DOSEN PENGAMPU
Dr. Vandalita M M Rambitan, MP
DISUSUN OLEH
Kelompok 3
Kelompok 3
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Membran Sel ................................................................ 3
B. Pengertian Kromosom ................................................................... 4
C. Pengertian Poliploidi ...................................................................... 7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................. 10
Daftar Pustaka ............................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tinjauan tentang sel ditekankan pada struktur sel dengan bagian-
bagiannya yang dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu bagian sel yang
bersifat hidup (komponen protoplasmik) dan bagian sel yang bersifat mati
(komponen non-protoplasmik). Pada awal perkembangannya, sebelum
ditemukan mikroskop elektron, tinjauan anatomi tumbuhan hanya
mengandalkan mikroskop cahaya dengan batas ketelitian sampai ukuran 100
nm. Dalam konteks ini, para anatomis baru dapat mengamati struktur luar inti
sel dan beberapa organela di antaranya mitokondria dan plastida. Komponen
non protoplasmik, ditunjukkan adanya dinding sel, vakuola dan benda ergastik
lainnya. Benda ergastik ini, oleh beberapa anatomis dikelompokkan menjadi
produk makanan, produk sekret, dan produk buangan.
Membran sel merupakan suatu sistem membran yang lapisan
terluarnya membatasi isi sel dari lingkungannya, membran sel ini berfungsi
dalam mengatur pertukaran zat antara sitoplasma dengan larutan di luar sel,
menyelenggarakan pertahanan mekanisme dan untuk memberi bentuk pada
sel. Kromosom terletak di sel nukleus (sel gonad mapun sel somatid) dengan
jumlah yang sama dalam suatu individu. Tiap kromosom disebut juga sebagai
kromatin yang tersusun atas dua kromatid yang berhadap hadapan. Pada
kromatin inilah lokasi gen (lokus), yang didalamnya terdapat alel alel sebagai
penyandi protein ataupun enzim yang menjaga dan memengaruhi sistem
biokimia yang ada pada organisme. Poliploidisasi merupakan pelipatgandaan
jumlah kromosom pada tanaman yang menyebabkan perubahan pada ukuran
bagian tanaman menjadi lebih besar, sedangkan sifat-sifat tanaman yang
lainnya tidak berubah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan membran sel?
2. Apa yang di maksud dengan kromosom?
1
3. Apa yang di maksud dengan poliploidi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan pengertian dari membran sel.
2. Menjelaskan pengertian dari kromosom.
3. Menjelaskan pengertian dari poliploidi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menyebabkan rusaknya jaringan daun tanaman, sehingga permeabilitas
membran sel meningkat dan akibatnya elektrolit sel menyebar ke luar..
Membran sel adalah suatu struktur yang disusun oleh bahan kimia lipid-
protein di mana komponen-komponennya disatukan dalam lembaran tipis oleh
ikatan nonkovalen.
B. Pengertian Kromosom
Sebuah kromosom dianggap sebagai komponen inti yang memiliki
pengaturan khusus, baik dari sisi individualitas maupun fungsi. Kromosom
mampu mereproduksi diri dan mempertahankan sifat morfologis dan
fisiologisnya melalui pembelahan sel yang berurutan.
Kromosom merupakan struktur nukleoprotein, membawa materi
genetik berupa DNA sebagai unit hereditas serta membawa informasi untuk
aktivitas regulasi sel. Genom pada tumbuhan terbagi menjadi kromosom yang
terdiri dari jutaan basa DNA. Jumlah kromosom pada tanaman berbunga
cukup banyak jika diamati di bawah mikroskop. Berbeda dengan kromosom
pada manusia, kromosom pada tumbuhan memiliki variasi sebanyak jumlah
spesies yang ada, dapat berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya dan
dapat berbeda antara tipe wild (liar) dan kultivar. Hal ini menyebabkan
beberapa bagian kromosom tumbuhan sulit dibedakan, sehingga menjadi
barrier genetik terhadap aliran genetik antara spesies tersebut. Fungsi utama
kromosom adalah bertanggung jawab pada pemisahan DNA dalam jumlah
4
yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa sifat dari kedua orang
tua pada setiap pembelahan sel. Di samping itu, kromosom juga menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel. Struktur
kromosom membantu memastikan DNA tetap melilit pada protein. Kromosom
memiliki tiga elemen struktur utama yang diperlukan untuk replikasi dan
pemeliharaan: sentromer, telomer dan unit replikasi.
