Anda di halaman 1dari 222

PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN

(KNOWLEDGE MANAGEMENT) DAN EMPLOYEE


ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. SEGARA PERMAI
JAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

ANITA AMELIA
NPM : CB116112078
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
BISNIS
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
JAKARTA
2020
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE MANAGEMENT) DAN EMPLOYEE
ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. SEGARA PERMAI
JAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi Persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Bisnis (S.AB) Program Studi Strata Satu Institut Ilmu Sosial
dan Manajemen STIAMI

Disusun Oleh :

ANITA AMELIA
NPM : CB116112078
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI
BISNIS
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
JAKARTA
2020
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE
MANAGEMENT)
DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. SEGARA PERMAI JAKARTA

ANITA AMELIA

NPM : CB116112078

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Administrasi Bisnis (S.AB) Program Studi Strata Satu telah disetujui oleh
Pembimbing dan Ketua Program Studi pada tanggal
seperti tertera dibawah ini
Jakarta, 24 Agustus 2020

Yulianto, Dr., SE., MM Abdul Muslim, S.E., M.Ak


Pembimbing I Pembimbing II

Menyetujui,

Nur Fitri Rahmawati, S.AB.,MA


Ketua Program Studi Administrasi Bisnis

iii
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE
MANAGEMENT)
DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. SEGARA PERMAI JAKARTA

ANITA AMELIA
NPM : CB116112078
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Administrasi Bisnis (S.AB) Program Studi Strata Satu telah disetujui Tim
Penguji dan disahkan Rektor Institut Ilmu Sosial dan Manajemen
STIAMI pada tanggal seperti tertera dibawah ini
Jakarta, 24 Agustus 2020

1. …………………… …………………….
Ketua Tim Penguji

2. …………………… …………………….
Penguji Ahli

3. Yulianto, Dr., SE., MM …………………….


Dosen Pembimbing I

4. Abdul Muslim, S.E., M.Ak …………………….


Dosen Pembimbing II

Mengesahkan,
Rektor Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Dr. Ir. Panji Hendrarso, MM


NIK : 199714563
Motto

“Seseorang bertindak tanpa ilmu ibarat bepergian tanpa petunjuk.


Dan sudah banyak yang tahu kalau orang seperti itu kiranya akan
hancur, bukan selamat”. (Hasan Al Bashri)

“Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang


didasarkan pada ilmu pengetahuan”. (Ali bin Abi Thalib)

“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Allah


adalah sebaik-baik pelindung” (Ali Imran: 171-172)

Karya tulis ini saya persembahkan kepada:


1. Allah SWT yang selalu ada setiap saat untuk umatnya
2. Yang Paling kusayangi kedua orangtuaku dan mertuaku
3. Yang tercinta suamiku Irvano dan anakku Aulian Shakeil Faeyza
4. Nina dan Fania yang selalu ada disaat-saat sulit dan bahagiaku
5. Semua kakak dan adikku yang baik
6. Semua teman-teman mahasiswa kelas B0-01C

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya serta ditambah dengan semangat dan kerja

keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) dan

Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan PT. Segara

Permai Jakarta”

Penulisan skripsi dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan Sarjana Ilmu Administrasi

Bisnis dan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran membangun penulis harapkan dari berbagai pihak

demi kesempurnaan substansi skripsi ini.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukan, khususnya bagi peneliti yang bermaksud untuk

melakukan penelitian lanjutan.

Jakarta, 24 Agustus 2020

Anita Amelia

NPM CB116112078

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah swt, karena kehendak dan

ridhaNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti sadari skripsi ini tidak

akan selesai tanpa doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Adapun

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Yth, Bapak Dr. Ir. Panji Hendrarso, MM., Selaku Rektor Institut Ilmu

Sosial dan Manajemen STIAMI

2. Yth, Ibu Dr. Novianita Rulandari, S.AP., M.Si., Selaku Dekan Fakultas

Ilmu Administrasi Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

3. Yth, Ibu Nur Fitria Rahmawati, S.AB., MA., Selaku Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Bisnis.

4. Yth, Bapak Yulianto, Dr., SE., MM., Selaku Pembimbing I dan Yth, Bapak

Abdul Muslim, S.E., M.Ak., Selaku Pembimbing II yang telah membimbing

penulis serta memberikan pengarahan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

5. Yth, Bapak Fauzi Fahmi, S.AB., Selaku Konsultan Akademik Ilmu

Administrasi Bisnis kelas B-01C Institut STIAMI Jakarta .

6. Dosen Program Studi Administrasi Bisnis Institut STIAMI. Terimakasih

banyak atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama masa kuliah

penulis.

7. Suami tercinta Irvano Wisnu Yudanto dan anakku tersayang Aulian

Shakeil Faeyza yang telah memberikan semangat, doa, dorongan,

nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan

hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku

viii
8. Orangtua saya, Mama tersayang (Nurasiah) dan Bapak tercinta (Alm. M.

Supriatna) serta mertua, kakak dan adik saya yang telah memberikan

semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan

yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan

yang ada didepanku.

9. Yth, Bapak Surya Wijaya, SE selaku Branch Manager dan Ibu Siti

Fatonah selaku Manager HRD PT Segara Permai Jakarta.

10. Informan serta staff PT. Segara Permai Jakarta terimakasih atas waktu

dan kesediaannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat saya, Nina Setiani dan Fania yang selalu mendoakan dan

mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis.

12. Sahabat-sahabatku, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis kelas B0-01C

angkatan 2016 kebersamaan kita adalah kenangan yang tak akan

terlupakan selamanya.

Terima kasih atas bantuan dan bimbingan semua pihak yang sungguh amat tidak

ternilai, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.Terima kasih.

ix
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT)
DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT. SEGARA PERMAI JAKARTA

Oleh :
Anita Amelia
CB116112078

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen


pengetahuan (knowledge management) (X1) dan employee engagement (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Segara Permai Jakarta. Sampel
menggunakan teknik sampling jenuh (saturation sampling) dan sampel yang
diambil berasal dari keseluruhan populasi yang ada dalam perusahaan yang
berjumlah 65 (enam puluh lima) orang. Sedangkan analisis data yang digunakan
dalam penelitian meliputi : uji instrument, uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda dan uji hipotesis. Hasil uji signifikan parsial (uji t) dari analisis penelitian
menunjukan bahwa : 1) manajemen pengetahuan (X1) mempunyai signifikan
sebesar nilai thitung 5,560 > Ttabel 1,998 dan nilai sig 0.000 < 0,05. Dengan
demikian berarti bahwa manajemen pengetahuan (X1) berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial. 2) employee engagement (X2)
mempunyai signifikan sebesar nilai thitung 4,774 > ttabel 1,998 dan nilai sig 0.000 <
0,05. Dengan demikian berarti bahwa employee engagement (X2) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) secara parsial. Sementara hasil uji
signifikan simultan (uji f) menunjukan bahwa nilai Fhitung 111,919 > Ftabel 3,15 dan
nilai sig 0.000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen
pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) secara simultan mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Segara Permai
Jakarta

Kata kunci : Manajemen pengetahuan, employee engagement, kinerja karyawan

x
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE MANAGEMENT AND EMPLOYEE
ENGAGEMENT ON EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT. SEGARA
PERMAI JAKARTA

By:
Anita Amelia
CB116112078

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of knowledge management (X1) and
employee engagement (X2) on employee performance (Y) at PT. Segara Permai
Jakarta. The sample uses a saturated sampling technique and the sample taken
is from the entire population in the company of 65 (sixty five) people. While the
analysis of the data used in the study includes: test instruments, classic
assumption tests, multiple linear regression analysis and hypothesis testing. The
results of the partial significant test (t-test) from the research analysis show that:
1) knowledge management (X1) has a significant value of tcount of 5.560> ttable
1.998 and a sig value of 0.000 < 0.05. Thus, it means that knowledge
management (X1) has a significant effect on employee performance (Y) partially.
2) employee engagement (X2) has a significant value of tcount 4.774 > ttable
1.998 and sig value 0.000 < 0.05. Thus, it means that employee engagement
(X2) has a significant effect on employee performance (Y) partially. While the
simultaneous significant test results (test f) showed that the value of Fcount
111.919 > Ftable 3.15 and sig value 0.000 < 0.05. So it can be concluded that
knowledge management (X1) and employee engagement (X2) simultaneously
have a significant influence on employee performance (Y) at PT. Segara Permai
Jakarta

Keywords: Knowledge management, employee engagement,


employee performance

xi
DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR JUDUL………………………………………………………… ii

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………….. iii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… iv

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………… v

LEMBAR MOTTO.............................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..................................................................….. vii

UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………… viii

ABSTRAK................................................................................................x

ABSTRACT………………………………………………………………. xi

DAFTAR ISI............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR, TABEL...........................................................................xviii

DAFTAR SINGKATAN………………………………………………….. xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 7

C. Perumusan Masalah ............................................................ 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................... 9

BAB II KAJIAN LITERATUR......................................................... 10

A. Penelitian Terdahulu ............................................................ 10

B. Kajian Pustaka .................................................................... 26

xii
1. Administrasi Bisnis .................................................... 26

a. Pengertian Administrasi…………………………… 26

b. Pengertian Administrasi Bisnis……………………. 28

2. Manajemen Sumber Daya Manusia........................... 29

a. Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia… 29

b. Tujuan Manajemen Sumber daya Manusia……… 30

c. Fungsi Manajemen Sumber daya Manusia……… 31

3. Manajemen Pengetahuan(Knowledge Management) 34

a. Pengertian Manajemen Pengetahuan…………… 34

b. Elemen Pokok Manajemen Pengetahuan……….. 39

c. Manfaat Penerapan Knowledge Management….. 39

d. Penerapaan Knowledge Management dalam

Organisasi……………………………………………

40

e. Dimensi Knowledge Management……………….. 43

4. Employee Engagement ............................................. 44

a. Pengertian Employee Engagement……………… 44

b. Ciri Employee Engagement……………………….. 44

c. Tingkatan Employee Engagement……………….. 45

d. Faktor yang Mempengaruhi Employee

Engagement…………………………………………. 46

e. Dimensi Employee Engagement………………….. 47

5. Kinerja Karyawan ...................................................... 48

a. Pengertian Kinerja Karyawan……………………... 48

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja


xii
i
Karyawan……………………………………………

49

c. Karakteristik Kinerja Karyawan…………………… 50

d. Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan…………… . 50

e. Proses Penilaian Kinerja Karyawan……………… 51

f. Dimensi Kinerja Karyawan………………………... 53

C. Kerangka Teori .................................................................... 54

1. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge

Management) terhadap Kinerja Karyawan………… ..

