Anda di halaman 1dari 8

Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.

1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

PENGGUNAAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)


BERBASIS SCHOLOGY DALAM PEMBELAJARAN FLIPPED
CLASSROOM

Salim1*, Rahmad Prajono1, Kodirun1, Moh. Salam1, Rahmat1


1
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma
Andounohu Kendari 93232

*E-mail: salim@uho.ac.id

Abstrak
Pembelajaran dengan sistem online memungkinkan mahasiswa untuk mengakses informasi secara
fleksibel tanpa terbatas waktu dan tempat. Namun perlu flipped classroom untuk mendukung
pembelajaran online. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan hasil akademik
mahasiswa melalui penggunaan learning management system (LMS) berbasis schology dalam
pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah program linear, (2) untuk menganalisis
peningkatan hasil akademik mahasiswa melalui penggunaan LMS berbasis schology dalam
pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah program linear. Subyek penelitian yaitu
mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika yang memprogramkan mata kuliah program linear
pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018 yang berjumlah 69 orang. Hasil penelitian ini
menunjukkan kemampuan akademik mahasiswa menunjukkan kriteria yang tinggi dan mengalami
peningkatan 32,38 yang diuji secara statistik cukup signifikan.

Kata kunci: LMS, Schoology, Flipped Clasroom

PENDAHULUAN
Mata kuliah program linear merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP Universitas Halu Oleo.
Mata kuliah ini menjadi dasar pengetahuan matematika mahasiswa untuk melakukan
menyelesaikan masalah dalam berbagai bidang melalui kaidah-kaidah matematika.
Kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dapat tercermin dari kinerja mahasiswa
dalam mengikuti proses perkuliahan. Namun, kadang hasil yang dicapai tidak sesuai
dengan harapan.
Keadaan yang terjadi pada perkuliahan program linear di Jurusan Pendidikan
Matematika selama ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kemandirian belajar yang
dimiliki mahasiswa. Ketergantungan akan keberadaan dosen sangat tinggi sehingga
mahasiswa tidak dapat mengembangkan belajarnya secara mandiri. Tentunya ini membuat
mahasiswa mengikuti perkuliahan hanya sekedar ingin tahu dan lulus mata kuliah. Padahal
jika dicermati dengan baik, mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi
akan memberikan dampak hasil belajar yang dicapai akan lebih baik. Jika ditinjau dari
kemampuan pemecahan masalah, hasil yang diperoleh para mahasiswa masih sangat
kurang. Hal ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang tidak mampu menjawab
soal-soal berbentuk masalah..
Menyimak kondisi hasil pembelajaran di atas, maka perlu dilakukan suatu inovasi
pembelajaran agar pencapaian hasil pembelajaran mahasiswa menjadi lebih baik lagi.
Inovasi pembelajaran tersebut salah satunya yaitu pembelajaran dengan sistem online (e-

274
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

learning). Pembelajaran tipe ini memungkinkan mahasiswa untuk mengakses informasi


