PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Ada beberapa alasan kuat mengangkat harkat dan martabat budaya bangsa salah
satunya melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Undang-Undang tersebut disusun
sebagai penjabaran atas amanat Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi: “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Kebudayaan yang maju adalah syarat bagi
Indonesia untuk melaksanakan misi bangsa yang tertuang dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945: (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, (2) Memajukan kesejahteraan umum, (3) Mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan (4) Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Beberapa alasan kuat yang melandasi kebijakan mengangkat harkat dan martabat
budaya bangsa melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional menuju Indonesia
CERIA “Cerdas, Sehat, Bugar dan Insan Berbudaya adalah :
Pertama, dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Pasal
1 dinyatakan bahwa, “Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan
budaya dan kontribusi budaya Indonesia ditengah peradaban dunia melalui
Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan.” Usaha
Kedua, mulai tenggelamnya permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia oleh
budaya asing dikalangan masyarakat & generasi muda yang kebanyakan beralih pada
permainan online. Untuk mewujudkan tujuan di atas, salah satu program yang
dilaksanakan adalah penyelenggaraan Lomba Olahraga Tradisional dalam Pekan
Kebudayaan Nasional.
Sebagai tolak ukur pelestarian permainan budaya Indonesia dan prestasi olahraga
tradisional tersebut perlu diadakan kegiatan dalam bentuk pertandingan/perlombaan
yang kompetitif sebagai upaya untuk menumbuhkan harkat martabat bangsa melalui
kecintaan terhadap budaya Indonesia melalui olahraga tradisional “Pekan
Kebudayaan Nasional”, yang diselenggarakan di Jakarta.
B. TUJUAN
A. JADWAL KEGIATAN
C. KEPANITIAN
Kepanitian pada kegiatan ini berasal dari beberapa unsur:
Ø Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia;
Ø Dispora Provinsi/Kabupaten/Kota.
Ø KPOTI (Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia)
Ø Akademisi;
Ø Praktisi dan;
Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia
Menuju Indonesia CERIA “Cerdas, Sehat, Bugar & Insan Berbudaya”
D. WASIT DAN JURI
Untuk memberikan penilaian yang obyektif, adil serta tidak memihak kepada salah
satu peserta, maka para wasit dan juri yang telah mengikuti Pelatihan Tenaga
Kebudayaan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional yang diselenggarakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Komite Permainan
Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia.
A. PERSYARATAN PESERTA
Peserta Pekan Kebudayaan Nasional adalah utusan dari Kabupaten/Kota dari
34 Provinsi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Peserta adalah siswa SMP berusia minimal 12 tahun dan maksimal 15
tahun dibuktikan dengan identitas diri (Kartu Pelajar) dan Akta Kelahiran
per tanggal 30 Juni 2020; disesuaikan dengan KATEGORI.
b. Peserta sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dari
dokter setempat;
c. Masing-masing peserta/kontingen diwajibkan membawa perlengkapan
dan peralatan perlombaan/pertandingan;
d. Peserta diwajibkan memakai pakaian yang bernomor punggung dan
memakai sepatu olahraga;
e. Setiap Kontingen membawa bendera provinsi masing-masing sebanyak 1
(satu) buah digunakan untuk acara pembukaan (Defile);
f. Atlit dan official wajib mengisi formulir yang sudah disiapkan (lampiran)
dilengkapi dengan pas foto berwarna terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 2
(dua lembar) pada saat mendaftar (entry by name);
B. PENDAFTARAN PESERTA
1. Pendaftaran pertama untuk cabang olahraga (entry by number) yang diikuti
paling lambat tanggal 1 Juli 2020;
2. Pendaftaran ke dua berisi nama atlit (entry by name) cabang yang diikuti
tanggal 10 Juli 2020 dan menyertakan nama atlit dan indentitas diri;
3. Daftar ulang pertama dilakukan pada tanggal 20 Juli 2020 dan
menyerahkan dokumen (berkas) kepada panpel;
4. Daftar ulang kedua dilakukan pada saat peserta akan bertanding minimal
15 menit sebelum bertanding (sesuai jadwal pertandingan) kepada bagian
registrasi di venue.
