Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING


“Manajemen BK”

Disusun oleh : Kelompok 11


Cewang Yuliantini (2005112648)
Sri Yuliani (2005110445)
KELAS 3B TAHUN 2020

Dosen Pembimbing : DRA. Tri Umari, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya makalah
ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan mata kuliah Bimbingan dan
Konseling yang diampu oleh Ibu DRA. Tri Umari, M. Si. Apabila terdapat kesalahan,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat mengembangkan dan bermanfaat.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Disusun oleh

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………..………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………
A. Latar Belakang …………………………………………….
B. Rumusan Masalah ………………………………………….
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….
A. Pengertian Manajemen BK …………………………………
B. Tujuan Manajemn BK …………………..………………….
C. Fungsi Manajemen BK ……………..………………………
D. Pergeseran Pola Manajemen BK ……………………………
BAB III PENUTUP ……………………………………………………..
A. Kesimpulan ………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam manajemen Bimbingan Konseling para guru BK dan pengurus BK
sudah menyusun perencanaan yang harus dilakukan, dievaluasi, dianalisis dan
ditindak lanjuti yangdirencanakan.
Hal ini dimulai dengan pelayanan dasar bimbingan terdiri dari pemahaman diri
dan lingkungannya, mengasah keterampilan untuk mengenal tanggung jawab; mampu
mengatasi atau memenuhi kebutuhan dan masalah, mampu mengembangkan diri
dalam meraih tujuan hidup, pelayanan responsive terdiri dari : konseling individual;
konseling krisis; konsultasi orang tua, guru dan alih tangan kasus perencanaan
individual terdiri dari :kegiatan orientasi; kegiatan informasi; konseling individual;
advokasi Dan dukungan system/pengembangan jejaring seperti konsultasi dengan
guru; program kerjasama denganorang tua dan guru; berpartisipasi dalam
merencanakan kegiatan sekolah; melakukan penilitian tentang masalah yang berkaitan
dengan BK melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan
pelayanan BK.
Para guru BK yang bekerja sama dengan guru matapelajaran dan wali kelas
melaksanakan programnya melalui jadwal BK atau jadwal matapelajaran umum, atau
memanggil seluruh peserta didik untuk diwawancara, atau anak datang
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penyaji, maka rumusan
masalah dapat dirangkum sebagai berikut
1) Apa pengertian manajemen BK?
2) Apa tujuan manajemen BK?
3) Apa fungsi manajemen BK?
4) Apa pergeseran pola manajemen BK?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan dari makalah
ini sebagai berikut
1) Mengetahun pengertian manajemen BK
2) Mengetahuin tujuan manajemen BK
3) Mengetahui fungsi manajemen BK

4
4) Mengetahui pergeseran pola manajemen BK

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen BK
Manajemen secara etimologi berasal dari kata bahasa inggris yaitu kata kerja
to manage yang berarti mengatur. Pengertian manajemen secara terminologi, menurut
Daft yaitu Manajemen adalah pencapaian tujuanorganisasi dengan suatu cara yang
efisien dan efektif melalui perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian sumber dayaorganisasi.
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kataguidance
berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai artimenunjukkan, membimbing,
menuntun ataupun membantu. Secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
bantuan atau tuntunan. Menurut Murniati bimbingan adalah suatu proses bantuan
yangdiberikan pada siswa dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinandan
kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapinya dalam rangkaperkembangannya
yang optimal, sehingga dapat memahami diri,mengarahkan diri dan bertindak serta
bersikap sesuai dengan tuntutan dankeadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. bimbingan menurut Mohammad Surya adalah suatuproses pemberian
bantuan yang terus menerus dan sistematis daripembimbing kepada orang yang
dibimbing agar tercapai kemandiriandalam pemahaman diri, penerimaan diri dan
pengarahan serta perwujudandiri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal
dan penyesuaiandiri dengan lingkungan.
Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel yang diambildari bahasa
latin counselium, artinya bersama atau bicara bersama.Pengertian berbicara bersama-
sama dalam hal ini adalah pembicaraankonselor dengan seorang atau beberapa klien.
Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti adalah prosespemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling olehseorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalamimasalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yangdihadapi oleh konseli. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat diketahui bahwa konselingmerupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan dimana prosespemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara
dalam serangkaianpertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing
ataukonselor dengan klien dengan tujuan agar klien mampu memperolehpemahaman
yang lebih baik terhadap dirinya untuk mengembangkanpotensi yang dimilikinya

6
kearah perkembangan yang optimal, sehingga iadapat mencapai kebahagiaan pribadi
dan kemanfaatan sosial.
Dengan demikian manajemen bimbingan dan konseling adalah sebagai suatu
proses dengan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan yang
optimal dalam upaya mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan
efisien.
B. Tujuan Manajemen BK
Adapun Tujuan dari dilaksanakannya manajemen bimbingan dan konseling
ada lima yang dikutip dari Syahril & Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan
Konseling , (Padang: Angkasa Raya, 1986), antara lain:
1. Untuk Mengenal diri sendiri dan lingkungan peserta didik dapat mengenali
kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya sehingga dia dapat meyesuaikan
dirinya dengan lingkungan.
2. Untuk menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Diharapkan peserta didik dapat menerima keadaan yang ada pada dirinya.
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri. Diharapkan seseorang dapat mandiri
dalam mengambil keputusan sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kebutuhannya
dangan konsekuensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. Diharapkan peserta didik dapat
mangarahkan dirinya menurut bakat dan juga minat yang ada dalam dirinya.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. Diharapkan peserta didik dapat
merealisasikan dirinya dalam bentuk nyata sebagai sebuah wujud rasa percaya diri
yang ada pada individu tersebut.

C. Fungsi Manajemen BK
D. Pergeseran Pola Manajemen BK

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA
Ratnawulan S., Teti. 2016. Manajemen Bimbingan Konseling Di SMP Kota dan
Kabupaten Bandung. Bandung : Universitas Islam Nusantara Bandung. Ar-Raniry.
Yulianti, Y. 2016. BAB II. STAIN Kudus. Kudus. Eprint STAIN Kudus.
Hunainah, Ujang Saprudin. 2018. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Cetakan II.
Bandung. RIZQI PRESS

Anda mungkin juga menyukai