54

2. Pengaruh Employee Engagement terhadap Kinerja

Karyawan……………………………………………… ...

55

3. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge

Management) dan Employee Engagement terhadap

Kinerja Karyawan……………………...………………… 56

D. Hipotesis .............................................................................. 57

BAB III METODE PENELITIAN..................................................... 59

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 59

B. Operasionalisasi Variabel..................................................... 60

1. Definisi Operasional……………………… ……………. 60

2. Kisi-Kisi Variabel Operasional………...……………… . 64

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 68

1. Teknik Kuisioner ………………………………………. . 68

xi
v
D. Teknik Sampling .................................................................. 70

1. Populasi………………………………………………….. 70

2. Sampel…………………………………………………… 70

E. Teknik Analisis Data. …………………………………………… 71

1. Analisis Rata-Rata Tanggapan Responden…………. 71

2. Uji Instumen…………................................................. 73

3. Uji Asumsi Klasik………………………………………… 77

4. Uji Hipotesis……………………………………………... 80

F. Lokasi Dan Jadwal Penelitian…………………………………. 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 87

A. Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................87

1. Sejarah Singkat PT. Segara Permai......................................87

2. Visi dan Misi PT. Segara Permai………………………. 89

3. Struktur Organisasi PT. Segara Permai………………. 89

4. Tugas Pokok Departemen……………………………... 90

B. Hasil Penelitian………………………………………………… . 96

1. Profil Responden……………………………………… .. 96

a. Usia Responden……………………………………. 96

b. Jenis Kelamin……………………………………… . 97

c. Lama Bekerja……………………………………… . 98

d. Pendidikan Terakhir……………………………… .. 99

2. Rekapitulasi Data Penelitian…………………………… 100

a. Manajemen Pengetahuan (Knowledge

Management) (X1)………………………………….. 100

xv
b. Employee Engagement (X2)……………………… 113

c. Kinerja Karyawan (Y)………………………………. 126

3. Uji Instrumen………………...…………………………… 137

a. Uji Validitas………………………………………….. 137

b. Uji Reliabilitas……………………………………….. 139

4. Uji Asumsi Klasik………………………………………… 140

a. Uji Normalitas……………………………………….. 140

b. Uji Linearitas………………………………………… 143

c. Uji Multikolinearitas………………………………… 144

d. Uji Heterokedastisitas……………………………… 145

5. Uji Hipotesis……………………………………………… 147

a. Uji Hipotesis Pertama………………………………. 147

b. Uji Hipotesis Kedua………………………………… 150

c. Uji Hipotesis Ketiga…………………………………. 153

C. Pembahasan…………………………………………………….. 158

1. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (X1)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)…...............................158

2. Pengaruh Employee Engagement (X2)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)………………….. 160

3. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (X1) dan

Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan………………………………………..…... 161

xv
i
BAB V PENUTUP……………………………………………………… 163

A. Kesimpulan………………………………………………………. 163

B. Saran……………………………………………………………… 163

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….... 165

LAMPIRAN…………………………………………………………...… 170

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………… 198

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Grafik Key Performance Indicator……….……………. 3

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Segara Permai………….…. 89

Gambar IV.2 Hasil Uji Normalitas Probability Plot………………… 141

Gambar IV.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot……………. 146

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Jurnal Penelitian Terdahulu…………………………..… 15

Table III.1 Kisi-Kisi Variabel………………………………….……… 64

Tabel III.2 Skala Likert……………………………………………….. 69

Tabel III.3 Kriteria Penilaian Angka Penafsiran……………………. 72

Tabel III.4 Hasil Uji Validitas…………………………………………. 75

Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………… 77

Tabel III.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi………………. 84

Tabel III.7 Gantt Chart Penelitian…………………………………… 86

Tabel IV.1 Karakteristik Identitas Responden Berdasarkan

Rentang Usia……………………………………………… 96

Tabel IV.2 Karakteristik Identitas Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin……………………………………………… 98

Tabel IV.3 Karakteristik Identitas Responden Berdasarkan

Lama Bekerja………………………………………………. 98

Tabel IV.4 Karakteristik Identitas Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir……………………………………… 99

Tabel IV.5 Pekerjaan karyawan sesuai latar belakang

pendidikan karyawan……………………………………. 101

xviii
Tabel IV.6 Pekerjaan karyawan sesuai dengan pengalaman

kerja karyawan sebelumnya……………………………. 102

Tabel IV.7 Perusahaan memberikan pelatihan terhadap karyawan 103

Tabel IV.8 Karyawan mengetahui dimana dokumen pekerjaan

berada (hardcopy/softcopy)……………………………….. 104

Tabel IV.9 Dokumen pekerjaan sudah terorganisir dan mudah

diakses oleh karyawan (hardcopy/softcopy)…………….. 105

Tabel IV.10 Pengetahuan pekerjaan mudah di transfer ke pegawai

Lain................................................................................................106

Tabel IV.11 Adanya budaya berbagi informasi dan pengetahuan

di perusahaan..............................................................................107

Tabel IV.12 Karyawan memanfaatkan pengetahuan pekerjaan

yang diberikan perusahaan secara efektif dan strategis 108

Tabel IV.13 Pengetahuan pekerjaan yang karyawan miliki akan

hilang ketika karyawan meninggalkan perusahaan..............109

Tabel IV.14 Perusahaan melakukan pelatihan kepada karyawan

secara berkala.............................................................................110

Tabel IV.15 Organisasi memperbaruhi sumber pengetahuan

pekerjaan dengan baik...............................................................111

Tabel IV.16 Rekapitulasi skor variabel manajemen

Pengetahuan (X1).................................................................112

Tabel IV.17 Karyawan sangat antusias dengan pekerjaan yang

Dilakukan......................................................................................113

Tabel IV.18 Karyawan sangat bersemangat ketika sedang bekerja.......114

xix
Tabel IV.19 Karyawan tidak mudah menyerah ketika ada

kesulitan dalam bekerja.............................................................115

Tabel IV.20 Karyawan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan… 116

Tabel IV.21 Karyawan sangat fokus ketika sedang bekerja......................117

Tabel IV.22 Karyawan merasa senang ketika bekerja dalam waktu

yang lama.....................................................................................118

Tabel IV.23 Karyawan merasa puas dengan hasil kerjanya.....................119

Tabel IV.24 Karyawan bahagia ketika sedang berada di tempat

Kerja.....................................................................................120

Tabel IV.25 Pekerjaan yang karyawan lakukan sangat bermakna..........121

Tabel IV.26 Karyawan sangat bersemangat untuk pergi kerja

setiap harinya...............................................................................122

Tabel IV.27 Karyawan menikmati pekerjaan yang dilakukannya.............123

Tabel IV.28 Karyawan memiliki komitmen tinggi terhadap

Pekerjaannya...............................................................................124

Tabel IV.29 Rekapitulasi skor variabel employee engagement (X2)......125

Tabel IV.30 Karyawan bekerja sesuai Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang ada diperusahaan................................126

Tabel IV.31 Karyawan menggunakan peralatan kerja sesuai

standar yang berlaku..................................................................127

Tabel IV.32 Karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.................128

Tabel IV.33 Karyawan tidak menunda pekerjaan.......................................129

Tabel IV.34 Karyawan bekerja tanpa menunggu perintah.........................130

Tabel IV.35 Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaannya.................131

Tabel IV.36 Karyawan mengutamakan tugas prioritas…...........................132

xx
Tabel IV.37 Karyawan menguasai alat kerja dengan baik yang

ada di perusahaan......................................................................133

Tabel IV.38 Karyawan mampu memberikan dan menerima saran

dan pendapat dalam bekerja.....................................................134

Tabel IV.39 Karyawan mampu memberikan informasi dengan baik

kepada para anggota di perusahaan.......................................135

Tabel IV.40 Rekapitulasi skor variabel kinerja karyawan (Y)….................136

Tabel IV.41 Hasil uji validitas…................................................................138

Tabel IV.42 Hasil uji reliabilitas………………………………………… 140

Tabel IV.43 Hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov……………….. 142

Tabel IV.44 Hasil uji linearitas…...............................................................143

Tabel IV.45 Hasil uji multikolinearitas…………………………………. 144

Tabel IV.46 Hasil uji heterokedostisitas glejser…........................................146

Tabel IV.47 Hasil uji T (parsial) manajemen pengetahuan (X1)

terhadap kinerja karyawan (Y)…..........................................148

Tabel IV.48 Hasil analisis koefisien korelasi (R) (parsial) manajemen

pengetahuan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)…..............149

Tabel IV.49 Hasil uji koefisien determinasi (R2) manajemen

pengetahuan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)…..............150

Tabel IV.50 Hasil uji T (parsial) employee engagement (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y)…..........................................151

Tabel IV.51 Hasil analisis koefisien korelasi (R) (parsial) employee

engagement (X2) terhadap kinerja karywan (Y)….................152

Tabel IV.52 Hasil uji koefisien determinasi (R2) employee

engagement (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)…...............153

xxi
Tabel IV.53 Hasil uji regresi linier berganda manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y)…..........................................154

Tabel IV.54 Hasil uji T (simultan) manajemen pengetahuan (X1)

dan employee engagement (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y)….......................................................................156

Tabel IV.55 Hasil uji F manajemen pengetahuan (X1) dan

employee engagement (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y)….......................................................................157

Tabel IV.56 Hasil uji koefisien deteminasi (R2) manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y)…..........................................158

DAFTAR SINGKATAN

HSE : Health, Safety, Environment

MR : Management Representative

SDM : Sumber Daya Manusia

GA : General Affair

Mgr : Manager

Mkt : Marketing

Adm : Admintrasi

Acc : Accounting

Spv : Supervisor

Purch : Purchasing

Tech : Technical

xxii
ILR : Inflatable Liferaft

ISO : International Organization for Standardization

OHSAS : Occupational Health and Safety Assessment Series

xxiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada era

globalisasi saat ini, mendorong organisasi untuk mampu menganalisis dan

mengantispasi setiap perubahan lingkungan atau iklim bisnis dengan

memberikan respon yang tanggap secara cepat, tepat, efektif, dan efisien,

oleh karena itu setiap organisasi dituntut untuk memiliki Sumber Daya

Manusia (SDM) yang handal dan berkualitas untuk melakukan kegiatan

operasional organisasi.

Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya faktor

individu yang didalamnya termasuk pengetahuan.dan bakat sebagai

kemampuan yang dimiliki individu sejak lahir. Sumber daya manusia dapat

bekerja dengan maksimal apabila karyawan memiliki keterikatan dengan

perusahaan . Keterikatan karyawan telah dianggap sebagai pengantar

kesuksesan bisnis di pasar yang kompetitif seperti saat ini dan salah satu

faktor penentu dalam kesuksesan organisasional. Karyawan yang terikat

akan bekerja dengan keras dengan pikiran yang positif, maka dari itu

mereka lebih cepat atau banyak menyelesaikan hal-hal di tempat kerja.

1
2

Ketika karyawan terikat, secara otomatis mereka akan meningkatkan

kinerjanya selaras dengan goal yang ingin dicapai oleh perusahaan.

PT Segara Permai adalah perusahaan yang bergerak di bidang

jasa safety marine. Jasa ini sangat berpengaruh bagi industri perkapalan,

jasa ini mulai banyak berkembang di beberapa daerah di Indonesia.

Perkembangan pada jasa ini menyebabkan persaingan di dalam industri

semakin kompetitif.

Berdasarkan penilaian tahunan yang dilakukan oleh HRD Dept

dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) terdapat kinerja

karyawan yang kurang maksimal, sehingga dapat berpengaruh terhadap

pencapaian target perusahaan. Permasalahan yang pertama, adanya

sumber daya manusia yang terlihat kurang bersemangat dan antusias

ketika melakukan pekerjaannya sehingga berdampak terhadap siklus

pekerjaan dan sering bergantinya karyawan disetiap posisi dan

departemen. Kedua, kurang pemahamannya karyawan dengan peran dan

tanggung jawab dalam pekerjaannya. Jika permasalahan yang terjadi

seperti ini tidak dikelola dan disikapi dengan baik, maka perusahaan akan

kesulitan untuk berkembang.

Salah satu cara yang banyak digunakan perusahaan modern dalam

mengelola sumber dayanya adalah dengan melakukan berbagai macam

survei internal yang bertujuan untuk mengukur kapasitas, kompetensi,


3

maupun kinerja para karyawannya. Alasan memilih penelitian ini untuk

diulas adalah karena penelitian ini memberikan wawasan yang

menyeluruh namun mudah dipahami mengenai apakah manajemen

pengetahuan (knowledge management) dan employee engagement itu

dan sejauh mana manajemen pengetahuan (knowledge management) dan

employee engagement tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Disebutkan pula bahwa pengukuran manajemen pengetahuan (knowledge

management) dan employee engagement sebagai salah satu tolak ukur

dalam menentukan kinerja karyawan telah menjadi trend yang terus

berkembang di dunia usaha.

Th. 2017-2019

Sumber : HR/SDM department PT. Segara Permai

Gambar I.1

Hasil Data KPI (Key Performance Indicator)

Dari data uraian sebelumnya dapat diindikasikan bahwa sumber

daya manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan


4

organisasi yang berfungsi sebagai penentu arah kebijakan dan kinerja

organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan organisasi

tentunya dapat tercapai apabila kinerja karyawan dapat dimaksimalkan.

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:50) “Team work yang tepat


diciptakan oleh manajemen bukan saja dapat memperbaiki kemampuan
kerja karyawannya melainkan juga dapat menumbuhkan semangat yang
senantiasa ”menggelora” dalam diri karyawan”.

Employee engagement muncul sebagai upaya pengembangan dari

konsep-konsep sebelumnya seperti kepuasan kerja karyawan, komitmen

karyawan, serta perilaku organisasi karyawan. Dengan adanya karyawan

yang terlibat secara aktif di dalam perusahaan menandakan bahwa

perusahaan tersebut memiliki iklim kerja yang positif. Hal ini disebabkan

karena dengan adanya karyawan yang memiliki keterikatan yang baik

dengan perusahaan tempat ia bekerja, maka mereka akan memiliki

antusiasme yang besar untuk bekerja, bahkan terkadang jauh melampaui

tugas pokok yang tertuang dalam kontrak kerja mereka. Employee

engagement memliki beberapa keuntungan yakni meningkatkan

produktivitas, keuntungan, kepuasan konsumen, serta efisiensi,

menurunkan turnover karyawan, mengurangi ketidak hadiran, kecelakaan

kerja, serta keluhan karyawan. Keterlibatan mengacu pada faktor internal

dan intrinsik seperti komitmen dan kebanggaan yang membuat karyawan

tetap bekerja pada tingkat produktivitas tinggi, seringkali terlepas dari

kondisi negatif.
5

Karyawan yang terlibat adalah orang yang membawa ide baru

untuk bekerja. Inilah orang-orang yang tampak bekerja bersemangat dan

bergairah untuk berada di sana, dan menjadi bagian dari sesuatu yang

mereka yakini dengan sangat kuat untuk menjalankan tugasnya.

Seperti yang kita tahu bahwa tidak ada satupun kegiatan yang tidak

memerlukan pengetahuan. Dari jaman dahulu sampai jaman sekarang,

pengetahuan merupakan hal yang paling dicari dan paling dibutuhkan

manusia untuk meneruskan kelangsungan hidup mereka.

Seperti halnya kehidupan sehari hari, perusahaan pasti

membutuhkan pengetahuan dan analisis pengetahuan yang kita kenal

dengan manajemen pengetahuan (knowledge management). Manajemen

pengetahuan (knowledge management) adalah kumpulan perangkat,

teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis,

mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan

pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas

pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang

melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi.

Fokus dari manajemen pengetahuan (knowledge management)

adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah

ke bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya menjadi

pengetahuan.
6

Karyawan harus mengetahui bagaimana menguasai atau

mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari

segala penjuru dunia dalam menunjang pekerjaan sesuai dengan bidang

pekerjaannya. Suatu organisasi pasti akan berhubungan langsung dengan

lapisan mitra kerjanya, untuk itu suatu organisasi seharusnya

membutuhkan informasi yang menyangkut perilaku stakeholder /

responnya terhadap kinerja organisasinya. Oleh sebab itu suatu

organisasi memerlukan suatu manajemen pengetahuan (knowledge

management) untuk membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya.

Manajemen pengetahuan (knowledge management) bisa menjadi

salah satu bagian penting yang dapat menyelamatkan perusahaan untuk

terus melakukan inovasi di masa yang akan datang dan dapat bersaing

dengan kompetitor yang ada.

Pada perusahaan, manajemen pengetahuan (knowledge

management) ini sendiri merupakan sebuah penyimpanan atau dokumen-

dokumen yang berisi pengetahuan-pengetahuan yang telah didapatkan

oleh perusahaan itu sendiri yang nantinya dapat digunakan untuk generasi

generasi selanjutnya. Manajemen pengetahuan (knowledge management)

itu sendiri adalah suatu proses terformat dan terarah dalam mencerna

informasi yang dimiliki suatu perusahaan yang nantinya akan digunakan

untuk memenuhi apa yang dibutuhkan tiap individu yang ada di dalam

perusahaan itu sendiri.


7

Selain perusahaan membutuhkan manajemen pengetahuan

(knowledge management) untuk menunjang keberhasilan perusahaan

dimasa yang akan datang maka perusahaan itupun memperlukan

karyawan yang mempunyai hubungan dan keterlibatan yang terjadi

sangat erat secara fisik, kognitif dan emosional antara seseorang dengan

perannya dalam sebuah pekerjan. Setiap perusahaan pasti menginginkan

kesuksesan. Hal itu berlaku pada setiap perusahaan besar maupun kecil,

perusahaan swasta maupun negara, ataupun perusahaan yang bergerak

di bidang jasa maupun barang. Karyawan merupakan elemen penting

dalam menjalankan sebuah perusahaan.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomena di atas, maka

peneliti tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH MANAJEMEN

PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT) DAN EMPLOYEE

ENGAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SEGARA

PERMAI JAKARTA”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

dibatasi hanya pada pengaruh manajemen pengetahuan (knowledge

management) dan employee engagement terhadap kinerja karyawan PT.

Segara Permai Jakarta.


8

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh manajemen pengetahuan (knowledge

management) terhadap kinerja karyawan pada PT. Segara Permai

Jakarta ?

2. Seberapa besar pengaruh employee engagement terhadap kinerja

karyawan pada PT. Segara Permai Jakarta ?

3. Seberapa besar pengaruh manajemen pengetahuan (knowledge

management) dan employee engagement secara bersama-sama

terhadap kinerja karyawan pada PT. Segara Permai Jakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manajemen

pengetahuan (knowledge management) terhadap kinerja

karyawan pada PT. Segara Permai Jakarta

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh employee

engagement terhadap kinerja karyawan pada PT. Segara Permai

Jakarta

3. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh

manajemen pengetahuan (knowledge management) dan


9

employee engagement secara bersama-sama terhadap kinerja

karyawan pada PT. Segara Permai Jakarta

E. Manfaat Penelitian

1. Aspek Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

mahasiswa dan mahasiswi INSTITUT STIAMI yang akan

melakukan studi tentang pengaruh manajemen pengetahuan

(knowledge management) dan employee engagement terhadap

kinerja karyawan

2. Aspek Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tolak ukur penerapan

konsep manajemen pengetahuan (knowledge management) dan

employee engagement yang akan sangat berpengaruh terhadap

kinerja dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia

3. Aspek Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan dapat membandingkan teori dengan praktek yang

berada di perusahaan mengenai pengaruh manajemen

pengetahuan (knowledge management) dan employee

engagement terhadap kinerja perusahaan PT. Segara Permai.


BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari

penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam

penelitian terdahulu ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-

hasil penelitian yang didapat oleh penelitian terdahulu dan

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan di PT. Segara

Permai Jakarta. Berikut ini adalah pengembangan dari penelitian

sebelumnya yang sudah dilakukan oleh :

4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita Lidya Kandou, Victor P.

K. Lengkong, dan Greis Sendow (2015) yang berjudul “Pengaruh

Knowledge Management, Skill dan Attitude Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi pada PT. Bank SULUTGO Kantor Pusat di

Manado)” menyimpulkan bahwa Knowledge Management secara

parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan

di PT. Bank SulutGo Manado.

5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Putri Wijayanti dan Didi

Sundiman (2017) yang berjudul Pengaruh Knowledge Management

10
11

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris pada PT. SMSKabupaten

Kotawaringin Timur). Menyimpulkan bahwa dari tiga variabel

yaitu variabel pengetahuan personal, prosedur kerja dan teknologi

merupakan variabel independen yang terdapat dalam penelitian

ini. Dimana pengetahuan personal menjadi variabel yang paling

dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan.

6. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ridha Choirun Nisa, Endang Siti

Astuti dan Arik Prasetya (2016) yang berjudul “Pengaruh Manajemen

Talenta dan Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur,

Surabaya” menyimpulkan bahwa 1). Implementasi Manajemen

Talenta dan Manajemen Pengetahuan berada pada interval yang

menunjukkan sangat baik, dan Kinerja Karyawan berada pada

interval yang menunjukkan baik. 2). Berdasarkan hasil Uji F

diperoleh hasil bahwa Manajemen Talenta dan Manajemen

Pengetahuan berpengaruh signifikan secara bersama-sama

terhadap Kinerja Karyawan. 3.) Berdasarkan hasi Uji t diperoleh hasil

bahwa Manajemen Talenta dan Manajemen Pengetahuan

berpengaruh tidak signifikan secara parsial terhadap Kinerja

Karyawan.

7. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sahas Nur Falah dan

Arik Prasеtya (2017) yang berjudul “Pengaruh Knowledge

Management Terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan


12

(Studi pada Karyawan PT Sеmеn Indonеsia Pеrsеro Tbk)”

menyimpulkan bahwa hasil pеnеlitian mеnunjukan bahwa variabеl

Knowlеdgе Managеmеnt (X) mеmiliki pеngaruh sеcara langsung

tеrhadap Kinеrja Karyawan (Y1). karеna mеmiliki nilai probalitas

(0,000) < 0,05 yang bеrarti ada pеngaruh yang signifikan.

8. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Rahma Dayanti,

Mohammad Iqbal dan Yudha Prakasa (2020) yang berjudul

“Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan

dengan Individual Innovation Capability sebagai Varabel Intervening

(Studi pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor

Cabang Malang Kawi)” menyimpulkan bahwa Knowledge

Management berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan melalui

Individual Innovation Capability.

9. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Princes Grace Lewiuci dan

Ronny H. Mustamu (2016) yang berjudul “Pengaruh Employee

Engagement Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan

Keluarga Produsen Senapan Angin” menyimpulkan bahwa Variabel

vigor (X1), dedication (X2) dan absorption (X3) secara bersama-

sama memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) di subjek penelitian. Hal ini membuktikan bahwa

employee engagement memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) di subjek penelitian. Hal ini berarti


13

semakin baik nilai employee engagement yang dianut oleh karyawan

maka semakin tinggi juga tingkat kinerja karyawan.

10. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shindie Aulia Joushan,

Muhammad Syamsun dan Lindawati Kartika (2015) yang berjudul”

Pengaruh Budaya Organisasi dan Employee Engagement terhadap

Kinerja Karyawan pada PT PLN (Persero) Area Bekasi”

menyimpulkan bahwa employee engagement tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan yang berarti semakin tinggi

tingkat employee engagement maka tidak terjadi peningkatan kinerja

karyawan di PT PLN (Persero) Area Bekasi. Hal tersebut

menunjukkan tidak ada signifikan pengaruh budaya organisasi

melalui variabel employee engagement.

11. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Agus Hali (2019)

yang berjudul “Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kinerja

Karyawan Melalui Komitmen Organisasi (Studi pada Divisi Produksi

PT. Indo Putra Harapan Sukses Makmur)” menyimpulkan bahwa

employee engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

12. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Desyana Setyawati dan DR.

Jafar Sembiring, M.Ed.M (2016) yang berjudul “Pengaruh Employee

Engagement Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di BJB

Cabang Soreang)” menyimpulkan bahwa Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis secara parsial dapat disimpulkan bahwa terdapat


14

pengaruh yang signifikan antara employee engagement yang terdiri

dari kepuasan, komitmen dan advokasi terhadap kinerja karyawan

BJB Cabang Soreang (Y).

13. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Okta Fitri Fauzi dan Dr. Jafar

Sembiring M.Ed.M (2016) yang berjudul “Pengaruh Employee

Engagement Terhadap Kinerja Karyawan di PT Studio Cilaki Empat

Lima Bandung” menyimpulkan bahwa variabel vigor dan dedication

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan sedangkan

variabel absorption berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan PT Studio Cilaki Empat Lima.

14. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maha Ahmed Zaki Dajani (2015)

yang berjudul “The Impact of Employee Engagement on Job

Performance and Organisational Commitment in the Egyptian

Banking Sector” menyimpulkan bahwa employee engagement

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

15. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bader Alyoubi, Md. Rakibul

Hoque, Ibraheem Alharbi, Adel Alyoubi, dan Najah Almazmomi

(2018) yang berjudul “Impact of Knowledge Management on

Employee Work Performance: Evidence from Saudi Arabia”

menyimpulkan bahwa knowledge management berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan


15

Tabel II.1 Jurnal Penelitian Terdahulu

Nama Judul Metode


No Variabel Hasil penelitian
Peneliti Penelitian

1 Yunita Pengaruh Metode Variabel X1 Berdasarkan hasil uji


Lidya Knowledge Penelitian (Knowledge hipotesis dan analisis
Kandou, Management Lapangan Management) regresi menunjukkan
Victor P. K. , Skill dan (field bahwa variabel
Lengkong, Attitude Research Variabel X2 knowledge management
dan Greis Terhadap method) (Skill) memiliki pengaruh yang
Sendow Kinerja yaitu signifikan terhadap Kinerja
Karyawan pengump Variabel X3 Karyawan pada Bank
(Studi pada ulan data (Attitude) SulutGo Manado, dan
PT. Bank dengan pengaruhnya adalah
SULUTGO mengada Variabel Y positif. Hal ini dapat dilihat
Kantor Pusat kan (Kinerja dari nilai probabilitas dari
di Manado) penelitian Karyawan) X1 terhadap Y adalah <
observasi, 0,05. Hal ini berarti bahwa
kuesioner ada hubungan yang
Jurnal , dan Indikator signifikan dari knowledge
Berkala wawancar Knowledge management (X1)
Ilmiah a. Dan Management terhadap Kinerja
Efisiensi Analisis : Karyawan (Y).
Volume 16 Regresi (Kemampuan, Berdasarkan hasil analisis
No. 01 motivasi, regresi pengaruh dari
Berganda Knowledge management
Tahun 2016 dukungan
yang diterima, terhadap Kinerja
keberadaan Karyawan adalah sebesar
pekerjaan 0,274 yang berarti setiap
yang peningkatan +1 dari
dilakukan, knowledge management
dan akan meningkatkan
hubungan Kinerja Karyawan sebesar
karyawan 0,274. Variabel ini
dengan merupakan variabel kedua
organisasi) terkuat yang berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
dalam model penelitian
ini. Hasil penelitian ini
memperkuat penelitian-
penelitian sebelumnya
seperti yang dilakukan
oleh Kosasih dan Budiani
(2007). Dimana pada
penelitian tersebut,
ditemukan bahwa
knowledge management
memiliki pengaruh
terhadap Kinerja
Karyawan khususnya
pada objek-objek
penelitian yang dilakukan
16

oleh penelitian
sebelumnya.

2 Desi Putri Pengaruh Analisis Variabel X1 Berdasarkan hasil


Wijayanti Knowledge regresi (Pengetahuan analisis regresi linear
dan Management linear personal) berganda bisa
Didi Terhadap berganda disimpulkan bahwa dari
Sundiman Kinerja Variabel X2 tiga variabel yaitu variabel
Karyawan (Prosedur pengetahuan personal,
(Studi kerja) prosedur kerja dan
Empiris pada teknologi merupakan
PT. SMS Variabel X3 variabel independen yang
Kabupaten (Teknologi) terdapat dalam penelitian
Kotawaringin ini. Dimana pengetahuan
Timur) Variabel Y personal menjadi variabel
(Kinerja yang paling dominan dalam
DeReMa karyawan) mempengaruhi kinerja
Jurnal karyawan. Selain itu hal
Manajemen tersebut didukung dengan
Vol. 12 No. adanya nilai koefisiensi
1, korelasi (R2) sebesar
Mei 2017 0.362 atau 36.2% yang
menunjukkan adanya
korelasi yang sangat kuat
dari hubungan
pengetahuan personal
(X1), prosedur kerja (X2)
dan prosedur kerja (X3)
terhadap kinerja karyawan,
sedangkan 63.8% terdapat
di
variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

3 Ridha Pengaruh Analisis Variabel X1 Berdasarkan hasil


Choirun Manajemen deskriptif (Manajemen perhitungan analisis
Nisa, Talenta dan dan Talenta) deskriptif dan analisis
Endang Siti Manajemen analisis regresi linear berganda,
Astuti dan Pengetahuan regresi Variabel X2 dapat disimpulkan bahwa :
Arik Terhadap linear (Manajemen 1. Implementasi
Prasetya Kinerja berganda Pengetahuan) Manajemen Talenta
Karyawan dan Manajemen
(Studi pada Variabel Y Pengetahuan berada
Karyawan (Kinerja pada interval yang
PT. PLN Karyawan) menunjukkan sangat
(Persero) baik, dan Kinerja
Distribusi Karyawan berada pada
Jawa Timur, Indikator interval yang
Surabaya) Manajemen menunjukkan baik.
Pengetahuan: 2. Berdasarkan hasil Uji F
(Personal diperoleh hasil bahwa
knowledge, Manajemen Talenta
Jurnal technology & dan Manajemen
Administrasi job Pengetahuan
Bisnis procedure) berpengaruh signifikan
17

(JAB)|Vol. 39 secara bersama-sama


No.2 Oktober terhadap Kinerja
2016 Karyawan.
Berdasarkan hasi Uji t
diperoleh hasil bahwa
Manajemen Talenta dan
Manajemen Pengetahuan
berpengaruh tidak
signifikan secara parsial
terhadap Kinerja Karyawan.

