Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI CERAMAH DENGAN

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG COVID-19

Nabilah Eka Finia¹, Ima Rahmawati,S.Kep.Ns.,M.Si.² ,


Moch.Achwandi,M.Kep.³

1)
Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
2)
Dosen Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
3)
Dosen Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Email:nabilaheka82@gmail.com

ABSTRAK
Coronavirus merupakan keluarga virus coronavirus dikarenakan memiliki tonjolan
berbentuk karangan bunga di selubung virus (Zhong et al., 2020). Jenis baru coronavirus yaitu
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) menyerang sistem
pernafasan mengakibatkan pneumonia pertama kali ditemukan pada penghujung Desember
2019 dari pasar seafood Huanan di Wuhan, Provinsi Hubei China (Bogoch, et al, 2020)..Desain
penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. .
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat RT 01 di Dusun Sengkan Desa Sumber
Gareng Kecamatan Sukorejo. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang. Instrumen
penelitian yaitu dengan menggunakan kueisioner yang berisi soal mengenai COVID-
19.Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian dari responden mempunyai pemahaman
baik sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui ceramah sebanyak 38 responden (76%).
Hasil uji Wilcoxon signed rank test jika signifikan (ρ) < 0,05 (tingkat kesalahan 5%) maka H0
ditolak, begitu juga sebaliknya jika ρ value > 0,05 maka H1 diterima. Dalam penelitian ini
didapatkan signifikan sebesar 0,000 maka ρ value < 0,05 yang artinya ada pengaruh pendidikan
kesehatan melalui ceramah terhadap tingkat pengetahuan masyarakat tentang COVID-19. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan baik akan di ikuti dengan baiknya tingkat pengetahuan
masyarakat tentang covid-19
Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan,Tingkat Pengetahuan,COVID-19
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION THRUGH LECTURES WITH


COMMUNITY KNOWLEDGE LEVEL ABOUT COVID-19
At RT 01 Sengkan Hamlet,Sukorejo village,Sukorejo district,Pasuruan Regency
Coronavirus is a family of coronavirus viruses because it has a garland-shaped protrusion on the
viral envelope (Zhong et al., 2020). A new type of coronavirus, namely Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) attacks the respiratory system causing pneumonia,
which was first discovered at the end of December 2019 from the Huanan seafood market in
Wuhan, Hubei Province, China (Bogoch, et al, 2020). The research design used was observational
analytic with a cross sectional approach. . The population in this study was the entire community
of RT 01 in Sengkan Hamlet, Sumber Gareng Village, Sukorejo District. The sample in this study
were 50 people. The research instrument is using a questionnaire containing questions about
COVID-19. Based on table 4.5 shows that some of the respondents have a good understanding
after being given health education through lectures as many as 38 respondents (76%). Wilcoxon
signed rank test results if significant (ρ) < 0.05 (error rate 5%) then H0 is rejected, and vice versa
if value > 0.05 then H1 is accepted. In this study, it was found to be significant at 0.000, so value
<0.05, which means that there is an effect of health education through lectures on the level of
public knowledge about COVID-19. This shows that good health education will be followed by a
good level of public knowledge about covid-19
Keywords: Health Education, Knowledge Level, COVID-19
PENDAHULUAN protokol kesehatan karena kurangnya
Coronavirus merupakan keluarga pengetahuan masyarakat.
virus coronavirus dikarenakan memiliki
Menurut angka terbaru dari Organisasi
tonjolan berbentuk karangan bunga di
Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus
selubung virus (Zhong et al., 2020). Jenis
Covid-19 di seluruh dunia telah melampaui
baru coronavirus yaitu Severe Acute
90 juta kasus, tepatnya mencapai 90.054.813
Respiratory Syndrome Coronavirus-2
termasuk 1.945.610 kematian, yang
(SARS-CoV-2) menyerang sistem
dilaporkan ke WHO.AS tetap menjadi negara
pernafasan mengakibatkan pneumonia
dengan jumlah kasus dan angka kematian
pertama kali ditemukan pada penghujung
tertinggi di dunia. Menurut angka terbaru dari
Desember 2019 dari pasar seafood Huanan
KEMENKES jumlah kasus COVID-19 di
di Wuhan, Provinsi Hubei China (Bogoch, et
Indonesia positif 1.398.578 sembuh
al, 2020). Badan Kesehatan Dunia
1.216.433 meninggal 37.932. Menurut angka
kemudian menamainya Coronavirus
terbaru data kasus COVID-19 di Pasuruan
Disease (COVID-19), dan telah menyebar ke
ODP = 1370 PDP = 487 POSITIF = 647
lebih dari 200 negara termasuk Indonesia.
SEMBUH = 402 MENINGGAL=67.
Banyak masyarakat Indonesia khususnya di
Berdasarkan studi pendahuluan pada
pedesaan belum paham mengenai penyakit
tanggal 19 februari 2021 didapatkan data
COVID-19 masyarakat kurang mengetahui
kasus COVID-19 di Puskesmas Sukorejo
pengertian,penyebab,penularan,pencegahan
pada tahun 2020 dengan jumlah penemuan
sehingga banyak yang meremehkan bahkan
278 orang,sedangkan jumlah target
tidak mempercayai adanya COVID-19
penemuan di dusun Sengkan desa Sukorejo
banyak yang acuh tak acuh,mengabaikan
sebanyak 50 orang. Data terbaru tahun 2021
pada bulan januari – februari sebanyak 50 diyakini sangat cepat menyerang dan

