Kelas X ( Sepuluh )
Alokasi Waktu 270 Menit (1 x pertemuan @6x45’)
Jumlah Pertemuan 2
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Dicovery Learning
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi
Modul ajar ini akan menjadi materi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan
menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
1. Guru membuat presentasi tentang materi profesi dan proses bisnis dibidang
ketenagalistrikan.
2. Guru membuat contoh – contoh profesi dan peluang usaha dibidang ketenagalistrikan
AKTIVITAS
A. Tujuan
Setelah mengikuti atau menyelesaikan kegiatan-kegiatan belajar dari modul ini,
diharapkan peserta didik memiliki kemampuan menentukan profesi sesuai yang akan
dilakukannya dalam bidang ketenagalistrikan.
C. Uraian Materi
1. Proses Bisnis
Pernahkah kalian melaksanakan perawatan kendaraan di bengkel? Apakah
kalian memperhatikan bagaimana proses kendaraaan masuk ditangani,
dicatat, diperbaiki, diganti suku cadang yang rusak, sampai proses perawatan
kendaraan selesai? Bagamana urutan langkah yang dilakukan dan adakah
bagian-bagian khusus yang melayani langkah demi langkah sehingga kalian
sebagai pelanggan mendapatkan pelayanan yang memuaskan?
Proses yang terjadi tersebut di atas merupakan suatu proses bisnis. Proses
bisnis merupakan suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Proses
bisnis juga dapat diartikan sebagai sekumpulan pekerjaan atau aktivitas yang
saling berhubungan berupa pekerjaan tertentu untuk menghasilkan produk
atau layanan kepada pelanggan.
Pada bidang ketenagalistrikan juga terdapat berbagai proses bisnis karena
kelistrikan memiliki bisnis dalam berbagai bidang. Bentuk proses bisnisnya
pun bermacam-macam. Sebagai contoh untuk PLN, maka akan ada berbagai
proses mulai dari pembangkitan energi listrik, sistem transmisi, distribusi ke
pelanggan dan pengelolaannya. Proses- proses tersebut dibagi lagi menjadi
proses-proses kecil yang akan membuat berbagai petugas yang bertanggung
jawab terhadap proses tersebut. Contoh sub-proses tersebut yaitu pemasangan
listrik pada pelanggan baru terdapat petugas untuk proses pemasangan. Proses
pelayanan gangguan di jalur distribusi juga membutuhkan petugas untuk
menanggulangi gangguan yang terjadi.
Sebagai contoh lain pada proses bisnis bila berwirausaha mendirikan Biro
Teknik Listrik (BTL) yang mendapatkan pekerjaan pemasangan instalasi
listrik. maka pada proses tersebut, petugas dari BTL akan melaksanakan
beberapa langkah pekerjaan diantaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan,
sampai pengujian bahwa instalasi listrik yang dipasang sudah sesuai. Untuk
itulah ikuti proses bisnis secara terperinci dibawah ini.
a) Penawaran pekerjaan
Jasa ME akan ditawarkan pekerjaan instalasi listrik dari pemilik
gedung atau dari kontraktor utama dan penawaran sebagai sub
kontrator pengerjaan ME.
b) Survei dan Penjelasan Pekerjaan
Jasa ME kemudian menghubungi pemilik pekerjaan untuk
mengadakan survey pekerjaan. Fungsi survey ini digunana untuk
mendapatkan data terperinci mengenai instalasi yang akan dipasang
dan bisa diprediksi kebutuhan-kebutuhan selama pekerjaan
a) Perencanaan
Setelah melaksanakan survey, maka jasa ME melaksanakan
perencanaan berupa rancangan gambar pemasangan pada gedung
dan rencana anggaran biaya. Pada rancangan gambar terdapat
peletakan peralatan listrik dan perlengkapannya, seperti lampu,
stop kontak, genset, panel, dan lain sebagainya. Serta menghitung
rencana anggaran biaya (RAB) dari segala proses pekerjaan
seperti, nilai material bahan, jasa teknisi,
PEKERJAAN LOKASI :
TAHUN :
: 2019
a) Presentasi
Setelah melaksanakan survey, maka jasa ME melaksanakan presentasi
di depan pemilik pekerjaan. Saat presentasi, jasa ME akan
menjelaskan tentang pengerjaan ME dan dibahas
1) Persiapan
Jasa ME petama-tama akan mengadakan alat dan bahan serta
mengadakan tenaga yang akan mengerjakan pekerjaan.
2) Pelaksanaan
Setelah bahan dan alat disiapkan maka tenaga akan mengerjakan
pekerjaan sampai selesai
3) Tes
Setelah pekerjaan selesai, maka dilaksanakan tes parsial maupun
holistik dari seluruh pekerjaan atau dilaksanakan
commissioning.
c) Serah terima hasil pekerjaan
Setelah pekerjaan dinyatakan selesai, dilaksanakan serah terima
antara pemilik dan pelaksana pekerjaan.
Pada masa akhir penyelesaian terkadang ada juga pemilik yang meminta
penahanan pembayaran 5% atau biasa disebut sebagai retensi. Retensi
adalah jumlah dana yang belum dibayarkan atau ditahan sampai
pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak, dalam hal ini adalah
pekerjaan instalasi listrik. Pemilik sudah bisa menggunakan gedungnya
dan mengujicobanya, misal disepakati masa perawatan 3 bulan, maka
pada masa itu tim pelaksana pekerjaan akan menanggung kerusakan
selama masa tersebut. Bila sudah sampai 3 bulan, maka dana yang ditahan
akan diberikan.
Langkah-langkah di atas fleksibel, tergantung dari kesepakatan antara
pemilik pekerjaan dan tim pelaksana/jasa ME. Pada pekerjaan yang lebih
besar dan gedung belum terbangun maka pihak ME, arsitek dan struktur
akan bertemu langsung sebelum memulai pekerjaan untuk melaksanakan
pekerjaan pekerjaan ME yang berhubungan dengan struktur dan arsitek,
seperti penanaman pipa instalasi listrik, peletakan lampu-lampu hiasan,
dan lain sebagainya.
3. Proses Bisnis Pembuatan Panel
Proses bisnis pembuatan panel dilakukan pada industri atau gedung yang
membutuhkannnya. Sebagai contoh, misal suatu gedung yang akan
memesan panel untuk megendalikan pensaklaran beban yang berganti
sumber daya dari awalnya ke PLN lalu ke genset.
Proses bisnis hampir sama dengan bidang instalasi listrik, namun yang
dibedakan adalah survey fokus pada peralatan yang akan dikendalikan.
Peralatan tersebut jika berupa genset, maka untuk menyusun gambar
rancangan dan rencana anggaran bahan harus disesuaikan dengan
kebutuhan. Ilmu ketenagalistrikan sangat dibutuhkan disini terutama
perhitungan-perhitungan peralatan, kabel dan proteksi yang arus sesuai
dengan batas ukurnya.
5. Penglolaan SDM
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, banyak posisi-posisi penting
yang dapat diisi oleh lulusan SMK teknik ketenagalistrikan. Bila dirunut
dari pembuatan gedung, mulai lulusan teknik tenaga listrik dapat diisi
dari sisi perencanaan, mulai menggambar instalasi listrik, survey untuk
merancang RAB, memasang instalasi listrik, melaksanakan tes parsial
dan komisioning, melaksanakan pemeliharaan, melaksanakan perawatan,
serta perbaikan dari kerusakan.
6. Profesi
Bila bekerja pada suatu perusahaan atau kantor, maka posisi yag dapat
digeluti oleh SMK jurusan teknik tenaga listrik di antaranya adalah:
a) Teknisi listrik
Teknisi listrik ini bertanggungjawab atas jalannya perlengkapan dan
pewalatan listrik disuatu tempat.
b) Teknisi Servis
Teknisi servis merupakan pekerjaan yang berfokus pada perbaikan.
Perbaikan misalkan pada perbaikan pompa listrik, perbaikan pannek
lendali motor, dan lain sebagianya.
c) Mechanical Engginer
Di dalam perusahaan terkadang membutuhkan mechanical engiiner
(insyinyur mekanik) dengan berbagai jenis lulusan mulai dari teknik
mesin, teknik ketenagalistrikan, teknik otomasi, atau lulusan bidang lain
yang berhubungan. Hal tersebut dikarenakan mesin-mesin di industri
sudah menggabungkan antara kemampuan kelistrikan, mesin, serta
otomasi. Karena hal itulah, kalian juga harus siap menguasai berbagai
bidang karena saling berhubungan.
d) Tekniksi Alarm Kebakaran dan hydrant
Di dalam fasilitas bangunan gedung dan industri sering kita temui alarm
kebakaran dan hydrant yang akan mematikan kebakaran dengan cara
menyemprotkan air secara otomatis. SMK jurusan tenaga listrik dapat
beralih juga ke jurusan ini.
e) Teknisi Kantor
Peluang kerja bagi lulusan jurusan teknik elektro diantaranya ialah
sebagai pegawai negeri sipil atau pegawai swasta sebagai teknisi di
kantor untuk memelihara kelistrikan dan berbagai peralatan listrik.
Semua kantor di indonesia akan membutuhkan listrik dan tenaga untuk
merawat dan memelihara kelistrikan akan selalu dibutuhkan.
f) Bekerja di industri
Selain merawat dan memelihara peralatan produksi yang berhubungan
dengan kelistrikan, teknisi di industri akan bekerja juga dalam tim
untuk berhubungan dengan bagian lain dalam menjamin terlaksananya
proses produksi. Bidang ketenagalistrikan dapat menempati posisi
sebagai engineer, teknisi maupun staf produksi bahkan staf personalia
yang berhubungan dengan kelistrikan.
Kewirausahaan (technopreneur)
1. Berwirausaha
Lulusan SMK telah dibekali berbagai pengetahuan dan
keterampilan selama sekolah, maka siswa SMK dapat mengambil
sertifikasi yang berhubungan dengan instalasi listrik dan
mendiirikan Biro Teknik Listrik (BTL) untuk melayani pelanggan
yang membutuhkan instalasi listrik. Pekerjaan ini akan banyak
dibutuhkan untuk instalasi baru gedung-gedung, perbaikan
ataupun perubahan instalasi listrik, ataupun pelaiayan lain yang
berhubungan dengan kelistrikan.
Pengusaha bidang listrik ini sangat luas sekali pekerjaannya,
dimana ada kebutuhan maka pengusaha ini dapat berperan sebagai
pengusaha bidang barang dan jasa dan mendapatkan keuntungan
dari proyek yang dikerjakan.
3. Kontraktor Swasta
Kontraktor Swasta adalah perusahaan jasa konstruksi yang
dimiliki oleh swasta bukan pemerintah, dimana biasanya
berbentuk PT atau CV sebegai penyedia barang dan jasa. Peluang
kerja lulusan teknik ketenagalistrikan di sektor swasta sangat luas
sekali untuk perusahaan yang berkaitan dengan penyedia produk
pada bidang ketenagalistrikan seperti penyedia barang dan jasa
untuk panel kendali kelistrikan, penyedia jasa instalasi kelistrikan,
penyedia jasa perawatan penyedia jasa perbaikan dan lainnya.
5. Wirausahan
Bekerja mandiri atau mendirikan lapangan kerja ialah pilihan yang
sangat relevan bagi lulusan teknik ketenagalistrikan karena mereka
dibekali kemampuan guna berhadapan langsung dengan masalah
kelistrikan. Lulusan SMK secara umum sudah dapat
melaksanakan instalasi kelistrikan di rumah tangga, gedung, dan
perkantoran. Tentunya kemampun tersebut didukung dengan
sertiikasi kompetensi yang sesuai.
7. Peluang Usaha
Untuk memulai peluang usaha, maka perlu diadakanya analisis
mengenai akan dimulainya usaha. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui baik tidaknya peluang suatu usaha yang akan
dijalankan. Analisis tersebut biasa disebut sebagai analisis SWOT
yang merupakan kepanjangan dari Strength, Weakness,
Opportunities, Threats.
D. Refleksi
Renungkanlah, kalian telah mempelajari bab ini sampai
akhir. Siapkah kalian, jika tetanggamu memintamu untuk
membantunya dalam mempersiapkan instalasi
listrik di rumahnya?
Untuk memahami materi ini lebih lanjut, maka
cobalah bermain peran mencoba profesi di
ketenagalistrikan dengan rincian peran :
1. Sebagai pemilik gedung
2. Sebagai pelaksana pekerjaan
3. Sebagai teknisi ME
4. Sebagai pengawas pekerjaan
Peran diatas akan mensimulasikan pemilik gedung
yang meminta jasa ME untuk memasangkan instalasi
listrik di gedungnya. Lakukan simulasi mulai dari
tahap penawaran pekerjaan sampai tahap serah terima
hasil pekerjaan. Gedung yang akan dipasang
instalasinya adalah ruang kelasmu. Lakukan simulasi
dialog dan setelah selesai isilah tabel tugas (Tabel 6)
tiap peran. Bergotong-
royonglah dalam menyiapkan properti dalam kegatan
ini.
Tabel 6. Tugas Setiap Peran
pelaksana pengawas
Tahap Pemilik Gedung teknisi
pekerjaan M/E pekerjaan
1. Penawaran Menyiapkan
Pekerjaan gedung yang
akan
dikerjakan
Memberikan
informai nilai
pagu
Memberikan
informasi
pekerjaan
Mengiklankan
pekerjaan
2. … … … … …
3. … … … … …
E. Asesmen
a. Tetanggamu telah selesai membangun rumah namun
belum terdapat instalasi listrik. Langkah apa yang akan
kamu lakukan jika ingin mendapatkan pekerjaan
instalasi listrik di rumah tetanggamu tersebut? Jelaskan
dengan singkat!
b. Carilah video yang berhubungan dengan pekerjaan
pemeliharaan kelistrikan gedung! Berdasarkan uraian
tugas tersebut, dapatkah tugas pemeliharaan kelistrikan
gedung diselesaikan dalam sehari? Tuliskan referensi
sumber video tersebut!
F. Pengayaan
Carilah kontak alumni sekolahmu yang dapat kalian
hubungi. Dengan sopan, perkenalkan dirimu dan
tanyakan kepada mereka bekerja di
mana dan bagaimana pekerjaannya!
G. Daftar Pustaka
1. Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan SMK Kelas X, Semester 1, Eko
Arianto.
2. Etika Bisnis Dan Profesi, Penerbit Salemba Empat, Sukrino Agoes, I Cenik
Ardana.
1. Gambar Situasi
Suatu gambar situasi menunjukkan dengan jelas letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut akan
dipasang dan rencana penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
2. Gambar Instalasi
Pada gambar instalasi dimuat antara lain :
a. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya
titik lampu, sakelar, kotak kontak, perlengkapan hubung bagi dan sebagainya seperti gambar
dibawah.
b. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, misalnya antara lampu dan
sakelarnya, motor dan pengasutnya yang merupakan sebagian dari rangkaian atau cabang rangkaian
akhir.
Gambar Diagram Garis tunggal
c. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubungan bagi yang
bersangkutan.
Pengoperasian dari sakelar-sakelar ini sambil kita berjalan, kita dapat menyalakan lampu yang satu dan
memadamkan yang lain secara otomatis. Dan pada kasus ini kita dapat menghubungkan sejajar sejumlah
lampu dari satu ruangan. Dari ruangan tersebut, kita dapat memadamkan dan menyalakan bersama lampu-
lampu yang terhubung itu tanpa harus memadamkan dan menyalakan satu demi satu.
Lampu
Saklar tunggal
Dari bagan di atas, maka dapat diketahui macam beban yang akan dipakai termasuk jumlah dan penampang
penghantar dalam pipa yang seharusnya dipasang.
16. Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Sakelar Seri atau Deret
Penggunaan sakelar seri atau deret dimaksudkan agar menyala atau padamnya lampu dapat diatur sebagai
berikut :
a. Lampi 1 hidup, sedangkan lampu 2 masih padam.
b. Lampu 2 hidup, tetapi lampu 1 menjadi padam.
c. Lampu 1 dan 2 hidup (menyala) semua.
d. Kedua lampu padam semua.
Demikian seterusnya, akan kembali lagi seperti keadaan semula. Instalasi semacam ini dapat dijelaskan dalam
bagan seperti tertera pada gambar 10 (a). Sakelar seri semacam itu banyak dipakai untuk melayani lampu
korona. Lampu ini mempunyai sebuah lampu besar (sebagai lampu 1) dan beberapa lampu agak kecil
yang dihubungkan paralel (sebagai lampu 2). Lampu 1 dan lampu 2 akan menyala atau padam
sesuai dengan penjelasan di atas. Bagan pemasangan lampu korona tersebut dapat dijelaskan pada
gambar 10 (b).
Lampu 1 Lampu 2
Saklar deret
(a) Diagram instalasi (b) Giagram pelaksanaan
Gambar 10. Instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri (deret)
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dimulai dengan membaca seluruh bagian dari kegiatan pembelajaran ini, disarankan siswa
membaca secara berurutan, sehingga siswa mengetahui tujuan dan indikator capaian kompetensi. Belajar
dengan menggunakan modul ini dituntut kemandirian dan kejujuran siswa terhadap diri sendiri. Beberapa
kegiatan yang juga harus siswa lakukan:
1. Membaca sumber bacaan lain, yang berhubungan dengan materi pada kegiatan pembelajaran ini.
2. Apabila ada bagian-bagian yang belum peserta didik kuasai sesuai yang diharapkan, ulangi kembali
dengan tidak tergesa-gesa.
Jika peserta didik bisa menjawab pertanyan-pertanyaan pada bagian latihan dengan baik, maka peserta
didik dapat melanjutkan pembelajaran ke kegiatan pembelajaran selanjutnya.
1. Gambar letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan rencana
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik adalah.
a. Gambar garis tunggal
b. Gambar pengawatan
c. Gambar bagan
d. Gambar situasi
e. Gambar instalasi
2. Gambar pada diagram instalasi garis tunggal meliputi:
a. System pentanahannya
b. System pemipaannya
c. System pengawatannya
d. Penentuan tata letak komponen
e. Jenis komponen
3. Tempat untuk memasang lampu bohlam pada instalasi penerangan listrik disebut ...
a. Fitting
b. Sekring
c. Sakelar
d. Stop Kontak
e. Roset
4. Dalam PUIL 2000 Fitting lampu jenis Edison harus dipasang dengan cara ...
a. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontakluarnya pada
penghantar netral
b. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
c. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar fase, dan kontak luarnya pada
penghantar fase
d. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar netral
e. Menghubungkan kontak dasarnya pada penghantar netral, dan kontak luarnya pada
penghantar arde
5. Sebuah sakelar yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua
kelompok lampu baik secara bergantian atau bersama-sama adalah ...
a. Sakelar Silang
b. Sakelar Tunggal
c. Sakelar Tukar
d. Sakelar Seri
e. Sakelar Ganda
6. Perhatikan gambar instalasi penerangan di bawah ini !
A. Rida Ismu W. Supartono, 1979, Instalasi cahaya dan Tenaga I, Dirjen Badan Standarisasi
Nasional (BSN), 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000),
Standar Nasional Indonesia (SNI), Yayasan PUIL, Jakarta.Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
Darsono dan Agus Panidjo, 1979, Petunjuk Praktek Listrik I, Dirjen Dikdasmen Depdikbud,
Jakarta.
D. Erwin, 1980, Rancangan Listrik Untuk STM dan Mahasiswa Teknik, Bandung.
F. Suryatmo, 1998, Teknik Listrik Instalasi Penerangan , Bineka Cipta, Jakarta.
Krebet Hidayat, Sumarlan D.S, dan R. Sumarton, 1980, Lembaran Kerja Instalasi dan
Reparasi Listrik, Dirjen Dikdasmen Depdikbud, Jakarta.
Kusnandar, A., 2000, Pemasangan Dasar Instalasi Listrik, Armico, Bandung
P. Van Harten, dan E. Setiawan, 1991, Instalasi Listrik Arus Kuat I, Binacipta, Bandung.
Panitia Revisi PUIL-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2001, Peraturan Umum Instalasi
Listrik Indonesia 1987 , LIPI, Jakarta
R. Surasno Sosrodirjo, 1980, Alat-Alat Ukur Listrik, Technipres, Jakarta.
SPLN 121 1996
SPLN 04 6918 2002
LEMBAR OBSERVASI PERSONAL HYGIENE
Nama Teman
Observer
Petunjuk :
Anda dapat melakukan wawancara dengan obyek observasi/teman Anda untuk menggali informasi.
Komponen/sub Hasil observasi
No
komponen Indikator Kondisi yang ada
Sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
1 Kabel Tidak sesuai PUIL
Sambungan
Warna
Pengaman/pipa
Sesuai PUIL
Baik
2 Komponen Rusak
Jarak Pemasangan
Tidak sesuai PUIL
Baik
Rusak
Jarak Pemasangan
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK
A B C