4 Ahmad Pengaruh Analisis Variabel X Bеrdasarkan hasil analisis


Sahas Nur Knowledge regresi (Knowledge jalur, variabеl knowlеdgе
Falah dan Management linear management) managеmеnt mеmiliki
Arik Terhadap berganda koеfisiеn bеta sеbеsar
Prasеtya Kinerja dan 0,661, dan nilai thitung
Karyawan pеnеlitian Variabel Y1 sеbеsar 8,669 dеngan nilai
dan Kinerja pеnjеlasa (Kinerja probabilitas signifikan 0,000
Perusahaan Karyawan) sеhingga mеmiliki
n
(Studi pada pеngaruh yang signifikan
Karyawan PT (еxplanat tеrhadap variabеl kinеrja
Sеmеn ory Variabel Y2 karyawan. Hal ini dapat
Indonеsia rеsеarch) (Kinerja dibuktikan dari nilai
Pеrsеro Tbk) perusahaan) signifikan lеbih kеcil dari
alpha yang dipakai 0,05.
Hasil analisis jalur
Jurnal mеnunjukan bahwa nilai
Administrasi Indikator koеfisiеn bеta bеrtanda
Bisnis (JAB)| Knowledge positif yang bеrarti bahwa
Vol. 50 Management variabеl knowlеdgе
No. 4 : (Pеnciptaan, managеmеnt bеrpеngaruh
September pеnangkapan, positif signifikan tеrhadap
2017 pеntrasfеran, kinеrja karyawan, hal ini
dan mеmiliki arti bahwa
pеngaksеsan sеmakin tinggi knowlеdgе
pеngеtahuan) managеmеnt maka akan
mеningkat kinеrja
karyawan. Bеgitu juga
sеbaliknya. Pеnеlitian ini
mеndukung pеnеlitian yang
dilakukan olеh Shofa
(2013) dimana knowlеdgе
managеmеnt bеrpеngaruh
signifikan tеrhadap kinеrja
karyawan. Sangkala (2007)
dalam Mardhotillah (2011)
mеnyatakan knowlеdgе
managеmеnt adalah
sеrangkaian pеlaksanaan
dalam pеnciptaan,
pеnangkapan,
pеntrasfеran, dan
pеngaksеsan pеngеtahuan
dari informasi yang tеpat
kеtika dibutuhkan untuk
18

mеmbuat kеputusan yang


lеbih baik, bеrtindak
dеngan tеpat, sеrta
mеmbеrikan hasil dalam
rangka mеndukung stratеgi
bisnis. Karеna saat ini
kеmampuan dalam
mеngеlola pеngеtahuan
tеlah mеnjadi faktor yang
pеnting dalam mеndorong
suatu bisnis yang
kompеtitif. Knowlеdgе
managеmеnt yang ada
pada PT Sеmеn Indonеsia
(Pеrsеro) Tbk sudah
tеrgolong baik karеna
dapat mеnjalankan
program untuk mеnunjang
kinеrja karyawannya. Hal
tеrsеbut mеnunjukan
bahwa Knowlеdgе
managеmеnt bеrpеngaruh
signifikan tеrhadap kinеrja
karyawan dapat ditеrima.
5 Putri Pengaruh Analisis Variabel X Berdasarkan pengujian
Rahma Knowledge regresi (Knowledge hipotesis pertama (H1)
Dayanti, Managemen linear management) dapat dinyatakan bahwa
Mohammad t Terhadap berganda variabel knowledge
Iqbal dan Kinerja dan Variabel Y management berpengaruh
Yudha Karyawan pеnеlitian (Kinerja positif signifikan terhadap
Prakasa dengan pеnjеlasa Karyawan) kinerja karyawan. Hal
Individual tersebut ditunjukkan oleh
n
Innovation hasil uji hipotesis pertama
Capability (еxplanat Variabel Z (H1) yakni analisis
sebagai ory (Individua diperoleh thitung 8,270 >
Varabel rеsеarch) l ttabel 2,002 dan probabilitas
Intervening Innovatio (sig.) 0,000 (p < 0,05). Hal
(Studi pada n ini mendukung teori dari
Karyawan Capability Mangkunegara (2009)
PT. Bank bahwa salah satu faktor
Rakyat yang mempengaruhi kinerja
Indonesia adalah faktor kemampuan
(Persero) Indikator yang dimiliki oleh karyawan
Kantor Knowledge dapat mempengaruhi
Cabang management : kemampuan yang dimiliki,
Malang Knowledge saat pengetahuan
Kawi) Creation meningkat maka
(Penciptaan kemampuan seorang
Pengetahuan, individu dapat meningkat
Jurnal Knowledge sehingga kinerja yang
Administrasi Accumulation dimiliki akan ikut
Bisnis (JAB)| (Akumulasi terpengaruh. Hasil
Vol. 78 Pengetahuan, penelitian juga
No. 1 Januari Knowledge menunjukkan bahwa
2020 Sharing variabel knowledge
(Berbagi
Pengetahuan),
19

Knowledge management berpengaruh


Utilization secara signifikan terhadap
(Pemanfaatan variabel kinerja karyawan
Pengetahuan dengan nilai koefisien beta
dan sebesar 0,736, yang artinya
Knowledge nilai tersebut menunjukkan
Internalization bahwa knowledge
(Internalisasi management memiliki
Pengetahuan) hubungan yang
pengaruhnya searah
terhadap kinerja karyawan.
Nilai koefisien jalur positif
mengindikasikan bahwa
semakin tinggi penerapan
knowledge management
yang dilakukan oleh
karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Kantor
Cabang Malang Kawi maka
akan mengakibatkan
kenaikan pada kinerja
mereka. Hal tersebut
didukung oleh penelitian
dari Hasna Hidayah (2018)
bahwa knowledge
management dengan
variabel tacit knowledge
dan explicit knowledge
mempengaruh kinerja
karyawan.
6 Princes Pengaruh Regresi Variabel X1 Secara keseluruhan, hasil
Grace Employee linear (Vigor) penelitian ini telah
Lewiuci dan Engagement berganda menunjukkan adanya
Ronny H. Terhadap dan penerimaan terhadap
Mustamu Kinerja dengan Variabel X2 keempat hipotesis yang
Karyawan alat uji (Dedication) dikemukakan dalam
pada SPSS penelitian ini, dimana:
Perusahaan versi 22.0 1. Signifikansi dari thitung
Keluarga Variabel X3 dari vigor (X1) adalah
Produsen (Absorption) 0,002, telah
Senapan menunjukan bahwa
Angin vigor (X1) memiliki
Variabel Y pengaruh yang
(Kinerja signifikan terhadap
Jurnal Karyawan) kinerja karyawan (Y) di
AGORA Vol. subjek penelitian.
4, No. 2, 2. Signifikansi dari thitung
(2016) dari dedication (X2)
adalah 0,012, sehingga
dapat disimpulkan
bahwa dedication (X2)
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y) di
subjek penelitian
20

3. Signifikansi dari thitung


dari absorption (X3)
adalah 0,019, sehingga
dapat disimpulkan
bahwa absorption (X3)
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y) di
subjek penelitian.
4. Signifikansi dari Fhitung
sebesar 0,000, telah
menunjukan bahwa
vigor (X1), dedication
(X2) dan variabel
absorption (X3) atau
employee
engagement
(X) memiliki pengaruh
yang signifikan secara
simultan terhadap
kinerja karyawan (Y) di
subjek penelitian.
7 Shindie Pengaruh Analisis Variabel X1 Nilai T-statistic employee
Aulia Budaya Regresi (Budaya engagement terhadap
Joushan, Organisasi linear organisasi) kinerja karyawan adalah
Muhammad dan berganda 0,521 yang berarti
Syamsun Employee , Analisis employee engagement
dan Engagement Deskriptif Variabel X2 tidak berpengaruh secara
Lindawati terhadap , Analisis (Employee signifikan terhadap kinerja
Kartika Kinerja Structural engagement) karyawan dengan
Karyawan Equation kontribusi pengaruh yang
pada PT PLN Modeling kecil yaitu sebesar 0,128.
(Persero) (SEM) Variabel Y Berdasarkan hasil analisis
Area Bekasi dengan (Kinerja Structural Equation
bantuan karyawan) Modeling, variabel
microsoft employee engagement
Jurnal excel, banyak direfleksikan oleh
Aplikasi SPSS work passion. Tingkat
Manajemen 16.0 for employee engagement
(JAM) windows, karyawan PT PLN
Vol 13 No 4, dan (Persero) Area Bekasi
2015 SmartPL kurang
S 3.0. menentukan peningkatan
kinerja karyawan, namun
perusahaan tetap perlu
memperhatikan employee
engagement guna
meningkatkan kinerja
perusahaan walaupun
hanya memberikan
kontribusi pengaruh yang
kecil karena dengan
adanya engagement
karyawan akan tercipta
keterlibatan emosi yang
21

akan berdampak pada


aktivitas kerja yang kreatif
dan semangat kerja yang
tinggi.

8 Muhammad Pengaruh Analisis Variabel X Berdasarkan hasil analisis


Agus Hali Employee regresi (Employee deskriptif untuk variabel
Engagement linear engagement) employee engagement
Terhadap berganda dapat diketahui bahwa
Kinerja dan penerapan employee
Karyawan deskriptif Variabel Y engagement yang sudah
Melalui (Kinerja dilakukan di PT. Indo Putra
Komitmen Karyawan) Harapan Sukses Makmur
Organisasi masih terbilang sedang.
(Studi pada Hal tersebut bisa dilihat dari
Divisi Variabel Z hasil deskripsi jawaban dari
Produksi PT. (Komitmen responden ialah
Indo Putra Organisasi) memperlihatkan nilainya
Harapan sebesar 3,43 serta untuk
Sukses nilai rata-rata tertinggi ada
Makmur) Indikator di indikator absorption pada
Employee skor sebesar 3,51 dan nilai
engagement : terendah berada di kategori
(Vigor, vigor dengan nilai rata-rata
Jurnal Ilmu dedication & sebesar 3,34. Sedangkan
Manajemen absorption) di variabel kinerja karyawan
Vol. 7 No. 1 menunjukan nilai sebesar
(2019) 3,21 dan untuk nilai rata-
rata tertinggi berada pada
indikator complain with
rules dengan skor sebesar
3,68 dan dan skor terendah
berada pada indikator
interpersonal competence
dengan item pernyataan
Y6.1 dan Y6.2 yang berarti
karyawan kurang antusias
ketika bekerjasama dengan
orang lain dan karyawan
kurang memiliki hubungan
baik dengan rekan kerja.
Hal tersebut kemungkinan
dikarenakan lingkungan
yang kurang
menyenangkan seperti
contoh perselisihan antar
karyawan dan peningkatan
karir melalui promosi yang
lama membuat karyawan
kurang antusias pada saat
bekerja
9 Eka Pengaruh Analisis Variabel X1 Analisis statistik deskriptif
Desyana Employee regresi (Kepuasan), menunjukkan bahwa
Setyawati Engagement linear tingkat employee
dan DR. Terhadap berganda engagement tergolong
22

Jafar Kinerja dan Variabel X2 kuat, dimana tingkat


Sembiring, Karyawan Teknik (Komitmen) kepuasan karyawan adalah
M.Ed.M (Studi Kasus analisis sebesar 79,58%, tingkat
di BJB menggun komitmen karyawan
Cabang akan Variabel X3 sebesar 81,11%, tingkat
Soreang) analisis (Advokasi) advokasi sebesar 81,86%
jalur, dan dan tingkat kinerja
data karyawan sebesar 81,97%.
dihitung Variabel Y Hasil perhitungan
e-Proceeding menggun (Kinerja menggunakan analisis jalur
of akan karyawan) membuktikan bahwa
Management program kepuasan, komitmen dan
: Vol.3, No.1 SPSS advokasi sebagai variabel
April 2016 Version bebas secara simultan
20 for mempunyai pengaruh
Windows signifikan sebesar 80,85%
terhadap kinerja karyawan
sebagai variabel terikat.
Secara parsial kepuasan
mempunyai pengaruh yang
signifikan yaitu sebesar
36,90%, komitmen
mempunyai pengaruh yang
signifikan sebesar 30,80%
dan advokasi mempunyai
pengaruh yang signifikan
sebesar 37,40%. Besar
pengaruh dari employee
engagement terhadap
kinerja karyawan BJB
Cabang Soreang sebesar
92,00%.
10 Okta Fitri Pengaruh Analisis Variabel X1 Hasil analisis deskriptif
Fauzi dan Employee jalur (Vigor) menunjukkan bahwa
Dr. Jafar Engagement persentase employee
dengan
Sembiring Terhadap engagement tergolong
M.Ed.M Kinerja menggun Variabel X2 tinggi, di mana nilai variabel
Karyawan di akan (Dedication) vigor sebesar 75,86%,
PT Studio software variabel dedication sebesar
Cilaki Empat SPSS for 79,86%, variabel
Lima windows Variabel X3 absorption sebesar
Bandung (Absorption) 75,68%, dan nilai
versi 23, persentase kinerja
analisis karyawan juga tergolong
e-Proceeding deskriptif Variabel Y tinggi yaitu sebesar
of dan (Kinerja 75,77%. Hasil
Management Analisis karyawan) penghitungan analisis jalur
: Vol.3, No.3 regresi menunjukkan bahwa
December linear employee engagement
2016 berganda yang terdiri dari vigor dan
dedication secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
PT Studio Cilaki Empat
Lima Bandung sebesar
23

46,4%. Secara parsial


menunjukkan bahwa vigor
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
sebesar 57,8% dan
dedication berpengaruh
signifikan sebesar 21,8%,
sedangkan absorption
berpengaruh tidak
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
11 Maha The Impact analisis Leadership, Dapat disimpulkan dari
Ahmed of Employee regresi training & hasil sebelumnya bahwa
Zaki Dajani Engagement development, kepemimpinan memiliki
on Job compensation kekuatan prediksi tertinggi
Performance & benefits, dari employee
and policies & engagement; dapat
Organisation procedures, menjelaskan 62,4% dari
al organizational total varians dari employee
Commitment justice engagement. Keadilan
in the organisasi adalah prediktor
Egyptian penting kedua dari
Banking employee engagement. Itu
Sector dapat menjelaskan 19%
dari total variansnya.
Kompensasi dan manfaat
serta kebijakan dan
prosedur tampaknya
memiliki daya prediksi yang
Journal of sama, masing-masing
Business 12,2% dan 12,1%.
and Akhirnya, pelatihan dan
Management pengembangan adalah
Sciences variabel paling tidak
Vol. 3, No. 5, terduga dari employee
2015 engagement. Selain itu,
employee engagement
tampaknya menjadi
prediktor yang lebih baik
untuk kinerja pekerjaan,
dimana dapat menjelaskan
14,9% dari total variansnya,
dibandingkan dengan
komitmen organisasi yang
hanya menjelaskan 4,4%
dari total variansnya.
Langkah-langkah
keandalan, dalam hal alpha
Cronbach, mencapai
tingkat yang
direkomendasikan 0,70
sebagai indikator untuk
konsistensi internal yang
memadai.
24

12 Bader Impact of The Knowledge Hasil penelitian ini


Alyoubi, Knowledge Partial acquisition, menunjukkan bahwa
Md. Rakibul Management Least Knowledge knowledge management
Hoque, on Employee Squares sharing, memiliki yang kuat
Ibraheem Work (PLS) Knowledge berdampak pada kepuasan
Alharbi, Performance: method creation, kerja karyawan dan
Adel Evidence Knowledge pekerjaan kinerja.
Alyoubi, from Saudi retention, Karena itu, manajer puncak
dan Najah Arabia Social harus
Almazmomi network, mengimplementasikan
Knowledge aktivitas knowledge
Journal : codification, management di
The & Personali- perpustakaan akademik
International zation mereka untuk
Technology meningkatkan kinerja dan
Managemen kesejahteraan karyawan.
t Review, Oleh karena itu,
Vol. 7 memberikan pedoman
(2018), No. yang berharga untuk
1, 13-24 mengimplementasikan
knowledge management
dalam organisasi.
Penelitian ini adalah untuk
mengintegrasikan
knowledge management
proses dan pendekatan
knowledge management
bersama untuk mengukur
pekerjaan kepuasan dan
prestasi kerja dalam bidang
akademik
perpustakaan. Khususnya,
proses knowledge
management (pengetahuan
berbagi dan retensi
pengetahuan) adalah dua
yang paling banyak faktor
penting yang memfasilitasi
pengetahuan,
keterampilan, dan
berbagi praktik terbaik dan
mempertahankannya untuk
masa depan
program pengembangan
karyawan. Top manager
bisa gunakan dua faktor ini
untuk meningkatkan positif
karyawan perasaan dan
menumbuhkan
produktivitas mereka.
Peneliti knowledge
management juga
menggunakan berbagi
pengetahuan dan retensi
pengetahuan untuk
25

mengukur sikap, persepsi,


dan karyawan perilaku
kerja. Demikian juga,
pendekatan knowledge
management (personalisasi
dan
codification) membantu
manajer untuk mengatur
knowledge management
mereka sistem sebanyak
mungkin untuk dibuka di
Internet seluruh organisasi,
yang memungkinkan
karyawan untuk berbagi
pengetahuan mereka dan
menyimpan pengetahuan
itu dengan mudah
format dimengerti untuk
pemanfaatan masa
depan. Itu kebutuhan
organisasi yang mudah,
personal dan dikodifikasi
pendekatan untuk
meningkatkan kepuasan
kerja. Selanjutnya,
kepuasan kerja sebagai
output dari proses
knowledge management
dan knowledge
management pendekatan
memiliki pengaruh kuat
terhadap kinerja kerja.
Kinerja kerja yang tinggi
berarti menciptakan ide-ide
inovatif dan meningkatkan
basis pengetahuan.

Dari penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan di atas dapat peneliti

simpulkan bahwa manajemen pengetahuan (knowledge management)

dan employee engagement sangat signifikan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan, meski ada sebagian kecil yang tidak berpengaruh

secara signifikan tetapi dengan adanya menajemen pengetahuan

(knowledge management) dan employee engagement berguna

meningkatkan kinerja dengan memberikan kontribusi pengaruh yang


26

besar karena akan tercipta keterlibatan emosi dan pengetahuan kerja

yang akan berdampak pada aktivitas kerja yang kreatif dan semangat

kerja yang tinggi.

B. Kajian Pustaka

1. Administrasi Bisnis

a. Pengertian Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan

ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk

pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan

atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

Administrasi adalah bisnis dan kegiatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan.

Selain itu, pengertian administrasi secara sempit dapat diartikan

sebagai bentuk aktivitas yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat,

pembukuan sederhana, ketik-mengetik, dan kegiatan lain yang sifatnya

teknis ketatausahaan. Sedangkan pengertian administrasi secara

luas adalah semua proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang

bertujuan untuk mencapai target dengan memanfaatkan sarana dan

prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

Pengertian administrasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan

serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi.


27

Administrasi juga dapat diartikan sebagai usaha dan kegiatan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan

atau kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan

dan tata usaha.

Dari definisi administrasi tersebut kita dapat mengetahui 3 hal

penting berikut ini:

1. Administrasi adalah sebuah seni sekaligus proses. Sebagai seni,

administrasi membutuhkan kiat khusus yang sifatnya kondisional

dan situasional karena selalu terkait dengan situasi, kondisi, waktu,

dan tempat.

2. Dalam administrasi terdapat unsur-unsur tertentu, diantaranya;

terdapat dua atau lebih orang di dalamnya, terjadi kerjasama antar

orang tersebut yang sifatnya formal dan hirarkis, memiliki tujuan,

terdapat tugas, ketersediaan sarana dan prasarana.

3. Administrasi muncul secara bersamaan dengan munculnya

peradaban manusia dimana administrasi tersebut untuk mencapai

tujuan bersama.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah

usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan

kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk dalam kegiatan

administrasi antara lain adalah kegiatan mencatat, menyurat, pembukuan


28

ringan, mengetik, membuat agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis

ketatausahaan di berbagai bidang.

b. Pengertian Administrasi Bisnis

Administrasi Bisnis adalah ilmu sosial yang mempelajari proses

kolaborasi antara dua orang atau lebih dalam upaya mencapai tujuan

tertentu. Dengan kata lain, definisi administrasi bisnis adalah sains

yang berfokus pada perilaku manusia.

Dalam ilmu administrasi bisnis memiliki objek, subjek, dan

metode. Dalam hal ini, objeknya adalah manusia dan perilakunya,

subjek yang diteliti adalah bentuk, bagian, dan mekanisme kerja sama,

sedangkan metode adalah metode atau gagasan yang dikembangkan

dalam upaya mencapai tujuan kerja sama yang dilakukan.

Tujuan administrasi bisnis / komersial adalah untuk membangun

kolaborasi yang saling menguntungkan antara dua orang atau lebih

dengan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.

Menurut Mariati (2017:35) “Administrasi Bisnis adalah seluruh


kegiatan yang berhubungan dengan suatu perusahaan yang tujuan
untuk mencapai laba yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut”

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

administrasi bisnis adalah keseluruhan kerjasama sebagai kegiatan

organisasi dalam membuat suatu produk barang atau jasa untuk

konsumen sampai menyampaikan produk barang atau jasa tersebut

sampai ke tangan konsumen.


