DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
yang terdapat pada makalah ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................15
B. Saran ............................................................................................................................................15
Lampiran ..................................................................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Dengan belajar, manusia dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Tanpa
belajar, manusia tidak mungkin dapat memenuhi setiap kebutuhannya dengan baik. Semua
aktivitas dalam keseharian manusia tentu saja membutuhkan ilmu yang didapat dengan belajar.
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan
potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan
perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan
hambatan. Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini, sehingga
dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi pengelola pendidikan
untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik dalam
proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan setiap unsur yang mempengaruhi proses
belajar dan pembelajaran. Begitu juga pada proses kondisi individu setiap anak, karena mereka
yang akan belajar tentu saja hal ini sangat mempengaruhi. Anak didik merupakan individu yang
berbeda satu sama lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya tidak lupa untuk memperhatikan
perbedaan – perbedaan individual setiap anak tersebut, sehingga pembelajaran benar – benar dapat
diterima oleh anak dengan baik.
3
B. Rumusan Masalah
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan melakukan penelusuran
pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan
informasi yang digunakan yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan beberapa pustaka yang
relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang diperoleh, diperlukan data
referensi yang digunakan sebagai acuan, dimana data tersebut dapat dikembangkan untuk dapat
mencari kesatuan materi sehingga diperoleh
Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data, kemudian
diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif berdasarkan data sekunder.
4
C.Analisis dan Sintesis
Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu perkebunan kelapa sawit sebagai komoditi
strategis nasional dengan permasalahan lingkungan akibat dari pengembangan perkebunan kelapa
sawit. Sintesis yang dijelaskan yaitu alternatif solusi untuk mengatasi permasalah yang dianalisis.
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut KBBI kata “belajar” memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Kata
ini tentu tidak asing lagi bagi kita. Sedari kecil kita diajarkan untuk terus belajar, kata ini seperti
tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Pada kenyataannya, manusia akan terus belajar hal baru
semasa hidupnya. Belajar adalah kegiatan yang terstruktur dan terencana. Belajar memiliki
beberapa unsur yang menjadi dasar belajar. Berbagai teori belajar mempunyai pandangan
tersendiri mengenai unsur-unsur dalam belajar. Cronbach sebagai salah satu penganut aliran
behaviorisme (1954) dalam Sukmadinata (2004; 157) dengan sedikit perubahan ada tujuh unsur
utama dalam proses belajar, yang meliputi :
1. Tujuan
Belajar tercipta dan terlaksana karena ada tujuan yang ingin dicapai dari hasil proses
belajar. Tanpa tujuan maka belajar pun tidak dapat terukur dan tidak mengetahui apa yang
diharapkan dari belajar tersebut. Tujuan tercipta karena ada kebutuhan dari diri masing-
masing peserta didik sebagai pembelajar.
2. Kesiapan
Belajar dapat terlaksana dengan efektif apabila peserta didik memang memiliki kesiapan
dalam belajar, sehingga terwujud belajar yang efektif. Kesiapan dalam belajaar mencakup
kesiapan fisik dan psikis.
3. Situasi
Situasi belajar yang dimaksud mencakup tempat, lingkungan, alat dan bahan pelajaran,
guru, kepala sekolah, pegawai administrasi dan peserta didik.
4. Interpretasi
Peserta didik melakukan interpretasi dengan melihat hubungan antara situasi belajar,
melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkan dengan kemungkinan
pencapaian tujuan.
6
5. Respon
Dari hasil interpretasi yang dilakukan maka peserta didik dapat menemukan respon yang
sesuai dengan apa yang dialami dalam kegiatan pembelajaran. Respon ini dapat berupa
usaha-usaha yang terencana dan sistematis.
6. Konsekuensi
Kegagalan yang muncul bagi seseorang memiliki dua makna yang berlainan, ketika
seseorang tersebut memiliki keyakinan yang kuat maka kegagalan akan digunakan sebagai
pendorong untuk bisa lebih baik lagi, berbeda dengan seseorang yang memang memiliki
keyakinan yang rendah bila menjumpai kegagalan maka akan memicu motivasi yang
semakin menurun dan minat belajarnya juga akan semakin menurun.
Unsur utama yang harus ada dalam belajar terdiri atas beberapa unsur yang penting yaitu:
1. Adanya perencanaan yang dipersiapkan, dan yang termasuk di dalamnya yaitu menentukan
tujuan belajar. Tujuan belajar menunjukan bahwa belajar tersebut terarah dan mempunyai
makna yang mendalam bagi pembelajar. Selain tujuan ada juga kesiapan, situasi, dan
interpretasi.
2. Adanya proses belajar yang terjadi dalam diri seseorang. Setelah perencanaan terlaksana
dengan baik tentunya proses belajar pun dapat terlaksana dengan baik yaitu pembelajar
mengembangkan pemikiran dan menemukan pemahaman baru dari apa yang di pelajari.
3. Adanya hasil belajar sebagai konsekusi dari terlaksananya proses belajar dalam diri
seseorang. Hasil belajar memicu konsekuensi yang akan muncul dari hasil belajar yang
dilaksanakan, dan dari konsekuensi tersebut akan memicu reaksi terhadap hasil belajar
yang telah terjadi. Reaksi tersebut dalam bentuk semakin termotivasi dan yakin, ataukah
semakin menurun minat belajarnya karena hasilnya tidak sesuai harapan.
7
Di dalam buku milik Moh.Suardi (2018) hanya disebutkan lima unsur belajar diantaranya :
1. Tujuan
Dasar dari aktivitas belajar ialah untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh yang
bersangkutan. Oleh karena itu perilaku belajar mempunyai tujuan untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Seorang anak yang
merasa lapar akan belajar bagaimana caranya untuk mendapatkan makanan.
Setiap individu memiliki respons yang dapat digunakan saat menghadapi situasi belajar, dia
mempunyai cara merespons tersendiri dan hal itu berkaitan erat dengan kesiapannya.
Kurangnya kesiapan yang bersangkutan menghadapi situasi yang dihadapi dapat
menyebabkan gagal dalam mencapai tujuan.
3. Situasi belajar
Situasi yang dihadapi dapat memunculkan berbagai alternatif yang dipilih, dan dapat
memberikan kepuasan atau tidak. Kadang-kadang situasi mengandung ancaman atau
tantangan bagi individu dalam rangka mencapai tujuan.
Dalam menghadapi situasi, individu harus menentukan tindakan, mana yang akan diambil,
mana yang harus dihindari dan mana yang paling aman. Mana yang akan diambil tentu saja
didasarkan pada penafsiran yang bersangkutan terhadap situasi yang dihadapi, dia akan
gagal mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Setelah pilihan dinyatakan, maka yang dapat dilakukan seseorang dalam memenuhi
kebutuhannya adalah munculnya suatu respons atau reaksi/tindakan terhadap pembelajaran.
8
Unsur-unsur belajar dan pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi dan perpaduan yang terbentuk dan tersusun dalam
arti lain unsur-unsur yang ada diantaranya adalah guru dan siswa, material yang meliputi buku,
bahan ajar, materi serta adanya fasilitas yang memadai seperti ruang kelas, media online serta
adanya proses yang memberikan perngaruh antara satu dengan yang lainnya dalam tercapainya
suatu tujuan pembelajaran.
a.Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan
b.Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku pelajaran,
pribadi guru, dan sumber masyarakat.
c.Pengadaan alat-alat Bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan bantuan
orangtua.
9
Adapun unsur-unsur lainnya dalam sistem pembelajaran yaitu :
1. Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses pengembangan dan desain
pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Artinya keputusan-keputusan yang
diambil dalam perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang
bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya
belajar siswa itu sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah unsur terpenting dalam pembelajaran setelah unsur siswa sebagai subyek
belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu
sendiri. Misalnya,
c. Memberikan jaminan agar menjadi lulusan tenaga kerja yang efektif dalam bidang
tertentu, memiliki kreativias yang tinggi dan sebagainya.
Adapun tujuan yang bersifat khusus yang direncanakan oleh guru meliputi:
10
b. Sikap dan apresiasi, sebagai tujuan bidang afektif
Dalam konteks pembelajaran, tujuan khusus dirumuskan sebagai teknik untuk mencapai
tujuan pendidikan.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai
tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus mendorong siswa aktif
belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah
menyediakan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
4. Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat
yang dapat digunakan, personal seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja
yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman
belajar.
5. Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan
tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah
merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program
pembelajaran.
Unsur merupakan sinonim kata komponen. Dilihat dari fungsinya setiap komponen ada
yang bersifat integral dan ada unsur yang tidak integral.
a. Unsur integral adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu
sendiri. Misalnya komponen siswa dan guru. Kita akan sulit menganggap bahwa sekolah itu ada
manakala di sekolah itu tidak ada siswa yang diajar atau tidak ada guru yang mengajar.
11
b. Komponen tidak integral adalah kmponen pelengkap. Artinya, walaupun komponen
itu tidak ada, maka tidak akan memengaruhi keberadaan suatu sistem, walaupun mungkin akan
mengganggu perjalanan sistem itu sendiri. Misalnya komponen perpustakaan dalam suatu lembaga
sekolah. Walaupun sekolah tidak memiliki perpustakaan, akan tetapi tidak akan menggoyahkan
keberadaan sekolah tersebut.
Unsur-unsur dalam pembelajaran Yang dimaksud dengan unsur-unsur dalam pembelajaran adalah
unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut dapat berupa:
dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya, dari sedikit menjadi
banyak dan sebaliknya. Unsur-unsur tersebut meliputi: motivasi, bahan belajar, alat
a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya
motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar.
Kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam
memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga mereka mempunyai motivasi tinggi
serta mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai
motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam
belajarnya. Secara garis besar motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar,
sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar.
Yang dimaksud bahan belajar adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh pembelajar dalam melaksanakan
aktivitas belajarnya. Bahan ini, bisa berasal dari guru, bisa berasal dari buku-buku teks, paper, makalah,
artikel, disamping dapat berasal dari lapangan objek tertentu.
Penyediaan bahan belajar ini sangat bergantung kepada tujuan belajar, karakteristik siswa, siasat belajar
yang harus ditempuh oleh siswa dan faktor ketersediaaan tidaknya bahan belajar. Jika tujuan belajar yang
ingin ditempuh diaksentuasikan(penekanan) pada penguasaan pengetahuan, mungkin bahan belajarnya
akan lain dengan tujuan belajar yang diaksentuasikan pada penguasaan konsep-konsep, maka penyediaan
bahan belajarnya lain sekali dengan tujuan belajar yang dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman
langsung.
12
c) Alat bantu belajar dan upaya penyediaanya.
Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar, kesesuaiannya juga penting, oleh
karena dapat membantu terhadap belajar siswa. Dengan sebuah alat bantu bahan belajar yang
abstrak bisa konkrit. Dengan alat bantu bahan belajar yang tidak menarik bisa menjadi menarik. Dengan
alat bantu bahan belajar yang meragukan dapat diyakinkan. Karena, dapat dibuktikan secara empirik. Alat
bantu belajar lazim juga disebut media belajar dan piranti Belajar, meskipun tidak semua media belajar
dapat berfungsi sebagai alat bantu. Alat bantu belajar ada kalanya dibeli di toko-toko buku. atau
stationary, tetapi adakalanya dibuat sendiri oleh pembelajar bersama-sama dengan gurunya. Pada kasus
yang pertama pembelajar mendapatkan secara given.
Dalam pandangan tradisional suasana belajar yang kondusif adalah jika di dalam sebuah kelas terasa
tenang sementara para siswa bisa mendengarkan apa yang diceramahkan gurunya. Oleh karena itu,
pandangan tradisional tersebut, memandang kelas yang baik dalam belajar mengajar, adalah kelas yang
siswanya duduk dengan tenang, berdiam diri sambil mendengarkan pengajaran yang dilakukan guru.
Umumnya, siswa tidak berani mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang deceramahkan guru,
terkecuali guru telah memberikan kesempatan. Dalam pandangan sekarang suasana belajar yang kondusif
adalah suasana yang mendukung bagi terciptanya kegiatan belajar. Yaitu suasana yang interaktif dimana
para siswa giat belajar.