D. SANKSI
E. PROTES
Kententuan protes dalam pelaksanaan pertandingan/perlombaan dapat
diperbolehkan/diperkenakan apabila:
1. Protes dapat diajukan setelah hasil pertandingan/perlombaan selesai
dengan mengacu kepada ketentuan/peraturan pertandingan;
2. Pengajuan protes hanya ditujukan kepada masing-masing panitia
pelaksana / koordinator cabor;
3. Protes diajukan secara tertulis kepada dewan hakim/Koordinator
pertandingan pada tiap cabor paling lambat 15 menit setelah pertandingan
yang diprotes selesai;
F. KETENTUAN LAINNYA
Yang dimaksud dengan ketentuan lainnya adalah hal-hal yang belum
terakomodir/diatur didalam buku ini, akan diselesaikan secara musyawarah
dan mufakat sesuai azas Sportifitas dan Fair Play.
1. EGRANG
a. Lapangan dan Bahan Baku
- Lapangan
Lapangan yang dipergunakan disarankan datar dan luas (bisa di
stadion, lapangan umum, bahkan jalan raya jika memungkinkan).
Ukuran lapangan untuk perlombaan adalah panjang lintasan 50
meter dan lebar 7,5 meter, dibagi dalam 5 lintasan masing-masing
1,5 meter.
- Bahan Baku
Bahan yang digunakan terbuat dari bambu, daerah yang sulit
mendapatkan bambu yang sesuai bisa menggunakan kayu. Secara
spesifik ukuran egrang tersebut adalah sebagai berikut :
• Tinggi = 2,5 meter
• Ukuran tempat berpijak tinggi = 50 cm
• Panjang pijakan = 20 - 30 cm
b. Pemain
- Permainan egrang diikuti oleh pria dengan mengenakan pakaian
olahraga yang pantas.
- Beregu Putra dan Putri
- Kelompok umur : Semua Usia
c. Jalannya Permainan
- Sebelum perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya untuk
menentukan kelompok umur masing-masing. Dalam meneliti
umur peserta didasarkan pada surat keterangan yang
berwenang. Hal ini dilakukan pada waktu penyelenggaraan
2. HADANG
a. Lapangan dan Bahan Baku
- Lapangan
Lapangan permainan dapat dibuat di ruangan tertutup
(stadion tertutup, gedung olahraga, gedung pertemuan) atau di
ruangan terbuka (stadion terbuka, halaman rumah/sekolah,
lapangan terbuka, jalan raya apabila memungkinkan).
Bentuk lapangan empat persegi panjang berpetak-petak.
Ukuran :
• Panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Dibagi 6 petak masing-
masing 4,5 x 5 meter.
• Lapangan permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm.
• Garis pembagi lapangan menjadi 2 bagian memanjang
disebut garis tengah.
• Area cadangan berada di samping atau pinggir lapangan
dengan batas lapangan ke area cadangan 1.5 m dari
samping atau pinggir lapangan. area cadangan terdiri dari
dua tempat di kotak pertama atau awal lapangan dan di
kotak ketiga atau akhir lapangan. Area cadangan berbentuk
persegi panjang dengan ukuran 4 x 2 m.
• pergantian pemain berada di samping atau pinggir lapangan
dengan batas lapangan ke area cadangan 1.5 m dari
samping atau pinggir lapangan. Dengan ukuran pergantian
lapangan garis lurus dengan panjang 2 m.
- Bahan Baku
Untuk kemajuan dan kenyamanan permainan atau olahraga
hadang kita membiasakan menggunakan matras seperti yang
di gunakan cabang olahraga beladiri
b. Pemain
- Pemain terdiri dari 2 regu masing-masing 5 (lima) orang dan 2
(dua) orang cadangan.
