Anda di halaman 1dari 3

KHUTBAH IDUL ADHA

Khutbah I
‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل‬،‫ان‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫صحْ بِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه َعلَى َمرِّ ال َّز َم‬ َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬، َ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى ُم َح َّم ٍد َسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدنَان‬ َّ ‫ َوال‬،‫َّان‬ ِ ‫ال َح ْم ُد ِ ْال َملِ ِك ال َّدي‬
‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذيْ َكانَ ُخلُقَهُ ْالقُرْ آنُ أَ َّما‬،‫ان‬ ِ ‫ان َو ْال َم َك‬ ِ ‫ك لَهُ ْال ُمنَـ َّزهُ ع َِن ْال ِج ْس ِميَّ ِة َو ْال ِجهَ ِة َوال َّز َم‬ ِ ‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل ش‬
َ ‫َر ْي‬
ۗ‫ك اَاَّل تَ ْعبُد ُْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ ٰسنًا‬
َ ُّ‫ضى َرب‬ ٰ َ‫ َوق‬:‫آن‬ ُ ْ
ِ ْ‫ القَائِ ِل فِي ِكتَابِ ِه القر‬،‫ان‬ ْ َّ ْ ْ
ِ ‫ص ْيك ْم َونَف ِسي بِتَق َوى هللاِ ال َمن‬ ُ ُ
ِ ْ‫ فَإنِّي أو‬،‫ ِعبَا َد الرَّحْ مٰ ِن‬،ُ‫بَ ْعد‬
ْ‫الذلِّ ِمنَ الرَّحْ َم ِة َوقُل‬ ُّ ‫اخفِضْ لَهُ َما َجنَا َح‬ ْ ‫ك ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَوْ ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا اُفٍّ َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َماـ َوقُلْ لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًماـ َو‬ َ ‫اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد‬
)٢٤-٢٣ :‫ص ِغ ْيرًا (اإلسراء‬ ۗ َ ‫رَّبِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّ ٰينِ ْي‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua
kewajiban dan meninggalkan semua larangan. 

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,

Di dalam beberapa ayat di atas, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk tidak
beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik kepada kedua orang tua.
Bagaimanakah berbuat baik kepada kedua orang tua? Marilah kita simak uraian berikut
ini. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya
dan memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga
sahabat Ibnu ‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata:

‫ُص ْيبَهُ َماـ ْال ُغبَا ُر‬ َ َ‫اَل تَ ْنفُضْ ثَوْ ب‬


ِ ‫ك فَي‬

“Jangan engkau kibaskan pakaianmu, sehingga kedua orang tuamu terkena debunya.”

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, Disunnahkan menaati kedua orang tua
dalam segala hal kecuali dalam perbuatan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala.
Bahkan taat dalam perkara-perkara yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan
diperintahkan. Para ulama mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua
memerintah anaknya untuk melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya,
disunnahkan bagi anak untuk menaatinya dalam hal tersebut. Namun jika hati bapak
atau ibu menjadi sedih dan sangat terpukul jika anak menyalahi keduanya dalam hal
itu, maka pada saat itulah menjadi wajib baginya untuk menaati keduanya dalam
perkara mubah tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ‫ضا ْال َوالِ َدي ِْن‬ َ ‫ضا هللاِ فِ ْي ِر‬
َ ‫ِر‬
ُ َّ ُ
ِ ‫ َو َس َخطهُ فِ ْي َسخ‬Maknanya: “Ridla Allah berada pada
)‫َط ِه َما ( َر َواهُ ال َحا ِكم والطبَ َرانِ ّي والبَ ْيهَقِ ّي في ش َعب اإل ْي َمان‬
ridla kedua orang tua dan murka Allah berada pada murka kedua orang tua” (HR al-
Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman). Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah, Banyak sekali hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan
berbakti kepada orang tua. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: )‫اس َحقًّا َعلَى ْال َمرْ أَ ِة َزوْ ُجهَا َوأَ ْعظَ ُم النَّاسُ َحقًّا َعلَى ال َّرج ُِل أُ َّمهُ (رواه الحاكم‬ ِ َّ‫ أَ ْعظَ ُم الن‬Maknanya: “Orang
yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya dan orang
yang paling agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah ibunya” (HR al-Hakim).
Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
َ ‫ أَبَا‬:‫ت ثُ َّم َم ْن؟ قَا َل‬
wasallam: ‫ك ثُ َّم‬ ُ ‫ قُ ْل‬،‫ك‬ َ ‫ أُ َّم‬:‫ ثُ َّم َم ْن؟ قَا َل‬:‫ت‬ ُ ‫ قُ ْل‬،‫ك‬ َ ‫ أُ َّم‬:‫ قَا َل‬،‫ ثُ َّم َم ْن؟‬:‫ت‬ َ ‫ أُ َّم‬:‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ َم ْن أَبَرُّ ؟ قَا َل‬:‫ت‬
ُ ‫ قُ ْل‬،‫ك‬ ُ ‫قُ ْل‬
)‫ب فَاأْل َ ْق َربُ (أخرجه أبو داود والترمذي وحسّنه‬ َ ‫ اأْل َ ْق َر‬Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang hendaknya aku (dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi
menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku
bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian
siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat
setelahnya” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya hasan).  Dipahami dari
hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti kepadanya. Hal itu
dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh kasih
sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat mengandung, rasa sakit
saat melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat
anak hingga sering kali tidak tidur di malam hari. Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin
‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang laki-laki menggendong ibunya di
punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-laki itu lalu bertanya kepada Ibnu ‘Umar:
Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai aku telah memenuhi hak ibuku? Ibnu ‘Umar
menjawab: ‫ك َعلَى ْالقَلِي ِْل َكثِ ْيرًا‬ َ ُ‫اح َد ٍة ِم ْن طَ ْلقَاتِهَا َو ٰل ِك ْن قَ ْد أَحْ َس ْنتَ َوهللاُ يُثِ ْيب‬ِ ‫“ َواَل بِطَ ْلقَ ٍة َو‬Belum, bahkan sama
sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat
melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan
Allah membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.” 
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Di antara kisah yang menunjukkan keagungan
berbakti kepada ibu adalah kisah seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-
Khawwash. Ia bercerita: “Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani
Israil pernah tersesat di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî
Isrâ-îl, karena kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun
akibat tidak mengikuti perintahnya). Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan
mengiringiku. Aku mendapatkan ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir
‘alaihissalam. Lalu aku bertanya kepadanya tentang Malik bin Anas. Ia menjawab:
“Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya tentang asy-Syafi’i. Ia
menjawab: “asy-Syafi’i adalah salah seorang awtad (para wali yang berderajat tinggi).”
Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia menjawab: “Ahmad adalah
seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya
tentang Bisyr al-Hafi. Ia menjawab: “Setelahnya, tidak ada orang yang sepertinya.” Lalu
aku bertanya kepadanya: Aku bertanya kepadamu demi Allah yang pasti ada-Nya,
siapakah Anda ini? Ia menjawab: “Aku adalah al-Khadhir.” Lalu aku bertanya
kepadanya: Apakah wasilah amal yang membuatku bisa bertemu anda? Ia menjawab:
“Karena engkau berbakti kepada ibumu.”  Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika
berbakti kepada orang tua berpahala sangat agung, maka durhaka kepada keduanya
adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‫ب‬ ُّ ُّ‫ُكل‬
ِ ْ‫الذنُو‬
)‫احبِ ِه (رواه الحاكم‬
ِ ‫ص‬َ ِ‫ فَإِنَّهُ يُ َع َّج ُل ل‬،‫ق ْال َوالِ َدي ِْن‬
َ ْ‫َخ ُر هللاُ ِم ْنهَاـ َما شَا َء إِلَى يَوْ ِم ْالقِيَا َم ِـة إِاَّل ُعقُو‬
ِّ ‫يُؤ‬  Maknanya: “Balasan dari
setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan kehendak-Nya sampai hari kiamat,
kecuali durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan mempercepat
siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim). Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah,
Termasuk berbakti kepada kedua orang tua adalah berbakti kepada orang yang dicintai
oleh bapak atau ibu setelah keduanya meninggal, dengan cara mengunjungi mereka
dan berbuat baik kepada mereka.  Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
)‫إن ِم ْن أَبَرِّ ْالبِرِّ أَ ْن يَبَ َّر ال َّر ُج ُل أَ ْه َل و ِّد أَبِ ْي ِه بَ ْع َد أَ ْن يُ َولِّـ َي (رواه مسلم‬
َّ Maknanya: “Di antara berbakti yang
paling utama adalah apabila seseorang berbuat baik kepada orang yang dicintai oleh
ayahnya setelah ayahnya meninggal” (HR Muslim). Di antara bentuk bakti kepada
kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam keduanya setelah meninggal.
Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi keduanya dengan kasih sayang
kita yang fana’ di dunia. Tapi kita ziarahi dan kita doakan agar keduanya memperoleh
kasih sayang dan rahmat Allah yang kekal. Yang demikian itu sebagai balasan karena
keduanya telah menyayangi dan mendidik kita sewaktu kecil. Tentunya, doa ini khusus
bagi bapak ibu yang Muslim, bukan bapak ibu yang meninggal dalam keadaan selain
Islam.  Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang
penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan. Amin ‫أَقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا‬
ِ ‫ إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬،‫َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬
‫َّح ْي ُم‬

Khutbah II ُ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل هللا‬.‫ َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه أَ ْه ِل ْال َوفَا‬،‫صلِّ ْي َوأُ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‬ ‫هّٰلِل‬
َ ُ‫ َوأ‬،‫اَ ْل َح ْم ُد ِ َو َكفَى‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا‬ ِ ْ‫ أُو‬، َ‫ فَيَا أَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ ن‬،ُ‫ أَ َّما بَ ْعد‬ ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ك لَه‬ ِ ‫َوحْ َدهُ اَل ش‬
َ ‫َر ْي‬
‫صلُّوا‬ َ ‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬،‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ُ‫ إِ َّن هللاَ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي‬:‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَا َل‬ َّ ‫ أَ َم َر ُك ْم بِال‬،‫َظي ٍْم‬ ِ ‫أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر ع‬
َّ ّ ٰ
‫ار ْك‬ ِ َ‫آل َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم َوب‬ َ
ِ ‫صليْتَ َعلى َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلى‬ َ َ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ
ِ ‫صلِّ َعلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى‬ َ َ ‫ اَللهُ َّم‬،‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬
ٰ
‫ اَللّهُ َّم‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ فِ ْي ْال َعالَ ِمي َـْن ِإن‬،‫آل َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم‬
ِ ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ ِ ‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
ْ ْ ْ ْ ْ ّ ٰ َ َ ْ ْ
‫ اَللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا البَاَل َء َوالغَاَل َء َوال َوبَا َء َوالفَحْ شَا َء َوال ُم ْن َك َر‬،‫ت‬ ‫أْل‬
ِ ‫ت ا حْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َوا ْم َوا‬ ‫أْل‬ ِ ‫ت وال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُم ْؤ ِمنَا‬ ِ ‫ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِّ‫ك َعلَى ُكل‬ َ َّ‫ ِإن‬،ً‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمة‬ ِ ‫صةً َو ِم ْن ب ُْلد‬ َّ ‫ ِم ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَا‬، َ‫ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَن‬، َ‫َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَائِ َد َو ْال ِم َحن‬
. َ‫ يَ ِعظ ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬،‫ان َوإِ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ شَا ِء َوال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‬
َّ ُ ْ ِ ‫إن هللاَ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس‬َّ ،ِ‫ ِعبَا َد هللا‬ ‫َي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬ ْ ‫ش‬
ْ َ ْ َ ُ ُ ْ
‫فاذكرُوا هللاَ ال َع ِظ ْي َم يَذكرْ ك ْم َول ِذك ُر هللاِ أكبَ ُر‬ ْ ُ َ

Anda mungkin juga menyukai