Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arista Apolus Bukit

NIM :5203131007
Kelas : Pendidikan Teknik Elektro E
Mata Kuliah : Praktek Elektro Teknik

Dosen Pengampu : Dr. Sukarman Purba S.T., M.Pd.

Pertanyaan:

1. Sebutkan sumber-sumber tegangan AC dan DC dan berikan contoh penggunaannya?


2. Coba berikan contoh cara membaca Nilai tegangan listrik dari suatu Voltmeter bila
diketahui skala maksimum alat tersebut dan batas alat ukur berdasarkan skala yang
ditunjuk jarum penunjuk Voltmeter tersebut, dan buat kesimpulannya.
3. Berikan Contoh perhitungan untuk menghitung besar tegangan listrik pada suatu rangkaian
berdasarkan Hukum OHM.
4. Gambar dan jelaskan langkah-langkah cara pengukuran tegangan listrik AC dan DC dengan
menggunakan AVO Meter.
5. Lakukan pengukuran Arus, tegangan dan Tahanan melalui alat ukur AVO Meter dan berikan
alasan mengapa hasil pengukurannya berbeda dengan name plate nya.

Jawab:
1. Secara teori, sama halnya dengan arus DC, arus AC adalah aliran elektron dari suatu
titik dengan energi potensial listrik yang lebih tinggi ke titik lain dengan energi
potensial lebih rendah. Karakteristik arus AC antara lain:

1) Nilai arus listriknya selalu berubah-ubah atau tidak konstan terhadap waktu;
2) Polaritasnya selalu berubah-ubah pada masing-masing terminalnya dan
3) Bentuk gelombang baik I(arus) vs t (waktu) maupun V (tegangan) vs t (waktu)
berbentuk sinusoidal, di mana nilai V maupun I selalu berubah-ubah terhadap
perubahan waktu.

Arus DC dapat diubah menjadi arus DC dan sebaliknya. Arus DC dapat diubah
menjadi arus AC dengan menggunakan divais yang dinamakan inverter sementara
arusAC dapat diubah menjadi arus DC dengan menggunakan divais yang dinamakan
dioda.

2. Cara membaca voltmeter sama dengan cara membaca amperemeter seperti yang telah
diulas di atas. Perbedaannya adalah fungsi dari penggunaan alat. Pada amperemeter
digunakan untuk mengukur besar kuat arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar.
Sedangkan voltmeter digunakan untuk mengetahui besar voltase/tegangan atau beda
potensial.

Perhatikan gambar di bawah!


Cara membaca besarnya tegangan dalam rangkaian di atas:
1. Pertama, perhatikan baik-baik pada skala tegangan (perhatikan skala dengan satuan
Volt/V).
2. Kedua, cari hasil yang diperoleh berupa skala yang ditunjuk, skala maksimal, dan
batas ukur.

▪ Skala yang ditunjuk = 15 V


▪ Skala maksimal = 50 V
▪ Batas Ukur = 50 V

Maka, besar tegangan yang ada pada rangkaian di atas adalah:

Hasil Ukur = 15/50 x 50=15V

3. Perhatikan gambar yang diberikan berikut!

Dari pengukuran kuat arus listrik menggunakan amperemeter didapatkan skala seperti pada
gambar. Hasil pengukuran tersebut adalah ….
A. 0, 12 A
B. 0, 24 A
C. 0, 48 A
D. 0, 60 A

Pembahasan:

Berdasarkan pada gambar yang diberikan pada soal, diperoleh informasi bahwa
amperemeter menunjuk angka 60 (angka yang ditunjuk anak panah). Batas maksimal pada
amperemeter yang digunakan adalah 100 (angka maksimal pengukuran). Dan satu lagi
informasi yang diberikan, yaitu sebuah kabel yang dipasang pada angka 200 mA yang
merupakan batas ukur dari amperemeter pada pengukuran seperti di atas.

Sehingga, diketahui data sebagai berikut.

▪ Skala ditunjuk = 60
▪ Skala maksimal = 100
▪ Batas Ukur = 200 mA
Menghitung besar arus listrik:

4. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV


2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur
6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai
terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV


2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak
ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

5. Pengukuran besaran listrik dengan menggunakan multimeter analog memberikan


pembacaan yang tidak stabil karena mengikuti perubahan tegangan listrik yang terjadi
setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai