Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PKN

PELAKSANAAN DEMOKRASI DI DESA PADA KABUPATEN CILACAP

DISUSUN OLEH:
NAMA :BELLA PARDIAN NUR ALLIFIAH
NIM :1808010165
KELAS :2C FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya kita diberi
kesehatan, kemudahan, dan kelancaran. Saya juga bersyukur karena dengan berkat dan
rahmatNya pula, saya diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan makalah dengan
judul ” PELAKSANAAN DEMOKRASI DI DESA PADA KABUPATEN CILACAP”.Saya mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu Bapak Dr. Sigid Sriwanto,Msi.sebagai dosen mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami,
mengingat pentingnya wawasan akan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Saya berharap agar makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi semua orang dalam
memahami pentingnya demokrasi desa dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar belakang
Bangsa Indonesia sejak dahulu sesungguhnya telah mempraktikan ide tentang
demokrasi meskipun masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan .
menurut Muhammad Hatta (1953), Indonesia telah mempraktikan ide tentang
demokrasi, meskipun masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan.
Desa – desa di Indoensia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan
pemilihan pemimpin dan adanya budaya bermusyawarah dengan istilah
rembug desa di Jawa, musyawarah nagari di Minang dan sakehe di Bali.
Indonesia masa lalu adalah demokrasi tingkat bawah, tetapi feodalisme di
tingkat atas, demikian pendapat Moh. Hatta. Demokrasi Desa itulah yang
disebut demokrasi asli.
Demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa menjadi sebuah bentuk
demokrasi sederhana dalam masyarakat desa. Memahami perkembangan
demokasi di Indonesia khususnya di masyarakat desa menjadi fokus utama
dalam makalah yang penulis buat.
Tujuan
1. Memahami hakikat demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa.
2. Memahami unsur – unsur demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa.
3. Memahami peran masyarakat desa dalam kehidupan demokrasi.
4. Memahami lembaga demokrasi desa dan perananya dalam kehidupan
masyarakat desa.

BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat Demokrasi Dalam Kehidupan Masyarakat Desa
Pengertian demokrasi
Menurut Harris Soche menyatakan demokrasi adalah bentuk pemerintahan
rakyat , karena itu kekuasaan pemerintah itu melekat pada diri rakyat, diri orang
banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,
mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan perkosaan dari
orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
Menurut Abraham Lincoln (1863) “ demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat (government f the people, by the people and for the
people).  Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan di Negara itu berada di
tangan rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di
Negara tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebgai pemegang
kekuasaan tertinggi disebut pemerintahan demokrasi. Pemerintahan demokrasi
dapat dinyatakan pula sebagai sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat.
Dari 2 pendapat para ahli di atas maka demokrasi dapat diartikan sebagai suatu
sistem pemerintahan dari rakyat (pemerintahan Negara itu mendapat mandat
dari rakyat untuk menyelenggarkan pemerintahan, oleh rakyat( pemerintah
Negara itu dijalankan oleh rakyat), untuk rakyat (pemerintah Negara
menghasilkan dan menjalankan kebijakan – kebijakan yang diarahkan rakyat).
Pengertian Desa
Menurut Saniyanti Nurmuharimah, “Desa merupakan wilayah yang dihuni oleh
masyarakat yang memiliki sistem pemerintahan sendiri”. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut bahwa “Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dalam kaitannya dengan demokrasi, Desa merupakan suatu arena politik,
ekonomi, sosial, dan budaya yang memiliki kewajiban untuk menumbuhkan,
menjalankan, dan mengawasi pelaksanaan demokrasi di Desa itu sendiri.
Pengertian demokrasi dalam kehidupan masyarakat desa di Kabupaten Cilacap
Demokrasi desa merupakan demokrasi asli yang lebih dahulu terbentuk sebelum
negara Indonesia berdiri, bahkan pada masa kerajaan sebelum era kolonial. Pola
demokrasi desa yang dilambang oleh musyawarah dalam pencapain keputusan
dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut diperkirakan
dasarnya adalah sistem social – ekonomi di masyarakat desa dan inilah yang
dianggap sebagai dasar pembangunan.
Unsur Demokrasi dalam Kehidupan
1. Rapat
Rapat yang dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat untuk kepentingan
masyarakat Desa yang berkait dan menentukan perikehidupan masyarakat
Desa, khususnya untuk hal yang bersifat strategis. Dalam Pasal 54 ayat (2) UU
Desa, hal yang bersifat strategis tersebut meliputi:
(a) Penataan Desa,
(b) Perencanaan Desa,
(c) Kerja sama Desa,
(d) Rencana investasi yang masuk ke Desa,
(e) Pembentukan BUM Desa,
(f) Penambahan dan pelepasan aset Desa, dan
(g) Kejadian luar biasa.
2. Mufakat
Setiap keputusan Desa di Kab Cilacap mengutamakan proses musyawarah
mufakat. Musyawarah merupakan pembahasan atas suatu masalah tertentu
dengan mengedepankan tukar pendapat serta argumentasi yang dilaksanakan
dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat. Dalam demokrasi Desa,
musyawarah sekaligus juga merupakan mekanisme utama dalam mencapai
keputusan Desa seperti diatur dalam Permendesa PDTT No. 2 tahun 2015.
Musyawarah sebagai prinsip demokrasi Desa merupakan bagian dari rekognisi
atas kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Desa. Termasuk di dalamnya
merekognisi sifat- sifat kegotong-royongan, kebersamaan, dan kolektivitas.
Dalam musyawarah, akal (bukan okol, atau otot) dan pikiran jernih khas
masyarakat Desa yang memandu pertukaran argumentasi.
3. Gotong royong
Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat desa.Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan,
seperti gotong-royong yang dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong-
royong dalam bentuk tolong menolong bahkan gotong-royong dapat pula terjadi
pada saat adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga masyarakat
desa.selain itu sering pula dilakukan gotong royong untuk bersih desa
dilingkungan kab. Cilacap
4. Pelaksanaan Pemilu
Pelaksanaan pemilu padaa masyarakat desa di Kabupaten Cilacap dengan
ditandaai adanya keikutsertaan masyarakat pada pemilu presiden, pemimpin
daerah, maupun daalam pemiliha kepala desa.
Peran Masyarakat dalam Kehidupan Demokrasi
Di bidang hukum
Peran dalam bidang hukum ini erat kaitannya dalam jaminan persamaan dalam
hukum. Masalah persamaan hukum telah diatur dalam konstitusi di Indonesia
yaitu pasal 28D UUD 1945. Warga negara yang otonom harus melakukan tiga hal
untuk mewujudkan demokrasi konstitusional, yaitu :
1. Menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif (culture of law),
2. Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law
making),
3. Mendukung pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law),
4. Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab
(structure of law).
Di bidang politik
Peran dalam bidang politik ini mayoritas tentang masalah partisipasi masyarakat
dalam politik seperti berpartisipasi dalam bidang poltik diantaranya adalah
partisipasi lewat partai politik dengan cara menjadi anggota parpol ataupun
beberapa organisasi kecil di masyarakat dan berperan dalam pengambilan
keputusan politik lewat aksi demo maupun ikut serta dalam pemilu.
Di bidang sosial budaya
Peran dalam bidang sosial adalah menghapuskan segala macam bentuk
diskriminasai terhadap ras, warna kulit serta agama, ikut dalam pelaksanaan
tiap kegiatan menyangkut sosial dan menghormati adanya keanekaragaman,
ikut dalam pembangunan daerah, memajukan daerah dan menjaga keamanan
agar tidak rentan terhadap konflik sosial masyarakat, melestarikan warisan
budaya masyarakat dari adanya isu globalisasi.
Di bidang ekonomi
Peran dalam bidang ekonomi adalah mengusahakan persamaan dalam hal
pendapatan yang sama, jaminan minimum di bidang keamanan ekonomi,
mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis kekeluargaan
sehingga menguntungkan banyak orang, menyantuni fakir miskin, membuat
lapangan pekerjaan, tidak melakukan tindak pidana korupsi, dan mengontrol
kinerja pemerintah dalam urusan kebijakan ekonomi serta membangun suatu
perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efifisien berkeadilan, berkelanjutan,
berwawawsan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.   Sesuai pasal 28H ayat 1, pasal 33
ayat 1, 2, 3,dan 4 UUD 1945 sesudah amandemen.
Lembaga Demokrasi Desa dan Perananya dalam Kehidupan Masyarakat Desa
Lembaga demokrasi Desa adalah setiap unsur Pemerintahan Desa yang
memiliki kewajiban pokok melaksanakan demokrasi. Dalam UU Desa, unsur
penyelenggara fungsi Pemerintahan Desa ada dua, yakni :
1. Kepala Desa dibantu oleh perangkat Desa, dan
2. Badan Permusyawaratan Desa atau BPD. Sebagai lembaga demokrasi,
keduanya berkewajiban melaksanakan kehidupan demokrasi di Desa.
Selain itu, Desa berkewajiban dalam mengembangkan kehidupan demokrasi
yang ada dalam masyarakat desa. Artinya, Desa sebagai arena politik, ekonomi,
sosial, dan budaya juga memiliki kewajiban untuk menumbuhkan, menjalankan,
dan mengawasi pelaksanaan demokrasi Desa.
PEMANGKU KEWAJIBAN DEMOKRASI (UU No. 6/2014)
Kepala Desa melaksanakan kehidupan Pasal 26 Ayat (4) huruf e UU
demokrasi dan berkeadilan No. 6 Tahun 2014 Tentang
gender Desa

