PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2. Ulul Attarikhi
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena karena rahmatNya kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan lancar.
Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita
tunggu-tunggu syafaatnya diyaumul qiyamah nanti.
Selanjutnya saya ucapkan kepada dosen pembimbing kami yang telah membimbing dan
mendampingi kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Selanjutnya, saya ucapkan juga kepada rekan saya yang sudah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat khusunya kepada kami sendiri dan
umumnya untuk para pembaca. Kami menyadari dalam proses pembuatan makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Sehingga, kami mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam
wujud evaluasi makalah ini. Kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakaang
Belajar merupakan suatu aktifitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dalam lingkungan, yang menghasilkan dalam diri seorang anak, baik dalam pemahaman ,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan dan terbatas. Perumusan itu berlaku
bagi segala macam kegiatan belajar dan tidak terbatas pada salah satu bentuk tertentu. Setiap
kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada anak.
Terjadinya perubahan tersebut karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Untuk itulah
kami membuat makalah yang berjudul “Hubungan Antara Perkembangan dengan Belajar”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi Perkembangan
Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental
Perkembangan ( development ) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang
lebih maju. Pertumbuhan sendiri ( growth) berarti tahapan peningkatan sesuatau dalam
hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan
perkembangan ( a stage of development ) ( McLeod, 1989 ).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang
berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.
1. 1. Aliran Nativisme
Para ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di tentukan
oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa – apa.
Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak – anak yang mereka
lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan
pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orang tua selalu berpengaruh
mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya.
1. 2. Aliran Empirisisme
Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah bahasa
latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet).
Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan
dalam arti perkembangan manusia itu semata – mata bergantung pada lingkungan dan
pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak
ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime menganggap setiap anak lahir
seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa – apa.
Jika seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu politik,
tentu kelak ia akan menjadi seorang politisi. Karena ia memilki pengalaman belajar
dibidang politik, ia tak akan pernah menjadi pemusik, walaupun orang tuanya seorang
pemusik sejati. Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang
besar terhadap proses perkembangan dan masa depan siswa. Dalam hal ini, lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya
mutu prilaku dan masa depan siswa.
1. 3. Aliran Konvergensi
Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas
kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia,
misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan, maka bakat
yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu, akan sulit diwujudkan.
Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua
tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan
dalam hal . ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkuangan atau pengalaman tidak
mengembangkannya.
1. Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan
dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut
denganlingkungan.
Perkembangan fisik ditunjukkan dengan adanya perubahan kuatitatif pada struktur tulang
–belulang, indeks tinggi dan berat badan.
1. Tulang – belulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih lentur, berpori dan
persambungannya longgar ; pada awal masa remaja menjadi 350 ( proses
diferensiasi fungsi) dan pada masa usia menjelang dewasa menjadi 200 integrasi,
persenyawaan dan pergeseran ( Crow & Crow 1956 : 36 );
2. Berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3 – 4 Kg dan 0 – 60
Cm, masa kanak-kanak sekitar 12 – 1 Kg dan 90 – 120 Cm, pada awal masa remaja
sekitar 30 – 40 Kg dan 140 – 160 Cm, selanjutnya kepesatan berubahan berkurang,
bahkan menjadi mapan.
1.2 Perkembangan Bahasa Siswa
1.3. Perkembangan Kognitif Siswa
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas
cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognotif dan psikologi anak, Jean Piaget
yang mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan yaitu :
2.2.2 Hukum Perembangan
Pada garis besarnya pertumbuhan dan perkembangan itu mengikuti hukum-hukum sebagai
berikut :
1.Hukum Perpaduan Kodrat dan iradat
Anak waktu dilahirkan telah bersama dengan kodratnya, yaitu berupa bakat, pembawaan,
disposisi, potensi-potensi yang akan berkembang. Dan potensi ini dikembangkan oleh
lingkungan..
a. fase pertama 0-1 tahun masa menghayati obyek-obyek diluar driri sendiri
b. Fase kedua 2-4 tahun masa pengenalan dunia obyektif diluar diri sendiri
disertai penghayatan subyektif.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
-faktor intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri
-faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa seperti dari
lingkungan
3. perkembangan Psiko-Fisik
-perkembangan fisik
-perkembangan bahasa
-perkembangan kognitif
SARAN
Fenomena yang terjadi sehari-hari tentang macam sifat anak-anak peserta didik yang beraneka
ragam. Maka dari itu mengingat pentingya mata kuliah ini diharapkan para peserta didik harus
bisa mempelajari sifat-sifat anak didik mereka, dan memantau perkembangan sejauh mana
anak didiknya belajar didalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Abi abdillah muhammad bin ismail al bukhari , matan al bukhari, juz II (SEMARANG,
thatavputa)211
Cholil Umam, ikhtisar psikologo pendidikan( surabaya : pt: bina aksara, 1998)