- Beregu Putra dan Putri
- Kelompok umur : semua usia
d. Lamanya permainan
Permainan berlangsung 2 x 15 menit bersih. Waktu Time Out
jam/stop watch dimatikan. Time out satu kali untuk satu regu,
masing-masing satu menit selama pertandingan. Time out diberikan
atas permintaan pelatih atau manajer kepada petugas meja. Waktu
time out posisi dicatat. Setelah time out posisi pemain seperti
sebelum time out.
e. Jalannya permainan
- Sebelum permainan dimulai diadakan undian regu, yang kalah
sebagai penjaga dan yang menang sebagai penyerang.
- Regu penjaga menempati menempati garis jaganya masing-
masing dengan kedua kaki berada di atas garis, sedangkan
regu penyerang siap untuk masuk.
- Permainan di mulai setelah wasit membunyikan peluit.
- Penyerang berusaha melewati garis di depannya dengan
menghindari tangkapan, atau sentuhan dari penjaga.
- Setiap pemain penyerang yang telah berhasil melewati seluruh
garis, dari garis depan sampai garis belakang, dan dari garis
belakng sampai garis depan langsung dapat melanjutkan
permainannya seperti semula. Demikian seterusnya permainan
berjalan tanpa berhenti, kecuali kalau diberhentikan oleh wasit
karena penyerang tersentuh/ tertangkap, waktu istirahat,
pemain membuat kesalahan dan waktu time out.
- Kaki penyerang tidak boleh keluar dari garis samping kiri atau
kanan. Jika salah satu kaki penyerang keluar dari garis
tersebut dinyatakan mati.
- Kaki penyerang yang telah menginjak garis di depannya harus
melangkah maju, apabila menarik kaki dari garis yang
diinjaknya dinyatakan salah. Penyerang yang berbalik masuk
petak dibelakangnya yang telah dilaluinya dinyatakan salah
atau mati.
- Penyerang yang telah dinyatakan salah atau mati oleh wasit,
maka permainan harus dihentikan, penyerang menjadi penjaga.
Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia
Menuju Indonesia CERIA “Cerdas, Sehat, Bugar & Insan Berbudaya”
- Penjaga berusaha menangkap/menyentuh penyerang dengan
tangan terbuka dan jari-jari tangan tidak boleh mengepal,
dalam posisi kedua kaki berpijak di atas garis.
- Penjaga tidak boleh menyentuh/menangkap penyerang yang
telah melewati garis jaganya.
- Penjaga tidak boleh menyentuh/menangkap penyerang dalam
posisi badan menghadap ke depan, sedangkan telapak
tangannya menghadap ke belakang.
- Penjaga dapat menyentuh penyerang dengan menjatuhkan
badan dengan posisi kedua kaki di atas garis.
- Penjaga dinyatakan sah menyentuh/menangkap penyerang
yang telah melewati garis dalam satu lintasan kejaran penjaga.
- Penjaga garis tengah atau sodor sentuhan/tangkapannya sah
hanya berlaku pada garis awal sampai garis belakang.
- Penggantian pemain diadakan pada saat permainan berhenti
istirahat, time out. Tiap regu diberikan paling banyak 3 kali
penggantian pemain selama pertandingan dan pemain yang
sudah di gantikan tidak boleh main di pertandingan yang sama
kecuali lawannya sudah beda.
- Penggantian regu penyerang menjadi regu penjaga atau
sebaliknya ditentukan oleh wasit dengan membunyikan peluit
setelah :
• Penjaga menyentuh/menangkap penyerang;
• Kaki penyerang keluar dari garis samping kiri atau kanan;
• Penyerang berbalik masuk petak di belakang yang telah
dilaluinya
• Penyerang yang telah menginjak garis di depannya dan
menarik kembali kakinya
• Tidak ada perubahan posisi dari penyerang pada petak di
depannya selama 2 (dua) menit.