Suasana yang interaktif belajar di dalamnya, tentu tidak dibatasi ketika ditunggu oleh gurunya. Pada saat
guru sedang menunggu misalkan saja, siswa tetap aktif dan giat belajar. Suasana belajar yang kondusif
demikian tidak terjadi dengan sendirinya. la harus dirancang oleh guru melalui sebuah rancangan
Kondisi subjek belajar sebenamya berbeda-beda. Kondisi subjek belajar yang kelihatannya sama pun,
manakala diteliti lebih dalam, akan kelibatan perbedaannya. Oleh karena itu, dalam kelompok siswa yang
homogen pun, sebenamya kalau dilihat lebih dalam akan tampak heterogenitasnya. Kondisi subjek belajar
dapat dibedakan atas hal-hal yang bersifat lahiriah, dan hal-hal yang bersifat batiniah atau hal-hal yang
bersifat fisik dan hal-hal yang bersifat psikologis. Dari segi lahiriah atau fisik, subjek belajar bisa berbeda:
ukuran tubuhnya, kekuatan tubuhnya, kesehatan fisiknya, daya tahan fisiknya, kesegaran dan
kebugaran jasmaninya. Mereka yang berada pada kondisi lebih, misalnya lebih besar/tinggi. lebih kuat
lebih sehat, lebih tinggi daya tahannya dan lebih segar, umumnya lebih mendukung bagi aktivitas
13
Dari segi psikis, kondisi subjek belajar juga berbeda dari segi:
intelegensinya, bakatnya, militansi kerjanya, motivasi instrinsik atau motivasi berprestasinya, kematangan
aspirasi dan punya ambisi. Mereka yang mempunyai inteligensi tinggi umumnya lebih
mudah berhasilnya dibandingkan yang berintelegensi rendah. Demikian juga yang mempunyai bakat
khusus, yang tinggi militansi kerjanya, yang tinggi motivasi intrinsiknya, yang besar ambisinya, dan
yang lebih stabil emosinya. Oleh karena beragamnya kondisi subjek belajar tersebut, dan
tidak senantiasa menetapnya kondisi belajar tersebut, maka harus ada upaya-upaya unruk menyiapkan
mereka dan sekaligus meneguhkannya. Dengan penyiapan yang terancang dan dengan
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Belajar adalah kegiatan yang terstruktur dan terencana. Belajar memiliki beberapa unsur
yang menjadi dasar belajar. Tanpa tujuan maka belajar pun tidak dapat terukur dan tidak
mengetahui apa yang diharapkan dari belajar tersebut. Belajar dapat terlaksana dengan efektif
apabila peserta didik memang memiliki kesiapan dalam belajar, sehingga terwujud belajar yang
efektif.Situasi belajar yang dimaksud mencakup tempat, lingkungan, alat dan bahan pelajaran,
guru, kepala sekolah, pegawai administrasi dan peserta didik. Dari hasil interpretasi yang
dilakukan maka peserta didik dapat menemukan respon yang sesuai dengan apa yang dialami
dalam kegiatan pembelajaran. Hasil dapat memiliki makna yang positif atau negatif tergantung
dari respon yang dimunculkan oleh peserta didik selaku pembelajar.
B.Saran
Untuk membuat pendidikan ini berjalan lebih baik lagi, para siswa harus meningkatkan
belajarnya dan aktif ketika pelajaran berlangsung. Dan bagi seorang guru harus menggunakan
metode pengajaran yang lebih baik lagi, ketika pembelajaran berlangsung. Yang membuat siswa
merasa senang di kelas dan menggugah selera siswa untuk lebih rajin dalam belajar baik dalam
kelas maupun nanti ketika di rumah. Untuk itu cara pengajarannya pun harus yang menarik agar
tidak membuat jenuh.Belajar merupakan proses serta upaya sadar untuk mencari pengetahuan dan
kemampuan, dimana pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh tersebut akan bersifat permanen
kecuali jika ada masalah secara fisik bagi yang memiliki kemampuan tersebut. Berhasil dan
tidaknya kita dalam belajar sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Hal lain yang menunjang kesusuksesan belajar adalah motivasi atau dorongan yang
diberikan kepada anak.
Pembelajaran merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh seorang pendidik agar
siswa dapat dan mau melakukan kegiatan belajar. Untuk mengoptimalkan hasil belajar, guru harus
menguasai berbagai metode-metode pembelajaran yang dapat diterima oleh siswa seperti ceramah,
latihan, Tanya jawab, tugas diskusi, karyawisata dan lain sebagainya.Guru sebagai pengajar dan
pendidik tentu harus memiliki berbagai kompetensi sebagai bekal baik kompetensi kognitif ( ilmu
pengetahuan ), afektif ( sikap ) maupun psikomotor (kecakapan jasmaniah )
15
DAFTAR PUSTAKA
Anjani, Dewi, dkk. 2017. Makalah : Unsur-unsur dalam Sistem Pembelajaran. Tanjung Pura
Langkat : STAIS Ja’miyah Mahmudiyah. [PDF]
https://www.academia.edu/35497509/Unsur_unsur_dalam_sistem_pembelajaran
Ramadhani, Rahmi, dkk. 2020. Belajar dan Pembelajaran: Konsep dan Pengembangan. Medan :
Yayasan Kita Menulis.
http://eprints.walisongo.ac.id/2282/3/73111557_bab2.pdf
16
Lampiran
A B
17