Anda di halaman 1dari 104

DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG

LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA


ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN METODOLOGI
DAN
PROGRAM KERJA
E
PENDAHULUAN
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dipelajari oleh konsultan
perencana permasalahan yang harus dicermati dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini
antara lain adalah masalah sinkronisasi antara waktu kegiatan dengan tuntutan perencanaan
yang dihasilkan untuk pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset
Negara.
Selain tuntutan perencanaan arsitektur dan struktur sebagai bangunan gedung
negara, harus memenuhi kriteria-kriteria sesuai persyaratan yang diatur dalam pedoman-
pedoman teknis kementerian kesehatan. Secara umum persyaratan yang diminta dalam
Kerangka acuan kerja harus :
 Memenuhi persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Keselamatan :
1. sistem proteksi petir
2. sistem proteksi kebakaran (hydrant/sprinkler)
3. sistem kelistrikan
 Memenuhi Persyaratan Prasarana penunjang Faktor Kesehatan Lingkungan :
1. Sistem ventilasi
2. Sistem pencahayaan
3. Sistem sanitasi
4. Sistem air bersih
5. Sistem pembuangan air hujan
6. Sistem pembuangan air kotor
7. Sistem pembuangan limbah padat dan cair
 Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Kenyamanan :
1. Fasilitas Pengunjung dan Petugas
2. Sistem pengkondisian udara
3. Kebisingan dan Getaran
4. Pengkodisian suhu ruang, pencahayaan dan sirkulasi udara (kelembaban).
 Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Kemudahan :
1. Kemudahan akses sirkulasi vertikal

E-1
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

2. Sarana evakuasi
3. Aksesibilitas
Dengan waktu yang disediakan dan tuntutan perencanaan yang diminta konsultan
perencana harus memiliki inovasi dan schedule yang ketat untuk menyelesaikan dokumen
Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara.

E-2
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

BENTUK URAIAN PENDEKATAN


Pendekatan terhadap langkah perencanaan yang harus dicermati dalam proses
pelaksanaan pekerjaan ini antara lain adalah optimalisasi waktu hasil perencanaan yang
maksimal. Lingkup pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset
Negara adalah perencanaan dalam rangka pembangunan fasilitas bangunan dengan
menitikberatkan pada perencanaan kebutuhan fasilitas pelayanan dan operasional yang
menarik dan representatif. Dengan waktu yang disediakan konsultan perencana harus
memiliki inovasi dan schedule yang ketat untuk menyelesaikan dokumen Perencanaan.
Langkah pemecahan yang konsultan perencana usulkan untuk mengatasi beberapa indikasi
yang berpotensi sebagai penghambat dalam pelaksanaan perencanaan diatas antara lain :
- Memulai kegiatan Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara
dengan melakukan inventarisasi dan pengukuran pada lokasi/ site existing yang sudah ada
dan melakukan penyelidikan kondisi tanah dengan melakukan investigasi kekuatan
bangunan dan sondir/boring di lokasi tapak sehingga konstruksi gedung dapat direncanakan
dengan aman.
- Pemberi tugas memberikan informasi mengenai kebutuhan & fungsi ruang serta alur
sirkulasi ruangan pada denah tata ruang yang selanjutnya disusun program ruang dan
luasan oleh team arsitek. Sehingga dengan demikian proses Perencanaan Renovasi
Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara tidak terkendala dengan waktu penyelesaian
pekerjaan.
- Konsultan perencana akan melakukan review kondisi t a p a k existing dan Perencanaan
Pembangunan Gedung secara pararel dan mengatur keterlibatan personil yang baik dan
tepat, penyusunan schedule yang ketat, cermat dan efektif sehingga target penyelesaian
pekerjaan tiap gedung bisa tepat waktu.
Dalam Diagram pelaksanaan pekerjaan langkah-langkah perencanaan ini dituangkan dalam
diagram pola kegiatan sebagai berikut :

E-3
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

ALUR PIKIR PROSES PERENCANAAN


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN TERHADAP PERATURAN MENGENAI


PEMELIHARAAN / PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
TERKAIT KONDISI BANGUNAN EKSISTING

Untuk mendapatkan rekomendasi terhadap kelayakan bangunan lama maka tahapan yang
akan dilaksanakan adalah :
1. Mengetahui usia bangunan lama. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
nomor: 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, halaman : 79. D. Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung Negara mengenai :
A. UMUR BANGUNAN DAN PENYUSUTAN
a. Umur bangunan adalah jangka waktu bangunan dapat tetap memenuhi fungsi
dan keandalan bangunan, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Untuk bangunan gedung negara (termasuk bangunan rumah negara) umur
bangunan diperhitungkan 50 tahun;
b. Penyusutan adalah nilai degradasi bangunan yang dihitung secara sama besar
setiap tahunnya selama jangka waktu umur bangunan. Untuk bangunan gedung
negara, nilai penyusutan adalah sebesar 2% per tahun untuk bangunan gedung
dengan minimum nilai sisa (salvage value) sebesar 20%;
c. Penyusutan bangunan gedung negara yang dibangun dengan konstruksi semi
permanen, penyusutannya sebesar 4% per tahun, sedangkan untuk konstruksi
darurat sebesar 10% per tahun dengan minimum nilai sisa (salvage value)
sebesar 20%.

B. KERUSAKAN BANGUNAN
Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan
akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau
perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau
sebab lain yang sejenis. Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga
tingkat kerusakan, yaitu:
a. Kerusakan ringan,
Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non-struktural,
seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai dan dinding pengisi.
b. Kerusakan sedang,
Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non struktural,
dan atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dll
c. Kerusakan berat,
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan,


baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat
berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Penentuan tingkat kerusakan
adalah setelah berkonsultasi dengan Instansi Teknis setempat yang bertanggung
jawab terhadap pembinaan bangunan gedung.

2. Melakukan investigasi dan pengujian terhadap kondisi bangunan baik dari segi :
a. Tingkat kerusakan komponen arsitektur bangunan seperti penutup atap, kusen dan
daun pintu/jendela, material kamar mandi,
b. tingkat kerusakan jaringan listrik, dan plumbing
c. kekuatan dan kekokohan struktur bangunan, dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian langsung dilapangan dengan melakukan hammer test pada struktur beton

Kedua hal tersebut dapat digunakan sebagai data awal untuk membuat rekomendasi bagi
kegiatan perencanaan selanjutnya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN UMUM UJI KELAYAKAN BANGUNAN


1. ASPEK STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BETON BANGUNAN
Sebelum dilakukan Penyelidikan Kekuatan Struktur Eksisting di lapangan apabila
memungkinkan dilakukan Investigasi dan Inventarisasi data-data perencanaan awal bangunan
dan Hasil pelaksanaan (as build drawing) bangunan eksisting. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui Perencanaan awal dan saat pembangunan Gedung Bank Danahutama. Kekuatan
struktur bangunan yang direncanakan apakah sudah dipersiapkan untuk menahan beban
maksimal beserta factor keamannya. Hal ini sangat menentukan tahapan perencanaan
Renovasi gedung selanjutnya. Selain dari data yang ada, konsultan perencana akan
melakukan preliminary test dengan melakukan Penyelidikan Kekuatan Struktur Eksisting
sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah dalam perencanaan selanjutnya.
Penyelidikan Kekuatan Struktur Eksisting yang akan dilakukan oleh konsultan Perencana
antara lain :
 Pengamatan visual dan pemetaan struktur
Pengamatan visual dilakukan untuk memberikan gambaran awal kondisi struktur
eksisting yang kemudian membantu menentukan penyelidikan apa saja yang dibutuhkan
selanjutnya, termasuk pengamatan secara detail terhadap mutu besi beton stek.
Pemetaan struktur dilakukan guna memverifikasi konfigurasi dan dimensi elemen struktur
terhadap gambar struktur yang telah diberikan untuk keperluan pemodelan struktur pada
tahap analisis dan verifikasi keamanan bangunan.
 Ultrasonic Pulse Velocity / UPV Test
UPV Test dilakukan untuk menilai kualitas beton dengan metode kecepatan pulsa
ultrasonik. Metode ini terdiri atas pengukuran waktu perjalanan dan pulsa ultrasonik
melewati beton yang diuji. Kecepatan relatif lebih tinggi diperoleh ketika kualitas beton
yang baik dalam hal kepadatan, keseragaman, homogenitas dll.
 Covermeter test
Covermeter adalah sebuah alat untuk mencari tulangan dan mengukur selimut beton
yang tepat. Covermeter adalah perangkat konvensional yang hanya dapat menemukan
benda-benda logam di bawah permukaan. Karena didesain hemat biaya, metode
pulseinduksi adalah salah satu solusi yang paling umum digunakan untuk analisa
kelayakan struktur.
 Core drill (pengambilan benda uji inti beton)
Tujuan dilakukan core drill adalah untuk Menentukan/mengambil sample perkerasan di
lapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya (umumnya pada jalan) serta untuk
mengetahui karakteristik campuran perkerasan (pada beton struktural)
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

