SINDROM NEFROTIK
Disusun oleh:
Muhammad Ilham Fadyllah
2014901210121
PEMBIMBING
Jenny Saherna, Ns., M. Kep
Norzainah, S.Kep., Ns
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
A.
B. Pathways
Anoreksia,
Hipoksia Metabolism nausea, vomitus Nafas tidak
jaringan anaerob adekuat
Gangguan
Iskemia Produksi asam Ketidakefektif
pemenuhan
laktat an pola nafas
nutrisi
Nekrosis
Menumpuk di Ketidakseimba Volume urin
otot ngan nutrisi yang diekskresi
Ketidakefek kurang dari
tifan perfusi kebutuhan
jaringan Kelemahan, tubuh Oliguri
perifer keletihan,
mudah capek
Intoleransi
aktivitas
Tekanan darah
Beban kerja
jantung
Penurunan
curah jantung
4. Manifestasi klinik
5. Penatalaksanaan Medis
c. Diet.
Diet untuk pasien sindrom nefrotik adalah 35 kal/kgbb./hari, sebagian
besar terdiri dari karbohidrat. Diet rendah garam (2-3 gr/hari), rendah
lemak harus diberikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada pasien
dengan penyakit ginjal tertentu, asupan yang rendah protein adalah aman,
dapat mengurangi proteinuria dan memperlambat hilangnya fungsi ginjal,
mungkin dengan menurunkan tekanan intraglomerulus. Derajat
pembatasan protein yang akan dianjurkan pada pasien yang kekurangan
protein akibat sindrom nefrotik belum ditetapkan. Pembatasan asupan
protein 0,8-1,0 gr/ kgBB/hari dapat mengurangi proteinuria. Tambahan
vitamin D dapat diberikan kalau pasien mengalami kekurangan vitamin
ini.
d. Terapiantikoagulan
Bila didiagnosis adanya peristiwa tromboembolisme , terapi antikoagulan
dengan heparin harus dimulai. Jumlah heparin yang diperlukan untuk
mencapai waktu tromboplastin parsial (PTT) terapeutik mungkin
meningkat karena adanya penurunan jumlah antitrombin III. Setelah terapi
heparin intravena , antikoagulasi oral dengan warfarin dilanjutkan sampai
sindrom nefrotik dapat diatasi.
e. TerapiObat
Terapi khusus untuk sindroma nefrotik adalah pemberian kortikosteroid
yaitu prednisone 1 – 1,5 mg/kgBB/hari dosis tunggal pagi hari selama 4 –
6 minggu. Kemudian dikurangi 5 mg/minggu sampai tercapai dosis
maintenance (5 – 10 mg) kemudian diberikan 5 mg selang sehari dan
dihentikan dalam 1-2 minggu. Bila pada saat tapering off, keadaan
penderita memburuk kembali (timbul edema, protenuri), diberikan kembali
full dose selama 4 minggu kemudian tapering off kembali. Obat
kortikosteroid menjadi pilihan utama untuk menangani sindroma nefrotik
(prednisone, metil prednisone) terutama pada minimal glomerular lesion
(MGL), focal segmental glomerulosclerosis (FSG) dan sistemik lupus
glomerulonephritis. Obat antiradang nonsteroid (NSAID) telah digunakan
pada pasien dengan nefropati membranosa dan glomerulosklerosis fokal
untuk mengurangi sintesis prostaglandin yang menyebabkan dilatasi. Ini
menyebabkan vasokonstriksi ginjal, pengurangan tekanan intraglomerulus,
dan dalam banyak kasus penurunan proteinuria sampai 75 %.
Sitostatika diberikan bila dengan pemberian prednisone tidak ada respon,
kambuh yang berulang kali atau timbul efek samping kortikosteroid. Dapat
diberikan siklofosfamid 1,5 mg/kgBB/hari. Obat penurun lemak golongan
statin seperti simvastatin, pravastatin dan lovastatin dapat menurunkan
kolesterol LDL, trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL.
6. Komplikasi
Penurunan IgG, IgA dan gamma globulin sering ditemukan pada pasien
sindrom nefrotik oleh kerana sintesis yang menurun atau katabolisme yang
meningkat dan bertambah banyaknya yang terbuang melalui urine
Gagal ginjal akut disebabkan oleh hypovolemia. Oleh kerana cairan
berakumulasi di dalam jaringan tubuh, kurang sekali cairan di dalam
sirkulasi darah. Penurunan aliran darah ke ginjal menyebabkan ginjal tidak
dapat berfungsi dengan baik dan timbulnya nekrosis tubular akut.
