Anda di halaman 1dari 10

“RESUME TENTANG KONSEP PENELITIAN DAN PRINSIP

PENELITIAN”

Mata kuliah : Metodologi Penelitian Kesehatan

Dosen Pengampu : Ners., Husin, S.Kep.,MPH

Disusun oleh :

Mutiara Ramadhana

ERM10180079

DII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengetahuan (knowledge) diartikan sebagai kesan di dalam pikiran manusia
sebagai hasil penggunaan panca indera. Pengetahuan bertujuan untuk
mendapatkan kepastian dan menghilangkan prasangka akibat ketidak-pastian itu.
Pengetahuan itu jika disusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, dan itu selalu dapat diperiksa dan ditelaah/dikontrol dengan kritis oleh
setiap orang yang ingin mengetahuinya (objektif), maka pengetahuan itu disebut
“ilmu pengetahuan (science) (Adi, 2010).
Sedang “penelitian” sendiri adalah tiap usaha untuk mencari pengetahuan
(ilmiah) baru menurut prosedur yang sistematis dan terkontrol melalui data
empiris (pengalaman), yang artinya dapat beberapa kali diuji dengan hasil yang
sama. Kata “baru” disini bukan hanya berarti sesuatu yang tadinya sama sekali
tidak ada lalu menjadi ada (misalnya penemuan listrik), tetapi juga berarti
perbaikan atau perkembangan dari suatu pengetahuan atau ilmu pengetahuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian itu bersifat objektif (Adi,
2010).
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang mengandung unsur-unsur ilmiah
atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Penelitian ilmiah merupakan mesin yang
memproses produk ilmu pengetahuan, dan penelitian ilmiah merupakan bagian
tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari metodologi penelitian?
2. Apa saja konsep dan prinsip penelitian?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian dari metodologi penelitian
2. Mengetahui konsep dan prinsip penelitian
3. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah metodologi penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi Penelitian
Pengertian metode, berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang berarti
cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek
penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya (rosdy ruslan, 2003:24).
Penelitian atau research merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya
tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Secara umum penelitian adalah cara yang
sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan
metode ilmiah yang teratur dan tuntas (Hidayat, 2014).
Menurut Davis (1985), karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis. Suatu metode yang menunjukkan adanya proses
yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
2. Bersifat logika. Suatu metode yang digunakan dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada
bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat objektif. Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat
dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
4. Bersifat konseptual dan teoritis. Metode yang mengarahkan bahwa proses
penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan
struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
5. Bersifat empiris. Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan/fakta di
lapangan.
Metodologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus
dilalui dalam suatu proses penelitian. Atau ilmu yang membahas metode ilmiah
dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
B. Konsep-Konsep Dasar Penelitian
1. Kebenaran
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman
manusia akan alamyang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos)
maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia
akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan mengenai apa yang
dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar
memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua: secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara
modern (pendekatan ilmiah).
2. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti
Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam
penguasan prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sikap-sikap yang
harus dikembangkan seorang peneliti adalahsebagai berikut.
a. Sikap-sikap seorang peneliti
a) Objektif, Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat
pribadi dan fakta yang ada. Untuk menghasilkan penelitian yang
baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang ada di data
yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi
yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya (tidak
boleh subjektif).
b) Kompeten, Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan
teknik penelitian tertentu.
c) Faktual, Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang
diperoleh, bukan berdasarkan observasi, harapan, atau anggapan yang
bersifat abstrak.
b. Cara berpikir seorang peneliti
a) Berpikir Skeptis, Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan
bukti atau fakta yang dapatmendukung suatu pernyataan (tidak
mudah percaya).
b) Berpikir analisis, Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan
atau persoalan yangdihadapi.
c) Berpikir kritis, Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian
dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip
memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari
berbagai pengetahuan yang telah ada, serta adanya fakta dan temuan-temuan
baru sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah, atau
metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada
(Hidayat, 2014).
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
1. Ingin membuktikan teori-teori yang sudah ada.
2. Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
3. Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru.
4. Fungsi Penelitian
Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawababn terhadap
permasalahan sertamemberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah. Pemecahan dan jawaban terhadap
permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam
penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya ditemui
pada penelitian terapan (applied research).
a. Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi. Penelitian dengan
tugas mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-
gejala yang terjadi disekitar kita perlu mendapat perhatian dan
penanggulangan. Gejala dan peristiwa yang terjadi itu ada yang besar dan
ada pula yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan untuk
masa datang perlu mendapat perhatian segera.
b. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena. Penelitian dengan tugas menerangkan. Berbeda
dengan penelitian yang menekankan pengungkapan peristiwa apa adanya,
maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa jauh lebih
kompleks dan luas. Dapat dilihat dari hubungan suatu dengan hubungan
yang lain.
c. Menyusun teori
Penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena akan
menyangkut pembakuadalam berbagai instrumen, prosedur maupun
populasi dan sampel.
d. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi
Suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah
diketahui dandikumpulkan, informasi yang didapat akan sangat berarti
dalam memperkirakan kemungkinanyang akan terjadi untuk melalui masa
berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untukmeramalkan
beberapa kejadian atau situasi masa yag akan datang.
e. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.
Melalui penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-
gejala. Merancangsedemikian rupa suatu bentuk penelitian untuk
mengendalikan peristiwa itu. Perlakuannyadisusun dalam rancangan
adalah membuat tindakan pengendalian pada variabel lain yangmungkin
mempengaruhi peristiwa itu.
5. Ragam Penelitian
Arikunto (2010) merinci ragam atau jenis penelitian menurut berbagai
kategorinya itu sebagai berikut:
a. Penelitian ditinjau dari tujuan
b. Penelitian ditinjau dari pendekatan
c. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu
d. Penelitian ditinjau dari tempatnya
e. Penelitian ditinjau dari hadirnya variable
f. Penelitian kuantitatif dan kualitatif
6. Unsur-unsur Penelitian
a. Konsep
b. Proposisi
c. Teori
d. Variable
e. Hipothesa
f. Definisi operasional
C. Prinsip Penelitian
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya :
1. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip
metodologi yaitu:
a. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan
akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
b. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak
memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas
ilmiah.
c. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan
dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat)
langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda
tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya.
Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra
konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam
pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas
sehingga tidak perlu diragukan lagi,
b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian
dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah
penyelesaiannya secara lebih baik.
c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang
paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit
demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling
kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara
objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin,
dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat
merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
d. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi
penerapan metode sebagai berikut:
a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang
pada gama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling
meyakinkan maupun yang paling meragukan.
c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan
dunia.
e. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh
indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun
kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti
kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita
dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan
kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
f. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua
substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA
(jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin
yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas
ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani.
Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh.
2. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait
dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis
verifikasi yaitu:
a. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana
kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman
secara meyakinkan
b. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan
untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan
ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna
Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena
pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan
pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat
dilakukan verifikasi apapun.
3. Karl Raimund Popper
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam
prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang
telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut :
a. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan
dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori
ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran
terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang
lebih tepat.
b. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari
pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang
diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan
adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya
hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris
yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan
(justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara
kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan
itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan
empiris.
c. R. Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip
FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan
kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori
kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-
kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa
semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup
ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning,
hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila
suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka
hipotesa tersebut semakin diperkokoh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metodologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus
dilalui dalam suatu proses penelitian. Atau ilmu yang membahas metode ilmiah
dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Konsep-konsep dasar penelitian yaitu kebenaran, sikap dan cara berpikir peneliti,
tujuan penelitian, fungsi penelitian, ragam penelitian, dan unsur-unsur penelitian.
Prinsip penelitian menurut beberapa ahli yaitu, Rene Descartes, Alfred Julesayer,
dan Karl Raimund Popper.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, R. (2010). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit .

Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Makalah Metode Penelitian. Diakses pada tanggal 8 Februari 2020. dari situs
https://tugas777marulituasinaga13.wordpress.com/2016/01/07/makalah-
metodologi-penelitian/

Memahami Sebuah Konsep dan Konstruk Dalam Penelitian. Diakses pada tanggal 8
Februari 2020. dari situs
http://musliminafandi.blogspot.com/2015/10/memahami-sebuah-konsep-
dan-konstruk.html

Makalah "Metodologi Penelitian". Diakses pada tanggal 8 Februari 2020. dari situs
https://faruqtheopposition.wordpress.com/2016/09/28/makalah-
metodologi-penelitian/

Konsep-konsep Dasar Penelitian. Diakses pada tanggal 9 Februari 2020. dari situs
https://www.academia.edu/31456032/KONSEP-
KONSEP_DASAR_PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai