Sejak era Revolusi Industri dan serta penyempurnaan dari teknologi mesin uap mendorong manusia
untuk semakin mengembangkan dan memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki. Penggunaan hewan
semisal kuda sebagai sarana penunjang mobilitas baik sebagai sarana individu maupun angkutan misal
(kereta kuda) pada awalnya menjadi sebuah hal yang lumrah, mengingat di abad 18 teknologi mesin uap
yang hanya masih dipergunakan untuk kereta api dan belum memungkinkan untuk diaplikasikan di
kendaraan.
Seorang penemu berkebangsaan Perancis di tahun 1768 bernama Nicolas-Joseph Cugnot (26 February
1725 – 2 October 1804) mengembangkan sebuah mesin uap yang dipasang di kendaraan, ini menjadi era
baru revolusi transportasi yang kelak akan merubah peta perekonomian banyak Negara di Eropa.
Mesin uap ini dikembangkan lagi oleh beberapa penemu dan dipergunakan untuk keperluan
pengangkutan komoditas batu bara di Britania raya. Adalah George Stephenson (9 June 1781 – 12
August 1848) yang membidani era baru kelahiran Lokomotif bertenaga uap yang mampu melaju hingga
kecepatan 36 Mph, cukup fantastis di masa itu.
Salah satu pionir pengembangan kendaraan bermesin bensin pertama adalah Carl Benz (25 November
1844 –4 April 1929) yang pada tanggal 29 Januari 1886 mematenkan kendaraan roda 3 bermesin bensin
hasil penemuannya.
Kendaraan beroda 3 bermesin bensin hasil penegembangan oleh Carl Benz tahun 1886
Seiring berkembangnya teknologi mesin bensin membuat beberapa manufaktur kendaraan besar
mengembangkan kapasitas produksinya untuk mendapatkan harga yang kompetitif di pasaran.
Pada tahun 1908 Henry Ford (30 Juli 1863- 7 April 1947) seorang pengusaha dan pemilik dari Ford Motor
Company yang bergerak di bidang otomotif berkewarganegaraan Amerika Serikat mengembangkan
sebuah kendaraan yang dapat diandalkan untuk segala medan, mengingat infrastruktur jalan di masa itu
masih jauh dari kata layak dan dapat mengakomodasi penumpang lebih dari 2 orang. Kendaraan itu
dinamkana Ford Model T, yang kelak dengan pengaplikasian Conveyor Belt atau ban berjalan dapat
menghemat waktu produksi yang berdampak langsung pada penurunan harga tiap kendaraan, sehingga
mampu untuk membuat Ford Model T terjual sebanyak 15 Juta Unit dalam kurun waktu 1908-1926.
Seiring berkembangnya waktu, kebutuhan akan penggunaan bahan bakar fosil semakin meningkat,
sedangkan cadangan di dalam perut bumi semakin berkurang, ditambah lagi dengan hasil pembakaran
yang tidak terkontrol dapat membahayakan kesehatan dan juga dapat merusak lapisan ozon.
Para ilmuwan berlomba-lomba mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan untuk menekan laju
perusakan lingkungan dan mengurangi ketergantungan manusia akan bahan bakar fosil. Pada tahun
1834, seorang Pandai Besi asal Amerika Serikat bernama Thomas Davenport (9 July 1802 – 6 July 1851)
membuat sebuah prototipe kendaraan bertenaga listrik pertama.
Dengan semakin majunya teknologi baterai sebagai tenaga penggerak utama dari Kendaraan listrik,
beberapa manufaktur kendaraan terkenal mulai mengembangkan dan meproduksi mobil listrik sebagai
line-up utama seperti halnya pabikan Nissan pada tahun 2011 mulai memproduksi Nissan Leaf sebagai
sebuah kendaraan ramah lingkungan, dapat diandalkan dan mempunyai harga yang cukup terjangkau.
Nissan Leaf
Pada peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 tanggal 17 Agustus 2020, di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) meluncurkan sebuah prototipe kendaraan listrik otonom atau
Autonomous car setelah sebelumnya juga pernah mengembangkan mobil listrik konvensional. Hal ini
menjadi tonggak sejarah baru pengembangan teknologi terbarukan oleh bangsa Indonesia.
Sumber :
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-i-car-mobil-listrik-buatan-its-yang-bisa-berjalan-tanpa-
sopir.html
https://www.electricvehiclesnews.com/History/historyearlyII.htm
https://www.daimler.com/company/tradition/company-history/1885-1886.html