orang yang terkena COVID-19 di dusun menginfeksi tubuh manusia. Menurut

Sengkan desa Sukorejo. Dari hasil (Listiani 2015) berdasarkan bukti ilmiah

wawancara dengan Kader 50 warga yang yang telah ditemukan, Virus Corona dapat

terkena COVID-19. Didapatkan sebanyak 25 menular dari manusia ke manusia melalui

warga tidak mengetahui apa itu COVID-19 percikan batuk/bersin (droplet), tidak

dan pencegahan awal seperti apa, mereka melalui udara. Orang yang paling berisiko

hanya mengetahui gejala umum seperti tertular penyakit ini adalah orang yang

demam,batuk,sesak nafas,dan tidak bisa kontak erat dengan pasien COVID-19. Pada

menggunakan indra penciuman dan perasa. kasus pandemi covid-19 indonesia,

pengetahuan masyarakat tentang covid-19


Salah satu upaya untuk memberikan
sangat diperlukan sebagai dasar masyarakat
pengetahuan pada masyarakat tentang
dalam menunjukan perilaku pencegahan
COVID-19 adalah pendidikan kesehatan.
covid-19.
Pendidikan kesehatan memerlukan media

dalam penyampaian materi yang akan Tindakan pencegahan merupakan

diberikan salah satunya dengan kunci penerapan di pelayanan kesehatan

menggunakan Ceramah. Mobilitas dan masyarakat. Langkah pencegahan di

masyarakat yang tinggi dan padat masyarakat adalah dengan menjaga

penduduk menyebabkan persebaran kasus kebersihan tangan menggunakan hand

positif COVID-19 di provinsi Indonesia sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor.

tergolong cepat (Mashabi, 2020). SARS- Cuci tangan dengan sabun jika tangan

COV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang terlihat kotor. Menghindari menyentuh

hanya berukuran sekitar 120 nanometer, mata, hidung dan mulut. Dan menerapkan
etika batuk atau bersin dengan menutup

hidung dan mulut dengan lengan atas bagian

dalam. Memakai masker dan menjaga jarak

(minimal 1 meter) dari orang lain.


METODE PENELITIAN Berdasarkan table 4.1 diketahui sebagian
Desain penelitian yang digunakan besar usia responden yaitu 36-55 tahun
adalah analitik observasional dengan sebanyak 27 orang (54,0 %)
pendekatan cross sectional. Populasi dalam
Tabel 4. 2. Karakteristik Responden
penelitian ini adalah seluruh masyarakat RT Berdasarkan Tingkat Pendidikan

01 di Dusun Sengkan Desa Sumber Gareng Pendidikan Frekuensi Presentase


(f) (%)
Kecamatan Sukorejo. Sampling dalam
Tidak 6 12.0%
penelitian ini menggunakan teknik sekolah 14 28.0%

Konsekutif Sampling. SD 19 38.0%


SMP 11 22.0%
Penelitian ini menggunakan instrumen SMA

dalam pengumpulan data yaitu dengan Total 50 100.0%

menggunakan kueisioner yang berisi soal

mengenai COVID-19. Berdasarkan table 4.2 diketahui sebagaian

besar tingkat pendidikan responden yaitu


HASIL PENELITIAN
SMP sebanyak 19 orang (38,0 %)
Tabel 4. 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Tabel 4. 3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Informasi COVID-19
Usia Frekuensi (f) Presentase
(%) Informasi Frekuensi Presentase

17–25 thn 13 26.0 % COVID-19 (f) (%)

26-35 thn 9 18.0 % Ya 34 68.0%

36-55 thn 27 54.0 % Tidak 16 32.0%

Total 50 100.0% Total 50 100.0%


Berdasarkan table 4.3 diketahui sebagaian Kurang 0 0%

besar responden sudah mendapat informasi Total 50 100.0%

COVID-19 yaitu 34 orang (68,0 %)


Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa

Tabel 4. 4. Distribusi frekuensi sebagian dari responden mempunyai


Pemahaman Responden sebelum
dilakukan pendidikan kesahatan melaui pemahaman baik sesudah diberikan
ceramah Tanggal 25 september – 20
pendidikan kesehatan melalui ceramah
september 2021

Pengetahuan Frekuensi Presentase sebanyak 38 responden (76%)

(f) (%)
Tabel 4. 6. Tabulasi perbedaan
Baik 15 30.0% pemahaman responden sebelum dan
Cukup 24 48.0% sesudah dilakukan pendidikan kesahatan
Kurang 11 22.0% melalui ceramah

Total 50 100.0% Sebelum Sesudah


Pengeta Freku Prese Freku Prese
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa huan ensi ntase ensi ntase
(f) (%) (f) (%)
setengah dari responden mempunyai
Baik 15 30.0% 38 76.0%
pemahaman yang cukup sebelum diberikan
Cukup 24 48.0% 12 24.0%
pendidikan kesehatan melalui ceramah Kurang 11 22.0% 0 0%
Total 50 100.0 50 100.0
sebanyak 24 responden (48%).
% %
Tabel 4. 5. Distribusi frekuensi
Pemahaman Responden sesudah
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan
dilakukan pendidikan kesahatan melaui
ceramah Tanggal 25 september – 20 bahwa terdapat perbedaan pemahaman
September 2021
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
Pengetahuan Frekuensi Presentase
(f) (%) kesehatan dimana pemahaman sebelum

Baik 38 76.0% diberikan pendidikan kesehatan melalui


Cukup 12 24.0%
ceramah terdapat 15 responden mempunyai Sengkan Desa Sukorejo Kecamtan Sukorejo

pemahaman baik dan setelah diberikan Kabupaten Pasuruan Hasil penelitian pada

pendidikan kesehatan melalui ceramah tabel 4.4 sebelum diberikan pendidikan

terdapat 38 responden yang mempunyai kesehatan melalui ceramah menunjukkan

pemahaman baik, pada pemahaman yang bahwa setengahnya responden mempunyai

cukup sebelum diberikan pendidikan pemahaman cukup sebelum diberikan

kesehatan melalui ceramah terdapat 24 pendidikan kesehatan melalui ceramah

responden dan setelah diberikan pendidikan sebanyak 24 responden (48%).