secara fleksibel tanpa terbatas waktu dan tempat. E-learning berarti proses transformasi
pembelajaran dari yang berpusat pada pengajar kepada berpusat pada pembelajar (Munir,
2009: 169-170). Sejalan dengan itu, Yazdi (2012) juga mengungkapkan penggunaan e-
learning dalam sistem pembelajaran adalah untuk memperluas akses terhadap pendidikan
masyarakat, sehingga bahan pembelajaran dapat diakses dengan mudah, tanpa dibatasi
ruang dan waktu, interaktif, dan efektif.
Paling tidak ada 3 jenis interaksi yang terjadi dalam e-learning yaitu interaksi
peserta didik dengan materi, interaksi peserta didik dengan pendidik dan interaksi peserta
didik dengan peserta didik lainnya (Moore & Kearsely, 1996: 131). E-learning tidak hanya
dapat meningkatkan jumlah peserta didik yang ingin mendaftar saja, namun juga
memberikan kesempatan peserta didik yang sebelumnya dinyatakan tidak akan mampu
mengikuti pendidikan menjadi dapat melakukannya (Hartvig dan Brooks, 2013:127-132).
Menurut Rusman (2013: 263-264) e-learning merupakan proses dan penerapan kegiatan
pembelajaran berbasis web (web based learning), pembelajaran berbasis komputer, kelas
virtual atau kelas digital. Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
lebih banyak dihantarkan melalui media internet.
Karunia (2013: 23-24) mengemukakan bahwa terdapat beberapa kelebihan e-
learning diterapkan dalam pembelajaran yaitu:
1. Pendidik (dosen) dan peserta didik (mahasiswa) dapat berinteraksi secara mudah
melalui fasilitas internet kapan saja tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2. Peserta didik (mahasiswa) dapat belajar atau mengulang bahan pembelajaran setiap saat
dan dimana saja karena bahan ajar tersimpan dalam media.
3. Bila peserta didik (mahasiswa) memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajari, ia dapat melakukan akses internet secara lebih mudah.
4. Berubahnya peran peserta didik (mahasiswa) dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
Upaya untuk mengembangkan model e-learning perlu dilakukan sehingga akan
menjadi suatu model pembelajaran berbasis online yang baik untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Penataan dan pengembangan model tersebut disebut learning management
system (LMS). Menurut Ellis (2009: 1) LMS adalah suatu perangkat lunak (software)
untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar
mengajar dan kegiatan secara online, elearning, dan materi-materi pelatihan, yang semua
itu dilakukan dengan online. Salah platform learning management system (LMS) yang
digunakan adalah schoology.
Schoology dapat menjadi perangkat pendukung canggih yang membantu para
pemangku kepentingan lembaga pendidikan memenuhi permintaan kemampuan
multiliterasi yang kuat dan pengembangan bagi mahasiswa. Melalui Schoology pula,
pendidik dapat memotivasi peserta didik untuk berbagi ide-ide mereka dan memecahkan
berbagai masalah untuk kepentingan mereka atau komunitas lembaga pendidikan (Biswas,
2013: 189). Penggunaan LMS berbasis schoology menyebabkan peranan dosen menjadi
kolabolator dan fasilitator dalam belajar, dosen bukanlah salah satunya sumber belajar.
Perubahan ini menandakan seorang dosen semakin meningkatkan kompetensinya agar
menjadi seorang dosen yang profesional.

275
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

Aplikasi schoology menyediakan platform yang terintegrasi bagi mahasiswa belajar


multiliterasi. Aplikasi inovatif yang berbeda dan fitur-fitur yang disediakan schoology
dapat memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk membangun komunitas kolaboratif
sebagai jejaring sosial dan juga memenuhi kebutuhan tujuan pendidikan saat ini yaitu
sebagai learning management system (LMS). Penggunaan LMS ditujukan untuk membuat
materi pembelajaran online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta
hasil-hasilnya. LMS juga merupakan aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi
proses belajar mengajar secara elektronik yang memungkinkan pembelajar belajar secara
mandiri.
Schoology merupakan salah satu platform inovatif yang dibangun berdasarkan
inspirasi dari media sosial facebook dengan tujuan untuk kepentingan pendidikan. Platform
ini dikembangkan pada tahun 2009 di New York (Basori, 2013: 2). Schoology membantu
dosen dalam membuka kesempatan komunikasi yang luas kepada mahasiswa agar dapat
lebih mudah untuk mengambil peran/bagian dalam diskusi dan kerja sama dalam tim.
Selain itu, schoology juga didukung oleh berbagai bentuk media seperti video, audio dan
gambar yang dapat menarik minat mahasiswa. Schoology mengarahkan mahasiswa
mengaplikasikan penggunaan tekonologi dalam pembelajaran. Dengan demikian
schoology adalah sebuah layanan gratis yang menggunakan konsep pengelolaan
pembelajaran sosial yang dikhususkan untuk membangun lingkungan belajar online yang
aman untuk berbagi informasi serta fitur-fitur atau konten pendidikan baik berbentuk
tulisan, file dan link yang dapat dibagikan baik pendidik maupun siswa. Dan juga fitur
khusus berupa courses, groups dan resources.
Schoology memiliki fitur yang sangat mendukung aktifitas pembelajaran
diantaranya:
1. Courses (kursus), yaitu fasilitas untuk membuat kelas mata kuliah, misal mata kuliah
program linear, dan lain sebagainya
2. Groups (kelompok), yaitu fasilitas untuk membuat kelompok dalam pengelompokan
suatu tugas yang dikerjakan berdasarkan kelompok-kelompok dalam tema yang berbeda
atau pengelompokan kelas
3. Resources (sumber belajar), yaitu fasilitas yang berfungsi untuk menyajikan sumber
belajar ke pribadi maupun kelompok.
Pada menu Course dosen juga bisa membuat kuis atau soal (ini yang tidak dimiliki
oleh facebook) dengan berbagai jenis yaitu pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, isian
singkat, dan lain sebagainya. Selain itu dosen juga tidak harus membuat soal untuk
banyaknya kelas yang diampunya, tetapi dengan fitur import soal. Kelebihan menggunakan
aplikasi schoology juga pendidik tidak harus memeriksa pekerjaan/tugas mahasiswa dan
soal-soal itu (biasanya berbentuk tugas) bisa dikerjakan di rumah, dosen tinggal
mengontrol dari jarak jauh. Untuk pembuatan soal di schoology ini, dilengkapi dengan
symbol, equation, dan latex. Jadi, semua jenis soal yang mengandung gambar, simbol, dan
equation dapat ditulis di schoology.
Ketika e-learning digunakan dalam pembelajaran menggunakan learning
management system (LMS), maka implementasinya tidak membuat pembelajaran monoton
dan membosan akan tetapi dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Oleh karena itu,
perlu didukung suatu pola pembelajaran yang bisa digunakan sebagai acuan guru dalam

276
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

kegiatan pembelajaran yaitu flipped classroom. Menurut Johnson (2013) flipped classroom
merupakan strategi yang dapat diberikan oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah
instruksi langsung dalam praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi satu
sama lain. Strategi ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang
mendukung materi pembelajaran bagi siswa yang dapat diakses kapan saja dan dimanapun.
Flipped classroom membuat siswa mendapat pembelajaran tidak hanya didalam
kelas saja namun diluar kelas siswa juga dapat mengakses atau melihat materi yang
diberikan oleh guru secara berulang-ulang melalui media berbasis elektronik. Penggunaan
pembelajaran berbasis flipped classroom adalah salah satu pembelajaran yang berpusat
pada siswa untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Pembelajaran flipped classroom
akan membuat suasana pembelajaran di kelas lebih kondusif, tidak ada tekanan didalamnya
karena semua siswa berhak mengemukakan pendapatnya, mentoleransi kesalahan-
kesalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Menurut Lage dalam (Bishop, 2013: 5)
menyatakan flipped classroom adalah aktivitas yang seharusnya terjadi di dalam kelas
dilakukan di luar kelas dan sebaliknya. Definisi ini berarti bahwa flipped classroom hanya
merupakan pengaturan kembali ruang kelas dan aktivitas di rumah. Dalam prakteknya,
sebenarnya ini tidak terjadi.
Tabel 1. Perbandingan Aktivitas Tradisional dan Flipped Classroom

Pola Di dalam kelas Di luar kelas


Tradisional Ceramah Praktik
Flipped Classroom Praktik video berbasis web

(Bishop, 2013: 5)

Flipped classroom sebagai teknik pembelajaran terdiri dari dua bagian, yaitu
aktivitas belajar kelompok interaktif di dalam kelas dan instruksi langsung berbasis
komputer di luar kelas. Definisi ini tidak termasuk desain pembeajaran yang tidak
menggunakan video untuk kegiatan di luar kelas. Sementara konsep yang terlalu luas
tentang flipped classroom banyak digunakan, pada akhirnya ada yang menyebut bahwa
penugasan membaca di luar kelas dan berdiskusi di kelas termasuk flipped classroom juga.
Adapun kelebihan dari model flipped classroom sebagai berikut: (1) siswa memiliki waktu
untuk mempelajari materi pelajaran dirumah sebelum guru menyampaikannya di dalam
kelas sehingga siswa lebih mandiri, (2) siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam
kondisi dan suasana yang nyaman dengan kemampuannya menerima materi, (3) siswa
mendapatkan perhatian penuh dari guru ketika mengalami kesulitan dalam memahami
tugas atau latihan, (4) Siswa dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik
melalui video/buku/website.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan hasil akademik
mahasiswa melalui penggunaan learning management system (LMS) berbasis schology
dalam pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah program linear, (2) untuk
menganalisis peningkatan hasil akademik mahasiswa melalui penggunaan learning
management system (LMS) berbasis schology dalam pembelajaran flipped classroom pada
mata kuliah program linear.

277
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

METODE
Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental Design dengan perlakuan
yaitu penggunaan learning management system (LMS) berbasis schology dalam
pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah program linear. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design yang tampak pada Tabel
berikut ini.
Tabel 2. Desain Penelitian
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2010)

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas


Halu Oleo dengan subyek penelitian yaitu mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
yang memprogramkan mata kuliah program linear dengan jumlah mahasiswa sebanyak 69
orang yang berlangsung pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018. Variabel yang
diamati dalam penelitian ini adalah hasil akademik mahasiswa diukur dengan tes. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data hasil akademik
diperoleh dari hasil tes belajar. Analsisi hasil akademik mahasiswa menggunakan kriteria
pada Tabel berikut ini.
Tabel 3. Kriteria Hasil Akademik Mahasiswa
Interval Skor Nilai Kriteria
80 ≤ X < 100 A Sangat Tinggi
60 ≤ X < 80 B Tinggi
40 ≤ X < 60 C Cukup
20 ≤ X < 40 D Rendah
0 ≤ X < 20 E Sangat Rendah

Ketercukupan hasil akademik mahasiswa jika skor nilai yang diperoleh lebih dari 40
berada pada kategori minimal cukup. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi
peningkatan hasil akademik mahasiswa menggunakan rumus berikut ini (Supardi, 2013:
325):
𝑀𝑑
𝑡= 2 𝑥𝑑
𝑛 (𝑛−1)

Dasar pengambilan keputusan jika t hitung > t tabel maka terdapat peningkatan hasil
akademik mahasiswa melalui penggunaan learning management system (LMS) berbasis
schology dalam pembelajaran flipped classroom pada mata kuliah program linear.

HASIL
Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelas perlakuan dengan jumlah subyek
mahasiswa sebanyak 69 orang. Hasil analisis kemampuan akademik mahasiswa tersaji
pada Tabel 4 berikut.

278
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

Tabel 4. Kriteria Hasil Akademik Mahasiswa


Nilai Banyaknya Kriteria
A 15 Sangat Tinggi
B 28 Tinggi
C 24 Cukup
D 2 Rendah
E 0 Sangat Rendah
Total 69

Hasil pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa hasil akademik mahasiwa berkriteria tinggi.
Hasil ini menandakan penggunaan learning management system (LMS) berbasis schology
dalam pembelajaran flipped classroom sangat baik diterapkan pada setiap perkuliahan pada
mata kuliah program linear. Untuk melihat peningkatan hasil akademik mahasiswa dapat dilihat
pada Gambar 1. berikut.

63,30

30,92

Pre-test Post-test

Gambar 1. Peningkatan Kemampuan Akademik Mahasiswa


Peningkatan kemampuan akademik mahasiswa dari skor awal 30,92 menjadi 63,30
yaitu sebesar 32,38. Peningkatan ini juga signifikan jika diuji secara statistik. Hasil uji
paired sample t test menunjukkan nilai sig = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti, Ho ditolak.
Dengan demikian terdapat peningkatan kemampuan akademik mahasiswa yang signifikan
terhadap hasil kemampuan akademik mahasiswa setelah mendapatkan perkuliahan dengan
menggunakan learning management system (LMS) berbasis schology dalam pembelajaran
flipped classroom.

PEMBAHASAN
Schoology merupakan social network berbasis lingkungan sekolah yang ditujukan
untuk penggunaan bagi guru, peserta didik dan orang tua. Tampilan Schoology hampir
sama dengan jejaring sosial Facebook. Schoology adalah platform media sosial bagi guru
dan peserta didik yang berfungsi untuk berbagi ide, file, agenda kegiatan dan penugasan
yang dapat menciptakan interaksi guru dan siswa. Oleh karena itu, Schoology bisa
dijadikan sebagai media pembelajaran.
Penggunaan aplikasi schoology dalam pembelajaran flipped classroom membantu
mahasiswa untuk mencapai ketuntasan belajar. Mahasiswa yang berhasil dalam belajar
maka akan menunjukkan kreativitas dan hasil akademik yang semakin baik. Schoology
merupakan situs yang menggabungkan antara media sosial dan LMS yang berarti sebagai
situs untuk berinteraksi sosial sekaligus belajar.