2. ASPEK MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


Beberapa hal yang menjadi perhatian bagi Konsultan perencana terhadap sistem
Mekanikal dan Elektrikal Gedung Bank Danahutama antara lain :
 Daya dan Kapasitas Tenaga Listrik yang tersedia
Daya dan Kapasitas Tenaga Listrik serta sumber daya yang dipakai Gedung Bank
Danahutama perlu diketahui agar dalam perencanaan selanjutnya dapat
direncanakan dengan pasti kebutuhan daya listrik secara keseluruhan, serta dapat
dipersiapkan kebutuhan daya cadangan termasuk antisipasi penyediaan panel kontrol
dan sistem daya cadangan Genset.
 Sistem Penghawaan Udara buatan
Sistem Penghawaan Udara buatan saat ini menggunakan sistem  Window AC,
selanjutnya perlu diketahui daya dan jumlah unitnya agar dalam perencanaan
selanjutnya dapat direncanakan dengan pasti kebutuhan Sistem Penghawaan Udara
buatan yang dibutuhkan sesuai perencanaan yang baru, serta dapat dipersiapkan
jaringan baru bila masih ada kekurangan dan juga persiapan daya listriknya. Selain
terhadap jumlah unit dan kapasitasnya, perlu juga direncanakan pengaturan
perletakan outdoor Unit agar secara estetika tidak mengganggu tampilan bangunan.
 Sistem Sirkulasi Vertikal (Lift dan Dumb waiter)
Sistem sirkulasi vertical atau lift saat ini masih berfungsi normal, namun dengan usia
mesin, peralatan dan sangkar lift yang sama dengan usia bangunan perlu dikaji ulang
penggunaan lift eksisting. Perhitungan beban dan gaya angkat lift perlu dilakukan
agar dapat dilakukan perencanaan dan perhitungan kapasitas yang dibutuhkan
sesuai perencanaan yang baru. Selain sirkulasi vertical untuk manusia perlu juga
dipertimbangkan penyediaan fasilitas sirkulasi vertical untuk barang, mengingat
aktifitas di kantor juga memerlukan sirkulasi dan transportasi barang, alat tulis
kantor, arsip, dokumen dari satu lantai ke lantai lainnya. Selain terhadap jumlah unit
dan kapasitasnya, perlu juga direncanakan interior lift agar secara estetika
menyesuaikan dengan tema tampilan bangunan.
 Jaringan Air Bersih dan sumber Air bersih
Jaringan Air Bersih dan sistem distribusi yang digunakan pada kondisi yang ada
sekarang juga perlu untuk diinventarisasi termasuk kapasitas dan perletakan tandon
atas pada posisi sekarang. Pertimbangan untuk menambah kapasitas tandon dan
alternatif sumber air bersih non PDAM diperlukan, mengingat kebutuhan air bersih
yang cukup banyak untuk supply air pada saat gedung sudah berfungsi secara
penuh.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

 Sistem Pengolah Limbah air bekas dan pengolah limbah air kotor
Perlu di inventarisasi juga kapasitas Pengolah limbah air bekas dan pengolah limbah
air kotor termasuk perletakannya sehingga dalam perencanaan selanjutnya dapat
dihitung kapasitas yang memadai berdasarkan jumlah pengguna serta
mempertimbangkan perletakan pengolah limbah/septiktank sehingga memudahkan
dalam perawatan gedung selanjutnya.
 Sistem Jaringan Pembuangan Air Hujan
Dari pengamatan dilapangan, jaringan pembuangan air hujan tidak berfungsi dengan
baik, hal ini dapat diketahui dari adanya beberapa plafond yang berlubang, fleks
pada plafond di sekitar atap, dan lain-lain. Perencanaan system jaringan
pembuangan air hujan yang baru harus mempertimbangkan hal-hal tersebut selain
juga merencanakan system de-watering di area basement sehingga ketika gedung
baru sudah berfungsi sudah tidak muncul masalah kebocoran dan genangan karena
air hujan.
 Sistem dan jaringan Mekanikal Elektrikal secara keseluruhan
Setelah dilakukan inventarisasi dan kajian terhadap keseluruhan jaringan Mekanikal
dan Elektrikal maka perlu direncanakan secara matang sistem dan jaringan terhadap
pengembangan perencanaan selanjutnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari
pemborosan sistem dan jaringan sehingga jaringan keseluruhan dapat terintegrasi.
Sistem dan Jaringan tersebut antara lain : Penerangan listrik, Penghawaan Buatan,
system sirkulasi vertical (lift) Sistem Air Bersih, Sistem Air Kotor, jaringan IT, sound
system, penangkal petir, system pembuangan air hujan dan lain-lain

Dengan ketersediaan lahan yang ada dan diketahui semua potensi serta kendala yang
ada maka perencanaan fasilitas ini dapat dilaksanakan secara terintegrasi dan
menghasilkan perencanaan yang maksimal serta juga perlu adanya pemikiran akan
penyediaan fasilitas pendukung seperti lahan parkir, taman, dan fasilitas utilitas skala
kota pada bangunan baru.
Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara harus memperhatikan
betul fungsi dan peruntukkannya, pemilihan konstruksi bangunan dan konstruksi
pendukungnya serta penyediaan fasilitas plumbing, Mekanikal dan Elektrikal dan fasilitas
arsitektur, interior, lansekap menjadi titik berat dalam penyusunan proses analisa dan
sintesa nanti
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN UMUM PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR


Untuk mewujudkan sebuah bangunan negara yang representative, banyak aspek yang
menjadi dasar terbentuknya sebuah pola perancangan. Aspek-aspek itu menjadi bahan
pertimbangan dan masukan sehingga nantinya akan menghasilkan hasil karya perencanaan
yang optimal.
A. Pendekatan Umum
Penyelesaian pekerjaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara untuk
mewujudkan bangunan gedung yang representative dan mampu menampung aktivitas
penggunanya.
B. Pendekatan Permasalahan
Pada hakekatnya proses perencanaan merupakan usulan-usulan dasar untuk mendesain
lebih baik dari lingkungan dan kondisi sebelumnya, sehingga tahapan proses
perencanaan/perancangan harus didasari oleh proses 3 langkah yang terdiri dari :
1. Keadaan Eksisting Bangunan (awal).
2. Proses analisis, konsep, transformasi bentuk dan desain.
3. Keadaan masa datang yang diharapkan.
Secara garis besar, pendekatan umum yang diusulkan dalam melaksanakan pekerjaan
diatas dapat dituangkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Bagan Alir : Pendekatan Umum dalam proses perencanaan

Rancangan Konstruksi,
Survey,
Arsitektural, Finishing
Penyelidikan
Data Eksisting, Struktur dan Arsitektur,
tanah,
data sekunder & Konstruksi, Interior, Sistem
hasil observasi penyelidikan Mekanikal- Mekanikal-
Lapangan kekuatan Elektrikal, Elektrikal,
bangunan Prasarana dan Prasarana dan
eksisting Sarana Sarana
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN PERENCANAAN
Prinsip Dasar Perencanaan
Prinsip dan ketentuan teknis perencanaan dalam Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga
Manajemen Aset Negara ini adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi Aset milik Kementerian Keuangan RI
Pembangunan sarana dan prasarana yang direncanakan untuk dibangun diupayakan
mengoptimalkan potensi aset berupa lahan dan bangunan milik Kementerian Keuangan
dalam hal ini yang dimaksud adalah Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara
2. Optimalisasi Pemanfaatan Anggaran.
Perencanaan ini sedapat mungkin kontekstual dengan kondisi dan potensi anggaran yang
disediakan.
3. Realistis dan Aplikatif
Dengan adanya ikatan kontekstual dengan anggaran tersebut, maka hasil dari
perencanaan ini harus cukup realistis untuk diimplementasikan.
4. Integrasi/ Keterpaduan
Prinsip keterpaduan yang diterapkan pada perencanaan ini adalah dalam konteks
keterpaduan dengan perencanaan ruang ataupun bangunan yang telah ada, baik secara
umum maupun secara teknis.

PENDEKATAN TEKNIS PERENCANAAN


Yang dimaksud dengan pendekatan teknis adalah prinsip-prinsip pemahaman teknis dan
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan ditetapkan dalam penyelesaian pekerjaan.
Langkah-langkah pendekatan teknis yang dilakukan, sebagai berikut :
1. Pemahaman terhadap fungsi dan isi dari bangunan yang direncanakan, dalam hal ini fungsi
dari gedung itu sendiri, sehingga dapat ditentukan persyaratan yang dibutuhkan guna
menentukan kebutuhan bahan pemilihan material, sistem struktur dan sebagainya.
2. Pemahaman terhadap kinerja dan piranti yang digunakan dalam ruangan tersebut,
dan berpengaruh terhadap perletakan dan perencanaan Gedung Lembaga Manajemen
Aset Negara, misalnya penempatannya, jalur distribusinya dan sebagainya, misalnya :
kebutuhan AC, Listrik, Telepon dan system Informasi Telekomunikasi, lnstalasi
Pemadam Kebakaran, dan Air Bersih yang digunakan, sampai dengan piranti-piranti
pendukung dan sebagainya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

3. Pemahaman terhadap material bangunan. Sebagai arahan untuk menentukan material


yang benar-benar sesuai, sehingga tidak membahayakan bagi pengguna bangunan itu
sendiri.
Selain itu, Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara ini nantinya juga
akan memuat uraian dan rumusan tentang potensi dan permasalahan gedung, kebijaksanaan
pengembangan, rencana struktur, rencana sistem jaringan utilitas, dengan rincian sebagai
berikut :
1. Kebijaksanaan pengembangan fisik, mencakup penentuan tujuan pengembangan fungsi,
dan pengembangan fasilitas serta utilitas.
2. Rencana penataan bangunan, yang meliputi fungsi, tampilan dan facade, maupun estetika
bangunan yang diharapkan mampu mempengaruhi estetika dan tampilan lingkungan
tapak.
3. Rencana sistem utilitas tapak yang memuat arahan utama tentang pola jaringan sistem
jaringan air bersih. telepon, listrik, air kotor, maupun air limbah/drainase. Khususnya
apabila jaringan plumbing dan utilitas akan menjadi satu dengan fungsi fasilitas yang lain
Dari pengenalan terhadap Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara ,
maka secara lebih detail, pendekatan teknisnya juga akan terdiri atas beberapa pendekatan
yaitu :

A. Pendekatan Konsep Bentuk Bangunan


Pendekatan ini dilakukan dengan menyesuaikan zaman dan iklim indonesia, dari
mengadopsi pendekatan ini maka Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara ,
menggunakan konsep bangunan yang Minimalis dan Modern serta dengan tetap
menyesuaikan terhadap bangunan eksisting yang sudah ada dan memperhatikan Azas-azas
bangunan di lingkungan Tropis.

