Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN DENGAN BELAJAR

Diajukan sebagai tugas Kelompok Mata Kuliah

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing : Bu Luluk Muasomah MP.d

Disusun oleh : 1. Ike Maytasari

2. Ulul Attarikhi

PROGAM STUDI MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM

ISTITUT AGAMA ISLAM NGAWI

2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena karena rahmatNya kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan lancar.

Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita
tunggu-tunggu syafaatnya diyaumul qiyamah nanti.

Selanjutnya saya ucapkan kepada dosen pembimbing kami yang telah membimbing dan
mendampingi kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Selanjutnya, saya ucapkan juga kepada rekan saya yang sudah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat khusunya kepada kami sendiri dan
umumnya untuk para pembaca. Kami menyadari dalam proses pembuatan makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Sehingga, kami mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam
wujud evaluasi makalah ini. Kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb 

Ngawi, 19 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakaang

Belajar merupakan suatu aktifitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dalam lingkungan, yang menghasilkan dalam diri seorang anak, baik dalam pemahaman ,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan dan terbatas. Perumusan itu berlaku
bagi segala macam kegiatan belajar dan tidak terbatas pada salah satu bentuk tertentu. Setiap
kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada anak.
Terjadinya perubahan tersebut karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Untuk itulah
kami membuat makalah yang berjudul “Hubungan Antara Perkembangan dengan Belajar”

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?


b. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi perkembangan?
c. Apa saja psiko-fisik pada perkembangan?
d. Apa saja hukum dalam perkembangan itu?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Perkembangan dan faktor yang dapat mempengaruhinya


2. Perkembangan psiko-fisik pada siswa
3. Hukum dalam perkembangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA

2.1.1 Definisi Perkembangan

Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental
Perkembangan  ( development ) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang
lebih maju. Pertumbuhan sendiri ( growth) berarti tahapan peningkatan sesuatau dalam
hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan
perkembangan ( a stage of development ) ( McLeod, 1989 ).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1991 ), “ perkembangan ” adalah perihal


berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini
berarti terbuka atau membentang ; menjadi besar , luas,  dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna  dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak
seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.

Dalam Dictionary of Psychology ( 1972) dan The Penguin Dictionary of


Psychology ( 1988 ) arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan – tahapan
perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organism
lainnya, tanpa membedakan aspek – aspek yang terdapat dalam diri organisme –
organisme tersebut.

Selanjutnya, Dictionary of Psychology di atas secara lebih luas merinci pengertian


perkembangan manusia sebagai berikut.

1. The progressive and continous change in the organism birth to


death, perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus – menerus
dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
2. Growth, perkembangan itu berarti perubahan.
3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional
parts, perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian –
bagian yang bersifat jasmaniah di dalam bagian – bagian yang fungsional.
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned
behavior, perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola – pola dasar
tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas, penyusun menyimpulkan bahwa perkembangan adalah


rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan
sempurna.

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penyusun paparkan aliran – aliran yang
berhubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.
1. 1.      Aliran Nativisme

Para ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di tentukan
oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa – apa.
Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak – anak yang mereka
lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan
pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orang tua selalu berpengaruh
mutlak terhadap perkembangan anak –anaknya.

1. 2. Aliran Empirisisme

Doktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah “tabula rasa”, sebuah istilah bahasa
latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet).
Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan
dalam arti perkembangan manusia itu semata – mata bergantung pada lingkungan dan
pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak
ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisime menganggap setiap anak lahir
seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa – apa.

Jika seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu politik,
tentu kelak ia akan menjadi seorang politisi. Karena ia memilki pengalaman belajar
dibidang politik, ia tak akan pernah menjadi pemusik, walaupun orang tuanya seorang
pemusik sejati. Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang 
besar terhadap proses perkembangan dan masa depan siswa. Dalam hal ini, lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya
mutu prilaku dan masa depan siswa.

1. 3.      Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisime dengan


aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan ) dengan
lingkuanga sebagai faktor – faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor
pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya,
faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia
yang sesuai dengan harapan.

Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas
kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia,
misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan, maka bakat
yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu, akan sulit diwujudkan.

Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua
tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan
dalam hal . ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkuangan atau pengalaman tidak
mengembangkannya.

Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada


dasarnya terdiri atas dua macam.

1. Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan
dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut
denganlingkungan.

2.2 PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK DAN HUKUM PERKEMBANGAN

2.2,1 Perkembangan Psiko-Fisik Siswa

1.1     Perkembangan Fisik (Motor) Siswa

Perkembangan fisik ditunjukkan dengan adanya perubahan kuatitatif pada struktur tulang
–belulang, indeks tinggi dan berat badan.
1. Tulang – belulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih lentur, berpori dan
persambungannya longgar ; pada awal masa remaja menjadi 350 ( proses
diferensiasi fungsi) dan pada masa usia menjelang dewasa menjadi 200 integrasi,
persenyawaan dan pergeseran ( Crow & Crow 1956 : 36 );
2. Berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar 3 – 4 Kg dan 0 – 60
Cm, masa kanak-kanak sekitar 12 – 1 Kg dan 90 – 120 Cm, pada awal masa remaja
sekitar 30 – 40 Kg dan 140 – 160 Cm, selanjutnya kepesatan berubahan berkurang,
bahkan menjadi mapan.

1.2     Perkembangan Bahasa Siswa

Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan


bahasanyalah manusia.

1. Mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman


pengamatan (observasi) – nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi), informasi,
fakta, dan data, konsep atau pengertian (concept and ideas), dalil atau kaidah atau
hokum (principles) sampai kepada bentuk ilmu pengetahuan.

1. Mentransformasikan dan mengolah berbagai bentuk informasi tersebut diatas melalui proses


berfikir dan dengan mempergunakan kaidah-kaidah logika.
2. Mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap, penilaian dan penghayatan.
3. Mengkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagi informasi, buah pikiran, opini,
sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada orang lain.

1.3.    Perkembangan Kognitif Siswa

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Dalam arti luas
cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.

Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognotif dan psikologi anak, Jean Piaget
yang mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan yaitu :
2.2.2 Hukum Perembangan

Pada garis besarnya pertumbuhan dan perkembangan itu mengikuti hukum-hukum sebagai
berikut :
1.Hukum Perpaduan Kodrat dan iradat
Anak waktu dilahirkan telah bersama dengan kodratnya, yaitu berupa bakat, pembawaan,
disposisi, potensi-potensi yang akan berkembang. Dan potensi ini dikembangkan oleh
lingkungan..

2.hukum mempertahankan diri dan ingin berkembang


Dalam diri anak terdapat hasrat dasar untuk mempertahankan diri dan hasrat dasar untuk
memperkembangkan pembawaannya. Sebagai contoh dari hasrat yaitu seperti hasrat ingin
makan, minum, dan hasrat rasa inigin tau.
3.Hukum Kesatuan Organ
Tiap makhluk terdiri dari organ-organ yang berhubungan satu sama lain, kesemua organ itu
merupakan satu kesatuan organisme yang tidak bisa dipisahkan.
4.Hukum Tempo Perkmbangan
Tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berdeda-beda dengan yang lain. Ada
yang cepat dan ada yang lambat perbedaan ini akan menonjol pada perkembangan anak yang
tidak normal.
5.Hukum Rhytme Perkembangan

Ada tiga bentuk irama yaitu:

a. Perkembangan yang menaik dengan cepat pada pemulaan


b. Ada anak yang dengan tenanag steap by steap
c. Ada yang awalnya lambat kemudian cepat

2. Hukum Masa Peka


Masa peka inilah suatu masa dimana suatu fungsi mengalami perkembangan yang sebaik-
baiknya, oleh karena itu harus mendapatkan pelayanan yang semestinya. Masa peka ini
hanya datang sekali dalam hidupnya. Apabila masa ini tidak digunakan sebaik-bainya maka
akan mengalami gangguan fungsi atau abnormal.

2.2.3 PRINSIP-PRINSIP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pada garis besarnya peristiwa pertumbuhan dan perkembangan itu mempunyai/


mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Perkembangan itu mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara


tertatur
2. Perkembangan itu selalu menuju ke differensiasi dan intregasi
3. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara tiba-tiba berlangsung secara
berangsur-angsur dan terjadi secara terus menerus
4. Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi sifat perkembangan sebelumnya
5. Perkembangan adalah hasil dari peristiwa maturation, readness, dan
learning.
6. Perkembangan antara anak satu dengan yang lain itu berbeda baik
perkembangan dalam organ masing-masing itu ada yang cepat dan ada yang
lambat.

2.2.4 PERIODISIASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA


MENURUT PARA AHLI

1. perkembangan menurut Aristoteles


Masa perkembangan selama 21 tahun oleh Aristoteles dibagi menjadi 3
periode:

a. 0-7 tahun, disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain


b. 7-14 tahun disebut masa nak-anak , masa belajar atau masa sekolah rendah
c. 14-21 tahun masa remaja atau pubertas masa peralihan dari nak-anak menhjado
dewasa

2. Perkembangan menurut Charlotte buhler

a. fase pertama 0-1 tahun masa menghayati obyek-obyek diluar driri sendiri

b. Fase kedua 2-4 tahun masa pengenalan dunia obyektif diluar diri sendiri
disertai penghayatan subyektif.

c. fase ke tiga 5-8 masa sosialisasi anak

d. fase keempat 9-11 tahun masa sekolah rendah

e. fase kelima 12-19 masa tercapainya sintese


BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1. Perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani kearah yang


lebih maju dan sempurna
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan

-faktor intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri

-faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa seperti dari
lingkungan

3. perkembangan Psiko-Fisik

-perkembangan fisik

-perkembangan bahasa

-perkembangan kognitif
SARAN
Fenomena yang terjadi sehari-hari tentang macam sifat anak-anak peserta didik yang beraneka
ragam. Maka dari itu mengingat pentingya mata kuliah ini diharapkan para peserta didik harus
bisa mempelajari sifat-sifat anak didik mereka, dan memantau perkembangan sejauh mana
anak didiknya belajar didalam kelas. 
DAFTAR PUSTAKA

Abi abdillah muhammad bin ismail al bukhari , matan al bukhari, juz II (SEMARANG,
thatavputa)211

Agus Suyanto, psikologi umum (Jakarta : bumi aksara, 2004)

Cholil Umam, ikhtisar psikologo pendidikan( surabaya : pt: bina aksara, 1998)

Anda mungkin juga menyukai