PENDEKATAN METODOLOGI
DAN
PROGRAM KERJA
E
PENDAHULUAN
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dipelajari oleh konsultan
perencana permasalahan yang harus dicermati dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini
antara lain adalah masalah sinkronisasi antara waktu kegiatan dengan tuntutan perencanaan
yang dihasilkan untuk pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset
Negara.
Selain tuntutan perencanaan arsitektur dan struktur sebagai bangunan gedung
negara, harus memenuhi kriteria-kriteria sesuai persyaratan yang diatur dalam pedoman-
pedoman teknis kementerian kesehatan. Secara umum persyaratan yang diminta dalam
Kerangka acuan kerja harus :
Memenuhi persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Keselamatan :
1. sistem proteksi petir
2. sistem proteksi kebakaran (hydrant/sprinkler)
3. sistem kelistrikan
Memenuhi Persyaratan Prasarana penunjang Faktor Kesehatan Lingkungan :
1. Sistem ventilasi
2. Sistem pencahayaan
3. Sistem sanitasi
4. Sistem air bersih
5. Sistem pembuangan air hujan
6. Sistem pembuangan air kotor
7. Sistem pembuangan limbah padat dan cair
Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Kenyamanan :
1. Fasilitas Pengunjung dan Petugas
2. Sistem pengkondisian udara
3. Kebisingan dan Getaran
4. Pengkodisian suhu ruang, pencahayaan dan sirkulasi udara (kelembaban).
Persyaratan Prasarana Yang Menunjang Faktor Kemudahan :
1. Kemudahan akses sirkulasi vertikal
E-1
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
2. Sarana evakuasi
3. Aksesibilitas
Dengan waktu yang disediakan dan tuntutan perencanaan yang diminta konsultan
perencana harus memiliki inovasi dan schedule yang ketat untuk menyelesaikan dokumen
Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara.
E-2
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
E-3
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Untuk mendapatkan rekomendasi terhadap kelayakan bangunan lama maka tahapan yang
akan dilaksanakan adalah :
1. Mengetahui usia bangunan lama. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
nomor: 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, halaman : 79. D. Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung Negara mengenai :
A. UMUR BANGUNAN DAN PENYUSUTAN
a. Umur bangunan adalah jangka waktu bangunan dapat tetap memenuhi fungsi
dan keandalan bangunan, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Untuk bangunan gedung negara (termasuk bangunan rumah negara) umur
bangunan diperhitungkan 50 tahun;
b. Penyusutan adalah nilai degradasi bangunan yang dihitung secara sama besar
setiap tahunnya selama jangka waktu umur bangunan. Untuk bangunan gedung
negara, nilai penyusutan adalah sebesar 2% per tahun untuk bangunan gedung
dengan minimum nilai sisa (salvage value) sebesar 20%;
c. Penyusutan bangunan gedung negara yang dibangun dengan konstruksi semi
permanen, penyusutannya sebesar 4% per tahun, sedangkan untuk konstruksi
darurat sebesar 10% per tahun dengan minimum nilai sisa (salvage value)
sebesar 20%.
B. KERUSAKAN BANGUNAN
Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan
akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia atau
perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau
sebab lain yang sejenis. Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas tiga
tingkat kerusakan, yaitu:
a. Kerusakan ringan,
Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non-struktural,
seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai dan dinding pengisi.
b. Kerusakan sedang,
Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non struktural,
dan atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dll
c. Kerusakan berat,
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
2. Melakukan investigasi dan pengujian terhadap kondisi bangunan baik dari segi :
a. Tingkat kerusakan komponen arsitektur bangunan seperti penutup atap, kusen dan
daun pintu/jendela, material kamar mandi,
b. tingkat kerusakan jaringan listrik, dan plumbing
c. kekuatan dan kekokohan struktur bangunan, dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian langsung dilapangan dengan melakukan hammer test pada struktur beton
Kedua hal tersebut dapat digunakan sebagai data awal untuk membuat rekomendasi bagi
kegiatan perencanaan selanjutnya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Sistem Pengolah Limbah air bekas dan pengolah limbah air kotor
Perlu di inventarisasi juga kapasitas Pengolah limbah air bekas dan pengolah limbah
air kotor termasuk perletakannya sehingga dalam perencanaan selanjutnya dapat
dihitung kapasitas yang memadai berdasarkan jumlah pengguna serta
mempertimbangkan perletakan pengolah limbah/septiktank sehingga memudahkan
dalam perawatan gedung selanjutnya.
Sistem Jaringan Pembuangan Air Hujan
Dari pengamatan dilapangan, jaringan pembuangan air hujan tidak berfungsi dengan
baik, hal ini dapat diketahui dari adanya beberapa plafond yang berlubang, fleks
pada plafond di sekitar atap, dan lain-lain. Perencanaan system jaringan
pembuangan air hujan yang baru harus mempertimbangkan hal-hal tersebut selain
juga merencanakan system de-watering di area basement sehingga ketika gedung
baru sudah berfungsi sudah tidak muncul masalah kebocoran dan genangan karena
air hujan.
Sistem dan jaringan Mekanikal Elektrikal secara keseluruhan
Setelah dilakukan inventarisasi dan kajian terhadap keseluruhan jaringan Mekanikal
dan Elektrikal maka perlu direncanakan secara matang sistem dan jaringan terhadap
pengembangan perencanaan selanjutnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari
pemborosan sistem dan jaringan sehingga jaringan keseluruhan dapat terintegrasi.
Sistem dan Jaringan tersebut antara lain : Penerangan listrik, Penghawaan Buatan,
system sirkulasi vertical (lift) Sistem Air Bersih, Sistem Air Kotor, jaringan IT, sound
system, penangkal petir, system pembuangan air hujan dan lain-lain
Dengan ketersediaan lahan yang ada dan diketahui semua potensi serta kendala yang
ada maka perencanaan fasilitas ini dapat dilaksanakan secara terintegrasi dan
menghasilkan perencanaan yang maksimal serta juga perlu adanya pemikiran akan
penyediaan fasilitas pendukung seperti lahan parkir, taman, dan fasilitas utilitas skala
kota pada bangunan baru.
Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara harus memperhatikan
betul fungsi dan peruntukkannya, pemilihan konstruksi bangunan dan konstruksi
pendukungnya serta penyediaan fasilitas plumbing, Mekanikal dan Elektrikal dan fasilitas
arsitektur, interior, lansekap menjadi titik berat dalam penyusunan proses analisa dan
sintesa nanti
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Rancangan Konstruksi,
Survey,
Arsitektural, Finishing
Penyelidikan
Data Eksisting, Struktur dan Arsitektur,
tanah,
data sekunder & Konstruksi, Interior, Sistem
hasil observasi penyelidikan Mekanikal- Mekanikal-
Lapangan kekuatan Elektrikal, Elektrikal,
bangunan Prasarana dan Prasarana dan
eksisting Sarana Sarana
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
PENDEKATAN PERENCANAAN
Prinsip Dasar Perencanaan
Prinsip dan ketentuan teknis perencanaan dalam Perencanaan Renovasi Gedung Lembaga
Manajemen Aset Negara ini adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi Aset milik Kementerian Keuangan RI
Pembangunan sarana dan prasarana yang direncanakan untuk dibangun diupayakan
mengoptimalkan potensi aset berupa lahan dan bangunan milik Kementerian Keuangan
dalam hal ini yang dimaksud adalah Gedung Lembaga Manajemen Aset Negara
2. Optimalisasi Pemanfaatan Anggaran.
Perencanaan ini sedapat mungkin kontekstual dengan kondisi dan potensi anggaran yang
disediakan.
3. Realistis dan Aplikatif
Dengan adanya ikatan kontekstual dengan anggaran tersebut, maka hasil dari
perencanaan ini harus cukup realistis untuk diimplementasikan.
