DISUSUN OLEH :
NIM : 2021210069
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk
melengkapi tugas Mata kuliah Pengantar Manajemen.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Fernando Saputra
BAB I
PENGANTAR MANAJEMEN
Oxford.
Manjemen iyalah proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda.
William H Newman.
Manajemen merupakan fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu.
Drs. Oey.
manajemen merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengatahan, pengkoordinasan
serta pengontrolan.
Davis.
Manajemen merupakan fungsi dari setiap kepemimpinan eksekutif dimana pun.
Chaster I Bernard.
2.Manajemen merupakan Ilmu dan Seni.
Thomas H. Nelson.
Manajemen perusahaan iyalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan
serta orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang dapat bermanfaat dan
menjualnya untuk mendapat menguntungkan.
G.R. Terri.
Manajemen Iyalah sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan
usaha mencapai untuk sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.
James A. F. Stoner.
Manajemen diartikan bahwa sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi serta
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha(kegiatan nyata)
Kesatuan perintah
Setiap karyawan hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan
langsung.
Kesatuan arah
proses yang dilakukan harus mempunyai tujuan yang sama serta dipimpin oleh seorang
atasan langsung yang didasarkan pada rencana kerja yang sama
C.Fungsi dan Tujuan Pengantar Manajemen
manajemen itu sendiri merupakan serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan
kegiatan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan. Pembagian fungsi pada manajemen
menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya iyalah :
1. (Planning) Perencanaan.
2. (Organizing) Pengorganisasian.
3. (Controlling) Pengawasan.
1. (Planning) Perencanaan.
2. (Organizing) Pengorganisasian.
3. (Controlling) Pengawasan.
4. (Activating) Pelaksanaan .
1. (Planning) Perencanaan .
2. (Organizing) Pengorganisasian.
3. (Controlling) Pengawasan.
4. (Directing) Pengarahan.
Fungsi perencanaan
Pada hakekatya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan yang merupakan
dasar bagi kegiatan-kegiatan ekonomis serta efektif pada waktu yang akan datang.
Fungsi pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-
hubungan antara fungsi, personalisasi serta faktor fisik agar kegiatan harus
dilaksanakan,disatukan serta diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
Fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar benar-
benar dilaksanakan.
Fungsi pengkoordinasi
Suatu usaha yang terkoordinir iyalah di mana kegiatan karyawan itu harmonis , terarah serta
diintergrasikan untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana untuk mencapai tujuan.
Konsep Pengantar Manajemen Masa Depan
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat
hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti
dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika,
kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya
pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu
sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan
lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya :
seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W.
Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan.
Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang
merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu. Di samping itu ilmu manajemen
sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari
dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena
masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap
organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu
organisasi, yaitu :
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”.
Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan
atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk
rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer
tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Ada tiga
aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
1. Manajer lini pertama Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan
menagwasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu
organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak
bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang
akan dikerjakannya.
b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk
memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam
mendorong karyawan.
2. Elton Mayo (1880 -1949) gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai
satu gerakan yang memiliki hubungan timbal batik manajer dan bawahan sehingga mereka
secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan
efisiensi kerja yang memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan
psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari
hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan
membaiknya produktivitas.
Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang
dimiliki karyawan yang merasa manajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang
cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan “Hawthorne effect”,
Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang
lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan “Social man” yaitu
seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih
efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep “socialmanl”dapat
menggantikan konsep “rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh
kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan “rational economic man” yang
oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah “vital machine”.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya “people
management skillsl” daripada “engineering atau technicall skillsl”, Sehingga konsep
dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas
dasar kemampuan perseorangan (individu),
Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-
orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan
oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan,
struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan
hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiranpemikiran lain yang juga
tergolong dalam aliran perilaku yang labih maju.
3. William Ouchi (1981) William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business
Can Meet The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981
untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau
didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe
perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan
tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.
Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan
pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun hubungan antara
pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin
peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan
muncul berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan
organisasi dan konsep komunikasi.
Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping terlalu umum,
abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku
manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang
sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan
manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi
tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan
kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena
dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat
dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya
proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian
sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari
lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-
masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas
antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun
bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu
rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaan pengetahuan dan
menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana
perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil
dan berkembang karena keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan
secara keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan
interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari
pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang
dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya Knowledge Creating Company (1995), yang
dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan kerangka kelja teori khususnya
teori manajemen adalah :
Perkembangan teori manajemen terjadi dari masa ke masa, mulai dari teori manajemen
ilmiah sampai teori manajemen modern.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah ini antara lain, F.W. Taylor, Frank dan LIlian
Gilbreth, H. Gantt, dan H. Emerson.
Teori manajemen ilmiah menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan
tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah
kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas.
Teori manajemen ilmiah ini berkembang pada tahun 1870 hingga 1930. Pada kisaran tahun
1900-1940, muncul teori organisasi klasik.
Teori ini memiliki empat prinsip dasar untuk mencapai sistem pembagian kerja dan
wewenang yang optimal.
Pertama adalah adanya spesialisasi berdasar pada sasaran tugas. Kemudian, pekerjaan
yang memerlukan suatu proses tertentu dikumpulkan menjadi satu.
Selanjutnya, spesialisasi menurut klien. Terakhir adalah pekerjaan yang dilakukan di daerah
geografis yang sama dikumpulkan menjadi satu.
Setelah teori organisasi klasik, muncul teori hubungan manusiawi pada tahun 1930. Para
tokoh teori manajemen ini adalah Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan
Hugo Munsterberg.
Teori yang muncul paling terakhir adalah teori manajemen modern pada tahun 1940. Hingga
saat ini, teori ini yang masih digunakan.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ini adalah A. Maslow, C. Argyris, D. McGregor, E. Schien,
D. McCleland, R. Blake & J. Mouton, E. Dale, dan Peter Drucker.
Untuk mengetahui secara jelas perbedaan pemikiran tokoh-tokoh teori manajemen dari
masa ke masa, berikut adalah uraian teori manajemen berdasarkan pemikiran tokoh dari
tiap masanya.
Dalam studi ini, seorang manajer harus mampu menentukan hal yang terbaik dalam
pengerjaan suatu tugas melalui penganalisaan, observasi, dan serangkaian percobaan.
Percoban yang dilakukan Taylor adalah mencari berat terbaik untuk muatan skop supaya
hasil yang didapat maksimal dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, Taylor juga mengembangkan suatu observasi yang disebut organisasi
fungsional. Organisasi fungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu perencanaan dan
pelaksanaan.
Pada perencanaan, manajer dibagi dalam beberapa kategori dengan nama route clerk,
instruction card clerk, dan time and cost clerk.
Sedangkan dalam tahap pelaksanaan, dikenal manajer dengan nama gang boss, speed
boss, repair boss, dan inspector. Sementara itu, di pabrik dikenal dengan
nama disciplinarian.
Taylor juga mengembangkan teori yang dikenal dengan nama The Taylor Differential Rate
System. Teori ini mengenai upah per potong minimum dan upah per potong maksimum.
Maksud dari penetapan ini adalah untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja
maskimal.
Upah per potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan
standar atau di bawah standar.
Sementara itu, upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan di
atas standar.
Teori Organisasi Klasik (1900-1940)
Salah satu tokoh teori organisasi klasik adalah Henry Fayol (1841-1925). Fayol
mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai dasar pengelolaan organisasi
yang kompleks.
Fayol dan Taylor mengemukakan hal-hal yang sama dimana prinsip-prinsip manajemen
tertentu harus dipelajari oleh baik manajer maupun karyawan.
Akan tetapi, fayol lebih menitikberatkan kepada manajer tingkat bawah, sementara Taylor
kepada manajer tingkat menengah dan atas.
Dalam teori menurut Fayol, manajemen dibagi ke dalam lima unsur, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, dan pengawasan.
Selain kelima unsur tersebut, Fayol membagi enam kegiatan manajemen, yaitu teknik
produksi dan manufakturing produk, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi, dan
manajerial.
Teori ini melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Salah satu
tokoh teori hubungan manusiawi adalah Hugo Munsterberg.
Teori xy ini diungkap McGregor dalam bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku
ini, diuraikan para manajer atau pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan
terhadap para pegawai atau karyawan yaitu teori x atau teori y.
Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:
Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin,
dengan memberikan pengharaan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.