- Pada saat babak pertama selesai maka posisi tim yang saat itu
menyerang akan melakukan penyerangan kembali dengan
posisi yang sama terakhir babak pertama selesai, yang dicatat
oleh wasit
f. Istirahat
Apabila permainan telah berjalan 15 menit wasit membunyikan
peluit tanda istirahat, dan posisi pemain dicatat. Permainan babak
ke dua dilanjutkan, posisi pemain sama seperti saat babak pertama
dihentikan. Waktu istirahat 5 (lima) menit.
h. Nilai
- Pemain yang telah berhasil melewati garis depan sampai garis
belakang diberi nilai 1 (satu).
- Pemain yang berhasil melewati garis belakang sampai garis
depan diberi nilai 1 (satu).
i. Penentuan Pemenang
Pemenang ditentukan dari besarnya nilai setelah pertandingan
berakhir selama 2 x 15 menit. Apabila kedua regu memperoleh nilai
yang sama, maka penentuan pemenang ditentukan dari regu yang
memperoleh nilai yang tertinggi pada jumlah nilai di garis depan.
3. TEROMPAH PANJANG
a. Lapangan dan Peralatan
- Lapangan
Permainan terompah panjang diadakan di lapangan terbuka dan
rata, seperti di stadion, lapangan umum, jalan raya (bila
memungkinkan). Lapangan dibuat sedemikian rupa agar dalam
pelaksanaannya tidak menghadap matahari.
Panjang lintasan : 50 meter dengan lebar 7,5 meter yang dibagi
dalam 5 lintasan (masing-masing lintasan lebar 1,5 meter).
Antara lintasan diberi garis dari kapur atau tali rafia. Ujung
lintasan diberi garis start dan garis finish
Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia
Menuju Indonesia CERIA “Cerdas, Sehat, Bugar & Insan Berbudaya”
- Peralatan
- Terompah dibuat dari balok/papan
- Jenis terompah Terompah untuk 5 orang
- Ukuran terompah :
a) Panjang terompah untuk 5 orang = 235 cm
b) Lebar terompah = 10 cm
c) Tebal terompah = 2,5 cm
d) Berat terompah 5 orang = 8 kg (sepasang).
b. Pemain
Pemain terdiri dari beregu putra dan beregu putri terdiri dari
6 orang, 5 pemain 1 cadangan. Kelompok umur semua usia
c. Jenis Perlombaan
Yang diperlombakan adalah beregu 5 orang dengan jarak 50 meter
x 2 (bolak balik). Pada saat tiba di garis sasaran, ujung terompah
belakang melewati garis, kembali ke awal dengan cara
mengangkat sepasang terompah ke atas dan meletakan ujung
terompah dibelakang garis kemudian berjalan sampai garis finish.
d. Jalannya Perlombaan
- Sebelum perlombaan dimulai, usia para peserta diteliti untuk
menentukan kelompok usia. Regu yang sudah diteliti kelompok
usianya kemudian diberi nomor yang dipasang di dada peserta
yang paling depan, dan di punggung pemain yang paling
belakang.
- Seluruh peserta dikelompokan atau dibagi dalam seri. Setiap
seri maksimal 5 regu sesuai dengan jumlah lintasan
(disesuaikan dengan jumlah regu peserta).
- Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan
masing-masing regu, dan untuk menentukan urutan
pemberangkatan dalam perlombaan. Undian sebaiknya
dilakukan pada Technical Meeting.
- Sebelum perlombaan dimulai, semua peserta dari masing-
masing regu berdiri di samping kiri terompahnya. Ujung depan
terompah diposisikan dibelakang garis start.
- Aba-aba dalam perlombaan diberikan oleh juri
pemberangkatan adalah : “ bersedia.... , siap....., ya “ ( peluit
dibunyikan atau bendera dikibarkan ).
e. Pemenang
Regu dinyatakan sebagai pemenang, apabila regu tersebut paling
cepat memasuki garis finish. Dari setiap seri atau kelompok diambil
2 (dua) regu tercepat untuk mengikuti babak berikutnya.
- Kaliber
Kaliber sumpit tidak ada standarnya tergantung kepada
besar kecilnya besi untuk boor/ besar kecilnya lobang bambu,
biasanya sebesar pensil.
- Papan Sasaran
Papan sasaran merupakan lingkaran berangka, berdiri
tegak hingga titik pusat lingkaran berada pada ketinggian 160
cm dari permukaan tanah.
- Pisir
Untuk meluruskan pembidikan, di sisi atas dari ujung
batang sumpit dipasang sepotong kawat/kayu yang sejajar
dengan batang sumpit. berfungsi sebagai pisir seperti pada
senjata api yang meluruskan tembakan peluru.
- Anak Sumpitan
Panjang anak sumpitan 20 s/d 25 cm terbuat dari bambu
atau kalam (lidi enau) atau fiber dengan diameter batang 3 mm.
Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia
Menuju Indonesia CERIA “Cerdas, Sehat, Bugar & Insan Berbudaya”
- Gabus/Spon
Pada pangkal anak sumpit dipasang gabus yang dibuat
berbentuk kerucut. Besarnya gabus harus dapat masuk pada
kaliber sumpit. Gabus ini berfungsi untuk meluruskan jalannya
anak sumpit.
c. Pemain
Pemain sumpitan di ikuti oleh atlet beregu putra. Dalam satu
regu terdiri dari 3 orang putra. Atlet beregu juga bisa menjadi atlet
perorangan dengan jarak tembakan 15 m. Setiap provinsi dapat
mengirimkan maks 2 tim/regu
d. Jalannya Permainan
- Pelaksanaan lomba akan dimulai dengan posisi berdiri bagi
setiap atlet dan bagi atlet yang mendapat giliran menyumpit
harus menyelesaikan 3 (tiga) seri dalam posisi berdiri.
- Setelah selesai semua perlombaan dalam posisi berdiri , maka
perlombaan akan dilanjutkan dalam posisi jongkok, dengan tata
laksana dan system yang sama seperti posisi berdiri hingga
perlombaan selesai bagi atlet yang mendapat giliran tersebut.
- Didalam olah raga sumpitan setiap posisi berdiri maupun posisi
jongkok masing masing terdiri dari 3 (tiga) seri dan setiap seri
terdiri dari 10 (sepuluh) anak sumpit. Sehingga dalam masing-
masing posisi setiap atlet akan menyumpit sebanyak 30 (tiga
puluh) anak sumpit.
- Cara perhitungan nilai/ score adalah dengan cara
menjumlahkan nilai/score yang diperoleh atlet dalam semua
seri, baik posisi berdiri maupun posisi jongkok.
f. Pemenang
Penentuan pemenang ditentukan berdasarkan total nilai/score
posisi berdiri dan posisi jongkok dalam setiap jarak atau seluruh
jarak yang diperlombakan. Apabila terjadi total/nilai score dengan
jumlah sama maka pemenangnya adalah dengan membandingkan
angka-angka yang diperoleh dimulai dari angka 10 (sepuluh) dan
seterusnya kebawah.
g. Pemimpin Pertandingan
Wasit sebaiknya berjumlah 3 (tiga) orang, yang terdiri atas 1 (satu)
orang wasit kepala yang bertugas langsung memimpin
5. GASING
a. Lapangan dan Peralatan
Lapangan gasing adu pukul dan berajaan adalah lapangan tanah liat
keras atau lapangan beraspal, berbentuk persegi panjang berukuran
8m X 8m dengan lingkaran putih bergaris (dicat warna terang),
dengan diameter sbb (gambar terlampir);
a) Lingkaran dalam berdiameter 0,5 m
b) Lingkaran tengah berdiameter 1 m
c) Lingkaran luar berdiameter 5 m.