4. Integrasi/ Keterpaduan
Prinsip keterpaduan yang diterapkan pada perencanaan ini adalah dalam konteks
keterpaduan dengan perencanaan ruang ataupun bangunan yang telah ada, baik secara
umum maupun secara teknis.
Dari data tersebut dapat disusun perencanaan yang komprehensif dan penerapan
gagasan-gagasan yang tepat.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan perencana menyusun atau memakai
metodologi pendekatan. Hal tersebut agar proses pekerjaan perencanaan dapat mencapai
sasaran yang diharapkan, baik oleh pihak perencana maupun yang paling penting pihak
pemberi tugas berdasarkan waktu yang disediakan dan tenaga yang disyaratkan, dan hal
lain yang terkandung dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Dari bagan alur diatas, bahwa pertama yang harus dilakukan adalah survey dan
penyelidikan lapangan (site), kemudian dilanjutkan dengan konsep dan gambar rancangan
teknik serta detail teknik desain untuk konstruksi fisiknya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) adalah Badan Layanan Umum di bawah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang telah berdiri
sejak 16 Desember 2015. Kini, selain menjadi pengelola aset negara, LMAN juga melakukan
perencanaan pendanaan dan pendayagunaan lahan landbank serta pembayaran ganti rugi
pengadaan tanah.
LMAN juga dibentuk untuk mendukung optimalisasi manajemen aset negara guna
meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial, sekaligus menggali potensi return on assets dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari Barang Milik Negara. Saat ini,
LMAN tengah berbenah dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM), yang akan didukung baik
oleh PNS maupun professional non PNS.
Dasar hukum pendirian LMAN adalah Perpres 102 Tahun 2016 mengenai Pendanaan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Dalam Rangka Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional, serta Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
54/PMK.01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Manajemen Aset Negara
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
KEUANGAN DAN
OPERASIONAL DAN PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN DAN
DUKUNGAN
MANAJEMEN RESIKO PENDANAAN LAHAN PENDAYAGUNAAN
ORGANISASI
DIVISI DIVISI
DIVISI PENGAMANAN DAN DIVISI PENDAYAGUNAAN
PERBENDAHARAAN PENGENDALIAN ASET PENDANAANLAHAN PROPERTI
DIVISI DIVISI
SUMBER DAYA MANUSIA,
MANAJEMEN KINERJA DAN DIVISI HUKUM DAN
KEPATUHAN INTERNAL PERJANJIAN
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Sesuai tuntutan dalam Kerangka Acuan Kerja, dimana salah satu tuntutan dalam kegiatan ini
adalah desain ruang dalam yang mencerminkan efisiensi ruang, maka dalam pendekatan dan
metodologi ini diulas mengenai pendekatan dan konsepsi perencanaan Kebutuhan Ruang.
1) ukuran per set : a) panjang 150 cm, lebar/dalam 90 cm, tinggi 35 cm, untuk
3 (tiga) tempat duduk;
b) panjang 120 cm, lebar/dalam 80 cm, tinggi 35 cm, untuk
2 (dua) tempat duduk;
c) panjang 50 cm, dalam 60 cm, tinggi 35 cm, untuk 1
(satu) tempat duduk;
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
2. Dalam ruangan tunggu tamu (back office) dilengkapi perlengkapan sebagai berikut:
a. kursi tamu kapasitas 10 (sepuluh) orang duduk berikut meja tamu, dengan spesifikasi:
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
1) kursi tamu :
2) meja tamu:
a) ukuran : panjang 120 cm, lebar/dalam 60 cm, tinggi 45 cm;
b) model/type : biasa atau menyesuaikan;
c) bahan : kayu kelas I atau tik blok;
d) warna : coklat atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.
c. lemari kaca 1 (satu) unit, untuk benda seni budaya/piala/vandel, dengan spesifikasi:
a. kursi rapat kapasitas 30 (tiga puluh) orang duduk berikut meja rapat, dengan
spesifikasi:
1) kursi rapat:
2) meja rapat :
4. Dalam ruangan staf/adc (middle office) dilengkapi perlengkapan kantor sebagai berikut:
kursi tanpa tangan, sandaran rendah; sandaran dan dudukan beralas karet dibungkus
imitalisir atau kain warna hitam atau warna lain yang disesuaikan dengan komposisi
warna ruangan.
