Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SENAM DIABETES MELLITUS TERHADAP KADAR GULA DARAH

PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2


(Di Dusun Candimulyo Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

Devi Mila Sari*Inayatur Rosyidah**H.Imam Fatoni***

ABSTRAK

Pendahuluan Masalah utama pada diabetes melitus tipe 2 adalah kurangnya respon terhadap
insulin (resistensi insulin) sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, Utnuk
mengatasi resistensi insulin pada penderita dapat dilakukan dengan carapemberian aktifitas
fisik berupa olahraga.Tujuan peneliti ini untuk mengetahui Pengaruh Senam Diabetes
Mellitus Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Diabetes Mellitus Tipe 2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode One Group Pretest Posttest design dengan pendekatan
Cross Sectional. Populasi seluruh penderita diabetes mellitus tipe 2 di Dusun Candimulyo
Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sejumlah 100 responden.
Sampel sebagian penderita diabetes mellitus tipe 2 di Dusun Candimulyo Desa Candimulyo
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang sejumlah 10 responden dengan metode Simple
Random sampling. Variabel independen yaitu senam diabetes mellitus dan variabel dependen
yaitu kadar gula darah, yang diukur dengan glukosa test. Pengolahan data yang digunakan
editing, coding, dan tabulating.Teknik analisa data menggunakan uji (wilcoxon test). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa GDA sebelum senam rendah sejumlah 4 responden (40%),
sedang sejumlah 5 responden (50%), tinggi sejumlah 1 responden (10%).GDA sesudah
senam rendah sejumlah 6 responden (60%), sedang sejumlah 4 responden (40%), tinggi
sejumlah 0 responden (0%). Hasil uji Wilcoxon Test di dapatkan nilai p<0,05yaitu p=0,008
sehingga H1 diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini Ada Hubungan Pengaruh Senam
Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.

Kata kunci: Diabetes mellitus, aktifitas

EFFECT OF DIABETES MELLITUS GYMNASTIC ON BLOOD SUGAR LEVEL IN


SUFFERER DIABETES MELLITUS TYPE 2
(In Candimulyo Hamlet, Candimulyo Village, Jombang District, Jombang Regency)

ABSTRACT

Introduction The main problem in type 2 diabetes mellitus is the lack of response to insulin
(insulin resistance) so that glucose cannot enter the cell, to overcome insulin resistance in
patients can be done by giving physical activity in the form ofexercise. The aim of the
researcher was to determine the effect of Diabetes Mellitus Gymnastics on Blood Sugar
Levels in Elderly Type 2 Diabetes Mellitus. This research method uses One Group Pretest
Posttest design method with Cross Sectional approach. The population of all sufferer type 2
diabetes mellitus in Candimulyo Hamlet, Candimulyo Village, Jombang Subdistrict,
Jombang Regency, was 100 respondents. A sample of some sufferer type 2 diabetes mellitus
in Candimulyo Hamlet, Candimulyo Village, Jombang Subdistrict, Jombang Regency,
totaling 10 respondents with Simple Random sampling method. Independent variables
namely diabetes mellitus gymnastics and the dependent variable are blood sugar levels, as
measured by glucose test. Data processing is used for editing, coding, and tabulating. Data
analysis techniques using the test (Wilcoxon test). The results showed that GDA before
gymnastics was low at 4 respondents (40%), while 5 respondents (50%), high were 1
respondent (10%). GDA after exercise is low, there are 6 respondents (60%), while 4
respondents (40%), a high number of 0 respondents (0%). Wilcoxon Test test results
obtained p value <0.05 that is p = 0.008 so that H1 is accepted. Conclusions from the
results of this study There is a Relationship between the Effect of Diabetes Mellitus
Gymnastics on Blood Sugar Levels in Type 2 Diabetes Mellitus sufferer.

Keywords: Diabetes mellitus, activity

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakitnya, mencegah komplikasi lebih


kelompok penyakit metabolik yang lanjut dan menurunkan angka morbiditas.
ditandai dengan hiperglikemia sebagai
akibat dari defek sekresi insulin, kerja Kurangnya latihan fisik atau olahraga juga
insulin atau keduanya (Perkeni, 2011, 26). merupakan salah satu faktor terjadinya
Pada diabetes melitus tipe 2 olahraga diabetes melitus tipe II. Menurut penelitian
berperan dalam pengaturan kadar gula yang telah dilakukan di Cina beberapa
darah. Masalah utama pada diabetes waktu yang lalu, jika seseorang dalam
melitus tipe 2 adalah kurangnya respon hidupnya kurang melakukan latihan fisik
terhadap insulin (resistensi insulin) ataupun olahraga maka cadangan glikogen
sehingga glukosa tidak dapat masuk ke ataupun lemak akan tetap tersimpan di
dalam sel. Permeabilitas membran dalam tubuh, hal inilah yang memicu
terhadap glukosa meningkat saat otot terjadinya berbagai macam penyakit
berkontraksi karena kontraksi otot degenratif salah satu contohnya diabetes
memiliki sifat seperti insulin. Maka dari melitus tipe II (Yunir dan Soebardi, 2008,
itu, pada saat beraktivitas fisik seperti 6).Olahraga merupakan salah satu faktor
berolahraga, resistensi insulin berkurang. risiko terjadinya DM tipe II. Anugrah
Aktivitas fisik berupa olahraga berguna (2013, 42) menunjukkan bahwa ada
sebagai kendali gula darah dan penurunan hubungan antara aktivitas olahraga dengan
berat badan pada diabetes melitus tipe 2 DM Tipe II pasien rawat jalan DM Tipe II
(Ilyas, 2011, 30). di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar. Aktivitas ringan kebanyakan
Badan organisasi dunia World Health memiliki GDP >110 dengan persentase
Organization (WHO) 2014, bahwa 93,8%, sedangkan responden yang
Diabetes Melitus (DM) diperkirakan memiliki aktivitas olahraga sedang
menjadi penyebab utama ke tujuh memiliki GDP >110 dan ≤100 yang sama
kematian di dunia pada tahun 2030. yaitu (50%). Hasil uji dengan
Jumlah kematian akibat DM diproyeksikan menggunakan uji chisquare diperoleh nilai
meningkat lebih dari 50% dalam 10 tahun p adalah 0,04 lebih kecil dari α (0,05).
ke depan. DM merupakan salah satu
masalah kesehatan yang banyak terjadi Senam diabetes mandiri dapat
pada masyarakat. Data dari studi global meningkatkan kontrol glikemik dan
menunjukan bahwa jumlah penderita exercise self care agency penderita DM
DMpada tahun 2014 telah mencapai 387 menjadi baik secara individu, khususnya
juta orang dan jumlah penderita DM ini pada kemampuan penilaian diri,
diperkirakan akan meningkat menjadi 592 kemampuan mencari pengetahuan dan
juta pada tahun 2035 (WHO, 2014). informasi penderita DM. Penderita DM
perlu meningkatkan motivasi untuk
Pengelolaan pasien DM dalam menjalani mendukung peningkatan kemampuan self
aktivitas fisik perlu diteliti karena sangat care agency terutama mengubah sikap
terkait dengan kualitas hidup klien DM pasif dan memiliki aktifitas fisik yang rutin
dalam menurunkan keluhan, dan teratur dalam rangka menjaga
mempertahankan rasa nyaman dengan kondisi kontrol glikemik menurut ) Leo
Yosdimyati 2017)
Pengelolaan penyakit DM dikenal dengan dipilihnya secara acak pada lansia
empat pilar utama yaitu penyuluhan atau diabetes melitus tipe 2 sejumlah 10
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani responden baik laki-laki maupun
atau aktivitas fisik dan intervensi perempuan. Teknik sampling pada
farmakologis. Keempat pilar pengelolaan penelitian ini menggunakan metode
tersebut dapat diterapkan pada semua jenis Simple Random sampling. variabel
tipe DM termasuk DM tipe 2. Untuk independen yaitu senam diabetes mellitus
mencapai fokus pengelolaan DM yang dan variabel dependent yaitu kadar gula
optimal maka perlu adanya keteraturan darah. Pengumpulan data di lakukan
terhadap empat pilar utama tersebut dengan cara pengambilan sampel gula
(Perkeni, 2011, 32). Salah satu kunci darah. Pengolahan data editing, coding,
sukses pengelolaan DM adalah dengan tabulating dan dilanjutkan analisa data
melaksanakan 4 pilar regimen terapi. dengan uji t-wilcoxon test.
Keteraturan pasien dalam menjalani terapi
akan membantu mengurangi resiko
komplikasi sehingga angka kematian HASIL PENELITIAN
akibat DM dapat diturunkan (Sutedjo
2010, 24). Keteraturan dalam melakukan Data Umum
aktivitas fisik memiliki pengaruh yang
paling besar dalam keberhasilan Karakteristik Responden Berdasarkan
pengelolaan DM sebesar 40% (Yoga, Usia
2011, 41). Aktivitas fisik atau latihan
jasmani yang rutin merupakan bagian Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan
penting pengelolaan DM dalam kehidupan usia di Dusun Candimulyo, Desa
sehari–hari yang terbukti dapat Candimulyo, Kecamatan Jombang,
mempertahankan berat badan, menjaga Kabupaten Jombang.
tekanan darah tetap normal, membantu
peningkatan fungsi insulin didalam tubuh, Usia Frekuensi Prosentase
dan juga meningkatkan kesejahteraan (%)
psikologi (American Diabetes Association, Usia 45-59
2004, 25). tahun 8 80.0
(middle age)
Tujuan penelitian ini untuk mengatahui Usia 60-74
tahun 2 20.0
pengaruh senam diabetes mellitus terhadap (elderly)
kadar gular darah pada penderita diabetes Total 10 100.0
mellitus tipe 2 di Dusun Candimulyo, Desa Sumber : Data Primer 2018
Candimulyo, Kecamatan Jombang,
Kabupaten Jombang. Berdasarkan dari tabel 5.1 frekuensi di
dapatkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai usia 45-59 (middle age) tahun
BAHAN DAN METODE PENELITIAN sebanyak 8 responden (80%).

Jenis penelitian ini adalah penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan


ekperiment dengan rancangan penelitian Jenis Kelamin
koralesional menggunakan One Group
Pretest Posttest. Populasi yang di Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan
gunakan dalam penelitian ini sebagai jenis kelamin di Dusun Candimulyo, Desa
subjek kasus adalah seluruh penderita Candimulyo, Kecamatan Jombang,
diabetes melitus tipe 2 di Dusun Kabupaten Jombang.
Candimulyo, Desa Candimulyo,
Kecamatan Jombang, Kabupaten
Jombang sejumlah 100 responden.
Sampel dalam penelitian ini adalah
Jenis kelamin Frekuensi Prosentase Karakteristik Berdasarkan Lama
(%) Menderita Diabetes Mellitus
perempuan 4 40.0
laki-laki 6 60.0 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan
Total 10 100.0 lama menderita diabetes melitus di Dusun
Sumber : Data Primer 2018
Candimulyo, Desa Candimulyo,
Berdasarkan dari tabel 5.2 frekuensi di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
dapatkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai jenis kelamin laki-laki Lama DM Freku Prosentase (%)
sebanyak 6 responden (60%). ensi
5-8 tahun 8 80.0
Karakteristik Responden Berdasarkan >8 tahun 2 20.0
Pendidikan Total 10 100.0
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan
pendidikan di Dusun Candimulyo, Desa Berdasarkan dari tabel 5.5 frekuensi di
Candimulyo, Kecamatan Jombang, dapatkan bahwa sebagian besar responden
Kabupaten Jombang. menderita diabetesmelitus selama 5-8
tahun sebanyak 8 responden (80%).
Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
SMA 4 40.0 Karakteristik Responden Berdasarkan
Perguruan 6 60.0 Lama Mengikuti Senam Diabetes
Tinggi Mellitus
Total 10 100.0 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan
Sumber : Data Primer 2018 lama mengikuti senam diabetes melitus di
Dusun Candimulyo, Desa Candimulyo,
Berdasarkan dari tabel 5.3 frekuensi di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
dapatkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai pendidikan taraf perguruan Lama ikut Frekuensi Prosentase (%)
tinggi sebanyak 6 responden (60%). senam
1 tahun 3 30.0
Karakteristik Responden Berdasarkan 2 tahun 4 40.0
Pekerjaan 3 tahun 2 20.0
4 tahun 1 10.0
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan Total 10 100.0
pekerjaan di Dusun Candimulyo, Desa Sumber : Data Primer 2018
Candimulyo, Kecamatan Jombang,
Kabupaten Jombang. Berdasarkan dari tabel 5.6 frekuensi di
dapatkan bahwa hampir separuh responden
Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
sudah mengikuti senam diabetesmelitus
selama 2 tahun sebanyak 4 responden
IRT 3 30.0 (40%).
Swasta 5 50.0
Data Khusus
Pegawai Negeri 2 20.0
Total 10 100.0
Karakteristik Responden Berdasarkan
Sumber : Data Primer 2018
Kadar Gula Darah Sebelum Senam
Diabetes Mellitus
Berdasarkan dari tabel 5.4 frekuensi di
dapatkan bahwa separuh responden
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi kadar gula
mempunyai pekerjaan sebagai swasta
darah sebelum senam diabetes melitus di
sebanyak 5 responden (50%).
dusun candimulyo, desa candimulyo, kriteria Kadar gula Kadar gula
kecamatan jombang, kabupaten jombang. darah sebelum darah sesudah
Frek Prosen Freku Prosenta
Kriteria Frekuensi Prosentase (%) uensi tase ensi se
Rendah 4 40.0 (%) (%)
Sedang 5 50.0 Rendah 4 40.0 6 60.0
Sedang 5 50.0 4 40.0
Tinggi 1 10.0
Tinggi 1 10.0 0 0
Total 10 100.0
Total 10 100.0 10 100
Sumber : Data Primer 2018
Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Berdasarkan dari tabel 5.7 frekuensi di nilai p=0,008
dapatkan bahwa hampir separuh responden Sumber : Data Primer 2018
mempunyai kadar glukosa sedang (200-
300 mg/dl) sebanyak 5 responden (50%). Berdasarkan hasil uji dengan
menggunakanuji Wilcoxon   Signed 
Karakteristik Responden Berdasarkan Ranks Test di dapatkan nilai p<0,05 yaitu
Kadar Gula Darah Sesudah Senam p=0,008 yang berarti bahwa ada Pengaruh
Diabetes Mellitus senam diabetes mellitus terhadap kadar
gulah darah pada penderita diabetes
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi kadar mellitus tipe 2 di dusun candimulyo, desa
glukosa darah sesudah senam diabetes candimulyo, kecamatan jombang,
melitus di dusun candimulyo, desa kabupaten jombang.
candimulyo, kecamatan jombang,
kabupaten jombang.
PEMBAHASAN
Kriteria Frekuensi Prosentase
(%) Kadar Gula Darah Sebelum Senam
Rendah 6 60.0 Diabetes Mellitus
Sedang 4 40.0
Tinggi 0 00.0 Berdasarkan tabel 5.7 berkaitan dengan
Total 10 100.0 identifikasi Kadar glukosa sebelum
Sumber : Data Primer 2018 melakukan olah raga di Dusun
Candimulyo, Desa Candimulyo,
Berdasarkan dari tabel 5.8 frekuensi di
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang
dapatkan bahwa sebagian besar responden
di dapatkan bahwa separuh responden
yang mengikuti senam mempunyai gula
mempunyai kadar glukosa dalam kategori
darah rendah (<200 mg/dl) sebanyak 6
sedang (200-300 mg/dl) sebanyak 5
responden (60%).
responden (50%). Kadar glukosa sedang
(200-300 mg/dl) ini disebabkan responden
Pengaruh Kadar Gula Darah Sebelum
belum melakukan aktifitas, dimana
Dan Sesudah Senam Diabetes Mellitus
glukosa masih belum digunakan sebagai
energi. Dan rata rata usia yang memiliki
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi glukosa
kadar glukosa sedang 45-60 tahun,
darah sebelum dan sesudah senam diabetes
berdasarkan tabel 5.1 di dapatkan bahwa
melitus di dusun candimulyo, desa
sebagian besar responden mempunyai usia
candimulyo, kecamatan jombang,
45-59 tahun sebanyak 8 responden (70%).
kabupaten jombang.
Peneliti berpendapat bahwa masalah utama
pada diabetes melitus tipe 2 adalah
kurangnya respon terhadap insulin
(resistensi insulin) sehingga glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel. Pada hasil
penelitian dapat dilihat bahwa responden
sebelum melakukan senam mempunyai 2009, 70). Berdasarkan hasil penelitian
kadar glukosa sedang sebanyak 5 yang dilakukan oleh Farida, S. (2007, 2)
responden , hal ini menunjukkan bahwa tentang hubungan diabetes mellitus dengan
tinggi nya kadar gula darah dalam tubuh di obesitas di peroleh hasil obesitas berisiko
sebabkan banyak faktor salah satunya terjadi diabetes mellitus 2,26 kali lebih
adalah usia. Kondisi menunjukkan bahwa tinggi dibandingkan dengan yang non
meningkatnya risiko DM seiring dengan obesitas sehingga angka kejadian diabetes
bertambahnya usia dikaitkan dengan mellitus lebih meningkat dengan adanya
terjadinya penurunan fungsi fisiologis obesitas.
tubuh. Fungsi sel beta pada organ pancreas
akan menurun seiring dengan Kadar Gula Darah Sesudah Senam
penambahan/peningkatan usia (Holt & Diabetes Mellitus
Kumar, 200, 40). Pada usia 40 tahun
umumnya manusia mengalami penurunan Berdasarkan tabel 5.8 berkaitan dengan
fisiologis lebih cepat. DM lebih sering identifikasi Kadar glukosa setelah
muncul pada usia setelah 40 tahun melakukan olah raga di Dusun
(Yuliasih & Wirawanni, 2009, 58), Candimulyo, Desa Candimulyo,
terutama pada usia diatas 45 tahun yang Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang
disertai dengan overweight dan obesitas. di dapatkan bahwa hampir seluruh
Trisnawati dan Setyorogo (2012, 65) responden yang mengikuti senam
menunjukkan terdapat hubungan antara mempunyai gula darah kategori rendah
umur dengan kejadian DM tipe 2 dengan (<200 mg/dl) sebanyak 6 responden (60%)
risiko pada kelompok usia <45 tahun 72% dan sebagian besar responden mempunyai
lebih rendah disbanding kelompok usia kadar glukosa sedang sebanyak 4
>45 tahun.. responden (40%). Penurunan glukosa
disebabkan banyak faktor bisa dikarenakan
Berdasarkan tabel 5.2 di dapatkan bahwa asupan nutrisi, aktifitas dan pola makan.
sebagian besar responden mempunyai jenis Peneliti berpendapat bahwa Latihan
kelamin laki-laki sebanyak 6 responden jasmani selain untuk menjaga kebugaran
(60%). Peneliti berpendapat baik pria juga dapat menurunkan berat badan dan
maupun wanita memiliki risiko yang sama memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga
besar mengalami diabetes mellitus. Karena akan memperbaiki kendali glukosa darah.
hal ini disebabkan oleh kurangnya Latihan jasmani yang dianjurkan berupa
pergerakan atau olahraga ringan latihan jasmani yang bersifat aerobik
menyebabkan kurangnya pemakaian energi seperti jalan kaki, bersepeda santai,
sehingga dapat menyebabkan kelebihan jogging, dan berenang. Latihan jasmani
energi dalam bentuk lemak, yang jika sebaiknya disesuaikan dengan usia dan
dalam jangka panjang dibiarkan akan status kesegaran jasmani. Hindarkan
menimbulkan kelebihan berat badan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau
(obesitas). Menurut Kariadi (2009) dalam bermalas malasan. Dari hasil menunjukkan
Fathmi (2012, 39), obesitas dapat membuat bahwa ada perubahan kadar glukosa darah
sel tidak sensitif terhadap insulin (resisten setelah melakukan senam, hal ini
insulin). Semakin banyak jaringan lemak disebabkan karena adanya penggunaan
pada tubuh, maka tubuh semakin resisten energi yang dibakar oleh sel yang
terhadap kerja insulin, terutama bila lemak menggunakan glukosa darah dengan
tubuh terkumpul didaerah sentral atau menggunakan katalisator insulin.
perut (central obesity). Diabetes mellitus Seseorang yang melakukan aktifitas oleh
merupakan penyakit sistematis, kronis, dan raga akan memberikan efek katalis pada
multifaktorial yang dicirikan dengan insulin sehingga glukosa darah dalam
hiperglikemia dan hiperlipidemia. Gejala tubuh mudah dibakar oleh sel. Berbeda
yang timbul adalah akibat kurangnya dengan keadaan orang yang mengalami
sekresi insulin atau ada insulin yang resistensi insulin glukosa yang tinggi
cukup, tetapi tidak efektif (Baradero, M. dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk
lemak dan akan di keluarkan dalam bentuk mempunyai kadar glukosa yang seimbang
urin dari dalam tubuh. Menurut sumber dikarenakan efektifnya insulin dalam
Depkes (2013, 48), latihan fisik pada merubah glukosa menjadi energi. Menurut
penderita DM dapat menyebabkan Yoga (2011, 41) keteraturan dalam
peningkatan pemakaian glukosa darah oleh melakukan aktivitas fisik olah raga
otot yang aktif sehingga latihan fisik secara memiliki pengaruh yang paling besar
langsung dapat menyebabkan penurunan dalam keberhasilan pengelolaan DM
kadar lemak tubuh, mengontrol kadar sebesar 40%. Aktivitas fisik atau latihan
glukosa darah, memperbaiki sensitivitas jasmani yang rutin merupakan bagian
insulin, menurunkan stress. Kurangnya penting pengelolaan DM dalam kehidupan
latihan fisik atau olahraga juga merupakan sehari–hari yang terbukti dapat
salah satu faktor terjadinya diabetes mempertahankan berat badan, menjaga
melitus tipe II. Dari hasil penelitian hampir tekanan darah tetap normal, membantu
separuh responden sudah mengikuti senam peningkatan fungsi insulin didalam tubuh,
diabetes melitus selama 2 tahun sebanyak dan juga meningkatkan kesejahteraan
4 responden (40%). psikologi (American Diabetes Association,
2004, 25).
Hubungan Pengaruh Senam
Diabetes Mellitus Terhadap Kadar
Gula Darah Pada Penderita Diabetes SIMPULAN DAN SARAN
Mellitus Tipe 2
Simpulan
Berdasrakan hasil penelitian pada tabel
5.9 menunjukan bahwa dari 10 Dari dasil penelitian Pengaruh Senam
responden diabetes mellitus mengalami Diabetes Mellitus Terhadap Kadar Gula
penurunan kadar gula darah sesudah Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Dusun Candimulyo, Desa
senam sebanyak 6 responden (60%).
Candimulyo, Kecamatan Jombang,
Kabupaten Jombang dapat di tarik
Dari hasil uji analisis dengan
kesimpulan sebagai berikut:
menggunakan uji
Wilcoxon Signed Ranks Test di dapatkan
1. Kadar glukosa responden sebelum
nilai p<0,05 yaitu p=0,008 yang berarti
melakukan senam diabetes mellitus di
bahwa ada Pengaruh senam diabetes
Dusun Candimulyo, Desa Candimulyo,
mellitus terhadap kadar gulah darah pada
Kecamatan Jombang, Kabupaten
penderita diabetes mellitus tipe 2 di dusun
Jombang di dapatkan bahwa separuh
candimulyo, desa candimulyo, kecamatan
responden mempunyai kadar glukosa
jombang, kabupaten jombang. Peneliti
dalam kategori sedang.
berpendapat bahwa adanya pengaruh kadar
glukosa dengan aktifitas olah raga sangat
2. Kadar glukosa responden setelah
erat kaitannya dengan sistem pembakaran
melakukan senam diabetes mellitus di
glukosa darah dalam sel melalui kinerja
Dusun Candimulyo, Desa Candimulyo,
insulin. Hal ini disebabkan oleh aktifitas
Kecamatan Jombang, Kabupaten
olah raga yang ringan atau kurangnya
Jombang di dapatkan bahwa hampir
pergerakan menyebabkan tidak
seluruh responden yang mengikuti
seimbangnya kebutuhan energi yang
senam mempunyai gula darah kategori
diperlukan dengan yang dikeluarkan.
rendah.
Makin tinggi jumlah kelebihan energi,
makin besar jumlah cadangan lemak yang
3. Ada Pengaruh senam diabetes mellitus
akan memperbesar ukuran tubuh
terhadap kadar gulah darah pada
seseorang. Sensitifitas insulin sangat erat
penderita diabetes mellitus tipe 2 di
kaitannya dengan aktifitas olahraga, orang
dusun candimulyo, desa candimulyo,
yang melakukan olah raga akan
kecamatan jombang, kabupaten of Diabetes Mellitus. Diabetes Care
jombang.
Depkes, RI. 2013. Pedoman Pengendalian
Saran Diabetes Melitus dan Penyakit
Metabolik Dirjen Pengendalian
1. Bagi Responden Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta
Diharapkan responden dapat mematuhi
diet yang dianjurkan serta lebih aktif Leo Yosdimyati 2017, Pengaruh Senam
dalam melakukan senam DM dan Diabetes Mandiri Terhadap Exercise
pengecekan gula darah secara rutin Self Care Agency Dan Kontrol
setiap senam DM. Glikemik Pada Penderita Diabetes
Mellitus Di Wilayah Kerja
2. Bagi Kader Puskesmas Peterongan Jombang,

Diharapkan kader dapat memberikan PERKENI. 2011. Konsensus pengelolaan


sosialisai kepada responden diabetes diabetes melitus tipe 2 di indonesia
mellitus mengenai diet dan latihan fisik 2011. Semarang: PB PERKENI.
untuk dapat memberikan dukungan
postif dan melakukan kontrol gula Sutedjo, A. Y. 2010. 5 Strategi Penderita
darah setiap dilakukan senam DM. Diabetes Mellitus Berusia Panjang.
Jogjakarta : Kanisius.
3. Bagi Dosen Dan Mahasiswa
World Health Organization (WHO) 2014.
Bagi dosen dan mahasiswa stikes icme Commission on Ending Childhood
jombang diharapkan dapat melakukan Obesity. Geneva, World Health
pengabdian masyarakat dengan Organization, Departement of
mengembangkan program penyuluhan Noncommunicable disease
dan pengetahuan tentang penyakit DM surveillance.
tipe 2.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya agar dapat


melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor lain seperti
(riwayat keluarga DM, kegemukan,
bertambahnya usia, tekanan darah
tinggi, dan etnis) yang berhubungan
dengan kejadian DM tipe 2. Dan
melakukan penelitian yang lebih
mendalam dengan cara diukur kadar
gula darah responden kelompok kasus
dan kontrol, selain itu juga dilakukan
penelitian tentang hubungan masing-
masing olahraga dengan kejadian DM
tipe 2.

KEPUSTAKAAN

ADA (American Diabetes Association).


2014. Diagnosis and Classification

Anda mungkin juga menyukai