Anda di halaman 1dari 18

HIPERGLIKEMIK

Di susun oleh :
1. Nabila Retdina [200106077] pj materi
2. Rosidalina [200106096] pj presentasi
3. Septiana Sari [200106100] pj pertanyaan
4. Tobiqotul Istiqomah [200106104] pj materi
5. Ulfa Ningsih [200106105] pj ppt
6. Veni Olivia [200106108] pj pertanyaan
Diabetes Mellitus

Antihiperglikemik adalah kondisi kadar gula darah tinggi yang


umumnya terjadi pada pengidap diabetes melitus. Kondisi kadar gula
darah yang tinggi terjadi saat tubuh kekurangan atau tidak dapat
menggunakan hormon insulin dengan baik.
Menurut American Diabetes Assosiation (ADA) (2005), DM adalah suatu
penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan
insulin secara normal. DM terjadi ketika pankreas tidak dapat menghasilkan
insulin dalam jumlah yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang dihasilkan dengan efektif.
DM adalah satu sindroma hiperglikemia kronis yang disebabkan
oleh defisiensi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Lebih
dari 120 juta penduduk di seluruh dunia menderita DM dan
diperkirakan jumlah ini akan meningkat sehingga 370 juta
penduduk menjelang tahun 2030. DM biasanya irreversibel,
walaupun pasien masih bisa menjalani cara hidup secara normal
tetapi komplikasi akhir dari penyakit DM ini bisa menurunkan
harapan hidup (Gale dan Anderson, 2009).
01
About the Patient
You could enter a subtitle here if you need it
❏ Binguanid
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja: Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada
tingkat selular, distal reseptor insulin dan menurunkan produksi glukosa hati. Metformin meningkatkan
pemakaian glukosa oleh sel usus sehingga menurunkan glukosa dalam darah dan juga diduga menghambat
absorpsi glukosa di usus sesudah asupan makan

❏. Glitazone -Mekanisme kerja: Glitazone merupakan regulator homeostasis lipid diferensiasi adiposit dan kerja
insulin. Glitazone dapat merangsang ekspresi beberapa protein yang dapat memperbaiki sensitivitas insulin dan
memperbaiki glikemia.

❏Penghambat Alfa Glukosida


-Mekanisme kerja: Obat ini memperlambat dan pemecahan dan penyerapan karbohidrat komplek dengan
menghambat enzim alpha gulkosidase yang terdapat pada dinding entrosit yang terletak pada bagian
proksimal usus halus.
❏Sulfonilurea

❏-Mekanisme kerja: Golongan obat ini bekerja dengan merangsang sel beta pankreas untuk
melepaskan insulin yang tersimpan sehingga hanya bermanfaat pada pasien yang masih mampu
mensekresi insulin.
Insulin
Tahun 1869 Langerhans menemukan kelompok sel dalam pankreas yang
disebut sesuai namanya.
Insulin terdiri atas: dua rantai peptida, rantai -A dengan 21 asam amino dan
rantai-B dengan 30 asam amino. Insulin manusia dan insulin-insulin dari sapi
dan babi hanya berbeda sedikit dalam urutan asam aminonya.

Kerja Insulin: Insulin merupakan hormon yang penting untuk kehidupan.


Hormon ini mempengaruhi baik metabolisme karbohidrat maupun
metabolisme protein dan lemak.
Kerja Insulin dengan cara:
• Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan,
• Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif
•Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan
mencegah penguraian glikogen. “
• Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa. Semua proses
ini menyebabkan kadar glukosa darah menurun akibat pengaruh insulin.

Indikasi: Untuk pasien Diabetes Tipe 1, pemberian insulin adalah


keharusan Untuk pasien Diabetes Tipe 2, pemberian insulin juga
dibutuhkan jika diet dan/atau pemberian antidiabetika oral tidak cukup
Insulin
Dosis:
•Pada diabetes tipe 1: Pada usia pertumbuhan 0,8 -1 U/kg/hari Pada usia dewasa:
30-50 1U/hari
•Pada diabetes tipe II: 30-45 IU Insulin sebagai polipeptida hanya dapat diberikan
secara parenteral.

Efek samping:
1. Terdapat bahaya hipoglikemik akibat kelebihan dosis
2. Reaksi alergi
3. Resistensi Insulin
4. Dapat terjadi lipodistrofi pada tempat penyuntikan

Interaksi:
1. Obat-obat yang memperkecil penurunan gula darah dan menutupi gejala
suatu hipoglikemia ialah: Klorpromazin, glukokortikoid, turunan asam
nikotinat, saluretika dan simpatomimetika.
2. Obat-obat yang memperbesar penurunan gula darah oleh insulin: Bloker
reseptor b, dan siklostatika jenis siklofosfamida
PENGGOLONGAN OBAT ANTIDIABETES
HIPOGLIMIK

Sulfonilurea . ALPHA-GLUCOSIDASE
BIGUANID
INHIBITORS

MEGLITINIES THIAZOLIDINEDIO
NES
Golongan obat anti diabetes
Golongan obat anti diabetes oral adalah:

