Kelas B
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang
tersedia untuk ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah.
Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga
turun atau semakin sedikit. Peran penawaran sangat penting dalam dunia
ekonomi, karena dapat digunakan sebagai analisis ekonomi makro.
Penawaran agregat (aggregate supply) merupakan penawaran
barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam
kegiatan perekonomian suatu negara. Penawaran agregat juga dikenal
sebagai output total, keseluruhan penawaran barang dan jasa yang
diproduksi pada tingkat harga tertentu dan dalam kurun waktu tertentu.
Besaran penawaran agregat dapat ditampilkan dengan kurva penawaran
agregat yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dan kuantitas
output yang dihasilkan perusahaan-perusahaan. Biasanya, hubungan antara
penawaran agregat dengan tingkat harga bersifat positif.
Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, maka kondisi
ekonomi terkadang sulit diprediksi. Fluktuasi kegiatan ekonomi ini dapat
dilihat dari analisis jangka panjang (SRAS) dan jangka panjang (LRAS).
Tujuan dilakukannya analisis tesebut berkaitan dengan kebijakan yang
nantinya akan diambil.
Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan yang menawarkan
barang dan jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi
memiliki harga yang kaku dalam jangka pendek, hal ini menunjukkan
bahwa hubungan penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Kurva penawaran agregat dapat menunjukkan hubungan antara
tingkat harga barang dan jasa di suatu negara dengan kuantitas barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan di negara tersebut. Bentuk kurvanya
memanjang dari kiri bawah ke kanan atas jika jangka waktunya pendek
(short run) dan memanjang dari bawah ke atas secara vertikal atau nyaris
vertikal jika jangka waktunya panjang (long run).
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kurva penawaran agregat baik
kurva penawaran agregat jangka pendek maupun jangka panjang,
Guncangan Penawaran (Supply Shock), Guncangan penawaran adalah
peristiwa mendadak yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan dan
penurunan jumlah output dalam waktu sementara. Misalnya adalah kondisi
cuaca yang mendadak buruk dan mempengaruhi output perusahaan serta
serangan militer yang menghambat output. Perubahan Sumber Harga,
Berubahnya sumber harga dapat mengubah penawaran agregat jangka
pendek. Perubahan Perkiraan Terhadap Inflasi, Jika perusahaan
memperkirakan di masa yang akan datang harga berang akan melambung,
maka mereka akan berfikir untuk tidak menjual dulu barang mereka saat
ini. Sehingga kurva penawaran agregat dapat bergeser ke kiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penawaran Agregat ?
2. Bagaimana bentuk dan pergeseran kurva penawaran agregat dengan
Asumsi Klasik ?
3. Bagaimana bentuk dan pergeseran kurva penawaran agregat dengan
Asumsi Keynesian ?
4. Bagaimana pergeseran kurva penawaran agregat terbentuk ?
5. Bagaimana bentuk persamaan matematika dalam penawaran agregat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penawaran agregat.
2. Untuk mengetahui bentuk dan pergeseran kurva penawaran agregat
dengan Asumsi Klasik.
3. Untuk mengetahui bentuk dan pergeseran kurva penawaran agregat
dengan Asumsi Keynesian.
4. Untuk mengetahui pergeseran kurva penawaran agregat terbentuk.
5. Untuk mengetahui bentuk persamaan matematika pada penawaran
agregat.
BAB II
ISI
titik Yeq. Jika titik C dan titik D dihubungkan, maka akan didapat
kurva penawaran agregat yang tegak lurus.
C. Kurva Penawaran Agregat Dengan Asumsi Keynesian
Berkaitan dengan penawaran agregat, Keynes dan pengikut-
pengikutnya (Keynesian) mengatakan bahwa kurva penawaran agregat
jangka pendek (SRAS) adalah horizontal (perfectly elastic), yang
berarti bahwa suatu jumlah output riil akan ditawarkan pada suatu
tingkat harga tertentu. Dengan perkataan lain, perusahaan akan
menawarkan berapapun jumlah barang yang diminta pada tingkat
harga yang berlaku. Pemikiran yang melandasi kurva penawaran
agregat Keynes dan pengikutnya (Keynesian) disebabkan oleh
terdapatnya pengangguran, perusahaan dapat memperoleh sebanyak
mungkin tenaga kerja tingkat upah yang berlaku. Biaya produksi rata-
rata mereka karenanya diasumsikan tidak berubah walaupun terjadi
perubahan dalam tingkat outputnya. Mereka menawarkan berapapun
yang diminta pada tingkat harga yang berlaku.
