Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI

Tentang

DIFERENSIAL/TURUNAN FUNGSI

DISUSUN OLEH:

TUFFAHATI SEPTIA NADA 1816030010


REWA AZZAHRA 2116030013
IRA SIREGAR 2116030024
RIZKY 2116030028
ARIFIN DANANG 2116030030
NADYA PUTRI ILFA 2116030039

DOSEN PEMBIMBING:
DARVI MAILISA PUTRI M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1444 H/2021 M

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi seluruh alam, kepada keluarganya,
para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya, Amin. Dengan kelimpahan
rahmat Allah SWT, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Differensiasi/Turunan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
“Matematika Ekonomi dan Bisnis”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Darvi Mailisa Putri M.Si selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena ini, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi keempurnaan makalah ini.

Padang, 12 November 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 3

A. Definisi Diferensial/Turunan Fungsi ............................................................................................ 3

1. Definisi dan Sifat – sifat Turunan ............................................................................................. 3

2. Aturan Rantai ........................................................................................................................... 5

3. Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Parametrik ........................................................................ 6

4. Turunan Fungsi Trigonometri ................................................................................................... 7

5. Turunan Tingkat Tinggi ........................................................................................................... 7

B. Aplikasi Diferensial Dalam Ekonomi ........................................................................................... 9

1. Elastisitas ................................................................................................................................. 9

2. Marginal Analysis .................................................................................................................. 12

3. Analisis Profit Maksimum ( Maximum Profit Analysis) ......................................................... 13

4. Model – model Persediaan ..................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 17

A. Kesimpulan................................................................................................................................ 17

B. Saran ......................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, pengetahuan terus berkembang sehingga
lebih kompleks dan memicu untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Matematika merupakan Ilmu pasti, yang tidak berubah dari dahulu hingga
sampai saat ini bahkan terus berkembang. Matematika merupakan studi besaran, struktur,
ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan
konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang ketat
diturunkan dari aksioma – aksioma dan definisi – definisi yang bersesuaian. Matematika
selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya zaman. Kini,
matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk
ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu social seperti ekonomi, dan psikologi.
Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan
matematika ke bidang – bidang lain.

Salah satu materi dalam matematika adalah materi turunan, materi turunan dalam
matematika mulai dipelajari sejak Sekolah Menengah Atas/SMA. Turunan fungsi
(diferensial) merupakan fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f
menjadi f’ yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian utama
dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727),
ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 – 1716),
ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ialah salah satu dasar atau fondasi dalam
analisis sehingga penguasaan terhadap berbagai konsep dan prinsip turunan fungsi dapat
membantu dalam memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari – hari. Suatu
fungsi dapat dianalisis beradsarkan ide naik atau turun, keoptimalan, dan titik beloknya
dengan menggunakan konsep turunan.sehingga dengan mengamati berbagai permalsahan
berikut penulis berfokus pada subbab turunan fungsi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi serta pembagian dari Diferensial/Turunan fungsi?

2. Bagaimana aplikasi turunan fungsi/diferensial dalam ekonomi?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu diferensial serta pembagiannya.

2. Untuk mengetahui cara pengaplikasian turunan fungsi dalam ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Diferensial/Turunan Fungsi

1. Definisi dan Sifat – sifat Turunan

Turunan fungsi (diferensial) merupakan fungsi lain dari suatu fungsi


sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f’ yang mempunyai nilai tidak beraturan.
Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang
bersamaan oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727), ahli matematika dan fisika bangsa
Inggris dan Gottfried Wilhel, Leibniz (1646 – 1716), ahli matematika bangsa Jerman.
Turunan (diferensial) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai
masalah dalam geometri dan mekanika.

Adapun aturan dalam menentukan turunan fungsi, yang mana turunan dapat
ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan
dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi dan turunan fungsi invers.

L f(x+h) y = f(x)

L1

x x+h

f(x)

3
Pada gambar diatas, garis L menyinggung kurva y = f(x) di titik (x,f(x)),
sedangkan garis L1 melalui titik (x,(f(x)) dan titik (x + h,f(x + h)). Jika h mendekati
nol, maka garis L1 akan mendekati garis L, sehingga gradient garis L1 akan mendekati
gradient garis L. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk limit sebagai berikut :
Bentuk dikenal

sebagai turunan fungsi y = f(x), yang dinotasikan dengan :

Dengan demikian secara geometri, turunan fungsi merupakan gradient dari garis

singgung kurva tersebut.

