Modul Kimia Kelas Kelas Xii Semester 2 - P. Nilai
Modul Kimia Kelas Kelas Xii Semester 2 - P. Nilai
KELOMPOK VI
HIZRATUL FITRIA
WIDYA TASYADRI
LAMRAMAWATI SIHOTANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayah-Nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk SMA, yakni mata
pelajaran Kimia. Yang berjudul Modul Pembelajaran Kimia, yang berisikan 3 BAB, terdiri
dari beberapa Sub Bab, Serta Penjelasan Nilai dalam setiap Bab nya.
Modul ini Dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah penulis yaitu
Pendidikan Nilai Dalam Kimia. Dengan dosen pengampu Bapak Dr. Ayi Darmana,M.Si dan
Bapak Haqqi Annazili Nasution, S.Pd., M.Pd. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan
proses, yakni mulai dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis,
kemudian disetting dengan bantuan alat-alat komputer, Harapannya, modul yang telah
disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk membekali
pembelajaran siswa pada mata pelajaran kimia . Namun demikian, karena memungkinkan
saja kesalahan dan kekhilafan terjadi saat berlangsungnya proses pembuatan modul, hingga
modul selesai, maka modul ini masih akan selalu dimintakan masukan kepada Bapak/Ibu
Dosen Pengampu Mata Kuliah untuk bahan perbaikan atau direvisi.
Pekerjaan ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul ,
pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan modul ini Serta
juga kami ucapkan Terimakasih Kepada Bapak/Ibu Dosen pengampu Mata Kuliah
Pendidikan Nilai Dalam Kimia.
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I SENYAWA KARBON
1.1. HALOALKANA ...................................................................................................... 2
1). Struktur Haloalkana .......................................................................................... 2
2). Tata Nama Haloalkanol .................................................................................... 2
3). Sifat Haloalkana ................................................................................................. 4
4). Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Haloalkana ............................................ 5
1.2. ALKANOL DAN ALKOKSI ALKANA ................................................................. 8
1). Alkanol(Alkohol) ................................................................................................ 8
a). Tata Nama Alkanol/ Alkohol (IUPAC) ....................................................... 8
b). Jenis – Jenis Alkohol ..................................................................................... 10
c). Kegunaan Alkohol ......................................................................................... 11
2). Alkoksi Alkana (Eter) ........................................................................................ 12
a). Rumus Umum ............................................................................................... 12
b). Penamaan Eter .............................................................................................. 12
c). Sifat-Sifat Eter................................................................................................ 13
d). Kegunaan Eter ............................................................................................... 14
1.3.ALKANAL DAN ALKANON .................................................................................. 14
1). Aldehida (Alkanal) ............................................................................................. 14
a). Tata Nama Alkanal ....................................................................................... 15
b). Sifat-sifat Alkanal .......................................................................................... 15
2). Keton (Alkanon) .................................................................................................. 16
a). Tata Nama Alkanon ...................................................................................... 17
b). Sifat-sifat Alkanon......................................................................................... 17
RANGKUMAN ................................................................................................................. 19
LATIHAN SOAL .............................................................................................................. 20
BAB I
SENYAWA KARBON
Tujuan Pembelajaran:
1.1 HALOALKANA
1) Struktur Haloalkana
Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen. Haloalkana memiliki
rumus umum :
CnH2n+1X
X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain, haloalkana adalah senyawa karbon
turunan alkana yang atom H-nya diganti oleh atom halogen.
Nilai Moral:
Berdasarkan pengertian Haloalkana adalah senyawa karbon turunan alkana
yang atom H-nya diganti oleh atom halogen. Pesan moral yang dapat kita peroleh
adalah Setinggi apapun jabatan atau kekuasaan kita dalam suatu pekerjaan maka akan
diganti juga sesuai dengan peraturan yang berlaku maka dari itu selagi kita masih
diberi pekerjaan maka harus diperjuangkan.
Senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi posisi atom klorin
berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–
kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu
sama lain, yaitu isomer posisi.
Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang
memiliki rumus molekul sama. Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul
sama, yakni C4H9Cl.
Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh karena itu,
ketiga senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi
berbeda struktur molekulnya). Disamping itu, 1–klorobutana dan 2–klorobutana berisomer
posisi.
Nilai Kehidupan :
Kita ketahui bahwa isomer adalah senyawa - senyawa dengan rumus
molekul sama, tetapi berbeda struktur molekulnya. Berdasarkan fakta, haloalkana
memiliki isomer posisi dan isomer struktural. Contoh haloalkana dari molekul
C3H7Cl yaitu dengan struktur 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1,
sedangkan pada 2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa
itu memiliki rumus molekul sama, tetapi strukturnya berbeda. Nilai yang dapat kita
petik adalah nilai kehiduapan yang mana Manusia merupakan satu-satunya makhluk
ciptaan Tuhan yang berakal budi hanya tetapi kita memiliki kepercayaan, suku
bangsa, adat istiadat dan ras yang berbeda-beda tetapi kita harus memiliki satu
tujuan dan saling Menghormati antar sesama.
3) Sifat Haloalkana
Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan
normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer
haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier, seperti ditunjukkan
pada tabel berikut.
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C–Br = 284; C–I =
213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang
sama. Ikatan C–F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak
digunakan sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol.
Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika diolah dengan
basa alkali berair. Persamaan reaksinya:
Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom halogen pada
haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara pemanasan. Contohnya,
bromopropana dicampurkan dengan kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk
propanonitril dan kalium bromida. Persamaan reaksinya:
C2H5Br + KCN → C2H5CN + KBr
Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah tertutup
akan dihasilkan amina. Persamaan reaksinya :
C2H5Br + 2HN3 → C2H5NH2 + HBr
Etilamina
Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu destilasi yang
disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan terus-menerus
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 4
[MODUL KIMIA KELAS XII SEMESTER 2] KELOMPOK VI
kembali ke dalam wadah.Penggantian atom atau gugus oleh atom atau gugus lain dinamakan
reaksi substitusi.
Nilai Kehidupan
Dapat kita ketahui bahwa sifat dari Haloalkana adalah haloalkana yang
lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer haloalkana
berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier. Nilai yang dapat kita
petik adalah nilai kehidupan bahwasanya untuk mencapai keberhasilan yang lebih
tinggi kita harus melewati beberapa tahapan serta proses yang luar biasa mulai
dari kegagalan lalu jatuh bangun serta terkadang apa yang kita kerjakan tidak
sesuai dengan apa yang kita harapkan maka dari itu berusahalah dan berdoa agar
kita meraih keberhasilan yang lebih tinggi hingga mencapai puncak kesuksesan.
Senyawa haloalkana tidak dapat dibuat langsung dari alkana melalui reaksi substitusi
sebab hasilnya selalu campuran haloalkana, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut.
4CH4 + 5Cl2 → CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + CCl4 + 5H2
Untuk membuat haloalkana tunggal bergantung pada senyawa haloalkana yang akan
diproduksi. Reaksinya tidak melalui reaksi substitusi, tetapi melalui beberapa tahap reaksi.
a. Pembuatan Haloform (CHX3)
Jika etanol direaksikan dengan X2 (Cl2 atau I2) dalam suasana basa (NaOH), mula-
mula etanol dioksidasi menjadi etanal (aldehid). Kemudian, bereaksi dengan X2 membentuk
trihaloetanal (CX3–COH). Dalam suasana basa, trihaloetanal berubah menjadi haloform.
Tahap-tahap reaksinya sebagai berikut.
Senyawa karbon yang dapat dibuat menjadi senyawa haloalkana adalah senyawa yang
memiliki gugus metil terikat pada atom C yang berikatan dengan atom oksigen. Rumus
umumnya :
Contohnya, etanol, etanal, aseton, dan senyawa yang sejenis. Jika alkana direaksikan
dengan halogen pada suhu tinggi atau adanya cahaya ultraviolet, akan terbentuk campuran
alkil halida.
3CH4 + 6Cl2 →CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + 6HCl
Reaksi antara CH4 dan Cl2 memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.
1) Reaksi tidak terjadi dalam keadaan gelap atau pada suhu rendah.
2) Reaksi terjadi jika ada cahaya ultraviolet atau pada suhu di atas 250 °C.
3) Sekali reaksi dimulai, reaksi akan terus berlangsung hingga pereaksi habis atau
cahaya ultraviolet dihilangkan.
Hasil reaksi meliputi CH2Cl2 (diklorometana), CHCl3 (kloroform), CCl4 (karbon
tetraklorida), CH3Cl (klorometana), dan C2H6. Fakta ini mengisyaratkan adanya mekanisme
reaksi berantai yang melibatkan tiga proses, yaitu pemicu rantai, perambatan rantai, dan
pengakhiran rantai.
1) Pemicu Rantai
Molekul Cl2 dapat dipecah menjadi sepasang atom klor dengan menyerap energi dari
cahaya ultraviolet atau kalor.
Cl2 + energi → 2Cl• ΔH° = 243,4 kJ mol–1
Atom klor yang dihasilkan pada reaksi ini adalah radikal bebas sebab mengandung satu
elektron tidak berpasang
2) Perambatan Rantai
Radikal bebas seperti atom Cl• sangat reaktif. Atom Cl• dapat mengeluarkan atom
hidrogen dari CH4 membentuk HCl dan radikal CH3• Radikal CH3• selanjutnya
mengeluarkan atom klor dari molekul Cl2 membentuk CH3Cl dan radikal Cl• yang baru.
CH4 + Cl• → CH3• + HCl ΔH° = –16 kJ mol–1 CH
CH3• + Cl2 → CH3Cl + Cl• ΔH° = –87 kJ mol–1 CH3Cl
Oleh karena atom Cl• juga dibangkitkan pada tahap kedua maka setiap atom Cl• yang
bereaksi pada tahap pertama reaksi akan berkesinambungan (berantai). Reaksi berantai ini
terjadi sampai dengan radikal yang terlibat dalam tahap perambatan rantai dihancurkan.
3) Pengakhiran Rantai
Radikal yang mempertahankan reaksi terus berlangsung suatu ketika dapat bergabung
antar sesamanya dalam tahap pengakhiran rantai. Pengakhiran rantai dapat terjadi dalam
tahap berikut.
2Cl• → Cl2 ΔH° = –243,4 kJ mol–1 Cl2
CH3• + Cl• → CH3Cl ΔH° = –330,0 kJ mol–1 CH3Cl
2CH3• → CH3CH3 ΔH° = –350,0 kJ mol–1 CH3CH3
Tahap akhir dapat terjadi dengan cara dinetralkan oleh dinding reaktor.
Fluorokarbon merupakan senyawa karbon yang mudah menguap, tidak beracun, tidak
mudah terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa freon–12 (CF2Cl2). Freon–12 digunakan
secara luas sebagai pendingin dan sebagai gas propelan dalam aerosol. Jenis fluorokarbon
yang paling banyak dipakai adalah CCl3F dan CF2Cl2.
d) Jika terdapat cabang, memberi nama sesuai dengan nama alkana. Menyebutkan nomor
cabang, nama cabang, letak –OH, dan nama alkanol rantai utama (atom C yang
mengikat –OH diberi nomor serendah mungkin). Contoh:
Tata nama senyawa alkanol(alkohol). Pemberian nama harus memperhatikan hal- hal di
bawah ini:
a. Memilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH.
b. Penomoran rantai terpanjang dimulai dari atom C yang terikat paling dekat dengan
gugus –OH.
c. Memberi nama alkanol tersebut seperti nama alkananya tetapi akhiran –ana diganti
dengan akhiran –anol.
d. Jika terdapat cabang, memberi nama sesuai dengan nama alkana. Menyebutkan nomor
cabang, nama cabang, letak –OH, dan nama alkanol rantai utama (atom C yang
mengikat –OH diberi nomor serendah mungkin).
Nilai Religius
Nilai yang dapat dipetik dari pernyataan diatas adalah nilai religius bahwa
senyawa alkanol saja memiliki aturan pembuatan nama begitu juga dengan manusia
terlebih melihat dahulu jenis kelamin anak tersebut perempuan atau laki-laki dan
membuat nama yang memiliki Sebuah arti yang indah.
Kemudian dalam Islam, arti sebuah nama memanglah sangat penting bagi manusia.
Selain nama itu adalah doa dari harapan orang tua. Nama juga menjadi identitas diri
dalam kewarganegaraan. Juga, karena Islam memandang nama adalah suatu hal yang
penting dan terkait dengan beberapa hukum baik di dunia maupun di akhirat. Sebuah
nama akan ada ketika lahir, sebuah nama akan diingat ketika masa hidup dan akan
terkenang ketika wafat. Pada saat ditanya nanti di akhirat, pasti yang akan pertama
kali ditanya adalah nama kita sendiri. Sehingga bila ada namanya yang jelek atau
kurang indah di dunia. Misalnyanya: “setan dll,” Maka itulah nama yang akan
dipanggil di akhirat kelak, terlebih orang tersebut ridho dan senang dipanggil seperti
itu.
c) Alkohol Tersier
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus-OH nya terikat pada atom C tersier. Contoh:
Nilai Kehidupan
Berdasarkan letak gugus – OH, alkohol dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
alkohol primer, sekunder dan tersier yang saling gugus-OH nya terikat pada atom C.
Nilai yang dapat kita petik adalah nilai kehidupan bahwasanya peri bahasa
mengatakan Setinggi-tingginya melanting, jatuh juga ke tanah yang artinya adalah
Sejauh apa pun seseorang pergi merantau pasti akan kembali juga ke kampung
halaman tempat asalnya.
Motivasi:
"Sejauh apapun kamu pergi, kamu akan selalu punya tempat untuk pulang
yaitu keluarga. Seorang perantau hanya pergi untuk kembali dan membuktikan
kepada mereka bahwa kita bisa pulang dengan keadaan yang berbeda".
c).Kegunaan Alkohol
a).Metanol
1) Metanol digunakan untuk membuat metanol sebagai bahan plastik.
2) Metanol digunakan untuk pelarut dan bahan pembuat ester, serta bahan bakar
alternatif.
Di samping kegunaan metanol, terdapat dampak dari penggunaan metanol, yaitu
sangat beracun. Keracunan metanol dapat melalui pernapasan (menghirup uapnya) dan dapat
melalui kulit.
b).Etanol
Etanol digunakan sebagai pelarut, desinfektan, bahan pembuatan ester dan sebagai
bahan bakar (di Brasil telah banyak kendaraan dengan bahan bakar etanol). Minuman
beralkohol menimbulkan dampak negatif antara lain metanol menyebabkan mabuk dan
mengantuk karena menekan aktivitas otak. Selain itu etanol bersifat adiktif yaitu
menyebabkan kecanduan atau ketagihan, sehingga bila minum minuman beralkohol sulit
untuk meninggalkan, padahal minum minuman beralkohol dilarang oleh agama dan
pemerintah.
c).Glikol
Pada negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti beku pada
radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri serat sintesis dan
pelarut.
d).Gliserol
Gliserol digunakan untuk pelarut obat-obatan, dan bahan pembuatan gliserol trinitrat
yaitu suatu bahan peledak.
Nilai Religius:
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua
gugus alkil yang terikat pada satu atom oksigen. Nilai yang dapat dipetik adalah
nilai religius bahwasanya hidup didunia saling berpasang-pasangan memiliki ikatan
dalam sebuah pernikahan.Untuk manusia, misalnya, laki-laki berpasangan dengan
perempuan. Allah SWT menegaskan dalam Alquran, “Dan, Allah menciptakan
kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu
berpasangan (laki-laki dan perempuan).” (QS Fathir [35]: 11).
Contoh:
Contoh :
CH3 – O – CH2 – CH3 + H Br ---> CH3 – CH2 – OH + CH3Br
Metoksi etana ...........As. Bromida ....Etanol Bromo......... Metana
Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan bensin menggantikan
kedudukan TEL/TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak
menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL/TML.
CH2 – CH3
CH2 – CH3
b) Sifat-sifat Alkanal
a. alkanal merupakan senyawa polar, sihingga larut dengan baik dalam air. Larutan
metanal (formaldehida) 40-45 % dalam air disebut formalin, banyak digunakan
sebagai zat pengawet.
b. alkanal dapat direduksi oleh gas H2, menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
CH3 - CH2 - CHO + H2 ---------> CH3 - CH2 - CH2 - OH
Propanal 1 - propanol
c. alkanal dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat
Contoh : (O)
CH3 - CHO ----------> CH3COOH
etanal asam etanoat
contoh :
CH3
b) Sifat-sifat Alkanon
a. Alkanon dapat larut dengan air. Kegunaan utama alkanon adalah sebagai pelarut
organik. Contohnya propanon (aseton) untuk membersihkan pewarna kuku. Banyak juga
alkanon yang berbau harum,sehingga dipakai sebagai bahan campuran parfum dan kosmetik
lainnya.
b. Alkanon dapat direduksi gas H2, menghasilkan alkohol sekunder.
O OH
ǁ ǁ
Propanon 2 - propanol
c. Alkanon merupakan isomer fungsi dari alkanal, sebab sama-sama memiliki rumus
molekul CnH2nO
CnH2nO Isomer aldeida Isomer keton Jumlah isomer
CH2O 1 - 1
C2H4O 1 - 1
C3H6O 1 1 2
C4H8O 2 1 3
C5H10O 4 3 7
Keton mudah dibedakan dari aldehida sebab keton (alkanon) tidak bereaksi dengan larutan
fehling dan larutan Tollen.
RANGKUMAN
SOAL LATIHAN
1. 1-propanol merupakan isomer gugus fungsi dengan ….
a. 2-propanol
b. metil etil eter
c. propanon
d. propanal
e. asam propionat
2. Senyawa dengan rumus molekul C5H12O termasuk kelompok senyawa….
a. Aldehida
b. Ester
c. Eter
d. Alkanon
e. Asam karboksilat
3. Suatu senyawa organik (X) mempunyai massa molekul relatif, Mr = 60 dan
mengandung 60% berat C. Zat X bila dioksidasi akan menghasilkan asam karboksilat
zat X adalah (C = 12)
a. asam etanoat
b. propanal
c. propanon
d. 1-propanol
e. 2-propanol
4. Asam Propanoat dapat dibuat dengan cara mengoksidasi……
a. CH3COOH
b. CH3CH(OH)CH3
c. CH3CH2OH
d. CH3CH2CHO
e. CH2(OH)CH2CH2(OH)
5. Senyawa yang bukan merupakan alkohol sekunder adalah……
a. 2-pentanol
b. 3-pentanol
c. 2-metil-3-pentanol
d. 3-metil-2-pentanol
e. 3-metil-3-pentanol
6. Pasangan senyawa karbon dibawah ini yang merupakan isomer gugus fungsional
adalah….
