Dasar Teori
Dasar Teori
5
Total 45 15 40 100
Dasar Teori
Menurut Berkowitz (1995) yang dikutip oleh Alif Mu’arifah (2005) mengatakan bahwa agresi adalah
segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun
psikis. Atkinson (2008) yang dikutip oleh Rizky dan Jati (2016) menyatakan bahwa agresi merupakan
suatu reaksi emosional. Agresivitas merupakan tingkah laku yang memiliki maksud untuk melukai
dan menyakiti orang lain, baik secara fisik atau verbal sehingga menyebabkan kerugian dan
kerusakan, bahkan dapat memunculkan perilaku anti-sosial (Riadi, 2020).
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa agresi adalah perilaku maladaptif seseorang yang
dimaksudkan untuk menyakiti orang lain dalam bentuk fisik maupun psikis yang menyebabkan
kerusakan atau kerugian dan melanggar hak orang lain.
Bentuk-bentuk Agresivitas
menurut Delut yang dikutip oleh Anggia (2017) bentuk agresif antara lain :
1. Menyerang fisik
2. Menyerang dalam kata-kata
3. Mencela orang lain
4. Mengancam melukai orang lain
5. Menyerbu daerah orang lain
6. Main perintah
7. Melanggar hak orang lain
8. Bersorak, berteriak
9. Menyerang tingkah laku yang dibenci
Baron dan Bryne yang dikutip oleh Farah (2014) mengungkapkan bentuk agresivitas ada
delapan, yaitu :
1. Agresi langsung fisik verbal, contohnya adalah mencaci, menyoraki.
2. Agresi langsung aktif non verbal, memukul, menendang.
3. Agresi langsung pasif verbal, diam.
4. Agresi langsung pasif non verbal, pergi Ketika target dating.
5. Agresi tidak langsung aktif verbal, menyebarkan rumor negatif.
6. Agresi tidak langsung aktif non verbal, mencuri, merusak barang target.
7. Agresi tidak langsung pasif verbal, tidak menyampaikan informasi.
8. Agresi tidak langsung pasif non verbal, menyebabkan orang lain tidak mengerjakan sesuatu
yang dianggap penting.
Factor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif menurut Willis (1981) yang dikutip oleh
Hanina (2018) antara lain :
1. Kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kurangnya dasar keagamaan.
2. Lingkungan keluarga yang kurang memberi kasih saying dan perhatian orang tua, sehingga
remaja mencari perhatian di luar dari keluarga, disamping itu keadaan ekonomi keluarga
yang rendah.
3. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat, munculnya norma – norma baru.
4. Lingkungan sekolah yang kurang memadai misalnya kurangnya perhatian guru, fasilitas
pendidikan sebagai tempat penyaluran bakat dan minat remaja tidak terfasilitasi dengan
baik.
Aspek
Aspek Agresivitas menurut Breakwell (1998) yang dikutip oleh Riadi (2020) adalah sebagai berikut :
Tujuan dari pengukuran sikap agresivitas atau tes agresivitas adalahuntuk mengetahui tingkat sikap
agresivitas yang dimiliki seseorang yang bertujuan untuk keperluan konseling ataupun rehabilitasi
yang kemudian dari hasil tes tersebut dapat diambil tindakan atau langkah berikutnya agar dapat
mencapai keberhasilan konseling atau rehabilitasi.
Kawasan ukur
content
Daftar Pustaka
Mu’arifah, Alif. 2005. Hubungan Kecemasan dan Agresivitas. Humanitas: Indonesian Psychological
Journal. Vol.2(2).
Rizky H, Mochamad, Jati ariati. 2016. Kecenderungan Agresivitas Remaja Ditinjau dari Jenis Kelamin
pada Siswa SMP di Semarang. Jurnal Empati. Vol. 5(4).
https://media.neliti.com/media/publications/62801-ID-kecenderungan-agresivitas-remaja-
ditinja.pdf diakses pada 6 Juni
Arriani, Farah. 2014. Perilaku Agresif Anak Usia Dini.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 8 (2).
https://media.neliti.com/media/publications/117161-ID-perilaku-agresif-anak-usia-dini.pdf diakses
pada 6 Juni
Riadi, Muchlisin. 2020. Agresivitas (Pengertian, Bentuk, Aspek dan Cara Mengontrol).
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/agresivitas-pengertian-bentuk-aspek-dan-cara-
mengontrol.html diakses pada 6 Juni
Rizki H, Anggia. 2017. Pengaruh layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengurangi Perilaku Agresif
pada Siswa kelas VIII SMP PAB 2 Helvetia Medan Tahun Ajaran 2016/2017.
http://digilib.unimed.ac.id/21394/8/NIM%201123151005%20JURNAL.pdf doakses pada 10 Juni