Contoh :

Tentukan garis singgung kurva di titik (2,4)

Penyelesaian :

Gradient garis singgung kurva di titik (2,4) adalah

oleh karena itu, persamaan garis singgungnya adalah :

Jika kita menentukan turunan secara langsung dengan menggunakan definisi

turunan, maka kita akan mendapatkan banyak kesulitan dan memakan waktu lama.

Untuk itu, diperlukan cara lain di samping dengan menggunakan definisi secara

langsung, yaitu dengan menggunakan sifat dan rumus turunan.

Beberapa sifat penting dalam pencarian turunan suatu fungsi, adalah sebagai
berikut :
4
1. Aturan perkalian dengan konstanta. Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat
diturunkan maka;

2. Aturan jumlah. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

3. Aturan selisih. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

4. Aturan hasil kali. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

5. Aturan hasil bagi. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

2. Aturan Rantai
Jika f dan g keduanya mempunyai turunan, dan adalah fungsi
komposisi yang didefinisikan oleh , maka h mempunyai turunan,

yaitu yang dinyatakan oleh . Dalam notasi Leibniz,

jika y = dan keduanya fungsi yang mempunyai turunan, maka

Dengan menggunakan aturan rantai dan dengan menggunakan rumus


sebelumnya, kita dapatkan rumus – rumus di bawah ini ;

Fungsi Turunan Fungsi

5
Y = alog x,

3. Turunan Fungsi Implisit dan Fungsi Parametrik


Pada bagian ini akan membahas turunan implisit dan fungsi parametric.
Metode yang digunakan serupa dengan fungsi turunan ekplisit.

Contoh :

a. Jika , carilah

b. Jika

, tentukan

Penyelesaian :

a. Jika diturunkan kedua ruas persamaan terhadap x, maka


diperoleh :

Mengingat y merupakan fungsi dari x dandengan menggunakan aturan rantai,


diperoleh :

Oleh karena itu , sehingga

b. Jika variabel x dan y diturunkan terhadap parameter t, maka diperoleh :

Yaitu , Sedangkan . Karena yang dicari adalah maka

6
4. Turunan Fungsi Trigonometri
Rumus dasar dari turunan trigonometri adalah turunan fungsi sinus dan
cosinus, sedangkan turunan fungsi trigonometri yang lainnya dan turunan fungsi
siklometri dapat ditentukan dengan rumus turunan sinus dan cosinus, sifat turunan,
dan aturan rantai. Turunan rumus sinus dan cosinus diberikan di bawah ini :

Fungsi Turunan Fungsi

5. Turunan Tingkat Tinggi


Jika f fungsi yang dapat diturunkan, maka turunannya juga berupa fungsi. Jika

mempunyai turunan, maka turunan kita notasikan dengan . Notasi lain

untuk turunan kedua dari adalah . Umumnya

turunan ke – n dari dinyatakan dengan ;

Contoh :

1. Carilah dari :

a.

b.

c.

2. Carilah turunan ke n daru fungsi di bawah ini;

a.
7
b.

Penyelesaian :

Soal 1:

a. dari contoh soal sebelumnya telah diperoleh dari , yaitu

. Karena dan mengingat y adalah fungsi dari x,

dengan aturan pembagian dan aturan rantai, diperoleh ;

Jadi,

b.

Oleh karena dan maka

c.

8
Soal 2

a.

B. Aplikasi Diferensial Dalam Ekonomi


Pada sub bab ini, secara berurutan akan dibahas penerapan diferensial dalam
menghitung elastisitas, analisis marjinal dan analisis optimasi berbagai variabel ekonomi.

1. Elastisitas
Elastisitas dari suatu fungsi berkenaan dengan dapat
didefinisikan sebagai:

Berarti bahwa elastisitas merupakan limit dari rasio antara


perubahan relative dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan
x yang sangat kecil atau mendekati nol, dengan kata lain elastisitas y terhadap x
dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap
persentase perubahan x.

 Elastisitas Permintaan
9
Menunjukkan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta disebabkan
karena adanya perubahan harga. Jadi merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga.
Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan maka elastisitas
permintaannya :

Permintaan akan suattu batang akan dikatakan bersifat :

Elastis : apabila yang artinya jika harga barang berubah sebesar


perentase tertentu maka jumlah barang yang diminta akan berubah
(secara berlawanan arah dengan persentase yang lebih besar daripada
persentase perubahan harganya.

Unitary elastis :apabila yang artinya jika harga barang berubah sevesar
persentase tertentu maka jumlah barang yang diminta akan berubah
(secara berlawanan arah) dengan persentase yang sama besar
daripada persentase perubahan harganya.

Inelastic : apabila yang artinya jika harga barang berubah sebesar


persentase tertentuu maka jumlah barang yang diminta akan berubah
(secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih kecil
daripada persentase perubahan harganya.

 Elastisitas Penawaran

Menunjukkan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan disebabkan


karena adanya perubahan harga. Jadi merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase perubahan
harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan maka elastisistas
penawarannya :

10
Penawaran akan suatu barang dikatakan bersifat :

Elastis : apabila yang artinya jika harga barang berubah sebesar


persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berubah (secara searah) dengan perseentase yang lebih besar
daripada persentase perubahan harganya.

Unitary elastis : apabila yang artinya jika harga berubah sebesar


persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berubah (secara searah) dengan persentase yang sama besarnya
daripada persentase perubahan harganya.

Enalastis : apabila yang artinya jika harga barang berubah sebesar


persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berubah (secara searah) dengan persentase yang lebih kecil daripada
persentase perubahan harganya.

 Elastisitas Produksi

Menunjukkan besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan


akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi
merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah keluaran terhadap
persentase perubahan jumlah masukan. Jika fungsi produksi dinyatakan
dengan , maka elastisitas produksinya:

Produksi akan suatu barang dikatakan bersifat :

Elastis : apabila yang artinya jika jumlah input berubah sebesar

persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah)


dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan
inputnya.

11
Unitary elastis : apabila yang artinya jumlah input berubah sebesar

persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah)


dengan persentase yang sama besarnya daripada persentase
perubahan inputnya.

Inelastis : apabila yang artinya jika jumlah input berubah sebesar

persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah)


dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan
inputnya.

2. Marginal Analysis

 Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu unit


tambahan produk. Secara matematik fungsi biaya marjinal merupakan turunan
pertama dari fungsi biaya total. Jika fungsi biaya total dinyatakan dengan
dimana C adaah biaya total dan Q melambangkan jumlah produk,

maka biaya marjinalnya :

Contoh : Biaya Total : =

Biaya Marjinal :

 Penerimaan Marjinal (Marjinal Revenue)

Merupakan penerimaan tambahan yang diperoleh berkenaan bertambahnya


satu unit keluaran yang diproduksi atau terjual. Secara matematik fungsi
penerimaan marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi penerimaan total.
Jika fungsi penerimaan total dinyatakan dengan dimana R adalah
penerimaan total dan Q melambangkan jumlah keluaran, maka penerimaan
marjinalnya :

12
 Utilitas Marjinal (Marginal Utility)

Merupakan utilitas tambahan yang diperoleh konsumen berkenaan


bertambahnya satu unit barang yang dikonsumsinya. Secara matematik fungsi
utilitas marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi utilitas total. Jika
fungsi utilitas total dinyatakan dengan dimana U adalah utilitas total
dan Q melambangkan jumlah barang yang dikonsumsi, maka utilitas
marjinalnya yaitu :

 Produk Marjinal (Marginal Product)

Merupakan produk tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan factor
produksi yang digunakan. Secara matematik fungsi produk marjinal
merupakan turunan pertama dari fungsi produk total. Jika fungsi produk total
dinyatakan dengan dimana adalah produk total dan X
melambangkan jumlah masukan, maka produk marjinalnya, adalah :

3. Analisis Profit Maksimum ( Maximum Profit Analysis)


Tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum dapat disidik dengan
pendekatan diferensial. Karena baik penerimaan total (Revenue,R) maupun biaya
(Cost,C) sama – sama merupakan fungsi dari jumlah keluaran (output) yang
dihasilkan/terjual (Quantity,Q), maka dapat dibentuk suatu fungsi baru yaitu
fungsi keuntungan (π). Ada dua syarat agar diperoleh suatu keuntungan
maksimum (maximum profit) :

13
Dimana :

Contoh :

Diketahui :

Ditanya :

a) Berapa tingkat produksi yang menghasilkan kentungan maksimum?

b) Berapa biaya yang dikelaurkan untuk menghasilkan keuntungan


maksimum?

c) Berapa besarnya penerimaan pada saat perusahaan mencapai keuntungan


maksimum?

d) Berapa harga jual per unit pada saat perusahaan mencapai keuntungan
maksimum?

e) Berapa besarnya keuntungan maksimum tersebut?

Penyelesaian :

a)

Agar keuntungan maksimum :

 Syarat 1. . Jadi

Maka didapat Q1 = 3 dan Q2 = 35

 Syarat 2. (syarat maksimum)

14
Karena syarat ke 2 untuk Q = 35 hasilnya < 0, maka tingkat produksi yang
menghasilkan keuntungan maksimum adalah Q = 35 unit

b) Biaya yang menghasilkan keuntungan maksimum :

c) Besarnya pendapatan:

d) Harga jual per unit:

e) Adapun besarnya keuntungan maksimum tersebut adalah :

4. Model – model Persediaan


Pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan sangat penting, oleh
karena persediaan yang terlalu banyak mengakibatkan biaya penyimpanan
meningkat, dan sebaliknya persediaan yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan
kekurangan persediaan barang untuk diproduksi atau dijual. Tujuan dari model
persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan. Biaya – biaya dalam
model persediaan ini terdiri dari tiga tipe :
15
 Biaya pemesanan atau mulai menjalankan produksi (set up cost) biaya
pemrosesan dan pemesanan, biaya telepon, biaya pengeoakan, biaya
ekspedisi termasuk kelompok biaya ini.

 Biaya pemeliharaan persediaan, termasuk biaya modal (bunga),


penyusutan, biaya penyimpanan (carrying cost)

 Biaya yang berlaku sesaat, termasuk kerugian/kehilangan goodwill (short


– tage cost)

Pada bagian ini, terdapat dua model persediaan, yaitu : model persediaan
yang mengasumsikan bahwa barang – barang masuk sebagai persediaan tidak
kontinu, dan model persediaan secara kontinu selama periode pemesanan atau
produksi. Kedua model tersebut juga mengasumsikan bahwa variabel permintaan,
harga per unit produk, set up cost, carrying cost per unit adalah konstan.
Disamping itu, semua permintaan untuk produk dipenuhi (tidak terjadi
kekurangan barang). Dua model tersebut, tanpa memperhitungkan shortage cost
nya. Dengan demikian total biaya persediaan tiap periode dapat dinyatakan
sebagai berikut:

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Turunan fungsi (diferensial) merupakan fungsi lain dari suatu fungsi
sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f’ yang mempunyai nilai tidak beraturan.
Adapun aturan dalam menentukan turunan fungsi, yang mana turunan dapat
ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan
dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi dan turunan fungsi invers.

Beberapa sifat penting dalam pencarian turunan suatu fungsi, adalah sebagai
berikut :

6. Aturan perkalian dengan konstanta. Jika c konstanta dan f fungsi yang dapat
diturunkan maka;

7. Aturan jumlah. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

8. Aturan selisih. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

9. Aturan hasil kali. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

10. Aturan hasil bagi. Jika f dan g keduanya dapat diturunkan, maka;

Adapun aturan rantai didapatkan rumus – rumus di bawah ini ;

Fungsi Turunan Fungsi

17
Y = alog x,

Turunan rumus sinus dan cosinus diberikan di bawah ini :

Fungsi Turunan Fungsi

Turunan Tingkat Tinggi dinyatakan dengan

Adapun pada diferensial fungsi sederhana dapat digunakan untuk menghitung


berbagai macam elastisitas, analisis marjinal, analisis profit maksimum dan model –
model persediaan. Contoh dari elastisitas seperti elastisitas permintaan, elastisitas
penawaran, elastisitas produksi sedangkan marjinal yaitu seperti biaya marjinal,
penerimaan marjinal, utilitas marjinal, dan produk marjinal.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada khususnya serta khalayak ramai pada
umumnya. Kritik dan saran penulis harapkan demi terwujudnya makalah yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/31471248/Aplikasi_Diferensial_dalam_Ekonomi_dan_Bisnis

Wirawan, Nata.(2017). E – Book Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi dan Bisnis Edisi
Keenam, Bali : Keraras Emas

Nilakusmawati, Desak Putu Eka dan Luh Putu Ida Harini. (2015). E – Book Lembar Kerja
Mahasiswa, Bali : Universitas Udaya

19

Anda mungkin juga menyukai