Anda di halaman 1dari 7

Inotek Volume 3 No.

2 Mei 2001

KARY A ALTERNATIF MAHASISW A (KAM)


BIDANG PERCET AKAN SABLON

Oleh : Haryanto
FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Tujuan pokok Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) ini adalah memberikan pengetahuan dan
ketra.npilan praktis kepada mahasiswa melalui pelatihan eetak sablon pada matakuliah pendidikan
ketrampilan di jurusan PLB. Target luaran yang diharapkan adalah (1) mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan dan teori pereetakan sablon, (2) memiliki ketrampilan praktek pereetakan sablon dari
setting, membuat klise, mengafdruk, sampai menyablon pada bahan kertas, kain, plastik, dan benda
padat, (3) menguasai manajemen dan pemasaran produk sablon, (4) Mahasiswa mampu menyusun
proposal bidang kewirausahaan eetak sablon.
Metode kegiatan adalah : (1) ceramah, menginformasikan kepada mahasiswa pengetahuan dan
prospek eetak sablon, (2) mendemonstrasikan langkah-langkah pelaksanaan praktek sablon dari
setting sampai membuat produk, (3) pemberian tugas, mahasiswa mempraktekkan pengetahuan dari
eara setting sampai meneetak berbagai maeam produk sablon, (4) diskusi membiearakan kesulitan
kesulitan dalam praktek sabloon.
Komoditas yang dihasilkan selama pelatihan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM); (1) bahan
kertas menghasilkan kartu nama, kalender, dos tempat makan, undangan, stiker, (2) bahan kain
menghasilkan kaos model, bendera, ronteklumbul-umbul, ikat kepala dan sleyer, (3) bahan plastik
menghasilkan stiker, kantong plastik, stopmap, etiket, (4) bhan benda keras menghasilkn souvenir,
papan nama, gantungan kunei.

Kata kunci : Karya Alternatif Mahasiswa (KAM)

Pendahuluan
Sejak lima tahun terakhir ini usaha-usaha kerja lulusan PLB yang mayoritas mengajar
yang bermaksud mendekatkan dunia Perguruan di Sekolah luar Biasa dengan kurikulum
Tinggi dengan dunia kerja dalam bentuk yang menekankan pada bidang kerampilan.
pelatihan ketrampilan produktif (sebagai Oleh karena itu bila mahasiswa PLB diberi
realisasi kebijakan link and match) semakin . pelatihan ketrampilan dalam matakuliah
mendapat perhatian dari banyak kalangan, baik ketrampilan diharapkan mereka dapat
oleh pihak Meneg Kependudukan dan BKKBN, memiliki ketrampilan dalam bidang jasa
Depnaker maupun Depdiknas. Hal ini dirasa industri sebagai bekal dalam menangani
makin nyata urgensinya seiring dengan semakin anak berkelainan yang membutuhkan
terbatasnya berbagai sektor lapangan kerja, ketrampilan dan mahasiswa sendiri dapat
terutama akibat situasi krisis moneter yang meneiptakan lapangan kerja kewirausahaan
terjadi saat ini. bagi lingkungan hidupnya.
Berkaitan program link and match di Sesungguhnya mahasiswa tingkat
Perguruan Tinggi, banyak ketrampilan produktif akhir di jurusan PLB telah memperoleh
yang reIevan untuk dilatihkan kepada mahasiswa sejumlah materi kuliah yang berkaitan
jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB), sesuai dengan cetak sablon sebagaimana yang telah
dengan eakupan mata kuliah yang ada dalam dikembangkan dalam matakuliah "Praktek
kurikulum muatan lokal yang dikembangkan Produksi Media Gratis". Namun karena
oleh pihak jurusan. Misalnya ketrampilan eetak masih sebatas teori maka hal 1D1
sablon. Hal ini sesuai dengan bidang lapangan menyebabkan pengetahuan, ketrampilan,

Haryanto, FIP UNY 29


Inotek Volume 3 No.2 Mei 2001

manajemen dan pemasaran bidang cetak Bahan baku yang perIu


mencetak ini masih jauh dari yang diharapkan diperkenalkan dan dipakai dalam kegiatan
oleh dunia kerja. praktek Karya Altematif Mahasiswa (KAM)
Memperhatiakan situasi dan kondisi cetak sablon meliputi : (1) klise sablon yang
tersebut, maka kegiatan pelatiahan di perusahaan terbuat dari kain monyl atau nilon yang
percetakan sablon menjadi produktif serta dibentangkan dibingkai kayu yang sering
merupakan altematif menarik untuk dipilih disebut screen atau bidangan, (2) bahan
dala-n meningkatkan ketrampilan mahasiswa baku mengafdruk film ke bidangan terdiri
karena dapat memberi pengalaman nyata tentang dari chromatine dan air hangat, ulano 60, (3)
tata cara memproduksi barang cetakan, mampu meja sablon pada permukaannya diberi
mengelola usaha, produktivitas, manajemen dan lubang dan diberi kaca. Fungsi kaca adalah
pemasaran. untuk membagi warna kalau menyablon
Beberapa alasan dipilihnya Karya lebih dari satu warna, (4) rakel untuk
Altematif Mahasiswa bidang percetakan sablon menggaruk tinta di bidangan, (5) berbagai
adalah : (1) prospek usaha percetakan sablon macam tinta sablon untuk kertas, kain,
sangat cerah, memperhatikan pangsa pasar yang plastik, (6) selotin untuk mencegah
berada dikota-kota besar dan pedesaan sekarang kebocoran screen dan kapas untuk
ini banyak membutuhkan jasa percetakan sablon, pembersih tinta di bidangan, (7) bahan yang
(2) usaha percetakan sablon tidak memerlukan akan disablon terdiri dari kain, plastik,
modal dan peralatan yang mahal, (3) bahan benda-benda keras seperti kaca, vormika
bakunya mudah diperoleh, produknya mudah dan sebagainya.
dipasarkan dan resiko rendah, (4) usaha Desain pelaksanaan program dan
percetakan sablon bisa diselenggarakan di prosedur detil kerja dalam cetak sablon
perkotaan maupun di pedesaan yang tidak adalah : (a) untuk setting, desain, dan layout
membutuhkan jaringan sumber daya listrik, (5) prosesnya sama dengan cetak/offset, (b) cara
usaha percetakan sablon tidak memerlukan pembuatan klise sablon ; bahan kain nilon
teknologi tinggi tetapi perlu adanya ketekunan dan bingkai dari kayu dengan bentuk dan
para pengusaha yang bersangkutan. ukurannya sesuai keperIuan (Gambar 1), (c)
Tujuan akhir dari Karya Altematif sebelum kain nilon di bentangkan diatas
Mahasiswa (KAM) adalah memberikan bingkai, oleskan dulu lem pada sisi bingkai
pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa sampai merata dengan aibon/castol (Gambar
dengan harapan setelah mereka mengikuti 2), (d) letakkan kain nilon diatas bingkai,
pelatihan akan dapat membuka usaha beru salah saru sisinya dicatok, lalu tariklah kain
dibidang percetakan sablon di lingkkungan yang sudah dibebatkan pada sebuah pipa
tempat tinggalnya. (Gambar 3), (e) tunggu sampai kering untuk
dibuka, lalu sisi-sisi yang lain diperlakukan
Metodologi seperti itu juga. Bingkai yang sudah diberi
Dalam pelaksanaan program kain nilon disebut bidangan atau screen,
kewirausahaan cetak sablon ini diberikan materi (Gambar 4), (f) mangafdruk film
materi pokok yang bersifat konsep atau teori kebidangan ; bahan-bahan yang dibutuhkan
manajemen kewirausahaan dan percetakan adalah mangkok, obat afdruk chromatine, air
sablon serta perancangan maupun ketrampilan panas, gambar yang sudah difilmkan,
praktek produksi dilingkungan tempat bidangan, ruang gelap yang tidak kena
tinggalnya. Secara kualitaif kurang lebih 25 % sinar/cahaya langsung (Gambar 5), (g) satu
peserta pelatihan dibekali teorilkonsep, sendok chromatine dan lima sendok air
sedangkan 75 % adalah praktek produktif dan panas yang diaduk sampai larut, jangan
perancangan. sampai tersisa butiran-butiran keeil dari
chromatine, bila sudah menyatu akan
Karya Altematif Mahasiswa Bidang Percetakan Sablon 30
Inotek Volume 3 No.2 Mei 2001
Inotek Volume
berubah menjadi seperti kuning telur, sudutnya (Gambar 21), (w) 3bila
No.2penerangan
Mei 2001
(Garnabar kurang cukup dapat menyalakan lampu neon
6), (h) larutan chromatine dibawa ke kamar di bawah meja untuk mengukur atau
gelap, oleskan karutan itu kebidangan dengan rnengetahui patokan itu. Penyablonan
kuas atau mika (Gambar 7), (I) tindihlah selanjutnya mengikuti patokan yang ada
bidangan itu dengan kaca tebal agar tidak pada meja (Gambar 22), (x) penyablonan
ada secara sederhana (Gambar 23).
udara yang masuk kecelah-celah kaca maka Metode kegiatan menerapkan
jepitlah bidangan itu dengan sponnya, sebaiknya ceramah untuk memberikan informasi
alas spon diberi alas triplex (Gambar 8), U) pengetahuan dan prospek percetakan sablon,
kemkan pada sinar matahari selarna 15 menit demonstrasi dan pemebrian tugas untuk
(Gambar 9), (k) bidangan yang telah dikenakan melaksanakan praktek cetak sablon dari
sinar matahari dibawa masuk lagi kekamar gelap pembuatan klise sarnpai pelaksanaan
lalu disiram air hangat kemudian air dingin operasional cetak sablon, metode diskusi
(Garnbar 10), (1) cucilah bidangan yang sudah diterapkan untuk membicarakankesulitan
bergambar itu dengan air sampai beberapa kali kesulitan yang dihadapai peserta latihan.
(Garnabr 11), (managerial) cara mengeringkan
cukup dijemur dimatahari, tetapi bila cuaca Hasil dan Pembahasan
mendung dengan kpas Ialu dipanggang di api Komoditas yang dihasilkan dalarn
arang (Gambar 12), (n) meja sablon pada Karya Altematif Mahasisswa (KAM) ini
permukaannya diberi lubang dan diberi kaca antara lain : (1) komponen bahan kain yang
yang berfungsi untuk membagi warna kalau mengahasilkann kaos model, jaket
menyablon lebih dari satu warna dan permukaan santai untuk kemeja, kaos olahraga ,
meja itu jangan bergelombang (Garnbar 13), (0) spanduk,
cara menyablon ; bidangan dijepit dengan engsel bendera, rontek/umbul-umbul, sleyer, ikat
yang ada di meja, bidangan di teliti telebih kepala, (2) komponen bahan plastik
dahulu agar tidak ada lagi lobang keciI, kalau menghasilkan plaket, stiker, kantung plastik,
ada harus ditutup dengan obat chromatine yang papan nama, souvenir, (3) komponen
dikuaskan (Gambar 14), (P) cat yang bahan kertas menghasilkan undangan, kartu
dipergunakan adalah ; untuk tahap pertama tinta nama, kalender, stiker, blangko dan
cetak yang dicairkan dengan terapin (Gambar etiket, (4) komponen bahan-bahan benda
15), (q) agar tidak terlalu lama keringnya keras menghasilkan papan nama, hiasan
dapat dinding, souvenir, alat-alat rumah tangga
ditarnbah obat pengering (Garnbr 16), (r) sepeti gelas, piring, dan sebagainya.
tuangkan cat yang telah dicairkan kebidangan, Kegiatan cetak sablon dan hasilnya
janagan sampai mengenai gambarnya (Garnbar ditinjau dari sisi IPTEK rnengandung unsur
17), (s) turunkan bidangan yang sudah ada aplicible dan tepat guna, sehingga memiliki
catnya itu sampai merapat kerneja sablon daya tarik tersendiri bagi masyarakat
(Gambar 18), (t) saputkan cat yang ada di konsurnen barang dan jasa. Pengembangan
bidangan itu dari atas kebawah (Garnbr 19), (u) ilmu pengetahuan, teknologi dan kerampilan
bersamaan dengan mengangkat bidangan selalu dipergunakan oleh mahasiswa dalam
kertas, saputkan yang ada di bawah itu upaya menciptakan produksi barang dan jasa
keatas agar yang Iebih baik. Oleh hal ini memerlukan
gambar klise yang ada di bidangan tidak buntu, proses maka mutlak diperlukan adanya
taburkan bedak talk atau kanji pada gambar keberanian dan sikap mental usahalbisnis
yang menempel pada meja lalu usaplah dalam rangka menghasilkan suatu barang
beberapa kali yang lebih baik, ekonomis dan marketable di
agar kering (Gambar 20), (v) letakkan kertas masyarakat.
tipis arau benda tembus sinar lainnya lalu
diukur sarna dengan benda yang akan
disablon. Kertas tersebut menjadi dasar/patokan
benda yang akan disablon dengan cara
melekatkan dengan lem atau dengan
mengisolasikan pada sudut-

Karya Alternatif Mahasiswa Bidang Percetakan Sablon 31


Dalam produksi bidang cetak sablon mengembangkan ketrampilannya kearah
konsep mahasiswa telah mengkaji berbagai jenis usaha profesional dan mandiri.
yang ditinjau dari sisi ternd model, selera pasar,
dan pemasaran produknya. Kondisi dan lingkup
pemasaran produk, percetakan sablon saat Daftar Pustaka
sekarang prospeknya sangat cerah karena Coulhoum, Calfrey C. & Finch. Alton V.
konsumennya sangat variatif mulai dari (1982), Vocational Education:
remaje/pelajar dan mahasiswa, rumah tangga, Conceps and Operational. Belmon
instansi pemerintah dan swasta banyak California: Worth Publiching
membutuhkan jasa produk dari percetakan Company.
sablon.
Secara fmansial Karya Altematif Mubyarto (1991). Etos Kerja dan Kohesi
Mahasiswa (KAM) cetak sablon ini memperoleh Sosial: Yogyakarta: Aditya Media
keuntungan yang diasumsikan produknya
banyak diminati oleh generasi muda. Biaya Petunjuk Teknis Keterampilan
produksi dari kegiatan pelatihan dapat ditekan Kewirausahaan Cetak Sablon.
karena dengan bahan tepat guna yang dibuat
sendiri, (layout, setting) sehingga harga jual Soesarsono Wijandi (1987). Pengantar
dapat diangkat menjadi lebih mahal . Disisi lain Kewirausahaan, Bandung: Sinar
prinsip teknologi tepat guna akan mampu Baru.
menembus pasaran industri kelas menngah
kebawah sehingga perusahaan mendapat Steven C. Brandt. (1991) Sepuluh Tahapan
keuntungan yang lebih tinggi. Menjadi Wirausahawan Tangguh
Melihat trend yang demikian itu maka Semarang: Dahara Prize.
sangat terbuka peluang bagi mahasiswa sebagai
calon wirausahawan baru dibidang produksi jasa Thoby Mutis. (1995). Kewirausahaanyang
percetakan sablon. Disamping peralatan yang Berproses Jakarta: Gramedia
dipergunakan relatif mudah didapat dan Widiasarana Indonesia
terjangkau, juga modal dasar, kemampuan yang
persyaratkan secara kognisi dan psikomotor
tidak dituntut terlalu tinggi, justru yang
dipentingkan adalah sikap mental usaha seperti
kesabaran ketelitian, ketekunan dan
ketrampilan.

Kesimpulan
Kegiatan Karya Alternatif Mahasiswa
(KAM) dapat memberikan nilai tambah bagi
mahasiswa yang berwujud pengetahuan dan
ketrampilan praktis. Mereka sudah mengikuti
pelatihan dan kuliah, sambi! menyelesaikan
tugas akhirnya dapat juga membuka usaha baru
yaitu percetakan sablon sederhana di tempat
tinggalnya.
Karya Altematif Mahasiswa (KAM) ini
akan ditindaklanjuti kearah kegiatan usaha
percetakan sablon secara mandiri, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat lebih

Karya Altematif Mahasiswa Bidang Percetakan Sablon 32

Anda mungkin juga menyukai