Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Manusia merupakan makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol atau dipengaruhi
oleh factor-faktor dari luar manusia melalui kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap
lingkungannya. Interaksi ini menghasilkan pola- pola perilaku yang kemudian membentuk
kepribadian. Hakikat manusia dalam pandangan para behaviorist adalah fasif dan mekanistis,
manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dibentuk dan diprogram sesuai dengan keinginan
lingkungan yang membentuknya. Perilaku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya
penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya. Dapat kita simpulkan dari anggapan teori ini
bahwa perilaku manusia adalah efek dari lingkungan, pengaruh yang paling kuat maka itulah
yang akan membentuk diri individu.
Menurut Gerald corey, konseling perilaku (konseling behaviour) adalah penerapan aneka
ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Penerapan prinsip –
prinsip belajar ini berakar pada teori pengkondisian klasikdari Ivan Pavlov maupun pada teori
pengkondisian operan dari B.F. Skinner.
Penekanan istilah belajar dalam pengertian ini ialah atas pertimbangan bahwa konselor
membantu orang (konseli ) belajar atau mengubah perilaku. Konselor berperan membantu dalam
proses belajar menciptakan kondisi yang sedemikian rupa sehingga konseli dapat mengubah
perilakunya serta memecahkan masalahnya.
1. Pengertian Konseling
Konseling (counseling) merupakan bagian integral dari bimbingan. Konseling juga
merupakan salah satu tekhnik dalam bimbingan.Konseling merupakan inti dalam bimbingan.Ada
yang menyatakan bahwa konseling merupakan ‘’jantungnya’’ bimbingan.Sebagai kegiatan inti
atau jantungnya bimbingan, praktik bimbingan bisa dianggap belum ada apabila tidak dilakukan
konseling.
Istilah konseling yang diadopsi dari bahasa Inggris ‘’coungseling’’ di dalam kamus
artinya dikaiykan dengan kata ‘’counsel’’ memeliki beberapa arti yaitu nasihat (to obtain
counsel), anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel), berdasarkan arti di atas,
konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan
bertukar pikiran.
Konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien yang
berusaha memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya bersama-sama sehingga
klien dapat memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.Pengertian ini menunjukkan
bahwa konseling merupakan suatu situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien
dimana konselor membantu klien memcahkan masalah yang dihadapi klien berdasrkan
pertimbangan bersama-sama, tetapi penentuan pemecahan masalah dilakukan oleh klien sendiri,
artinya bukan konselor yang memecahkan masalah klien.
Konseling juga berarti relasi atau hubungan timbal balik antara dua orang individu
(konselor dengan klien) dimana konselor berusaha membantu klien untuk mencapai pengertian
tentang dirinya sendiri dalam hubungannya dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada saat
ini dan yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa konseling adalah kontak atau hubungan
timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang
didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma
yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
Berdasarkan makna bimbingan dan konseling di atas, secara terintegrasi dapat rumuskan
makna bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan
oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui petemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduannya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan
melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Atau
proses pemberian bantuan atau pertolongan yang sistematis dari pembimbing (konselor) kepada
konseli melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduannya untuk
mengungkap masalah konseli sehingga konseli mampu melihat masalah sendiri, mampu
menerima dirinya sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu memecahkan sendiri masalah
yang dihadapinya.
2. Sasaran Konseling
Kata sasaran terdiri dari kata dasar sasar dan akhiran –an, menyasar artinya membidik
atau menuju.. Sedangkan sasaran mempunyai beberapa arti yaitu bulan-bulanan (yang ditembak,
dipanah, dibom dsb) dan sesuatu yang menjadi tujuan (yang dikritik, dimarahai dsb). Tapi yang
dimaksud sasaran konseling di sini adalah sesuatu yang menjadi arah tujuan konseling.
Konseling adalah suatu proses tolong menolong untuk mencapai tujuan yang dimaksud,
dapat juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang untuk menangani masalah
klien, yang di dukung dengan keahlian dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan
norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien. Dengan adanya konseling
diharapkan dapat menghapus atau menghilangkan tingkah laku maldatif (masalah) untuk
digantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan oleh klien.
Dengan ini menunjukkan bahwa konseling merupakan suatu situasi pertemuan tatap
muka antara konselor dengan klien dimana konselor membantu klien memcahkan masalah yang
dihadapi klien berdasrkan pertimbangan bersama-sama, tetapi penentuan pemecahan masalah
dilakukan oleh klien sendiri, artinya bukan konselor yang memecahkan masalah klien.