2. BIGUANIDES
1. Sulfonilurea
Obat biguanides memperbaiki kerja
Digunakan untuk insulin dalam tubuh ,dengan cara mengurangi
menurunkan glukosa darah, obat ini obat resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2 terjadi
merangsang sel beta dari pankreas untuk pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi
memproduksi lebih banyak insulin. Obat normal sehingga biguanides menghambat proses
ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe ini.
2.
Contoh : metformin, fenformin dan buformin
Contoh : klorpropamid, tolbutamid,
tolazamid, glimepirid, glibenklamid,
glipizid, gliklazid
next
3. ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS
Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga
pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus
menjadi berkurang. Bila diminum bersama dengan suntikan Insulin atau tablet
sulfonylurea, kadang bisa menyebabkan hipoglikemia.
contoh : akarbose, miglitol

4. MEGLITINIDES
Obat ini secara susunan kimiawi berbeda dengan sulfonylurea, namun cara
kerjanya sama. Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas secara
cepat dan dalam waktu singkat. Sehubungan dengan sifat cepat dan singkat
ini, maka obat ini harus diminum bersama dengan makanan.
Contoh : Repaglinide (Novonorm) dan Nateglinide (Starlix)

5. THIAZOLIDINEDIONES
Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena
bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap
insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan
lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun.
1. Sulfonilurea

Farmakokinetik
Absorbsi derivat sulfonilurea Dosis
melalui usus baik. Nifedipin (3 x 10-20 mg), Verapamil (3 x 80-120 mg),

01 02
Setelah absorbsi, obat dan Diltiazem (3-4 x 60 mg)
tersebar keseluruh
cairan ekstrasel.

Kontraindikasi
Indikasi
Hipersensitif, Porfiria,

03 04 05
Efek samping Diabetes melitus tipe
Gangguan saluran cerna dan Ketoasidosis
II ringan-sedang.
gangguan syaraf pusat. diabetik, dan koma
diabetik.
2. BIGUANID
Kontraindikasi
Biguanid tidak boleh diberikan pada kehamilan, pasien
penyakit hepar berat, penyakit ginjal dengan uremia dan
penyakit jantung kongestif dan penyakit paru dengan
hipoksia kronik.

Interaksi Obat
Beberapa obat bisa mengganggu kerja sejumlah enzim yang
digunakan metformin. Metformin jika Diabestfriends
mengonsumsi obat-obat ini:
Amilorid,Cephalexin,Cimetidine Digoxin, Procainamide,
Pyrimethamine, Quinidine,
Dosis
awal 2 x 500 mg, umumnya dosis pemeliharaan 3x 500 mg, dosis
maksimal 2,5 g.

Efek Samping
Efek samping obat diabetes ini diantaranya mual, kembung,
diare, kekurangan B12, dan sakit perut, kelelahan dan rasa
kantuk yang berlebihan Sulit bernapas Nyeri otot yang
tidak normal Masalah pencernaan, seperti muntah.
3. ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS

obat golongan alfa-glukosidase inhibitor adalah Efek SampingEfek samping obat


acarbose dan miglitol. Obat ini bekerja dengan cara diabetes ini di antaranya diare
memperlambat proses pencernaan karbohidrat. dan sakit perut.

Interaksi ObatBeberapa obat memengaruhi kerja insulin dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah
menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Dokter mungkin juga perlu memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis jika Diabestfriends juga mengonsumsi
obat-obat ini:
Obat oral diabetes, Asam salisil, Beberapa antidepresan, seperti fluoxetine dan monoamine oxidase inhibitorBeberapa
antibiotik, termasuk isoniazid dan sulfonamideBeberapa obat tekanan darah tinggi, seperti ACE inhibitor dan penyekat
reseptor angiotensin
4. MEGLITINIES
Mekanisme kerjanya Sama dengan sulfonilurea tetapi
struktur kimianya sangat berbeda. Metabolisme utamanya di
hepar dan metabolitnya tidak aktif. (Pada pasien dengan
gangguan fungsi hepar atau ginjal harus berhati-hati).

Efek samping Utamanya Hipoglikemia dan gangguan


saluran cerna
5. THIAZOLIDINEDIONES
Senyawa ini dapat mengurangi resistensi insulin, meningkatkan
sensitivitas insulin melalui peningkatan AMP kinase yang
merangsang transfort glukosa ke sel dan meningkatkan oksidasi
asam lemak. Selain itu juga menurunkan produksi glukosa hepar,
menurunkan asam lemak bebas di plasma. Senyawa ini digunakan
untuk DM tipe II yang tidak memberi respon dengan diet dan latihan
fisik. Sebagai monoterapi atau ditambahkan pada mereka yang tidak
memberi respons pada obat hipoglikemik lain .
Antihipoglikemia
Hipoglikemia, kadang-kadang sampai pada syok hipoglikemik, disamping setelah
pemberian insulin atau antidiabetika oral. Untuk mengobati ini digunakan: Gukagon
dan Diazoksida

1. Gukagon Fungsinya memasok glukosa jika dibutuhkan dan memungkinkan


suatu pemakaian asam lemak. Glukagon menaikkan penguraian glikogen dalam
hati melalui aktivasi adenilatsiklase dan dengan cara ini menaikkan kadar gula
darah.
Dosis: Pada keadaan hipoglikemia dosis rata-rata berkisar 0,5-1 mg SC, IM, IV
Efek samping: Mual, muntah, reaksi hipersensitif

2. Diazoksid Selain efeknya menurunkan tekanan darah, diazoksida menaikkan


kadar glukosa darah dengan menghambat sekresi insulin dan menaikkan
pembebasan glukosa dari hati.
Dosis: bergantung pada individu (dosis awal 5 mg/kg/hari)
Efek samping : mual, muntah , kepala pusing
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai