Anda di halaman 1dari 10

Nama: Anggun Santika

Nim:190511164
Kelas:Akuntansi 5

Pengaruh Prospek Kerja Terhadap Minat Siswa Kelas X Memilih Jurusan IPA dan
IPS di Madrasah Aliyah Negeri 4 Pekanbaru

1. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami kemajuan yang semakin pesat. Hal ini tentu menyebabkan terjadinya perubahan
dalam kehidupan manusia, termasuk persaingan dalam dunia kerja yang semakin tinggi. Oleh
sebab itu masyarakat mulai menyadari pentingnya pendidikan pada era globalisasi.Menurut
Testian Yushli Ana ,Pendidikan merupakan suatu cara untuk meningkatkan taraf kehidupan,
dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui pendidikan seseorang mendapat binaan
dan bimbingan untuk mengembangkan bakat, minat, dan intelektualnya sebagai modal
menghadapi persaingan dalam dunia kerja dan menjaga eksistensinya
Pendidikan diharapkan dapat membantu individu untuk mendapatkan keahlian dan
keterampilan dalam menghadapi dunia kerja, salah satu pendidikan yang mewadahi individu
untuk mendapatkan suatu keahlian dan keterampilan yaitu pendidikan kejuruan. Pendidikan
kejuruan di Indonesia termasuk dalam bidang pendidikan menengah, sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 18 ayat
2 bahwa pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan.
Mengingat besarnya dampak pendidikan terhadap dunia kerja, seorang siswa yang
cerdas tentunya dituntut untuk mampu memilih jurusan sesuai dengan apa yang diinginkan
sehingga ia mampu untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat selama menempuh
pendidikan untuk kepentingan dimasa yang akan datang. Pada saat ini problema siswa yang
kerap muncul ketika memasuki jenjang pendidikan SMA yaitu siswa kesulitan dalam
menentukan pilihan jurusan diawal masuk SMA sebagaimana yang dijelaskan pada
Lampiran Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, yaitu bahwa seorang siswa/siswi sudah
harus memilih kelompok peminatan sejak awal mendaftar ke SMA yaitu di kelas X. Berbeda
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, yaitu
penentuan penjurusan dilaksanakan pada akhir semester dua kelas X dan pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai jurusan program dimulai pada semester satu kelas
XI.
Dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2013 terkait
kebijakan pemilihan jurusan dilakukan di awal masuk SMA tentunya akan mempengaruhi
keputusan siswa dalam memilih jurusan yang tidak konsisten dan sesuai dengan minatnya. Hal
ini didukung oleh minim nya pengetahuan siswa dan orang tua terhadap pentingnya jurusan
dan pengaruhnya terhadap pembelajaran,dan prospek kerja dimasa yang akan datang karena
jika salah memilih jurusan sejak awal maka akan memberikan efek berkelanjutan bagi siswa
dan tentu akan menghambat proses belajar dan karirnya.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dipahami bahwasanya prospek kerja merupakan
salah satu faktor penentu keputusan siswa dalam memilih jurusan ,dan untuk membuktikan
argument tersebut maka peneliti tertarik untuk mengambil MAN 4 Pekanbaru sebagai objek
penelitiannya dan fokus penilitian pada kelas IPA dan IPS.
Didalam penelitian ini dipilihnya MAN 4 Pekanbaru sebagai objek penelitian yaitu
dilihat dari tingkat kesenjangan jumlah kelas IPA dan IPS yang sudah terjadi sejak beberapa
tahun yang lalu dan belum terdapat alasan kuat mengapa siswa lebih dominan memilih jurusan
IPA apakah karena keinginan sendiri,dorongan orang tua atau adanya dorongon eksternal yang
berkaitan dengan karir .
Tabel 1.Data jumlah kelas IPA dan IPS MAN 4 Pekanbaru Tahun Ajaran baru
2021/2022:
No Jumlah Kelas
IPA IPS
Kelas
1 X 2 1
2 XI 2 1
3 XII 1 1
Sumber:Observasi lapangan
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa MAN 4 Pekanbaru memiliki jumlah kelas IPA
yang lebih banyak dibandingkan kelas IPS yaitu 5:3.Sehingga dapat diasumsikan bahwa
peminatan siswa terhadap Jurusan IPA di MAN 4 Pekanbaru tinggi jika dibandingkan
dengan jurusan IPS.
Robin (2008) mengemukakan teori atribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider
(1981) yang memaparkan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi kekuatan
internal (Internal Forces) yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang dan
kekuatan dari luar (Eksternal Forces) yaitu faktor yang mempengaruhi dari luar dirinya
Menurut Ni Luh Gede, Dorongan internal merupakan dorongan dari dalam diri
seseorang tersebut yang meliputi potensi diri dan minat. Sedangkan dorongan eksternal
merupakan dorongan dari luar seseorang tersebut yang meliputi dukungan orang tua dan
kesempatan kerja .Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah
tersebut yang dituangkan dalam judul penelitian “Pengaruh Prospek Kerja Terhadap Minat
Siswa Kelas X Memilih Jurusan IPA dan IPS di MAN 4 Pekanbaru”

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks penelitian diatas ,maka peneliti akan memfokuskan penelitian
kepada rumusan masalah “Seberapa besarkah pengaruh prospek kerja terhadap minat siswa
kelas X memilih jurusan IPA dan IPS di Madrasah Aliyah Negeri 4 Pekanbaru?”
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada,maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh yang signifikan antara Prospek Kerja Terhadap Minat Siswa Memilih
Jurusan IPA dan IPS di Madrasah Aliyah Negeri 4 Pekanbaru”
4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu pemenuhan syarat lulus Mata
Kuliah Penelitian Pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh ilmu dalam bidang
pendidikan ekonomi dan juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan
dunia kerja secara profesional.Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan
referensi tambahan untuk penelitian bahan lebih lanjut sebagai perbandingan penelitian-
penelitian selanjutnya. Dan juga Melalui penelitian ini, penulis dapat menerapkan teori-teori
yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan, sekaligus mendapat pengalaman,
pengetahuan serta informasi bahwa didalam keputusan memilih jurusan itu tidak hanya
dipengaruhi oleh keinginan siswa tapi juga dipengaruhi oleh prospek kerja dimasa yang
akan datang tergantung dengan jurusan yang dipilih.
5. Kajian Pustaka
1.Kerangka Teori
a. Konsep Dasar Prospek Kerja
Lina Rifda Naufalin(2019), menyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) pengertian prospek adalah kemungkinan dan harapan. Secara sederhana, definisi ini
berarti prospek adalah hal-hal yang mungkin terjadi dalam suatu hal sehingga berpotensi
menimbulkan dampak tertentu.Lapangan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga
kerja (demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan
kerja yang siap diisi oleh para penawar kerja (pencari kerja).
Paul R. Krugman dalam Sabalius Uhai1(2020),menyatakan bahwa prospek adalah
peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
juga untuk mendapatkan profit.Lapangan kerja adalah keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan untuk para pencari kerja. Pekerjaan adalah sebuah karir yang
dilakukan dalam sebuah kehidupan yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan
dalam bentuk uang bagi seseorang
b. Konsep Dasar Minat
Minat merupakan suatu kondisi di dalam diri individu yang sangat berpengaruh
terhadap sikap dan proses belajar tentang sesuatu hal. Menurut Hurlock dalam Sari H.
Maharani (2018) ,minat merupakan sumber motivasi yang mendorong sesorang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan. Seseorang memiliki minat terhadap suatu bidang,
cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada saat
menjalani perkuliahan.Minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam
kegiatan dan minat juga erat hubungannya dengan dorongan, motif, dan reaksi emosional
dalam dunia pendidikan .

Menurut Sofan Amri (2011),suatu minat diekspresikan melalui pernyataan yang


menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat
terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subjek tersebut.Termasuk ketika siswa memilih jurusan, dalam hal ini, alangkah baiknya
jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.

Menurut Muhibbinsyah (2010),Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang


tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu sehingga minat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap
suatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dan
tujuan dalam mencapai suatu tujuan.
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba, minat tersebut ada karena pengaruh dari
bebebarapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat, antara lain:

1) Faktor Internal
Menurut Sumadi Suryabrata dalam Edi Syahputra (2020) Faktor internal adalah sesuatu
yang membuat siswa berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut
antara lain pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
1. Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas seseorang
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek belajar .
2. Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui suatu dorongan
untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu.
3. Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang siswa yang mendorongnya
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
4. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

2) Faktor Eksternal
Slameto (2010) Menyatakan bahwa faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar diri
siswa itu sendiri yang terdiri dari:
1. Faktor keluarga (cara didik orang tua, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan keluarga).
2. Faktor sekolah (metode mangajar guru, hubungan guru dengan 3 siswa, hubungan siswa
dengan siswa, dan fasilitas sekolah).
3. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dengan masyarakat, dan teman bergaul) .

b. Indikator Minat Siswa


Minat belajar dapat diukur dengan beberapa indikator yang berkaitan dengan minat
belajar itu sendiri. Safari dalam Nafi Aturraohmah(2013), menyatakan bahwa Indikator minat
ada empat, yaitu :

1) Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran,
maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan
terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.

2) Ketertarikan Siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik
pada orang, benda, kegiatan atau bisan berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
3) Perhatian Siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan
pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat
pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

4) Keterlibatan siswa

Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang
dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

c. Konsep Dasar Pemilihan Jurusan


1. Pengertian Jurusan
Menurut Gani Ruslan(2013), Penjurusan merupakan suatu proses penempatan dalam
pemilihan program studi para siswa. Disebabkan penjurusan ini merupakan suatu proses
yang akan menentukan keberhasilan para siswa, baik pada waktu belajar di SMA maupun
setelah di Perguruan Tinggi

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Tuti Harianti(2021) menunjukkan, Pemilihan


berasal dari kata Pilih, memilih menentukan (mengambil) apa-apa yang disukai. Pemilihan
adalah proses, perubahan, cara memilih .Sedangkan jurusan berasal dari kata jurus, arah
yang lurus (langsung). Jurusan adalah arah, tujuan, bagian dari suatu fakultas atau sekolah
tinggi yang bertanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi.
Jadi pemilihan jurusan di SMA/MA adalah arah dalam memilih jurusan di SMA/MA.
Begitu pula pemilihan jurusan di SMA/MA adalah arah di mana siswa menentukan jurusan
yang akan diplihnya di SMA
2. Tujuan Penjurusan
Menurut Gani Ruslan(2013) Penjurusan diadakan atas dasar bahwa pada hakekatnya
para siswa adalah merupakan individu–individu yang mandiri dengan keanekaragamannya
(perbedaan individu ). Para siswa d ijuruskan untuk :
a) Mengelompokkan para siswa yang mempunyai kecakapan, kemampuan, bakat, dan minat
yang relatif sama.
b) Membantu mempersiapkan para siswa dalam melanjutkan studi dan memilih dunia
kerjanya.
c) Membantu meramalkan keberhasilan untuk mencapai prestasi yang baik, dalam
kelanjutan studi dan dunia kerjanya
d) Membantu memperkokoh keberhasilan, dan kecocokan atas prestasi yang akan
dicapai diaktu mendatang (kelanjutan studi dan dunia kerja)
3. Persyaratan dalam Penjurusan
Menurut Hidayat (2013) dalam kurikulum SMA (Sekolah Mengenengah Atas) terdapat
rancangan kurikulum, khususnya pada kurikulum 2013, yaitu :
1) Penjurusan mulai kelas X (sepuluh) Kelebihan dari kebijakan ini adalah ada pengurangan pelajaran
di kelas X yang dianggap memberatkan. Sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh mempelajari
bidang tertentu.
2) Berdasarkan minat pada pendidikan lanjutan Kelebihan dari kebijakan ini, pemilihan mata
pelajaran ke pendidikan lanjutan, memungkinkan untuk memilih mata peljaran pada bidang yang
berbeda dan tidak harus mengambil mata pelajaran yang tidak disukai
3) Non penjurusan (SKS) Kelebihan dari kebijakan ini adalah siswa belajar mata pelajaran yang
sesuai dengan minatnya serta tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,
atau sekedar ingin tahu

4. Prinsip Jurusan IPA dan IPS

a. Jurusan IPA

Soejanto dikutip dalam Silondae (2019) mengemukakan prinsip- prinsip belajar IPA
sebagai berikut:

a) belajar harus dengan terencana dan teratur


b) belajar harus dengan berdisiplin diri

c) belajar harus dengan minat/perhatian


d) belajar harus dengan perhatian

e) belajar harus dengan tujuan yang jelas


f) belajar harus di selingi dengan rekreasi sederhana yang bermanfaat.

b. Jurusan IPS

Sumantri dikutip dalam Silondae (2019) ruang lingkup pengembangan Ilmu


Pengetahuan Sosial (IPS) di bagi dalam tiga sub tujuan, yaitu:
a) IPS sebagai pendekatan kewarganegaraan
b) IPS sebagai ilmu konsep dan generalisasinya dalam disiplin dan ilmuilmu sosial
c) IPS sebagai ilmu yang menyerap ilmu pendidikan dari kehidupan nyata dalam masyarakat
kemudian dikaji secara reflektif.

2. Penelitian Relevan

a. Hasil penelitian Tuti Harianti yang berjudul “Pemilihan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
Dan Ilmu Pengetahuan Sosial (Analisis Kecenderungan Minat Belajar Siswa Kelas X
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sarolangun).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah waka kesiswaan,
akademik, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, bahwa kecenderungan minat belajar siswa
kelas X dalam pemilihan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sarolangun karena di pengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
internal (psikologis) dan faktor eksternal (kelompok teman sebaya dan orang tua), namun
hasil menunjukkan bahwa faktor psikologis dan faktor orang tua memberikan pengaruh
dominan pada siswa dalam memilih jurusan IPA taupun IPS sedangkan faktor teman sebaya
memberikan pengaruh kecil pada siswa dalam memilih jurusan IPA taupun IPS Siswa Kelas
X di Madrasah Aiyah Negeri 1 Sarolangun.

b. Hasil Penelitian Novika Felis Aria yang berjudul” Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat
Memilih Jurusan Ips Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Juwana Kabupaten Pati Tahun Ajaran
2010/2011 .
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Juwana Tahun Ajaran 2010/2011 sebanyak 197 siswa. Pengambilan sampel
sebanyak 50 siswa yang diambil secara proporsional random sampling. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan, bahwa Secara simultan variabel faktor internal dan eksternal berpengaruh terhadap minat
memilih jurusan IPS dengan 16,873 dan probabilitas 0,000 yang berarti ada pengaruh positif yang
signifikan faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat memilih jurusan IPS. Faktor internal dan
faktor eksternal memberikan pengaruh minat memilih jurusan IPS sebesar 41,8%.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2006. Metode Penelitian Kualitatif,Jakarta: Bumi Aksara

Edy Syahputra. 2020. Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar. Sukabumi:
Haura Publishing.

Gani Ruslan A. (2013). Bimbingan Penjurusan. Bandung: Angkasa.

Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Serang: Remaja Rosdakarya


Bandung

Lina Rifda Naufalin, Pengaruh Minat Mahasiswa Dan Prospek Lapangan Kerja Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program D3 Kesekretariatan Feb Unsoed,2019,
Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan,Volume 4,No 2

Muhibbinsyah.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nafi Aturraohmah, Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Strategi True Or False Pada
Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Menduran Kec. Brati kab. Grobogan tahun
2012/2013, http://Eprints.ums.ac.id/24263/13/10.Naskah_publikasi.pdf

Novika Felis Aria. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan IPS
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Junawa Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2010/2011,
Jurusuan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Robin, S P, and Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Buku 2. Jakarta.

Sabalius Uhai1,Dkk, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa/I Memilih Program


Studi Pariwisata Jurusan Pariwisata DI Politeknik Negeri Samarinda,2020, Edutourism
Journal OF Tourism Research ,Vol. 2, No.1

Sari H. Maharani, Linda Permanasari, Rohayati, Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Banjarmasin,2018, Jurnal Intekna, Volume 18, No. 2

Silondae, D. P. (2019). Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Jurusan IPA dan IPS di SMA
Negeri Anggaberi Kabupaten Konawe. ETD Unsyiah, 26.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sofan Amri.2011.Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jakarta: Prestasi


Pustaka.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualiatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Testian Yushli Ana, Sunarto,Sudarno, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi Pendidikan Ekonomi Fkip Uns ,2016,jurnal
pendidikan bisnis dan ekonomi,vol2,no.1.
Tuti Harianti ,2021,Pemilihan Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Dan Ilmu Pengetahuan
Sosial,Fakultas Tarbiyah dan Keguruan , Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

Anda mungkin juga menyukai