0,5 M
3M
b. Peralatan
1). Ukuran gasing adu pukul dan berajaan sebagai berikut :
a) Diameter lingkaran + 9 cm
b) Tinggi gasing minimum 8 Cm , maksimum 12 Cm
c) Berat dan bentuk bebas
2) Ukuran gasing beturai/ putar sebagai berikut :
a) Diameter lingkaran + 9 cm
b) Tinggi,berat dan bentuk gasing bebas
3) Tali Gasing terbuat dari daun pandan,rami,kulit kayu, yg dipintal
menjadi tali. Panjang dan besar tali disesuaikan dengan
kebutuhan gasing dan pemakaiannya, serta pangkal tali tersebut
agak lebih besar berangsur angsur mengecil sampai ke ujung tali.
c. Jenis Perlombaan
Sistem pertandingan yang digunakan adalah system gugur dengan
kategori :
1. Kategori adu pukul beregu
2. Kategori adu turai/ putar perorangan
7 ½ meter
15 Meter
b. Peralatan
Bahan dari kayu atau balok dimana permukaan tempat berpijak dibuat rata.
Spesifikasi alat sebagai berikut :
1) Bahan : Kayu
2) Ukuran balok :-panjang = 25 cm
-Lebar = 9 cm
-Tinggi/tebal = 4 cm
3) Berat balok : 50 gr – 100 gr
4) Bendera juri : 30 x 30 cm (ukuran tidak mutlak)
c. Pemain
1) Permainan lari balok dilakukan secara etafet berkelompok 4 orang pemain
dalam satu regu
2) Permainan lari balok bisa dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan atau
beregu campuran (2 orang pemain putra dan 2 orang pemain putri)
f. Petugas
Petugas perlombaan terompah panjang pertugas terdiri dari :
1) Juri Keberangkatan = 1 orang
2) Juri Balikan = 1 orang
3) Pengawas Keberangkatan dan Kedatangan = 2 orang
4) Pengawas Lintasan = 5 orang
5) Petugas Pemanggil peserta = 1 orang
6) Petugas Sekretariat pendaftaran peserta = 2 orang
g. Petunjuk Perwasitan
Untuk melancarkan jalannya permainan terompah panjang, diperlukan petugas
sebagai juri pemberangkatan, juri balikan, pengawas keberangkatan dan
kedatangan, pengawas lintasan, petugas pemanggil peserta serta pencatat
peserta. Dengan tugas sebagai berikut :
1) Juri Pemberangkatan bertugas :
a) Memberi aba-aba pada pemberangkatan peserta/regu dengan
mempergunakan bendera start atau peluit
b) Sebelum start dimulai, juri pemberangkatan memanggil peserta untuk
berdiri di belakang garis start dalam lintasan masing-masing
c) Mengingatkan balok peserta tidak menginjak atau melewati garis start.
d) Dalam memberikan aba-aba, juri pemberangkatan mengambil tempat
sejajar atau disamping kiri peserta
e) Aba-aba diberikan adalah : “ Bersedia..., siap...., ya.. “ atau kata “ya”
diganti dengan suara Peluit atau kibaran bendera start.
f) Juri pemberangkatan dapat menentukan sah atau tidak sah start yang
dilakukan oleh setiap peserta apabila balok peserta sudah memasuki
lintasan perlombaan terlebih dahulu
g) Juri pemberangkatan mengawasi jalannya permainan dari start sampai
ke garis finish sampai dengan selesai permainan itu selesai.
h) Juri lintasan memutuskan pemenang pada saat selesai perlombaan.
Buku Petunjuk Teknis (Juknis) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
acuan dalam penyenggaraan, bagi panitia penyelenggara dan stakeholder
dalam mengikuti dan melaksanaan kegiatan ini.
Peraturan yang belum tercantum/tertuang dalam petunjuk teknis ini akan diatur
dalam peraturan tambahan untuk bahan masukan di event-event berikutnya.