1) ukuran per unit : panjang 47 cm, lebar/dalam 62 cm, tinggi 132 cm;
2) model/type : biasa, berlaci 2 (dua);
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
e. meja komputer berikut kursi masing-masing 1 (satu) unit atau menyesuaikan dengan
kebutuhan, dengan spesifikasi:
1) meja komputer:
1) gantungan dinding; dipasang setinggi 175 cm, terdiri dari papan selebar 7cm, yang
diberi tangkai-tangkai besi 5 sampai 10 buah;
2) gantungan berkaki 4 (empat); berbentuk tiang bundar atau bersegi-segi bundar
bahan kayu jati warna coklat, diberi tangkai-tangkai besi 10 sampai 15 buah pada
ketinggian 150 sampai 175 cm.
5. Dalam ruangan tunggu kepala kantor (back office) dilengkapi perlengkapan sebagai
berikut:
a. kursi tamu 2 (dua) set berikut meja 3 (tiga) unit, dengan spesifkasi:
1) kursi tamu:
a) ukuran per set : (1) panjang 150 cm, lebar/dalam 90 cm, tinggi 35 cm,
untuk 3 (tiga) tempat duduk;
(2) panjang 120 cm, lebar/dalam 80 cm, tinggi 35 cm, untuk
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
2) meja tamu:
FRONT OFFICE
Konsep ideal untuk front office harus memenuhi beberapa kriteria berkaitan dengan image
dari perusahaan yang bersangkutan. Front office adalah tempat bertemunya ‘sebuah
perusahaan’ dengan pengguna jasa atau pembeli produk. Konsep ideal front office tentunya
harus mencerminkan suasana yang mendukung image perusahaan di mata konsumen. Hal
pertama yang harus diperhatikan dalam konsep ideal front office adalah kenyamanan
pengunjung. Front office sebaiknya dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang nyaman seperti
ruang tunggu dengan kursi tunggu yang nyaman, suasana tenang dan pengaturan yang baik
pada area meja, penataan barang, serta rencana sirkulasi pengunjung (alur pengunjung dari
masuk ke ruangan, mendapatkan nomor antri misalnya, duduk menunggu, atau langsung
dilayani oleh petugas). Rancangan interior yang mendukung kesan sebuah front office bisa
diolah dari kesan yang diinginkan. Rancangan interior juga sebaiknya memiliki hubungan
dengan brand sebuah produk, jasa atau konsep dari sebuah perusahaan.
Konsep layout ruang yang akan digunakan menggunakan konsep kantor terbuka ( open
office layout). Kantor terbuka (open office layout).merupakan suatu tatanan ruang yang
memberikan keterbukaan untuk mempermudah berkomunikasi dan pertemuan, namun
sekaligus menjamin kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi diciptakan dengan pemasangan
sekat-sekat flexible yang dapat dipindahkan atau digeser. Sekat-sekat tersebut
menghindarkan para manajer dari isolasi tembok tertutup dan perasaan tidak enak yang
menghinggapi seseorang bila dalam ruangan sama sekali terbuka.
Keuntungan yang diperoleh dari kantor terbuka (open office layout) adalah:
1. Kantor terbuka memungkinkan perubahan terus-menerus dengan biaya minimum
setelah pola dasarnya ditetapkan.