1. Sentomer merupakan daerah kontriksi (lekukan) primer di bagian tengah
kromosom yang bersifat khusus dan tetap, berfungsi sebagai titik
perlekatan spindel mikrotubul yang bertanggung jawab dalam pergerakan
kromosom saat pembelahan sel. Sentromer juga digunakan sebagai tempat
melekatnya sister kromatid. Peranan sentromer merupakan komponen
kunci dalam proses segregasi kromosom. Sentromer ditandai oleh adanya
DNA repetitif (sekuen nukleotida yang berulang-ulang).
2. Telomer memiliki peranan penting dalam melindungi ujung pada kedua
lengan kromosom, yang ditandai dengan adanya urutan nukleotida yang
khas. Urutan nukleotida tersebut berulang dan bersifat spesifik pada tiap
spesies yang berperan sebagai struktur healing dan pelindung
nucleoproteinaceous pada kebanyakan telomer tumbuhan. Sama halnya
dengan sentromer, pada telomer juga ditemukan DNA repetitif. DNA
repetitif pada telomere mengikat protein yang melindungi ujung
kromosom dari degradasi serta mencegah gen hilang pada saat DNA
memendek setelah satu putaran replikasi.
3. Unit replikasi terdapat pada lekukan kedua kromosom yang berada di
sepanjang lengan disebut dengan NOR (Nucleolar Organizing Regions).
NOR terdiri dari gen rRNA 5.8S, 18S dan 28S yang terbentuk selama
interfase. Gen-gen ini membawa ekspresi yang berbeda.
5
Gambar 0.2 Representasi Struktur Kromosom Tumbuhan
6
sendiri adalah rentangan DNA atau sekuens DNA yang menentukan suatu
protein.
C. Pengertian Poliploidi
Poliploidisasi pada sel yang diberi kolkisin belum terlihat jelas untuk
dapat dihitung secara rinci jumlahnya, akan tetapi jika dilihat pada hasil
dokumentasi pemberian konsentrasi 1% pada 2 tetes menunjukkan
kenampakan kromosom yang lebih banyak dibandingkan dengan tanpa
pemberian Kolkisin. Hal ini mengindikasikan kecenderungan adanya
poliploidisasi pada tanaman zaitun. Agen pembentuk poliploidi yang sering
digunakan adalah kolkisin. Tanaman poliploid umumnya memiliki ukuran
morfologi lebih besar dibandingkan tanaman diploid.
Tabel 2 menunjukkan profil kromosom setelah pemberian kolkisin
dari konsentrasi 0% sampai dengan 1% pada pemberian kolkisin 2 tetes.
Sebagian besar kromosom terlihat menyebar dan juga lengan-lengan
kromosomya. Hasil pengamatan menunjukkan posisi kromosom sudah berada
diluar sel serta terdapatnya kenampakan kromosom yang terlihat lebih sedikit
dibandingkan control kemungkinan disebabkan oleh sel-sel tanaman zaitun
yang masih dalam tahap adaptasi pada senyawa kolkisin yang digunakan.
Sanford [9] menyebutkan bahwa kolkisin dengan konsentrasi yang tinggi atau
durasi perlakuan yang terlalu lama dapat menyebabkan kematian pada
jaringan meristem. Kolkisin dapat menurunkan viabilitas protoplas,
7
menghambat pembelahan protoplas serta mengindikasikan adanya toksisitas
pada kalus jeruk Nagami dan jeruk manis.
8
kontrolnya akibat perlakuan kolkisin 0.05 dan 0.01%. Namun, kolkisin
diketahui bersifat toksik bagi tanaman sehingga menurunkan pertumbuhan
vegetatif tanaman pasca induksi poliploid, seperti pada tanaman kacang hijau
dan jeruk Siam Simadu.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Membran sel merupakan suatu sistem membran yang lapisan terluarnya
membatasi isi sel dari lingkungannya yang disusun oleh bahan kimia lipid-
protein di mana komponen-komponennya disatukan dalam lembaran tipis
oleh ikatan nonkovalen yang berfungsi dalam mengatur pertukaran zat
antara sitoplasma dengan larutan di luar sel, menyelenggarakan pertahanan
mekanisme dan untuk memberi bentuk pada sel.
2. Kromosom merupakan struktur pembawa materi genetik berupa DNA
sebagai unit hereditas serta membawa informasi untuk aktivitas regulasi
sel. Fungsi kromosom yaitu bertanggung jawab pada pemisahan DNA
dalam jumlah yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa
sifat dari kedua orang tua pada setiap pembelahan sel serta menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel.
3. Poliploidisasi merupakan pelipatgandaan jumlah kromosom pada tanaman
yang menyebabkan perubahan pada ukuran bagian tanaman menjadi lebih
besar, sedangkan sifat-sifat tanaman yang lainnya tidak berubah. Agen
pembentuk poliploidi yang sering digunakan adalah kolkisin.
B. Saran
Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat
ini belum begitu sempurna, maka dari itu kami dari kelompok 3 dengan penuh
rendah hati mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan makalah berikutnya.
10
Daftar Pustaka
Aziz, I. R. 2019. Kromosom Tumbuhan Sebagai Marka Genetik.. 13(2) : 126. Jurnal
Teknosains.http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/teknosains/article/view/9638/
0. Diakses pada 12 September 2021
Ermayanti, dkk. 2018. Induksi Poliploidi pada Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.)
Schott) Kultivar Kaliurang dengan Perlakuan Kolkisin secara In Vitro (In vitro
Polyploid Induction on Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott) Cultivar Kaliurang
with Colchicine Treatment). Jurnal Biologi Indonesia. 14(1):92-100. https://e-
journal.biologi.lipi.go.id/index.php/jurnal_biologi_indonesia/article/download/366
7/2995. Diakses pada 10 September 2021
Handayani, dkk. 2013. Pengujian Stabilitas Membran Sel dan Kandungan Klorofil untuk
Evaluasi Toleransi Suhu Tinggi pada Tanaman Kentang (Cell Membrane Stability
Assay and Chlorophyll Content Measurement to Evaluate Heat Stress Tolerance
on Potato).J. Hort. 23(1):28-29. https://media.neliti.com/media/publications/809
13-ID-pengujian-stabilitas-membran-sel-dan-kan.pdf. Diakses pada 10 September
2021
Nurhayati, dkk. 2017. Biologi Sel dan Molekuler. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.10.http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/1
1/BIOLOGI-SEL-DAN-MOLEKULER-SC.pdf. Diakses pada 10 September 2021
Susilowati, Rina. 2019. Kajian Sel dan Molekuler. 119-121. Pena Persada. Purwokerto.
http://repository.ukrida.ac.id/bitstream/123456789/101/1/Buku%20Kajian%20Sel
%20dan%20Molekuler.pdf. Diakses pada 10 September 2021
Tuapattinaya. 2018. Analisis Kariotipe Pada Tanaman Pisang Tongkat Langit (Musa
Troglodytarum L) Serta Sumbangan Ilmiah Bagi Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan.
7(1):61. Jurnal Biology Science and Education. https://jurnal.iainambon.ac.id/ind
ex.php/BS/article/download/393/325. Diakses pasa 10 September 2021
11