29

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian manajemen sumber daya manusia atau msdm

adalah suatu proses menangani berbagai bentuk masalah dalam ruang

lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan/atau semua tenaga

kerja yang menopang semua aktivitas organisasi, lembaga atau

perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Bagian

yang mengurusi masalah sumber daya manusia disebut departemen

SDM dan HRD. Unsur utama MSDM adalah manusia.

Definisi manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM,

adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan

peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara

efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga

tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat

menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap

karyawan adalah manusia, bukan mesin dan bukan semata menjadi

sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang

ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain sebagainya.

Menurut Saihudin (2019:3) “Manajemen sumber daya manusia


adalah suatu proses untuk memperoleh, melatih, menilai dan
mengompensasi karyawan, dan untuk mengururs relasi tenaga kerja
mereka, kesehatan dan keselamatan mereka serta hal-hal yang
berhubungan dengan keadilan , untuk mewujudkan tujuan-tujuan
organisasi dan individu
30

Menurut Elbadiansyah (2017:3) “Manajemen sumber daya


manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur bagaimana
hubungan serta peranan tenaga kerja manusia yang harus
diberdayakan secara maksimal, efektif dan efisien sehingga dapat
mencapai tujuan bersama”

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki pengertian sebagai

suatu proses untuk memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan

pekerjaan yang tepat dalam upaya mencapai tujuan individu ataupun

organisasi agar efektif dan efisien.

b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen sumber daya manusia, antara lain:

 Memperoleh dan mempertahankan tenaga kerja yang

terampil, memiliki motivasi tinggi dan dapat dipercaya

bagi organisasi.

 Meningkatkan dan memperbaiki kualitas tenaga kerja

dalam organisasi yang diukur dari kontribusi,

kemampuan dan kecakapan dalam melaksanakan

operasional pekerjaan.

 Mengembangkan sistem kerja yang baik secara

prosedur dalam perekrutan dan seleksi calon

karyawan.
31

 Menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif

baik antar tim maupun antara manajemen dan

karyawan.

 Menyeimbangkan dan menyelaraskan keperluan

masing-masing stakeholder.

 Menghargai elemen sumber daya manusia

berdasarkan prestasi yang telah dicapai

 Meningkatkan kesejahteraan para karyawan baik

secara fisik maupun mental.

 Menyediakan kesempatan yang merata bagi seluruh

elemen sumber daya manusia.

 Melakukan pendekatan yang humanis dalam proses

pengelolaan karyawan yang berlandaskan keadilan,

perhatian, dan transparansi.

 Mengelola tenaga kerja dan mempertimbangkan

perbedaan kebutuhan dan keinginan individu dan

kelompok yang difasilitasi dalam penyampaian

aspirasi.

c. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia diantaranya yaitu:


32

1. Perencanaan (Planning)

Fungsi perencanaan manajemen sumber daya manusia ini

merupakan upaya sadar dalam pengambilan keputusan

yang telah diperhitungkan dengan matang tentang hal apa

saja yang akan dilakukan pada masa mendatang oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Rekrutmen (Recruitment)

Menurut Schermerhorn, Rekrutmen (Recruitment) adalah

proses penarikan kandidat guna mengisi posisi yang

kosong. perekrutan yang efektif akan memberikan peluang

kerja bagi orang yang mempunyai kemampuan dan

keterampilan yang memenuhi kualifikasi dan spesifikasi

pekerjaan.

3. Seleksi

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses dalam

menemukan tenaga kerja yang sesuai dari sekian kandidat

yang ada.

4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan atau training adalah proses pembelajaran yang

melibatkan perolehan keahlian, peraturan, konsep maupun

sikap untuk meningkatkan kinerja para tenaga kerja.


33

Pengembangan atau development adala upaya penyiapan

individu untuk menanggung tanggung jawab yang beda

ataupun lebih tinggi dalam perusahaan.

5. Evaluasi Kinerja

Fungsi evaluasi manajemen sumber daya manusia

berhubungan erat dengan fungsi pemantauan dan fungsi

pelaporan. Fungsi evaluasi manajemen sumber daya

manusia dilakukan agar perusahaan tidak melakukan

kesalahan yang sama.

6. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa secara langsung

atau tidak langsung dalam bentuk uang ataupun barang

pada tenaga kerja sebagai bentuk imbalan dari perusahaan.

Prinsip kompensasi yaitu adil dan layak menyesuaikan

dengan tanggung jawab tenaga kerja serta prestasinya.

7. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah aktivitas menyatukan kepentingan

perusahaan dengan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta

kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.


34

8. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan aktivitas untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi mental, fisik dan loyalitas pekerja

agar tercipta kerjasama yang panjang.

9. Pemberhentian

Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja (PHK)

merupakan pengakhiran hubungan kerja perusahaan

dengan tenaga kerja yang disebabkan oleh sebuah hal

yang menyebabkan hak dan kewajiban berakhir antara

perusahaan dan tenaga kerja.

3. Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

a. Pengertian Manajemen Pengetahuan

(Knowledge Management)

Knowledge atau pengetahuan sendiri adalah informasi yang

mengubah sesuatu atau seseorang, sehingga Knowledge yang ada

menjadi sebuah keuntungan bagi organisasi.

Menurut Rosyihan (2019:4) “Manajemen pengetahuan adalah suatu


rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari di dalam
organisasi.

Menurut Dalkir (2011:4) “Knowledge management adalah sebuah


koordinasi sitematis dalam sebuah organisasi yang mengatur sumber
daya manusia, teknologi, proses dan struktur organisasi dalam rangka
35

meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan inovasi. Koordinasi ini


bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan mengaplikasikan
pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang telah
diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi.
Pengetahuan organisasi perpaduan pengetahuan individu dan
pengetahuan kelompok yang dikelola menjadi keunggulan organisasi.
Ketidaknowledge managementampuan organisasi dalam mengelola
pengetahuan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi melakukan
inovasi berkelanjutan.”

Menurut Geisler dan Wickramasinghe (2015:4) “Knowledge


management dengan cepat mendapatkan pengakuan sebagai penentu
utama value di pasar, keberhasilan organisasi, dan keunggulan kompetitif.
Saat ini, perusahaan bersaing tidak hanya berdasarkan produk, layanan,
dan keunggulan operasional, tetapi juga melalui peningkatan manajemen
memori perusahaan dan asset intelektual. Mereka mudah menyadari
bahwa keunggulan mereka terletak pada bagaimana mereka mengelola
aliran yang efisien dan transfer pengetahuan diseluruh perusahaan.”

Menurut Nurul dan Dhiani (2015:22) “Manajemen pengetahuan


sebagai proses pengelolaan pengetahuan organisasi yang berdasarkan
penangkapan, pembagian, pemanfaatan, dan penyimpanan informasi
bisnis yang ditujukan untuk pelaksanaan yang lebih efisien dari proses inti
organisasi”

Berdasarkan beberapa definisi yang sudah diuraikan

sebelumnya knowledge menjadi sangat penting dengan alasan sebagai

berikut:

a. Knowledge adalah aset institusi, yang menentukan jenis tenaga

kerja, informasi, ketrampilan dan struktur organisasi yang

diperlukan.

b. Pengetahuan dan pengalaman perusahaan merupakan sumber

daya yang berkelanjutan (sustainable resources) dari keuntungan

daya saing kompetitif (competitive advantages) dibandingkan

dengan produk andalan dan teknologi tercanggih yang dimiliki.


36

c. Pengetahuan dan pengalaman mampu menciptakan,

mengkomunikasikan dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai

semua hal terkait untuk mencapai tujuan bisnis.

Pengetahuan (knowledge) dibagi menjadi dua jenis yaitu Explicit

knowledge dan Tacit Knowledge, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Explicit Knowledge

Adalah sesuatu yang dapat diekspresikan dengan kata-kata dan

angka, serta dapat disampaikan dalam bentuk ilmiah, spesifikasi, manual

dan sebagainya. Knowledge jenis ini dapat segera diteruskan dari satu

individu ke individu lainnya secara formal dan sistematis. Explicit

knowledge juga dapat dijelaskan sebagai suatu proses, metoda, cara, pola

bisnis dan pengalaman desain dari suatu produksi.

Secara umum explicit knowledge dapat dijabarkan sebagai:

1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi

2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan

dikomunikasikan

Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan

yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang

didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya

secara independen.
37

2) Tacit Knowledge

Adalah knowledge dari para pakar, baik individu maupun

masyarakat, serta pengalaman mereka. Tacit knowledge bersifat sangat

personal dan sulit dirumuskan sehingga membuatnya sangat sulit untuk

dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain. Perasaan pribadi,

intuisi, bahasa tubuh, pengalaman fisik serta petunjuk praktis (rule-of-

thumb) termasuk dalam jenis tacit knowledge.

Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan

melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan.

Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu

yang terdapat dalam benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu

organisasi.

Tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:

1) Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar

2) Susah untuk diucapkan

3) Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman

4) Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling)

Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan

sebagai personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang

diperoleh dari individu (perorangan).

Sedangkan perbedaan antara tacit knowledge dan explicit

knowledge itu sendiri dapat dipahami dalam beberapa hal antara lain,
38

pengetahuan yang bersifat subjektif (tacit) cenderung bersifat implisit,

fisikal dan subjektif, sementara pengetahuan yang bersifat objektif

(explicit) cenderung eksplisit, metafisikal dan objektif. Tacit Knowledge

diciptakan “di sini (here) dan sekarang (now)” di dalam suatu konteks yang

lebih spesifik dan praktis.

Berbagi tacit knowledge antara individu melalui komunikasi

merupakan suatu bentuk proses analog yang memerlukan sejenis proses

yang simultan dan kompleksitas isu-isu yang dibagi oleh individu. Dengan

kata lain, explicit knowledge adalah mengenai peristiwa atau objek “di

sana (there) dan kemudian (then)” dan lebih berorientasi pada teori yang

bebas dari konteks.

Manajemen pengetahuan (knowledge management) dapat

diklasifikasikan dalam 3 kerangka yaitu : Pertama Core Knowledge adalah

pengetahuan yang harus ada atau inti pengetahuan yang akan terus

digunakan oleh perusahaan itu sendiri. Yang kedua yaitu Advanced

Knowledge yaitu merupakan pengetahuan yang membuat perusahaan

berbeda dengan kompetitor yang mereka temui. Yang ketiga yaitu

Innovative Knowledge adalah pengetahuan yang dapat mengarahkan

perusahaan itu untuk terus melakukan inovasi-inovasi yang dapat

memimpin perusahaan itu sendiri yang berbeda dengan kompetitor lain.