a. Metil etanoat dan propanol
b. Etil metil eter dan metil etanoat
c. Propanol dan metil etil eter
d. Etil metl eter dan 2 propanon
e. Propanol dan propanal
7. Senyawa alkohol yang jika dioksidasi menghasilkan alkanon adalah…….
a. 2-metil-1-butanol
b. 2-metil-2-propanol
c. 3-metil-2-2butanol
d. 2,3-dimetil-2-butanol
e. 2,3,3-trimetil-1-butanol
8. Jika 2-butanol dioksidasi, akan terbentuk....
a. propanon
b. dimetil keton
c. butanon
d. butanal
e. asam butanoat
9. Yang tidak termasuk alkohol primer adalah....
a. n-pentanol
b. butanon
c. isopropanol
d. n-butanol
e. isobutanol
10. Isopropanol dapat dibedakan dari n-propanol melalui reaksi dengan.......
a. logam Na
b. PCl3
c. H2SO4 pekat
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 21
[MODUL KIMIA KELAS XII SEMESTER 2] KELOMPOK VI
d. KMnO4
e. CH3COOH
11. Pada pembakaran 1 mol alkohol CnH2n+1 OH, dihasilkan air sebanyak....
a. 1 mol
b. ( n + 1/2) mol
c. ( 2n + 2)mol
d. ( n+1) mol
e. ( 2n + 1) mol
12. Alkohol yang dihasilkan pabrik sabbun adalah.....
a. metanol
b. gliserol
c. etanol
d. etilen glikol
e. butanol
13. Cara membuat etil bromida adalah merreaksikan etanol dengan.....
a. KBr
b. HBr
c. PBr3
d. Br2
e. HBrO3
14. Pada reaksi C2H5OH dengan logam Na, yang terjadi adalah....
a. subtitusi OH dan Na
b. subtitusi semua H oleh N
c. subtitusi H yang terikat pada O oleh Na
d. terputusnya ikatan antara kedua atom C
e. subtitusi H yang terikat pada C oleh Na
15. Senyawa C5H12O yang merupakan alkohol tersier adalah....
a. 2,2 - dimetil - 1 – propanol
b. Isopentanol
c. 2 - metil 2 – propanol
d. 3 - metil - 2 – butanol
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 22
[MODUL KIMIA KELAS XII SEMESTER 2] KELOMPOK VI
e. 2 - metil - 2 - butanol
16. Nama senyawa CH3 - CH(CH3) - O - CH2 - CH3 adalah ….
a. isopropoksietana
b. 2-metil -2 – etoksietana
c. etil isopropileter
d. etilpropileter
e. 1 - etoksipropana
17. Suatu senyawa C4H10O tidak bereaksi dengan logam Na, dan jika direaksikan dengan
HI akan menghasilkan 2 - propanol, Senyawa itu adalah....
a. 1 – metoksipropana
b. Etoksietana
c. 2 – butanol
d. 2 – metoksipropana
e. 1 - butanol
18. Suatu senyawa C4H10O mempunyai titik didih tinggi, dan jika dioksidasi akan
menghasilkan zat yang dapat memerahkan lakmus biru. Senyawa tersebut adalah....
a. 2 - metil - 1 – propanol
b. 2 - metil - 2 – propanol
c. 1 – metoksipropana
d. 2 – butanol
e. dietil eter
19. Manakah yang emrupakan alkohol sekunder?
a. CH3(CH2)4OH
b. (CH3)2CHOH
c. CH3CH2C(CH3)2OH
d. (CH3)3COH
e. (CH3)CH(CH2)2OH
20. Manakah berikut yang tidak dapat dipakai untuk membedakan alkohol dan eter ?
a. kelarutan dalam air
b. penentuan titid didih
c. penentuan rumus molekul
BAB II
BENZENE DAN TURUNANNYA
Tujuan pembelajaran:
Mengetahui struktur, tata nama, sifat fisika dan kimia, pembuatan senyawa dan
kegunaan Benzena.
Pernahkah kamu membuat kue atau membeli kue? Kue yang dijual di toko-
toko dapat bertahan beberapa lama karena ditambahkan pengawet yaitu natrium
benzoat. Natrium benzoat adalah suatu senyawa kimia yang tergolong senyawa
aromatik. Hidrokarbon- hidrokarbon aromatik diturunkan dari benzena.
Bagaimana struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena? Marilah kita pelajari
lebih lanjut, agar lebih jelas.
Nilai Religius:
Nilai Moral:
2)
Etil benzena 3) Isopropil benzena
Tabel 2.1. Tata Nama Menurut IUPAC dan Trivial dari Senyawa
Benzena Monosubstitusi
2. Benzena Disubstitusi
Pada benzena ini terdapat dua substituen, sehingga untuk struktur isomer
digunakan awalan orto (o), meta (m), dan para (p). Jika substituen berada pada posisi 1
dan 2 maka diberi awalan orto atau o. Adapun jika substituen berada pada posisi 1 dan
3 maka diberi awalan meta atau m. Dan jika substituen berada pada posisi 1 dan 4
maka diberi awalan para atau p.
Contoh
Nilai Sosial:
Substituen-substituen
Meskipun manusia pada contoh di atasmemiliki
diciptakan adalah bagian
sama. Bagaimana
tubuh jika
yang mirip
subtituennya berbeda? Jikadan
duahampir sama berbeda,
substituennya serta dapat
makaditerima oleh
salah satu dianggap
akan sehat, namun setiap orang tetap memiliki
sebagai senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus terikat dengan
kekurangan yang berbeda beda
urutan prioritas seperti berikut.
–COOH, –SO3 , –CH3 , –CN, –OH, –NH2 , –R, –NO2 , –X
Contoh
Meskipun manusia diciptakan memiliki bagian tubuh
yang mirip dan hampir sama serta dapat diterima oleh
Oleh karena gugus CH3 lebih relatif dari NO2 maka
akan sehat, namun setiap orang tetap memiliki
CH3 sebagai gugus terikat dan NO2 sebagai gugus lain.
kekurangan yang berbeda beda
Jadi, senyawa tersebut dinamakan meta-nitro toluena.
Niali Moral:
Contoh
1).Sifat Fisika
Benzena memiliki titik didih dan titik leleh yang khas. Perhatikan data titik
didih dan titik leleh senyawa benzena berikut.
Tabel 2.2. Titik Didih dan Titik Leleh Senyawa Benzena
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa p-xilena mempunyai titik leleh yang
lebih tinggi daripada o-xilena atau m-xilena. Titik leleh yang tinggi merupakan
sifat khas benzena substitusi karena pada bentuk p isomer lebih simetris dan
dapat membentuk kisi kristal yang lebih teratur dan lebih kuat daripada bentuk
orto atau meta.
Nilai Religi:
Benzena tidak dapat mengalami reaksi adisi, tetapi mengalami reaksi substitusi.
Reaksi substitusi yang terjadi adalah seperti berikut.
a. Halogenasi
Halogenasi ini dicirikan oleh brominasi benzena dengan katalis FeBr3 .