7. Prognosis
8. Manifestasi Klinik
9. Pemeriksaan diagnostic
a. Uji urine
b. Uji darah
Albumin serum – menurun.
Kolesterol serum – meningkat.
c. Uji diagnostik
Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin.
A. Pengkajian
1. Keadaan Umum :
2. Riwayat :
Batasan Karakteristik :
1. Edema
2. Ansietas
3. Anasarka
4. Gangguan pola nafas
5. Oliguria
6. Penambahan berat badan dalam waktu singkat
7. Perubahan berat jenis urine
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis (hipoproteinemia) dan kurang asupan makanan
(anoreksia)
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
Batasan Karakteristik :
1. Bradikardia
2. Palpitasi jantung
3. Perubahan elektrokardiogram (EKG) (mis., aritmia,
abnormalitas konduksi, iskemia)
4. Takikardia
C. Intervensi Keperawatan
No. Tujuan &
Intervensi Rasional
Dx. Kriteria Hasil
1. Setelah dilakukan - Timbang berat badan - Estimasi penurunan
tindakan setiap hari dan monitor edema tubuh
keperawatan status pasien - valuasi harian
selama … x 24 - Jaga intake/asupan keberhasilan terapi
jam, diharapkan yang akurat dan catat dan dasar
kelebihan volume output penentuan tindakan
cairan tidak - Kaji lokasi dan luasnya - menentukan
terjadi dengan edema intervensi lebih
kriteria hasil : - Berikan cairan dengan lanjut
a. Terjadi tepat - mencegah edema
penurunan - Berikan diuretik yang bertambah parah
edema dan diresepkan oleh dokter - Diberikan dini
ascites pada fase
b. Tidak terjadi oliguria untuk men
peningkatan gubah ke fase
berat badan nonoliguria, dan
meningkatkan
volume urine
adekuat
2. Setelah dilakukan - Monitor kalori dan - Membantu dan
tindakan asupan makanan mengidentifikasi
keperawatan - Lakukan atau bantu defisiensi dan
selama … x 24 pasien terkait kebutuhan diet
jam, diharapkan perawatan mulut - Mulut yang bersih
ketidakseimbanga sebelum makan dapat
n nutrisi kurang - Pastikan makanan meningkatkan
dari kebutuhan disajikan secara nafsu makan
tubuh tidak menarik dan pada suhu - Meningkatkan
terjadi, dengan yang paling cocok selera dan nafsu
kriteria hasil : untuk konsumsi secara makan
a. Nafsu makan optimal - Pasien dapat
klien - Anjurkan pasien kooperatif dan
meningkat terkait dengan melakukan apa
b. Tidak terjadi kebutuhan diet untuk yang dianjurkan
hipoproteine kondisi sakit - Diet yang tepat
mia - Kolaborasi dengan ahli dapat
c. porsi makan gizi untuk mengatur meningkatkan
yang diet yang diperlukan status nutrisi pasien
dihidangkan
dihabiskan
3. Setelah dilakukan - Monitor apakah anak - Mengidentifikasi
tindakan bisa melihat bagian respon anak
keperawatan tubuh mana yang terhadap perubahan
selama … x 24 berubah tubuhnya
jam, diharapkan - Identifikasi strategi- - Respon orangtua
gangguan citra strategi penggunaan menentukan
tubuh dapat koping oleh orangtua bagaimana persepsi
teratasi, dengan dalam berespon anak terhadap
kriteria hasil : terhadap perubahan tubuhnya
a. Citra tubuh penampilan anak - Memudahkan
positif - Bangun hubungan komunikasi
b. Mendeskripis saling percaya dengan personal dengan
ikan secara anak anak
faktual - Gunakan gambaran - Mekanisme
perubahan mengenai gambaran evaluasi dari
fungsi tubuh diri persepsi citra diri
c. Mempertahan - Ajarkan untuk melihat anak
kan interaksi pentingnya respon - Membantu
sosial mereka terhadap meningkatkan citra
perubahan tubuh anak tubuh anak
dan penyesuaian di
masa depan, dengan
cara yang tepat.
D. Evaluasi
Setelah mendapat intervensi keperawatan, maka pasien dengan sindrom
nefrotik diharapkan sebagai berikut :