................................... 71
d. Bacaan Afdhal Shalat Idul Adha .............. 73
e. Waktu Pelaksanaan .................................. 74
f. Tempat Pelaksanaan................................. 76
muka | daftar isi
6 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

g. Tidak Ada Shalat Sunnah Khusus Sebelum


Shalat Idul Adha .......................................... 78
h. Tak Ada Adzan dan Iqamah ..................... 79
i. Dilanjutkan Khutbah ................................ 81
j. Shalat Id Berjamaah di Rumah dengan Live
Streaming ..................................................... 84
4. Perkara yang Disunnahkan Ketika Idul Adha
.......................................................................... 87
a. Mandi ....................................................... 87
b. Berparfum ................................................ 88
c. Berpakaian Terbaik .................................. 89
d. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha .. 90
e. Bertakbir ................................................... 91
f. Beda Jalan Pergi dan Pulang ..................... 92
g. Wanita Haid Ikut ke Mushalla Id ............. 94

D. Khutbah Idul Adha ........................... 96


1. Ringkasan Tatacara Khutbah Shalat Idul Adha
.......................................................................... 96
2. Hukum Terkait Khutbah Idul Adha .............. 97
a. Khutbah Untuk Shalat Id di Rumah ......... 97
b. Jumlah Khutbah ....................................... 99
c. Menggunakan Tongkat .......................... 100
d. Khutbah Virtual di Rumah dengan Live
Streaming ................................................... 102
3. Contoh Khutbah Idul Adha......................... 104
a. Belajar dari Nabi Ibrahim Ketika Mendapat
Ujian ........................................................... 104
Khutbah Pertama ................................. 104
Khutbah Kedua ..................................... 112
b. Tetap Bersabar, Bersyukur dan Ikhtiyar di
Tengah Pandemi ........................................ 115
Khutbah Pertama ................................. 115
Khutbah Kedua ..................................... 120
c. Saling Menjaga di Tengah Pandemi ....... 123
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |7

Khutbah Pertama ................................. 123


Khutbah Kedua ..................................... 127

Penutup .............................................. 130

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |8

Mukaddimah

Bissmillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬Tuhan semesta


alam, shalawat serta salam kepada baginda
Rasulullah ‫ ﷺ‬beserta keluarga, shahabat dan
para pengikutnya.
Pandemi Covid-19 mau tak mau
berdampak pada beberapa kegiatan ibadah
umat Islam, khususnya di beberapa daerah
dengan tingkat penularan yang cukup tinggi.
Bulan Zulhijah tahun ini tidak seperti
tahun-tahun sebelumnya, saat-saat masjid
diramaikan dengan takbiran, shalat Idul
Adha dan menyembelih hewan qurban.
Semua kegiatan Ibadah itu dihimbau untuk
diadakan di rumah masing-masing bersama
keluarga inti demi memutus dan menekan
penyebaran Covid-19.
Pandemi tersebut juga akan berdampak
pada pelaksanaan sholat Idul Adha yang akan
dilaksanaan pada tahun ini di Jawa dan Bali
secara umum.
Untuk memberikan panduan keagamaan
bagi masyarakat, kami menyusun buku
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah.
Buku ini diharapkan dapat menjawab

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah |9

kebingungan masyarakat dan memberikan


solusi untuk tetap menjalan ibadah shalat
Idul Adha di rumah saja di tengah pandemi
Covid-19.
Dalam buku ini termuat juga tentang
wabah dalam syariah, tatacara takbiran,
shalat Idul Adha dan beberapa contoh teks
khutbah Idul Adha.
Semoga kehadiran buku ini bisa
memberikan manfaat baik bagi penulis
maupun para masyarakat, khususnya umat
Islam. Wallahu A’lam bi al-Shawab.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 10

A. Wabah dalam Syariah

Wabah adalah istilah umum untuk


menyebut kejadian tersebarnya penyakit
pada daerah yang luas dan pada banyak
orang, maupun untuk menyebut penyakit
yang menyebar tersebut. Dalam bahasa Arab
kadang disebut dengan waba’ (‫)الوباء‬.
Di zaman Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dikenal
wabah yang terjadi saat itu yaitu wabah
judzam (‫ )جذام‬atau saat ini dikenal dengan
nama Lepra atau Kusta. Bekas putih di kulit
yang ditinggalkan dari judzam ini biasa
disebut dengan barash (‫ )البرص‬atau biasa
disebut dengan belang.
Lepra dan kusta adalah istilah yang sama.
Keduanya merujuk pada penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
leprae.
Selain judzam, dikenal pula wabah tha’un
(‫ )الطاعون‬yang mana wabah ini asalnya dari
tikus.1
Wabah saat ini biasa digolongkan menjadi
endemi, pandemi dan epidemi tergantung
dari tingkat penyebarannya.
Endemi adalah penyakit yang muncul dan

1
Majma’ al-Lughat al-Arabiyyah, al-Mu’jam al-Wasith,
(Kairo: Dar ad-Dakwah, t.t), juz 2, hal. 558

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 11

menjadi karakteristik di wilayah tertentu,


misalnya penyakit malaria di Papua.
Epidemi terjadi ketika suatu penyakit
telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau
negara tertentu dan mulai memengaruhi
populasi penduduk di wilayah atau negara
tersebut. Contoh penyakitnya ada Virus
Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC)
pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia
pada 2012, SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) pada tahun 2003, penyakit Ebola
di Negara Afrika.
Sedangkan pandemi adalah wabah
penyakit yang terjadi serempak dimana-
mana, meliputi daerah geografis yang luas
(seluruh Negara/benua). Dengan kata lain,
penyakit ini sudah menjadi masalah bersama
bagi seluruh warga dunia. Contoh penyakit
pandemi: Covid-19.
Jika dilihat dari dalil-dalil dan fakta
sejarah yang ada dalam syariat, kasus wabah
di masa Nabi ‫ ﷺ‬dan sahabat Nabi belum
termasuk pandemi. Maka, dalil menghindari
wabahpun biasanya terkait bagaimana
menghindari wabah yang berupa endemi
atau epidemi.
1. Tetap Optimis
Hal pertama yang perlu dipersiapkan
adalah hati kita dalam rangka menghadapi
wabah yang terjadi di masyarakat.
Seorang muslim mesti senantiasa
muka | daftar isi
12 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

berprasangka baik kepada Allah ‫ ﷻ‬atas setiap


ujian-Nya. Seorang yang berprasangka baik
kepada Allah ‫ ﷻ‬maka dia akan optimis
menghadapi semua ujian. Ketika optimis,
maka akan muncul kata-kata yang baik dari
ujian wabah yang terjadi. Itulah yang disebut
dengan al-fa’lu dalam hadis Nabi.
Hal ini sebagaimana diajarkan oleh Nabi ‫ﷺ‬
dalam haditsnya.

‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬ ‫َن نَي ي‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬


َ ‫ِب هللا‬ َّ َّ ‫ أ‬،‫س‬
:‫ َويُ ْع يجبُيِن الْ َفأْ ُل‬،َ‫ َوََل يط َََية‬،‫«َل َع ْد َوى‬ َ :‫ال‬ َ َ‫ق‬
)‫ الْ َكلي َمةُ الطَّيبَةُ» (متفق عليه‬،ُ‫اْلَ َسنَة‬ْ ُ‫الْ َكلي َمة‬
Dari Anas: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: “Tidaklah penyakit menular tanpa
izin Allah dan tidak ada pengaruh
dikarenakan seekor burung, tetapi yang
mengagumkanku ialah al-Fa'lu (optimisme),
yaitu kalimah hasanah atau kalimat
thayyibah (kata-kata yang baik).” (HR.
Bukhari Muslim).

2. Tidak Membahayakan Diri


Sendiri dan Orang Lain
Konsep dasar syariat adalah tidak
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Dalam kaitan wabah, seorang tidak boleh
membahayakan diri sendiri dengan
menantang wabah atau membahayakan
orang lain dengan menularkan kepada orang
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 13

lain. Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:

َّ ‫اْلُ ْد ير يي َر يض َي‬
َّ ‫ أ‬،ُ‫اَّللُ َعْنه‬
‫َن‬ ْ ‫يد‬ ٍ ‫عن أيَِب سعي‬
َ َْ
‫ضَرَر‬ َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق‬ ‫ول َّي‬
َ ‫«َل‬ َ :‫ال‬ َ ‫اَّلل‬ َ ‫َر ُس‬
َّ ‫اق َش‬
‫اق‬ َّ ‫ َوَم ْن َش‬،ُ‫اَّلل‬َّ ُ‫ض َّاره‬َ ‫ض َّار‬ َ ‫ َم ْن‬،‫َوََل يضَر َار‬
،‫ واْلاكم‬،‫ والدارقطىن‬،‫اَّللُ َعلَْي يه» (رواه مالك‬ َّ
)‫والبيهقى‬
Dari Abu Said al-Khudri: Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda: “Tidakboleh membahayakan diri
sendiri dan orang lain. Siapapun yang
membuat suatu bahaya maka Allah akan
membalasnya, dan siapapun membuat
kesulitan atas orang lain, maka Allah akan
menyulitkannya.” (HR. Malik, Daruquthni,
Hakim dan Baihaqi).

3. Perintah Menghindari Wabah


Sebagai seorang muslim yang baik, dia
diperintahkan untuk benar-benar berikhtiyar
dalam menghindari mara bahaya, termasuk
diantaranya menghindari wabah.
Ketika kita tidak sedang berada di wilayah
yang muncul wabah dan kita sedang sehat
tidak terkena penyakit wabah, maka sebisa
mungkin kita menghindari wabah dan
menghindari kontak fisik dengan orang yang
sedang berpenyakit wabah.

muka | daftar isi


14 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Sikap ini merupakan perintah langsung


dari Rasulullah ‫ ﷺ‬dan juga sekaligus
diamalkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬
a. Perintah Nabi
Dalam hadis yang shahih riwayat Imam
Bukhari disebutkan bahwa Nabi Muhammad
‫ﷺ‬ memerintahkan umatnya untuk
menghindari penyakit lepra sebagaimana
menghindari singa.
Menghindari penyakit lepra maksudnya
adalah menghindari kontak fisik dengan
orang yang sedang berpenyakit lepra.
Beliau bersabda:

‫صلَّى‬ ‫ول َّي‬


َ ‫اَّلل‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ ق‬:‫ول‬
ُ ‫ يَ ُق‬،َ‫َع ْن أَِب ُهَريْ َرة‬
َ‫ َوَلَ َه َامة‬،َ‫ «َلَ َع ْد َوى َوَلَ يط َََية‬:‫هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬
»‫َس يد‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي ي‬
َ ‫ َوفَّر م َن املَ ْج ُذوم َك َما تَفُّر م َن األ‬،‫ص َفَر‬ َ َ‫َوَل‬
)‫(رواه البخاري‬
"Tidak ada 'adwa (penyekait menular), tidak
ada thiyarah dan hammmah (menyandarkan
nasib pada burung), dan tidak ada shofar
(menjadikan bulan shofar sebagai bulan
sial); dan larilah dari penyakit lepra
sebagaimana engkau lari dari kejaran
singa.” (HR. Bukhari).

Maka, menghindari wabah bukan berarti


imannya lemah karena takut akan kematian.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 15

Orang yang tak menghindari wabah bukan


berarti pula sedang berada pada iman yang
tinggi karena tidak takut akan kematian.
b. Sunnah Nabi
Dalam suatu kesempatan, Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬didatangi utusan dari Bani
Tsaqif. Diantara mereka ada yang
berpenyakit kusta. Nabi telah menerima
baiat mereka dan mereka disuruh untuk
pulang saja. Sebagaimana hadis:

‫ َكا َن يِف‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ َع ْن أَبي ييه‬،‫يد‬ ‫الش ير ي‬


َّ ‫َع ْن َع ْم يرو بْ ين‬
‫صلَّى‬ ‫ي‬
ُّ ‫ فَأ َْر َس َل إيلَْيه الني‬،‫وم‬ ٍ ‫وفْ يد ثَيق‬
َ ‫َِّب‬ ٌ ‫يف َر ُج ٌل ََْم ُذ‬ َ
‫اك فَ ْاريج ْع» (رواه‬ َ َ‫هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم «إي ََّّن قَ ْد ََبيَ ْعن‬
)‫مسلم‬
Dari Amru bin asy-Syarid, dari Bapaknya,
dia berkata: “Dalam delegasi Tsaqif (yang
akan Dibai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam) terdapat seorang laki-laki
berpenyakit kusta. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengirim
seorang utusan supaya mengatakan
kepadanya: "Kami telah menerima bai'at
Anda. Karena itu Anda boleh pulang.” (HR.
Muslim).

Imam an-Nawawi (w. 676 H) menyebutkan


bahwa hadis ini cocok dengan hadis
sebelumnya tentang perintah Nabi ‫ ﷺ‬untuk
muka | daftar isi
16 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

lari dari wabah seperti lari dari singa.2


4. Tidak Menularkan
Selain perintah untuk menghindari
wabah, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬ juga
memerintahkan kepada orang yang sedang
berada di lingkungan yang sedang terjadi
wabah untuk tidak menyebarkan wabah itu,
yaitu tetap berdiam diri tidak pergi ke
wilayah lain agar wabah tidak menyebar.
Saat terjadi wabah tha’un, Nabi
memerintahkan untuk tidak masuk bagi yang
di luar, dan tidak keluar bagi yang di dalam.
Itulah salah satu cara memutus penyakit
endemi agar tak menjadi epidemi bahkan
pandemi. Sebagaimana hadis Nabi:

‫صلَّى‬ ‫ال رس ُ ي‬
َ ‫ول هللا‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ُس َامةَ بْ ين َزيْ ٍد‬ َ ‫َع ْن أ‬
‫ ابْتَلَى هللا‬،‫الر ْج يز‬ ‫ «الطَّاعُو ُن آيَةُ ي‬:‫هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّم‬
َ
‫ فَ ََل‬،‫ فَإيذَا َيَس ْعتُ ْم بي يه‬،‫َعَّز َو َج َّل بي يه ََّن ًسا يم ْن عيبَ يادهي‬
‫ فَ ََل تَ يفُّروا‬،‫ض َوأَنْتُ ْم يِبَا‬
ٍ ‫ َوإي َذا َوقَ َع يِب َْر‬،‫تَ ْد ُخلُوا َعلَْي يه‬
)‫يمْنهُ» (متفق عليه‬
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah

2
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), Syarah Shahih
Muslim, (Baerut: Dar Ihya at-Turats, 1392 H), juz 14, hal.
229
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 17

kolera) adalah suatu peringatan dari Allah


Subhanahu Wa ‫ ﷻ‬untuk menguji hamba-
hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka
apabila kamu mendengar penyakit itu
berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu
masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu
berjangkit di negeri tempat kamu berada,
jangan pula kamu lari daripadanya." (HR.
Bukhari Muslim).

5. Mencari Pengobatan yang


Dibolehkan Syariat
Ketika seorang sedang sakit, termasuk
sakit karena wabah maka dia diperintahkan
untuk berobat yang dibolehkan dalam
syariat. Dalam hadis disebutkan:

‫ي‬ ‫ي ي‬
َ ‫ َع ْن َر ُسول هللا‬،‫َع ْن َجابي ٍر‬
ُ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أَنَّه‬
‫ُصيب دواء الد ي‬
َ‫َّاء بََرأ‬ ‫ فَإيذَا أ ي‬،‫ «لي ُك يل د ٍاء دواء‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
َُ َ َ ٌ ََ َ
)‫ِبيي ْذ ين هللاي َعَّز َو َج َّل» (رواه مسلم‬
Dari Jabir: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: “Setiap penyakit ada
obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat
untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah
penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla.”
(HR. Muslim).

Maka Ibnu Mas’ud menyebutkan bahwa


Allah tidak menjadikan obat dari yang
diharamkan, sebagaimana pernyataan
beliau:
muka | daftar isi
18 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

َّ ‫ «إي َّن‬:‫الس َك ير‬


‫اَّللَ ََلْ ََْي َع ْل‬ ٍ ‫ال ابن مسع‬
َّ ‫ يِف‬،‫ود‬ُ ْ َ ُ ْ َ َ‫ق‬
،‫يما َحَّرَم َعلَْي ُك ْم» (صحيح البخاري‬ ‫ي‬ ‫ي‬
َ ‫ش َفاءَ ُك ْم ف‬
)110 /7
Ibnu Ma’ud berkata tentang (obat) dari yang
memabukkan: Sesungguhnya Allah ‫ ﷻ‬tidak
menjadikan obat kalian dari apa yang Allah
haramkan. (HR. Bukhari).

6. Tidak Mengandai
Jika sudah ikhtiyar penuh dan berdoa
dengan sungguh-sungguh, ternyata tertular
penyakit juga, maka jangan kita perbanyak
andai-andai.
Andai saja tadi tidak keluar rumah, andai
saja tadi tidak lepas masker, andai saja andai
saja maka akan begini begini. Andai saja
tidak telat bawa ke rumah sakit, pasti akan
tertolong.
Pengandaian itu sebenarnya akan
membuka pintu setan.
Sebagaimana hadis Nabi ‫ﷺ‬:
‫ال رس ُ ي‬
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ول هللا‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،َ‫َع ْن أيَِب ُهَريْ َرة‬
‫ب إي ََل هللاي‬
ُّ ‫َح‬ ُّ ‫ «الْ ُم ْؤيم ُن الْ َق يو‬:‫َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ َخ َْيٌ َوأ‬،‫ي‬
ْ ٌ‫ َويِف ُك ٍل َخ َْي‬،‫يف‬ ‫يمن الْم ْؤيم ين الضَّعي ي‬
‫ص َعلَى‬ ْ ‫اح ير‬ ُ َ

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 19

‫ و ي ي‬،‫ك‬
‫ك‬َ َ‫َصاب‬ َ ‫ َوإي ْن أ‬،‫استَع ْن يَبهلل َوََل تَ ْع َجْز‬ْ َ َ ُ‫َما يَْن َفع‬
،‫ت َكا َن َك َذا َوَك َذا‬ ُ ْ‫ فَ ََل تَ ُق ْل لَْو أيَّن فَ َعل‬،ٌ‫َش ْيء‬
‫ فَإي َّن لَ ْو تَ ْفتَ ُح‬،‫َولَكي ْن قُ ْل قَ َد ُر هللاي َوَما َشاءَ فَ َع َل‬
)2052 /4 ،‫ان» (صحيح مسلم‬ ‫َعمل الشَّيطَ ي‬
ْ ََ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda: “Orang mukmin yang kuat itu
lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
daripada orang mukmin yang lemah, namun
pada masing-masing (dari keduanya) ada
kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal
yang berguna bagimu, mohonlah
pertolongan kepada Allah, dan jangan
menjadi lemah. Jika kamu ditimpa sesuatu,
jangan berkata seandainya aku berbuat
begini, maka akan begini dan begitu, tetapi
katakanlah Allah telah menakdirkan, dan
kehendak oleh Allah pasti dilakukan. Sebab
kata ‘seandainya’ itu dapat membuka
perbuatan setan.” (HR. Muslim).

Salah satu ciri seorang hamba yang


beriman adalah bisa menerima takdir dengan
ikhlas dan senantiasa ridha dengan
ketentuan Allah ‫ﷻ‬.
Untuk bisa ridha terhadap musibah yang
menimpa, memang dibutuhkan keyakinan
yang kuat terhadap Allah ‫ﷻ‬. Yakin bahwa
yang Allah ‫ ﷻ‬tentukan itu tidak lepas dari
ilmu Allah ‫ ﷻ‬dan yang terbaik untuk
muka | daftar isi
20 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

hambanya. Jika keyakinan kepada Allah ‫ﷻ‬


sudah kuat, maka tiadalah kata
“seandainya”.
Apalagi “seandainya” tidak akan merubah
sesuatu yang telah terjadi. Justru biasanya
akan mengundang penyesalan yang lebih.
Allah ‫ ﷻ‬memerintahkan kepada Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬untuk berucap bahwa apa saja
yang menimpa hamba, tidak lain telah
ditetapkan oleh Allah ‫ﷻ‬. Allah berfirman:

‫ي ي‬
‫اَّللُ لَنَا ُه َو َم ْوََل ََّن‬
َّ ‫ب‬ َ َ‫قُ ْل لَ ْن يُصيبَنَا إََّل َما َكت‬
)51 :‫اَّللي فَلْيَ تَ َوَّك يل الْ ُم ْؤيمنُو َن (التوبة‬
َّ ‫َو َعلَى‬
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah
Pelindung kami, dan hanya kepada Allah
orang-orang yang beriman harus
bertawakal." (QS. At-Taubah: 51).

Dalam hadis yang shahih disebutkan


bahwa jika saja seluruh makhluk mereka
bersatu untuk memberikan manfaat bagi
kita, mereka tidak mampu melakukannya,
kecuali dengan suatu (kebaikan) yang telah
Allah ‫ ﷻ‬takdirkan. Jika seseorang sedang
sakit, seluruh dokter di dunia ini bersatu
padu berusaha menyembuhkan, tapi jika
Allah ‫ ﷻ‬tak memberi kesembuhan, maka
mereka para dokter sama sekali tak bisa
memberi manfaat bagi orang sakit tersebut.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 21

Sebagaimana hadis:
‫اَّللي‬
َّ ‫ول‬ ‫ف رس ي‬ ٍ َّ‫َع ْن ابْ ين َعب‬
ُ َ َ ْ‫ت َخل‬ ُ ‫ ُكْن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫اس‬
‫«َي غُ ََل ُم إييّن‬َ :‫ال‬ َ ‫ فَ َق‬،‫اَّللُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم يَ ْوًما‬
َّ ‫صلَّى‬ َ
َّ ‫اح َف يظ‬ َّ ‫اح َف يظ‬ ٍ ‫أُعليم َ ي‬
َ‫اَّلل‬ ْ ،‫ك‬ َ ْ‫اَّللَ َْي َفظ‬ ْ ،‫ك َكل َمات‬ َُ
َّ ‫اسأ يَل‬
‫ َوإي َذا‬،َ‫اَّلل‬ ‫ي‬
ْ َ‫ت ف‬ َ ْ‫ إي َذا َسأَل‬،‫ك‬ َ ‫اه‬ َ َ‫ََت ْدهُ َُت‬
‫َن األ َُّمةَ لَْو‬ َّ ‫ َو ْاعلَ ْم أ‬،‫استَعي ْن يَب ََّّللي‬ ْ َ‫ت ف‬ َ ‫استَ َعْن‬
ْ
َ ُ‫وك بي َش ْي ٍء ََلْ يَْن َفع‬
‫وك إيََّل‬ َ ُ‫ت َعلَى أَ ْن يَْن َفع‬ ْ ‫اجتَ َم َع‬
ْ
‫اجتَ َمعُوا َعلَى أَ ْن‬ ْ ‫ َولَْو‬،‫ك‬ َّ ُ‫بي َش ْي ٍء قَ ْد َكتَ بَه‬
َ َ‫اَّللُ ل‬
َّ ُ‫وك إيََّل بي َش ْي ٍء قَ ْد َكتَ بَه‬
ُ‫اَّلل‬ َ ‫ضُّر‬ ٍ
ُ َ‫وك بي َش ْيء ََلْ ي‬ َ ‫ضُّر‬ُ َ‫ي‬
‫ف» َه َذا‬ ‫ رفيع ي‬،‫ك‬
ُ ‫الص ُح‬ُّ ‫َّت‬ ْ ‫ت األَقْ ََل ُم َو َجف‬ َ ُ َ ‫َعلَْي‬
/4 ،‫يح " (سنن الرتمذي‬ ‫يث حسن ي‬ ‫ي‬
ٌ ‫صح‬ َ ٌ َ َ ٌ ‫َحد‬
)667
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Suatu hari
(ketika) saya (dibonceng Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam) di belakang
(hewan tunggangan) Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, bersabda kepadaku:
“Wahai anak kecil, sungguh aku akan
mengajarkan beberapa kalimat (nasehat
penting) kepadamu, (maka dengarkanlah

muka | daftar isi


22 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

baik-baik!): “Jagalah (batasan-batasan


syariat) Allah, maka Allah akan menjagamu,
jagalah (batasan-batasan syariat) Allah,
maka kamu akan mendapati Allah di
hadapanmu (selalu bersamamu dan
menolongmu), jika kamu (ingin) meminta
(sesuatu), maka mintalah (hanya) kepada
Allah, dan jika kamu (ingin) memohon
pertolongan, maka mohon pertolonganlah
(hanya) kepada Allah, dan ketahuilah,
bahwa seluruh makhluk (di dunia ini),
seandainya pun mereka bersatu untuk
memberikan manfaat (kebaikan) bagimu,
maka mereka tidak mampu melakukannya,
kecuali dengan suatu (kebaikan) yang telah
Allah tuliskan (takdirkan) bagimu, dan
seandainya pun mereka bersatu untuk
mencelakakanmu, maka mereka tidak
mampu melakukannya, kecuali dengan suatu
(keburukan) yang telah Allah tuliskan
(takdirkan) akan menimpamu, pena
(penulisan takdir) telah diangkat dan
lembaran-lembarannya telah kering.” HR At
Tirmidzi dan dia berkata: (hadits ini adalah)
hadits hasan sahih. (HR. Tirmidzi).

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 23

7. Hikmah
Ada beberapa hikmah yang dipetik dari
adanya penyakit wabah ini.
Dalam suatu hadits, Nabi ‫ ﷺ‬menegaskan
bahwa seorang muslim tidak akan senantiasa
dalam kondisi merugi dalam situasi apapun.
Sebab, keimananya akan menjadikannya
sebagai seorang yang hamba bersyukur,
ketika mendapatkan kemudahan dalam
hidupnya. Serta akan menjadi hamba yang
bersabar ketika sedang mendapatkan ujian.
Sebagaimana hadis Nabi:

‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه‬ ‫ال رس ُ ي‬ ٍ ‫ص َهْي‬


َ ‫ول هللا‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ب‬ ُ ‫َع ْن‬
،ٌ‫ إي َّن أ َْمَرهُ ُكلَّهُ َخ َْي‬،‫«ع َجبًا يأل َْم ير الْ ُم ْؤيم ين‬
َ :‫َو َسلَّ َم‬
‫ولَيس َذ َاك يأل ٍ ي ي‬
َ ‫ إي ْن أ‬،‫َحد إيََّل ل ْل ُم ْؤم ين‬
ُ‫َصابَْتهُ َسَّراء‬ َ َ َْ
‫ص َََب‬َ ،ُ‫ضَّراء‬َ ُ‫َصابَْته‬ َ ‫ َوإي ْن أ‬،ُ‫ فَ َكا َن َخ ْ ًَيا لَه‬،‫َش َكَر‬
)‫فَ َكا َن َخ ْ ًَيا لَهُ» (متفق عليه‬
Dari Shuhaib, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Perkara orang mu`min itu mengagumkan,
sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu
tidak dimiliki seorang pun selain orang
mu`min; bila tertimpa kesenangan, ia
bersyukur dan syukur itu baik baginya, dan
bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar
itu baik baginya." (HR. Bukhari Muslim)

muka | daftar isi


24 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Di samping itu, Allah ‫ ﷻ‬juga menjanjikan


keutamaan yang besar, atas meraka yang
senantiasa bersabar dalam menghadapi
segala ujian (bala’) dari Allah ‫ﷻ‬.
a. Mengangkat Derajat dan
Menghapus Dosa
Salah satu hikmah dari ujian seorang
mukmin adalah dihapuskan dosa-dosanya.
Sebagaimana hadis Nabi:

‫اَّللُ َعلَْي يه‬


َّ ‫صلَّى‬ ‫ول َّي‬ َ َ‫ ق‬،َ‫َع ْن أيَِب ُهَريْ َرة‬
َ ‫اَّلل‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
‫«ما يََز ُال البَ ََلءُ يَبمل ْؤيم ين َوامل ْؤيمنَ ية يِف نَ ْف يس يه‬ َ :‫َو َسلَّ َم‬
ُ ُ
»ٌ‫اَّللَ َوَما َعلَْي يه َخ يطيئَة‬ َّ ‫َوَولَ يدهي َوَمالييه َح ََّّت يَْل َقى‬
)‫(رواه الرتمذي‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
“Ujian senantiasa menimpa orang beriman
pada diri, anak dan hartanya hingga ia
bertemu Allah dengan tidak membawa satu
dosa pun atasnya.” (HR. Tirmizi)

b. Tanda Kebaikan Dari Allah


Bahkan kadang ujian dari Allah ‫ ﷻ‬itu
menjadi salah satu tanda dari cintanya Allah
kepada hambaNya. Sebagaimana hadis:

َّ ‫ َوإي َّن‬،‫«إي َّن عيظَ َم اجلََز ياء َم َع عيظَيم البَ ََل يء‬
‫اَّللَ إي َذا‬
‫ َوَم ْن‬،‫ضا‬ ‫ فَ َم ْن َر يضي فَلَهُ ي‬،‫ب قَ ْوًما ابْتَ ََل ُه ْم‬
َ ‫الر‬ َّ ‫َح‬
َ‫أ‬
َ
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 25

)‫ط» (رواه الرتمذي‬


ُ ‫الس َخ‬ َ ‫َس يخ‬
َّ ُ‫ط فَلَه‬
“Sesungguhnya besarnya balasan
tergantung dari besarnya ujian, dan apabila
Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan
menguji mereka, barangsiapa yang ridla
maka baginya keridlaan Allah, namun
barangsiapa yang murka maka baginya
kemurkaan Allah.” (HR. Tirmizi).

Ada banyak orang yang menjadi lebih


dekat kepada Allah ‫ ﷻ‬ketika sedang diuji.
Sebaliknya, banyak pula yang menjadi jauh
dari Allah ketika sedang mendapatkan
nikmat.
c. Pahala Yang Tidak Terbatas
Ketika seorang yang sedang mendapatkan
ujian dari Allah berupa penyakit, dia bersabar
atas ujian itu, maka orang yang bersabar akan
dibalas dengan kebaikan tanpa hitungan.
Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan:

ٍ ‫َجرُهم بيغَ ْيَي يحس‬


‫اب‬ ‫إيََّّنَا يُو ََّّف َّ ي‬
َ ْ َ ْ ‫الصابُرو َن أ‬ َ
)10 :‫(الزمر‬
Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah Yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10)

d. Mati Syahid
Bahkan orang yang meninggal karena
penyakit wabah, tergolong syahid akhirat.
muka | daftar isi
26 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Sebagaimana hadis Nabi ‫ﷺ‬:

)‫«الطَّاعُو ُن َش َه َادةٌ لي ُك يل ُم ْسلي ٍم» (متفق عليه‬


“(mati) karena menderita thoun adalah
syahid bagi setiap Muslim.” (HR. Bukhari
Muslim)

‫ َواملطْعُو ُن َش يهي ٌد» (رواه‬،‫«املبطُو ُن َش يهي ٌد‬


ْ
َ
)‫البخاري‬
“(meninggal) karena sakit perut adalah
syahid, dan (meninggal) karena thoun juga
syahid.” (HR. Bukhari)

ٍ
‫ث‬ُ ‫ فَيَ ْم ُك‬،‫س يم ْن َعْبد يَ َق ُع الطَّاعُو ُن‬ َ ‫ فَلَْي‬... «
‫ي ي‬ ‫يِف بَلَ يدهي َ ي‬
‫ب‬َ َ‫ يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ لَ ْن يُصيبَهُ إََّل َما َكت‬،‫صابًرا‬
‫الش يه ي‬ ‫ي‬
‫يد» (روه‬ َّ ‫َج ير‬ْ ‫ إيََّل َكا َن لَهُ مثْ ُل أ‬،ُ‫اَّللُ لَه‬ َّ
)‫البخاري‬
“ ... Tidaklah seseorang yang berada di
wilayah yang terjangkit thoun, kemudian ia
tetap tinggal di negerinya dan selalu
bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit
tersebut tidak akan mengjangkitinya kecuali
apa yang Allah tetapkan kepadanya, maka
baginya seperti pahalanya orang yang mati
syahid.” (HR. Bukhari)

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 27

8. Keringanan
a. Tidak Hadir Shalat Jum’at
Menghadiri shalat jum’at bagi laki-laki
yang tidak memiliki udzur adalah wajib.
Para ulama sepakat bahwa tidak
menghadirinya atas sebab uzur adalah boleh.
Shalatnya digantikan dengan shalat fardhu
zhuhur.
Salah satu di antara uzur yang
membolehkan seseorang tidak menghadiri
shalat jum’at adalah kekhawatiran atas
keselamatan jiwa.
Imam al-Madawi al-Hanbali berkata:

‫{ويعذر يف ترك الجمعة والجماعة المريض} بال‬


‫ ويعذر أيضا يف تركهما لخوف حدوث‬،‫نزاع‬
3.‫المرض‬

Diberikan uzur untuk meninggalkan shalat


jumat dan shalat berjamaah bagi orang yang
sakit, tanpa ada perselisihan. Dan juga
diberikan uzur dalam menginggalkan
keduanya bagi yang takut tertimpanya
penyakit.

Di samping itu, para ulama juga sepakat


bahwa menjaga keselamatan diri dan orang
lain adalah wajib.

3
Al-Mardawi Alauddin Abu al-Hasan (w. 885 H), al-Inshaf fi
Ma’rifat ar-Rajih min al-Khilaf, (Baerut: Dar Ihya at-Turats
al-Arabi, (t.t), juz 2, hal. 300
muka | daftar isi
28 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Maka, atas dasar penjelasan di atas, dapat


disimpulkan bahwa boleh meninggalkan
shalat jumat atas dasar menjaga jiwa dan
kekhawatiran adanya bahaya atas jiwa.
Lantas bagaimana dengan tenaga medis
yang ikut menjaga orang yang sedang sakit?
Keringanan tidak hadir shalat jum’at juga
diberikan pula kepada petugas kesehatan
yang merawat orang sakit. Dalam al-
Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah
disebutkan:
ْ ْ َّ ‫ى ى‬ ُْ ُ ُْ ُ
‫ور الفقه ِاء ِإَل أن ال ُمم ِّرض يلح ُق‬ ‫ذ ه ب جم ه‬
ْ ُ ْ ُّ َّ
4.‫بالمريض ف التخلف عن الج ُمعة والجماعات‬
ْ
ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِ ِ ِي‬
Mayoritas ulama berpendapat bahwa
perawat dapat dihukumi seperti orang sakit
yang boleh untuk tidak menghadiri shalat
jumat dan shalat berjama’ah.

b, Tidak Hadir Shalat Jamaah di


Masjid
Para ulama berbeda pendapat terkait
hukum melaksanakan shalat 5 waktu secara
berjamaah bagi laki-laki. Antara yang
berpendapat bahwa hukumnya adalah fardhu
ain, atau fardhu kifayah, atau sunnah
mu’akkadah.
Namun para ulama sepakat bahwa

4
Wizarat al-Auqaf al-Kuwaitiyyah, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah
al-Kuwaitiyyah, (Kairo: Dar as-Shafwah, 1404 H), juz 36,
hal. 359
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 29

menjaga keselamatan diri dan orang lain


adalah wajib dalam syariat.
Atas dasar penjelasan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa hukum shalat 5 waktu
berjamaah bersifat zhonni karena
diperselisihkan oleh para ulama. Sedangkan
hukum menjaga keselamatan adalah wajib
secara qoth’i. Kaidah syariat menetapkan
bahwa perkara yang qath’i mesti
didahulukan atas perkara yang zhanni.
Maka, atas dasar kaidah tersebut, tidak
menghadiri shalat berjamaah di tengah virus
yang mewabah lebih utama dari pada
menghadirinya.
Terlebih ada isyarat dari hadits Nabi ‫ﷺ‬
yang menganjurkan untuk tetap berada di
rumah di tengah kondisi penyakit yang
mewabah.

‫صلَّى‬َ ‫َِّب‬ َّ ‫َع ْن َعائي َشةَ َر يض َي‬


‫ َزْو يج الني ي‬،‫اَّللُ َعْن َها‬
‫صلَّى‬ ‫ول َّي‬ ‫ي‬
َ ‫اَّلل‬ َ ‫ت َر ُس‬ ُ ْ‫ َسأَل‬:‫ت‬ ْ َ‫ قَال‬،‫هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
‫هللا َعلَي يه وسلَّم َع ين الطَّاعُ ي‬
ٌ ‫َخ َََبيّن «أَنَّهُ َع َذ‬
‫اب‬ ْ ‫ فَأ‬،‫ون‬ َ ََ ْ ُ
ً‫اَّللَ َج َعلَهُ َر ْحَة‬
َّ ‫َن‬ َّ ‫ َوأ‬،ُ‫اَّللُ َعلَى َم ْن يَ َشاء‬ َّ ُ‫يَْب َعثُه‬
ٍ ‫ لَيس يمن أ‬،‫ليْلمؤيمنيني‬
‫ث‬ُ ‫ فَيَ ْم ُك‬،‫َحد يَ َق ُع الطَّاعُو ُن‬ َ ْ َ ْ َ ُْ
‫صيبُهُ إيََّل َما‬‫ ي علَم أَنَّه َلَ ي ي‬،‫يِف ب لَ يدهي صابيرا ُُْمتَ يسبا‬
ُ ُ ُ َْ ً ً َ َ

muka | daftar isi


30 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

ٍ ‫ إيََّل َكا َن لَه يمثْل أَج ير َش يه‬،‫اَّلل لَه‬


‫يد» (رواه‬ ْ ُ ُ ُ َُّ ‫ب‬ َ َ‫َكت‬
)‫البخاري‬
Dari Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang
masalah tha'un lalu beliau mengabarkan aku
bahwa tha'un (penyakit sampar, pes, lepra)
adalah sejenis siksa yang Allah kirim kepada
siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya
Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat
bagi kaum muslimin dan tidak ada
seorangpun yang menderita tha'un lalu dia
bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar
dan mengharapkan pahala dan mengetahui
bahwa dia tidak terkena musibah melainkan
karena Allah telah mentaqdirkannya
kepadanya, maka dia mendapatkan pahala
seperti pahala orang yang mati syahid." (HR.
Bukhari).

Terlebih bagi jamaah yang berpotensi


menyebarkan penyakit bagi orang lain, maka
dia wajib berdiam diri di rumah.
Sebagaimana dahulu orang yang
memakan bawang yang menimbulkan aroma
kurang sedap, diminta untuk di rumah saja
tidak hadir ke masjid. Maka orang yang
dikhawatirkan akan mengganggu jamaah
lain, termasuk membawa penyakit kepada
orang lain maka dia di rumah saja.
muka | daftar isi
‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 31‬‬

‫‪Sebagaimana hadis Nabi:‬‬

‫صلَّى هللاُ‬ ‫َن الني َّ‬


‫َِّب َ‬ ‫عن َجابير بْن َعْب يد َّ‬
‫اَّللي‪َ ،‬ز َع َم أ َّ‬
‫ص ًَل‪،‬‬ ‫وما أ َْو بَ َ‬ ‫"م ْن أَ َك َل ثُ ً‬ ‫ال‪َ :‬‬ ‫َعلَْي يه َو َسلَّ َم قَ َ‬
‫ال‪ :‬فَلْيَ ْعتَ يزْل َم ْس يج َد ََّن ‪َ -‬ولْيَ ْقعُ ْد‬‫فَلْيَ ْعتَ يزلْنَا ‪ -‬أ َْو قَ َ‬
‫يِف بَْيتي يه" (صحيح البخاري‪)170 /1 ،‬‬
‫‪Dari Jabir bin 'Abdullah meyakini bahwa‬‬
‫‪Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:‬‬
‫‪"Barangsiapa memakan bawang putih atau‬‬
‫‪bawang merah hendaklah dia menjauhi‬‬
‫‪kami." Atau beliau mengatakan: "Hendaklah‬‬
‫‪dia menjauhi masjid kami dan hendaklah dia‬‬
‫‪duduk berdiam di rumahnya." (HR. Bukhari).‬‬

‫‪Maka, Ibnu Abdil Barr (w. 463 H); salah‬‬


‫‪seorang ulama mazhab Malikiyyah ketika‬‬
‫‪mengomentari hadis diatas menyebutkan:‬‬
‫ى َّ ُ ى َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َّ ُ‬ ‫ى‬
‫ف إخراجه ِمن ىالم ْس ِج ِد أنه ُيتأذى‬ ‫ى‬ ‫ي‬ ‫ة‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫ال‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫و ِإذا‬
‫ُُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫اس أن ك َّل ما يتأذى ِب ِه ِج ريانه ِ يف‬ ‫ِب ْ ِه ف ِ يف ال ِىق ْي ِ‬
‫ى‬ ‫ً‬ ‫ِّ‬ ‫ُ‬
‫الم ْس ِج ِد ِبأن يكون ىذ ِرب اللس ِان س ِفيها عل ْي ِه ْم ِ يف‬
‫ُ ُ‬ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫ْ‬
‫يمه‬ ‫الم ْس ِج ِد ُم ْست ِطيًل أ ْو كان ذا ِريح ٍة ق ِبيح ٍة َل ت ِر‬
‫ى ْ‬
‫صناعته أو عاهة موذية كال ُج ىذ ِام وشب ِه ِه‬ ‫وء‬ ‫ِ‬ ‫س‬‫ِل ُ‬
‫َّ‬ ‫ى َّ‬ ‫ُ‬
‫اس ِإذا ُو ِجد ِ يف أح ِد ِج ري ِان‬ ‫الن ُ‬ ‫وك ُّل ما يتأ ىذى ِب ِه‬
‫ُْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫الم ْس ِج ِد وأر ُادوا ِإخراجه ع ِن الم ْس ِج ِد و ِإ ْبعاد ُه عنه‬
‫ا‬ ‫ْ َّ ُ‬ ‫ى‬ ‫ىكان ذ ِلك ىل ُه ْ‬
‫يه ح ََّّت‬ ‫ِ‬ ‫ت ال ِعلة ى مى ْو ُجودة ِف‬ ‫ى‬ ‫ِ‬ ‫ان‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬
‫ى ى‬ ‫ى‬
‫ت ُزول ف ِإذا زال ْت ِب ِإفاق ٍة أ ْو ت ْوب ٍة أ ْو أ ِّي و ْج ٍه زال ْت كان‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


32 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
ْ ُ ُ‫ى‬
ْ ‫الم‬
5 ‫س جد‬
ِ ِ ‫له ُمراجعة‬
“Bila sebab (‘illah) mengeluarkannya dari
masjid adalah dapat mengganggu orang
lain, maka sebab ini bisa diqiyaskan pada
segala hal yang dapat mengganggu orang di
sekitarnya di masjid. Misalnya ucapannya
kasar, berbuat onar di masjid, angkuh,
memiliki aroma tak sedap, mengidap
penyakit yang berbahaya seperti kusta atau
semacamnya, dan apa saja yang dapat
mengganggu orang lain di sekitarnya dalam
masjid. Jika para jama’ah ingin
mengeluarkannya, mereka berhak untuk itu,
selama sebab itu ada, sampai sebab itu
hilang. Jika sebabnya telah tiada, maka dia
dapat hadir kembali ke masjid.”

Ini menunjukkan, segala hal yang dapat


menggangu jamaah sholat seyogyanya
dihindarkan, apapun bentuknya. Termasuk
di dalamnya, penyakit menular.
c. Tidak Merapatkan Shaf
Mayoritas ulama berpendapat bahwa
rapatnya shof dalam shalat berjamaah
tidaklah wajib, namun semata sunnah.
Disebutkan dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah
al-Kuwaitiyyah:

‫وف‬
ُ ُّ ُ ْ ُّ
‫ف‬‫الص‬ ‫ة‬‫ي‬‫و‬ ‫س‬‫ت‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ْ ‫ور إ ىَل ىأ َّن ُه ُي‬
‫س‬ ُ ‫ذهب ْال ُج ْم ُه‬
ِ ِّ ْ ِ ُ َّ ُ ْ ِ ْ
ُ ُ ْ
‫ِ يف صال ِة الجماع ِة ِبحيث ال يتقدم بعض المصل ري‬
5
Ibnu Adbil Barr (w. 463 H), at-Tamhid, (Maroko: Wizarat al-
Umum al-Auqaf, 1387 H), juz 6, hal. 423
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 33

َّ ‫ وي ْعتدل ْالقائ ُمون ف‬،‫اآلخر‬


ِّ ‫الص‬ ْ ْ ‫ع ىَل ْالب‬
‫ف‬ ِ
‫ُ ي‬ ِ ِ ِ ‫ض‬ ِ ‫ع‬
ََّ ‫ى‬
‫ وهو تال ُص ُق‬،‫اص‬ ِّ ‫الي‬ ‫عَل س ْم ٍت و ِاح ٍد مع‬
‫ْ ى‬ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
‫ والك ْع ِب‬،‫ والقد ِم ِبالقد ِم‬،‫المن ِك ِب ِبالمن ِك ِب‬
ٌ ُ ‫َّ ِّ ى‬ ُ ََّ ‫ب ْال ىك ْعب ح‬
،‫ف خل ٌل وال ف ْرجة‬ ‫ون ِ يف الص‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ّت‬
ْ ‫ِ ُ ْ ِ ُّ ْ ى‬
6 ‫إلمام أ ْن يأ ُمر بذلك‬
ِ ِ ِ ‫ويستحب ِل‬
Mayoitas ulama berpendapat bahwa
dianjurkan melakukan taswiyyah shof dalam
shalat berjama’ah, di mana antara makmum
tidak ada yang berposisi lebih maju dari
pada yang lain, seraya mereka berdiri dalam
barisan yang sama dengan posisi yang rapat
(tarosshi). Tarosshi sendiri bermakna
menempelkan antara pundak dengan
pundak, kaki dengan kaki dan mata kaki
dengan mata kaki, sehingga tidak terdapat
kelonggaran dan kekosongan. Di samping
itu, dianjurkan juga atas imam untuk
memerintahkan jamaah melakukan hal
tersebut.

Itu berarti bahwa jika shalat jamaah tidak


merapatkan shat, maka shalat berjamaah
tadi tetaplah sah, selama makmum yang
terputus shafnya berada di dalam masjid,
serta dapat mengikuti shalatnya imam.
Terlebih jika direnggangkannya shaf ini
didasarkan kepada suatu kedaruratan,
seperti adanya himbauan untuk melakukan

6
Wizarat al-Auqaf al-Kuwaitiyyah, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah
al-Kuwaitiyyah, (Kairo: Dar as-Shafwah, 1404 H), juz 27,
hal. 35
muka | daftar isi
34 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

social distancing (pembatasan jarak interaksi


antar manusia) di tengah mewabahnya virus
menular.
Imam al-Mardawi (w. 885 H) berkata
dalam kitabnya al-Inshaf fi Ma’rifah ar-Rajih
min al-Khilaf:

َ ‫ فال‬.‫فإن كان ف المسجد‬


‫يشيط اتصال الصفوف‬ ‫ي‬
7.‫بال خالف‬

Maka jika makmum tetap di masjid.


Tidaklah disyaratkan tersambungnya shaf,
tanpa adanya perselisihan dalam masalah
ini.
Imam an-Nawawi (w. 676 H) berkata
dalam kitabnya, al-Majmu’ Syarah al-
Muhazzab:
ُ ‫ى‬ ُ ُّ ُ ِّ ُ َ ْ ُ
‫وف إذا ل ْم يك ْن حا ِئ ٌل ب ْل‬
ِ ‫ط اتصال ىالصف‬ ‫َل يشي‬
ْ ُ ْ ُّ
‫عَل ثلثمائة‬ ‫ي ِصح ِاِلق ِتداء إذا لم يزد ما بينهما ي‬
8.‫ذراع‬
ٍ ِ
Tidak disyaratkan tersambungnya shaf, jika
antara makmum dan jamaah shalat tidak
ada penghalang. Dan bahkan shalat
berjamaah tetap sah jika anatar shaf tidak
lebih dari 300 hasta.

Atas dasar penjelasan di atas, maka dapat

7
Al-Mardawi Alauddin Abu al-Hasan (w. 885 H), al-Inshaf fi
Ma’rifat ar-Rajih min al-Khilaf, (Baerut: Dar Ihya at-Turats
al-Arabi, (t.t), juz 2, hal. 293
8
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’,
(Baerut: Dar al-Fikr, t.t), juz 4, hal. 308
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 35

disimpulkan bahwa boleh merenggangkan


shof shalat berjamaah, atas dasar menjaga
jiwa dan kekhawatiran adanya bahaya atas
jiwa. Bahkan sekalipun tidak dalam kondisi
darurat, shalat berjamaah tetap sah
meskipun shafnya berjarak.
d. Shalat Memakai Masker
Di antara himbauan untuk penjagaan diri
dari penularan virus corona adalah
pemakaian masker wajah sebagai cara untuk
menutup pintu masuk virus corona ke dalam
tubuh manusia melalui saluran pernafasan.
Hal ini, menimbulkan pertanyaan di antara
umat Islam terkait hukum memakai masker
saat sedang shalat.
Namun ada hadis yang berbunyi:

‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه‬ ‫ول َّي‬ َّ ‫ أ‬،َ‫َع ْن أيَِب ُهَريْ َرة‬
َ ‫اَّلل‬ َ ‫َن َر ُس‬
‫الص ََلةي َوأَ ْن يُغَ يط َي‬
َّ ‫الس ْد يل يِف‬
َّ ‫«َنَى َع ين‬ َ ‫َو َسلَّ َم‬
)174 /1 ،‫الر ُج ُل فَاهُ» (سنن أِب داود‬ َّ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬
melarang as-sadl dan menutup mulut ketika
shalat. (HR. Abu Dawud).

Imam an-Nawawi (w. 676 H) menyebutkan


bahwa hadis ini berstatus hasan.9
Nah, ketika terjadi pandemi covid-19,

9
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’,
(Baerut: Dar al-Fikr, t.t), juz 3, hal. 179
muka | daftar isi
36 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

dimana salah satu protokol kesehatannya


adalah memakai masker, hadis ini perlu
dikaji lebih dalam lagi.
Berkaitan dengan shalat memakai
penutup mulut bukan dalam keadaan ada
kebutuhan, Imam Nawawi rahimahullah
mengatakan:

‫يصَل الرجل متلثما أي مغطيا فاه بيده‬


‫ي‬ ‫ويكره أن‬
...‫غيها ويكره أن يضع يده عَل فمه يف الصالة‬ ‫أو ر‬
َّ ‫وهذه ىكراه ُة ت ْييه ِل تمنع صحة‬
10 ‫الصًلة‬
ِ ٍ ِ ِِ
Menutup mulut dan hidung (at-talatstsum)
atau menutup mulut saja dengan tangan
atau yang lain ketika shalat dihukumi
makruh. Meletakkan tangan pada mulutnya
juga dihukumi makruh... Makruh disini
adalah tanzih yang tak menghalangi sahnya
shalat”

Imam Nawawi rahimahullah melanjutkan,

‫يصَل الرجل متلثما أي مغطيا فاه بيده‬


‫ي‬ ‫ويكره أن‬
‫غيها ويكره أن يضع يده عَل فمه يف الصالة‬ ‫أو ر‬
‫فف‬
‫إِل إذا تثاءب فإن السنة وضع اليد عَل فيه ي‬
‫النّت صَل هللا‬
‫أب سعيد إن ي‬ ‫صحيح مسلم عن ي‬
11‫عليه وسلم‬

Menutup mulut dan hidung (at-talatstsum)

10
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’,
(Baerut: Dar al-Fikr, t.t), juz 3, hal. 179
11
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’,
(Baerut: Dar al-Fikr, t.t), juz 3, hal. 179
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 37

atau menutup mulut saja dengan tangan


atau yang lain ketika shalat dimakruhkan.
Dimakruhkan juga menutup mulut dengan
tangan. Hal ini dikecualikan untuk yang
bersin dalam shalat, maka diperbolehkan
menutup mulut karena dalam kondisi ini
yang sesuai sunnah adalah menggunakan
tangan untuk menutup mulut sebagaimana
pengajaran yang terdapat dalam hadits di
Shahih Muslim (hadits Abu Sa’id Al-Khudri
di atas).

Para ulama menyebutkan bahwa dalam


keadaan biasa, menutup wajah dalam shalat
adalah makruh. Namun shalat yang
dilakukan tetap dihukumi sah.
Akan tetapi kemakruhannya dapat
menjadi hilang, jika ada hajat atau sebab
kedaruratan untuk menutupnya.
Disebutkan dalam al-Mausu’ah al-
Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah (hlm. 41/135):
ْ ‫ى ى َّ ى ْ ى ى‬ ‫ْ ى‬
‫ أ ْجم ُعوا عَل أن عَل الم ْرأ ِة أن‬:‫قال ْاب ُن ع ْب ِد ال ِّي‬
ْ ْ َّ ‫ت ْكشف و ْجهها ف‬
‫ وقد نَه‬... ‫الصال ِة واإل ْحر ِام‬
‫ْ ى‬ ُْ ُ َّ َّ ْ ‫َّ ِ ُّ َّ َّ ُ ِ ي ى‬
‫ ف ِإن كان‬،‫الن ِ يّت صَل اَّلل ىعلي ِه وسلم الرجل عنه‬
‫ى‬
12.‫ فال كراهة‬،‫ضور أجانب‬ ُ ُ ‫ى‬
ِ ِ ‫ِلحاج ٍة كح‬
Ibnu Abdil Barr berkata: Para ulama sepakat
bahwa bagi wanita untuk membuka
wajahnya saat shalat dan ihram haji … dan

12
Wizarat al-Auqaf al-Kuwaitiyyah, al-Mausu’ah al-
Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, (Kairo: Dar as-Shafwah, 1404 H),
juz 41, hal. 135
muka | daftar isi
38 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Nabi ‫ ﷺ‬melarang (larangan makruh) laki-


laki melakukan hal tersebut (menutup wajah
saat shalat dan ihram). Adapun jika karena
adanya hajat seperti keberadaan laki-laki
non mahrom, maka hilanglah
kemakruhannya.

Suatu yang makruh menjadi boleh ketika


ada hajat seperti saat batuk, pilek, takut
menularkan ataukah takut tertular
berdasarkan kaedah,
ُ ‫ى‬
‫الكراهة ت ُز ْو ُل ِبالحاج ِة‬
Suatu yang makruh menjadi hilang karena
ada hajat.

Hajat untuk menutup mulut ketika shalat


yang menghilangkan kemakruhan contohnya
adalah menutup mulut ketika bersin,
menutup muka bagi perempuan yang shalat
ketika ada ajnabiy.
Terlebih ketika terjadi wabah yang
mengharuskan untuk menutup mulut dan
hidung agar terhindar dari paparan virus,
maka kemakruhan menutup mulut ketika
shalat itu hilang.
Bahkan kaidah fiqih yang menyebutkan
“Dar-ul mafasid muqaddamun ala jalbil
mashalikh” Upaya untuk mencegah
marabahaya harus didahulukan daripada
upaya untuk mengambil manfaat” maka
menghindari madharat dari paparan virus itu
lebih diutamakan daripada menjalankan
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 39

kesunnahan tidak menutup mulut ketika


shalat.
Hal itu karena setiap umat Islam wajib
menjaga dharuriyyatul khams atau 5 hal yang
paling penting, salah satunya adalah hifdzun
nafs atau menjaga keselamatan jiwa kita.
Pandemi ini sangat berbahaya terutama bagi
orang dengan komorbid.
Para dokter dan ahli menjelaskan Covid-
19 sangat mudah menular melalui droplet
masuk ke hidung, mulut dan mata. Masker
adalah salah satu ikhtiar perlindungan yg
paling baik. Sedangkan membuka masker
saat kita solat berjamaah dengan orang lain
yg kita tidak tahu membawa virus atau tidak
jelas sangat berisiko karena droplet dapat
keluar dari sang Imam dan jamaah yang
membaca bacaan shalat, atau tiba tiba batuk
dan bersin. Virus juga dapat bertahan
beberapa saat di lantai atau alas sujud.
Maka, meski hukum asal pakai masker
dalam shalat adalah makruh namun karena
ada pandemi maka diperbolehkan, bahkan
diharuskan.
9. Beberapa Doa Ketika Wabah
Selain usaha kasat mata, kita juga
membentengi diri dari marabahaya dengan
doa dan dzikir kepada Allah ‫ﷻ‬.
Ada beberapa doa yang bisa dibaca ketika
wabah. Diantaranya:
a. Doa Perlindungan Saat Keluar
muka | daftar isi
40 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Dari Rumah
Salah satu doa ketika keluar rumah agar
terhindar dari marabaya adalah:

‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه‬ ٍ ‫س ب ين مالي‬


َ ‫َِّب‬ َّ ‫ أ‬،‫ك‬
َّ ‫َن الني‬ َ ْ ‫َع ْن أَنَ ي‬
:‫ال‬َ ‫الر ُج ُل يم ْن بَْيتي يه فَ َق‬
َّ ‫ إي َذا َخَر َج‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫َو َسلَّ َم‬
ِ‫ِوََلِقُ هوةَِإ هَل‬َ ‫ِح ْو َل‬ َ ‫َِل‬، ‫ِعلَ ه‬
َ ‫ىِاَّلل‬ َ ‫ْت‬ُ ‫ِاَّللِتَ َوهكل‬
‫بِ ْسمِ ه‬
ِ‫ِب ه‬
ِ ِ،‫َّلل‬
،‫يت‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ ي َق ُ ي ي ٍ ي‬:‫ال‬
َ ‫ َوُوق‬،‫يت‬
َ ‫ َوُكف‬،‫يت‬
َ ‫ ُهد‬:‫ال حينَئذ‬ ُ َ َ‫ق‬
‫ني (أخرجه أبو داود والنسائى‬ ‫ي‬
ُ ‫فَتَ تَ نَ َّحى لَهُ الشَّيَاط‬
‫َّف الكَبى وابن السىن وابن حبان والضياء‬
.)‫والرتمذى والبيهقى‬
Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"Barang siapa yang ketika keluar dari
rumahnya mengucapkan;

BISMILLAAH, LAA HAULA WA LAA


QUWWATA ILLAA BILLAAH

(dengan nama Allah, tidak ada daya dan


kekuatan kecuali dengan dengan
pertolongan Allah)

maka dikatakan baginya, engkau telah

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 41

mendapatkan kecukupan, telah mendapat


pertolongan dan syetan menjauh darimu."
(HR. Abu Dauwd, Nasa’i, Tirmizi dan
lainnya)

b. Doa Penjagaan Dari Wabah

‫ول‬َ ‫ت َر ُس‬ ‫ ي ُق ُ ي‬،‫عن عثْما َن ابن عفَّا َن‬


ُ ‫ ََس ْع‬:‫ول‬ َ َ َْ َ ُ َْ
:‫ال‬َ َ‫«م ْن ق‬ ُ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم يَ ُق‬ ‫َّي‬
َ :‫ول‬ َ ‫اَّلل‬
‫ يِف‬،ٌ‫اَس يه َش ْيء‬ ‫ضُّر مع ْي‬ ‫بيس يم َّي ي‬
َ َ ُ َ‫اَّلل الَّذي ََل ي‬ ْ
،‫يع الْ َعلي ُيم‬ ‫الس ي‬
‫م‬ ‫و‬ ‫السم ي‬ ‫ي‬ ‫ْاأل َْر ي‬
ُ َّ َ َ َ َّ ‫ َوََل ِف‬،‫ض‬
‫ه‬
ُ ‫و‬ ، ‫اء‬
‫ َح ََّّت‬،‫صْبهُ فَ ْجأَةُ بَََل ٍء‬ ‫ ََل تُ ي‬،‫ات‬
ْ
ٍ ‫ث مَّر‬
َ َ ‫ثَََل‬
ٍ ُ ‫ ومن قَا ََلا يحني يصبيح ثَََل‬،‫يصبيح‬
ْ‫ ََل‬،‫ث َمَّرات‬ ُ ْ ُ َ َ ْ ََ َ ْ ُ
‫صْبهُ فَ ْجأَةُ بَََل ٍء َح ََّّت ُيُْ يس َي» (رواه أبو داود‬ ‫تُ ي‬
)‫والرتمذي‬
Dari Utsman bin Affan, ia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa
mengucapkan:

BISMILLAHILLADZI LAA YADLURRU


MA'ASMIHI SYAI`UN FIL ARDLI WA LAA
FIS SAMAA`I WA HUWAS SAMII'UL
'ALIIMU

(dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu

muka | daftar isi


42 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

pun di bumi dan di langit yang bisa


memberikan bahaya. Dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui)

sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan


tertimpa musibah yang datang dengan tiba-
tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa
membacanya pada pagi hari sebanyak tiga
kali, maka ia tidak akan tertimpa bencana
yang datang dengan tiba-tiba hingga sore
hari." (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)

c. Doa Perlindungan Dari Bala’

‫ول َّي‬
ُ‫صلَّى هللا‬َ ‫اَّلل‬ ُ ‫ « َكا َن َر ُس‬:َ‫َع ْن أيَِب ُهَريْ َرة‬
،‫الش َق ياء‬
َّ ‫ َوَد َر يك‬،‫َعلَْي يه َو َسلَّ َم يَتَ َع َّوذُ يم ْن َج ْه يد البََلَ يء‬
)‫ َو ََشَاتَ ية األ َْع َد ياء» (متفق عليه‬،‫ض ياء‬ ‫ي‬
َ ‫َو ُسوء ال َق‬
Dari Abu Hurairah: Bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alahi wasallam selalu meminta
perlindungan dari bala’ yang berat,
kesengsaraan yang menderitakan, takdir
yang buruk dan cacian musuh. (HR. Bukhari
Muslim)

Adapun redaksi doanya, bisa dibaca


dengan bacaan berikut:

ِ‫ِ َو َد َرك‬،‫كِِم ْنِ َج ْهدِ البَالَء‬ َ ‫اللّ ُه همِ إ ِّنِ أَعُوذُِ ب‬


.‫ِو ََشَاتَةِاألَ ْع َد ِاء‬،
َ ‫ضاء‬
َ ‫ِو ُسوءِال َق‬،
َ ‫ش َقاء‬ ‫ال ه‬
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 43

Ya Allah aku meminta perlindungan


kepadamu dari bala’ yang berat,
kesengsaraan yang menderitakan, takdir
yang buruk dan cacian musuh.

d. Doa Perlindungan dari Penyakit


yang Jelek
Dalam hadis disebutkan tentang doa dari
perlindungan jeleknya penyakit,
sebagaimana hadis:

‫صلَّى َعلَْي يه َو َسلَّ َم َكا َن‬ َّ ‫ أ‬،‫س‬


َّ ‫َن الني‬
َ ‫َِّب‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
،‫ون‬‫اجلنُ ي‬ ‫لَب ي‬ ‫ «اللَّه َّم إييّن أَعوذُ بي َ ي‬:‫ول‬
ُْ ‫ َو‬،‫ص‬ ََ ‫ك م َن ا‬ ُ ُ ُ ‫يَ ُق‬
،‫َس َق يام» (سنن أِب داود‬ ‫ي‬
ْ ‫ َوم ْن َسي يئ ْاأل‬،‫اجلُ َذ يام‬
ْ ‫َو‬
)93 /2
"Allaahumma innii a'uudzu bika minal
barashi wal junuuni wal judzaami wa sayyi il
asqoom"

Artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku


berlindung padamu dari penyakit kulit, gila,
lepra dan dari keburukan segala macam
penyakit” (HR. Abu Daud)

e. Doa Saat Mendapati Kesulitan


Salah satu doa yang diucapkan oleh Nabi
Yunus ketika mendapatkan mushibah secara
umum adalah:

muka | daftar isi


44 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

‫اضبًا فَظَ َّن أَ ْن لَ ْن نَ ْق يد َر‬


‫ُّون إي ْذ ذَهب مغَ ي‬
ُ َ َ
‫وذَا الن ي‬
َ
‫ي‬ ‫ي‬
‫ت‬َ ْ‫َعلَْيه فَنَ َادى يِف الظُّلُ َمات أَ ْن ََل إيلَهَ إيََّل أَن‬
‫يي‬ ‫ك إييّن ُكْن ي‬
)87( ‫ني‬ َ ‫ت م َن الظَّالم‬ ُ َ َ‫ُسْب َحان‬
‫ك نُْن يجي‬ ‫ي‬
َ ‫استَ َجْب نَا لَهُ َوََنَّْي نَاهُ يم َن الْغَ يم َوَك َذل‬ْ َ‫ف‬
)88-87 :‫) (األنبياء‬88( ‫ني‬ ‫يي‬
َ ‫الْ ُم ْؤمن‬
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus),
ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan
mempersempitnya (menyulitkannya), maka
ia menyeru dalam keadaan yang sangat
gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain
Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya
aku adalah termasuk orang-orang yang
zalim." (87) Maka Kami telah
memperkenankan doanya dan
menyelamatkannya dari pada kedukaan.
Dan demikianlah Kami selamatkan orang-
orang yang beriman. (88) (QS. Al-Anbiya’:
87-88).

Redaksi doanya adalah:

َِ ‫تِم َنِالظهالم‬
ِ‫ي‬ ُ ‫كِإ ِّنِ ُك ْن‬ َ ْ‫ََلِإلَهَِإ هَلِأَن‬
َ َ‫تِ ُس ْب َحان‬
“La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu min
adz-dzalimin”

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau.


Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
muka | daftar isi
‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 45‬‬

‫"‪adalah termasuk orang-orang yang zalim.‬‬

‫‪f. Doa Agar Menjadi Ahli Surga‬‬


‫‪Untuk melengkapi doa dari bala’, maka‬‬
‫‪doa ini juga bisa dibaca agar ketika memang‬‬
‫‪ajal telah menjemput, maka semoga kita‬‬
‫‪termasuk ahli surga. Doa itu dikenal dengan‬‬
‫‪nama Sayyidul Istighfar, dengan redaksi‬‬
‫‪sebagai berikut:‬‬

‫َّاد بْ ُن أ َْو ٍس َر يض َي ا ََّّللُ َعْنهُ‪َ :‬ع ين الني ي‬


‫َِّب‬ ‫َع ْن َشد ُ‬
‫ول‪:‬‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‪َ :‬سي ُد ياَل ْستي ْغ َفا ير أَ ْن تَ ُق َ‬ ‫َ‬
‫ت‪َ ِ،‬خلَ ْقتَِنِ َوأ َََنِ‬ ‫تِ َر ّّبِ َلَِ إلَهَِ إ هَلِ أَنْ َ‬ ‫الله ُه همِ أَنْ َ‬
‫ت‪ِ،‬‬
‫اِاستَطَ ْع ُ‬
‫ِم ْ‬ ‫ِوَو ْعد َك َ‬
‫ىِع ْهد َك َ‬
‫ِعلَ َ‬
‫‪ِ،‬وأ َََن َ‬
‫َع ْب ُد َك َ‬
‫كِ‬‫كِبن ْع َمت َ‬ ‫ت‪ِ،‬أَبُوءُِلَ َ‬
‫اِصنَ ْع ُ‬
‫كِم ْنِ َش ّر َِم َ‬ ‫أَعُوذُِب َ‬
‫كِب َذنِْبِفَاغْف ْرِِل‪ِ،‬فَإنههَُِلَِيَغْف ُرِ‬ ‫‪ِ،‬وأَبُوءُِلَ َ‬
‫َعلَ هي َ‬
‫ت‪ِ ِ.‬‬ ‫وبِإ هَلِأَنْ َِ‬ ‫ُّ‬
‫الذنُ َ‬
‫ي ي‬ ‫ي‬
‫َّها ير ُموقنًا ِبَا‪ ،‬فَ َم َ‬
‫ات‬ ‫«وَم ْن قَا ََلَا م َن الن َ‬ ‫ال‪َ :‬‬ ‫قَ َ‬
‫يم ْن يَ ْويم يه قَ ْب َل أَ ْن ُيُْ يس َي‪ ،‬فَ ُه َو يم ْن أ َْه يل اجلَن يَّة‪َ ،‬وَم ْن‬
‫ي ي‬ ‫ي‬
‫ات قَ ْب َل أَ ْن‬ ‫قَا ََلَا م َن اللَّْي يل َوُه َو ُموق ٌن ِبَا‪ ،‬فَ َم َ‬
‫صبي َح‪ ،‬فَ ُه َو يم ْن أ َْه يل اجلَن يَّة» (رواه البخاري)‬ ‫يُ ْ‬
‫‪Dari Syaddad bin Aus radliallahu 'anhu: dari‬‬
‫‪muka | daftar isi‬‬
46 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:


"Sesungguhnya istighfar yang paling baik
adalah; kamu mengucapkan:

ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA


ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA
'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA
WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA
MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U
LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA
BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI FA
INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA
ILLA ANTA

(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak


ada Tuhan yang berhak diibadahi selain
Engkau. Engkau telah menciptakanku dan
aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi
perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan
kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu
dari keburukan perbuatanku, aku mengakui
dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu
kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak
ada yang dapat mengampuni dosa selain-
Mu).

Beliau bersabda: 'Jika ia mengucapkan di


waktu siang dengan penuh keyakinan lalu
meninggal pada hari itu sebelum waktu sore,
maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan
jika ia membacanya di waktu malam dengan
penuh keyakinan lalu meninggal sebelum
masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari
penghuni surga.' (HR. Bukhari).
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 47

B. Takbiran

1. Perbanyak Dzikir di Bulan


Zulhijah
a. Perintah Al-Qur’an dan Hadis
untuk Berdzikir Secara Khusus
Perintah khusus berdzikir di hari-hari ini
ada dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah.
Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

‫ويذكروا اسم هللا ِف أَيم معلومات‬


”... dan (agar) menyebut (berdzikir) nama
Allah ‫ ﷻ‬di hari-hari yang telah
ditentukan….” (Al Hajj : 28)

Dan seperti yang sudah dijelaskan dalam


pembahasan sebelumnya, bahwa hari-hari
yang telah diketahui maksudnya adalah
sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Inilah
penafsiran Ibnu Abbas dan Imam As Syafi’i
dan banyak ulama yang lainnya.
Dalam ayat lain, disebutkan syariat
bertakbir di bulan Zulhijah:

‫اَّللي يِف أ َََّيٍم‬


َّ ‫اس َم‬ ‫ي‬ ‫ي‬
ْ ‫{ليَ ْش َه ُدوا َمنَاف َع ََلُْم َويَ ْذ ُكُروا‬
‫يم ية ْاألَنْ َع يام فَ ُكلُوا‬‫ي ي‬
َ ‫ومات َعلَى َما َرَزقَ ُه ْم م ْن َِب‬
ٍ ُ‫معل‬
َ َْ
]28 :‫س الْ َف يق ََي} [اْلج‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
َ ‫مْن َها َوأَطْع ُموا الْبَائ‬
Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat
muka | daftar isi
48 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

untuk mereka dan agar mere-ka menyebut


nama Allah pada beberapa hari yang telah
ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia
kepada mereka berupa hewan ternak. Maka
makanlah sebagian darinya dan (sebagian
lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang
yang sengsara dan fakir. (QS. Al-Hajj: 28).

Imam Ahmad dalam Musnadnya


membawakan hadis berikut,

ُ ‫ َحدَّثَنَا يَيز‬،َ‫ َحدَّثَنَا أَبُو َع َوانَة‬،‫َحدَّثَنَا َعفَّا ُن‬


‫يد‬
‫ َع ين الني ي‬،‫ َع ين ابْ ين عُ َمَر‬،‫اه ٍد‬
‫َِّب‬ ‫ عن َُم ي‬،‫بن أيَِب يزَي ٍد‬
َ َْ َ ُْ
:‫ال‬َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم ق‬
َ
“Mengabarkan kepada kami ‘Affan,
mengabarkan kepada kami Abu ‘Awanah,
mengabarkan kepada kami Yazid ibn Abi
Ziyad, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, dari
Nabi ‫ﷺ‬

‫ب إيلَْي يه‬
ُّ ‫َح‬ ‫«ما يمن أ َََّيٍم أَعظَم عيْن َد َّي‬
َ ‫ َوََل أ‬،‫اَّلل‬ ُ ْ ْ َ
‫ فَأَ ْكثيُروا‬،‫يم َن الْ َع َم يل فيي يه َّن يم ْن َه يذهي ْاأل َََّييم الْ َع ْش ير‬
13 ‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي ي‬
»‫َّحميد‬ ْ ‫ َوالت‬،‫ َوالتَّ ْكبي يَي‬،‫في يه َّن م َن الت َّْهل ييل‬
”Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi
Allah ‫ﷻ‬, dan lebih dicintai oleh Allah ‫ ﷻ‬amal-
amalnya dari hari-hari sepuluh awal

13
Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad, juz 9, hal. 323
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 49

Zulhijah. Maka perbanyaklah di hari-hari itu


membaca tahlil, takbir, dan tahmid”

b. Dzikir yang Paling Utama


Sebagaimana dalam hadis di atas,
Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan kita untuk
memperbanyak membaca tahlil, takbir, dan
tahmid. Maka inilah dzikir yang paling utama
mengingat Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkannya
secara khusus untuk hari-hari istinewa ini.
Akan tetapi kalau kita lihat bagaimana
para shahabat mempraktekan dzikir-dzikir
itu, kebanyakan mereka diriwayatkan
cenderung memperbanyak takbir.
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Ibnu
Umar dan juga Abu Hurairah biasa bertakbir
di berbagai tempat seperti pasar. Dan banyak
manusia yang ikut bertakbir dengan takbir
mereka itu.
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa
Umar bertakbir di qubahnya di Mina. Sampai
semua orang dalam masjid mendengarnya
dan mengikutinya. Demikian juga di pasar-
pasar. Sampai-sampai Mina seakan bergetar
dengan gemuruh takbir itu.
2. Waktu Takbir Id
Takbir hari raya Idul Adha dalam mazhab
Syafi’i dimulai sejak selesai shalat shubuh
dan berakhir sampai terakhir hari tasyriq.
Imam an-Nawawi (w. 676 H)
menyebutkan:
muka | daftar isi
50 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
‫ُ ى‬ ُ
‫فيك ِّي فيه من بعد صالة‬ ،‫وأما عيد األضىح‬
‫يصَل العرص من آخر‬
‫ي‬ ‫الصبح ِم ْن ي ْو ِم عرفة إَل أن‬
،‫رص ثم يقطع‬ْ ِّ ‫ُ ى‬ ‫ر‬
ِ ‫ ّ ويكي خلف هذه الع‬،‫أيام التشيق‬
14‫هذا هو األصح الذي عليه العمل‬

Ketika Idul Adha, takbir dimulai sejak selesai


shalat shubuh di hari arafah, sampai shalat
ashar di hari terakhir hari tasyriq. Takbir
setelah shalat ashar kemudian berhenti, ini
adalah yang palign

3. Bacaan Takbir Id
Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)
menyebutkan redaksi takbir yang biasa
dibaca pada hari raya sebagai berikut:

،ُ‫ هللاُ أَ ْك ََب‬،ُ‫ هللاُ أَ ْك ََب‬:‫صفة التكبَي املستحبة‬


‫ هللا أَ ْكَب ويََّّللي‬،‫ ََل إيلَه إيََّل هللا وهللا أَ ْكَب‬،‫هللا أَ ْكَب‬
َ َُ ُ َُ ُ َ ُ َ َُ ُ
‫ هللاُ أَ ْك ََبُ َكبي ْ ًَيا َواْلَ ْم ُد يََّّللي َكثي ْ ًَيا َو ُسْب َحا َن‬.‫اْلَ ْم ُد‬
‫ي‬ ‫ي‬
ُ‫ ََل إيلَهَ إيََّل هللاُ َوََل نَ ْعبُ ُد إيََّل إي ََّيه‬،‫هللا بُ ْكَرةً َوأَصْي ًَل‬
‫ي ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫يي‬
ُ‫ ََل إلَهَ إََّل هللا‬،‫ني لَهُ الديْ َن َولَْو َك يرهَ ال َكافُرْو َن‬ َ ْ ‫مُْلص‬
ُ‫ َوأَ َعَّز ُجْن َده‬،ُ‫صَر َعْب َده‬ َ َ‫ َون‬،ُ‫ص َد َق َو ْع َده‬ َ ،ُ‫َو ْح َده‬

14
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Adzkar,
(Baerut: Dar al-Fikr, 1414 H), hal. 171
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 51

َ ‫ ََل إيلَهَ إيََّل‬،ُ‫اب َو ْح َده‬


،ُ‫اَّللُ َوهللاُ أَ ْك ََب‬ َ ‫َوَهَزَم األَ ْحَز‬
15
.‫هللاُ أَ ْك ََبُ َويََّّللي اْلَ ْم ُد‬
Sifat takbir yang disunnahkan adalah:
“Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar,
laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu
akbar walillahil hamd. Allahu akbar kabiiro,
walhamdulillahi katsiiro, wasubhanallahi
bukrotaw wa ashiilaa, laa ilaaha illallahu
walaa na’budu illa iyyaahu mukhlisiina
lahuddiin. Walaw karihal kaafirun. Laa
ilaaha illallahu wahdah, sodaqa wa’dah,
wanasoro abdah, wa a’azza jundahu
wahazamal ahzaaba wahdah, laa ilaaha
illallahu wallahu akbar, allahu akbaru
walillaahil hamd”.

“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah


Mahabesar, tidak ada Tuhan selain Allah,
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar dan
segala puji milik Allah.”

“Allah Mahabesar dengan segala kebesaran,


segala puji milik Allah sebanyak-banyaknya,
dan Mahasuci Allah di waktu pagi dan sore,
tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-
Nya. Dia menepati janji, menolong hamba,
dan memuliakan bala tentara-Nya serta
melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

15
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 39
muka | daftar isi
52 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak


menyembah selain kepada-Nya dengan
memurnikan agama Islam meskipun orang
kafir membencinya.”

Tidak ada redaksi khusus yang dapat


dijumpai dalam Sunnah Nabi terkait takbir
Hari Raya. Namun sebagian sahabat Nabi di
antaranya Salman Al-Farisi mempopulerkan
takbir dengan redaksi berikut:

‫ي ي‬
ُ‫َلَ إلَهَ إَلَّ هللاُ َوهللا‬,ُ‫اَهللُ أَ ْك ََبُ اَهللُ أَ ْك ََبُ اَهللُ أَ ْك ََب‬
.‫ اَهللُ أَ ْك ََبُ َوهللي اْْلَ ْم ُد‬،ُ‫أَ ْك ََب‬
Artinya: “Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada
Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar dan segala puji milik Allah.”
(Kitab al-Shiyam, Dar al-Ifta’ al-Mishriyah,
hal. 109).

Dalam redaksi takbir di atas ulama


berbeda pendapat terkait pengulangan
kalimat Allahu akbar. Menurut golongan
Hanafiyah dan Hanabilah kalimat Allahu
akbar yang terdapat di awal redaksi dan di
akhir sebelum kalimat walillahil hamd
diulang sebanyak dua kali. Sedangkan
menurut Malikiyah dan Syafi’iyah kalimat
Allahu akbar di awal redaksi diulang
sebanyak tiga kali persis seperti redaksi yang
tertulis di atas.
Ketika sudah membaca takbir dengan
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 53

redaksi di atas sebanyak tiga kali selanjutnya


sunnah ditambah redaksi berikut:
‫ وسبحا َن هللاي‬،ً‫ واْْلم ُدي هللي َكثيَيا‬،ً‫اَهلل أَ ْكَب َكبيَيا‬
َ ُْ َ ْ ْ َ َ ْ َُ ُ
‫ي‬
،ُ‫ص َد َق َو ْع َده‬ َ ،ُ‫ َلَ إيلهَ إيَلَّ هللاُ َو ْح َده‬,ً‫بُ ْكَرةً َوأَصْيَل‬
َ‫ َل‬،ُ‫اب َو ْح َده‬ َ ‫َحَز‬ ْ ‫َع َّز ُجْن َدهُ َوَهَزَم اْأل‬
َ ‫ َوأ‬،ُ‫صَر َعْب َده‬َ َ‫َون‬
‫يي‬
،‫ني لَهُ الديْ َن‬ َ ْ ‫ مُْلص‬،ُ‫إيلهَ إيَلَّ هللاُ َوَلَ نَ ْعبُ ُد إَلَّ إيَيَّه‬
.ُ‫ َلَ إيلهَ إيَلَّ هللاُ َوهللاُ أَ ْك ََب‬،‫َولَْوَك يرهَ اْل َكافيُرْو َن‬
Lalu diakhiri dengan shalawat berikut ini:

‫آل َسي يد ََّن‬ ‫ و َعلى ي‬،‫اَللَّه َّم ص يل َعلى سي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد‬
َ َ َ ُ
‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ، ٍ ‫اب سي يد ََّن ُُم َّم‬
‫د‬ ‫َصح ي‬ ‫أ‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ، ٍ ‫ُُم َّم‬
‫د‬
َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ
،‫ َو َعلى أ َْزَو ياج َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد‬،‫صا ير َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد‬ َ ْ‫أَن‬
.‫َو َعلى ذُ يريَّية َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد َو َسلي ْم تَ ْسليْي ًما َكثيْ ًَيا‬
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala
kebesaran, segala puji milik Allah sebanyak-
banyaknya, dan Mahasuci Allah di waktu
pagi dan sore, tiada Tuhan selain Allah
dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji,
menolong hamba, dan memuliakan bala
tentara-Nya serta melarikan musuh dengan
ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah dan
kami tidak menyembah selain kepada-Nya
dengan memurnikan agama Islam meskipun

muka | daftar isi


54 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

orang kafir membencinya.”

“Ya Allah! Limpahkanlah rahmat atas gusti


kami Nabi Muhammad, keluarga, sahabat,
sahabat anshar, para isteri, dan
keturunannya, serta limpahkanlah salam
sebanyak-banyaknya.”

Redaksi lengkap sebagaimana di atas juga


digunakan oleh ulama Mesir sejak dahulu
dan juga disenangi oleh para ulama’ dan
termaktub dalam karya mereka. Imam Syafi’i
berkata, “jika masih mau ditambah maka hal
itu adalah baik, dan aku senang.” (Kitab al-
Shiyam, Dar al-Ifta’ al-Mishriyah, hal. 109-
110).

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 55

C. Shalat Idul Adha

1. Ringkasan Tata Cara Shalat Idul


Adha
Sebagaimana kita ketahui, shalat Idul
Adha dilakukan 2 rakaat. Tanpa didahului
adzan dan iqamah. Secara ringkas, begini
tata cara shalat Idul Adha:
- Takbiratul ihram, kemudian
membaca doa istiftah atau iftitah.
- Dilanjutkan takbir lagi sebanyak 7
kali dengan mengangkat kedua
tangan.
- Di sela-sela takbir, boleh membaca
“Subhanallahi walhamdulillahi
walaa ilaaha illallahu wallahu
akbar”.
- Setelah itu baru membaca surat al-
Fatihah.
- Dilanjutkan membaca surat Qaf,
bisa juga surat al-A’la, atau bisa
surat apa saja selain kedua itu.
- Kemudian ruku’, i’tidal, sujud dan
bangun seperti biasa.
- Masuk rakaat kedua, setelah takbir
intiqal berdiri, takbir lagi 5 kali
dengan mengangkat kedua tangan.

muka | daftar isi


56 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

- Di sela-sela takbir, boleh membaca


“Subhanallahi walhamdulillahi
walaa ilaaha illallahu wallahu
akbar”.
- Membaca Surat al-Fatihah,
kemudian membaca Surat al-
Qamar, atau surat al-Ghasyiyah
atau surat apa saja.
- Kemudian dilanjutkan seperti
shalat biasa sampai selesai salam.
2. Hukum Terkait Shalat Idul Adha
Salah satu kesunnahan di bulan Zulhijah
adalah melakukan shalat Idul Adha.
a. Pengertian
Id (‫ )عيْي ٌد‬secara bahasa artinya adalah
kembali atau berulang-ulang.16 Oleh sebab
itu Id terulang-ulang kembali setiap
tahunnya paling tidak dua kali.
Adapun secara istilah Id artinya adalah
hari raya. Maka Idul adha maknanya adalah
hari raya penyembelihan hewan qurban.
Pengertian udhiyyah itu sendiri adalah:
‫ ما يذبح من النعم تقربًا إلى هللا‬:‫هي بالتشديد والتخفيف‬
‫ أضحية بضم‬:‫ ويقال‬.‫تعالى يوم النحر وأيام التشريق‬
‫ سميت باسم أول‬،‫ وضحية وأضحاة‬،‫الهمزة وكسرها‬

16
an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, (Bairut:
Darul Kutub al-Ilmiyah, juz 5 hal. 2.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 57

17
.‫زمان فعلها‬
Udhiyyah itu bisa dengan tasydid huruf ya'
atau tanpa tasydid, yaitu hewan ternak yang
disembelih dengan niat mendekatkan diri
kepada Allah ‫ ﷻ‬dari hari an-Nahr (10
Dzulhijjah) sampai hari tasyriq. Udhiyyah itu
bisa dhammah hamzahnya, bisa pula
kasrah. Bisa disebut dengan dhahiyyah atau
adhhah. Disebut udhiyyah karena
penyembelihan dimulai waktu dhuha.

b. Dalil Al-Qur’an dan Hadis


Mengenai shalat Id ada beberapa dalil
mengenai anjuran untuk melaksanakannya.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalil pertama adalah al-Quran surat al-
Kautsar ayat 2 di bawah ini:
‫فَ ي‬
َ ‫ص يل لَربي‬
.‫ك َو ْاْنَر‬ َ
Maka dirikanlah shalat dan sembelihlah
qurban. (QS. Al-Kautsar : 2)

Beberapa ulama di antaranya Qatadah,


Atha' dan Ikrimah menyebutkan bahwa
perintah untuk mengerjakan shalat dalam
ayat ini maksudnya adalah shalat 'Id. 18
Ibnu Al-Abbas radhiyallahuanhu juga
berpendapat yang sama. Awalnya Rasulullah

17
Kamaluddin ad-Damiri as-Syafi'i (w. 808 H), an-Najm al-
Wahhaj Syarah al-Minhaj, juz 9. Hal. 499
18
Al-Qurthubi, Al-Jami' li ahkam Al-Quran, juz 22 hal. 523
muka | daftar isi
58 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

shallallahu alaihi wasallam melakukan


penyembelihan terlebih dahulu baru
kemudian melakukan shalat.
Dengan turunnya ayat ini, maka beliau
diperintahkan untuk melakukan shalat
terlebih dahulu baru menyembelih. Dan
shalat yang dimaksud tentu adalah shalat
Idul Adha.
Adapun dalil dari hadis Nabi adalah hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di
bawah ini:

‫عن ابن عمر رضي هللا عنهما «أن النِب صلى‬


‫ كانوا يصلون‬،‫ وعمر‬،‫ وأَب بكر‬،‫هللا عليه وسلم‬
.‫ رواه مسلم‬.»‫العيدين قبل اْلطبة‬
Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhuma bahwa
Nabi shallallahu alaihi wasallam , Abu Bakr,
Umar semuanya shalat idhul fitri dan idhul
adha sebelum khutbah. (HR. Muslim)

Dalil hadis lain adalah hadis yang


diriwayatkan oleh Imam Imam Muslim di
bawah ini:

:‫عن جابر بن َسرة رضي هللا عنه قال‬


‫«صليت مع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 59

.»‫ بغَي أذان وَل إقامة‬،‫ غَي مرة وَل مرتني‬،‫العيدين‬


.‫رواه مسلم‬
Dari Jabir bin Samrah radhiyallahuanhu
berkata: Saya pernah shalat bersama Nabi
shallallahu alaihi wasallam shalat idhul fitri
dan idhul adha lebih dari satu kali tanpa
adzan dan iqamah. (HR. Muslim)

Dalil lain adalah hadis yang diriwayatkan


oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim di
bawah ini:

‫ أمرَّن‬:‫عن أم عطية رضي هللا عنها قالت‬


‫ أن خنرجهن ِف‬،‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ وذوات‬،‫ واْليض‬،‫ العواتق‬،‫الفطر واألضحى‬
‫ ويشهدن‬،‫ فأما اْليض فيعتزلن الصَلة‬،‫اْلدور‬
.‫ رواه البخاري ومسلم‬.‫ ودعوة املسلمني‬،‫اْلَي‬
Dari Ummu Athiyah radhiyallahuanha
berkata Kami diperintahkan oleh Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam untuk
mengeluarkan para wanita yang sudah
baligh, wanita yang sedang haid, dan wanita
yang tertutup pada hari raya idhul fitri dan
idhul adha. Adapun wanita yang sedang haid
tidak melakukan shalat, mereka hanya
menyaksikan khutbah dan doa. (HR. al-

muka | daftar isi


60 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Bukhari & Muslim)

Dalil lain dari hadis yang diriwayatkan


oleh Imam an-Nasa’i di bawah ini:

‫ كان‬:‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬


،‫ألهل اجلاهلية يومان ِف كل سنة يلعبون فيهما‬
:‫ قال‬،‫فلما قدم النِب صلى هللا عليه وسلم املدينة‬
‫" كان لكم يومان تلعبون فيهما وقد أبدلكم هللا‬
‫ رواه‬.‫ ويوم األضحى‬،‫ يوم الفطر‬:‫ِبما خَيا منهما‬
.‫النسائي‬
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu
berkata bahwa orang-orang jahiliyah punya
dua hari dalam setiap tahun dimana mereka
bermain-main untuk merayakannya. Ketika
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tiba
hijrah di Madinah, beliau bersabda,"Dahulu
kalian punya dua hari untuk merayakan, lalu
Allah menggantinya bagi kalian yang lebih
baik, yaitu idhul fitri dan idhul adha. (HR.
An-Nasai')

c. Hukum Shalat Idul Adha


Para ulama telah sepakat bahwa shalat
Idul Adha itu disyariatkan. Tidak ada ulama
yang mengingkari mengenai pensyariatan
shalat Idul Adha.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 61

Madzhab Syafi’iy mengatakan shalat Idul


Adha hukumnya sunnah mu’akkadah, yaitu
sunnah yang sangat dianjurkan sekali untuk
dilaksanakan.
Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)
seorang ulama besar madzhab Syafi’iy
menyebutkan sebagai berikut:
‫ وعلى‬.‫وأجمع المسلمون على أن صالة العيد مشروعة‬
‫ ونص الشافعي وجمهور‬.‫أنها ليست فرض عين‬
19
.‫األصحاب على أنها سنة‬
Kaum muslimin sepakat bahwa shalat Id
disyariatkan dan hukumnya bukan fardhu
ain. Imam Syafi’iy dan mayoritas ulama
syafiiyah mengatakan hukumnya sunnah.

Kesunnahan melaksanakan shalat Idul


Adha ini adalah pendapat mayoritas ulama
dari kalangan madzhab Hanafi, Maliki dan
Syafi’iy.
Adapun sebagian ulama Hanafi
mengatakan hukum shalad Idul Adha adalah
fardhu kifayah. Adapun Imam Ahmad bin
Hanbal memiliki dua pendapat.
Hal ini sebagaimana telah disampaikan
oleh imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676
H) di bawah ini:
‫ وبه قال مالك وأبو حنيفة‬،‫قد ذكرنا أنها سنة متأكدة عندنا‬
‫ وقال بعض أصحاب أبي حنيفة‬.‫وداود وجماهير العلماء‬

19
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 2.
muka | daftar isi
62 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

20
.‫ وعن أحمد روايتان كالمذهبين‬.‫فرض كفاية‬
Telah kami sebutkan bahwa shalat Id
hukumnya sunnah mu’akkadah. Ini adalah
pendapat Imam Malik, Abu Hanifah, Abu
Dawud dan mayoritas ulama. Sebagian
ulama Hanafi mengatakan fardhu kifayah.
Adapun Imam Ahmad memiliki dua
pendapat diatas.

d. Hukum Shalat Idul Adha


Para ulama sepakat bahwa shalat Id al-
fithr merupakan ibadah yang disyariatkan
pada tanggal 1 Syawwal. Hanya saja mereka
berbeda pendapat dalam menghukuminya
dalam kondisi normal.
Mazhab Pertama: Wajib.
Kalangan al-Hanafiyyah berpendapat
bahwa hukum melakukan shalat Id al-fithr
adalah wajib. Namun istilah wajib dalam
mazhab ini, berbeda dengan istilah fardhu.
Sebab mereka membedakan antara fardhu
dan wajib. Di mana meninggalkan perkara
fardhu seperti shalat lima waktu dapat
mendatangkan dosa, tapi meninggalkan
wajib tidaklah berdosa namun dapat dicela.
Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyyyah al-
Kuwaitiyyah disebutkan:21

20
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 3
21
Kementrian Agama Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, hlm. 27/240.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 63

ْ ْ َّ ‫صال ُة ْالعيد ْين واجب ٌة ع ىَل ْالق ْول‬


‫يح ال ُمف َّت‬
ِ ْ ‫ح‬ِ ‫الص‬ ِ ِ ْ ِ ْ
ْ ُ ْ
‫ والمراد ِمن الو ِاج ِب ِعند‬- ‫ِب ِه ِعند ىالحن ِف َّي ِة‬
ُ
َّ ُّ ْ ٌ ‫َّ ُ ْ ى‬ ْ
‫ ود ِليل‬- ‫السن ِة‬ ‫ضو‬ ِ ‫ أنه م ِيلة ب ْري الف ْر‬:‫الحن ِف َّي ِة‬
‫ى‬ َّ ‫ُ ى ُ َّ ِّ َّ َّ ُ ى‬
‫اَّلل عل ْي ِه وسلم عل ْيها‬ ‫ مواظبة الن ِ يّت صَل‬:‫ذ ِلك‬
‫ى‬
.‫ون ت ْرِكها ول ْو م َّر اة‬ ُ ْ
ِ ‫ِمن د‬
Shalat dua ‘Id menurut pendapat yang
difatwakan oleh kalangan al-Hananfiyyah
adalah wajib – yaitu posisi hukum antara
fardhu dan sunnah -. Dan dasar mereka
adalah perbuatan Rasulullah ‫ ﷺ‬yang tidak
pernah meninggalkannya selama hidup
beliau.

Mazhab Kedua: Fardhu Kifayah.


Kalangan al-Hanabilah berpendapat
bahwa hukum melakukan shalat Id al-fithr
adalah fardhu kifayah. Dalam arti, jika di
suatu masyarakat muslim, shalat ini tidak
dilakukan oleh sebagian di antara mereka,
maka berdosalah seluruh masyarakat
tersebut.
Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyyyah al-
Kuwaitiyyah disebutkan:22

ُ ‫ذهب ْالحناب ىل ُة إ ىَل ْالق ْول ب ىأ َّنها ف ْر‬


‫ض ِكفاي ٍة؛ ِلق ْو ِل ِه‬
ْ ِ ِ ِ ‫ى‬
ْ
،)2 ‫ {فصل ِلربك وانحر} (الكوثر‬:‫تعاَل‬
: ِّ
‫ى‬ َّ ‫َّ ُ ى‬ َّ
‫اَّلل عل ْي ِه وسلم عَل‬ ‫الر ُسول صَل‬ َّ ‫ول ُمداوم ِة‬
ِ
.‫ِف ْع ِلها‬

22
Kementrian Agama Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, hlm. 27/240.
muka | daftar isi
64 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Kalangan al-Hanabilah berpendapat bahwa


hukumnya adalah fardhu kifayah, atas dasar
firman Allah ‫ﷻ‬, “Maka shalatlah untuk
Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS. Al-
Kautsar: 2). Dan juga berdasarkan
perbuatan Rasulullah ‫ ﷺ‬yang tidak pernah
meninggalkannya selama hidup beliau.

Mazhab Ketiga: Sunnah Mu’akkadah.


Kalangan al-Malikiyah dan asy-
Syafi’iyyah berpendapat bahwa hukum
melakukan shalat Id al-fithr adalah sunnah
mu’akkadah. Dalam arti jika ada seorang
muslim atau suatu masyarakat muslim,
sengaja untuk tidak melakukannya, maka hal
itu tidak berakibat dosa.
Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyyyah al-
Kuwaitiyyah disebutkan:23
َّ ‫ى‬ ْ ‫ى‬ ْ ُ ْ ُ َّ ‫ى‬
‫ فقد ذه ُبوا ِإَل الق ْول ِبأنها‬:‫أ َّما الش ِاف ِع َّية والم ِال ِك َّية‬
ُ َّ ‫ ص ََّل‬- ‫ ق ْو ُل ُه‬:‫ ودل ُيل ُه ْم ع ىَل ذلك‬.‫ُس َّن ٌة ُمؤ َّكد ٌة‬
‫اَّلل‬
‫ْ ْ ِّ ى‬ ِ ِْ َّ
‫ وكان‬- ‫اب‬ ‫ر‬‫ع‬ ‫أل‬ ‫ل‬ِ ‫يح‬ ‫ح‬ِ
َّ
‫الص‬ ‫يث‬
ِ ‫د‬
ِ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ف‬ - ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬
ِ ْ ‫ع ىل‬
‫ي‬
‫َّ َّ ُ ى ْ ِ َّ ِ ي َّ ى‬ ‫ْ ى ى ُ ِي‬
‫ات‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫قد ذكر له‬
ِ ‫سول صَل ىاَّلل علي ِه وسلم الصلو ى‬
ْ َّ ُ
‫ ِإال أن‬،‫َل غ رْ ُيه َّن؟ قال ال‬ َّ ‫ هل ع‬:‫ْالخ ْمس فقال ىل ُه‬
‫ي‬
.)‫تط َّوع (متفق عليه‬
Adapun kalangan asy-Syafi’iyyah dan al-
Malikiyyah, mereka berpendapat bahwa
hukumnya adalah sunnah mu’akkadah. Hal
ini berdasarkan hadits shahih tentang

23
Kementrian Agama Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, hlm. 27/240.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 65

seorang Arab Badui yang bertanya kepada


Nabi tentang shalat yang difardhukan. Lalu
Nabi menjawab bahwa hanya shalat 5
waktu. Dan ketika Badui tersebut bertanya
lagi, apakah ada lainnya yang fardhu?.
Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab: Tidak, kecuali
engkau ingin menambah dengan yang
sunnah. (HR. Bukhari Muslim)

Hanya saja, patut dicatat bahwa hukum


yang diperselisihkan di atas adalah jika
pelaksanaan shalat Id fithr dalam kondisi
normal. Adapun jika dalam kondisi tidak
normal seperti adanya ancaman pandemik
corona sebagaimana saat ini, maka gugurlah
taklif atau beban syariat untuk melakukan
ibadah yang bersifat jamaah ini.
Imam ‘Ala’uddin al-Mardawi (w. 885 H)
berkata dalam kitabnya al-Inshof fi Ma’rifah
ar-Rajih min al-Khilaf:24

‫يض} بي ََل‬ ‫اجلم ي‬ ‫{وي ع َذر يِف تَر يك ْ ي‬


ُ ‫اعة الْ َم ير‬
َ َ َْ ‫اجلُ ُم َعة َو‬ ْ ُ َُْ
‫ف ح ُد ي‬ ‫ي ي‬ ‫ي‬
‫وث‬ ُ ‫ضا يِف تَ ْرك يه َما ْلَْو‬ ً ْ‫ َويُ ْع َذ ُر أَي‬،‫نيَز ٍاع‬
.‫ض‬ ‫الْ َمَر ي‬
Diberikan uzur untuk meninggalkan shalat
jumat dan shalat berjamaah bagi orang yang
sakit, tanpa ada perselisihan. Dan juga
diberikan uzur dalam menginggalkan

24
Ali bin Sulaiman al-Mardawi ad-Dimasyqi, al-Inshof fi
Ma’rifah ar-Rajih min al-Khilaf, (t.t: Dar Ihya’ at-Turats al-
‘Arabi, t.th), hlm. 2/300.
muka | daftar isi
66 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

keduanya bagi yang takut tertimpanya


penyakit.

e. Hukum Shalat Id Fithri di Rumah


Mayoritas ulama selain mazhab Hanafi,
berpendapat bahwa shalat ‘Id tetap
disyariatkan untuk dilakukan di rumah
secara mandiri, jika memang tidak bisa
dilakukan secara berjamaah di masjid atau di
lapangan.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya,
al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:

‫َُْم َم ٌع َعلَْي يه‬ ‫اعةً َوَه َذا‬ ‫يي‬


َ َ‫ص ََلةُ الْعيد ََج‬ َ ‫تُ َس ُّن‬
‫ص ََّل َها‬ ‫ورةي‬ ‫الص يح ي‬ ‫لي ْْل ي ي‬
َ ‫فَلَ ْو‬ َ ‫يحة الْ َم ْش ُه‬ َ َّ ‫َحاديث‬ َ
25
.‫ب يص َّحتُ َها‬
ُ ‫الْ ُمْن َف يرُد فَالْ َم ْذ َه‬
Para ulama sepakat berdasarkan hadits-
hadits yang shahih bahwa disunnahkan
shalat Id secara berjamaah. Namun jika
shalat ini dilakukan secara mandiri
(munfarid), maka menurut mazhab (Syafi’i),
shalatnya sah.

Di samping itu, shalat ini dapat pula


dilakuan secara berjamaah antara anggota
keluarga di rumah.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya,

25
Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab,
hlm. 5/19.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 67

al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:26


‫يد ليلْعب يد والْمسافي ير والْمرأَةي‬ ‫يي‬
ْ َ َ َ ُ َ َْ ‫ص ََلةُ الْع‬ َ ُ‫فَ َه ْل تُ ْشَرع‬
‫ي‬ ‫ييي‬ ‫ي يي‬
َ ‫َوالْ ُمْن َف يرد يِف بَْيته أ َْو يِف َغ ْيَيه فيه طَ يري َقان (أ‬
‫َص ُّح ُه َما‬
.‫َوأَ ْش ُه ُرُُهَا) الْ َقطْ ُع يِب َََّنَا تُ ْشَرعُ ََلُْم‬
Apakah disyariatkan shalat Id atas hamba
sahaya, musafir, wanita dan munfarid
(sendirian) di dalam rumah atau di tempat
lainnya?. Ada dua jalur periwayatan dalam
mazhab Syafi’I, dan yang paling masyhur
dan pasti bahwa hal itu juga disyariatkan
bagi mereka.

3. Tatacara Shalat Idul Adha di


Rumah
Para ulama umumnya sepakat bahwa di
antara syarat sah pelaksanaan shalat ‘Id al-
fithri adalah dilakukan pada waktunya.27 Di
mana waktu pelaksanaan shalat ‘Id fithri
adalah setelah terbitnya matahari hingga
menjelang waktu zhuhur. Maka, dapat
dipastikan bahwa waktu pelaksanaan shalat
Id al-fithri, mirip dengan waktu pelaksanaan
shalat dhuha.
Maka atas dasar ini, tidak sah shalat Id al-
fithri dilakukan sebelum terbitnya matahari,

26
Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab,
hlm. 5/26.
27
Kementrian Agama Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, hlm. 27/242.
muka | daftar isi
68 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

atau setelah masuk waktu zhuhur. Meskipun


dalam mazhab Syafi’i, dibolehkan untuk
dilakukan setelah zhuhur atas dasar niat
qodho’ bukan ada’.28
Lantas, jika taklif atau beban syariat
pelaksanaan shalat ‘Id ini dapat gugur jika
dalam kondisi tidak normal hingga jamaah
tidak dapat diadakan, apakah ada ketentuan
untuk melakukannya di rumah secara
mandiri?
a. Jumlah Rakaat dan Takbir
Para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat
shalat Id adalah 2 rakaat. Pada rakaat
pertama setelah membaca doa iftitah
disunnahkan membaca takbir sebanyak 7
kali. Adapun pada rakaat kedua setelah
membaca takbir intiqal disunnahkan
membaca takbir sebanyak 5 kali.
Dalam pelaksanaan shalat Id disunnahkan
untuk melaksanakan takbir 7 kali di rakaat
pertama dan 5 kali di rakaat yang kedua.
Sebagaimana hadis Nabi:

‫ال‬َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫اص‬‫اَّللي بْ ين َع ْم يرو بْ ين الْ َع ي‬َّ ‫َع ْن َعْب يد‬


‫ «التَّ ْكبيَيُ يِف الْ يفطْ ير‬:‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم‬ ‫نَيِب َّي‬
َ ‫اَّلل‬ ُّ

28
Kementrian Agama Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, hlm. 27/247.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 69

‫ َوالْ يقَراءَةُ بَ ْع َد ُُهَا‬،‫س يِف ْاْل يخَرةي‬ َ ‫َسْب ٌع يِف ْاأل‬


ٌ َْ‫ َوَخ‬،‫ُوَل‬
)299 /1 ،‫كيلْتَ ْي يه َما» (سنن أِب داود‬
Dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dan dari
kakeknya radhiyallahu 'anhum berkata
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,"Takbir di
shalat Idul Fithri tujuh kali di rakaat
pertama dan lima kali di rakaat yang kedua.
Dan membaca ayat Al-Quran sesudah takbir
pada keduanya” (HR Abu Daud).

Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)


menegaskan dalam kitabnya sebagai berikut:
‫وأما األ كمل فأن يقرأ بعد تكبيرة اإلحرام دعاء االستفتاح‬
‫ثم يكبر في الركعة األولى سبع تكبيرات سوى تكبيرة‬
‫ وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام من‬.‫اإلحرام‬
‫ يقول سبحان هللا والحمد‬:‫ قال جمهور األصحاب‬.‫السجود‬
29
.‫ ولو زاد عليه جاز‬،‫هلل وال إله إال هللا وهللا أكبر‬
Paling sempurna adalah setelah
mengucapkan takbiratul ihram kemudian
membaca doa iftitah, lalu bertakbir sebanyak
7 kali pada rakaat pertama. Adapun pada
rakaat kedua membaca takbir sebanyak 5
kali selain takbir berdiri dari sujud. Para
ulama syafiiyah mengatakan di sela-sela
takbir membaca “Subhanallahi
walhamdulillahi walaa ilaaha illallahu
wallahu akbar”. Jika ditambah redaksi

29
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 17
muka | daftar isi
70 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

bacaannya maka boleh.

b. Dzikir di Sela Takbir Shalat Idul


Adha
Menurut Imam Malik dan Auza’i tidak
disunnahkan untuk membaca dzikir apapun
di antara takbir-takbir tersebut karena tidak
ada keterangan dari Rasulullah ‫ ﷺ‬yang
menyatakannya.
Namun Imam Abu Hanifah dan Imam As-
Syafi’i menyunnahkan untuk membaca dzikir
di antara takbir itu dengan lafaz yang tidak
ditentukan.
Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari
pernyataan Jabir bin Abdullah:

‫السنَّةُ أَ ْن‬
ُّ ‫ت‬ ‫ضي‬ َ ‫"م‬
َ :‫ال‬ َ َ‫َع ْن َجابي ير بْ ين َعْب يد هللاي ق‬
‫هللا‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫ذ‬
ْ ‫ي‬ ،‫ا‬‫س‬ ‫َخ‬
َْ ‫و‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ي‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫يد‬ ‫لص ََلةي يِف الْعي‬َّ ‫ي َكيَب لي‬
َ ُ َ ً َ ً ْ َ ْ َ َ ُ
،‫ني" (السنن الكَبى للبيهقي‬ ‫ني ُك يل تَ ْكبيَيتَ ْ ي‬
َ َْ‫َما ب‬
َ
)411 /3
Dari Jabir bin Abdullah berkata: Telah
berlaku sunnah untuk shalat Idain, takbir 7
dan 5 kali, berdzikir kepada Allah di sela-
sela dua takbir. (HR. Al-Baihaqi).

Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)


menegaskan dalam kitabnya sebagai berikut:
‫وأما األ كمل فأن يقرأ بعد تكبيرة اإلحرام دعاء االستفتاح‬

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 71

‫ثم يكبر في الركعة األولى سبع تكبيرات سوى تكبيرة‬


‫ وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام من‬.‫اإلحرام‬
‫ يقول سبحان هللا والحمد‬:‫ قال جمهور األصحاب‬.‫السجود‬
30
.‫ ولو زاد عليه جاز‬،‫هلل وال إله إال هللا وهللا أكبر‬
Paling sempurna adalah setelah
mengucapkan takbiratul ihram kemudian
membaca doa iftitah, lalu bertakbir sebanyak
7 kali pada rakaat pertama. Adapun pada
rakaat kedua membaca takbir sebanyak 5
kali selain takbir berdiri dari sujud. Para
ulama syafiiyah mengatakan di sela-sela
takbir membaca “Subhanallahi
walhamdulillahi walaa ilaaha illallahu
wallahu akbar”. Jika ditambah redaksi
bacaannya maka boleh.

c. Mengangkat Tangan Ketika Takbir


7 dan 5 Kali
Dalam mazhab Syafi’i, setiap takbir dalam
shalat Id itu dengan mengangkat kedua
tangan. Dalilnya adalah dalil umum tentang
mengangkat tangan ketika takbir shalat.
‫اَّللي‬
َّ ‫ول‬ ُ ‫ " َكا َن َر ُس‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫اَّللي بْ ين عُ َمَر‬َّ ‫َع ْن َعْب يد‬
‫الص ََلةي َرفَ َع يَ َديْ يه‬
َّ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم إي َذا قَ َام إي ََل‬
َ
‫ي‬
‫ك‬ َ ‫ ُُثَّ َك َََّب َو ُُهَا َك َذل‬،‫َح ََّّت تَ ُكو َن َح ْذ َو َمْنكيبَ ْي يه‬

30
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 17
muka | daftar isi
72 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

ُ ‫ ُُثَّ إيذَا أ ََر َاد أَ ْن يَْرفَ َع‬،‫فَََْيَك ُع‬


‫صلْبَهُ َرفَ َع ُه َما َح ََّّت‬
‫ َيَسع َّ ي ي‬:‫ال‬ ‫ي ي‬
ُ‫اَّللُ ل َم ْن َح َده‬ َ َ َ‫ ُُثَّ ق‬،‫تَ ُكو َن َح ْذ َو َمنْكبَ ْيه‬
ٍ‫ود وي رفَعهما يِف ُك يل تَ ْكبيَية‬ ‫وََل ي رفَع ي َدي يه يِف ُّ ي‬
َ َ ُ ُ َْ َ ‫الس ُج‬ ْ َ ُ َْ َ
‫ص ََلتُهُ " )سنن‬ ‫ي‬ ُّ ‫يُ َكيَبَُها قَ ْب َل‬
َ ‫وع َح ََّّت تَْن َقض َي‬‫الرُك ي‬
)192 /1،‫أِب داود‬
Dari Abdullah bin Umar dia berkata;
"Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hendak melaksanakan shalat,
maka beliau mengangkat kedua tangannya
hingga sejajar dengan kedua bahunya,
kemudian beliau bertakbir, dan kedua
tangannya juga masih seperti itu, lalu beliau
ruku'. Dan apabila beliau hendak
mengangkat tulang sulbinya (punggung),
beliau mengangkat kedua tangannya hingga
sejajar dengan kedua bahunya sambil
mengucapkan: "Sami'allahu liman hamidah
(Allah Maha mendengar terhadap siapa saja
yang memuji-Nya)." Beliau tidak
mengangkat kedua tangannya ketika hendak
sujud, namun beliau selalu mengangkat
kedua tangannya di setiap takbir yang beliau
ucapkan sebelum ruku' sampai selesai
shalat."

Adapun untuk shalat Idul Adha sendiri,


Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Atha’:

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 73

:‫ َع ْن َعطَ ٍاء أَنَّهُ قَ َال‬،‫ َع ين ابْ ين ُجَريْ ٍج‬،‫َوُريوينَا‬


َّ‫ ُُث‬،ً‫ث ُهنَ ْي َهة‬ُ ‫ ُُثَّ ُيَْ ُك‬،ٍ‫"يَْرفَ ُع يَ َديْ يه يِف ُك يل تَ ْكبي ََية‬
‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه‬ َ ‫َِّب‬ ‫صليي َعلَى الني ي‬ َ ُ‫َْي َم ُد هللاَ " َوي‬
‫ (السنن‬." ‫يد‬ ‫ يِف الْعي ي‬:‫ ي ع يِن‬،‫ ُُثَّ ي َكيَب‬،‫وسلَّم‬
َْ ُ ُ َ ََ
)413 /3( ‫الكَبى للبيهقي‬
Kami diriwayatkan dari Ibnu Juraij dari
Atha’ dia berkata: “mengangkat kedua
tangannya di setiap takbir, kemudian diam
sejenak, bertahmid dan bershalawat kepada
Nabi ‫ﷺ‬, lalu takbir, yaitu dalam shalat Id.
(HR. Al-Baihaqi).

d. Bacaan Afdhal Shalat Idul Adha


Setelah membaca surat al-Fatihah
disunnahkan pada rakaat pertama membaca
surat al-A’laa. Lalu pada rakaat kedua
membaca surat al-Ghasyiah. Sebagaimana
hadis Nabi:

‫عن النعمان بن بشَي أن رسول هللا صلى هللا‬


،‫عليه وسلم قرأ ِف صَلة العيد بسبح اسم ربك‬
.‫ رواه ومسلم‬.‫وهل أاتك حديث الغاشية‬
Dari an-Nu’man bin Basyir sesungguhnya
Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika
shalat Id membaca surat al-A’laa dan surat
muka | daftar isi
74 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

al-Ghasyiah. (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa yang


dibaca adalah:

‫َن عُ َمَر بْ َن‬ َّ ‫ أ‬،‫َع ْن عُبَ ْي يد هللاي بْ ين َعْب يد هللاي‬


‫ َما َكا َن يَ ْقَرأُ بي يه‬:‫ َسأ ََل أ َََب َواقي ٍد اللَّْيثي َّي‬،‫اب‬ ‫اْلَطَّ ي‬ ْ
‫َض َحى‬ ْ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم يِف ْاأل‬ ‫رس ُ ي‬
َ ‫ول هللا‬ َُ
‫آن‬‫ب ق والْ ُقر ي‬ ‫ « َكا َن ي ْقرأُ فيي يهما ي‬:‫ال‬ َ ‫َوالْ يفطْ ير؟ فَ َق‬
ْ َ َ ََ
‫اعةُ َوانْ َش َّق الْ َق َمُر» (صحيح‬ ‫ي ي‬
‫ واقْ َرتب ي‬،‫يد‬
َ ‫الس‬َّ ‫ت‬ ََ َ ‫الْ َمج‬
)607 /2( ‫مسلم‬
Dari [Ubaidullah bin Abdullah] bahwasa
Umar bin Al Khaththab pernah bertanya
kepada [Abu Waqid Al Laitsi], "Surat apa
yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ketika mengerjakan shalat
Idul Adlha dan Idul Fithri?" ia menjawab,
"Beliau membaca surat 'QAAF WAL
QUR`ANIL MAJIID' dan 'IQTARABATIS
SAA'ATU WAN SYAQQAL QAMAR.'" (HR.
Muslim)

e. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat Id adalah
terbentang luas mulai ketika matahari sudah
terbit sempurna sampai menjelang adzan
dzuhur.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 75

Namun para ulama sepakat bahwa waktu


yang afdhal adalah ketika matahari sudah
naik. Yaitu ketika sinar matahari sudah mulai
menyengat panasnya.
Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)
menyebutkan dalam kitabnya sebagai
berikut:
‫واتفق األصحاب على أن آخر وقت صالة العيد زوال‬
‫ أصحهما وبه قطع‬:‫ وفي أول وقتها وجهان‬.‫الشمس‬
‫المصنف وصاحب الشامل والروياني وآخرون أنه من‬
‫أول طلوع الشمس واألفضل تأخيرها حتى ترتفع الشمس‬
31
.‫قدر رمح‬
Para ulama syafiiyah sepakat bahwa batas
akhir waktu shalat Id adalah ketika matahari
tergelincir (masuk waktu dzuhur). Adapun
waktu awalnya menurut pendapat yang
benar yaitu sejak terbit matahari. Dan
afdhalnya diakhirkan menunggu matahari
naik setinggi tombak.

Pelaksaan shalat Idul Adha sebisa


mungkin dilakukan lebih pagi. Hal itu
kebalikan dengan shalat Idul Fitri yang
dianjurkan dilakukan agak siang.
Sebagaimana dinyatakan oleh Imam an-
Nawawi (w. 676 H):

‫الشافع واألصحاب عَل أنه‬


‫ي‬ ‫واتفقت نصوص‬
‫وتأخي صالة‬
‫ر‬ ،‫يستحب تعجيل صالة األضىح‬
31
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 17
muka | daftar isi
76 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

32 .‫الفطر‬

Imam Syafi’iy dan ulama syafiiyah sepakat


bahwa disunnahkan untuk menyegerakan
pelaksanaan shalat idhul adha. Dan
disunnahkan untuk mengakhirkan
pelaksanaan shalat idhul fitri

f. Tempat Pelaksanaan
Para fuqaha telah sepakat bahwa semua
tempat yang bersih dan bisa menampung
jama’ah yang banyak jumlahnya bisa
dipergunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan shalat Id. Baik itu di Masjid
atau di tanah lapang.
Namun demikian, mereka berbeda
pendapat manakah pelaksanaan shalat Idul
Adha lebih afdhal dilaksanakan, di tanah
lapang atau di masjid.
Nabi ‫ ﷺ‬memerintahkan para gadis yang
belum menikah, wanita-wanita haidh dan
wanita-wanita dalam pingitan untuk hadir
pula mengikuti prosesi shalat Id.
Sebagaimana hadis:

32
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 4
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 77

‫ات‬‫ ُُيْريج الْعواتيق وذَو ي‬ ‫اَّللي‬ َّ ‫َكا َن َر ُسول‬


َ َ َ ََ ُ
‫ض فَ ُك َّن يَ ْعتَ يزلْ َن‬ ‫ض يِف الْعي ي‬ ْ ‫اْلُ ُدوير َو‬
‫اْلُيَّ ي‬
ُ َّ‫اْلُي‬
ْ ‫يد فَأ ََّما‬ ْ
‫ني‬ ‫يي‬ ْ ‫صلَّى َويَ ْش َه ْد َن‬
َ ‫اْلَْ ََي َوَد ْع َوةَ الْ ُم ْسلم‬ َ ‫الْ ُم‬
Dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahuanha ia
berkata: “Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan
supaya kami mengeluarkan di hari Idul Fitri
dan Idul Adha, para gadis yang belum
menikah, wanita-wanita haidh dan wanita-
wanita dalam pingitan. Adapun wanita yang
sedang haidh diperintahkan untuk menjauhi
tempat shalat, supaya mereka dapat
menyaksikan kebaikan dan da’wah kaum
muslimin”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hanya saja fuqaha madzhab Syafi’i


menyatakan bahwa keutamaan shalat 'Id di
tanah lapang berlaku jika memang masjid
yang biasa digunakan untuk melakukan
shalat terlalu sempit. Tetapi jika masjid
tersebut adalah luas, maka melaksanakan
shalat di masjid adalah lebih utama
sebagaimana yang biasa dilakukan di Masjidil
Haram. Karena masjid lebih bersih dan lebih
mulia.33
Dalam Mazhab Syafi’iy, shalat Idul Adha
afdhal dikerjakan di masjid jika memang
masjidnya bisa menampung jamaah yang
banyak.

33
Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah 27/245
muka | daftar isi
78 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Namun jika tidak bisa menampung jamaah


yang banyak maka boleh dilaksanakan di
lapangan atau tempat terbuka.
Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)
menyebutkan dalam kitabnya sebagai
berikut:

‫وإن اتسع المسجد ولم يكن عذر فوجهان‬


‫أصحهما وهو المنصوص يف األم وبه قطع‬
‫وغيهم أن‬
‫اقيي والبغوي ر‬
‫المصنف وجمهور العر ر‬
34.‫صالتها ف المسجد أفضل‬
‫ي‬
Jika masjidnya luas dan tidak ada udzur
maka pendapat yang paling benar adalah
shalat di masjid lebih utama.

Namun madzhab Syafi’iy tidak melarang


dan tidak memakruhkan jika ada yang
melaksanakannya di lapangan walaupun
masjidnya luas. Hanya saja dipandang dari
segi keutamaan lebih afdhal dilaksanakan di
masjid.
g. Tidak Ada Shalat Sunnah Khusus
Sebelum Shalat Idul Adha
Di dalam shalat Id, tidak disyariatkannya
shalat sunnah, baik sebelum atau
sesudahnya.

34
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 5
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 79

‫صلَّى يَ ْوَم‬
َ  ‫َِّب‬ َّ ‫ أ‬ ‫اس‬
َّ ‫َن الني‬ ٍ َّ‫َو َع ْن ابْ ين َعب‬
‫ص يل قَْب لَ ُه َما َوَل بَ ْع َد ُُهَا‬ ‫الْعي ي‬
‫يد رْك َعتَ ْ ي‬
َ ُ‫ني ََلْ ي‬ َ
Dari Ibnu Abbas Ra, berkata :
“Sesungguhnya Nabi ‫ ﷺ‬keluar untuk
melaksanakan shalat Id, kemudian beliau
melaksankan shalat dua rakaat (shalat Id),
beliau tidak melaksanakan shalat apapun
baik sebelum atau sesudahnya dan Bilal Ra
ada bersama beliau” (HR. Bukhari dan
Muslim)

h. Tak Ada Adzan dan Iqamah


Dalam pelaksanaan shalat Id, tidak
disyariatkan dikumandangkannya adzan,
iqomah maupun bentuk panggilan-
panggilan yang lainnya. Sebagaimana hadis
Nabi:
‫ وعن جابي ير ب ين عب يد هللاي‬،‫اس‬
َْ ْ َ ْ َ َ ٍ َّ‫َع ين ابْ ين َعب‬
‫ « ََلْ يَ ُك ْن يُ َؤذَّ ُن يَ ْوَم الْ يفطْ ير َوََل‬:‫ قَ َاَل‬،‫صا ير يي‬َ ْ‫ْاألَن‬
‫ك؟‬ ‫ي‬ ٍ ‫ ُُثَّ َسأَلْتُهُ بَ ْع َد يح‬،»‫َض َحى‬
َ ‫ني َع ْن ذَل‬ ْ ‫يَ ْوَم ْاأل‬
‫ «أَخَبيّن جابير بن عب يد هللاي‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫َخ َََبيّن‬
ْ َ ُ ْ ُ َ ََ ْ ْ ‫فَأ‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫ أَ ْن ََل أَذَا َن لي َّ ي‬،‫ي‬ ُّ ‫صا ير‬
َ ‫ ح‬،‫لص ََلة يَ ْوَم الْفطْ ير‬
‫ني‬ َ ْ‫ْاألَن‬
‫ َوََل‬،َ‫ َوََل إيقَ َامة‬،‫ َوََل بَ ْع َد َما َُيُْر ُج‬،‫ام‬ ‫َُيْر ُج ْي‬
ُ ‫اْل َم‬ ُ

muka | daftar isi


80 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

»َ‫ َوََل إيقَ َامة‬،‫ ََل ني َداءَ يَ ْوَمئي ٍذ‬،َ‫ َوََل َش ْيء‬،َ‫ني َداء‬
)604 /2 ،‫(صحيح مسلم‬
Dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdullah
Al Anshari keduanya berkata; "Tidak pernah
dikumandangkan adzan pada saat Idul Fithri
dan tidak pula pada saat shalat Idul Adlha."
Kemudian setelah itu, saya menanyakan hal
itu kepadanya, maka ia pun mengabarkan
kepadaku, ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Jabir bin Abdullah Al Anshari
bahwasanya; "Tidak ada adzan untuk shalat
Idul Fithri saat Imam keluar, atau setelah
keluarnya Imam. Dan tidak ada pula
Iqamah, pengumuman serta tidak ada pula
yang lain, tidak ada adzan dan tidak pula
Iqamah." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan:

‫يد بيَل أَ َذ ٍان َوَل إقَ َام ٍة‬


َ ‫صلَّى الْعي‬ َّ ‫أ‬
َّ ‫َن الني‬
َ  ‫َِّب‬
Dari Ibnu Abbas ra berkata bahwa Nabi ‫ﷺ‬
melaksanakan shalat Id tanpa ada adzan
maupun iqomah” (HR. Abu Daud)

‫ت مع رس ي‬ َ َ‫ ق‬،َ‫َع ْن َجابي ير بْ ين ََسَُرة‬


‫ول‬ ُ َ َ َ ُ ‫«صلَّْي‬ َ :‫ال‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم الْعي‬
‫ َغ ْ ََي َمَّرةٍ َوََل‬،‫يديْ ين‬ ‫ي‬
َ ‫هللا‬

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 81

/2 ،‫ بيغَ ْيَي أَذَ ٍان َوََل إيقَ َام ٍة» (صحيح مسلم‬،‫ني‬
‫َمَّرتَ ْ ي‬
)604
Dari Jabir bin Samurah Ra ia berkata: “Aku
pernah melaksanakan shalat Id bersama
Rasulullah ‫ ﷺ‬bukan sekali atau dua kali,
tanpa ada adzan maupun iqomah” (HR.
Muslim).

i. Dilanjutkan Khutbah
Setelah melakukan shalat Idul Adha, maka
dilanjutkan khutbah. Sebagaimana hadis
Nabi:

‫صلَّى‬ ‫ول َّي‬


َ ‫اَّلل‬ َ ‫َن َر ُس‬ َّ ‫َع ْن َعْب يد‬
َّ ‫ «أ‬:‫اَّللي بْ ين عُ َمَر‬
‫َضحى و ي‬
،‫الفطْ ير‬ ‫أل‬‫ا‬ ‫ِف‬‫ي‬ ‫ي‬‫هللا علَي يه وسلَّم َكا َن يصلي‬
َ َ ْ َُ َ ََ َْ ُ
/2 ،‫الصَلَةي» (صحيح البخاري‬ َّ ‫ب بَ ْع َد‬ ُ ُ‫ُُثَّ َُيْط‬
)18
Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan
shalat 'Idul Adlha dan 'Idul Fitri kemudian
berkhutbah setelah shalat." (HR. Bukhari).

Khutbah Idul Fithri dan Idul Adha


sebenarnya tidak berbeda dengan khutbah
jumat, kecuali memang ada beberapa hal
yang berbeda hukumnya.
Ada beberapa urusan yang diwajibkan
muka | daftar isi
82 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

dalam khutbah Jumat namun tidak


diwajibkan dalam khutbah Id.

‫ض َحى َإَل‬ ْ ‫ َُيُْر ُج يَ ْوَم الْ يفطْ ير َواأل‬ ‫َِّب‬ ُّ ‫َكا َن الني‬
ُ ‫ص ير‬
‫ف‬ َّ ‫صلَّى َوأ ََّو ُل َش ْي ٍء يَْب َدأُ بي يه‬
َ ‫الصَلةُ ُُثَّ يَْن‬ َ ‫الْ ُم‬
- ‫ص ُفوفي يه ْم‬
ُ ‫َّاس َعلَى‬ ُ ‫ َوالن‬- ‫َّاس‬ ‫وم ُم َقابي َل الن ي‬ ُ ‫فَيَ ُق‬
‫فَيَعيظُ ُه ْم َو ََيْ ُمُرُه ْم‬
Bahwa Nabi ‫ ﷺ‬keluar pada hari 'Idul Fithr
dan 'Idul Adha ke mushalla, beliau memulai
pertama kali dengan shalat, kemudian
beranjak dan berdiri menghadap orang-
orang, sementara orang-orang masih dalam
shaf masing-masing, beliau menasehati
mereka dan memerintahkan mereka. (HR.
Bukhari dan Muslim)

Bagi pendapat yyang tetap mensunnahkan


shalat ‘Id untuk dilakukan di rumah,
menegaskan bahwa tidak ada perbedaan
yang berarti dalam praktik pelaksanaanya.
Apakah shalat ‘Id dilakukan secara
berjamaah atau sendiri-sendiri. Apakah
dilakukan di masjid atau di rumah.
Para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat
shalat Id adalah 2 rakaat. Pada rakaat
pertama setelah membaca doa iftitah
disunnahkan membaca takbir sebanyak 7
kali. Adapun pada rakaat kedua setelah
membaca takbir intiqal disunnahkan

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 83

membaca takbir sebanyak 5 kali.


Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H)
menyebutkan dalam kitabnya sebagai
berikut:

‫تكبية اإلحرام دعاء‬ ‫وأما األ كمل فأن يقرأ بعد ر‬


‫تكبيات‬
‫اِلستفتاح ثم يكي يف الركعة األوَل سبع ر‬
‫وف الثانية خمسا سوى‬ ‫ ي‬.‫تكبية اإلحرام‬‫ر‬ ‫سوى‬
:‫ قال جمهور األصحاب‬.‫تكبية القيام من السجود‬ ‫ر‬
‫يقول سبحان هللا والحمد هلل وِل إله إِل هللا وهللا‬
35 .‫ ولو زاد عليه جاز‬،‫أكي‬

Paling sempurna adalah setelah


mengucapkan takbiratul ihram kemudian
membaca doa iftitah, lalu bertakbir sebanyak
7 kali pada rakaat pertama. Adapun pada
rakaat kedua membaca takbir sebanyak 5
kali selain takbir berdiri dari sujud. Para
ulama syafiiyah mengatakan di sela-sela
takbir membaca “Subhanallahi
walhamdulillahi walaa ilaaha illallahu
wallahu akbar”. Jika ditambah redaksi
bacaannya maka boleh.

