Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.

2, September 2015 (381-389) ISSN: 2087-9334

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI


PERUMAHAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

Reyner R. Rumimper
Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Bonny F. Sompie
Marthin D. J. Sumajouw
Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK

Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang
mengalami pertambahan penduduk positif, dimana peningkatan jumlah penduduk itu
menyebabkan kebutuhan akan rumah tinggal meningkat sehingga proyek konstruksi
perumahan di daerah dimaksud juga mengalami peningkatan yang cukup besar. Dalam
pelaksanaan proyek konstruksi perumahan pengembang akan dibebani oleh berbagai situasi
ketidakpastian yang merupakan kosenkuensi resiko. Dengan demikian, perlu adanya analisis
resiko yang mencakupproses identifikasi, mengukur dan menentukan besarnya resiko tersebut
kemudian mencari beberapa alternatif untuk menghadapi atau menanggulangi resiko.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa yang menjadi aspek utama
sumber resiko pada proyek konstruksi perumahan, dan menganalisis klasifikasi tingkatan
resiko dari yang paling berpengaruh sampai yang kurang berpengaruh pada pelaksanaan
proyek.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah Analisis Resiko Kualitatif dengan
menggunakan standar pengukuran AS/NSZ 4360:2004.Metode ini didukung dengan survey
deskriptif menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengukuran, serta analisis faktor dan
analisis komponen utama terhadap data hasil kuesioner.
Hasil penelitian yaitu 1) Identifikasi resiko melalui analisis faktor dan analisis komponen
utama berdasarkan kejadian menghasilkan 10 (sepuluh) aspek sumber resiko yaitu: aspek
perencanaan dan keuangan, aspek peralatan, aspek lokasi dan lingkungan, aspek alam, aspek
kebijakan pemerintah, aspek material, aspek sumber daya manusia dan tenaga kerja, aspek
pengendalian, aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan aspek kesalahan manusia. 2)
Tingkatan Resiko dari yang paling berpengaruh yaitu: High Risk yang terdiri dari aspek K3,
aspek kesalahan manusia, dan aspek alam; Significant Risk untuk aspek kebijakan
pemerintah; dan Medium Risk yang terdiri dari aspek perencanaan dan keuangan, aspek
peralatan, aspek lokasi dan lingkungan, aspek material serta aspek SDM dan tenaga kerja;
dan tingkatan Low Risk untuk aspek pengendalian.

Kata-kata kunci: Analisis resiko, identifikasi resiko, aspek resiko, tingkatan resiko, High Risk,
Significant Risk, Medium Risk, Low Risk

PENDAHULUAN dari tahun ke tahun. Kabupaten Minahasa Utara


sebagai salah satu kabupaten di Provinsi
Latar Belakang Masalah Sulawesi Utara juga mengalami pertambahan
Provinsi Sulawesi Utara adalah provinsi penduduk positif, dimanapeningkatan jumlah
yang pertumbuhan penduduknya berada dalam penduduk itu menyebabkan kebutuhan akan
angka positif, yakni jumlah penduduk bertambah rumah tinggal meningkat sehingga proyek

381
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

konstruksi perumahan di daerah dimaksudjuga 3. Tujuan Penelitian


mengalami peningkatan yang cukup besar. Tujuan yang ingin dicapai yaitu :
Proyek konstruksi perumahan memiliki 1. Menganalisis faktor-faktor apa yang menjadi
karakteristik sebagai suatu rangkaian kegiatan aspek utama sumber resiko pada proyek
yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan konstruksi perumahan.
alokasi sumber daya tertentu untuk menghasilkan 2. Menganalisis klasifikasi tingkatan resiko dari
produk dengan kriteria-kriteria yang telah yang paling berpengaruh sampai yang
digariskan didalam dokumen kontrak. Karena itu kurang berpengaruh.
pada saat pelaksanaan konstruksi, pengembang
akan dibebani oleh berbagai situasi
ketidakpastian yang merupakan kosenkuensi
resiko. TINJAUAN PUSTAKA
Kegagalan dalam memahami kondisi-
kondisi ketidakpastian yang berpotensi A. Resiko dan Pengertiannya
menimbulkan resiko dapat menyebabkan tidak Resiko (risk) adalah kejadian yang
tercapainya sasaran proyek konstruksi yaitu berpeluang mempengaruhi proyek secara negatif
dengan tepat waktu, biaya optimal dan dengan sebagai akibat dari adanya ketidakpastian.Resiko
kualitas yang sesuai dengan konsep serta dikaitkan dengan kemungkinan atau probabilitas
spesifikasi proyek perumahan yang diinginkan. terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan.
Manajemen resiko dalam bidang jasa Flanagan dan Norman (1993)
konstruksi merupakan cara mengelola hal-hal mendefinisikan resiko sebagai faktor penyebab
yang mungkin akan mempengaruhi hasil terjadinya kondisi yang tidak di harapkan yang
pekerjaan yang pada tingkat ekstrim akan dapat menimbulkan kerugian, kerusakan atau
mengakibatkan kegagalan. Program manajemen kehilangan.
resiko ini mencakup tugas-tugas Kerzner (2001) menjelaskan konsep
mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi; resiko pada proyek sebagai ukuran probabilitas
menganalisis, mengukur dan menentukan dan konsekuensi dari tidak tercapainya suatu
besarnya resiko tersebut kemudian mencari sasaran proyek yang telah ditentukan.Resiko
beberapa alternatif untuk menghadapi atau memiliki dua komponen utama untuk satu
menanggulangi resiko. peristiwa, yaitu probabilitas terjadinya peristiwa
dan dampak dari peristiwa yang terjadi.
1. Perumusan Masalah Resiko proyek dapat diartikan sebagai
Permasalahan yang menjadi dasar dampak kumulatif dari kesempatan terjadinya
penelitian ini, yang terkait dengan resiko proyek ketidakpastian yang mengakibatkan tidak
pada proyek konstruksi perumahan yaitu: tercapainya sasaran proyek: biaya, waktu, mutu
1. Faktor-faktor utama apa saja yang menjadi dan bidang pekerjaan.
sumber resiko.
2. Penentuan klasifikasi tingkatan resiko B. Manajemen Resiko
berdasarkan faktor-faktor sumber resiko. Manajemen resiko merupakan
pendekatan terorganisasi untuk menemukan
2. Batasan Masalah resiko-resiko yang potensial sehingga dapat
Dalam penelitian ini digunakan batasan masalah mengurangi terjadinya hal-hal diluar
sebagai berikut: dugaan.Manajemen resiko harus dilakukan sedini
1. Pihak pengembang (developer) yang menjadi mungkin dengan didukung informasi tersebut.
objek penelitian adalah pengembang Prosesnya merupakan tindak preventif dimana
perumahan yang berlokasi di Kabupaten kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas
Minahasa Utara, yang merupakan anggota sebelum terlambat dan dapat terhindar dari
asosiasi REI dan APERSI. kegagalan yang lebih besar (Kerzner, 2001)
2. Pihak pengembang yang akan ditinjau adalah Flanagan dan Norman (1993)
pengembang yang membangun sendiri mendefinisikan manajemen resiko adalah cara
proyek perumahannya. untuk mengidentifikasi dan mengukur seluruh
3. Resiko-resiko yang akan dianalisis adalah resiko dalam suatu proyek atau bisnis sehingga
resiko yang terjadi pada saat pelaksanaan dapat diambil keputusan bagaimana mengelola
konstruksi perumahan. resiko tersebut. Tujuan dari manajemen resiko
adalah mengidentifikasi dan mengkuantifikasi

382
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

seluruh resiko yang dihadapi proyek sehingga Hasil identifikasi kondisi-kondisi


dapat diambil keputusan yang tepat bagaimana ketidakpastian yang menimbulkan resiko
cara menanganinya. Manajemen resiko proyek harus dievaluasi dan dianalisis.Ada berbagai
merupakan gabungan antara seni dan ilmu dalam metode yang dapat digunakan sebagai tools,
melakukan identifikasi, perkiraan dan tanggapan dengan penggunaannya yang disesuaikan
terhadap resiko proyek pada seluruh tahapannya dengan data maupun kondisi yang ada saat
untuk menjaga tercapainya sasaran proyek yang hendak melakukan analisis. Salah satutools
telah ditetapkan, dimana setiap tahapan proyek standar pengukuran yang dapat digunakan
memiliki sasaran yang berbeda-beda. adalah skala pengukuran AS/NZS-4360:2004,
dimana:
C. Proses Dalam Manajemen Resiko Skala pengukuran analisa kejadian
Proses dalam manajemen resiko menurut menurut AS/NZS 4360:2004
Flanagan dan Norman (1993) ditunjukan pada A : Hampir pasti diharapkan
gambar 1 yang memperlihatkan urutan dalam akan terjadi disemua
menangani resiko. situasi (almost certain)
Secara umum, tahap-tahap dalam proses B : Kemungkinan akan terjadi
manajemen resiko, yaitu : disemua situasi (likely)
1. Identifikasi resiko C : moderat, seharusnya
Identifikasi resiko adalah mengidentifikasi terjadi di suatu waktu
kondisi-kondisi ketidakpastian yang (moderate)
menimbulkan resiko, sumber resiko serta D : cenderung dapat terjadi di
pengaruhnya. Pendekatan - pendekatan suatu waktu (unlikely)
u ntuk mengidentifikasi resiko antara E : jarang terjadi (rare)
lain:Checklist,brainstorming, analisis
skenario serta wawancara dan kuesioner.
Skala pengukuran analisa
2. Klasifikasi Resiko konsekuensi menurut AS/NZS
Skema klasifikasi resiko yang baik 4360:2004
akan mengambil langkah-langkah strategis
untuk mengurangi resiko. Secara umum Tidak signifikan: tanpa kecelakaan
kondisi-kondisi alam, manusia, lingkungan, manusia dan kerugian
manajemen, masyarakat danorganisasi materi.
adalah sumber-sumber resiko. Minor : bantuan kecelakaan awal,
kerugian materi yang
medium.
Moderat: diharuskan penanganan
secara medis, kerugian
IDENTIFIKASI materi yang cukuptinggi.
Major : kecelakaan yang berat,
KLASIFIKASI kehilangan kemampuan
operasi / produksi, kerugian
SIKAP
materi yang tinggi.
ANALISIS TERHADAP
Bencana kematian : bahaya radiasi
dengan efek penyebaran
RESPONS yang luas, kerugian yang
sangat besar.

Gambar 1. Proses manajemen resiko


(Flanagan dan Norman, 1993) Salah satu model evaluasi tingkatan
resikodimaksud ditabulasikan dan dapat
dilihat pada tabel 1.
3. Analisis Resiko

383
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

Tabel 1. Tingkatan Resiko menurut AS/NZS 4360:2004

Potential Consequence
Likelihood of Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
Consequence 1 2 3 4 5
A (Almost Significant Significant High High High
certain)
B (Likely) Moderate Significant Significant High High
C (Possible) Low Moderate Significant High High
D (Unlikely) Low Low Moderate Significant High
E (Rare) Low Low Moderate Significant Significant

4. Respon Terhadap Resiko hingga mencapai batas yang bisa


Setelah mengidentifikasi kondisi- diterima.
kondisi ketidakpastian yang menimbulkan
resiko, mengklasifikasi serta mengevaluasi e. Mengalihkan resiko. Resiko yang
gambaran secara keseluruhan, maka harus dapat dikendalikan artinya dapat
diambil keputusan mengenai penanganan ditangani dengan strategi pencegahan
resiko tersebut.Tujuan penanganan resiko ini
adalah untuk menghindarkan atau f. tau pengurangan kerugian, sedangkan
menghilangkan sebanyak mungkin dampak resiko yang tidak dapat dikendalikan
yang potensial akibat resiko serta untuk sebaiknya dialihkan saja ke pihak lain.
meningkatkan kontrol terhadap
resiko.Beberapa langkah yang harus g. Mengalihkan resiko. Resiko yang
dilakukan untuk menangani atau mengelola dapat dikendalikan artinya dapat
resiko antara lain: ditangani dengan strategi pencegahan
atau pengurangan kerugian, sedangkan
a. Menghindar / menolak. Penghindaran resiko yang tidak dapat dikendalikan
resiko yaitu memutuskan untuk tidak sebaiknya dialihkan saja ke pihak lain.
melakukan aktivitas yang mengandung
resiko sama sekali. D. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu
b. Mengurangi. Mengurangi resiko dapat analisis ketergantungan (interdependensi) antar
dilakukan dengan mengurangi variabel yang memiliki peranan yang sama yang
kemungkinan terjadinya resiko dan mencirikan objek-objek pengamatan.
mengurangi dampak kerugian yang Pengelompokan variabel didasarkan pada
ditimbulkan resiko. korelasi antar variabel di dalam suatu sel tertentu
memiliki korelasi yang kuat, tetapi memliki
c. Mendanai / Menerima. Perusahan hubungan yang relatif lebih lemah terhadap
menyediakan dana sekiranya terjadi variabel dalam kelompok lain.
kejadian kejadian yang merugikan Langkah-langkah dalam analisis faktor, yaitu
sehingga perusahan memiliki dana (DeCoster, 1998):
untuk membiayayai kerugian-kerugian
tersebut tanpa mengganggu opersional
perusahaan. 1. Menghitung statistik deskriptif untuk
semua variabel
2. Membuat matriks korelasi
d. Menanggulangi resiko (risk 3. Menghitung communalities
mitigation). Menanggulangi resiko 4. Menghitung pembagian varians data
adalahmengurangi kejadian dan/atau asli, dijelaskan oleh setiap dan semua
akibat dari resiko yang merugikan komponen

384
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

E. Analisis Komponen Utama (Principal D. Teknik Pengumpulan Data


Component Analysis) Pengumpulan data merupakan suatu cara
Analisis Komponen Utama adalah atau proses yang sistematis dalam pengumpulan,
metode yang mengurangi dimensi data dengan pencatatan dan penyajian fakta untuk mencapai
menggunakan analisis kovarians dan faktor. Ide tujuan. Dan yang diperlukan dalam penelitian ini
utama dari metode ini adalah untuk membentuk, yaitu :
dari satu set variabel yang ada, variabel baru
yang berisi sebagai variabilitas banyak data asli. 1. Data primer
Tujuannya adalah untuk mendapatkan sejumlah Data primer pada kajian ini didapat
relative kecil dari komponen yang dapat dengan metode servei dengan cara
menjelaskan variabilitas ditemukan dalam menyebarkan kuisioner kepada para
jumlah yang relative besar ukurannya. Langkah- pengembang (devoloper) dengan harapan
langkah pelaksanaan analisis komponen utama akan diperoleh jawaban dari pertanyaan-
(DeCoster, 1998): pertanyaan yang diberikan.
1. Menghitung statistik deskriptif untuk semua 2. Data sekunder
variabel Data sekunder adalah data yang
2. Membuat matriks korelasi dikumpulkan dari pihak ketiga atau dari
3. Menghitung communalities sumber lain yang telah tersedia, sebelum
4. Menghitung pembagian varians data asli, kajian ini dilakukan, dimana pada penelitian
dijelaskan oleh setiap dan semua komponen adalah data-data yang diperoleh pada
asosiasi yang mewadahi, data di lingkungan
pemerintah, serta sumber lain yang relevan.
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian E. Teknik Pengolahan Data


Penelitian dilakukan pada perusahan- Langkah-langkah pengolahan data untuk
perusahan pengembang (developer) perumahan dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai
di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi berikut:
Utara pada bulan Mei-Juni 2013.
1. Menyusun Matriks data
B. Metode Penelitian Data hasil kuesioner ditabulasikan
Penelitian ini merupakan Analisis Resiko berdasarkan jawaban-jawaban dari
Kualitatif, dimana faktor-faktor yang responden, setelah sebelumnya diberikan
teridentifikasi sebagai aspek sumber resiko pengkodean untuk variabel-variabel yang
dianalisis menggunakan standar pengukuran ada.
AS/NSZ 4360:2004.Untuk mendapatkan aspek- 2. Uji Validitas
aspek resiko yang utama digunakan metode Uji validitas untuk daftar
Analisis Faktor dan Analisis Komponen Utama pertanyaan dan pertanyaan yang diajukan
terhadap data hasil kuesioner.Penelitian ini yaitu untuk mengukur sah atau valid
dilakukan juga dengan menggunakan kuesioner tidaknya suatu kuisioner.
sebagai instrumen pengumpulan data 3. Uji Reliabilitas
utama.Metode penelitian yang mengambil Uji realibilitas atau uji kehandalan
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data jauh suatu alat ukur dapat dipercaya untuk
dapat disebut metode survey deskriptif melakukan pengukuran.
(Riduwan, 2010), dimana penelitian deskriptif 4. Analisis Faktor dan Analisis Komponen
bertujuan untuk mendeskripsikan seperangkat Utama
peristiwa atau kondisi populasi saat itu. Sebagai metode pengolahan data
hasil kuesioner menggunakan Analisis
C. Instrumen Pengumpulan Data Faktor dan Analisis Komponen Utama,
Kuesioner yang digunakanberbentuk dimana keduanya merupakan satu rangkaian
checklist.Seluruh butir pertanyaan yang telah proses untuk menganalisis dan mereduksi
selesai disusun ditempatkan dalam lembaran faktor-faktor resiko yang ada sehingga
instrument kuesioner. diperoleh faktor-faktor utama.
5. Analisis dan Evaluasi Resiko

385
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

Analisis dan Evaluasi resiko dilakukan terhadap 7. Peralatan tidak lengkap


faktor-faktor utama hasil olah data diatas, dengan 8. Peralatan yang sudah tidak layak
menggunakan Skala Pengukuran AS/NZS 9. Keterlambatan pengiriman
4360:2004, untuk mendapatkan klasifikasi dan peralatan
tingkatan resiko. 10. Kesalahan penempatan peralatan
IV. Tenaga Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN 11. Ketersediaan tenaga kerja yang
kurang
A. Deskripsi Lokasi dan Obyek Penelitian 12. Kemampuan/skill tenaga kerja
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten yang kurang
Minahasa Utara pada perusahaan-perusahaan V. Kontrak
pengembang (developer) perumahan yang 13. Change Order
membangun kawasan perumahan di daerah VI. Finansial
Kabupaten Minahasa Utara. Dari hasil 14. Cara pembayaran yang tidak
pengumpulan data (data sekunder) melalui kantor tepat waktu
DPD REI Sulawesi Utara dan DPD Apersi 15. Ketidak tepatan estimasi biaya
Sulawesi Utara maka terdapat 23 (dua puluh tiga) 16. Fluktuasi suku bunga pinjaman
developer yang membangun perumahan di di bank
Kabupaten Minahasa Utara, dimana 7 (tujuh) 17. Kemacetan arus kas
developer anggota REI; 10 (sepuluh) developer 18. Tidak memperhatikan biaya
anggota Apersi; dan 6 (enam) developer masuk tidak terduga (contingencies)
keanggotaan kedua asosiasi tersebut. Seluruh VII. Kondisi Fisik di Lapangan / Lokasi
developer yang terdata (populasi) dijadikan 19. Kondisi lokasi yang sulit
responden untuk metode Penelitian Populasi dijangkau
(Sampling Jenuh) atau disebut juga Sensus, 20. Kondisi lokasi dan site yang
dimana sebanyak 23 (dua puluh tiga) kuesioner buruk
akan disebar kepada responden. 21. Kondisi pembebasan lahan yang
sulit
B. Variabel Faktor-faktor Resiko VIII. Kondisi Alam
I. Identifikasi resiko yaitu proses identifikasi 22. Keadaan cuaca
kondisi-kondisi ketidakpastian yang 23. Bencana alam
menimbulkan resiko atau sumber resiko. IX. Kondisi Sosial
Berbagai pendekatan dapat dilakukan 24. Demonstrasi, pemalakan lokasi
dalam rangka proses ini dan dalam proyek
penelitian ini menggunakan pendekatan 25. Huru-hara/kerusuhan
studi pustaka terhadap buku-buku literatur 26. Kondisi budaya dan adat istiadat
dan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu masyarakat sekitar lokasi proyek
Labombang (2011), Sangari (2010), Bu- 27. Sabotase
Qammaz (2007), Patria dan Wibowo 28. Mogok kerja
(2006), Andi, Santi dan Darmawan (2006), X. Manajemen Kontraktor
dan Abu Mousa (2005). Faktor-faktor 29. Kurangnya pengalaman manajer
resiko dikelompokkan sebagai berikut: proyek
30. Kurangnya komunikasi dan
II. Material koordinasi antar pihak yang
1. Kenaikan harga material terlibat dalam proyek
2. Keterlambatan pengiriman 31. Kurangnya pengawasan terhadap
material kontraktor dan supplier
3. Kualitas material yang kurang 32. Kurangnya pengendalian
baik terhadap jadwal pelaksanaan
4. Volume dan tipe material tidak pekerjaan
tepat XI. Kebijakan / Legalisasi Pemerintah
5. Kelebihan penggunaan material 33. Perubahan kebijakan politik
(waste material) pemerintah
6. Pencurian material 34. Ketidakstabilan moneter
III. Peralatan 35. Birokrasi pengurusan perijinan

386
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

XII. Metode dan Teknologi Konstruksi didapatkan faktor-faktor yang ridak valid
36. Perubahan metode konstruksi yaitu:Keterlambatan pengiriman peralatan;
37. Desain yang salah atau tidak Huru-hara/kerusuhan; Sabotase;
lengkap Mogok kerja; Ketidakstabilan moneter;
38. Pemilihan metode konstruksi Pemilihan metode konstruksi yang kurang
yang kurang tepat tepat; Kesulitan menerapkan teknologi
39. Kesulitan menerapkan teknologi baru / khusus.
baru/khusus
XIII. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Variabel-variabel ini dikeluarkan
40. Kesalahan manusia dan tidak dipergunakan lagi untuk tahapan
41. Kegagalan peralatan analisis selanjutnya.
42. Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang Untuk uji reliabilitas diperoleh
kurang baik bahwa semua variable adalah reliable dimana
koefisien α = 0,942 > r tabel = 0,413.
C. Hasil Penelitian
2. Analisis Faktor dan Analisis Komponen
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Utama
Data yang diperoleh diolah dengan Untuk analisis faktor dan komponen
menggunakan program PASW versi 18. utama, data dimasukkan ke dalam program
PASW 18.Hasil analisis untuk matriks data
terbentuk 10 kelompok data yang merupakan

Tabel 2. Aspek-aspek Utama Sumber Resiko


Initial Total Jumlah
Aspek Resiko Eigenvalues Keragaman (%) Variabel
Perencanaan dan Keuangan 8.775 25,072 11
Peralatan 4.934 14,096 5
Lokasi dan Lingkungan 3.927 11,219 4
Alam 2.829 8,082 2
Kebijakan Pemerintah 2.322 6,634 3
Material 1.939 5,541 2
SDM dan tenaga kerja 1.640 4,687 4
Pengendalian 1.442 4,121 3
K3 1.273 3,630 1
Kesalahan Manusia 1.092 3,120 1

Berdasarkan uji validitas pada komponen utama.Jumlah komponen yang


lampiran terdapat 7 variabel dengan terbentuk diketahui melalui angka Initial
koefisien korelasi < 0,413, sehingga Eigenvalues.

Tabel 3. Tingkatan Resiko(Risk Ranking


Aspek Ranking
K3 High Risk
Kesalahan Manusia High Risk
Alam High Risk
Kebijakan Pemerintah Significant Risk
Perencanaan dan Keuangan Medium Risk
Peralatan Medium Risk
Lokasi dan Lingkungan Medium Risk
Material Medium Risk
SDM dan Tenaga Kerja Medium Risk
Pengendalian Low Risk

387
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

Jumlah faktor utama yang terbentuk 1. Direkomendasikan agar manajemen resiko


dilihat pada angka Initial Eigenvalues yang sesuai standar/prosedur yang baku
yang sama dengan atau lebih besar dari satu diterapkan oleh developer proyek
(λ > 1). konstruksi perumahan di daerah Kabupaten
Komponen-komponen utama hasil analisis Minahasa Utara.
masing-masing diberi nama dan ditetapkan 2. Penerapan manajemen resiko dalam
sebagai aspek-aspek utama sumber proyek konstruksi termasuk perumahan
resiko(tabel 2). perlu menjadi bagian yang penting dalam
proses perencanaan / manajemen proyek,
3. Analisis Resiko karena dapat menilai resiko secara
Setelah aspek-aspek utama sumber komprehensif dan memudahkan dalam
resiko didapatkan, analisis dilanjutkan ke mempersiapkan strategi penanganannya.
tahap analisis resiko dengan menggunakan skala
pengukuran AS/NZS 4360:2004, untuk DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan klasifikasi tingkatan resiko (risk
ranking).Hasil risk ranking yang diperoleh dapat 1. Australian / New Zealand Standard
dilihat pada tabel 3 diatas. Risk Management AS/NZS
4360:2004, Standards Association of
Australia.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. HB 436:2004 Risk Management
A. Kesimpulan Guidelines Companion to AS/NZS
1. Aspek-aspek resiko utama pada proyek 4360:2004, Standards Association of
konstruksi perumahan di Kabupaten Australia.
Minahasa Utara yang diperoleh melalui
analisis faktor dan analisis komponen utama 3. A Risk Matrix for Risk Managers,
berdasarkan kejadian menghasilkan 10 NHS National Patient Safety
(sepuluh) aspek sumber resiko yaitu: aspek Agency. London. 2008.
perencanaan dan keuangan, aspek peralatan,
aspek lokasi dan lingkungan, aspek alam, 4. Arikunto, S.,Prosedur Penelitian,
aspek kebijakan pemerintah, aspek material, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
aspek sumber daya manusia dan tenaga Cipta, Jakarta, 2006.
kerja, aspek pengendalian, aspek kesehatan
dan keselamatan kerja (K3), dan aspek 5. Bu-Qammaz, A.S.,Risk Assessment
kesalahan manusia. of International Construction
2. Analisis resiko menampilkan bahwa proyek Projects Using The Analytic Network
konstruksi perumahan memiliki tingkatan Process, Thesis, Graduate School of
resiko menengah keatas, yaitu dari 10 Natural and Applied Sciences, 2007.
(sepuluh) aspek sumber resiko hanya 1 (satu)
aspek yang mempunyai ranking Low Risk 6. DeCoster, J.,Overview of Factor
yaitu aspek pengendalian, sedangkan aspek- Analysis, 1998, Retrieved from
aspek lainnya dapat dilihat dari urutan resiko http://www.stat-help.com/notes.html,
dari yang paling berpengaruhyaitu: High Search 4 Oktober 2012.
Risk yang terdiri dari aspek K3, aspek
kesalahan manusia, dan aspek alam; 7. Flanagan, R. and Norman, G.,Risk
Significant Risk untuk aspek kebijakan Management and
pemerintah; dan Medium Riskyang terdiri Constructions,Blackwell Science
dari aspek perencanaan dan keuangan, aspek Ltd. Oxford, 1993.
peralatan, aspek lokasi dan lingkungan,
aspek materialserta aspek SDM dan tenaga 8. Kerzner, H.,Project Management,A
kerja. Systems Approach to Planning,
Scheduling and Controlling. Seventh
B. Saran Edition,John Wiley & Sons. Inc.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat New York, 2001.
disarankan sebagai berikut:

388
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.5 No.2, September 2015 (283-293) ISSN: 2087-9334

9. Labombang, M.,Manajemen Resiko 13. Riduwan,Metode dan Teknik


Dalam Proyek Konstruksi, Jurnal Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung,
SMARTek, 2011. 2010.

10. Legoh, S.R.,Identifikasi Faktor- 14. Sangari, F.,Analisis Resiko Pada


Faktor Teknologi Bangunan Proyek Konstruksi Perumahan di
Berbasis Lingkungan Yang Kota Manado, Tesis, Universitas
Dominian Dengan Analisis Sam Ratulangi Manado, 2010.
Komponen Utama Survey Pada
Konstruksi Perumahan di Kota 15. Sugiyono, Metode Penelitian
Manado,Tesis, Universitas Sam Kombinasi (Mixed
Ratulangi Manado, 2010. Methods),Alfabeta, Bandung, 2011.

11. Meulman, J., and Heiser, W.J.,PASW 16. Usman, H., Purnomo,
Categories 17.0,SPSS Inc. R.S.A.,Pengantar Statistika, Bumi
Aksara, Jakarta, 2006.
12. Nasution, S.,Metode Research
(Penelitian Ilmiah),Bumi Aksara, 17. Wilar,
Jakarta, 2006. D.,Manajemen Resiko,Bahan Kuliah
Pascasarjana Teknik Sipil,
Universitas Sam Ratulangi Manado,
2007.

389

Anda mungkin juga menyukai