Kelas : 1D JTD
Nim / Absen : 1941160027 / 14
Kelompok :6
BAB III
PEMBAGI TEGANGAN TANPA BEBAN
Gambar Rangkaian
Prosedur Praktikum
a) Praktikum menggunakan nilai resistor variabel
1. Siapkan komponen komponen yang diperlukan.
2. Voltmeter dihubungkan pada V1 untuk mengukur tegangan pada R1 yang
diubah-ubah dan voltmeter dihubungkan pada V2 untuk mengukur
tegangan pada R2 fixed.
3. R1 dan R2 dihubungkan secara seri, R1 dipindah-pindah sesuai nilai
variabel yang diukur menggunakan saklar, terdapat 5 nilai variabel resistor
(100Ω, 330Ω, 560Ω, 680Ω dan 1KΩ).
4. Tegangan sumber (VS) diatur sesuai dengan Tabel 1 hasil praktikum.
5. Nilai tegangan pada V1 dan V2 diamati dan dicatat hasilnya dalam Tabel
3.1.
b) Praktikum menggunakan Potensiometer
1. Pertama, nilai resistor diukur pada Rseri (R1 dan R2), ohmmeter
dihubungkan pada ujung-ujung potensiometer, dan nilai resistor diamati
pada ohmmeter. Hasil pengamatan praktikum dicatat dalam Tabel 3.2.
2. Selanjutnya nilai resistor diukur pada R1 dan R2 yang dihubungkan secara
seri.
3. Potensiometer diputar pada posisi minimum, ohmmeter dihubungkan pada
R1 lalu pada R2, kemudian nilai tahanan diamati pada masing-masing
resistor, hasil pengukuran praktikum dicatat dalam Tabel 3.2.
Potensiometer diputar pada posisi yang berbeda (¼, ½, ¾, max).
4. Nilai tegangan diukur pada Rseri (R1 dan R2). Voltmeter dihubungkan pada
ujung-ujung potensiometer, nilai tegangan diamati yang terbaca pada
voltmeter, hasil pengamatan praktikum dicatat dalam Tabel 3.2.
5. Potensiometer diputar pada posisi minimum, voltmeter dihubungkan pada
R1 kemudian pada R2, nilai tegangan diamati tiap-tiap resistor,
potensiometer diputar pada posisi yang berbeda (¼, ½, ¾, max). Hasil
pengamatan praktikum dicatat dalam Tabel 3.2.
Gambar Rangkaian
Prosedur Praktikum
Prosedur Praktikum rangkaian pembagi tegangan dengan beban, sebagai berikut:
1. Multimeter dihubungkan pada ujung-ujung potensiometer untuk
mendapatkan nilai tahanan pada Rseri, nilai yang terbaca dicatat dalam
Tabel 4.1.
2. Voltmeter dihubungkan pada V1 untuk mengukur tegangan pada R1
dan voltmeter dihubungkan pada V2 untuk mengukur tegangan pada R2
berbeban.
3. Kabel banana to banana dihubungkan pada Rbeban, posisi Rbeban
dipindah- pindahkan sesuai nilai tabel praktikum.
4. Potensiometer diputar pada posisi yang berbeda.
5. Hasil praktikum dicatat dalam Tabel 4.1.
6. Langkah- langkah tersebut diulangi untuk nilai tegangan sumber yang
berbeda sehingga mahasiswa mendapatkan nilai perbandingan. Hasil
praktikum dicatat dalam Tabel 4.2.
Tabel Hasil Praktikum
Tabel 4.1 Hasil rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban V2 Rbeban V2
Vs (100 ) (470 )
Posisi
(Volt)
Potensio V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V)(S) (V)(S) (V)(H) (V)(H) (V)(S) (V)(S) (V)(H) (V)(H)
0 5.525u 5 0 5 1.589u 5 0 5
1 5 0.641u 5 0 5 0.641u 5 0
0 8.84u 8 0 8 2.542u 8 0 8
1 8 1.025u 8 0 8 1.025u 8 0
Jadi, dengan adanya beban pada salah satu bagian potensiometer, dapat
merubah nilai tegangan seri pada rangkaian. Semakin besar putaran pada
potensiometer, maka tegangan yang mengalir di R A (tanpa beban) akan semakin
tinggi dan tegangan pada RB (dengan beban parallel) akan semakin menurun.
Lampiran
Gambar multisim 5V
R1 = 100 Ω
R2 = 470 Ω
Gambar multisim 8 Volt
R1 = 100 Ω
R2 = 470 Ω