Peranan katalis ini adalah membelah ikatan Br – Br. Perhatikan reaksi halogenasi pada
benzena berikut.
Reaksi nitrasi terjadi jika benzena diolah dengan HNO3 dengan katalis H2
SO4 . Reaksi yang terjadi adalah seperti berikut.
b. Alkilasi
Alkilasi sering disebut juga dengan Friedel – Crafts. Reaksi ini menggunakan
katalis AlCl3. Reaksi ini dikembangkan oleh ahli kimia Perancis Charles Friedel dan
James Crafts. Perhatikan reaksi alkilasi 2 kloro propana dengan benzena dengan katalis
AlCl3 (reaksi Friedel – Crafts).
c. Sulfunasi
Reaksi sulfunasi suatu benzena dengan asam sulfat berasap menghasilkan asam
benzena sulfonat. Perhatikan reaksi sulfunasi berikut.
3). Kegunaan
Senyawa turunan benzena banyak manfaatnya, di antara seperti berikut.
• Nitro Benzena (C6H5NO2)
Nitro benzena adalah zat cair yang berwarna kuning muda dan beracun. Nitro
benzena digunakan untuk memberi bau pada sabun dan semir sepatu.
• Anilin (C6H4NH2)
Anilin adalah zat cair berupa minyak, tidak berwarna, dan digunakan sebagai
bahan untuk membuat zat warna. Anilin juga digunakan untuk membuat obat-obatan
dan plastik.
• Toluena (C6H5CH3)
Toluena (C6H5CH3) sebagai bahan dasar pembuatan zat warna. Toluena dapat
dibuat dengan dua metode, yaitu:
a. Sintesis Fittig dan Wurtz.
C6H5Cl + 2Na + CH3Cl → 2NaCl + C6H5CH
kloro benzena + kloro metana → toluena
b. Sintesis Friedel dan Crafts. C6H6 + CH3Cl ⎯⎯⎯AlCl3 → HCl + C6H5CH3
benzena kloro metana toluena
• Fenol (C6H5OH)
Fenol (C6H5OH) disebut juga hidroksi benzena. Fenol adalah zat padat putih,
hablur mudah larut dalam air, larutannya bersifat asam, tidak bersifat alkohol. Larutan
3% fenol dalam air digunakan sebagai pemusnah hama (air karbon). Fenol yang
dipanaskan dengan formaldehida dan suatu basa, menghasilkan suatu jenis plastik.
Fenol direaksikan dengan asam nitrat pekat menghasilkan asam pekat
C6H5OH(NO2)3 yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan peledak.
Nilai Moral:
RANGKUMAN
SOAL LATIHAN
B.
C.
D.
E.
2.
3. Suatu senyawa benzena yang digunakan untuk bahan detergen adalah ....
A. benzena
B. fenol
C. anilina
D. asam benzoate
E. asam benzena sulfonate
4. Reaksi anilin dengan asam nitrat akan menghasilkan garam diazanium,
proses ini disebut ....
A. alkilasi
B. diazatisasi
C. nitrasi
D. halogenasi
E. adisi
5. Trinitro toluena adalah salah satu turunan benzena yang digunakan untuk ....
A. bahan pembuatan detergen
B. bahan antioksidan
C. bahan penyedap
D. bahan pengawet
E. bahan peledak
BAB III
MAKROMOLEKUL
(POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK)
Tujuan Pembelajaran:
Setelah membaca literatur dan berdiskusi diharapkan siswa mampu:
2.3. POLIMER
Makromolekul atau polimer adalah molekul besar, terdiri atas sejumlah satuan
pembentuk. Satuan pembentuk disebut monomer. Polimerisasi adalah proses penggabungan
beberapa molekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (makromolekul atau
polimer).
1. Penggolongan Polimer
Berdasarkan struktur monomer pembentuk polimer, maka polimer dibedakan menjadi
dua macam, yaitu polimer adisi dan polimer kondensasi.
Contoh:
Contoh:
a)
b)
Dimer ini terbentuk jika salah satu ujung dari gugus OH pada karboksilat
berikatan dengan salah satu ujung dari atom H pada gugus amino
membentuk air.
2. Sifat polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.
• Panjang rata-rata rantai polimer, kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah
panjangnya rantai polimer.
• Gaya antarmolekul, jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer
akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
• Percabangan, rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan
mudah meleleh.
• Ikatan silang antar rantai polimer, ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan
terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang
semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
• Sifat kristalinitas rantai polimer, polimer berstruktur tidak teratur memil;iki
kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan
struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan
terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
Nilai Sosial:
Motivasi:
Hal-hal kecil yang dilakukan secara sendirian tentunya tidak akan berdampak
besar. Sedangkan hal-hal kecil yang dilakukan secara bersamaan akan memiliki
dampak yang cukup signifikan. Oleh karena itu, setiap individu harus bekerja
sama dan saling bahu-membahu untuk menutupi kekurangan dengan
kelebihannya.
