Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
Nipah Panjang, 05 Juli 2021
Martius
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Rona mengalami tunagrahita pada yang terjadi pada bayi setelah dilahirkan, sejak bayi berada di
dalam kandungan atau selama proses persalinan.
b. dampak yang akan terjadi pada rona seperti kesulitan fungsi intelektual. Sebagai contoh,
sulit berkomunikasi, belajar, hingga memecahkan masalah.
3. a. Prinsip dan Teknik gillingham dan stillman adalah dengan menggunakan pendekatan
multisensori mendasarkan pada asumsi bahwa anak akan dapat belajar dengan baik
apabila materi pengajaran disajikan dalam berbagai modalitas alat indera. Modalitas yang
dipakai adalah visual, auditoris, kinestetik, dan taktil, atau disingkat dengan VAKT.
Pendekatan membaca multisensori meliputi kegiatan menelusuri (perabaan),
mendengarkan (auditoris), menulis (gerakan), dan melihat (visual).
b. Beberapa petunjuk pelaksanaan adalah sebagai berikut. a Huruf diperkenalkan melalui
kata lembaga, misalnya huruf b dalam kata bola. b Menggunakan kartu latihan untuk
mengenalkan setiap huruf. c Siswa membedakan vokal dan konsonan dengan
mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan kartu latihan yang diwarnai. Misalnya
warna biru untuk konsonan dan merah untuk vokal. d Huruf-huruf pertama yang
diperkenalkan hendaknya yang menimbulkan bunyi yang jelas dan menggambarkan pola-
pola yang jelas. 2 Merangkai huruf menjadi kata Setelah siswa menguasai 10 huruf, huruf-
huruf itu disambungkan menjadi kata. Dalam latihan ini siswa melihat beberapa kartu latihan
huruf dan menyambungkan bunyi-bunyinya sehingga menjadi kata. Kata-kata ini dicetak
pada kartu berwarna dan ditempelkan pada papan kata. Apabila siswa sudah memiliki
sejumlah kata dalam lemari kata, diadakan latihan kebalikannya yaitu siswa diminta
menguraikan kata-kata menjadi unsur bunyi. Pada saat itu juga siswa menulis kata-kata
sambil menyebutkan tiap-tiap 11 huruf yang ditulis. Anda dapat membandingkan cara ini
dengan metode SAS yang mungkin sudah sering Anda gunakan. 3 Membaca kalimat dan
cerita Latihan membaca kalimat dan cerita dapat dimulai setelah siswa dapat membaca dan
menulis kata yang lebih dari tiga huruf. Cerita pertama yang dibaca dan ditulis hendaknya
sederhana tetapi struktur katanya tepat. Cerita ini dibaca dalam hati, lalu dibaca keras di
depan guru.
4. a. Alifia Kamelia, siswi kelas 4 SDN Karangrejo 3 terlihat tekun menulis didampingi
seorang guru. Beberapa kali mereka terlihat berbicara namun berbeda dengan komunikasi
pada umumnya, guru yang mendampingi Alifia, dengan sabar beberapa kali mengulang
jawaban yang ditanyakan oleh bocah perempuan berambut panjang tersebut sehingga Alifia
benar-benar memahami. Alifia adalah salah satu siswa kebutuhan khusus. Sejak bayi, dia
mengalami gangguan pendengaran sehingga kesulitan saat belajar berbicara. Baru saat
masuk sekolah TK, Alifia mengenakan alat bantu dengar di kedua telinganya hingga saat
ini, dia duduk di kelas 4 SD. Ainur Joyo, ayah kandung Alifia kepada Kompas.com Jumat
(22/9/2017) mengatakan, sengaja menyekolahkan anaknya di SDN Karangrejo 3 agar
anaknya bisa bersosialisasi dengan murid umum lainnya. Selain itu, dia juga mendapatkan
informasi jika sekolah yang berada di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Kota Banyuwangi
tersebut menerima anak kebutuhan khusus seperti anaknya.