Pada sisi penawaran tenaga kerja, Keynesian menyatakan bahwa
penawaran tenaga kerja tergantung pada tingkat upah nominal dan
karena adanya serikat pekerja, tingkat upah tegar untuk turun tetapi
fleksibel untuk naik. Ide kurva penawaran tenaga kerja individu
berpangkal pada teori ekonomi mikro, bahwa bagi setiap orang,
bekerja adalah lawan dari bermalas-malas/tidak bekerja (leisure).
Seseorang ingin memperoleh keduanya pada tingkat optimal.
Andaikan sesorang dapat mengalokasikan waktunya, sebagian
(beberapa jam sehari) untuk bekerja serta sebagian lagi untuk leisure
sedemikian rupa untuk mencapai kepuasan (utility) maksimum dengan
kendala jumlah jam dalam sehari serta upah riilnya. Fungsi utility yang
dikembangkan adalah:
u = u (ye , S)
dengan u adalah utility, ye adalah pendapatan yang diharapkan
(expected income), dan S adalah leisure.
Maximize u, subject to y e = W/Pe . (T-S)
dengan T adalah waktu yang tersedia dan Pe adalah harga yang
diharapkan. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2.26.
Dalam jangka pendek, tingkat harga dan output agregat (PDB riil)
untuk menggambarkan kurva penawaran agregat jangka pendek.
Sehingga, perubahan tingkat harga akan menyebabkan output berubah
dan bergerak di sepanjang kurva. Itu tidak akan menggeser kurva ke
kanan atau ke kiri. Perubahan tingkat harga menyebabkan penawaran
agregat bergerak (tidak menggeser) kurva SRAS. Kurva akan bergeser
hanya ketika biaya produksi dan kapasitas produktif ekonomi berubah.
1) Harga input
Harga input yang lebih tinggi (seperti bahan baku dan energi)
meningkatkan biaya produksi, menggeser kurva SRAS ke kiri.
Sebaliknya, kurva SRAS akan bergeser ke kanan karena penurunan
harga input.
2) Upah nominal
4) Pajak bisnis
Kurva SRAS bergeser ke kanan ketika pemerintah memotong pajak
bisnis. Pajak bisnis yang lebih rendah mengurangi biaya produksi dan
sebaliknya; biaya produksi meningkat ketika pemerintah
menaikkannya.
5) Subsidi pemerintah
6) Kurs
Apresiasi mata uang membuat bahan baku dan barang modal impor
lebih murah bagi produsen dalam negeri. Ini mengurangi biaya
produksi dan menggeser kurva SRAS ke kanan. Efek sebaliknya
berlaku ketika nilai tukar terdepresiasi.
Contoh soal:
Diketahui:
Y = 75 P = 100
Y* = 50 Pe = 50
K = 10 L = 20
Ditanya: Mencari hubungan antara output riil (Y) dan harga riil (P)
Jawab:
P = Pe + 1/a(Y - Y*)
P = 100 + 2Y - 80
P = 20 + 2Y
Pembuktian
Y = -10 + 0,5P
-0,5P = -10 - Y
P = 20 + 2Y
Dalam jangka panjang, penawaran agregat disaografi secara
vertikal pada kurva penawaran. Persamaan yang digunakan untuk
menentukan penawaran agregat jangka panjang adalah: Y = Y*.
Dalam persamaannya, Y adalah produksi ekonomi dan Y* adalah
tingkat produksi alami ekonomi.
BAB III
KESIMPULAN
Penawaran agregat adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan tingkat harga. Penawaran agregat juga dapat diartikan sebagai
nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan dalam kegiatan
perekonomian. Dalam penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate
supply) menunjukkan kenaikan tingkat harga mendorong peningkatan output
agregat, yang mana diwakili oleh PDB riil. Sedangkan dalam penawaraan agregat
jangka panjang (long-run aggregate supply) tingkat output ditentukan oleh jumlah
modal dan tenaga kerja, serta ketersediaan teknologi. Tingkat output tidak
bergantung pada tingkat harga.
Penawaran agregat terdapat dua asumsi yang ditawarkan yaitu dari asumsi
Klasik dan asumsi Keynes. Sehingga dalam pemahaman kurva penawaran
agregat, kaum klasik mendasarkan pada asumsi bahwa penawaran agregat
berdasar pada upah riil (W/P). Kenaikan upah nominal tidak akan mengubah
penawaran agregat apabila kenaikan upah tersebut disertai dengan kenaikan harga
barang-barang yang sama besarnya dengan kenaikan upah nominal. Sedangkan
dalam Keynesian case (money illusion), p’=0 atau perubahan P tidak berpengaruh
terhadap Pe. Sedangkan labor supply hanya bergantung pada upah nominal (W).
Penawaran Agregate.
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian