Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

“MEMBRAN SEL YANG NONPROTOPLASMIK KROMOSOM DAN


POLIPLOIDI”

DOSEN PENGAMPU
Dr. Vandalita M M Rambitan, MP

DISUSUN OLEH
Kelompok 3

Riska Nanda Putri (2005016045)


Aliyah Nuryanti (2005016053)
Kristina Rumahorbo (2005016058)
Sheryna Nur Khotimah (2005016074)
Wafi Sayyidaturrofi’ah (2005016080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan semua nikmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Membran Sel Yang Nonprotoplasmikkromosom
dan Poliploidi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr. Vandalita M M Rambitan, MP pada mata kuliah
Anatomi Tumbuhan. Pada makalah ini akan disampaikan mengenai apa saja yang
berkaitan tentang membrane sel nonprotoplasmik. Dengan kerendahan hati, kami
memohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan pada makalah ini. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan kepada kami selaku penulis. Aamiin.

Samarinda, 13 September 2021

Kelompok 3

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Membran Sel ................................................................ 3
B. Pengertian Kromosom ................................................................... 4
C. Pengertian Poliploidi ...................................................................... 7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................. 10
Daftar Pustaka ............................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tinjauan tentang sel ditekankan pada struktur sel dengan bagian-
bagiannya yang dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu bagian sel yang
bersifat hidup (komponen protoplasmik) dan bagian sel yang bersifat mati
(komponen non-protoplasmik). Pada awal perkembangannya, sebelum
ditemukan mikroskop elektron, tinjauan anatomi tumbuhan hanya
mengandalkan mikroskop cahaya dengan batas ketelitian sampai ukuran 100
nm. Dalam konteks ini, para anatomis baru dapat mengamati struktur luar inti
sel dan beberapa organela di antaranya mitokondria dan plastida. Komponen
non protoplasmik, ditunjukkan adanya dinding sel, vakuola dan benda ergastik
lainnya. Benda ergastik ini, oleh beberapa anatomis dikelompokkan menjadi
produk makanan, produk sekret, dan produk buangan.
Membran sel merupakan suatu sistem membran yang lapisan
terluarnya membatasi isi sel dari lingkungannya, membran sel ini berfungsi
dalam mengatur pertukaran zat antara sitoplasma dengan larutan di luar sel,
menyelenggarakan pertahanan mekanisme dan untuk memberi bentuk pada
sel. Kromosom terletak di sel nukleus (sel gonad mapun sel somatid) dengan
jumlah yang sama dalam suatu individu. Tiap kromosom disebut juga sebagai
kromatin yang tersusun atas dua kromatid yang berhadap hadapan. Pada
kromatin inilah lokasi gen (lokus), yang didalamnya terdapat alel alel sebagai
penyandi protein ataupun enzim yang menjaga dan memengaruhi sistem
biokimia yang ada pada organisme. Poliploidisasi merupakan pelipatgandaan
jumlah kromosom pada tanaman yang menyebabkan perubahan pada ukuran
bagian tanaman menjadi lebih besar, sedangkan sifat-sifat tanaman yang
lainnya tidak berubah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan membran sel?
2. Apa yang di maksud dengan kromosom?

1
3. Apa yang di maksud dengan poliploidi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan pengertian dari membran sel.
2. Menjelaskan pengertian dari kromosom.
3. Menjelaskan pengertian dari poliploidi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Membran sel


Membran plasma atau membran sel atau sering disebut juga dengan
nama plasmalemma merupakan suatu sistem membran yang merupakan
lapisan terluar yang membatasi isi sel dari lingkungannya. Membran ini
terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan yang sangat tipis, hidup, dan
bersifat semipermeabel. Rangka membran sel merupakan lapisan lipid bilayer,
dua lapisan fosfolipid dengan ekor membentuk susunan sandwich di antara
kepala. Membran plasma ini memiliki bagian yang tersusun dari lemak (lipid)
dan protein (lipoprotein). Membran plasma merupakan bagian terluar dari sel
yang membungkus semua organel sel lainnya. Membran plasma ini berfungsi
dalam mengatur pertukaran zat antara sitoplasma dengan larutan di luar sel,
menyelenggarakan pertahanan mekanisme dan untuk memberi bentuk pada
sel. Membran ini juga berfungsi sebagai penyelenggara komunikasi antar sel
da juga sebagai organel yang dapat mengontrol masuknya nutrisi dan mineral
kedalam sel. Berdasarkan pemeriksaan secara teliti, ditemukan bahwa
membran tersebut memiliki tiga lapisan di dalam sel yaitu dua garis gelap dan
dipisahkan oleh ruang yang jernih. Cara lain untuk mengetahui keberadaan
membran sel ialah dengan melakukan isolasi dari sisa sel dan memeriksakan
molekul-molekul yang menjadikannya sebagai membran sel.
Membran sel, berada di bagian dalam dari dinding sel tetapi di luar
dari sitoplasma, fungsinya memisahkan bagian dalam dan bagian luar dari sel..
Membran sel bersifat semipermeable yaitu hanya ion-ion tertentu saja yang
dapat masuk ke dalam membrane sel. Membran sel adalah suatu struktur yang
disusun oleh bahan kimia lipid-protein di mana komponen-komponennya
disatukan dalam lembaran tipis oleh ikatan nonkovalen. Membran sel
berinteraksi dengan insektisida maka potensial membrane sel akan terjadi
kenaikan potensial membrane sel. Cekaman suhu tinggi merusak membran sel
dengan cara mengubah komposisi dan struktur kimia. Suhu tinggi

3
menyebabkan rusaknya jaringan daun tanaman, sehingga permeabilitas
membran sel meningkat dan akibatnya elektrolit sel menyebar ke luar..
Membran sel adalah suatu struktur yang disusun oleh bahan kimia lipid-
protein di mana komponen-komponennya disatukan dalam lembaran tipis oleh
ikatan nonkovalen.

Gambar 0.1 Anatom Sel Tumbuhan

B. Pengertian Kromosom
Sebuah kromosom dianggap sebagai komponen inti yang memiliki
pengaturan khusus, baik dari sisi individualitas maupun fungsi. Kromosom
mampu mereproduksi diri dan mempertahankan sifat morfologis dan
fisiologisnya melalui pembelahan sel yang berurutan.
Kromosom merupakan struktur nukleoprotein, membawa materi
genetik berupa DNA sebagai unit hereditas serta membawa informasi untuk
aktivitas regulasi sel. Genom pada tumbuhan terbagi menjadi kromosom yang
terdiri dari jutaan basa DNA. Jumlah kromosom pada tanaman berbunga
cukup banyak jika diamati di bawah mikroskop. Berbeda dengan kromosom
pada manusia, kromosom pada tumbuhan memiliki variasi sebanyak jumlah
spesies yang ada, dapat berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya dan
dapat berbeda antara tipe wild (liar) dan kultivar. Hal ini menyebabkan
beberapa bagian kromosom tumbuhan sulit dibedakan, sehingga menjadi
barrier genetik terhadap aliran genetik antara spesies tersebut. Fungsi utama
kromosom adalah bertanggung jawab pada pemisahan DNA dalam jumlah

4
yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa sifat dari kedua orang
tua pada setiap pembelahan sel. Di samping itu, kromosom juga menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel. Struktur
kromosom membantu memastikan DNA tetap melilit pada protein. Kromosom
memiliki tiga elemen struktur utama yang diperlukan untuk replikasi dan
pemeliharaan: sentromer, telomer dan unit replikasi.
1. Sentomer merupakan daerah kontriksi (lekukan) primer di bagian tengah
kromosom yang bersifat khusus dan tetap, berfungsi sebagai titik
perlekatan spindel mikrotubul yang bertanggung jawab dalam pergerakan
kromosom saat pembelahan sel. Sentromer juga digunakan sebagai tempat
melekatnya sister kromatid. Peranan sentromer merupakan komponen
kunci dalam proses segregasi kromosom. Sentromer ditandai oleh adanya
DNA repetitif (sekuen nukleotida yang berulang-ulang).
2. Telomer memiliki peranan penting dalam melindungi ujung pada kedua
lengan kromosom, yang ditandai dengan adanya urutan nukleotida yang
khas. Urutan nukleotida tersebut berulang dan bersifat spesifik pada tiap
spesies yang berperan sebagai struktur healing dan pelindung
nucleoproteinaceous pada kebanyakan telomer tumbuhan. Sama halnya
dengan sentromer, pada telomer juga ditemukan DNA repetitif. DNA
repetitif pada telomere mengikat protein yang melindungi ujung
kromosom dari degradasi serta mencegah gen hilang pada saat DNA
memendek setelah satu putaran replikasi.
3. Unit replikasi terdapat pada lekukan kedua kromosom yang berada di
sepanjang lengan disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).
NOR terdiri dari gen rRNA 5.8S, 18S dan 28S yang terbentuk selama
interfase. Gen-gen ini membawa ekspresi yang berbeda.

5
Gambar 0.2 Representasi Struktur Kromosom Tumbuhan

Berdasarkan hasil penelitian menemukan beberapa bentuk kromosom


dari kedua varietas pisang tongkat langit yaitu submetasentrik, metasentrik,
dan subtelosentrik. Metasentrik adalah kromoson yang sentromernya membagi
lengan kromoson sama panjang sehingga bentuknya seperti huruf V.
Submetasentrik adalah kromoson yang letak sentromernya dekat dengan
tengah kromosom yang demikian memiliki bentuk seperti huruf L.
Subtelosentrik adalah kromosom yang sentromernya yang terletak di ujung
kromosom sehingga hanya memiliki satu lengan. Dari hasil tersebut peneliti
dapat menjelaskan bahwa, antara kedua varietas Musa troglodytarum L. yang
berbuah panjang dan berbuah pendek terdapat sedikit perbedaan dilihat dari
jumlah, tipe/bentuk kromosom. Pisang buah panjang memiliki tiga (3) tipe
kromosom yaitu, metesentrik, submetasentrik, dan subtelosentrik,
sedangkan,pisang buah pendek memiliki dua (2) tipe kromosom yaitu,
metasentrik, dan submetasentrik.
Jumlah kromosom spesies eukariot beranekaragam baik hewan
maupun tumbuhan, diploid maupun monoploid. Kesamaan jumlah kromosom
baik virus, makhluk hidup prokariot dan eukariot bukan indikator dari
kesamaan spesies. Jumlah kromosom mitokondria dan kloroplas hanya satu
buah berbentuk sirkuler. Bentuk kromosom eukariot berapapun jumlahnya
adalah berbentuk linier atau batang. Kromosom merupakan struktur padat
yang terdiri dari protein dan DNA. Kromosom memiliki struktur unik sebagai
bentuk pengemasan gen. Dengan kata lain di dalam kromosom terdapat lokus-
lokus gen, yaitu posisi dan letak suatu gen di dalam kromosom. Gen itu

6
sendiri adalah rentangan DNA atau sekuens DNA yang menentukan suatu
protein.

Gambar 0.3 Struktur Kromosom

C. Pengertian Poliploidi
Poliploidisasi pada sel yang diberi kolkisin belum terlihat jelas untuk
dapat dihitung secara rinci jumlahnya, akan tetapi jika dilihat pada hasil
dokumentasi pemberian konsentrasi 1% pada 2 tetes menunjukkan
kenampakan kromosom yang lebih banyak dibandingkan dengan tanpa
pemberian Kolkisin. Hal ini mengindikasikan kecenderungan adanya
poliploidisasi pada tanaman zaitun. Agen pembentuk poliploidi yang sering
digunakan adalah kolkisin. Tanaman poliploid umumnya memiliki ukuran
morfologi lebih besar dibandingkan tanaman diploid.
Tabel 2 menunjukkan profil kromosom setelah pemberian kolkisin
dari konsentrasi 0% sampai dengan 1% pada pemberian kolkisin 2 tetes.
Sebagian besar kromosom terlihat menyebar dan juga lengan-lengan
kromosomya. Hasil pengamatan menunjukkan posisi kromosom sudah berada
diluar sel serta terdapatnya kenampakan kromosom yang terlihat lebih sedikit
dibandingkan control kemungkinan disebabkan oleh sel-sel tanaman zaitun
yang masih dalam tahap adaptasi pada senyawa kolkisin yang digunakan.
Sanford [9] menyebutkan bahwa kolkisin dengan konsentrasi yang tinggi atau
durasi perlakuan yang terlalu lama dapat menyebabkan kematian pada
jaringan meristem. Kolkisin dapat menurunkan viabilitas protoplas,

7
menghambat pembelahan protoplas serta mengindikasikan adanya toksisitas
pada kalus jeruk Nagami dan jeruk manis.

Tanaman poliploid adalah tanaman yang memiliki set kromosom


lebih dari sepasang (diploid). Poliploidi dapat terjadi secara alami maupun
diinduksi dengan bahan kimia anti-mitotik, antara lain dengan orizalin,
trifularin, amiprofos metil, dan kolkisin. Kolkisin (C22H25O6N) merupakan
suatu alkaloid yang diisolasi dari tumbuhan Colchicum autumnale dan
mampu menginduksi poliploidisasi tidak hanya pada sel tumbuhan melainkan
juga pada sel hewan. Induksi poliploidi pada tanaman menggunakan senyawa
kolkisin telah banyak dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk
mendapatkan sumber tetua varietas unggul dan meningkatkan kualitas buah
seperti pada melon Simadu dan jeruk Siam Simadu .Selain itu juga untuk
meningkatkan produktivitas seperti pada tanaman garut dan cabai. Induksi
poliploidi juga dilakukan pada tanaman hias untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas bunga, seperti pada mawar dan pacar air.
Tanaman poliploid biasanya memiliki sifat lebih unggul dibandingkan
dengan tanaman diploid. Ukuran batang, daun, bunga, buah yang lebih besar
umum ditemukan pada tanaman poliploid sehingga mutasi melalui
poliploidisasi menjadi salah satu pilihan dalam usaha perbaikan genetik,
seperti pada bunga Petunia axillaris triploid yang memiliki pertumbuhan
tanaman dan ukuran bunga yang lebih besar (Gupta 1982) dan pada tanaman
stroberi festival yang memiliki perawakan lebih besar dibandingkan dengan