Kewajiban di atas ditegaskan Pasal 38 Ayat (3) UU No. 6


juga sebagai komitmen jabatan Tahun 2014 Tentang Desa
Kepala Desa dalam sumpah
Jabatan

BadanPermusyawaratanDesa Melaksanakan kehidupan Pasal 63 huruf b UU No. 6


demokrasi yang berkeadilan Tahun 2014 Tentang Desa
gender dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

Kewajiban di atas ditegaskan Pasal 58 Ayat (4) UU No. 6


juga sebagai komitmen jabatan Tahun 2014 Tentang Desa
Kepala Desa dalam sumpah
Jabatan

Desa Mengembangkan kehidupan Pasal 67 Ayat (2) huruf c UU


demokrasi No. 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
Dalam pelaksanaan demokrasi, Kepala Desa, BPD, dan Desa sebagai pemangku
kewajiban demokrasi di Desa ditopang oleh LKM (Lembaga Kemasyarakatan
Desa) dan Lembaga Adat. LKM memiliki peran yang terkait dengan
pengembangan demokrasi di Desa di antaranya adalah :
1. Membantu pelaksanaan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
2. Pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
3. Pemberdayaan masyarakat Desa . Dalam penyelenggaraan pembinaan dan
pemberdayaan, penting bagi LKM untuk melaksanakan mengembangkan
tumbuhnya nilai-nilai demokrasi melalaui bidang garapan yang bersifat sektoral.
Lembaga Adat mencerminkan susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang
atas prakarsa masyarakat Desa. Sehingga, sebagai bagian dari prakarsa
masyarakat Desa, Demokrasi dapat juga dikembangkan dari lembaga tersebut.
Sebagai mitra Pemerintah Desa, LKM dan Lembaga Adat turut bertanggung
jawab dalam pelaksanaan demokrasi di Desa. Sementara sebagai bagian dari
Desa, keduanya juga bertanggung jawab dalam mengembangkan kehidupan
demokrasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demokrasi desa merupakan salah satu wujud demokrasi yang sederhana di
Indonesia, partisipasi masyarakat desa dalam musyawarah mufakat, gotong
royong menjadi cermin atau budaya di desa tersebut yang menjadikan ciri khas
tersendiri. Kepala Desa, BPD, desa, ditopang oleh LKM dan lembaga adat
memiliki peran dalam mengembangkan demokrasi desa.
Sebagai masyarakat desa, untuk dapat ikut serta melaksanakan demokrasi
dapat dilakukan dengan cara ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan demokrasi
seperti ikut serta dalam pemilu, gotong royong masyarakat desa, dan ikut
melaksanakan ketertiban masyarakat desa yang bertujuan untuk mecipatakan
kerukunan antar sesama masyarakat desa.
B. SARAN
· Bagi Masyarakat Desa
Masyarakat desa sebaiknya ikut berperan dan berpartisipasi aktif dalam
kegiatan demokrasi seperti pada pemilu Kepala Desa untuk menentukan masa
depan Desa tersebut.
· Bagi lembaga Desa
Lembaga desa sebaiknya memperhatikan aspirasi masyarakat desa, karena bisa
aspirasi masyarakat desa dapat memajukan desa tersebut.
· Bagi Pemerintah
Pemerintah sebaiknya ikut serta dalam pengembangan dan pembangunan di
desa tersebut.
 

DAFTAR PUSTAKA
Prijono, Yumiko M & Tjiptoherujanto. 1983. Demokrasi di Pedesaan
Jawa. Jakarta:Sinar Harapan.
Widjaya,W.A.1983. Demokrasi dan Aktualisasi Pancasila. Bandung:Alumni.
Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan:Panduan Kuliah di
Peguruan Tinggi. Jakarta:Bumi Aksara.
Amanulloh,M.2015. Demokratisasi Desa. Jakarta:Kementrian Desa
Sasrawan,H. 2014. Pengertian Desa Menurut Para
Ahli, http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/16pengertian-desa-menurut-
para-ahli.html, diakses pada 27 April 2019

Anda mungkin juga menyukai