B.Pendekatan Perencanaan dan Perancangan


Pendekatan ini berkaitan dengan kemampuan mengenali dan menggali fungsi bangunan
sebagai Bangunan Pelayanan Umum, permasalahan design yang berkembang dalam
proses perencanaan, dan mampu mencari upaya pemecahan sesuai kebutuhan dan
tuntutan secara profesional. Keberhasilan sebuah perencanaan bangunan sangat terkait
dengan kemampuan perencana untuk mengidentifikasi kebutuhan pemberi tugas,
permasalahan umum dan permasalahan kritis menyangkut kasus Bangunan. Dengan
identifikasi kebutuhan yang jelas dan terarah kemudian di pilih metode analisis yang
memadai akan di dapatkan masukan-masukan yang relevan bagi pemecahan masalahnya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Dari data tersebut dapat disusun perencanaan yang komprehensif dan penerapan
gagasan-gagasan yang tepat.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan perencana menyusun atau memakai
metodologi pendekatan. Hal tersebut agar proses pekerjaan perencanaan dapat mencapai
sasaran yang diharapkan, baik oleh pihak perencana maupun yang paling penting pihak
pemberi tugas berdasarkan waktu yang disediakan dan tenaga yang disyaratkan, dan hal
lain yang terkandung dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Pendekatan umum dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung


Lembaga Manajemen Aset Negara adalah :

Data Primer/Data sekunder


Survey dan Penyelidikan Lapangan
dan Observasi lapangan

Konsep Perencanaan & Rancangan Teknik


Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara

Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik Sarana


Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara

Dari bagan alur diatas, bahwa pertama yang harus dilakukan adalah survey dan
penyelidikan lapangan (site), kemudian dilanjutkan dengan konsep dan gambar rancangan
teknik serta detail teknik desain untuk konstruksi fisiknya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN ORGANISASI DAN KEGIATAN PENGGUNA JASA

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) adalah Badan Layanan Umum di bawah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang telah berdiri
sejak 16 Desember 2015. Kini, selain menjadi pengelola aset negara, LMAN juga melakukan
perencanaan pendanaan dan pendayagunaan lahan landbank serta pembayaran ganti rugi
pengadaan tanah.

 LMAN juga dibentuk untuk mendukung optimalisasi manajemen aset negara guna
meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial, sekaligus menggali potensi return on assets dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari Barang Milik Negara. Saat ini,
LMAN tengah berbenah dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM), yang akan didukung baik
oleh PNS maupun professional non PNS.

Dasar hukum pendirian LMAN adalah Perpres 102 Tahun 2016 mengenai Pendanaan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Dalam Rangka Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional, serta Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
54/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Manajemen Aset Negara

STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Dalam perencanaan struktur organisasi
membantu perencana menentukan kebutuhan jumlah pengguna, kebutuhan ruang masing-
masing pengguna. Dari kebutuhan-kebutuhan ruang untuk pengguna maka dapat disusun
jumlah kebutuhan ruang, sirkulasi, organisasi ruang. Setelah dilakukan Analisa dan konsep-
konsep perencanaan maka dapat disusun denah masing-masing ruang. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 54/PMK.01/2017 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Manajemen Aset Negara maka struktur organisasi Lembaga
Manajemen Aset Negara adalah sebagai berikut :
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

DIREKTUR
UTAMA

DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
KEUANGAN DAN
OPERASIONAL DAN PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN DAN
DUKUNGAN
MANAJEMEN RESIKO PENDANAAN LAHAN PENDAYAGUNAAN
ORGANISASI

DIVISI RISET, DIVISI DIVISI


DIVISI ANGGARAN PENGEMBANGAN USAHA,
KONSULTASI, DAN PERENCANAAN
DAN AKUNTANSI KOMUNIKASI DAN
MANAJEMEN RESIKO LAHAN HUBUNGAN KEMITRAAN

DIVISI DIVISI
DIVISI PENGAMANAN DAN DIVISI PENDAYAGUNAAN
PERBENDAHARAAN PENGENDALIAN ASET PENDANAANLAHAN PROPERTI

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI


DUKUNGAN ORGANISASI ADMINISTRASI
DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PENDAYAGUNAAN
INFORMASI PEMELIHARAAN TANAH DAN LITIGASI PROPERTI II

DIVISI DIVISI
SUMBER DAYA MANUSIA,
MANAJEMEN KINERJA DAN DIVISI HUKUM DAN
KEPATUHAN INTERNAL PERJANJIAN
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN TATA RUANG

Sesuai tuntutan dalam Kerangka Acuan Kerja, dimana salah satu tuntutan dalam kegiatan ini
adalah desain ruang dalam yang mencerminkan efisiensi ruang, maka dalam pendekatan dan
metodologi ini diulas mengenai pendekatan dan konsepsi perencanaan Kebutuhan Ruang.

PENDEKATAN PERATURAN STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA


PEMERINTAHAN
(PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 7 TAHUN 2006)

A. Perlengkapan Ruangan Kepala Kantor (Back Office)


1. Dalam ruang kerja Kepala Kantor dilengkapi perlengkapan kantor sebagai berikut :
a. meja kerja besar 1 (satu) unit, dengan spesifikasi dan kelengkapan:
1) ukuran : panjang 190 cm, lebar/dalam 100 cm, tinggi 75cm;
2) model/type : meja biro atau menyesuaikan, berlapis kaca riben setebal
5 mm;
3) bahan : kayu kelas I atau kwalitasnya setara;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan kerja;
5) kelengkapan : writing set, almanak meja, bendera RI kecil, bak potlot,
asbak, kotak memo dan lembar disposisi.

b. meja telepon 2 (dua) unit, dengan spesifikasi :


1) ukuran per unit : panjang 50 cm, lebar/dalam 40 cm, tinggi 70 cm;
2) model/type : biasa atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu kelas I atau tik blok;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan kerja.

c. kursi kerja 1 (satu) unit, dengan spesifikasi :


1) ukuran : panjang 60 cm, lebar/dalam 60 cm, tinggi 45 cm;
2) model/type : antik atau menyesuaikan; sandaran, tangan dan dudukan
beralas karet atau busa, dibungkus kain bludru atau kulit;
3) bahan : rangka kayu kelas I atau stainless steel;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan warna meja
kerja.

d. kursi hadap 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:


kursi pakai tangan, sandaran tinggi; sandaran dan dudukan beralas karet atau busa
dibungkus kain bludru atau kulit warna coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan
komposisi warna meja kerja.

e. kursi tamu 2 (dua) set, dengan spesifikasi:

1) ukuran per set : a) panjang 150 cm, lebar/dalam 90 cm, tinggi 35 cm, untuk
3 (tiga) tempat duduk;
b) panjang 120 cm, lebar/dalam 80 cm, tinggi 35 cm, untuk
2 (dua) tempat duduk;
c) panjang 50 cm, dalam 60 cm, tinggi 35 cm, untuk 1
(satu) tempat duduk;
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

2) model/type : kursi size atau disesuaikan dengan kondisi ruangan;


sandaran,tangan dan dudukan beralas karet atau busa,
dibungkus kain bludru atau kulit;
3) bahan : rangka kayu kelas I atau kwalitasnya setara;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan kerja.

f. lemari buku 1 (satu) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran : panjang 250 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 180 cm;


2) model/type : antik atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu kelas I atau kwalitasnya setara, dan kaca;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan kerja.

g. brankas 1 (satu) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran : panjang 95 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 100 cm;


2) model/type : biasa atau menyesuaikan;
3) bahan : besi atau baja tahan api;
4) warna : light grey atau atau warna lain yang disesuaikan dengan
komposisi warna ruangan.

h. buffet 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran : panjang 240 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 165cm;


2) model/type : antik atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu atau kwalitasnya setara, dan kaca;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna dalam kerja

i. lambang negara 1 (satu) unit;


j. bendera nasional 1 (satu) unit;
k. foto Presiden 1 (satu) unit;
l. foto Wakil Presiden 1 (satu) unit;
m. lambang daerah 1 (satu) unit;
n. peta wilayah 1 (unit) unit;
o. jam dinding 1 (satu) unit;
p. pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat lokal dan untuk pesawat
otomatis/langsung sesuai kebutuhan jabatan;
q. intercom 1 (satu) unit;
r. mesin faximile 1 (satu) unit;
s. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan;
t. komputer dan printer 1 (satu) set;
u. pesawat televisi, radio/tape, dan monitor pemantau (CCTV), masing-masing 1 (satu)
unit;
v. kulkas dan dispenser air minum, masing-masing 1 (satu) unit;
w. cermin gantung 1 (satu) unit;
x. papan struktur organisasi 1 (satu) unit;
y. bell 1 (satu) unit.

2. Dalam ruangan tunggu tamu (back office) dilengkapi perlengkapan sebagai berikut:
a. kursi tamu kapasitas 10 (sepuluh) orang duduk berikut meja tamu, dengan spesifikasi:
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

1) kursi tamu :

a) ukuran : (1) panjang 150 cm, lebar/dalam 90 cm, tinggi 35 cm,


untuk 3 (tiga) tempat duduk;
(2) panjang 120 cm, lebar/dalam 80 cm, tinggi 35 cm,
untuk 2 (dua) tempat duduk;
(3) panjang 50 cm, lebar/dalam 60 cm, tinggi 35 cm, untuk
1 (satu) tempat duduk.
b) model/type : kursi size atau disesuaikan dengan kondisi ruangan;
sandaran, tangan dan dudukan beralas karet atau busa,
dibungkus kain bludru atau kulit;
c) bahan : rangka kayu kelas I atau kwalitasnya setara;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

2) meja tamu:
a) ukuran : panjang 120 cm, lebar/dalam 60 cm, tinggi 45 cm;
b) model/type : biasa atau menyesuaikan;
c) bahan : kayu kelas I atau tik blok;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

b. lemari buku 1 (satu) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran : panjang 140 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 125 cm;


2) model/type : antik atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu kelas I dan kaca atau kwalitasnya setara;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

c. lemari kaca 1 (satu) unit, untuk benda seni budaya/piala/vandel, dengan spesifikasi:

1) ukuran : panjang 300 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 180 cm;


2) model/type : antik atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu kelas I dan kaca atau kwalitasnya setara;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

d. jam dinding 1 (satu) unit;


e. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan;
f. cermin gantung 1 (satu) unit.

3. Dalam ruangan rapat (back office)dilengkapi perlengkapan sebagai berikut:

a. kursi rapat kapasitas 30 (tiga puluh) orang duduk berikut meja rapat, dengan
spesifikasi:

1) kursi rapat:

a) ukuran per unit : panjang 60 cm, lebar/dalam 60 cm, tinggi 45 cm


b) model/type : kursi size atau disesuaikan dengan kondisi ruangan;
sandaran, tangan dan dudukan beralas karet atau busa,
dibungkus kain bludru atau kulit;
c) bahan : rangka kayu kelas I atau kualitasnya setara;
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi


warna ruangan.

2) meja rapat :

a) ukuran : panjang 300 cm, lebar/dalam 150 cm, tinggi 75 cm;


b) model/type : biasa atau menyesuaikan;
c) bahan : kayu kelas I atau tik blok atau kwalitasnya setara;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

b. lambang negara 1 (satu) unit;


c. bendera nasional 1 (satu) unit;
d. foto Presiden 1 (satu) unit;
e. foto Wakil Presiden 1 (satu) unit;
f. bendera lambang daerah 1 (satu) unit;
g. foto Walikota dan para mantan Walikota, masingmasing 1 (satu) unit;
h. mic conference dan sound system sesuai dengan kebutuhan;
i. over head projector (OHP) dan/atau LCD projector (in focus) dan layar (screen) 1 (satu)
set;
j. papan tulis putih (white board) elektronik 1 (satu) unit;
k. pesawat telepon 1 (satu) unit;
l. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan;
m. palu dan alasnya 1 (satu) set;
n. jam dinding 1 (satu) unit;
o. kalender 1 (satu) unit.

4. Dalam ruangan staf/adc (middle office) dilengkapi perlengkapan kantor sebagai berikut:

a. meja kerja 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran per unit : panjang 100 cm, lebar/dalam 60 cm , tinggi 75 cm;


2) model/type : setengah biro;
3) bahan : kayu kelas I atau tik blok;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan kerja.

b. kursi kerja 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran per unit :


panjang 50 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 45 cm;
2) model/type :
biasa atau menyesuaikan;
3) bahan :
rangka besi atau menyesuaikan;
4) warna :hitam atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.
c. kursi hadap 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:

kursi tanpa tangan, sandaran rendah; sandaran dan dudukan beralas karet dibungkus
imitalisir atau kain warna hitam atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

d. filing cabinet 2 (dua) unit, dengan spesifikasi:

1) ukuran per unit : panjang 47 cm, lebar/dalam 62 cm, tinggi 132 cm;
2) model/type : biasa, berlaci 2 (dua);
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

3) bahan : plat besi;


4) warna : light grey atau atau warna lain yang disesuaikan dengan
komposisi warna ruangan.

e. meja komputer berikut kursi masing-masing 1 (satu) unit atau menyesuaikan dengan
kebutuhan, dengan spesifikasi:

1) meja komputer:

a) ukuran : panjang 110 cm, lebar/dalam 100 cm, tinggi 75 cm;


b) model/type : biasa atau menyesuaikan;
c) bahan : kayu atau tik blok;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.
2) kursi:
kursi putar, pakai tangan, beroda, sandaran rendah; sandaran dan dudukan beralas
karet dibungkus imitalisir warna hitam atau warna lain yang disesuaikan dengan
komposisi warna ruangan.

f. gantungan untuk atribut, dengan spesifikasi:

1) gantungan dinding; dipasang setinggi 175 cm, terdiri dari papan selebar 7cm, yang
diberi tangkai-tangkai besi 5 sampai 10 buah;
2) gantungan berkaki 4 (empat); berbentuk tiang bundar atau bersegi-segi bundar
bahan kayu jati warna coklat, diberi tangkai-tangkai besi 10 sampai 15 buah pada
ketinggian 150 sampai 175 cm.

g. kursi size 1 (satu) set berikut meja;


h. pesawat telepon 2 (dua) unit, untuk pesawat intern/lokal dan untuk pesawat
ekstern/langsung;
i. mesin faximile 1 (satu) unit;
j. komputer dan printer 1 (satu) set atau menyesuaikan kebutuhan;
k. mesin ketik elektrik 1 (satu) unit atau menyesuaikan kebutuhan;
l. kulkas atau dispenser air minum 1 (satu) unit;
m. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan;
n. pesawat televisi atau radio/tape 1 (satu) unit;
o. kamera pemantau (CC-N) 1 (satu) unit;
p. papan tulis putih (white board) untuk jadwal kegiatan, 1 (satu) unit atau menyesuaikan
kebutuhan;
q. peta wilayah 1 (satu) unit;
r. cermin gantung 1 (satu) unit;
s. jam dinding 1 (satu) unit;
t. kalender 1 (satu) unit.

5. Dalam ruangan tunggu kepala kantor (back office) dilengkapi perlengkapan sebagai
berikut:

a. kursi tamu 2 (dua) set berikut meja 3 (tiga) unit, dengan spesifkasi:

1) kursi tamu:

a) ukuran per set : (1) panjang 150 cm, lebar/dalam 90 cm, tinggi 35 cm,
untuk 3 (tiga) tempat duduk;
(2) panjang 120 cm, lebar/dalam 80 cm, tinggi 35 cm, untuk
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

2 (dua) tempat duduk;


(3) panjang 50 cm, dalam 60 cm, tinggi 35cm, untuk 1
(satu) tempat duduk.

b) model/type : kursi size biasa atau disesuaikan dengan kondisi ruangan;


sandaran, tangan dan dudukan beralas karet atau busa,
dibungkus imitalisir;
c) bahan : rangka kayu kelas I atau kwalitasnya setara;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

2) meja tamu:

a) ukuran per unit : panjang 75 cm, lebar/dalam 75 cm, tinggi 45 cm;


b) model/type : biasa atau menyesuaikan;
c) bahan : kayu kelas I atau tik blok;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

b. lemari rak kaca 1 (satu) unit, dengan spesifikasi:


1) ukuran : panjang 300 cm, lebar/dalam 50 cm, tinggi 180 cm;
2) model/type : biasa atau menyesuaikan;
3) bahan : kayu atau alumunium dan kaca;
4) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.

c. pendingin ruangan (AC) sesuai kebutuhan ruangan;


d. cermin gantung 1 (satu) unit.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN LITERATUR STANDART RUANG KANTOR


Dimensi tubuh manusia yang mempengaruhi perancangan ruang interior terdiri dari dua
jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi struktural; kadangkala disebut sebagai dimensi
"statik", mencakup pengukuran atas bagian-bagian tubuh seperti kepala, batang tubuh dan
anggota badan lainnya pada posisi-posisi standar. Sedangkan dimensi fungsional, yang
disebut pula sebagai dimensi dinamik, sesuai dengan istilah yang digunakan meliputi
pengukuran-pengukuran yang diambil pada Posisi-posisi kerja atau selama pergerakan yang
dibutuhkan oleh suatu pekerjaan. Pengukuran dimensi statik lebih mudah dilakukan,
sedangkan pengukuran dimensi dinamik biasanya jauh lebih rumit. Data data lampiran berikut
menunjukan beberapa standart dimensi ruang manusia menurut kegiatannya yang terkait
dengan Perencanaan Interior.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN TENTANG OPEN OFFICE LAY OUT


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

FRONT OFFICE
Konsep ideal untuk front office harus memenuhi beberapa kriteria berkaitan dengan image
dari perusahaan yang bersangkutan. Front office adalah tempat bertemunya ‘sebuah
perusahaan’ dengan pengguna jasa atau pembeli produk. Konsep ideal front office tentunya
harus mencerminkan suasana yang mendukung image perusahaan di mata konsumen. Hal
pertama yang harus diperhatikan dalam konsep ideal front office adalah kenyamanan
pengunjung. Front office sebaiknya dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang nyaman seperti
ruang tunggu dengan kursi tunggu yang nyaman, suasana tenang dan pengaturan yang baik
pada area meja, penataan barang, serta rencana sirkulasi pengunjung (alur pengunjung dari
masuk ke ruangan, mendapatkan nomor antri misalnya, duduk menunggu, atau langsung
dilayani oleh petugas). Rancangan interior yang mendukung kesan sebuah front office bisa
diolah dari kesan yang diinginkan. Rancangan interior juga sebaiknya memiliki hubungan
dengan brand sebuah produk, jasa atau konsep dari sebuah perusahaan.

MIDDLE OFFICE DAN BACK OFFICE,


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Konsep layout ruang yang akan digunakan menggunakan konsep kantor terbuka ( open
office layout). Kantor terbuka (open office layout).merupakan suatu tatanan ruang yang
memberikan keterbukaan untuk mempermudah berkomunikasi dan pertemuan, namun
sekaligus menjamin kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi diciptakan dengan pemasangan
sekat-sekat flexible yang dapat dipindahkan atau digeser. Sekat-sekat tersebut
menghindarkan para manajer dari isolasi tembok tertutup dan perasaan tidak enak yang
menghinggapi seseorang bila dalam ruangan sama sekali terbuka.
Keuntungan yang diperoleh dari kantor terbuka (open office layout) adalah:
1. Kantor terbuka memungkinkan perubahan terus-menerus dengan biaya minimum
setelah pola dasarnya ditetapkan.
2. Adanya kenyamanan karena sirkulasi udara cukup lancar,penerangan merata,kursi dan
meja yang enak dipakai,memperbaiki semangat kerja dan cenderung menghilangkan
sebagian dari perselisihan yang timbul akibat tempat kerja terlalu berdekatan.
3. Arus pekerjaan lebih lancar dan hal-hal yang saling berkaitan dapat ditempatkan
sedemikian rupa sehingga pekerjaan dapat dengan mudah beralih dari seksi yang satu
keseksi yang lain.
4. Penyeliaan lebih mudah diadakan karena penempatan penyelia memungkinkannya
melihat apa yang dikerjakan oleh semua pegawai
Aplikasi dari Open Office Lay out ini adalah penggunaan dan penataan station work yang
fleksibel dan dinamis.
Tidak semua ruangan dalam gedung Interior BPKAD Propinsi Jawa Timur ditata dengan
sistem Open Office lay Out, pada kebutuhan ruang ber privasi tinggi tetap di gunakan model
kantor tertutup.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

WORKSTATION
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

DESKING STAF KARYAWAN


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

VARIASI KONFIGURASI WORKSTATION

PENDEKATAN SISTEM PENCAHAYAAN


Perencanaan pencahayaan buatan perlu memenuhi fungsi pokok dari pencahayaan
penerangan buatan itu sendiri dalam kondisi pemakaian yang normal dengan pemeliharaan
yang wajar. Adapun fungsi pokok penerangan (illuminasi) buatan di dalam gedung, baik
diterapkan tersendiri maupun dalam kombinasi dengan penerangan alami siang hari adalah:
1) Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni-penghuni melihat detail-detail
dari tugas dan kegiatan visual secara mudah dan tepat.
2) Memungkinkan penghuni-penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman.
3) Menciptaskan lingkungan visual yang nyaman dan berpengaruh baik kepada prestasi
Secara sederhana, desain illuminasi menyangkut sejumlah fluks cahaya (lumen) dari
sumber cahaya ke suatu permukaan yang perlu diterangi.
Sementara itu lux adalah satuan fluks cahaya yang yang effektif mencapai tiap meter persegi
daripada permukaan itu yang tentu saja sebanding dengan kekuatan radiasi daripada sumber
cahayanya yang dinyatakan dengan candles.
Untuk mendapatkan illuminasi yang diinginkan, selain besarnya fluks cahaya minimal yang
diperlukan, juga perlu diperhatikan distribusi cahayanya sendiri. Karakter distribusi cahaya itu
di tetapkan oleh lampu menghasilkan berkas cahaya yang sempit terarah ataupun berkas
yang lebar diffus. Pendistribusian cahaya ini digolongkan dalam 5 kelompok yaitu:
1) Sistem penerangan langsung,
2) Sistem penerangan semi langsung
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

3) Sistem penerangan diffus


4) Sistem penerangan semi tidak langsung,
5) Sistem penerangan tidak langsung.
Pada masing-masing armatur disediakan suatu tabel faktor utilisasi sebagai fungsi dari
indeks ruang dan pemantulan oleh langit-langit, dinding dan permukaan yang perlu diterangi.
Disamping itu kita juga perlu memperhatikan depresi daripada lampu, reflektornya,
permukaan-permukaan yang memantulkan, karena defresi itu turut mengurangi taraf
illuminasi.

PENDEKATAN TENTANG WARNA


Teori mengenai Warna Elemen warna merupakan elemen penting pada sebuah interior
dalam suasana dan psikologis seseorang. Penggunaan warna yang berbeda akan
menimbulkan efek dan suasana ruang yang berbeda pula. Kombinasi permainan ilusi warna
dengan elemen interior lain seperti material dan pencahayaan yang tepat akan menghasilkan
suasana yang diinginkan Seta, Rasantika M. “Mengenal Efek Psikologis Warna” IDEA Online.
28 Agustus 2009
• Merah, mengekspresikan kesenangan, semangat, keberanian, dan kecepatan, tenaga
dan kegembiraan. Namun pengunaan berlebihan dapat mencptakan efek bahaya dan
emosi. Merah cepat menarik perhatian dan membuat orang merasa hangat
• Kuning, warna paling ceria yang diasosiasikan dengan kehangatan, optimisme dan
kegembiraan. Kuning mudah menonjol diantara warna-warna lain dan menstimulasi
kejernihan pikiran
• Orange, warna yang menstimulasi semangat, gembira dan hasrat bereksplorasi
• Hijau, warna paling menyenangkan dan menyegarkan, yang dapat berefek pada
psikologis maupun mata. Warna ini dapat meningkatkan penglihatan
• Biru, dapat menciptakan efek damai maupun suram tergantung pada intensitas
pemakaian. Warna biru dapat membuat sebuah ruang terasa lebih dingin dan luas
• Ungu, memancarkan kelas, kekuatan ekonomi, sensualitas dan kemewahan
• Merah muda, bersifat melembutkan dan penuh kasih sayang
• Coklat, warna hangat memberi efek nyaman
• Abu-abu, warna netral dan formal konservatif. Abu-abu metalik memberi kesan
modern, canggih, kecepatan, kompetensi dan futuristik
• Putih, menyimbolkan kemurnian, kebaikan dan kebenaran. Warna ini mencerminkan
kesederhanaan dan kebersihan
• Hitam, warna paling kuat dan agresif dalam mengintimidasi orang. Penggunaan secara
tepat dapat memberikan efek kuat dan berani
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Gradasi Warna-Warna Netral

Warm
Cold
Colour

Pemilihan warna
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN TENTANG PENGENDALI KEBISINGAN


Konsep pengendalian kebisingan ditujukan untuk mengatasi kebisingan dari dalam bangunan
(interior noise/impact noise) dan dari luar bangunan ( exterior noise/airborne noise).
Ketentuan pemerintah melalui Permenkes telah menetapkan tingkat kebisingan yang diijinkan
untuk sebuah bangunan kantor yaitu antara 35 dB sampai 45 dB, sehingga penyelesaian
pengendalian kebisingan diupayakan melalui elemen interior seperti dinding atau partisi di
mana untuk kantor paling tidak harus dapat meredam bunyi dengan frekuensi 40 dB - 45 dB
(Sinha, 1985).
Konsep yang digunakan untuk mengatasi masalah kebisingan adalah mengolah tata letak dan
perencanaan interior, pemilihan material bangunan serta finishing dinding sedemikian rupa
yang dapat mendukung pengendalian kebisingan tersebut. Disisi lain perencanaan tata massa
bangunan juga berperan dalam pengendalian kebisingan.
Penggunaan material seperti karpet, baik pada lantai maupun dinding dapat mereduksi
kebisingan sampai 70%. Penggunaan ceiling yang tepat juga dapat mereduksi kebisingan
terutama dari lantai ke lantai.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

KONSEP SIRKULASI
Sirkulasi dalam ruang Kantor menggunakan pola sirkulasi Radial, Pengunjung tidak
diarahkan untuk menuju suatu ruangan tertentu, sehingga bebas menuju ruang yang
diinginkan. Pembagian ruang jelas dan terdapat ruang pengarah/pengenal. Kelebihan dari
pola sirkulasi radial adalah sangat efektif untuk penataan kantor berskala besar, sirkulasi
dapat dibagi secara terpisah/bersekat

SERVICE SERVICE

MAIN ROOM MAIN ROOM MAIN ROOM

MAIN ROOM MAIN ROOM


INTRODUCTOR
Y
MAIN ROOM GALLERY MAIN ROOM

ENTRANCE

VISITOR

KONSEP SIRKULASI UNTUK PENGGUNA BERKEBUTUHAN KHUSUS


(DEFABLE USER)
Penyediaan Fasilitas dan Aksesibilitas menjadi tanggungjawab setiap orang atau badan
termasuk instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung dan
lingkungan.
Dalam merencanakan, dan melaksanakan pembangunan bangunan gedung dan lingkungan,
harus dilengkapi dengan penyediaan fasilitas dan aksesibilitas serta wajib memenuhi
persyaratan teknis fasilitas dan aksesibilitas.
Persyaratan teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan meliputi:
 Ukuran dasar ruang, yaitu ukuran dasar ruang tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi)
mengacu kepada ukuran tubuh manusia dewasa, peralatan yang digunakan, dan ruang
yang dibutuhkan untuk mewadahi pergerakan penggunanya.
 Jalur pedestrian yaitu jalur yang digunakan untuk berjalan kaki atau berkursi roda bagi
penyandang disabilitas secara mandiri yang dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk
bergerak aman, mudah, nyaman dan tanpa hambatan.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

 Jalur pemandu yaitu jalur yang memandu penyandang disabilitas  untuk berjalan
dengan memanfaatkan tekstur ubin pengarah dan ubin peringatan.
 Area parkir yaitu tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh penyandang disabilitas
sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk naik turun kursi roda, daripada tempat
parkir yang biasa. Sedangkan daerah untuk menaik-turunkan penumpang (Passenger
Loading Zones) adalah tempat bagi semua penumpang, termasuk penyandang disabilitas
untuk naik atau turun dari kendaraan.
 Pintu yaitu Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang
merupakan tempat untuk masuk dan keluar dan pada umumnya dilengkapi dengan
penutup (daun pintu).
 Ram yaitu jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai
alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.
 Tangga yaitu fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang
memadai.
 Lif yaitu alat mekanis elektris untuk membantu pergerakan vertikal di dalam
bangunan, baik yang digunakan khusus bagi penyandang disabilitas maupun yang
merangkap sebagai lif barang.
 Lif tangga (stairway lift) yaitu alat mekanis elektrik untuk membantu pergerakan
vertikal dalam bangunan, yang digunakan khusus bagi penyandang disabilitas secara
individu.
 Toilet yaitu fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang, termasuk penyandang
disabilitas dan lansia pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.
 Pancuran yaitu fasilitas mandi dengan pancuran (shower) yang bisa digunakan oleh
semua orang, khususnya bagi pengguna kursi roda.
 Wastafel yaitu fasilitas cuci tangan, cuci muka, berkumur atau gosok gigi yang bisa
digunakan untuk semua orang.
 Telepon yaitu komunikasi yang disediakan untuk semua orang yang sedang
mengunjungi suatu bangunan atau fasilitas umum.
 Perlengkapan dan Peralatan Kontrol yaitu perlengkapan dan peralatan pada bangunan
yang bisa mempermudah semua orang (tanpa terkecuali penyandang disabilitas, orang
tua, orang sakit, balita dan ibu- ibu hamil) untuk melakukan kontrol peralatan tertentu,
seperti sistem alarm, tombol/stop kontak, dan pencahayaan.
 Perabot yaitu perletakan/penataan lay-out barang-barang perabot bangunan dan
furniture harus menyisakan/memberikan ruang gerak dan sirkulasi yang cukup bagi
penyandang disabilitas.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

 Rambu dan Marka yaitu fasilitas dan elemen bangunan yang digunakan untuk
memberikan informasi, arah, penanda atau petunjuk, termasuk di dalamnya perangkat
multimedia informasi dan komunikasi bagi penyandang disabilitas.
Prinsipnya setiap bangunan gedung, fasilitas dan lingkungan wajib memenuhi 4 azas fasilitas
dan aksesbilitas, yaitu:
1. Keselamatan, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan
terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.
2. Kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang
bersifat umum dalam suatu lingkungan.
3. Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
4. Kemandirian, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan mempergunakan semua
tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa
membutuhkan bantuan orang lain.
Aksesibilitas pada bangunan umum dilaksanakan dengan menyediakan :
1. akses ke, dari dan dalam bangunan;
2. pintu, tangga, lift khusus untuk bangunan bertingkat;
3. toilet;
4. tempat minum;
5. tempat telepon;
6. peringatan darurat;
7. tanda-tanda atau signage.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN PEMILIHAN MATERIAL BANGUNAN


Sesuai dengan konsep Perencanaan dan perancangan akan mengacu pada standart
keselamatan bangunan yang dikeluarkan oleh Kementerian PU dan Sarpras serta
memperhatikan aspek Green Arsitektur maka sangat penting dan berkaitan erat sekali
dengan Green Material dan Material Ramah Lingkungan.
Material Ramah Lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut :
1. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
2. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
3. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam
karena kesan alami dari material tersebut  (misalnya bata mengingatkan kita pada
tanah, kayu pada pepohonan)
4. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses
memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan
material tersebut ke lokasi pembangunan)
5. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami.
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu
alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa
diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit
didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat
dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah
lingkungan.

Kaca Insulasi

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan
yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud
kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.

Rangka Atap Baja Ringan

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan
bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat,
antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani
konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan
kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi
bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang
(digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis(sesuai
gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising
(hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali
hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur
variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami
atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki
karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Batu Bata Ringan

Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar
bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan
menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan
menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan
panasndan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana
jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan
lantai luar.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng
ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada
nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar
matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-
langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)
berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan,
memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat
lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Biofilter

Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga
kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci
hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak
menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.

Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijau
yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% – 70% volume ruang lahan bangunan
terisi tanaman hijau dan 30% – 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN PEMILIHAN MATERIAL INTERIOR


Material penyusun ruang di buat dengan material yang mudah dalam perawatan. Penggunaan
material yang memudahkan fleksibilitas perubahan fungsi ruang juga perlu di rencanakan.
Perubahan fungsi masih mungkin terjadi, dengan material dinding partisi memungkinkan
fleksibilitas fungsi ruang, material yang di gunakan adalah kerangka partisi metal light
structure, yaitu Metal furring dan Metal Stud. Bahan ini terbuat dari bahan : Zincalume atau
Galvanis. Alternatif penutup kerangka berupa :
- Multipleks dilapis HPL motif atau veneer dengan finishing Poly Urethane coating,
penggunaan material ini juga terkait dengan kemudahan perawatan dan daya tahan
terhadap air.
- Fiber semen terdiri dari campuran gipsum, semen, pasir, dan serat (fiber) sehingga kuat
namun jauh lebih ringan dan luwes. Fiber semen tidak mengandung asbes sehingga aman
bagi kesehatan.
- GRC board memakai glassfiber. Karena itu dinamakan glassfiber reinforced cement atau
GRC.
- Gypsum Board, merupakan material yang banyak dipakai sebagai penutup bahan partisi.

Beberapa contoh
partisi pembatas
ruang
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PENDEKATAN FACADE BANGUNAN


Bagian bangunan dan arsitektur yang paling mudah untuk dilihat adalah bagian wajah
bangunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan façade bangunan. Bagian façade
bangunan ini juga sering disebut tampak, kulit luar ataupun tampang bangunan, karena
façade bangunan ini merupakan yang paling sering diberi penilaian oleh para pengamat tanpa
memeriksa terlebih dahulu keseluruhan bangunan baik di keseluruhan sisi luar bangunan,
maupun pada bagian dalam bangunan. Penilaian tersebut tidak hanya dilakukan oleh para
arsitek tetapi juga masyarakat awam (Prijotomo 1987:3).
Komposisi suatu façade, dengan mempertimbangkan semua persyaratan
fungsionalnya (jendela, pintu, sun shading, bidang atap) pada prinsipnya dilakukan dengan
menciptakan kesatuan yang harmonis dengan menggunakan komposisi yang proporsional,
unsur vertikal dan horisontal yang terstruktur, material, warna dan elemen-elemen dekoratif.
Hal lain yang tidak kalah penting untuk mendapatkan perhatian yang lebih adalah proporsi
bukaan-bukaan, tinggi bangunan, prinsip perulangan, keseimbangan komposisi yang baik,
serta tema yang tercakup ke dalam variasi (Krier 1988:72).

Elemen arsitektur pendukung façade, yaitu sebagai berikut :


PINTU
Pintu memainkan peranan yang menentukan dalam menghasilkan arah dan makna yang tepat
pada suatu ruang. Ukuran umum yang digunakan adalah perbandingan proporsi 1:2 atau 1:3.
Ukuran pintu selalu memiliki makna yang berbeda, misalnya pintu berukuran pendek untuk
masuk ke dalam ruangan yang lebih privat. Posisi sebuah pintu dapat dipengaruhi oleh fungsi,
bahkan pada batasan-batasan tertentu, yang memiliki keharmonisan geometris dengan
ruangan tersebut. 

Gambar : Gambar Pintu Kolonial


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

JENDELA
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penataan jendela façade, yaitu sebagai berikut :
 Proporsi geometris façade;
 Penataan komposisi;
 Memperhatikan keharmonisan proporsi geometri;
 Karena distribusi jendela pada façade, salah satu efek tertentu dapat dipertegas atau
bahkan dihilangkan; dan
 Jendela dapat bergabung dalam kelompok-kelompok kecil atau membagi façade
dengan elemen-elemen yang hampir terpisah dan membentuk simbol tertentu.

   
  Gambar : Gambar Jendela Kolonial
Tipe jendela dapat diklasifikasikan ke dalam satu atau kombinasi dari beberapa tipe dasar
terutama dalam hubungannya dengan pengaturan aliran udara. Jendela dibagi ke dalam
empat kategori, yaitu sebagai berikut:
 Tipe putar, horisontal dan vertikal;
 Tipe gantung, gantung samping, atas, bawah;
 Tipe lipat; dan
 Tipe sorong/geser, vertikal dan horizontal.

DINDING

Gambar : Gambar Bangunan Kolonial


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Penataan dinding juga dapat diperlakukan sebagai bagian seni pahat sebuah
bangunan. Bagian khusus dari suatu bangunan dapat diekspos dengan latar depan dan latar
belakang dapat ditentukan.

SUN SHADING / CLADDING


Façade beradaptasi dengan cuaca karena adanya ornamen di depan tembok, yaitu
yang biasa disebut sun shading/cladding.
Beberapa bahan cladding yang umum dipakai serta mempunyai estetika yang dapat
mendukung desain dan tampilan bangunan.
Dalam dunia konstruksi, pelapis bangunan (cladding) mengacu pada lapisan fasad bangunan
ditujukan untuk kesan estetika serta fungsional. Cladding berfungsi sebagai fitur kontrol dan
melindungi bangunan dari unsur-unsur yang dapat merusak bangunan. Bahan cladding
biasanya terbuat dari kayu, plastik atau vinil, batu imitasi atau batu bata, dan logam. Cladding
dari material kayu biasanya berasal dari jenis kayu pinus, lembaran kayu lapis, kayu sirap,
cedar dan kayu merah.  Sedangkan bahan cladding dari logam biasanya dari aluminium dan
baja galvanis.
Cladding yang merupakan material finishing untuk eksterior suatu bangunan  dapat  dipasang
mulai di bagian atas dinding atau mulai dari struktur bangunan pendukung. Hal ini  bertujuan
untuk memperkuat karakter atau tampilan suatu bangunan dan membantu menjaga tampilan
luar ruangan. Umumnya, cladding tidak tahan air atau angin, tetapi dapat dikombinasikan
dengan unsur-unsur lain seperti waterproofing untuk membentuk proteksi pada cadding.
Cladding umumnya telah dibuat dari berbagai material atau bahan yang mendukung desain
dan estetika bangunan. Berikut ini beberapa bahan cladding yang umum dipakai serta
mempunyai estetika yang dapat mendukung desain bangunan tersebut.

a. VINYL SIDING
Vinyl siding merupakan bahan cladding  yang paling umum digunakan pada bangunan.
Bahan ini terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) dan  panel resin. Vinyl dikenal sebagai
bahan yang murah dan mudah untuk dipotong, hal ini sangat memudahkan saat
pemasangan maupun pada saat penggantian bila terjadi kerusakan. Vinyl siding tersedia
dalam beragam warna dan dijual dengan berbagai ketebalan dan berbagai tingkat daya
tahannya. Bahan vinyl ini tidak perlu dicat, namun perlu untuk dibersihkan atau dicuci
setiap setahun sekali. Namun, bahan ini dapat menghasilkan gas beracun karena
berinteraksi dengan udara. Elemen-elemen ini dapat cukup berbahaya bagi manusia, dan
bisa menyebabkan iritasi dan penyakit pernapasan seperti asma.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Desain Facade Bangunan Dengan Material Cladding Vinyl Siding

b. BATU VENEER
Batu veneer merupakan bahan material cladding yang harganya lebih mahal
dibandingkan vinyl, namun terlihat cukup estetis sebagai penghias eksterior.  Produk ini
dibanderol dengan harga yang cukup mahal maupun dalam pemasangannya, namun
setelah  terpasang cladding dari bahan batu Veneer ini akan bertahan bertahun-tahun
serta tidak membutuhkan perawatan yang berarti. Batu veneer dapat terdiri dari berbagai
jenis batu bata, batu hitam, atau produk tanah liat yang melekat pada framing struktur
bangunan.
Ada beberapa keuntungan untuk jenis batu veneer ini, pertama, sesudah terpasang, tidak
akan ada rongga udara yang di antara bangunan dan bagian belakang batu. Material batu
mempunyai tekstur berlubang di permukaanya yang memungkinkan untuk drainase dan
membantu mengalirkan air. Selain itu, rongga ini menyediakan banyak ruang untuk
pemasangan isolasi bangunan, seperti papan busa yang dapat membantu mengontrol
suhu ruangan.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Desain Facade Bangunan Dengan Material Cladding Batu Veneer

c. EIFS
Eksterior Isolasi and Finish Sistem (EIFS) adalah salah satu material cladding yang paling
populer untuk pemasangan eksterior pada bangunan komersial seperti sekolah, kantor,
dan rumah susun. Bahan ini hampir menyerupai semen, tetapi sebenarnya EIFS ini
terbuat dari komponen buatan, sedangkan semen terbuat dari pasir serta bantuan. EIFS
(biasanya kontraktor mengucapkan material ini dengan sebutan eee-fuss ) karena
memilik sistem panel isolasi seperti plastik dan tertutupi oleh bahan semen sintetis.
EIFS memudahkan finishing pada dinding, bahan ini dapat melentur sehingga dapat
membentuk tekstur plesteran saat pemasangan bahan EIFS ini juga mudah dibentuk
dengan cetok (sendok semen) sifatnya yang begitu halus sehingga namun mempunyai
terkstur padat seperti batu. Pewarna dan pigmen yang digunakan untuk EIFS warna
seperti yang diterapkan, atau dapat dicat. Peningkatan teknologi drainase membantu
tumbuh popularitas produk ini di seluruh dunia.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Desain Facade Bangunan Dengan Material Cladding Eksterior Isolasi and Finish Sistem (EIFS)

d. CLADDING/SIDING DARI BAHAN KAYU 


Bahan cladding ini terdiri dari papan kayu yang terbuat dari kayu jenis ek, pinus dan
cedar. Pemasangan siding biasanya berbaris dan tumpang tindih (siding) hingga memberi
kesan layaknya “berdinding papan,” yang mengarah ke istilah “rumah papan.” Kayu
siding ini akan secara alami tahan cuaca, ramah lingkungan dan dapat mengisolasi suhu.
Bahan ini sangat tahan lama, tetapi membutuhkan perawatan lebih daripada jenis
cladding yang lain. Kayunya harus dirawat untuk menghindari rayap serta dicat untuk
menghindari rayap.

Desain Facade Bangunan Dengan Material Cladding Berbahan Kayu

e. SIDING/CLADDING DARI BAHAN LOGAM


Logam sebagai material cladding biasanya ada dua jenis, yakni dari baja yang
bergelombang yang sering digunakan pada storage, gudang penyimpanan atau
kontainer, dan dari bahan panel aluminium yang banyak digunakan pada sebagian besar
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

rumah. Untuk cladding yang terbuat dari material  baja bergelombang, biasanya
penggunaannya tidak ditekankan pada aspek estetika, namun produk ini sangat kuat dan
tahan lama, dan dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa perawatan. Sementara
karat yang menjadi masalah utama dapat dihindari melalui penggunaan logam galvanis.

Cladding yang terbuat dari aluminium merupakan cladding populer untuk bangunan yang
berada di daerah dengan kelembaban dan kadar garam tinggi. Aluminium tidak mudah
berkarat atau korosi walaupun terpapar kelembaban tinggi atau air asin, dan dapat
menahan badai dan kondisi yang keras dibandingkan produk cladding lainnya. Namun,
cladding alumunium pada umumnya cukup mahal, meskipun tahan terhadap cuaca,
rayap, dan sebagian besar jenis kerusakan yang dapat dialami oleh bahan cladding
lainnya.
Material Facade berbahan dasar Aluminium saat ini yang banyak ditemukan di pasaran
adalah ACP. Aluminium Composite Panel ( ACP) atau Alucopan merupakan istilah dagang
yang sudah digunakan secara luas, Komponen utama panel datar terdiri dari material
Thermoplast Polyethilene yang disatukan diantara dua lembar aluminium.
Lembar aluminium tersebut dilapisi dengan cat PVDF atau Polyester.

Aluminium Composite Panel dewasa ini sangatlah populer karena perawatannya sangat
mudah dilakukan, Alumunium composite panel dapat dibersihkan kembali apabila sudah
terlihat kotor, dan dengan menggunakan alumunium composite panel waktu pengerjaan
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

proyek jadi lebih cepat.


DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

KONSEP DAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG


PROGRAM KEBUTUHAN RUANG

Sesuai tuntutan dalam Kerangka Acuan Kerja, dimana salah satu tuntutan kegiatan dalam
perencanaan ini adalah perencanaan fasilitas gedung pelayanan maka dalam pendekatan dan
metodologi ini diulas juga mengenai kebutuhan ruang sebagai dasar dalam pengembangan
perencanaan ruang dan sirkulasinya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

LUAS RUANG EKSISTING GEDUNG EKS BANK DANA HUTAMA

NAMA RUANG VOLUME SAT

RUANG GENSET 42.50 M2


RUANG POMPA 27.04 M2
RUANG ENGINEER 18.53 M2
DAPUR 5.97 M2
I BASEMENT LIFT 7.57 M2
TANGGA 18.52 M2
R. 1 13.77 M2
133.90 M2
AREA PARKIR 316.45 M2
TOTAL 450.35 M2
NAMA RUANG VOLUME SAT
KLUIS 39.27 M2
TOILET PRIA 15.52 M2
TOILET WANITA 9.24 M2
DAPUR 5.97 M2
LIFT 7.57 M2
II LANTAI 1 TANGGA 18.52 M2
GUDANG 6.76 M2
102.85 M2
RUANG PUBLIK 132.30 M2
RUANG PRIVAT 156.34 M2
RUANG PENJAGA 24.75 M2
TOTAL 416.24 M2
NAMA RUANG VOLUME SAT

TOILET PRIA 15.52 M2


TOILET WANITA 9.24 M2
DAPUR 5.97 M2
LIFT 7.57 M2
III LANTAI II TANGGA 18.52 M2
GUDANG 6.76 M2
63.58 M2
RUANG PRIVAT 339.77 M2
R. 1 24.75 M2
TOTAL 428.10 M2
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

NAMA RUANG VOLUME SAT


TOILET PRIA 15.52 M2
TOILET WANITA 9.24 M2
DAPUR 5.97 M2
LIFT 7.57 M2
IV LANTAI III TANGGA 18.52 M2
GUDANG 6.76 M2
LOBBY 23.57 M2
87.15 M2
RUANG PRIVAT 278.9 M2
TOTAL 366.05 M2
NAMA RUANG VOLUME SAT

TOILET PRIA 15.52 M2


TOILET WANITA 9.24 M2
DAPUR 5.97 M2
LIFT 7.57 M2
V LANTAI IV TANGGA 18.52 M2
GUDANG 6.76 M2
LOBBY 23.57 M2
87.15 M2
RUANG PRIVAT 278.9 M2
TOTAL 366.05 M2
NAMA RUANG VOLUME SAT

RUANG SERVIS 65.93 M2


VI LANTAI V
RUANG PRIVAT 299.32 M2
TOTAL 365.25 M2
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

PROGRAM RUANG
Berdasarkan Struktur Organisasi diatas secara umum dibutuhkan sistem ruang sebagai berikut :
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan

Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) 2 Luasan ( m ) Fasilitas
m )

Area Pelayanan Terpadu (APT) / Front Office (FO)


Desain dan tampilan latar belakang (Back Drop)
APT Mengacu Pada Peraturan dan ketetapan
a. 6 2.5 15
mengenai Badan Layanan Usaha Lembaga
Manajemen Aset Negara
b. Meja Pelayanan 6 2 12
Fasilitas Utama c. Ruang Konsultasi / Ruang Auction 2 4 8
d. Area Kursi Tunggu 16 1.5 24
e. Charging Station 10 0.5 5
f. Ruang Laktasi 2 3 6
g. Ruang Baca 8 1.5 12
h. Toilet Tamu : Toilet laki - laki terdapat minimal 2
A. LANTAI 1
Urinoir , 2 WC , 1 Wastafel dan toilet perempuan
4 6 24
Fasilitas Pelayanan terdapat minimal 2 WC dan 1 Wastafel, 1 Ruang
Rias
i. Toilet untuk pengguna berkebutuhan khusus 1 6 6 112.00
Ruang Direktur Utama
a. Ruang Utama termasuk area kursi tamu 1 80 80
b. Ruang Istirahat termasuk emergency exit 1 5 5
c. Toilet dan Kamar Mandi 1 6 6
Fasilitas Utama d. Ruang rapat internal terhubung ke Ruang utama 20 2.4 48
e. Ruang Sekretaris 1 12 12
f. Ruang dapur kecil/Pantry 2 3 6
g. Ruang Arsip Utama 6 6 36 193.00
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan

Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )

Direktur Keuangan dan Dukungan Organisasi


Ruang Direktur Keuangan dan Dukungan
a. Organisasi ( sekat dinding ) 1 24 24

b. Ruang Tamu / Ruang tunggu 4 3 12


Fasilitas Utama
c. Divisi ( sekat partisi tinggi 150 cm ) 5 6 30
d. Ruang Staff 15 3 45
e Ruang Gudang ATK 2 2 4 115.00
Direktur Operasional dan Manajemen Resiko
Ruang Direktur Operasional dan Manajemen
a. 1 24 24
Resiko ( sekat dinding )
B. LANTAI 2
b. Ruang Tamu / Ruang tunggu 4 3 12
c. Divisi ( sekat partisi tinggi 150 cm ) 5 6 30
Fasilitas Utama
d. Ruang Staff 15 3 45
e Ruang Gudang ATK 2 2 4
e Ruang Bendahara 4 6 24
f. Ruang Staff 4 3 12
a. Ruang rapat internal 1 8 2.4 19.2
Fasilitas Bersama
b. Ruang rapat internal 2 8 2.4 19.2
a. Toilet dan Kamar Mandi 1 6 6
Fasilitas Pelayanan
b. Ruang dapur kecil/Pantry 2 3 6 201.40
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan

Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )

Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan


Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan
a. 1 24 24
( sekat dinding )
b. Ruang Tamu / Ruang tunggu 4 3 12
Fasilitas Utama
c. Divisi ( sekat partisi tinggi 150 cm ) 3 6 18
d. Ruang Staff 12 3 36
e. Ruang Gudang ATK 2 2 4 94.00
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan
C. LANTAI 3 a. Ruang Direktur Pengembangan dan
1 24 24
Pendayagunaan ( sekat dinding )
b. Ruang Tamu / Ruang tunggu 4 3 12
Fasilitas Utama
c. Divisi ( sekat partisi tinggi 150 cm ) 3 6 18
d. Ruang Staff 12 3 36
e. Ruang Gudang ATK 2 2 4 94.00
a. Ruang rapat internal 1 10 2.4 24
Fasilitas Bersama
b. Ruang rapat internal 2 10 2.4 24 48.00
a. Toilet dan Kamar Mandi 1 6 6
Fasilitas Pelayanan
b. Ruang dapur kecil/Pantry 2 3 6 12.00

a. Ruang Rapat Paripurna 60 2.4 144


D. LANTAI 4 Fasilitas Bersama b. Ruang Arsip Utama 1 90 90
e. Ruang Dapur dan Ruang Preparasi 1 24 24 258.00

b. Ruang Perpustakaan/Ruang Baca 20 3 60


LANTAI 5
E. Fasilitas Bersama c. Ruang Rekreasi 20 2.4 48
(MEZANINE)
d. Ruang Makan 20 1.8 36 144.00
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan

Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )

- Ruang genset 1 16 16
Rumah Genset - instalasi genset 1 4 4
- Ruang Workshop / gudang 1 9 9
Panel Listrik dan Panel Instalasi Komunikasi
Ruang Panel (telepon , faxsimile dan internet / data) beserta 1 16 16
jaringannya
a. Alarm Kebakaran 1 4 4
Ruang Kontrol Jaringan b. Alarm System 1 4 4
System c. Sound System seluruh ruangan 1 4 4
F. BASEMENT d. Jaringan CCTV 1 0
Gudang Sarana Kebersihan Gudang dan Janitor 2 1.5 3
a. Ruang Sholat 20 1.5 30
Musholla
b. Tempat Wudhu 5 0.8 4
a. Ruang dapur 1 8 8
Dapur / Pantry
b. Tempat Makan 5 1 5
- Ruang Pompa Instalasi Air Bersih 1 7.5 7.5
Ruang Pompa
- Ruang Pompa De-watering 1 7.5 7.5
- Ground Tank 1 18 18
Penampungan dan Instalasi
- Sewage Treatment 1 12 12
air
- Septic Tank 1 12 12 164.00
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS

* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan

Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan 2
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )

a. Bangku 4 0.75 3
Taman untuk istirahat dan b. Furniture Lansekap 1 6 6
F. HALAMAN BELAKANG
Smoking Area c. Tanaman/pot tanaman yang asri dan mudah
1 90 90 99.00
perawatannya

Pedestrian
a. Carport depan FO -
Area Penerima
b. Pintu Masuk ( Manual / Otomatis ) -
c. Model pintu pagar geser , warna menyesuaikan
Pintu Pagar
pagar
- Dibatasi kanstin
- Dengan tanaman yang asri dan mudah
Taman perawatannya
- Lampu taman dan furniture lansekap
- Kran air taman
- Tinggi Menyesuaikan dengan fisik bangunan
G. HALAMAN DEPAN Tiang Bendera - Berwarna Putih
- Dilengkapi dengan tali dengan penjepit bendera
Mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal
Neon Box
Kekayaan Negara Nomor SE/1/KN/2016
Menempel pada tembok depan berisi identitas
Identitas Kantor
lengkap kantor disertai logo
a. Teras Pos Jaga 4 0.75 3
b. Ruang Satpam 2 1.5 3
Pos Satpam
c. Ruang Istirahat 2 0.75 1.5
d. Toilet 1 0.75 0.75
Parkir Mobil Area parkir mobil menyesuaikan dengan luasan halaman
Parkir Motor Area parkir motor menyesuaikan dengan luasan halaman
Tempat Sampah 395.00
Kebutuhan Luas untuk ruang Fasilitas = 1534.40
Sirkulasi dalam Gedung : 30% = 613.76
Total Kebutuhan Luas Ruang = 2148.16

Anda mungkin juga menyukai