8
kontrolnya akibat perlakuan kolkisin 0.05 dan 0.01%. Namun, kolkisin
diketahui bersifat toksik bagi tanaman sehingga menurunkan pertumbuhan
vegetatif tanaman pasca induksi poliploid, seperti pada tanaman kacang hijau
dan jeruk Siam Simadu.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Membran sel merupakan suatu sistem membran yang lapisan terluarnya
membatasi isi sel dari lingkungannya yang disusun oleh bahan kimia lipid-
protein di mana komponen-komponennya disatukan dalam lembaran tipis
oleh ikatan nonkovalen yang berfungsi dalam mengatur pertukaran zat
antara sitoplasma dengan larutan di luar sel, menyelenggarakan pertahanan
mekanisme dan untuk memberi bentuk pada sel.
2. Kromosom merupakan struktur pembawa materi genetik berupa DNA
sebagai unit hereditas serta membawa informasi untuk aktivitas regulasi
sel. Fungsi kromosom yaitu bertanggung jawab pada pemisahan DNA
dalam jumlah yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa
sifat dari kedua orang tua pada setiap pembelahan sel serta menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel.
3. Poliploidisasi merupakan pelipatgandaan jumlah kromosom pada tanaman
yang menyebabkan perubahan pada ukuran bagian tanaman menjadi lebih
besar, sedangkan sifat-sifat tanaman yang lainnya tidak berubah. Agen
pembentuk poliploidi yang sering digunakan adalah kolkisin.
B. Saran
Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat
ini belum begitu sempurna, maka dari itu kami dari kelompok 3 dengan penuh
rendah hati mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan makalah berikutnya.

10
Daftar Pustaka

Aziz, I. R. 2019. Kromosom Tumbuhan Sebagai Marka Genetik.. 13(2) : 126. Jurnal
Teknosains.http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/teknosains/article/view/9638/
0. Diakses pada 12 September 2021

Ermayanti, dkk. 2018. Induksi Poliploidi pada Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)
Schott) Kultivar Kaliurang dengan Perlakuan Kolkisin secara In Vitro (In vitro
Polyploid Induction on Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott) Cultivar Kaliurang
with Colchicine Treatment). Jurnal Biologi Indonesia. 14(1):92-100. https://e-
journal.biologi.lipi.go.id/index.php/jurnal_biologi_indonesia/article/download/366
7/2995. Diakses pada 10 September 2021

Handayani, dkk. 2013. Pengujian Stabilitas Membran Sel dan Kandungan Klorofil untuk
Evaluasi Toleransi Suhu Tinggi pada Tanaman Kentang (Cell Membrane Stability
Assay and Chlorophyll Content Measurement to Evaluate Heat Stress Tolerance
on Potato).J. Hort. 23(1):28-29. https://media.neliti.com/media/publications/809
13-ID-pengujian-stabilitas-membran-sel-dan-kan.pdf. Diakses pada 10 September
2021

Nurhayati, dkk. 2017. Biologi Sel dan Molekuler. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.10.http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/1
1/BIOLOGI-SEL-DAN-MOLEKULER-SC.pdf. Diakses pada 10 September 2021

Rahmadina, Dkk. 2017. Biologi Sel. Medan : CV Selembar Papyrus.

Susilowati, Rina. 2019. Kajian Sel dan Molekuler. 119-121. Pena Persada. Purwokerto.
http://repository.ukrida.ac.id/bitstream/123456789/101/1/Buku%20Kajian%20Sel
%20dan%20Molekuler.pdf. Diakses pada 10 September 2021

Tuapattinaya. 2018. Analisis Kariotipe Pada Tanaman Pisang Tongkat Langit (Musa
Troglodytarum L) Serta Sumbangan Ilmiah Bagi Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan.
7(1):61. Jurnal Biology Science and Education. https://jurnal.iainambon.ac.id/ind
ex.php/BS/article/download/393/325. Diakses pasa 10 September 2021

11

Anda mungkin juga menyukai