279
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

Pada Schoology terdapat fitur courses (kelas) yaitu fasilitas untuk membuat kelas
perkuliahan. Pada fitur ini materi-materi dapat diupload berbentuk dokumen pdf, video,
dan tautan website. Pemberian materi ini membuat mahasiswa secara rutin mengakses
materi tersebut untuk memperoleh kemudahan dalam mengakses referensi dan sumber
belajar. Materi dirancang sebaik-baiknya sesuai SAP dan Silabus Perkuliahan. Di dalam
fitur course terdapat pembuat kuis/soal (tidak dimiliki oleh media sosial lainnya) yang
jenisnya beragam mulai pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, isian singkat, dan lain-
lain. Uniknya juga soalnya dapat diimpor ke dalam schoology.
Pada schoology terdapat fitur diskusi sehingga dosen dapat memberikan umpan
balik kepada para mahasiswa melalui fitur ini. Melalui fitur diskusi ini terjadi interaksi
belajar baik antara sesama mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen. Diskusi ini
penting dilakukan untuk membangun koneksi dan komunikasi yang harus dimiliki
mahasiswa, berbagi masalah konsep materi yang tidak dimengerti. Posisi dosen sebagai
manager dalam forum diskusi ini. Selain diskusi terdapat fitur tugas yang diberikan setiap
minggu kepada mahasiswa untuk dikerjakan sehingga secara tidak langsung para
mahasiswa harus bertanggung jawab dan mengkontrol dirinya untuk selalu mengecek tugas
yang terdapat di Schoology.
Pada schoology terdapat fitur chat/messasge yang membuat para mahasiswa
memiliki saluran untuk berkomunikasi baik sesama mahasiswa maupun kepada dosen.
Disinilah fitur untuk tidak menghilangkan peran dosen sebagai motivator. Komunikasi
yang ada menjadi interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa sehingga mahasiswa
semakin percaya diri, mandiri dan terbangun interaksi kerja sama yang baik sehingga
dosen dijadikan sebagai partner yang baik bagi setiap mahasiswa.
Fitur lainnya yang juga dimiliki schoology yang tidak dimilki LMS lainnya adalah
yaitu absensi. Dosen secara online langsung mengisi absensi pada saat itu juga ketika
masuk diruangan perkuliahan. Schoology juga bisa diunduh melalui google play store
untuk versi mobile sehingga kemanapun dosen dan di mana pun dosen berada secara
langsung memantau kegiatan belajar mahasiswa. Jika ingin membuat group, maka
sesuaikan juga nama group dengan nama course (kelas) yang sudah dibuat sebelumnya.
Peningkatan hasil akademik mahasiswa diakibatkan adanya perbedaan dari strategi
perkuliahan selama ini yang masih bergantung dengan kehadiran seorang dosen. Adanya
model pembelajaran flippep classroom untuk mempertahankan posisi dosen yang selalu
hadir di depan ruangan kuliah sekaligus memberikan penjelasan langsung materi
perkuliahan dan membahas materi kuliah yang tidak tuntas di forum diskusi. Kehadiran
dosen didepan ruang perkuliahan dalam pembelajaran flippep classroom untuk mencukupi
aturan akademik perkuliahan yang berlaku.
Pembelajaran flippep classroom digunakan untuk menyeimbangkan pembelajaran
berbasis full online. Pada pembelajaran full online mahasiswa tidak akan pernah ketemu
dengan dosennya sehingga mahasiswa tidak akan pernah kenal dekat dengan dosennya.
Dengan flippep classroom terjadi tatap muka langsung dengan mahasiswa, sehingga terjadi
interaksi sosial yang baik antara dosen dengan mahasiswa. Kombinasi antara flippep
classroom dengan schoology menghasilkan sumber belajar yang banyak untuk diakses
mahasiswa.

280
Prosiding SNPMAT I Tahun 2018 Vol.1, 2018, ISBN : 978-602-52703-0-7

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hasil kemampuan akademik mahasiswa
menunjukkan kriteria yang tinggi yang diikuti dengan peningkatan 32,38 yang diuji secara
statistik cukup signifikan. Saran yang dapat dikemukakan yaitu penggunaan learning
management system (LMS) berbasis schology dalam pembelajaran flipped classroom
sangat efektif dapat digunakan untuk perkuliahan maka dapat diterapkan juga pada mata
kuliah lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Basori. 2013. Pemanfaatan Social Learning Network Schoology dalam Membantu
Perkuliahan Teori Bodi Otomotif di Prodi PTM JPTK FKIP UNS. Jurnal IPTEK.
No. 21
Bishop, J., L., Verleger, M., A. 2013. "The Flipped Classroom: A Survey of the Research".
Atlanta: 120th ASEE Annual Conference and Exposition, 23-26 Juni. Nomor 6219.
Hal: 1-18
Biswas, S. 2013. Schoology-Suported Classroom Management: A Curriculum Review.
Northwest Journal of Teacher Education : Washington State University. XI (2),
188-196.
Ellis, Ryann K. 2009. Field Guide to Learning Management Systems. ASTD Learning
Circuits.
Johnson, Graham Brent. 2013. Student Perceptions Of The Flipped Classroom. Columbia:
The University Of British Columbia.
Hartvig, A. S., Brooks, E. P., 2013. Universal Access in Human-Computer Interaction.
Applications and Services for Quality of Life. Berlin: Springer Berlin Heidelberg.
Karunia, N. 2013. Blended Learning. Paper. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Moore, Michael G and Kearsley, Greg. 1996. Distance Education, A Systems View.
Wadsworth Publishing Company
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Press
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian (Konsep Statistika Yang Lebih
Komprehensif). Jakarta: Change Publication.
Yazdi, Mohammad. 2012. E-learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis
teknologi informasi. Jurnal Ilmiah Foristek. 2 (1), 143-152.

281

Anda mungkin juga menyukai