kesehatan melalui ceramah terdapat 12


Pada penelitian sebelum diberikan
responden, sedangkan untuk responden yang
perlakuan menunjukkan sebagian dari
mempunyai pemahaman kurang sebelum
responden mempunyai pengetahuan cukup.
pendidikan kesehatan melalui ceramah
Menurut peneliti pengetahuan responden
terdapat 11 responden dan setelah diberikan
cukup dikarenakan pengalaman dan
pendidikan kesehatan melalui ceramah tidak
informasi yang menjadi faktor pendukung
ada responden yang mempunyai pemahaman
dalam memperoleh pengetahaun meskipun
kurang
masyarakat memiliki pengetahuan yang

PEMBAHASAN berbeda-beda mengenai COVID-


Pemahaman Responden Sebelum 19,pencegahan maupun penanganannya.
Diberikan Pendidikan Kesehatan Melalui Pengetahuan individu dapat berubah dengan
Ceramah diperolehnya tambahan

Pemahaman responden sebelum informasi.Pendidikan kesehatan membantu

diberikan pendidikan kesehatan memalui seseorang untuk memperbaiki kesadaran

ceramah pada masyarakat di RT 01 Dusun untuk meningkatkan pengetahuan yang


mengarahkan cara-cara hidup sehat menjadi pendidikan kesehatan pengetahauan

kebiasaan hidup sehari - hari. Media ceramah responden meningkat sehingga diasumsikan

merupakan salah jenis media yang digunakan bahwa informasi yang diberikan

pada pendidikan kesehatan yang melibatkan tersampaikan dengan baik kepada responden.

pendengaran dan penglihatan sekaligus Seseorang yang memberikan perhatian

dalam satu proses. terhadap suatu informasi baik secara sadar

maupun tidak sadar yang ditangkap oleh


Pemahaman Responden Setelah
Diberikan Pendidikan Kesehatan Melalui indra penglihatan dan pendengaran, hal
Ceramah
Pemahaman responden setelah tersebut akan diuraikan menjadi sinyal-sinyal

diberikan pendidikan kesehatan melalui yang dipersepsikan dan di simpan dimemori

ceramah pada masyarakat di RT 01 Dusun jangka pendek maupun di memori jangak

Sengkan Desa Sukorejo Kecamtan Sukorejo panjang. Informasi yang di sampaikan

Kabupaten Pasuruan Hasil penelitian pada berulang-ulang dan terus menerus dan

tabel 4.5 setelah diberikan pendidikan bertahap akan diserap individu sehingga

kesehatan melalui ceramah menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan responden.

bahwa sebagian mempunyai pemahaman Memori pengindraan ini tidak berfungsi

baik sebanyak 38 responden (76%). untuk mempelajari informasi, tetapi

memperhatikan informasi dan mengenali


Berdasarkan penelitian ini
polanya sehingga akan meningkatkan
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan atau pengetahuan sesuai konten
setelah pendidikan kesehatan melalui
yang dipelajari.
ceramah lebih besar daripada sebelum

diberikan perlakuan. Hal tersebut peneliti

berpendapat bahwa setelah diberikan


Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Tentang COVID-19 tentang COVID-19 . Media ceramah yang

Hasil penelitian pada tabel 4.6 diikuti dengan penjelasan dari peneliti

menunjukkan diperoleh data sebelum mengenai isi yang menyebabkan responden

diberikan pendidikan kesehatan melaui menyerap informasi melalui indera

ceramah sebanyak 15 responden (30.0%) penglihatan dan pendengaran. Media

yang mempunyai pemahaman baik, 24 ceramah ini digunakan untuk membantu

responden (48%) dengan pemahaman cukup mengarahkan perhatian sadar dan

dan 11 responden (22.0 %) dengan mengaitkan pengetahuan awal dengan

pemahaman kurang. Setelah diberikan informasi yang baru yang diterima lewat

pendidikan kesehatan melalui ceramah pengindraan. Apabila perhatian untuk

menjadi 38 responden (76.0%) dengan mengindra stimulus tersebut ditingkatkan,

pemahaman baik, 12 responden (24.0%) maka alat pengindra akan mengumpulkan

dengan pemahaman cukup dan tidak ada lebih banyak informasi yang tidak berkaitan.

responden yang mempunyai pemahaman Kemudian informasi yang didapatkan akan

kurang. mengirimkan ke sistem memori untuk

memberikan dan mengorganisasikan makna


Hasil penelitian diatas ialah terdapat
informasi tersebut. Bila informasi atau
pengaruh pendidikan kesehatan melalui
stimulus tersebut tidak tersebut tidak
ceramah terhadap tingkat pengetahuan
diperhatikan maka akan terlupakan namun
masyarakat tentang COVID-19 ini bisa
bila diperhatikan maka informasi akan di
dilihat dari hasil SPSS dengan uji wilcoxon
transfer ke sistem ingatan jangka pendek
signed rank test. Dalam hal ini peneliti
maupun sistem ingatan jangka panjang yang
berpendapat bahwa pendidikan kesehatan
menghasilkan suatu pengetahuan bagi Sukorejo Kecamtan Sukorejo Kabupaten

responden. Peningkatan pengetahuan ini Pasuruan dengan hasil uji Wilcoxon

dapat mengubah dalam mengerti dan signed rank test didapatkan signifikan

memahami mngenai dampak yang akan sebesar 0,000 maka ρ value < 0,05.

ditimbukan jika COVID-19 tidak di tangani SARAN

dengan tepat. 1. Bagi Responden

Diharapkan responden dapat menambah


KESIMPULAN
pengetahuan masyarakat tentang
1. Rata-rata pemahaman responden di RT 01
COVID-19 dan dapat mencegah
Dusun Sengkan Desa Sukorejo Kecamtan
terjadinya penularan COVID-19
Sukorejo Kabupaten Pasuruan sebelum
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
diberikan intervensi pendidikan kesehatan
Promosi kesehatan tentang peningkatan
melalui ceramah yaitu pemahaman cukup
pengetahuan tentang COVID-19
sebanyak 24 responden (48%).
hendaknya dapat lebih ditingkatkan
2. Rata-rata pemahaman responden di RT 01
dengan melakukan pendidikan kesehatan
Dusun Sengkan Desa Sukorejo Kecamtan
dengan media ceramah atau dengan
Sukorejo Kabupaten Pasuruan sesudah
media lain oleh tenaga kesehatan seperti
diberikan intervensi pendidikan kesehatan
bidan desa atau perawat desa.
melalui ceramah yaitu pemahaman baik
3. Bagi Peneliti berikutnya
sebanyak 38 responden (76%).
Bagi peneliti berikutnya dapat
3. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
menggunakan desain quasi eksperimen
melalui ceramah terhadap tingkat
dengan kelompok kontrol agar dapat
pengetahuan masyarakat tentang COVID-
mengetahui hasil lebih valid.
19 di RT 01 Dusun Sengkan Desa
4. Bagi Institusi Pendidikan
Melakukan kolaborasi antara pihak

institusi, organisasi mahasiswa, perawat,

dan masyararakat untuk

mensosialisasikan pentingnya

penananganan pertama diare pada balita

melalui pendidikan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
Sari, R. P., & U. Utami. (2021). “Hubungan
Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dalam Penerapan Protokol Keseharan
di Karang Taruna Dusun
Malangjiwan”. Maternal. Vol. 5, No.
1, hlm: 1-6.
Untari, S., L. Himawati. (2021). “Tingkat
Pengetahuan Remaja Tentang
COVID-19 di Desa Mayahan”. JIKA.
Vol. 5, No. 2, hlm: 20-24.
Zhong, B.L., Lou, W., Li H.M., Zhang, Q.Q.,
Liu, X.G., Li, WI.T, (2020).
“Knowledge, attitudes, and practices
towards COVID-19 among Chinese
residents during the rapid rise period
of the rapid rise period of the COVID-
19 outbreak: a wuick online cross-
sectional survey”. Int J Biol Sci,
Vol.16, No. 10, hlm: 1745-52.

Anda mungkin juga menyukai