Dosen : H. Slamet Supriatna, S.H., M.H. & Arivan Halim, S.H., M.Kn.
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hukum
Agraria II. Terlepas dari itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Penataan Ruang............................................................................3
B. Asas – asas Penataan Ruang............................................................................4
C. Jenis – jenis dan Tujuan Penataan Ruang.....................................................5
D. Pengertian Penatagunaan Tanah....................................................................8
E. Asas – asas Penatagunaan Tanah....................................................................9
F. Tujuan Penatagunaan Tanah........................................................................10
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara
termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan
mahkluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara keberlangsungan
hidupnya. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun
secara nasional, regional, dan lokal. Tata ruang erat kaitannya dengan
perencanaan, untuk melihat struktur ruang pada kota.
Definisi penataan ruang diatur dalam Pasal 1 Angka 5 Undang – Undang No.
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu Penataan ruang adalah sistem
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Maksud dari pengertian penataan ruang yaitu penataan ruang
sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah
penataan ruang.
B. Asas – asas Penataan Ruang
Asas penataan ruang terdapat dalam Pasal 2 Undang – Undang No. 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang, adalah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia, penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas :
a. Asas Keterpaduan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan
berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas
pemangku kepetingan. Pemangku kepentingan antara lain adalah
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
b. Asas Keserasian, Keselarasan, dan Keseimbangan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mewujudkan keserasian
antara struktur ruang dan pola ruang, keselarasan antara kehidupan
manusia dengan lingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan
perkembangan antar daerah serta antar kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan.
c. Asas Keberlanjutan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan menjamin kelestarian dan
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan
memperhatikan kepentingan generasi mendatang.
d. Asas Keberdayagunaan dan Keberhasilgunaan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat
ruang dan sumber daya yang terkandung di dalamnya serta menjamin
terwujudnya tata ruang yang berkualitas.
e. Asas Keterbukaan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan memberikan akses yang
seluas luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan penataan ruang.
f. Asas Kebersamaan dan Kemitraan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan.
g. Asas Pelindungan kepentingan umum
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengutamakan
kepentingan masyarakat.
h. Asas Kepastian Hukum dan Keadilan
Bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan berlandaskan
hukum/ketentuan peraturan perundang – undangan dan bahwa penataan
ruang dilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat
serta melindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan
jaminan kepastian hukum.
i. Asas Akuntabilitas
Bahwa penyelenggaraan penataan ruang dapat dipertanggungjawabkan,
baik prosesnya, pembiayaannya, maupun hasilnya.
Pola ruang wilayah nasional memiliki tiga bagian, yaitu kawasan lindung,
kawasan budi daya, dan kawasan strategis nasional. Dengan tujuan sebagai
berikut :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penataan ruang menyangkut seluruh aspek kehidupan sehingga
masyarakat perlu mendapatkan akses dalam proses perencanaan penataan
ruang. Penataan ruang beraspek lingkungan (alam, buatan, sosial, dan
interaksi antar lingkungan) dan beraspek organisasi, kelembagaan,
pengelolaan, dan pembiayaan.
Pada Pasal 2 ayat (1) dan (2) UUPA pada intinya menentukan bahwa
Negara sebagai organisasi kekuasaan tertinggi merupakan organisasi
kekuasaan seluruh rakyat mempunyai hak menguasai atas bumi, air, dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Dalam
mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan atas bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
maka pemerintah membuat suatu rencana umum mengenai hal tersebut.
B. Saran
Dalam Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah diharapkan bisa lebih
meningkat lagi dalam penerapan pembangunannya, sehingga dapat
terciptanya tujuan dari penataan ruang dan penatagunaan tanah sesuai dengan
perencanaan yang ada, dan bisa terwujudnya kesejahteraan bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
https://suduthukum.com/2017/09/pengertian-dan-dasar-hukum-tata-ruang.html
https://tataruang.atrbpn.go.id/Berita/Detail/3736
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/4TAHUN2009UUPenj.htm
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2007/26TAHUN2007UU.HTM
https://jdih.kkp.go.id/peraturan/pp-16-2004.pdf