Setelah membaca surat al-Fatihah


disunnahkan pada rakaat pertama membaca
surat al-A’laa. Lalu pada rakaat kedua
membaca surat al-Ghasyiah. Sebagaimana
hadis Nabi:

35
Yahya bin Syaraf an-Nawawi (w. 676 H), al-Majmu’ Syarh
al-Muhadzdzab, (Bairut: Darul Kutub al-Ilmiyah, t.t), juz 5
hal. 17
muka | daftar isi
84 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

‫عن النعمان بن بشَي أن رسول هللا صلى هللا‬


،‫عليه وسلم قرأ ِف صَلة العيد بسبح اسم ربك‬
.‫ رواه ومسلم‬.‫وهل أاتك حديث الغاشية‬
Dari an-Nu’man bin Basyir sesungguhnya
Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika
shalat Id membaca surat al-A’laa dan surat
al-Ghasyiah. (HR. Muslim)

Di mana sebagaiamana telah dimaklumi


bahwa shalat Id al-fithri dilakukan
sebagaimana berikut:
- Shalat Id dilakukan sebanyak 2 rakaat.
- Disunnahkan pada rakaat pertama,
membaca 7 takbir setelah takbiratul
ihram. Dan pada rakaat kedua,
membaca 5 takbir setelah takbir intiqol
untuk melanjutkan raka’at kedua.
- Disunnahkan antara takbir-takbir
tersebut, membaca tasbih
(subhanallah), hamdalah (alhamdu
lillah), tahlil (wa laa ilaaha illallah) dan
takbir (allahuakbar).
- Dan untuk bacaan atau gerakan
lainnya, sama saja seperti umumnya
praktik shalat sunnah.
j. Shalat Id Berjamaah di Rumah
dengan Live Streaming
Ketentuan shalat Id yang telah disebutkan
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 85

sebelumnya, terkait dengan pelaksanaaya


secara mandiri di rumah-rumah umat Islam,
apakah secara berjamaah ataupun sendiri-
sendiri.
Lantas, bolehkan shalat Id dan
khutbahnya dilakukan secara berjamaah
melalui fasilitas live streaming, yang
memang secara fisik, antara imam dan
makmum tidak pada satu tempat yang sama,
namun mereka bisa saling mengetahui dan
berkomunikasi pada waktu yang sama?.
Persoalan ini, sebenarnya sudah pernah
diperdebatkan oleh para ulama sejak
ditemukannya radio di tengah umat manusia.
Di mana mayoritas ulama seperti Syaikh
Hasanain Makhluf, Syaikh Muhammad
Khathir, Syaikh Jad al-Haqq, Syaikh al-
‘Utsaimin dan lainnya, dengan berpendukan
kepada pendapat 4 mazhab yang
mensyaratkan kesamaan tempat dan tidak
adanya jarak yang jauh antara imam dan
makmum, memfatwakan bahwa shalat
berjamaah melalui suara radio tidaklah sah.
Maka atas dasar fatwa ini, tidaklah sah pula
shalat berjamaah melalui live streaming.
Dan pendapat inlah yang difatwakan oleh
lembaga-lembaga fatwa dunia seperti Lajnah
Fatwa bi Majma’ al-Buhuts al-Islamiyyah bi
al-Azhar asy-Syarif (Lembaga Fatwa Univ. al-
Azhar) dan Lajnah Daimah li al-Buhuts wa al-
Ifta’ (Lembaga Fatwa Kerajaan Saudi Arabia).

muka | daftar isi


86 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Adapun pendapat para ulama mazhab


yang mensyaratkan kesamaan tempat di
antaranya:
Imam al-Kasani al-Hanafi (w. 587 H)
berkata dalam kitabnya, Badai’ ash-Shanai’ fi
Tartib asy-Syarai’:36
ْ ْ ْ
)‫ (و ِمنها‬... ‫اإلم ِام ِ يف صًل ِت ِه‬ ِ ْ ‫ب‬
ِ ‫اء‬ِ ‫د‬ ‫ت‬
ِ ‫ق‬ ‫رشا ِئ ُط جو ِاز ِاِل‬
‫ض‬ ‫ت‬
ْ
‫ق‬ ‫ي‬ ‫اء‬‫د‬ ‫ت‬
ْ َّ
‫ق‬ ‫اِل‬
ِ ‫ن‬‫أل‬‫و‬ ، ‫وم‬ ‫م‬ ُ ‫ِّاتح ُاد م ىكان ْاإلمام و ْالمأ‬
‫ي‬ ِ ِ ‫ْ ِى ُ ِ ْ ى‬ ِ ِ ِ
َّ َّ ‫التبع َّية ف‬ َّ
‫ازم الصًل ِة‬ ِ ِ ‫ والمكان ِمن لو‬،‫الصًل ِة‬ ‫ي‬ ِ ِ
ْ ْ ‫ُ ا‬ ‫ْ ى‬ َّ ‫في ْقتض‬
‫ و ِعند اخ ِتًل ِف‬،‫ضورة‬ ‫التب ِع َّية ِ يف المك ِان‬
ُ َّ َّ ُ ْ ‫ْ ى‬ ُ َّ َّ ُ ْ ‫ْ ى ِ ي‬
‫المك ِان تنع ِدم التب ِعية ِ يف المك ِان فتنع ِدم التب ِعية ِ يف‬
ْ َّ
.‫الصًل ِة ِِلن ِعد ِام َل ِزِمها‬
Syarat bolehnya mengikuti imam dalam
shalat berjamaah … di antaranyya:
kesamaan tempat antara imam dan
makmum. Sebab shalat berjamaah
menghendaki adanya praktik yang sama
antara imam dan makmum. Di mana tempat
shalat merupakan hal yang terkait dengan
shalat itu sendiri. Maka secara dhorurat,
kesamaan tempat menjadi syarat sahnya
berjamaah. Karenanya, perbedaan tempat
antara imam dan makmum akan
berkonsekuensi putusnya praktik yang sama
antara keduanya.

Imam Zakaria al-Anshari asy-Syafi’i (w.


926 H) berkata dalam kitabnya, Fath al-

36
Abu Bakar bin Mas’ud al-Kasani al-Hanafi, Badai’ ash-Shanai’
fi Tartib asy-Syarai’, (t.t: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1406 /
1986), cet. 2, hlm. 138, 145.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 87

Wahhab bi Syarh Manhaj ath-Thullab:37


ُ ْ ُ ُ‫(ف ْص ٌل ف ر‬
‫وط ِاِلق ِتد ِ ْاء وآد ِاب ِه) (و) ث ِالثها‬
ِ ‫ش‬
‫ى‬ ُ ْ ْ ْ ‫ُ ُِ ي ى‬ ْ
.)‫وم ِ(بمك ٍان‬
ِ ‫(اج ِتماعهما) أي ِاإلم ِام والمأم‬
(Fasal: Syarat sah shalat berjamaah dan
adab-adabnya) (dan) ketiga (berkumpulnya
mereka) imam dan makmum (di suatu
tempat).

Namun pendapat ini ditolak oleh ulama


lainnya, yang membolehkan hal tersebut. Di
antaranya adalah syaikh Abdullah Shiddiq al-
Ghumari yang memfatwakan bolehnya
melakukan shalat berjamaah melalui suara
radio. Fatwa ini, beliau tuangkan dalam
karyanya, al-Iqna’ bi Shihhati Shalah al-
Jumu’ah fi Manzil Kholfa al-Midzya’.
4. Perkara yang Disunnahkan
Ketika Idul Adha
Ada beberapa hal yang termasuk
disunnahkan untuk dilakukan ketika kita
mengerjakan shalat Idul Fitrhi atau Idul
Adha, antara lain :
a. Mandi
Disunnahkan untuk mandi sebelum
berangkat ke tempat shalat Idul Fithri atau
Idul Adha. Dasarnya adalah atsar yang
dilakukan oleh Umar radhiyallahuanhu.

37
Zakaria bin Muhammad al-Anshari asy-Syafi’i, Fath al-
Wahhab bi Syarh Manhaj ath-Thullab, (t.t: Dar al-Fikr, 1994/
1414), hlm. 175-176.
muka | daftar isi
88 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

‫اَّللي بْ َن عُ َمَر َكا َن يَغْتَ يس ُل يَ ْوَم الْ يفطْ ير‬


َّ ‫َن َعْب َد‬ َّ ‫أ‬
َ ‫قَ ْب َل أَ ْن يَغْ ُد َو إي ََل الْ ُم‬
‫صلَّى‬
Bahwa Abdullah Ibnu Umar ibnul Khattab
radhiyallahuanhu mandi pada hari raya
fithri sebelum berangkat shalat.

Dasar ini memang tidak langsung dari


Rasulullah ‫ﷺ‬, namun dari praktek shahabat
Nabi. Namun Al-Imam An-Nawawi
rahimahullah mengomentari bahwa atsar di
atas adalah atsar yang shahih, sebagaimana
tercantum dalam kitab beliau, Al-Majmu'
Syarah Al-Muhadzdzab. 38
Sedangkan hadits yang menyebutkan
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬mandi pada dua hari
raya, oleh sebagian ulama dikatakan sebagai
hadits yang lemah.

 ‫ول هللاي‬
ُ ‫ َكا َن َر ُس‬:‫ قاَ َل‬ ‫َع ين ابْ ين َعباَّ ٍس‬
ْ َ‫يَ ْغتَ يس ُل يَ ْوَم الْ يفطْ ير َويَ ْوَم األ‬
‫ض َحى‬
Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu berkata
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬mandi pada hari Idul
Fithri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Hibban)

b. Berparfum
Disunnahkan bagi yang melakukan shalat

38
Al-Imam An-Nawawi, Al-Majmu' Sharah Al-Muhadzdzab,
jilid 5 hal. 6
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 89

Id untuk memakai parfum dan wewangian.


Salah satu hikmah karena akan bertemu
dengan khalayak banyak dalam kesempatan
itu.
Sebagaimana kesunnahan menghadiri
jamaah di masjid. Dalam ayat Al-Qur’an
disebutkan:

}‫آد َم ُخ ُذوا يزينَ تَ ُك ْم عيْن َد ُك يل َم ْس يج ٍد‬


َ ‫{َيبَيِن‬
َ
]31 :‫[األعراف‬
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang
indah di setiap (memasuki) mesjid. (Q.S. al-
A’raf: 31).

c. Berpakaian Terbaik
Disunnahkan untuk mengenakan pakaian
dan perhiasan yang terbaik di hari Raya,
khususnya pada saat datang ke tempat
shalat.

‫َِّب ُجبَّة يَلْبَ ُس َها يِف العيْي َديْ ين َويَ ْويم‬


‫َكا َن ليلني ي‬
‫اجلُ ُم َع ية‬
Dari Jabir radhiyallahuanhu bahwa Nabi ‫ﷺ‬
memiliki jubah yang dikenakannya pada saat
dua hari raya dan hari Jumat. (HR. Al-
Baihaqi)

Dalam redaksi lain disebutkan bahwa Ibnu


Umar memakai pakaian terbaiknya ketika

muka | daftar isi


90 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

shalat Id, sebagaimana riwayat dari Nafi’:

َ ‫س يِف الْعي‬
‫يديْ ين‬ َّ ‫َع ْن ََّنفي ٍع " أ‬
ُ َ‫َن ابْ َن عُ َمَر َكا َن يَلْب‬
/3( ‫َح َس َن ثييَابي يه "(السنن الكَبى للبيهقي‬ ْ‫أ‬
)398
Dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar memakai baju
terbaiknya ketika shalat Id. (HR. Baihaqi).

d. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul


Adha
Khusus shalat Idul Adha, disunnahkan
sebelum berangkat atau mulai shalat, untuk
tidak makan terlebih dahulu. Kesunnahan itu
didasarkan pada hadits berikut ini :

‫ « َكا َن‬:‫ال‬ َّ ‫َع ْن َعْب يد‬


َ َ‫ ق‬،‫ َع ْن أَبي ييه‬،َ‫اَّللي بْ ين بَُريْ َدة‬
‫اَّلل علَي يه وسلَّم ََل َُيْرج ي وم ي‬
‫الفطْ ير َح ََّّت‬ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َُّ ‫صلَّى‬ ُّ ‫الني‬
َ ‫َِّب‬
»‫صلي َي‬ َ ُ‫َض َحى َح ََّّت ي‬ ْ ‫ َوََل يَطْ َع ُم يَ ْوَم األ‬،‫يَطْ َع َم‬
)426 /2 ،‫(سنن الرتمذي‬
Dari Abdullah bin Buraidah dari
bapaknyaberkata, “Nabi shallallahu’alaihi
wa sallam tidak keluar pada Idul Fithri
hingga makan terlebih dahulu. Adapun pada
Idul Adha beliau tidak makan hingga pulang
dari makan dari daging kurban
sembelihannya. (HR. Tirmidzi).

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 91

Hal tersebut berbeda dengan shalat Idul


Fitri, dimana sebelum melaksanakan shalat
Idul Fithri disunnahkan makan dahulu.
Sebagaimana hadis:

‫ َلَ يَ ْغ ُدو يَ ْوَم‬ ‫اَّللي‬


َّ ‫ول‬ُ ‫ َكا َن َر ُس‬ ‫س‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
‫ات‬ٍ ‫الْ يفطْ ير ح ََّّت َيْ ُكل ََتَر‬
َ َ َ َ
Dari Anas bin Malik radliyallahuanhu
berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada
Idul Fithri hingga beliau memakan beberapa
kurma. (HR. Bukhari)

Dalam hal ini Al-Imam Asy-Syafi'i


berfatwa dalam kitab Al-Umm :
‫ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن‬
‫يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه‬
‫أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فال شيء عليه‬
39
‫ويكره له أن ال يفعل‬
Kami memerintahkan bagi yang mendatangi
tempat shalat Id untuk makan dan minum
terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat
shalat. Bila tidak makan, kami perintahkan
untuk makan di jalan atau di tempat shalat
bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu
tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila
tidak dikerjakan.

e. Bertakbir
Disunnahkan buat orang yang

39
Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, Al-Umm, jilid 1 hal. 266
muka | daftar isi
92 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

melaksanakan shalat Idul Fithri dan Idul


Adha untuk bertakbir. Masyru'iyahnya ada
pada Al-Quran Al-Karim.
Selain itu juga ada masyru'iyah dari
sunnah nabawiyah:

‫َّاس يُ َكيَبُو َن يِف‬


ُ ‫ « َكا َن الن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫الزْه ير يي‬ُّ ‫َع ين‬
‫ني َُيُْر ُجو َن يم ْن َمنَا يزَليي ْم َح ََّّت ََيْتُوا‬ ‫يي ي‬
َ ‫الْعيد ح‬
‫ فَإيذَا َخر َج ْي‬،‫ام‬
‫اْل َم ُام‬ ‫ َو َح ََّّت َُيْر َج ْي‬،‫صلَّى‬
ُ ‫اْل َم‬ َ ‫الْ ُم‬
َ ُ
،‫ فَإيذَا َك َََّب َك ََّبُوا» (مصنف ابن أِب شيبة‬،‫َس َكتُوا‬
)488 /1

Dahulu orang-orang bertakbir di hari raya


ketika mereka keluar dari rumah-rumah
mereka hingga sampai di tempat shalat,
sampai imam keluar, maka mereka pun
diam. Bila imam bertakbir maka mereka pun
bertakbir. (HR. Ibnu Abi Syaibah).

f. Beda Jalan Pergi dan Pulang


Disunnahkan untuk mengambil rute yang
berbeda antara jalan pergi dan pulangnya.
Dinyatakan dalam hadis dari Jabir bin
Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 93

‫اَّللُ َعلَْي يه َو َسلَّ َم إيذَا َكا َن يَ ْوُم‬


َّ ‫صلَّى‬ ُّ ‫َكا َن الني‬
َ ‫َِّب‬
ٍ‫ي‬
)‫ (رواه البخاري‬.‫يق‬ َ ‫ف الطَّير‬ َ َ‫عيد َخال‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
melaksanakan shalat id, beliau memilih
jalan yang berbeda (ketika berankat dan
pulang).” (HR. Bukhari).

Anjuran pergi dan pulang shalat id dari


jalan yang berbeda ini adalah hasil
pemahaman terhadap tindakan Rasulullah.
Ulama berbeda pendapat terkait kenapa
Rasulullah pergi dan pulang shalat id dari
jalan yang berbeda.
Ada yang mengatakan tujuan Rasulullah
ini adalah untuk mempercepat perjalanan
pulang. Maksudnya, Rasulullah
kemungkinan pada saat ke masjid melewati
jalan yang panjang karena pahalanya
semakin banyak dan pulang lewat jalan yang
dekat supaya cepat sampai.
Ada juga yang mengatakan, melihat wajah
Rasulullah merupakan kebahagiaan
tersendiri dan rahmat. Karenanya, ia
melewati jalan yang berbeda agar semuanya
mendapat rahmat. Pandangan lain
mengatakan, setiap tanah di muka bumi ini
senang diinjak Rasulullah. Supaya tidak
cemburu satu sama lainnya, ia melewati jalan
yang berbeda.
Ada pula yang mengatakan, Rasulullah
muka | daftar isi
94 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

melewati jalan berbeda agar bisa bersedekah


kepada masyarakat. Kalau melewati satu
jalan, sedekahnya tidak merata. Oleh karena
itu, ia melewati jalan yang berbeda supaya
sedekahnya merata.
Selain itu, masih ada tafsiran lain terkait
anjuran pergi dan pulang melalui jalan yang
berbeda ini. Setiap tafsiran ini tentu tidak
bisa diklaim sebagai kebenaran, karena
Rasulullah sendiri tidak menjelaskan alasan
mengapa beliau pulang dan pergi shalat id
dari jalan yang berbeda.
Meskipun demikian, ulama tetap
menganjurkan untuk melakukan apa yang
dilakukan Rasul tersebut, karena memang
tidak semua apa yang dilakukan Rasul bisa
dirasionalkan.
g. Wanita Haid Ikut ke Mushalla Id
Jika shalat Idul Adha dilakukan di
mushalla atau tanah lapang selain masjid,
maka wanita haid diperintahkan untuk hadir.
Meski tidak gabung di tempat shalatnya.
Sebagaimana hadis Nabi:

‫ي‬
َّ ‫ تَ ْع يِن الني‬- ‫ «أ ََمَرََّن‬:‫ت‬
‫َِّب‬ ْ َ‫ قَال‬،َ‫َع ْن أيُم َعطيَّة‬
،‫يديْ ين‬ َ ‫يج يِف الْعي‬ ‫ي‬
َ ‫ أَ ْن ُخنْر‬- ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َ
‫ض أَ ْن يَ ْعتَ يزلْ َن‬ ْ ‫ َوأ ََمَر‬،‫اْلُ ُدوير‬ ‫ و َذو ي‬،‫الْعواتيق‬
َ َّ‫اْلُي‬ ْ ‫ات‬ َ َ َ ََ
‫يي‬
)605 /2 ،‫ني» (صحيح مسلم‬ َ ‫صلَّى الْ ُم ْسلم‬
َ ‫ُم‬
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 95

Dari Ummu 'Athiyah ia berkata; Nabi


shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kepada kami agar mengajak serta keluar
para gadis dan wanita-wanita yang dipingit
pada dua hari raya, dan beliau
memerintahkan para wanita yang sedang
haidl menjauh dari mushalla (tempat shalat)
kaum muslimin. (HR. Muslim).

Mereka para wanita haid ikut gabung


dibelakang, ketika shalat tidak ikut shalat,
tapi ikut takbir. Sebagaimana hadis:

‫ي‬
‫ « ُكنَّا نُ ْؤَمُر يَب ْْلُُر ي‬:‫ت‬
‫وج يِف‬ ْ َ‫ قَال‬،َ‫َع ْن أيُم َعطيَّة‬
‫ض‬
ُ َّ‫«اْلُي‬
ْ :‫ت‬ َ ‫الْعي‬
ْ َ‫ قَال‬،»‫ َوالْبي ْكُر‬،ُ‫ َوالْ ُم َخبَّأَة‬،‫يديْ ين‬
‫ يُ َكي َْب َن َم َع الن ي‬،‫َّاس‬
»‫َّاس‬ ‫ف الن ي‬َ ْ‫َُيُْر ْج َن فَيَ ُك َّن َخل‬
)606 /2 ،‫(صحيح مسلم‬
Dari Ummu Athiyyah ia berkata; Kami
diperintahkan untuk turut keluar pada dua
hari raya, demikian juga para para gadis.
Dan para wanita yang sedang haid juga
keluar, namun mereka berada di belakang
jamaah dan ikut bertakbir bersama mereka.
(HR. Muslim)

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 96

D. Khutbah Idul Adha

1. Ringkasan Tatacara Khutbah


Shalat Idul Adha
Sebagaimana kita ketahui, khutbah shalat
Idul Adha hukumnya sunnah. Secara ringkas,
begini tata cara khutbah shalat Idul Adha:
- Khutbah dilaksanakan setelah
shalat Idul Adha.
- Khutbah baiknya dilakukan berdiri,
sunnah dengan memegang tongkat
atau sejenisnya.
- Khutbah shalat Idul Adha
mengikuti aturan seperti khutbah
shalat jum’at.
- Khutbah dilakukan 2 kali
sebagaimana khutbah jum’at,
meski tak apa-apa dilakukan sekali
atau 2 kali tanpa duduk.
- Jika shalat Idul Adha tidak diadakan
khutbah, maka shalatnya tetap sah.
- Jika selepas shalat Idul Adha
berjamaah di rumah, lantas
dilanjutkan mendengarkan
khutbah live streaming maka boleh,
tapi bukan bagian dari shalat Idul
Adha di rumah tadi.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 97

2. Hukum Terkait Khutbah Idul


Adha
a. Khutbah Untuk Shalat Id di Rumah
Para ulama sepakat bahwa membaca atau
menyampaikan khutbah dalam shalat ‘Id
bukanlah rukun atau syarat sahnya shalat ‘Id.
Namun semata dihukumi sunnah.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya,
al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:
ُ ُ ْ ‫ى‬ ُ ْ ُ َّ ُّ
‫اس ْاس ِتماع الخ ْطب ِة ول ْيس ْت الخ ْطبة‬ ِ ‫لن‬ ‫ُي ْستحب ِل‬
40.
ْ َّ ً ْ ‫اعها ر‬ُ ‫وَل ْاستم‬
‫يد‬
ِ ‫شطا ِل ِصح ِة صًل ِة ال ِع‬ ِ
Disunnahkan untuk mendengarkan khutbah.
Namun khutbah dan mendengarkannya,
bukanlah syarat sah shalat ‘Id.

Ketentuan tersebut berlaku jika dalam


kondisi normal, namun apakah tetap
disunnahkan juga mendengarkan khutbah
atau menyampaikan khutbah ketika shalat Id
dilakukan di rumah secara berjamaah?.
Jawabnya: kesunnahannya tetap berlaku,
jika shalat tersebut dilakukan secara
berjamaah. Namun jika shalatnya sendirian,
maka tidak disunnahkan.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya,
al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:

40
Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab,
juz 5, hal. 23
muka | daftar isi
98 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah
‫ى‬ ْ َّ ْ ْ ُْ
... ‫ف ِإذا قلنا ِبالمذه ِب فصًلها ال ُم ْنف ِر ُد ل ْم ي ْخ ُط ْب‬
ُ ‫وإ ْن ص ًَّلها ُمساف ُرون خطب به ْم إم‬
41.‫ام ُه ْم‬
ِِ ِ ِ
Jika kita mengambil pendapat resmi mazhab
(Syafi’i), lalu shalat Id dilakukan secara
sendirian, maka tidak disunnahkan untuk
berkhutbah … namun jika shalat itu
dilakukan oleh musafir (berjamaah) maka
imam shalat tersebut tetap disunnahkan
menyampaikan khutbah.

Atas dasar tetap disunnahkannya


khutbah, maka praktik khutbah ‘Id di rumah,
juga mesti mengikuti aturan khutbah ‘Id
sebagaimana biasa. Yaitu dengan memenuhi
kelima rukunnya sebagaimana pada khutbah
jum’at. Kelima rukun tersebut adalah: (1)
hamdalah, (2) shalawat, (3) wasiat taqwa, (5)
membaca aat al-Qur’an dan (5) doa
ampunan.
Namun, untuk sahnya khutbah ini, tidak
disyaratkan melakukannya dalam kondisi
berdiri sebagaimana khutbah jumat. Namun
boleh saja dilakukan sambil duduk maupun
berbaring, meskipun pada dasarnya khotib
mampu berdiri. Hanya saja tentu dalam
kondisi mampu berdiri, itu lebih utama dari
pada dengan cara duduk atau berbaring.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitabnya,
al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:

Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-


41

Muhazzab, juz 5, hal. 26.


muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 99

ْ ‫ى‬ ُ ْ
‫يد خ ْطبت ِان عَل ِمن ٍي و ِإذا‬ ِ ‫صًل ِة ال ِع‬ ‫ى‬ ‫ُيس ُّن ب ْعد‬
‫َّ ى‬ َّ ‫ى‬ ْ ْ ْ
‫اس وسلم عل ْي ِه ْم ور ُّدوا‬ ِ ‫ص ِعد ال ِمني أقبل عَل الن‬
‫ّت‬ْ َ ‫ع ىل ْي ِه ىكما سبق ف ْال ُج ُمع ِة ُث َّم ي ْخ ُط ُب ىك ُخ ْطب‬
‫ُ ْ ُي‬ ُ َّ ‫َّ ى‬ ‫ْ ىِ ي‬
َ
‫ات إَل أنه َل يشيط‬ ‫ف‬ ِّ
‫الص‬ ‫و‬ ‫ان‬ ‫ك‬‫ر‬ْ ‫ْال ُج ُمعة ف األ‬
ِ ِ ‫ْ ُ ِ ِي‬
ْ ُْ
‫ومضطجعا مع القدرِة‬ ‫ال ِقيام فيهما بل يجوز قاعدا‬
ُ ْ ْ ْ ‫ْ ْ ُ ً ُ ُّ ى‬ ْ ‫ى‬
‫عَل ال ِقي ِام واألفضل قا ِئما ويسن أن يف ِصل بينهما‬
42.‫ج ُمعة‬ ُ ‫بج ْلسة ىكما ُي ْفص ُل ف ُخ ْطب َّت ْال‬
ِ ‫ِي‬ ‫ِي‬ ٍ ِِ
Disunnahkan setelah shalat membaca dua
khutbah di atas mimbar. Dan jika telah di
atas mimbar, khathib menyampaikan salam
dan dibalas oleh jamaah sebagaimana
dalam praktik khutbah jum’at. Lalu
menyampaikan dua khutbah dengan
memenuhi rukun dan tata caranya. Hanya
saja tidak disyaratkan dengan cara berdiri.
Namun boleh saja dengan cara duduk atau
berbaring, meskipun mampu berdiri. Hanya
saja, tetap utama dengan cara berdiri.
Disunnahkan pula memisahkan antara dua
khutbah dengan cara duduk sebagaimana
pada khutbah jum’at.

b. Jumlah Khutbah
Dalam mazhab Syafi’i, khutbah Idul Adha
dilakukan seperti khutbah Jum’at. Maka
disunnahkan untuk duduk sebagai pemisah
antara khutbah pertama dan kedua. Imam
an-Nawawi (w. 676 H) menyebutkan:

Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-


42

Muhazzab, juz 5, hal. 23


muka | daftar isi
100 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

ْ ‫ى‬ ْ ْ ْ‫ى‬
‫و ُيس ُّن أن يف ِصل ب ْين ُهما ِب ِجلس ٍة كما ُيفص ُل ِ يف‬
ُ ‫ُخ ْطب َّت ْال‬
43.‫ج ُمعة‬
ِ ‫ِي‬
Disunnahkan pula memisahkan antara dua
khutbah dengan cara duduk sebagaimana
pada khutbah jum’at.

c. Menggunakan Tongkat
Imam al-Baihaqi meriwayatkan bahwa
dahulu Nabi ‫ ﷺ‬ketika khutbah Idul Adha
menggunakan tongkat. Maka, sunnah juga
ketika khutbah bertumpu kepada tongkat
atau sejenisnya. Sebagaimana riwayat:

‫وسا يِف‬ ٍ ‫َع ين الََْب ياء بْ ين َعا يز‬


ً ُ‫ " ُكنَّا ُجل‬:‫ال‬ َ َ‫ب ق‬ َ
‫ فَأ ََات ََّن رس ُ ي‬،‫َضحى‬
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ول هللا‬ َُ ً ْ ‫صلَّى يَ ْوَم أ‬ َ ‫الْ ُم‬
‫ "إي َّن أ ََّو َل‬:‫ال‬ ‫َعلَْي يه َو َسلَّ َم فَ َسلَّ َم َعلَى الن ي‬
َ َ‫َّاس ُُثَّ ق‬
‫صلَّى‬ َ َ‫َّم ف‬
َ ‫ فَتَ َقد‬:‫ال‬ َّ ‫ك يَ ْويم ُك ْم َه َذا‬
َ َ‫ ق‬."ُ‫الص ََلة‬ ‫منْ يس ي‬
َ
‫َّاس بيَو ْج يه يه َوأ ُْع يط َي‬ ْ َّ‫ني ُُثَّ َسلَّ َم ُُث‬
َ ‫استَ ْقبَ َل الن‬
‫رْك َعتَ ْ ي‬
َ
‫ فَ َح يم َد هللاَ َوأَثْ َىن‬،‫صا فَاتَّ َكأَ َعلَْي َها‬ً ‫قَ ْو ًسا أ َْو َع‬
)421 /3 ،‫َعلَْي يه" (السنن الكَبى للبيهقي‬
Dari Barra’ bin Azib berkata: Kita dahulu
sedang dukuk di Mushalla hari Idul Adha.
Lalu Rasulullah datang dan salam kepada

Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-


43

Muhazzab, juz 5, hal. 23


muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 101

orang-orang. Kemudian berkata: Awal


ibadah kalian hari ini adalah shalat ini.
Barra’ bin Azib berkata: Lalu Rasulullah
maju dan shalat 2 rakaat lalu salam. Lalu
menghadap ke para manusia. Nabi diberi
panah atau tongkat, beliau bersandar
dengannya. Kemudian beliau memuji kepada
Allah dan memujaNya. (HR. Al-Baihaqi).