2. Adanya kenyamanan karena sirkulasi udara cukup lancar,penerangan merata,kursi dan
meja yang enak dipakai,memperbaiki semangat kerja dan cenderung menghilangkan
sebagian dari perselisihan yang timbul akibat tempat kerja terlalu berdekatan.
3. Arus pekerjaan lebih lancar dan hal-hal yang saling berkaitan dapat ditempatkan
sedemikian rupa sehingga pekerjaan dapat dengan mudah beralih dari seksi yang satu
keseksi yang lain.
4. Penyeliaan lebih mudah diadakan karena penempatan penyelia memungkinkannya
melihat apa yang dikerjakan oleh semua pegawai
Aplikasi dari Open Office Lay out ini adalah penggunaan dan penataan station work yang
fleksibel dan dinamis.
Tidak semua ruangan dalam gedung Interior BPKAD Propinsi Jawa Timur ditata dengan
sistem Open Office lay Out, pada kebutuhan ruang ber privasi tinggi tetap di gunakan model
kantor tertutup.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
WORKSTATION
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Warm
Cold
Colour
Pemilihan warna
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
KONSEP SIRKULASI
Sirkulasi dalam ruang Kantor menggunakan pola sirkulasi Radial, Pengunjung tidak
diarahkan untuk menuju suatu ruangan tertentu, sehingga bebas menuju ruang yang
diinginkan. Pembagian ruang jelas dan terdapat ruang pengarah/pengenal. Kelebihan dari
pola sirkulasi radial adalah sangat efektif untuk penataan kantor berskala besar, sirkulasi
dapat dibagi secara terpisah/bersekat
SERVICE SERVICE
ENTRANCE
VISITOR
Jalur pemandu yaitu jalur yang memandu penyandang disabilitas untuk berjalan
dengan memanfaatkan tekstur ubin pengarah dan ubin peringatan.
Area parkir yaitu tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh penyandang disabilitas
sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk naik turun kursi roda, daripada tempat
parkir yang biasa. Sedangkan daerah untuk menaik-turunkan penumpang (Passenger
Loading Zones) adalah tempat bagi semua penumpang, termasuk penyandang disabilitas
untuk naik atau turun dari kendaraan.
Pintu yaitu Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang
merupakan tempat untuk masuk dan keluar dan pada umumnya dilengkapi dengan
penutup (daun pintu).
Ram yaitu jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai
alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.
Tangga yaitu fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang
memadai.
Lif yaitu alat mekanis elektris untuk membantu pergerakan vertikal di dalam
bangunan, baik yang digunakan khusus bagi penyandang disabilitas maupun yang
merangkap sebagai lif barang.
Lif tangga (stairway lift) yaitu alat mekanis elektrik untuk membantu pergerakan
vertikal dalam bangunan, yang digunakan khusus bagi penyandang disabilitas secara
individu.
Toilet yaitu fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang, termasuk penyandang
disabilitas dan lansia pada bangunan atau fasilitas umum lainnya.
Pancuran yaitu fasilitas mandi dengan pancuran (shower) yang bisa digunakan oleh
semua orang, khususnya bagi pengguna kursi roda.
Wastafel yaitu fasilitas cuci tangan, cuci muka, berkumur atau gosok gigi yang bisa
digunakan untuk semua orang.
Telepon yaitu komunikasi yang disediakan untuk semua orang yang sedang
mengunjungi suatu bangunan atau fasilitas umum.
Perlengkapan dan Peralatan Kontrol yaitu perlengkapan dan peralatan pada bangunan
yang bisa mempermudah semua orang (tanpa terkecuali penyandang disabilitas, orang
tua, orang sakit, balita dan ibu- ibu hamil) untuk melakukan kontrol peralatan tertentu,
seperti sistem alarm, tombol/stop kontak, dan pencahayaan.
Perabot yaitu perletakan/penataan lay-out barang-barang perabot bangunan dan
furniture harus menyisakan/memberikan ruang gerak dan sirkulasi yang cukup bagi
penyandang disabilitas.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Rambu dan Marka yaitu fasilitas dan elemen bangunan yang digunakan untuk
memberikan informasi, arah, penanda atau petunjuk, termasuk di dalamnya perangkat
multimedia informasi dan komunikasi bagi penyandang disabilitas.
Prinsipnya setiap bangunan gedung, fasilitas dan lingkungan wajib memenuhi 4 azas fasilitas
dan aksesbilitas, yaitu:
1. Keselamatan, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan
terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.
2. Kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang
bersifat umum dalam suatu lingkungan.
3. Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
4. Kemandirian, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan mempergunakan semua
tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa
membutuhkan bantuan orang lain.
Aksesibilitas pada bangunan umum dilaksanakan dengan menyediakan :
1. akses ke, dari dan dalam bangunan;
2. pintu, tangga, lift khusus untuk bangunan bertingkat;
3. toilet;
4. tempat minum;
5. tempat telepon;
6. peringatan darurat;
7. tanda-tanda atau signage.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Kaca Insulasi
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan
material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan
yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud
kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan
bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat,
antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani
konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan
kalkulasi teknik sipil.
Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi
bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang
(digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis(sesuai
gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising
(hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali
hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur
variasi (klasik, kayu).
Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami
atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki
karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan
menyerap panas matahari secara signifikan.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar
bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan
menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan
menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan
panasndan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana
jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan
lantai luar.
Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng
ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada
nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar
matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-
langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank)
berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan,
memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat
lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Biofilter
Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga
kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci
hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak
menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.
Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijau
yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% – 70% volume ruang lahan bangunan
terisi tanaman hijau dan 30% – 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Beberapa contoh
partisi pembatas
ruang
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
JENDELA
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penataan jendela façade, yaitu sebagai berikut :
Proporsi geometris façade;
Penataan komposisi;
Memperhatikan keharmonisan proporsi geometri;
Karena distribusi jendela pada façade, salah satu efek tertentu dapat dipertegas atau
bahkan dihilangkan; dan
Jendela dapat bergabung dalam kelompok-kelompok kecil atau membagi façade
dengan elemen-elemen yang hampir terpisah dan membentuk simbol tertentu.
Gambar : Gambar Jendela Kolonial
Tipe jendela dapat diklasifikasikan ke dalam satu atau kombinasi dari beberapa tipe dasar
terutama dalam hubungannya dengan pengaturan aliran udara. Jendela dibagi ke dalam
empat kategori, yaitu sebagai berikut:
Tipe putar, horisontal dan vertikal;
Tipe gantung, gantung samping, atas, bawah;
Tipe lipat; dan
Tipe sorong/geser, vertikal dan horizontal.
DINDING
Penataan dinding juga dapat diperlakukan sebagai bagian seni pahat sebuah
bangunan. Bagian khusus dari suatu bangunan dapat diekspos dengan latar depan dan latar
belakang dapat ditentukan.
a. VINYL SIDING
Vinyl siding merupakan bahan cladding yang paling umum digunakan pada bangunan.
Bahan ini terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) dan panel resin. Vinyl dikenal sebagai
bahan yang murah dan mudah untuk dipotong, hal ini sangat memudahkan saat
pemasangan maupun pada saat penggantian bila terjadi kerusakan. Vinyl siding tersedia
dalam beragam warna dan dijual dengan berbagai ketebalan dan berbagai tingkat daya
tahannya. Bahan vinyl ini tidak perlu dicat, namun perlu untuk dibersihkan atau dicuci
setiap setahun sekali. Namun, bahan ini dapat menghasilkan gas beracun karena
berinteraksi dengan udara. Elemen-elemen ini dapat cukup berbahaya bagi manusia, dan
bisa menyebabkan iritasi dan penyakit pernapasan seperti asma.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
b. BATU VENEER
Batu veneer merupakan bahan material cladding yang harganya lebih mahal
dibandingkan vinyl, namun terlihat cukup estetis sebagai penghias eksterior. Produk ini
dibanderol dengan harga yang cukup mahal maupun dalam pemasangannya, namun
setelah terpasang cladding dari bahan batu Veneer ini akan bertahan bertahun-tahun
serta tidak membutuhkan perawatan yang berarti. Batu veneer dapat terdiri dari berbagai
jenis batu bata, batu hitam, atau produk tanah liat yang melekat pada framing struktur
bangunan.
Ada beberapa keuntungan untuk jenis batu veneer ini, pertama, sesudah terpasang, tidak
akan ada rongga udara yang di antara bangunan dan bagian belakang batu. Material batu
mempunyai tekstur berlubang di permukaanya yang memungkinkan untuk drainase dan
membantu mengalirkan air. Selain itu, rongga ini menyediakan banyak ruang untuk
pemasangan isolasi bangunan, seperti papan busa yang dapat membantu mengontrol
suhu ruangan.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
c. EIFS
Eksterior Isolasi and Finish Sistem (EIFS) adalah salah satu material cladding yang paling
populer untuk pemasangan eksterior pada bangunan komersial seperti sekolah, kantor,
dan rumah susun. Bahan ini hampir menyerupai semen, tetapi sebenarnya EIFS ini
terbuat dari komponen buatan, sedangkan semen terbuat dari pasir serta bantuan. EIFS
(biasanya kontraktor mengucapkan material ini dengan sebutan eee-fuss ) karena
memilik sistem panel isolasi seperti plastik dan tertutupi oleh bahan semen sintetis.
EIFS memudahkan finishing pada dinding, bahan ini dapat melentur sehingga dapat
membentuk tekstur plesteran saat pemasangan bahan EIFS ini juga mudah dibentuk
dengan cetok (sendok semen) sifatnya yang begitu halus sehingga namun mempunyai
terkstur padat seperti batu. Pewarna dan pigmen yang digunakan untuk EIFS warna
seperti yang diterapkan, atau dapat dicat. Peningkatan teknologi drainase membantu
tumbuh popularitas produk ini di seluruh dunia.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Desain Facade Bangunan Dengan Material Cladding Eksterior Isolasi and Finish Sistem (EIFS)
rumah. Untuk cladding yang terbuat dari material baja bergelombang, biasanya
penggunaannya tidak ditekankan pada aspek estetika, namun produk ini sangat kuat dan
tahan lama, dan dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa perawatan. Sementara
karat yang menjadi masalah utama dapat dihindari melalui penggunaan logam galvanis.
Cladding yang terbuat dari aluminium merupakan cladding populer untuk bangunan yang
berada di daerah dengan kelembaban dan kadar garam tinggi. Aluminium tidak mudah
berkarat atau korosi walaupun terpapar kelembaban tinggi atau air asin, dan dapat
menahan badai dan kondisi yang keras dibandingkan produk cladding lainnya. Namun,
cladding alumunium pada umumnya cukup mahal, meskipun tahan terhadap cuaca,
rayap, dan sebagian besar jenis kerusakan yang dapat dialami oleh bahan cladding
lainnya.
Material Facade berbahan dasar Aluminium saat ini yang banyak ditemukan di pasaran
adalah ACP. Aluminium Composite Panel ( ACP) atau Alucopan merupakan istilah dagang
yang sudah digunakan secara luas, Komponen utama panel datar terdiri dari material
Thermoplast Polyethilene yang disatukan diantara dua lembar aluminium.
Lembar aluminium tersebut dilapisi dengan cat PVDF atau Polyester.
Aluminium Composite Panel dewasa ini sangatlah populer karena perawatannya sangat
mudah dilakukan, Alumunium composite panel dapat dibersihkan kembali apabila sudah
terlihat kotor, dan dengan menggunakan alumunium composite panel waktu pengerjaan
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
Sesuai tuntutan dalam Kerangka Acuan Kerja, dimana salah satu tuntutan kegiatan dalam
perencanaan ini adalah perencanaan fasilitas gedung pelayanan maka dalam pendekatan dan
metodologi ini diulas juga mengenai kebutuhan ruang sebagai dasar dalam pengembangan
perencanaan ruang dan sirkulasinya.
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
PROGRAM RUANG
Berdasarkan Struktur Organisasi diatas secara umum dibutuhkan sistem ruang sebagai berikut :
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan
Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) 2 Luasan ( m ) Fasilitas
m )
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan
Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan
Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan
Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m2 ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )
- Ruang genset 1 16 16
Rumah Genset - instalasi genset 1 4 4
- Ruang Workshop / gudang 1 9 9
Panel Listrik dan Panel Instalasi Komunikasi
Ruang Panel (telepon , faxsimile dan internet / data) beserta 1 16 16
jaringannya
a. Alarm Kebakaran 1 4 4
Ruang Kontrol Jaringan b. Alarm System 1 4 4
System c. Sound System seluruh ruangan 1 4 4
F. BASEMENT d. Jaringan CCTV 1 0
Gudang Sarana Kebersihan Gudang dan Janitor 2 1.5 3
a. Ruang Sholat 20 1.5 30
Musholla
b. Tempat Wudhu 5 0.8 4
a. Ruang dapur 1 8 8
Dapur / Pantry
b. Tempat Makan 5 1 5
- Ruang Pompa Instalasi Air Bersih 1 7.5 7.5
Ruang Pompa
- Ruang Pompa De-watering 1 7.5 7.5
- Ground Tank 1 18 18
Penampungan dan Instalasi
- Sewage Treatment 1 12 12
air
- Septic Tank 1 12 12 164.00
DOKUMEN PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA RENOVASI GEDUNG
LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA
ADMINISTRASI DAN TEKNIS
* Perhitungan dan perumusan luasan ruang berdasarkan asumsi menggunakan struktur organisasi dan estimasi jumlah pelaku kegiatan
Standart
Kapasitas Jumlah Jumlah Luasan
Luasan 2
No Bangunan Ruang Jenis Ruang/Kriteria Pengguna Kebutuhan ( m ) per
Ruang/Orang ( 2
(Orang) Luasan ( m ) Fasilitas
m2 )
a. Bangku 4 0.75 3
Taman untuk istirahat dan b. Furniture Lansekap 1 6 6
F. HALAMAN BELAKANG
Smoking Area c. Tanaman/pot tanaman yang asri dan mudah
1 90 90 99.00
perawatannya
Pedestrian
a. Carport depan FO -
Area Penerima
b. Pintu Masuk ( Manual / Otomatis ) -
c. Model pintu pagar geser , warna menyesuaikan
Pintu Pagar
pagar
- Dibatasi kanstin
- Dengan tanaman yang asri dan mudah
Taman perawatannya
- Lampu taman dan furniture lansekap
- Kran air taman
- Tinggi Menyesuaikan dengan fisik bangunan
G. HALAMAN DEPAN Tiang Bendera - Berwarna Putih
- Dilengkapi dengan tali dengan penjepit bendera
Mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal
Neon Box
Kekayaan Negara Nomor SE/1/KN/2016
Menempel pada tembok depan berisi identitas
Identitas Kantor
lengkap kantor disertai logo
a. Teras Pos Jaga 4 0.75 3
b. Ruang Satpam 2 1.5 3
Pos Satpam
c. Ruang Istirahat 2 0.75 1.5
d. Toilet 1 0.75 0.75
Parkir Mobil Area parkir mobil menyesuaikan dengan luasan halaman
Parkir Motor Area parkir motor menyesuaikan dengan luasan halaman
Tempat Sampah 395.00
Kebutuhan Luas untuk ruang Fasilitas = 1534.40
Sirkulasi dalam Gedung : 30% = 613.76
Total Kebutuhan Luas Ruang = 2148.16