3.2 KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan contoh polimer alami. Karbohidrat berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan terdiri atas unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Istilah
karbohidrat diambil dari kata karbon dan hidrat (air). Selain itu, karbohidrat juga dikenal
dengan nama sakarida (Saccharum=gula). Senyawa karbohidrat mudah ditemukan di dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras,
jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang membedakan bahan-
bahan tersebut? Berdasarkan jumlah sakarida yang dikandungnya, karbohidrat dapat
digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Gula pasir dan buah-
buahan mengandung monosakarida, gula tebu dan air susu mengandung disakarida,
sedangkan beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas mengandung
polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana karena hanya terdiri atas satu
unit sakarida. Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan letak gugus karbonilnya. Jika
letak gugus karbonil di ujung, berarti monosakaridanya digolongkan ke dalam golongan
aldosa. Disebut aldosa karena gugus karbonil yang berada di ujung membentuk gugus
aldehid. Jika gugus karbonil terletak di antara alkil, berarti gugus fungsional digolongkan
sebagai golongan ketosa. Disebut ketosa karena gugus karbonilnya membentuk gugus keton.
Jenis monosakarida yang tergolong aldosa adalah glukosa dan galaktosa, sedangkan yang
tergolong ketosa adalah fruktosa.
Pada glukosa, posisi –OH yang sama adalah pada C ke-4 dan ke-5, sedangkan pada
galaktosa posisi –OH yang sama adalah pada C ke-3 dan ke-4.
Glukosa banyak terdapat di dalam buah-buahan yang sudah masak atau matang,
terutama buah anggur. Darah manusia juga mengandung glukosa sehingga glukosa biasa
disebut gula darah. Fruktosa sering ditemukan dalam bentuk campuran dengan glukosa.
Fruktosa banyak terkandung di dalam buah-buahan dan madu.
Nilai Religius:
Motivasi:
Semua situasi Anda berada dalam tangan Allah, dan oleh karena itu Anda tidak
perlu memikirkannya sebagai sesuatu situasi yang asing atau tidak lazim. Jangan
ada iri dalam hatimu, sebab Tuhan sudah memberkatimu sesuai dengan porsimu.
3.3 PROTEIN
Istilah protein diambil dari bahasa Yunani, proteios (pertama atau utama). Protein
tersusun atas beberapa asam amino. Asam amino sendiri adalah senyawa turunan asam
karboksilat yang mengandung gugus amina (–NH2).
Antar asam amino dapat bergabung membentuk protein. Ikatan yang menghubungkan
antarasam amino disebut ikatan peptida. Perhatikanlah pembentukan protein dari asam amino
berikut.
Jumlah asam amino yang terkandung dalam protein dapat dua, tiga, atau lebih dari
tiga. Protein yang tersusun atas dua asam amino disebut dipeptida. Protein yang tersusun atas
tiga asam amino disebut tripeptida. Adapun protein yang tersusun atas lebih dari tiga asam
amino disebut polipeptida.
dalam satu rantai peptida, maka terbentuk struktur heliks. Jika ikatan hidrogen terbentuk
antara dua rantai polipeptida atau lebih, maka terbentuk struktur lembaran berlipat.
2. Manfaat protein
Manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi
proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:
• Sebagai enzim
• Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis.
• Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin
dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin
dapat mengangkut oksigen dalam otot.
• Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen
dan memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
• Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi pertahanan tubuh. Protein ini biasa
digunakan dalam bentuk antibodi.
• Sebagai media perambatan impuls syaraf.
• Sebagai pengendalian pertumbuhan.
3. Jenis-Jenis Protein
Nilai kehidupan:
Berdasarkan 3 jenis protein ini, menguatkan kita untuk tetap semangat dalam
menjalani hidup. Meskipun protein ada yang tidak sempurna tetapi memiliki fungsi
juga. Sama halnya seperti kita, tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Kita hanya
a)
bisa melakukan Jenis
yang Protein
terbaik, apaBerdasarkan Komponen-Komponen
pun yang kita perbuat, dalam bidangPenyusunnya
apa pun.
Motivasi:
Kesempurnaan tidak bisa dicapai, tetapi jika kita mengejar kesempurnaan, kita bisa
mendapatkan yang terbaik. Kesempurnaan tidak terdiri dari melakukan hal-hal luar
biasa, tetapi dalam melakukan hal-hal biasa dengan luar biasa baik.
• Protein Sederhana (Simple Protein): protein sederhana adalah protein dari hasil
hidrolisis. Total protein ini merupakan campuran atas berbagai macam asam amino.
• Protein Kompleks (Complex Protein): protein kompleks adalah protein dari hasil
hidrolisis.Total protein jenis ini terdiri dari berbagai macam asam amino, selain itu
juga terdapat komponen-komponen yang lain seperti unsur logam, gugusan phospat.
Dan lainnya Contohnya hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein dan masih banyak lagi.
3.4 LEMAK(LIPIDA)
1) Pengertian
Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.
Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter dan benzen. Unsur
penyusun lemak antara lain adalah karbon(C), hidrogen(H), oksigen(O) dan kadang-kadang
fosfor(P) serta nitrogen(N).Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul
gliserol dan tiga molekul asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon(CH) dan
gugus karboksil(-COOH).Molekul gliserol memiliki tiga gugus hidroksil(-OH) dan tiap
gugus hidroksi berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Lipida berasal dari kata
lipos (bahasa yunani) yang berarti lemak. Lipida mudah larut dalam pelarut organik dan tidak
larut dalam air. Struktur kimia lipida sangat bervariasi meskipun sifat kelarutanya mirip.