Dijelaskan oleh Imam Syafi'i di dalam


kitab al-Umm:
َّ ‫ُ ُ ى ى ى‬ َّ
ِ ‫ بلغنا أن ر ُس ْول‬:‫هللا تعاَل‬
‫هللا‬
‫َّ ى‬
‫ع ر ِحمه‬ ُّ ِ ‫الش ِاف‬
‫ُ ْى‬‫ي‬ ‫قال‬
‫ى‬ ْ َّ
‫صَل هللا علي ِه وسلم كان ِإذا خطب ِاعتمد عَل‬
‫ى‬ ْ ‫ً ى‬ ْ
‫ وقد ِق ْيل خطب ُ ىم ْعت ِمدا عَل ُعيٍة ىوعَل‬.‫عض‬
ْ َّ ‫ أ ْخينا‬.‫ق ْوس و ُك ُّل ذ ِالك ِا ْع ِتم ًادا‬
‫الر ِب ْي ُع قال أخ ىينا‬
َّ ‫ىْ ى ْ ُْ ْ ى‬ ٍ َّ
ْ ْ
‫الش ِاف ِ يع قال أخينا ِإبر ِاهيم عن لي ٍث عن عط ٍاء أن‬ ُّ
‫َّ ى‬ ‫ُ ى‬ َّ
‫هللا عل ْي ِه وسلم كان ِإذا خطب‬ ‫هللا صَل‬ ِ ‫ر ُس ْول ى‬
ً ‫ي ْعتم ُد عَل ُع ْيته ا ْعتم‬
44 ‫ادا‬
ِ ِ ِِ ِ
Imam Syafi'i RA berkata: Telah sampai
kepada kami (berita) bahwa ketika
Rasulullah ‫ ﷺ‬berkhuthbah, beliau berpegang
pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau
berkhutbah dengan memegang tongkat
pendek dan anak panah. Semua benda-
benda itu dijadikan tempat bertumpu
(pegangan). Ar-Rabi' mengabarkan dari
Imam Syafi'i dari Ibrahim, dari Laits dari
'Atha', bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬jika berkhutbah

44Muhammad bin Idris as-Syafi’i (w. 204 H), al-Umm, juz 1, hal.
272
muka | daftar isi
102 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

memegang tongkat pendeknya untuk


dijadikan pegangan".

d. Khutbah Virtual di Rumah dengan


Live Streaming
Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa para
ulama sepakat membaca atau menyampaikan
khutbah dalam shalat ‘Id bukanlah rukun
atau syarat sahnya shalat ‘Id. Namun semata
dihukumi sunnah.
Sebagaimana pernyataan dari Imam an-
Nawawi berkata dalam kitabnya, al-Majmu’
Syarah al-Muhazzab:
ُ ُ ْ ‫ى‬ ُ ْ ُ َّ
‫اس ْاس ِتماع الخ ْطب ِة ول ْيس ْت الخ ْطبة‬ ِ ‫ُي ْستح ُّب ِللن‬
45.
ْ َّ ً ْ ‫اعها ر‬ ُ ‫وَل ْاستم‬
‫يد‬
ِ ‫شطا ِل ِصح ِة صًل ِة ال ِع‬ ِ
Disunnahkan untuk mendengarkan khutbah.
Namun khutbah dan mendengarkannya,
bukanlah syarat sah shalat ‘Id.

Maka, jikapun di rumah diadakan shalat


Idul Adha lantas tak ada khutbah juga tak
apa-apa. Meski sunnahnya diadakan khutbah
Idul Adha.
Jika setelah selesai shalat Idul Adha
berjamaah di rumah dengan anggota
keluarga, lantas bersama-sama keluarga
mendengarkan khutbah live streaming maka
hal itu tak mempengaruhi sah tidaknya

45
Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab,
juz 5, hal. 23
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 103

shalat Idul Adha.


Sebagaimana selepas Shalad Idul Adha di
rumah, para jamaah menonton berita,
melihat tayangan live Masjidil Haram dan
lain sebagainya. Tapi, khutbah live streaming
tadi tidak menjadi rangkaian dari shalat Idul
Adha di rumah. Maka, mendengarkan
khutbah live streaming setelah shalat Idul
Adha di rumah itu boleh saja. Hal ini berbeda
dengan shalat Idul Adha live streaming.

muka | daftar isi


‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 104‬‬

‫‪3. Contoh Khutbah Idul Adha‬‬


‫‪a. Belajar dari Nabi Ibrahim Ketika‬‬
‫‪Mendapat Ujian‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ‬


‫أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ََ ،‬ل‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ َويََّّللي ْ‬
‫اْلَ ْم ُد‪،‬‬ ‫إيلَهَ إيََّل َّ‬
‫اَّللُ َو َّ‬
‫اْلَ ْم ُد هللي الَّ يذ ْي يَ ْخلُ ُق َما يَ َشاءُ َويَ ْختَ ُار‪،‬‬ ‫ْ‬
‫َّار‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ز‬ ‫ي‬‫ي‬
‫ز‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫َح ُده سبحانَه الْو ي‬
‫اح‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫أ َْ ُ ُ ْ َ ُ َ‬
‫َن‬‫ك لَهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬ ‫ََّل إلهَ إيََّل هللاُ َو ْح َدهُ ََل َش يريْ َ‬
‫ي‬
‫ني َوقُ ْد َوةُ‬‫ام الْ ُمتَّق ْ َ‬‫َسي َد ََّن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ إي َم ُ‬
‫ص يل َو َسلي ْم َعلَى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى‬ ‫ْاألَبْ َرا ير‪ ،‬اللهم َ‬
‫ي‬ ‫آلييه و ي‬
‫ب اللَّْي ُل‬ ‫ص ََلةً َدائ َمةً َّما تَ َعاقَ َ‬ ‫ص ْحبيه‪َ ،‬‬ ‫ََ‬
‫اْل ْس ََليم أ ُْو يصْي ُك ْم‬‫َّه ُار‪ .‬أ ََّما بَ ْع ُد‪ ،‬فَيَا إي ْخوةَ ْي‬
‫َ‬ ‫َوالن َ‬
‫َونَ ْف يس ْي بيتَ ْق َوى هللاي َعَّز َو َج َّل الْ َقائي يل يِف ُُْم َك يم‬
‫اك الْ َكوثَر‪ ،‬فَ ي‬ ‫ي ي‬
‫ك َو ْاْنَْر‪،‬‬ ‫ص يل لَربي َ‬ ‫كتَابيه‪ :‬إي ََّّن أ َْعطَْي نَ َ ْ َ َ‬
‫ك ُه َو ْاألَبْتَ ُر‬‫إي َّن َشانيئَ َ‬
‫‪Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha‬‬
‫‪rahimakumullah.‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 105

Mengawali khutbah id pada pagi hari yang


penuh keberkahan ini, khatib berwasiat
kepada kita semua, terutama kepada diri
khatib pribadi untuk senantiasa berusaha
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah subhanahu wa ‫ﷻ‬, kapan pun
dan di mana pun kita berada serta dalam
keadaan sesulit apa pun dan dalam kondisi
yang bagaimana pun, dengan cara
melaksanakan segenap kewajiban dan
menjauhi segala larangan Allah ‫ﷻ‬.
Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha
rahimakumullah.
Di masa pandemi seperti ini, kita ingat di
berbagai tempat banyak orang yang
kehilangan . Di berbagai daerah banyak orang
kesulitan mencari nafkah akibat covid-19
yang terus mewabah. Paling tidak, kita
lantunkan doa untuk mereka pada hari yang
penuh keberkahan ini.
Pada hari yang semestinya semua orang
bergembira, mereka menahan kesedihan,
merasakan perihnya kehidupan dan
menanggung beban hidup yang serba
kesulitan. Kita selipkan doa untuk mereka di
tengah kegembiraan kita.
Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha
rahimakumullah.
Kita hadirkan dalam hati bahwa pada saat
kita membantu orang-orang yang
membutuhkan atau mendoakan mereka,

muka | daftar isi


106 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

pada hakikatnya kita sedang berbuat baik


kepada diri kita sendiri. Kita renungkan dan
kita hadirkan dalam hati kandungan makna
dari ayat-ayat berikut ini:

‫َح َسْن تُ ْم يألَنْ ُف يس ُك ْم (سورة‬ ْ ‫إي ْن أ‬


ْ ‫َح َسْن تُ ْم أ‬
)٧ :‫اْلسراء‬
Maknanya: “Jika kalian berbuat baik,
sejatinya kalian telah berbuat baik bagi diri
kalian sendiri” (QS al-Isra’: 7)

‫َوَما تُْن يف ُقوا يم ْن َخ ٍَْي فَيْلَنْ ُف يس ُك ْم َوَما تُْن يف ُقو َن‬


‫ف إيلَْي ُك ْم‬َّ ‫إيََّل ابْتيغَاءَ َو ْج يه هللاي َوَما تُنْ يف ُقوا يم ْن َخ ٍَْي يُ َو‬
)٢٧٢ :‫َوأَنْتُ ْم ََل تُظْلَ ُمو َن (سورة البقرة‬
Maknanya: “Dan apa pun harta yang kalian
infakkan di jalan Allah, maka pahalanya itu
untuk diri kalian sendiri. Dan janganlah
kalian berinfak melainkan karena mencari
ridha Allah. Dan apa pun harta yang kalian
infakkan, niscaya kalian akan diberi pahala
secara penuh dan kalian sedikit pun tidak
akan dirugikan” (QS al-Baqarah: 272).
Hadirkan juga dalam hati apa yang
disabdakan Baginda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam:

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 107

،‫ب الدُّنْيَا‬ ‫من نَفَّس َعن م ْؤيم ٍن ُكربةً يمن ُكر ي‬


َ ْ َْ ُ ْ َ َْ
‫ َوَم ْن‬،‫ب يَ ْويم الْ يقيَ َام ية‬ ‫نَفَّس هللا َعنْهُ ُكربةً يمن ُكر ي‬
َ ْ َْ ُ َ
،‫ يَ َّسَر هللاُ َعلَْي يه يِف الدُّنْيَا َو ْاْل يخَرةي‬،‫يَ َّسَر َعلَى ُم ْع يس ٍر‬
،‫ َس ََرتهُ هللاُ يِف الدُّنْيَا َو ْاْل يخَرةي‬،‫َوَم ْن َس ََرت ُم ْسلي ًما‬
‫وهللا يِف عو ين الْعب يد ما َكا َن الْعب ُد يِف عو ين أ ي‬
‫َخ ييه‬ َْ َْ َ َْ ْ َ ُ َ
)‫(رواه مسلم‬
Maknanya: “Barang siapa membebaskan
seorang mukmin dari kesulitan dunia, maka
Allah akan membebaskannya dari suatu
kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa
memberi kemudahan kepada orang yang
dalam kesulitan, maka Allah akan
memberikan baginya kemudahan di dunia
dan akhirat. Barang siapa menutup aib
seorang Muslim, maka Allah akan menutup
aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan
selalu menolong seorang hamba selama
hamba tersebut menolong saudaranya
sesama Muslim” (HR Muslim).

Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha


rahimakumullah.
Ternyata seorang Nabi yang bergelar
khalilullah atau kekasih Allah saja tak lepas
dari ujian dan mushibah. Dialah Nabi
Ibrahim alaihissalam.

muka | daftar isi


108 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Nabi Ibrahim dan keluarganya bisa


menjadi contoh bagaimana menghadapi
ujian dari Allah ‫ﷻ‬.
Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha
rahimakumullah.
Dalam penantian yang sangat lama hingga
mencapai puncak usia 86 tahun, Nabi
Ibrahim ‘alaihis salam baru dikaruniai
seorang anak yang kemudian diberi nama
Isma’il.
Setelah belahan jiwanya itu tumbuh
dewasa menjadi seorang remaja, Allah
memerintahkan kepada Baginda Nabi
Ibrahim agar menyembelih putra yang sangat
dicintai dan dinanti-nanti itu.
Apa sikap Nabi Ibrahim dan Isma’il
menerima perintah itu?
Dengan ketundukan yang total kepada
Allah, Ibrahim bersegera menjalankan
perintah itu tanpa ada keraguan sedikit pun.
Sang putra juga menyambut perintah itu
dengan kepasrahan yang total tanpa ada
protes sepatah kata pun. Subhanallah!
Sebuah potret keluarga shalih yang lebih
mengutamakan perintah Allah dibandingkan
dengan apa pun selainnya.
Ayah dan anak saling menolong dan
menyemangati untuk melaksanakan
perintah Allah.
Dialog indah antara keduanya terekam
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 109

dalam Al-Qur’an sebagaimana diceritakan


oleh Allah:

َ ُ‫ِن إييّن أ ََرى يِف الْ َمنَ يام أيَّن أَ ْذ ََب‬


‫ك‬ ََّ ُ‫ال ََي ب‬
َ َ‫ق‬
)١٠٢ :‫فَانْظُْر َما َذا تَ َرى (سورة الصافات‬
Maknanya: “..... Ibrahim berkata: “Duhai
putraku, sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka
pikirkanlah apa pendapatmu?” (QS ash-
Shaffat: 102).

Sebagaimana kita tahu bahwa mimpi para


nabi adalah wahyu. Sedangkan perkataan
Nabi Ibrahim kepada putranya, “Maka
pikirkanlah apa pendapatmu?” bukanlah
permintaan pendapat kepada putranya
apakah perintah Allah itu akan dijalankan
ataukah tidak, juga bukanlah sebuah keragu-
raguan.
Nabi Ibrahim hanya ingin mengetahui
kemantapan hati putranya dalam menerima
perintah Allah subhanahu wa ‫ﷻ‬. Lalu dengan
kemantapan dan keteguhan hati, Nabi
Isma’il menjawab dengan jawaban yang
menunjukkan bahwa kecintaannya kepada
Allah jauh melebihi kecintaannya kepada
jiwa dan dirinya sendiri:

‫ي ي‬ ‫ي‬
َ‫ال ََي أَبَت افْ َع ْل َما تُ ْؤَمُر َستَج ُديّن إ ْن َشاء‬
َ َ‫ق‬
‫اَّلل يمن َّ ي‬
)١٠٢ :‫ين (سورة الصافات‬ َ ‫الصاب ير‬ َ َُّ
muka | daftar isi
110 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Maknanya: “Isma’il menjawab: “Wahai


ayahandaku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu, in sya Allah
engkau akan mendapatiku termasuk orang-
orang yang sabar” (QS ash-Shaffat: 102)

Jawaban Isma’il yang disertai “In sya


Allah” menunjukkan keyakinan sepenuh hati
dalam dirinya bahwa segala sesuatu terjadi
dengan kehendak Allah.
Apa pun yang dikehendaki Allah pasti
terjadi, dan apa pun yang tidak dikehendaki
Allah pasti tidak akan terjadi.
Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha
rahimakumullah.
Berkat takwa, sabar dan tawakal serta
ketundukan total yang ditunjukkan oleh Nabi
Ibrahim dan Isma’il, Allah kemudian
memberikan jalan keluar dan mengganti
Isma’il dengan seekor domba jantan yang
besar dan berwarna putih yang dibawa
malaikat Jibril dari surga. Allah subhanahu
wa ‫ ﷻ‬berfirman:

‫ َوفَ َديْنَاهُ بي يذبْ ٍح‬،‫ني‬


ُ ‫إي َّن َه َذا ََلَُو الْبَ ََلءُ الْ ُمبي‬
)١٠٧-١٠٦ :‫َع يظي ٍم (سورة الصافات‬
Maknanya: “Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus
Isma’il dengan seekor sembelihan yang
agung” (QS ash-Shaffat: 106-107)

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 111

Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha


rahimakumullah.
Mari kita renungkan bersama, hadirin
sekalian. Di tengah pandemi covid-19 dan
berbagai problem hidup, marilah kita
meneladani apa yang diteladankan oleh Nabi
Ibrahim dan Isma’il ketika diuji oleh Allah
dengan ujian yang sangat berat tersebut.
Berkat ketakwaan, sikap sabar, tawakal,
keteguhan hati dalam menjalankan perintah
Allah dan ketundukan yang total kepada-
Nya, Nabi Ibrahim dan Isma’il pada akhirnya
mendapatkan jalan keluar dan pertolongan
dari Allah subhanahu wa ‫ﷻ‬.
Kita harus yakin bahwa di setiap kesulitan
pasti ada kemudahan, jika kita bersabar. Kita
harus yakin bahwa di setiap musibah pasti
ada hikmah, jika kita bertawakal. Kita harus
yakin bahwa di setiap masalah, pasti akan
kita temukan jalan keluar, jika kita bertakwa.
Dan kita yakin bahwa di setiap kesusahan
pasti ada kebahagiaan, jika kita tunduk total
kepada Allah subhanahu wa ‫ﷻ‬.
Hadirin hadirat jamaah shalat idul adha
rahimakumullah.
Akhirnya kita berdoa, semoga Allah
menghindarkan negara kita secara khusus
dan seluruh negeri umat Islam secara umum
dari segala bala’, musibah, wabah,
melambungnya harga, kemungkaran,
keburukan, kekejian, berbagai kesulitan dan
muka | daftar isi
‫‪112 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬

‫‪kesusahan. Amin ya Rabbal ‘alamin.‬‬

‫َستَ ْغ يفُر هللاَ ي ِْل َولَ ُك ْم‪،‬‬


‫أَقُ ْو ُل قَ ْوي ِْل ٰه َذا َوأ ْ‬
‫استَ ْغ يفُرْوهُ‪ ،‬إينَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْوُر َّ‬
‫الر يحْي ُم‬ ‫فَ ْ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫اَّللُ‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ َّ‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ‪َّ ،‬‬‫اَّللُ أَ ْك ََبُ َّ‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ َّ‬ ‫َّ‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ َويََّّللي ْ‬
‫اْلَ ْم ُد‪.‬‬ ‫اَّللُ أَ ْك ََبُ‪َّ ،‬‬‫أَ ْك ََبُ َّ‬
‫يك لَهُ‪،‬‬ ‫اَّللُ َو ْح َدهُ ََل َش ير َ‬ ‫َوأَ ْش َه ُد أَ ْن ََل إيلَهَ إيََّل َّ‬
‫اَّللي َوَر ُسولُهُ‪.‬‬
‫َن َسي َد ََّن َونَبييَّنَا ُُمَ َّم ًدا َعْب ُد َّ‬
‫َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫ص يل َو َسلي ْم َوََب يرْك َعلَى َسي يد ََّن َونَبيينَا‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫ي‬ ‫ي ي‬ ‫يي‬ ‫ٍ‬
‫ني ََلُْم‬‫ني‪َ ،‬والتَّابيع َ‬ ‫َص َحابيه املَيَام ْ َ‬ ‫ُُمَ َّمد‪َ ،‬و َعلَى آله َوأ ْ‬
‫ان إي ََل ي ويم ي‬
‫الدي ين‪ .‬أ ََّما بَ ْع ُد‪.‬‬ ‫ِبييحس ٍ‬
‫َْ‬ ‫َْ‬
‫اَّللي َعَّز َو َج َّل َواتَّ ُقوا‬
‫أ ُْو يصْي ُك ْم َونَ ْف يسي بيتَ ْق َوى َّ‬
‫هللا‬ ‫َّ‬
‫َن‬ ‫أ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫اع‬‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ي‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫اَّلل تَع َاَل يِف ه َذا الْي ويم الْع ي‬
‫ظ‬
‫َ‬ ‫َ ُْ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ََّ َ‬
‫الس ََليم َعلَى‬ ‫لص ََلةي َو َّ‬ ‫أ ََمَرُك ْم يِب َْم ٍر َع يظْي ٍم‪ ،‬أ ََمَرُك ْم يَب َّ‬
‫صلُّو َن َعلَى‬ ‫ي‬ ‫ال‪ :‬إي َّن َّ‬ ‫نَبيي يه الْ َك يرْيْي فَ َق َ‬
‫اَّللَ َوَم ََلئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي يه َو َسلي ُموا‬ ‫آمنُ ْوا َ‬ ‫ين َ‬
‫ي‬
‫َِّب‪ََ ،‬ي أَيُّ َها الَّذ َ‬ ‫الني ي‬
‫يما‪.‬‬ ‫ي‬
‫تَ ْسل ً‬
‫‪muka | daftar isi‬‬
‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 113‬‬

‫ص يل َو َسلي ْم َوََب يرْك َعلَى َسي يد ََّن َونَبيينَا‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬


‫ُُم َّم ٍد وعلَى آلييه و ي‬
‫ني‪.‬‬ ‫ص ْحبيه الطَّيبي ْ َ‬‫ََ‬ ‫َ ََ‬
‫ين‪ ،‬أيَِب بَ ْك ٍر‬ ‫اْللَ َف ياء َّ ي ي‬
‫الراشد َ‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ين ُْ‬ ‫َو ْار َ‬
‫الص َحابَية‬‫َوعُ َمَر َوعُثْ َما َن َو َعلي ٍي‪َ ،‬و َع ْن َسائيير َّ‬
‫اْلني‪.‬‬
‫الص َ‬ ‫َّ‬
‫ات‪،‬‬ ‫اللَّه َّم ا ْغ يفر ليلْمسلي يمني والْمسليم ي‬
‫ُْ َ َ ُْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ات‪،‬‬ ‫ات‪ْ ،‬األَحي ياء يمْن هم و ْاألَمو ي‬ ‫والْم ْؤيمنيني والْم ْؤيمنَ ي‬
‫َْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫َ ُ َ َ ُ‬
‫ك َيَسيع قَ يريب ُيَميب الدَّعو ي‬ ‫ي‬
‫ات‪.‬‬ ‫إنَّ َ ٌ ٌ ُ َ َ‬
‫يد ََّن َه َذا َس َع َادةً َوتََلَ ُحًا‪،‬‬ ‫اج َع ْل عي َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫يي ي‬
‫احًا‪َ ،‬ويزْد ََّن فيه طُ َمأْنينَةً َوأُلْ َفةً‪َ ،‬وَهنَاءً‬ ‫َوَم َسَّرةً َوتَ َر ُ‬
‫الر َح ي‬ ‫ي‬
‫ات‪َ ،‬والْيُ ْم ين‬ ‫َوَُمَبَّةً‪َ ،‬وأَع ْدهُ َعلَْي نَا يَب ْْلَْيَي َو َّ َ‬
‫ات‪.‬‬ ‫والَْبَك ي‬
‫َ ََ‬
‫َربَّنَا آتينَا يِف الدُّنْيَا َح َسنَةً‪َ ،‬ويِف ْاْل يخَرةي َح َسنَةً‪،‬‬
‫اب النَّا ير‪َ ،‬وأ َْد يخ ْلنَا ْ‬
‫اجلَنَّةَ َم َع ْاألَبْ َرا ير‪ََ ،‬ي‬ ‫ي‬
‫َوقنَا َع َذ َ‬
‫َع يز ُيز ََي َغف ُ‬
‫َّار‪.‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪114 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬

‫ان‪،‬‬‫إن هللا َيْمر يَبلْع ْد يل و ْاْلحس ي‬ ‫َّ‬ ‫‪،‬‬ ‫عيباد هللاي‬


‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫َوإييْتَ ياء يذي الْ ُق ْرََب ويَْن َهى َع ين ال َف ْح َش ياء َوالْ ُمنْ َك ير‬
‫ي‬
‫َوالبَ غْ يي‪ ،‬يَعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكُرْو َن‪ ،‬فَاذ ُكُروا هللاَ‬
‫الْ َع يظْي َم يَ ْذ ُكْرُك ْم َولَ يذ ْكُر هللاي أَ ْك ََبُ‪ ،‬عيْي ٌد َسعيْي ٌد َوُك ُّل‬
‫َع ٍام َوأَنْتُ ْم يِبٍََْي‪.‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 115‬‬

‫‪b. Tetap Bersabar, Bersyukur dan‬‬


‫‪Ikhtiyar di Tengah Pandemi‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ‬


‫أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪ََ ،‬ل‬
‫اَّللُ أَ ْك ََبُ‪ ،‬هللاُ أَ ْك ََبُ َويََّّللي ْ‬
‫اْلَ ْم ُد‬ ‫إيلَهَ إيََّل َّ‬
‫اَّللُ َو َّ‬
‫ي‬ ‫ي‬ ‫إي َّن ْ ي ي‬
‫اْلَ ْم َد ََّّلل َْْن َم ُدهُ َونَ ْستَعْي نُهُ َونَ ْستَ غْفُرهُ‬
‫ات‬‫ونَعوذُي َبهللي يمن ُشروير أَنْ ُف يسنَا ويمن سيئَ ي‬
‫َ ْ َ‬ ‫ْ ُْ‬ ‫َُ‬
‫ضلي ْل فََلَ‬ ‫ض َّل لَهُ َوَم ْن يُ ْ‬ ‫أ َْعمالينَا‪ ،‬من ي ه يدهي فََلَ م ي‬
‫ُ‬ ‫َ َ ْ َْ‬
‫ي لَهُ‪ .‬أَ ْش َه ُد أَ ْن َلَ إيلَهَ إيَلَّ هللا َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬
‫َن‬ ‫هي‬
‫اد‬
‫َ َ‬
‫ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ‬
‫ََي أَيُّهاَ الَّ يذيْ َن ءَ َامنُوا اتَّ ُقوا هللاَ َح َّق تُ َقاتييه َوَلَ‬
‫ََتُْوتُ َّن إيَلَّ َوأَنتُ ْم ُّم ْسلي ُم ْو َن‪.‬‬
‫َّاس اتَّ ُق ْوا َربَّ ُك ُم الَّ يذ ْي َخلَ َق ُك ْم يم ْن‬ ‫ََي أَيُّ َها الن ُ‬
‫ث يمْن ُه َما‬ ‫اح َدةٍ َو َخلَ َق يمْن َها َزْو َج َها َوبَ َّ‬ ‫س وي‬
‫نَ ْف ٍ َ‬
‫ير َجاَلً َكثيْ ًَيا َوني َسآءً َواتَّ ُقوا هللاَ الَّ يذ ْي تَ َسآءَلُْو َن بي يه‬
‫َواْأل َْر َح َام إي َّن هللاَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقيْي بًا‪.‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


116 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

ً‫ََي أَيُّ َها الَّ يذيْ َن ءَ َامنُوا اتَّ ُقوا هللاَ َوقُ ْولُْوا قَ ْوَل‬
‫صلي ْح لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم َويَغْ يفْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم‬ ‫ي‬
ْ ُ‫ ي‬.‫َسديْ ًدا‬
.‫َوَم ْن يُ يط يع هللاَ َوَر ُس ْولَهُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْوًزا َع يظْي ًما‬
‫أ ََّمابَ ْع ُد؛‬
Hadirin jamaah shalat Idul Adha
rahimakumullah!
Marilah bersama kita meningkatkan iman
dan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dengan sebaik-baiknya, dengan kita
menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi semua larangan-Nya.
Semoga Allah memberikan petunjuk agar
kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah
memberikan kekuatan, kesabaran kepada
kita semua dalam menjalani ujian di masa
pandemi Covid-19 ini.
Keluargaku semua yang berbahagia.
Hari ini kita semua merayakan lebaran
Iduladha dengan penuh keterbatasan. Di saat
wabah masih ada di sekitar kita, kita
melaksanakan Sholat Id di dalam rumah
sendiri.
Namun demikian, ini tidak mengurangi
rasa syukur karena Allah masih memberikan
kesehatan kepada seluruh anggota keluarga
kita dengan nikmat kesehatan dan umur
panjang.
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 117

Dengan bersyukur, seraya mengucapkan


Alhamdulillah, kita berharap Allah terus
menambah nikmat kita bersama,
sebagaimana firman-Nya dalam surat
Ibrahim ayat 7:

‫يدنَّ ُك ْم ۖ َولَئين َك َف ْرُُْت إي َّن َع َذ ياَب‬


َ ‫لَئين َش َك ْرُُْت َألَ يز‬
‫لَ َش يدي ٌد‬
(La in syakartum la aziidan-nakum wa la in
kafartum inna 'adzaabii lasyadiid)

Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka


sungguh Aku akan tambah untuk kalian
(akan nikmat). Dan jika kalian kufur,
sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar


wa lillaahil-hamd.

