Anda di halaman 1dari 14

A.

JUDUL PERCOBAAN
Konduktometri

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mampu:
1. Menentukan titik ekivalen dengan menggunakan alat konduktometer
2. Mengetahui daya hantar listrik dengan alat konduktometer
3. Mengetahui cara menggunakan alat konduktometer

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Konduktometer 1 set
b. Gelas kimia 250 mL 2 buah
c. Erlenmeyer 250 mL 1 buah
d. Pipet volum 25 mL 1 buah
e. Buret 50 mL 1 buah
f. Ball Pipet 1 buah
g. Statif 1 buah
h. Klem 1 buah
i. Corong biasa 1 buah
j. Pipet tetes 1 buah
k. Botol semprot 1 buah
l. Lap kasar 1 buah
m. Lap halus 1 buah
2. Bahan
a. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M
b. Larutana Asam Klorida (HCl) 0,1 M
c. Aquades (H2O)
d. Tissu
D. PROSEDUR KERJA
1. Alat konduktometer dihubungkan dengan sumber arus listrik.
2. 25 mL larutan HCl dipipet ke dalam gelas kimia 250 mL yang telah
disediakan.
3. Daya hantarnya diukur dengan menggunkan konduktometer yang telah
disediakan dan konduktan yang ditunjukkan oleh alat tersebut dicatat.
4. Larutan dititrasi dengan NaOH 0,1 M dan setiap penambahan 3 mL dicatat
perubahan konduktan dari larutan yang diukur.
5. Titrasi dilanjutkan hingga volume NaOH yang digunakan sekitar 50 mL.
6. Kemudian dibuat kurva dengan memplotkan nilai konduktans Vs Volume
NaOH
7. Selanjutnya titik ekuivalen ditentukan.

E. HASIL PENGAMATAN

Volume NaOH DayaHantar (s)


0 85,4
3 71,7
6 62,4
9 56,2
12 47,7
15 43,3
18 36,6
21 32,7
24 29,7
27 26,5
30 22,4
33 19,72
36 17,21
39 15,38
42 13,19
45 11,39
48 9,85

F. ANALISIS DATA
Diketahui : λ0 H+ = 349,8 ohm-1
λ0 Cl- = 76, 3 ohm-1
v HCl = 25 mL
v TE = 24 mL
M HCl = 0,1 M
1 1
Ditanyakan : sampai ……?
R1 R17
Penyelesaian :
1. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 25 mL + 0 mL
= 25 mL
nHCl 2,5 mmol
C1 = = =0,1 M
vtotal 25 mL
1 C 1 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 1 1000 vTE
0,1 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0443 ohm-1
2. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 25 mL + 3 mL
= 28 mL
nHCl 2,5 mmol
C2 = = =0,0893 M
vtotal 28 mL
1 C 2 vHCl
= ( ) ¿H+ + λ °Cl-)
R 2 1000 vTE
0,0893 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0396ohm-1
3. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 28 mL + 3 mL
= 31 mL
nHCl 2,5 mmol
C3 = = =0,0806 M
vtotal 31 mL
1 C 3 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 3 1000 vTE
0,0806 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0357ohm-1
4. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 31 mL + 3 mL
= 34 mL
nHCl 2,5 mmol
C4 = = =0,0735 M
vtotal 34 mL
1 C 4 vHCl
= ( ) ¿H+ + λ °Cl-)
R 4 1000 vTE
0,0735 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0326ohm-1
5. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 34 mL + 3 mL
= 37 mL
nHCl 2,5 mmol
C5 = = =0,0675 M
vtotal 37 mL
1 C 5 vHCl
= ( ) ¿H+ + λ °Cl-)
R 5 1000 vTE
0,0675 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 + 76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0299ohm-1
6. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 37 mL + 3 mL
= 40 mL
nHCl 2,5 mmol
C6 = = =0,0625 M
vtotal 40 mL
1 C 6 vHCl
= ( )¿ H+ + λ °Cl-)
R 6 1000 vTE
0,0625 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0.0277ohm-1
7. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 40 mL + 3 mL
= 43 mL
nHCl 2,5 mmol
C7 = = =0,0581 M
vtotal 43 mL
1 C 7 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 7 1000 vTE
0,0581 M 25 mL
= ( ) (349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0257ohm-1
8. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 43 mL + 3 mL
= 46 mL
nHCl 2,5 mmol
C8 = = =0,0543 M
vtotal 46 mL
1 C 8 vHCl
= ( )¿ H+ + λ °Cl-)
R 8 1000 vTE
0,0543 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0240 ohm-1
9. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 46 mL + 3 mL
= 49 mL
nHCl 2,5 mmol
C9 = = =0,0510 M
vtotal 49mL
1 C 9 vHCl
= ( )¿ H+ + λ °Cl-)
R 9 1000 vTE
0,0510 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0226 ohm-1
10. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 49 mL + 3 mL
= 52 mL
nHCl 2,5 mmol
C10 = = =0,0481 M
vtotal 52 mL
1 C 10 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 10 1000 vTE
0,0481 M 25 mL
= ( ) (349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0213ohm-1
11. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 52 mL + 3 mL
= 55 mL
nHCl 2,5 mmol
C11 = = =0,0454 M
vtotal 55 mL
1 C 11 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 11 1000 vTE
0,0454 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0201 ohm-1
12. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 55 mL + 3 mL
= 58 mL
nHCl 2,5 mmol
C12 = = =0,0431 M
vtotal 58 mL
1 C 12 vHCl
= ( ) ¿H+ + λ °Cl-)
R 12 1000 vTE
0,0431 M 25 mL
= ( ) (349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0191 ohm-1
13. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 58 mL + 3 mL
= 61 mL
nHCl 2,5 mmol
C13 = = =0,0409 M
vtotal 61 mL
1 C 13 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 13 1000 vTE
0,0409 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0167ohm-1
14. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 61 mL + 3 mL
= 64 mL
nHCl 2,5 mmol
C14 = = =0,0390 M
vtotal 64 mL
1 C 14 vHCl
= ( )¿ H+ + λ °Cl-)
R 14 1000 vTE
0,0390 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0172ohm-1
n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 64 mL + 3 mL
= 67 mL
nHCl 2,5 mmol
C15 = = =0,0373 M
vtotal 67 mL
1 C 15 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 15 1000 vTE
0,0373 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0165ohm-1

15. n HCl = vHCl × [HCl]


= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 67 mL + 3 mL
= 70 mL
nHCl 2,5 mmol
C16 = = =0,0357 M
vtotal 70 mL
1 C 16 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 16 1000 vTE
0,0357 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0158ohm-1
16. n HCl = vHCl × [HCl]
= 25 mL × 0,1 M
= 2,5 mmol
Vtotal = 70 mL + 3 mL
= 73 mL
nHCl 2,5 mmol
C17 = = =0,0343 M
vtotal 73 mL
1 C 17 vHCl
= ( )¿H+ + λ °Cl-)
R 17 1000 vTE
0,0343 M 25 mL
= ( )(349,8 ohm-1 +76, 3 ohm-1)
1000 24 mL
= 0,0152ohm-1
Grafik

Grafik Hubungan antara V NaOH dan 1/R


90 85.4
80
70 71.7
1/R × 10-6 Ώ-1

60 f(x) = −62.4
1.43 x + 69.75
50 R² = 0.92 56.2
47.743.3
40 36.632.7
30 29.726.5
20 22.419.72
17.21
15.38
13.19
10 11.39
9.85
0
0 10 20 30 40 50 60
V NaOH

G. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui daya hantar ekivalen dengan
menggunakan alat konduktometer, dapat mengetahui daya hantar listrik dengan
alat konduktometer dan dapat mengetahui cara menggunakan alat konduktometer.
Prinsip dasar dari konduktometri adalah substitusi ion-ion dengan suatu
konduktivitas oleh ion-ion dengan konduktivitas yang lain. Prinsip kerja
konduktometer adalah bagian konduktor atau yang dicelupkan dicelupkan dalam
larutan akan menerima rangsangan dari suatu ion – ion yang menyentuh
permukaan konduktor, lalu hasil akan diperoleh dan dilanjutkan pada outputnya
yakni berupa angka (Sembiring, dkk. 2019: 114 – 115).
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis
dan konsentrasi ion didalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan
pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya
hantar listrik yang besar. Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari
tahanan (R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan (ohm -1). Bila arus
listrik dialirkan ke dalam suatu larutan melalui dua elektrode, maka daya hantar
listrik (G) berbanding lurus dengan luas bidang elektrode (A) dan berbanding
terbalik dengan jarak kedua elektrode (I), jadi :
1 A
G= =k
R l
(Tim Dosen Kimia, 2020: 19).
Percobaan yang dilakukan juga dikenal dengan titrasi konduktometri,
beberapa kemudahan yang mungkin tidak didapatkan jika menggunakan dengan
titrasi lainnya, misal tidak menggunakan indikator, karena dalam titrasi
konduktometri ini kita hanya mengukur daya hantar larutan. Jadi dalam titrasi
konduktometri ini kita tidak perlu mencari titik ekivalen dengan melihat adanya
perubahan warna.
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu konduktometer, adalah alat
yang digunakan untuk menentukan daya hantar suatu larutan dan mengukur
derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air dengan cara menetapkan
hambatan suatu kolom cairan selain itu konduktometer memiliki kegunaan yang
lain yaitu mengukur daya hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakan
partikel di dalam sebuah larutan. Percobaan ini menggunakan metode
konduktometri yang digunakan untuk menentukan titik ekivalen suatu titrasi.
Sampel yang digunakan adalah HCl dan NaOH.Kedua larutan ini digunakan
untuk titrasi asam kuat dan basa kuat. Hal yang lain karena kedua larutan
tersebut dapat menghantarkan listrik dengan baik sehingga digunakan HCl dan
NaOH (Tim Dosen Kimia Instrumen, 2020: 22).
Percobaan ini dimulai dengan memipet larutan ke dalam gelas ukur.Fungsi
digunakannya HCl adalah karena HCl merupakan asam kuat dan sebagai titran
dalam proses titrasi. Kemudian HCl diukur konduktannya dengan menggunakan
alat konduktometer sebagai konduktan awalnya 29,3 µs.

(Gambar 1.3 Titrasi dengan NaOH 0,1 M)


Kemudian larutan NaOH 0,1 M dimasukkan ke dalam buret. Dimana larutan
NaOH berfungsi sebagai larutan titran pada proses titrasi dan juga sebagai basa
kuat yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Kemudian larutan HCl 0,1 M
dititrasi dengan menggunakan NaOH dengan volume 3 mL, 6 mL, 9 mL, 12 mL,
15 mL, 18 mL, 21 mL, 24 mL, 27 mL, 30 mL, 33 mL, 36 mL, 39 mL, 42 mL, 45
mL, 48 mL.
Pengukuran daya hantar listrik atau konduktan dengan menggunakan
konduktometer dilakukan terlebih dahulu dengan mengkalibrasi bagian
konduktometer tersebut dengan aquades. Fungsi dilakukannya kalibrasi yaitu agar
alat konduktometer dapat menghasilkan pembacaan yang lebih akurat. Perlakuan
ini juga dikarenakan untuk menghilangkan sisa-sisa larutan pada konduktometer
dan hasil pengukuran sebelumnya atau dengan kata lain menghindari terjadinya
kontaminasi dengan larutan yang akan diujikan.
Berdasarkan hasil pengukuran konduktan pada penambahan NaOH
sebanyak 3 mL, 6 mL, 9 mL, 12 mL, 15 mL, 18 mL, 21 mL, 24 mL, 27 mL, 30
mL, 33 mL, 36 mL, 39 mL, 42 mL, 45 mL, 48 mL. maka diperoleh hasil
konduktan berturut-turut sebesar 85,4; 71,7; 62,4; 56,4; 47,7; 43,3; 36,6; 32,7;
29,7; 26,5; 22,4; 19,72; 17,21; 15,38; 13,19; 11, 39; dan 9,85. Hasil yang
diperoleh telah sesuai dengan teori bahwa konduktan daya hantar maka H + akan
menurun sampai titik ekivalen tercapai, dalam hal ini jumlah H + makin berkurang
di dalam larutan, sedangkan daya hantar OH- bertambah setelah titik ekivalen
tercapai karena jumlah OH- di dalam larutan bertambah. Dan jumlah Cl- di dalam
larutan tidak berubah, karena daya hantarannya konstan dengan penambahan
NaOH yang dilakukan. Daya hantar ion Na+ secara perlahan-lahan yang sesuai
dengan jumlah ion Na+ yang telah ditambahkan (Tim Dosen Kimia Instrumen,
2020: 22). Adapaun reaksi yang terjadi:
HCl(aq) + NaOH(aq)                    NaCl(aq) + H2O(aq)
H+  +  Cl-  +  OH-  +  Na+           H2O  +  Cl-  +  Na

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode titrasi


konduktometri.Titrasi konduktometri dari dua zat apapun yang dimungkinkan jika
suatu reaksi terjadi dimana satu ion disubtitusi untuk ion kedua dari reaktivitas
yang berbeda baik sebelum atau setelah titik ekivalen.Jika hanya asam yang dapat
dititrasi dengan basa tetapi gara, asam lemah dapat dititrasi dengan asam kuat
dengan metode titrasi konduktometri (Sawyer, 1984: 64).
Titrasi konduktometri dilakukan tanpa menggunakan indikator, karena
pada titrasi ini dapat ditentukan titik ekivalennya dengan menggunakan alat
konduktometer yaitu dengan melihat daya hantar listrik atau konduktannya.Yang
mana titik ekivalen pada percobaan adalah titik terendah pada grafik yang telah
dibuat. Pada saat titik ekivalen tercapai, maka daya hantar campuran tersebut akan
menurun dan setelah titik ekivalen tercapai daya hantar campuran semakin tinggi
kembali. Berdasarkan analisis data yang telah dibuat pada titrasi 1-17 berturut-
turut diperoleh nilai 1/R yaitu 0,0443 ohm-1; 0,0152ohm-1; 0,0158ohm-1;
0,0165ohm-1; 0,0172ohm-1; 0,0167ohm-1 ; 0,0191 ohm-1 ; 0,0201 ohm-1;
0,0213ohm-1; 0,0226 ohm-1; 0,0240 ohm-1; 0,0257ohm-1 ; 0.0277ohm-1 ;
0,0299ohm-1; 0,0326ohm-1; 0,0357ohm-1; 0,0396ohm-1 Berdasarkan data yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan bertambah / menurunnya nilai
konduktannya maka nilai 1/R juga akan bertambah / menurun, dengan kata lain
konduktan dengan 1/R berbanding lurus.

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa.
1. Dari hasil percobaan diperoleh titik ekivalen (TE) pada volume 24 mL,
sedangkan menurut teori, titikekivalen (TE) tercapai pada volume 24
mL.hasil yang diperoleh telah sesuai dengan teori.
2. Daya hantar listrik dapat ditentukan dengan menggunakan alat
konduktometer. Berdasarkan hadil percobaan yang telah diperoleh daya
hantar listrik yang diperoleh pada percobaab 1-17 yaitu berturut-turut 85,4;
71,7; 62,4; 56,4; 47,7; 43,3; 36,6; 32,7; 29,7; 26,5; 22,4; 19,72; 17,21;
15,38; 13,19; 11, 39; dan 9,85. Alat konduktometer digunakan dengan cara
memasukkan elektroda pada larutan yang akan diukur konduktannya yaitu
HCl kemudian detector akan mendeteksi daya hantar listrik atau
konduktannya dengan memunculkan pada layar dalam bentuk angka.
2. Saran
Dalam melakukan percobaan diharapkan mahasiswa memperhatikan
dalam melakukan titrasi sehingga tidak kelebihan penambahan dan juga
pengukuran konduktan dilakukan dengan memasukkan elektroda ke dalam
larutan tanpa menyentuhkannya pada alat yang digunakan sebagai wadah.

Anda mungkin juga menyukai