Lipida ada yang berupa persenyawaan ester dan hidrokarbon rantai lurus, berbentuk siklik
maupun bentuk polisiklik. Lipida jenis lain memiliki struktur terpena yang mengadung
berbagai gugus fungsi (C=C, OH, C=O) dan struktur steroid (lipida tetrasiklik).
Trigliserida merupakan lipida yang memiliki struktur ester, yang tersusun oleh tiga
molekul asam lemak bebas dan satu molekul gliserol seperti yang ditunjukan pada Gambar
berikut.
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida.
Salah satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam pelarut
organik (misalnya eter, benzena, kloroform) atau sebaliknya ketidak-larutannya dalam pelarut
air. Secara definisi, lipida diartikan semua bahan organik yang dapat larut dalam pelarut
organik yang mempunyai kecenderungan nonpolar. Lemak dan minyak secara kimiawi
adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini
merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang
berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang
berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak
dan lemak.
2) Jenis Lemak
Secara umum lemak terdiri dari lemak sederhana dan lemak campuran.
• Lemak Sederhana. Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu
gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin (wax)
malam atau plastisin (lemak sederhana yang berwujud padat pada suhu kamar),dan
minyak(lemak sederhana yang berwujud cair pada suhu kamar).
3) Reaksi Lemak
Reaksi kimia untuk trigliserida pada prinsipnya memiliki kesamaan dengan senyawa
alkena dan ester, misalnya trigliserida dapat terhidrogenasi oleh gas hidrogen yang dikatalisis
oleh logam nikel atau logam platina.
Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam lemak. Reaksi
ini dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa atau dapat pula dengan bantuan enzim.
Reaksi hidrolisis dari trigliserida dapat dilihat pada persamaan di bawah ini
4) Pengelompokan Lipida
5) Sifat lemak
Pada penjelasan ini akan dibahas mengenai sifat lemak, baik secara fisika maupun
kimia. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
• Secara wujud zat, pada suhu kamar berupa zat padat untuk lemak yang berasal
dari hewan dan berupa zat cair untuk lemak yang berasal dari tumbuhan.
• Lemak dengan rantai C pendek memiliki kelarutan dalam air yang lebih baik
dibandingkan dengan lemak dengan rantai C yang panjang.
• Semua lemak memiliki kelarutan yang baik dalam larutan non polar, seperti benzena
dan klorofom.
• Secara kimia, lemak dapat mengalami reaksi penyabunan, selain itu juga lemak dapat
mengalami reaksi halogenasi dan hidrogenasi.
Nilai Kehidupan:
Motivasi:
RANGKUMAN
Makromolekul atau polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari penggabungan
unit-unit molekul kecil yang disebut monomer. Polimer terbagi atas polimer alami dan
polimer buatan. Polimer alami contohnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan
polimer buatan contohnya plastik. Berdasarkan reaksi pembentukannya.
a. Protein: Protein tersusun atas beberapa asam amino yang mengandung gugus
amina (–NH2) dan karboksil (–COOH). R–CH–COOH – NH2. Asam amino bersifat
amfoter; terdapat muatan positif dan negatif; mengalami reaksi esterifikasi, diasilasi,
dan ninhidrin; serta terdapat ikatan disulfida. Protein ialah makromolekul yang
terbentuk dari polimerisasi kondensasi asamasam amino melalui ikatan peptida.
Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener.
b. Karbohidrat : Karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan dan terdiri atas
unsur C, H, dan O dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat terbagi atas
monosakarida, dan polisakarida.
Polimer buatan diperoleh dari reaksi polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
a. Polimerisasi adisi Contoh: polietena (PE), polivinil klorida (PVC), teflon, dan
polipropena.
b. Polimerisasi kondensasi Contoh: nilon, plastik polietilen tereftalat (PET)
Lemak dan minyak merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang disebut trigliserida.
Lemak dan minyak bersifat nonpolar sehingga tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam
pelarut nonpolar. Contoh lemak dan minyak di antaranya minyak goreng, mentega, dan
lemak hewan.
LATIHAN SOAL
1. Berikut ini yang dapat menjadi monomer dari suatu polimer adisi adalah ...
a. CH2CH2CH2NH2 d. CH2 = CH2
b. HOCH2CH2COOH e. CH3 CH2 COCl
c. CH3COOH
2. Pasangan polimer yang terbentuk melalui reaksi kondensasi adalah ....
a. Poliester dan poliamida d. Polipeptida dan
b. Polistirena dan polietena polipropilena
c. Polisakarida dan polistirena e. Polivinilklorida dan
polistirena
3. Beberapa polimer sebagai berikut :
(1) Amilum
(2) Teflon
(3) Asam Nukleat
(4) Selulosa
(5) Dakron
DAFTAR PUSTAKA
Paud, D. J., & Dikmen, D. (2020). Disain Sampul telah disiapkan tinggal dicopy Wiwik
Indah Kusumaningrum , S . Pd ., M . Pd . SMA Negeri 9 Semarang.
Sugiyarto, dkk. 2009. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sunarya, Y., & Agus, S. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT Grafindo Media
Pratama.
Utami, B. dkk. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.