Jama’ah keluargaku yang dirahmati Allah.


Wabah Covid-19 masih ada di muka bumi,
termasuk di derah kita. Wabah ini adalah
ujian dari Allah. Untuk itu, kita harus terus
bersabar, tidak boleh putus asa dan
menyerah.
Usaha dan ikhtiyar harus terus dilakukan
dengan melaksanakan protokol kesehatan
sebaik-baiknya. Amalan ibadah juga terus
kita tingkatkan, misalnya salat, meski
sementara waktu dilakukan di rumah, puasa,
dan ibadah lainnya. Juga tidak kalah penting
muka | daftar isi
118 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

adalah berbagi kebaikan pada semua orang,


saling menolong dengan saudara, dan
tetangga kita.
Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan
saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan
tangan untuk membantu dan menolong
mereka, bukan malah dikucilkan. Harta yang
saat ini kita miliki sesungguhnya harus kita
bersihkan dengan cara kita bersedekah
kepada sesama yang membutuhkan.
Keluargaku, inilah bukti nyata kita
berpasrah pada Allah dan meminta
pertolongan pada Allah semata,
sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al
Fatihah: 5

‫ي‬
ُ ‫إي ََّي َك نَ ْعبُ ُد َوإي ََّي َك نَ ْستَع‬
‫ني‬
(Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin)

Artinya: “Hanya kepada-Mu, kami


menyembah dan hanya kepada-Mu kami
meminta pertolongan.”

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu


Akbar wa lillaahil-hamd.

Keluargaku yang saya cintai. Ikhtiyar lahir


harus terus dilakukan, menjaga kesehatan,
mematuhi aturan pemerintah dengan
melaksanakan prokes dan disiplin 5M,
memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 119

kerumunan. Upaya ini mari kita


sempurnakan dengan tawakkal dan berdoa
kepada Allah sang Maha Kholiq, kepada Allah
sang Maha Rahman dan Rahim.
Jangan pernah merasa bosan, lelah dalam
berdoa. Sebab, dengan do’a, kita berharap
Allah memberikan keselamatan pada
anggota keluarga kita, tetangga kita, negara
tercinta kita bahkan seluruh makhluk yang
ada di muka bumi ini, keselamtan dunia dan
keselamatan akhirat.

‫ربَّنَا آتيناَ يِف الدُّنْيا حسنَةً ويِف اْ ي‬


ً‫ْلخَرةي َح َسنَة‬ َْ ََ َ ْ َ
.‫اب النَّا ير‬ ‫ي‬
َ ‫َوقنَا َع َذ‬
(Rabbanaa aatinaa fid-dunyaaa hasanah,
wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa
'adzaaban-naar)

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah


kepada kami di dunia ini akan kebaikan dan
begitu pula di akhirat akan kebaikan. Dan
lindungilah kami dari adzab neraka.”

Demikianlah khutbah singkat ini saya


sampaikan, semoga Allah ‫ ﷻ‬selalu
membimbing anggota keluarga kita pada
jalan yang diridai-Nya, Allah jaga kita semua
dari wabah ini. Aamiin.

muka | daftar isi


‫‪120 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬

‫آن اْ َلع يظْي يم‪ ،‬أَقُ ْو ُل‬


‫َبرَك هللا يِل ولَ ُكم يَّف اْل ُقر ي‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬
‫الع يظْي َم‪ .‬إينَّهُ ُه َو الغَ ُف ْوُر‬ ‫قَويِل ه َذا فَ ي‬
‫أستَ غْفُر هللاَ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ‬
‫الر يحْيم‪.‬‬
‫َّ‬
‫‪(Baarakallaahu lii wa lakum fil qur'anil‬‬
‫‪‘azhiim.‬‬ ‫‪Aquulu‬‬ ‫‪qawli‬‬ ‫‪haadza‬‬
‫‪fastaghfirullaahal ‘azhiim. Innahuu huwal‬‬
‫)‪ghafuurur-rahiim‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫اَهللُ اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ‬


‫اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ اَ ْك ََبُ‪ ،‬اَهللُ اَ ْك ََبُ‪،‬‬
‫هللاُ اَ ْك ََْب كبَيا َواْْلَ ْم ُد هللي َكثي ْ ًَيا َو ُسْب َحا َن هللا‬
‫َصْيَلً ‪َ .‬لَ ايلَهَ ايَلَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك ََْب‪ .‬هللاُ اَ ْك ََْب‬ ‫بُ ْكَرةً َو أ ْ‬
‫َوهللي اْْلَ ْم ُد‪.‬‬
‫صلي َح َمعيْي َشتَ نَا لينَ ْي يل‬ ‫ي ي‬
‫اَ ْْلَ ْم ُد هلل الَّذ ْي أ ََمَرَّنَ أَ ْن نُ ْ‬
‫ات ي ِْف عيبَ َادتييه‬ ‫السعادةي‪ ،‬ونَ ُقوم يَبلْو ياجب ي‬ ‫ي‬
‫ضا َو َّ َ َ َ ْ َ َ َ‬ ‫الر َ‬
‫ي ي‬
‫ك‬ ‫َوتَ ْق َواهُ‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَ ْن َلَ الَهَ اَلَّ هللاُ َو ْح َدهُ َلَ َش يريْ َ‬
‫لَهُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َسي َد ََّن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ‪ُ .‬‬
‫الله َّم‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 121‬‬

‫ص يل َو َسلي ْم َوَبَ يرْك َعلَى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى اَلييه‬ ‫َ‬
‫ثَيا‪.‬اََّما بَ ْع ُد‬ ‫واَ ي ي ي ي ي‬
‫ص َحابه َو َسل ْم تَ ْسلْي ًما ك ْ ً‬ ‫َ ْ‬
‫َّاس ٱتَّ ُقوا ٱ ََّّللَ َح َّق تُ َقاتييهۦ َوََل ََتُوتُ َّن‬ ‫فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬
‫ص يل َعلَى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد‬ ‫الله َّم َ‬
‫ي‬
‫إيََّل َوأَنتُم ُّم ْسل ُمو َن‪ُ .‬‬
‫ٍ‬ ‫وعلَى ي ي‬
‫ك‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بيَر ْحَتي َ‬ ‫آل َسيدَّنَ ُُمَ َّمد َو ْار َ‬ ‫ََ‬
‫ني‪.‬‬ ‫َي اَرحم َّ ي ي‬
‫الراح ْ َ‬ ‫َ ْ ََ‬
‫ني‬ ‫يي‬ ‫ي ي‬ ‫ي ي يي‬
‫ني َواْملُْؤمنَات َواْملُ ْسلم ْ َ‬ ‫لله َّم ا ْغفْر للْ ُم ْؤمن ْ َ‬ ‫اَ ُ‬
‫ك َيَسْي ٌع‬ ‫ات إينَّ َ‬ ‫ات اََلَحيآء يمْن هم واَْلَمو ي‬ ‫واْملسليم ي‬
‫ْ ُ ُ ْ َ َْ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫قَ يري ي‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبََلَءَ‬ ‫ات‪ُ .‬‬ ‫َّع َو ْ‬‫ب الد َ‬ ‫ب َُمْي ٌ‬ ‫ٌْ‬
‫الزَلَ يزَل َواْملي َح َن َو ُس ْوءَ اْ يلفْت نَ ية َما ظَ َهَر يمْن َها‬ ‫َواْ َلوََبءَ َو َّ‬
‫خآصةً َو َسائيير‬ ‫َّ‬ ‫َوَما بَطَ َن َع ْن بَلَ يد ََّن اينْ ُدونيْي يسيَّا‬
‫ني‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫ي‬ ‫ي يي‬
‫ب اْ َلعالَم ْ َ‬ ‫عآمةً ََي َر َّ‬ ‫ني َّ‬ ‫اْلبُ ْل َدان اْملُ ْسلم ْ َ‬
‫ظَلَ ْمنَا اَنْ ُف َسنَا َواي ْن ََلْ تَ ْغ يفْر لَنَا َوتَ ْر َحْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن يم َن‬
‫ْلخرةي‬ ‫ي ي‬ ‫ي ي‬ ‫يي‬
‫اْْلَاسريْ َن‪َ .‬ربَّنَا آتناَ َّف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوَّف اْ َ‬
‫اب النَّا ير‪.‬‬ ‫ي‬
‫َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪122 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬

‫ان‬‫عيب َادهللا‪ ,‬اي َّن هللا َيْمر يَبْلع ْد يل واْ يَلحس ي‬


‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫تآء يذى اْل ُقرَب وي ْن هى ع ين اْل َفح ي‬
‫شآء َواْملنْ َك ير‬ ‫وإيي ي‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫َواْلبَ غْي يَعيظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكُرْو َن‪َ .‬واذْ ُكُرو َاهلل اْ َلع يظْي َم‬
‫ي ْذ ُكرُكم وا ْش ُكروه على نيع يم يه ي يزْد ُكم ولَ يذ ْكر هللاي‬
‫َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬
‫اَ ْك ََب‪.‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 123‬‬

‫‪c.‬‬ ‫‪Saling Menjaga‬‬ ‫‪di‬‬ ‫‪Tengah‬‬


‫‪Pandemi‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫كَبُ‬‫هللاُ أَ ْك ََبُ (‪ )×٣‬هللاُ أَ ْك ََبُ (‪ )×٣‬هللاُ اَ َ‬


‫(‪ )×٣‬هللاُ أَ ْك ََبُ‪.‬‬
‫َّل َع ْشَر يذى ْ‬
‫اْلي َّج ية‬ ‫ض‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫اَ ْْلم ُد هلل الَّ ي‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫َْ ُ‬
‫ات‪ .‬فَ َم ْن َكا َن َخَر َج يم ْن بَْيتي يه‬ ‫ف أُجوير اْلعيباَد ي‬
‫َ‬ ‫ضعْي ُ ْ‬
‫بيتَ ْ ي ي‬
‫ُض يحيَّ ية َكا َن لَهُ بي ُك يل َخطْ َوةٍ َع ْشُر‬ ‫ي‬
‫إي ََل يشَراء ْاأل ْ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ات وُيُمي عْنه ع ْشر سيئَ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫َح َسنَ َ َ َ ُ َ ُ َ‬
‫ك لَهُ‬ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن ََل إيلهَ إيََّل اَّللُ َو ْح َدهُ ََل َش يريْ َ‬
‫ات َوأَ ْش َه ُد اَ َّن َسي َد ََّن‬ ‫املويج ُد الْمع يدم الْمخلُوقَ ي‬
‫ُْ ُ َ ْ ْ‬ ‫ُْ‬
‫ُض يحيَّ ية َو أ َْع َم يال‬ ‫ب أ َُّمتَهُ يَّف ْاأل ْ‬ ‫ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َرغَّ َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اْلاَ ي‬‫الص ي‬‫َّ‬
‫ص يل َو َسلي ْم َعلى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد َسي يد‬ ‫اَللَّ ُه َّم فَ َ‬
‫ت ْاأل َََّي ُم َو‬‫ات وعلى آلييه وصحبي يه ماَ اختَلَ َف ي‬ ‫َّ ي‬
‫ْ‬ ‫ََْ‬ ‫الس َاد َ َ‬
‫ت‪ .‬أ ََّما بَ ْع ُد‪ .‬فَيَاعيبَ َاد هللاي ايتَّ ُقو َاهلل َح َّق تُ َقاتييه‬ ‫الساعاَ ُ‬ ‫َّ‬
‫َوَلَََتُْوتُ َّن ايَلَّ َواَنْتُ ْم ُم ْسلي ُم ْو َن‬
‫‪Hadirin‬‬ ‫‪hadirat‬‬ ‫‪shalat‬‬ ‫‪Idul‬‬ ‫‪Adha‬‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


124 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

hafidzakumullah.
Ushikum wa nafsi bitaqwallah, wa tho'atihi
la'allakum tuflihun.

Bismillahirrahmanirrahim.

َ َ‫ إي ََّّن أ َْعطَْي ن‬:‫قال هللا تعاَل‬


‫اك الْ َك ْوثََر‬
Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak.

‫فَ ي‬
َ ‫ص يل لَربي‬
‫ك َو ْاْنَْر‬ َ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu;
dan berkorbanlah.

َ َ‫إي َّن َشانيئ‬


ُ‫ك ُه َو ْاألَبَْرت‬
Sesungguhnya orang-orang yang membenci
kamu dialah yang terputus.

‫اَّللي لَ ُك ْم في َيها‬
َّ ‫اها لَ ُك ْم يم ْن َش َعائيير‬
َ َ‫َوالْبُ ْد َن َج َع ْلن‬
ۖ ٌ‫َخ َْي‬
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-
unta itu sebahagian dari syi´ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya.
(QS. Al-Hajj : 36)

Hari ini adalah satu dari dua hari raya


umat Islam, Idul Adha. Hari yang kita
peringati sebagai hari berqurban, yang
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 125

diawali di masa Nabi Ibrahim dan puteranya,


Ismail alaihimassalam dan diteruskan hingga
masa Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Hari dimana para tamu Allah berkumpul di
Mina untuk melontar kerikil jamarat. Hari
dimana asma Allah dibesarkan dan
dikumandangkan tanpa henti. Takbir
dilafazhkan oleh makhluk yang sedemikian
kecil.
Allahu akbar3 x
Ayyuhal muslimun rahimakumullah,
Marilah kita sama-sama laksanakan
perintah-Nya dan upayakan untuk menjauhi
larangan-Nya.
Mari kita perbanyak amal shaleh, baik
ritual ibadah seperti shalat Sunnah, dzikir,
tilawah Al-Quran mau pun doa dan shalawat
kepada Nabi ‫ﷺ‬.
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga
persaudaraan serta kerukunan di antara
sesama kita. Yang tua membimbing yang
muda. Yang muda menghormati yang tua.
Suami menjaga istri dan anak, menafkahi
dan membimbing. Isti mematuhi suami,
menghormati dan mentaati.
Anak-anak berbakti pada kedua orang tua.
Belajar dengan rajin dan selalu menjaga
hubungan baik dengan saudara dan keluarga.
Semoga keluarga kita menjadi keluarga
yang dirahmati Allah. Amin ya mujibassailin.
muka | daftar isi
126 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

Allahu Akbar 3 x
Ayyuhal muslimun rahimakumullah
Mari kita saling berdoa dan saling
mendoakan agar kita semua diberi
keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, segala puja dan puji hanyalah
milik-Mu. Engkau Tuhan yang menciptakan
kami. Nyawa kami ada dalam genggaman-
Mu.
Hanya kepada Engkau saja kami berdoa
dan berharap, tiada tuhan melainkan
Engkau.
Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah segala
dosa dan kesalahan kami. Dosa yang tanpa
sengaja kami lakukan,atau yang sengaja kami
lakukan.
Ampuni kami atas kesalahan kami, yang
kami tahu atau yang kami tidak tahu.
Hapuskan catatan amal buruk kami,
gantilah dengan amal kami. Lipat gandakan
amal kami agar lebih banyak dan lebih berat
dari keburukan.
Ya Allah Yang Maha Rahman dan Maha
Rahim. Angkatlah semua penyakit dari
negeri kami. Karena sakit itu datang dari-Mu
dan tidak akan hilang kecuali atas perintah-
Mu.
Berikan kesehatan, keafiayatan dan
kesembuhan dari Mu. Karena hanya
Engkaulah Tuhan yang Maha
muka | daftar isi
Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 127

menyembuhkan.
Kami sudah jalankan sunnah-Mu untuk
menjaga protokol kesehatan. Kami sudah
taati petunjuk, mohonlah lindungi kami dari
segala yang buruk yang mengancam kami.
Ya Allah Tuhan Yang mencengkram ruh
kami di tangan-Nya. Beri kami kesempatan
untuk lebih banyak beribadah kepada Mu di
dunia ini.
Berilah kesempatan kami semua untuk
bisa kebali mensyiarkan dan memamurkan
rumah-Mu. Bebaskan kami dari belenggu.
Angkat sua halangan yang mengikat.
Mudahkan urusan kami dan luruskan jalan
kami. Mudah segala hambatan di depan
kami. Ya arhakmarrahimin ya mujibassailin.
Khutbah Kedua
‫ َوأَ ْش َه ُد اَ ْن ََّل إيلَهَ إيََّل‬،‫اَْلَ ْم ُد هللي َحْ ًدا َك َما اََمَر‬
‫ إير َغ ًاما لي َم ْن َج َح َد بييه‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫هللاُ َو ْح َدهُ َلَ َش يري‬
،ُ‫َن َسي َد ََّن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُه‬ َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬،‫َوَك َفَر‬
.‫َسي ُد اْلََلَئي يق َوالبَ َشر‬
‫ص يل َو َسلي ْم َعلَى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى اَلييه‬ َ ‫اَللَّ ُه ُّم‬
‫ني بينَظَ ٍر َواُذُ ٌن يِبٍَََب من‬ ‫و ي‬
ٌ ْ ‫ت َع‬ َ ‫ َما ات‬،‫ص ْحبيه‬
ْ َ‫َّصل‬ ََ
:‫ أ ََّما بَ ْع ُد‬.‫يومنا هذا اَل يوم احملشر‬
muka | daftar isi
‫‪128 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬

‫اَل َوذَ ُرْوا‬ ‫ني‪ ،‬إيتَّ ُق ْوا هللاَ تَ َع َ‬ ‫اشر الُ ي ي‬ ‫ي‬
‫مسلم ْ َ‬ ‫فَيَا َم َع َ ْ‬
‫َن هللاَ‬ ‫احش َما ظَ َهَر يمْن َها َوَما بَطَ َن‪َ ،‬و ْاعلَ ُموا أ َّ‬ ‫ال َف َو َ‬
‫أ ََمَرُك ْم يِب َْم ٍر بَ َدأَ فيْي يه بينَ ْف يس يه‪َ ،‬وثَ َّىن يِبََلَئي َك ية امل َسبي َح ية‬
‫ُ‬
‫اَل َوََلْ يََزْل قَائيَلً َعليْي ًما‪:‬‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ف‬ ‫‪،‬‬ ‫قُ ْد يس ي‬
‫ه‬
‫ي‬
‫َِّب ََياَيَّ َها‬‫صلُّ ْو َن َعلَى الني ي‬ ‫إي َّن هللاَ َوَمَلَئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي يه يو َسلي ُم ْوا تَ ْسليْي ًما‪.‬‬ ‫ي‬
‫الَّذيْ َن أ ََمنُ ْوا َ‬
‫ص يل َو َسلي ْم َعلَى َسي يد ََّن ُُمَ َّم ٍد َو َعلَى أَلييه‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ض اللهم َع ين اْلُلَ َف ياء‬ ‫ني‪َ ،‬و ْار َ‬
‫و ي ي‬
‫ص ْحبيه أََجَع ْ َ‬ ‫ََ‬
‫الر ياش يديْ َن أ يََب بَ ْك ٍر َوعُ َمَر َوعُثْ َما َن َو َعلي ٍي‪َ ،‬و َع ْن‬ ‫َّ‬
‫ي‬ ‫ك أْ ي‬ ‫َصح ي‬ ‫ي‬
‫ني َوَم ْن‬ ‫ني َو َع ين التَّابيع ْ َ‬ ‫ََجَع ْ َ‬ ‫اب نَبيي َ‬ ‫َسائ ير أ ْ َ‬
‫ان إي ََل ي ويم ي‬
‫الديْ ين‪.‬‬ ‫تَبيعهم ِبييحس ي‬
‫َْ‬ ‫َُ ْ ْ َ‬
‫ي‬ ‫يي‬ ‫ي‬
‫ك‬ ‫ني َوأ َْع يل َكل َمتَ َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم أَعَّز ا يْل ْسَلَ َم َواملُ ْسلم ْ َ‬
‫إي ََل ي ويم ي‬
‫الديْ ين‪.‬‬ ‫َْ‬
‫الزَلَ يزَل‬
‫الوََبءَ َو َّ‬ ‫اَلل ُه َّم ْادفَ ْع َعنَّا الغََلَءَ َو َ‬
‫َّ‬
‫َوالْ يم َح َن َما ظَ َهَر يمْن َها َوَما بَطَ َن َع ْن بيلَ يد ََّن َه َذا‬
‫ي ي يي‬
‫ب‬‫الع َّامةً ََي َر َّ‬
‫ني َ‬ ‫اصةً َو َع ْن َسائ ير بيَلَد املُسلم َ‬ ‫َخ َّ‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


‫‪Panduan Shalat Idul Adha di Rumah‬‬ ‫‪| 129‬‬

‫ات‬‫العالَ يمني‪ .‬اللَه َّم ا ْغ يفر ليلْمسلي يمني واملسليم ي‬


‫ْ ُ ْ َْ َ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫ات‬‫ات اَألَحي ياء يمْن هم واألَمو ي‬ ‫وامل ْؤيمنيني وامل ْؤيمنَ ي‬
‫ُ ْ َ َْ‬ ‫َْ‬ ‫َُ َ َُ‬
‫ني‪.‬‬ ‫ك َيأَرحم َّ ي ي‬ ‫بير ْحتي‬
‫الراح ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫اْلحس ي‬ ‫ي ي ي‬ ‫ي‬
‫ان‬ ‫عباد هللا إ َّن هللاَ ََي ُمُر َب َلع ْدل َو ْ ْ َ‬
‫رَب َويَْن َهى َع ين ال َف ْخ َش ياء َواملْن َك ير‬ ‫َ‬ ‫َوإييْتَ ياء يذى ال ُق‬
‫ُ‬
‫ي‬ ‫ي‬
‫َوالبَ ْغ يي يَعظُ ُكم لَ َعلَّ ُكم تَ َذ َّكُرْو َن‪ ،‬فَاذْ ُكُرْوا هللاَ َ‬
‫العظْي َم‬
‫اسأَلُْوهُ يم ْن‬ ‫ي يي‬
‫يَ ْذ ُكْرُك ْم َوا ْش ُكُرْوهُ َعلَى ن َعمه يَيزْد ُك ْم َو ْ‬
‫َكَب‪.‬‬ ‫ي ي‬ ‫فَ ْ ي ي ي‬
‫ضله يُ ْعط ُك ْم َولَذ ْكُر هللا أ َ‬

‫‪muka | daftar isi‬‬


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 130

Penutup

Alhamdulillah selesai juga penulisan buku


sederhana tentang panduan shalat Idul Adha
di rumah di tengah pandemi covid-19.
Penulis yakin banyak kekurangan dan
kesalahan dalam buku ini. Penulis meminta
dengan sangat untuk dimaafkan.
Penulis juga mengharap saran demi
kebaikan buku sederhana ini. Semoga ke
depan bisa lebih baik lagi.
Penulis juga mengajak kepada para
pembaca untuk tak henti-henti meminta dan
berdoa kepada Allah ‫ ﷻ‬semoga pandemi
segera berakhir dengan sebaik-baiknya.
Semoga buku sederhana ini bisa
bermanfaat baik kepada penulis maupun
kepada para pembaca.
Wallahu a’lam bishshawab.

muka | daftar isi


Panduan Shalat Idul Adha di Rumah | 131

Profil Penulis
Grobogan, 18 Januari 1987

Jl. Karet Pedurenan No. 53 Setiabudi


Jakarta Selatan

luthfi_lana@yahoo.com

facebook.com/hanifluthfimuthohar

hanif_luthfi_muthohar

Hanif Luthfi Official

https://www.rumahfiqih.com/hanif
- S-1 Universitas Al-Imam Muhammad
Ibnu Suud Kerajaan Saudi
Arabia (LIPIA) Jakarta - Fak. Syariah
Jurusan Perbandingan Madzhab
- S-1 Sekolah Tinggi Agama Islam al-
Qudwah Depok Fak. Syariah Prodi
Mu’amalah
- S-2 Institut Ilmu al-Qur’an Jakarta -
Fak. Syariah Prodi Mu’amalah- Peneliti
dan penulis di Rumah Fiqih Indonesia

muka | daftar isi


132 | Panduan Shalat Idul Adha di Rumah

muka | daftar isi

Anda mungkin juga menyukai