39

b. Elemen Pokok Manajemen Pengetahuan

(Knowledge Management)

1) People

Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang.

People merupakan bentuk dasar untuk membentuk

pengetahuan baru. Tanpa ada orang tidak akan ada

pengetahuan.

2.) Technology

Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten,

dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat

perusahaan.

3.) Process

Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesahkan,

mentransformasikan, dan menyebarkan pengetahuan ke

seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan

prosedur dan proses tertentu.

c. Manfaat Penerapan Knowledge Management

Implementasi knowledge management atau manajemen

pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, beberapa

manfaat knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi

perusahaan antara lain:


40

1) Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber

pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan

mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks

yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu

dan biaya.

2) Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan

memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk

memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di

lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses

kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap

karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.

3) Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah

beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.

4) Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat

digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan

dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan

meningkat.

d. Penerapan Knowledge Management Dalam Organisasi

Organisasi pada dasarnya terdiri dari orang-orang yang

memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan bahkan politik yang

berbeda. Ketika sebuah organisasi ingin menerapkan knowledge


41

management, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan agar

penerapan yang dilakukan berlangsung dengan sukses : .

1) Aspek Konseptual

Maksudnya adalah agar organisasi mampu mengembangkan

suatu konstruksi yang terintergrasi, yang dapat digunakan untuk

mendiskusikan pengetahuan pada organisasi.

2) Aspek Perubahan

Sebelum pengetahuan yang baru mengubah struktur

pengetahuan dan sistem aktifitas di dalam organisasi,

pengetahuan terlebih dahulu harus dapat diakses, dipahami dan

dapat diterima. Perlu disadari bahwa perubahan kerap kali

menciptakan perlawanan. Di dalam berbagai kasus perubahan,

perlawanan memang selalu ada, baik yang berasal dari dalam

knowledge management itu sendiri maupun yang berasal dari

persoalan kemampuan mengakses, penerimaan, pemahaman

atau berasal dari masalah manajemen.

3) Aspek Pengukuran

Pengukuran merupakan aspek yang sangat penting karena

merupakan suatu mekanisme untuk proses integrasi di dalam

organisasi. Masing-masing sistem pengukuran secara implisit

menentukan sudut pandang. Pengukuran juga memungkinkan

melihat apakah penerapan knowledge management telah


42

bergerak ke arah sasaran organisasi yang ingin dituju atau

tidak.

4) Aspek Struktur Organisasi

Struktur organisasi menjadi hal yang penting diperhatikan

dimana didalamnya terdapat pembagian peran dan tanggung

jawab yang diperlukan agar efektifitas knowledge management

dapat terlaksana. Peran-peran tersebut diantaranya pemilik

pengetahuan, penyebar pengetahuan, pencari pengetahuan dan

koordinator komunitas.

5) Aspek Konten

Jika pengetahuan dipandang sebagai produk, pengetahuan

dapat diklasifikasikan dan dikategorisasi dalam berbagai cara.

Untuk mengelola produk dari proses pengetahuan, diperlukan

pengetahuan yang cocok dan saling mendukung. Konten dari

pengetahuan juga terkait dengan keahlian dan ketrampilan

karyawan.

6) Aspek Alat

Aspek ini terkait erat dengan ketersediaan sarana untuk

memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, bagaimana

metodologi mengelola pengetahuan, representasi pengetahuan

yang akan dikelola serta infrastruktur yang dibutuhkan untuk

menunjang pengelolaan pengetahuan secara efektif menjadi


43

sesuatu yang turut menentukan strategi knowledge

management

e. Dimensi Knowledge Management

Menurut Nurul dan Dhiani (2015:33) dimensi manajemen

pengetahuan (knowledge management) adalah :

a. Kaptur atau Penciptaan Pengetahuan

Pengkapturan pengetahuan mencakup aktivitas yang sangat

luas, mulai dari mengorganisasi informasi menjadi database

yang akhirnya dapat digunakan untuk dasar dilakukan monitor

b. Berbagi dan Transfer Pengetahuan

Merupakan proses penyebaran dan saling bertukar informasi,

ide, pengalaman, pengetahuan melalui komunikasi dan

interaksi sosial yang dilakukan oleh individu dengan individu

lainnya, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok di

dalam dan di luar perusahaan yang bertujuan untuk

menciptakan pengetahuan baru

c. Akusisi dan Aplikasi Pengetahuan

Organisasi dapat memutuskan dan mengakusisi atau

mendapatkan pengetahuan dari pihak lain dan manajemen

pengetahuan dirancang, dikembangkan dan dilaksanakan


44

dalam rangka memfasilitasi penerapan pengetahuan di tingkat

organisasi

4. Employee Engagement

a. Pengertian Employee Engagement

Menurut Kartono (2017:27) “Keterikatan pegawai merupakan


bentuk dari keadaan fikiran positif dan komitmen untuk dapat
memberikan kontribusinya secara positif dalam menjalankan aktivitas-
aktivitas pekerjaannya”

Menurut Ishardita dan Dewi (2017:31) “Keterikatan karyawan


adalah sikap dimana seorang terlibat, puas, dan antusias terhadap apa
yang dikerjakan”

Menurut Irvandi (2016:17) “Employee engagement dapat


diartikan lebih dari kepuasan (satisfaction). Engagement adalah tingkat
di mana seseorang merasa terlibat (involve), antusias (enthusiast),
serta memiliki komitmen dan memberi usaha lebih (extra effort) untuk
perusahaan tempatnya bekerja.”

Menurut William (2011:208) “Keterikatan adalah pernyataan


komitmen emosional dan intelektual terhadap perusahaan atau
kelompok yang menghasilkan perilaku yang akan membantu memenuhi
janji-janji perusahaan kepada pelanggan.”

Dari beberapa definisi yang sudah diuraikan sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa employee engagement merupakan sikap

positif seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, merasa terlibat

dan puas dalam menjalankan aktivitasnya ditempatnya bekerja.

b. Ciri Employee Engagement

Ciri-ciri karyawan yang memiliki engagement yang tinggi

diantaranya yaitu:
45

 Say. Artinya karyawan tersebut secara konsisten berbicara

positif mengenai organisasi dimana ia bekerja kepada rekan

sekerja, calon karyawan yang potensial dan juga pada

pelanggan.

 Stay. Artinya kartawan tersebut memiliki keinginan untuk

menjadi anggota organisasi dimana ia bekerja dibandingkan

kesempatan bekerja di organisasi lain.

 Strive. Artinya karyawan tersebut memberikan waktu yang

lebih, tenaga dan inisiatif untuk bisa berkontribusi pada

kesuksesan bisnis organisasi.

c. Tingkatan Employee Engagement

Ada tiga tingkatan engagement diantaranya yaitu:

 Engaged

Karyawan yang engaged merupakan seorang pembangun

(builder), maksudnya, mereka selalu menunjukkan kinerja

dengan level yang tinggi. Karyawan ini akan bersedia

menggunakan bakat dan kekuatan mereka dalam bekerja

setiap hari serta selalu bekerja dengan gairah dan selalu

mengembangkan inovasi agar perusahaan berkembang.


46

 Not Engaged

Tipe karyawan ini cenderung fokus pada tugas

dibandingkan untuk mencapai tujuan dari pekerjaan

tersebut. Mereka selalu menunggu perintah dan cenderung

merasa kontribusi mereka diabaikan.

 Actively Disengaged

Karyawan tipe ini merupakan penunggu gua (cave dweller),

maksudnya mereka secara konsisten menunjukkan

perlawanan pada semua aspek. Mereka hanya melihat sisi

negatif pada berbagai kesempatan dan setiap harinya, tipe

actively disengaged ini melemahkan apa yang dilakukan

pekerja yang engaged.

d. Faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

employee engegement, yakni sebagai berikut:

 Job Resources

Faktor ini merujuk pada aspek fisik, sosial maupun

organisasional dari pekerjaan yang memungkinkan individu

untuk mengurangi tuntutan pekerjaan dan biaya psikologis

maupun fisiologis yang berhubungan dengan pekerjaan


47

tersebut, mencapai target pekerjaan, dan menstimulasi

pertumbuhan, perkembangan dan perkembangan personal.

 Salience of Job Resources

Faktor ini merujuk pada seberapa penting atau bergunanya

sumber daya pekerjaan yang dimiliki individu.

 Personal Resources

Faktor ini merujuk pada karakteristik yang dimiliki karyawan

seperti kepribadian, sifat, usia dan lain sebagainya.

Karyawan yang engaged akan memiliki karakteristik

personal yang berbeda dengan karyawan lainnya karena

memiliki skor extraversion dan concientiousness yang lebih

tinggi serta memiliki skor neuoriticism yang lebih rendah.

e. Dimensi Employee Engagement

Menurut Kartono (2017:27):, ada dua dimensi

employee engagement, diantaranya yaitu:

 Job Engagement (keterikatan terhadap pekerjaan)

Menjelaskan apa yang terjadi ketika orang tertarik pada,

positif terhadap, bahkan bergairah dengan pekerjaannya,

menjalankan perilaku sukarela, dan termotivasi untuk


48

mencapai tingkat kinerja yang tinggi (kepuasaan kerja,

kesungguhan dan konsentrasi)

 Organizational Engagement (keterikatan terhadap

organisasi).

Berfokus pada keterikatan dengan atau identifikasi dengan

organisasi secara keseluruhan (kebermaknaan, bangga

pada perusahaan, keadilan, merekomendasikan dan

komitmen)

5. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut T. Rachman (2016:13) “Kinerja karyawan adalah suatu


proses penilaian yang meliputi aspek kualitatif dan kuantitatif, baik yang
menyangkut keunggulan maupun kelemahan dari kinerja karyawan
sebagai individu atau kelompok (tim) terhadap pekerjaannya yang
relevan dibandingkan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan
organisasi selama periode waktu tertentu, yang dilakukan secara
sistematis dan berkala (periodik) oleh penyelia, manajer, pusat
penilaian, maupun departemen sumber daya manusia”.

Menurut Ma’ruf (2018:3-4) “Kinerja Karyawan adalah prestasi


kerja yang merupakan hasil dari implementasi rencana kerja yang
dibuat oleh suatu institusi yang dilaksanakan oleh pimpinan dan
karyawan(SDM) yang bekerja di institusi itu baik pemerintah maupun
perusahaan (bisnis) untuk mencapai tujuan organisasi.”

Menurut Kaswan (2016:6-7) “Kinerja pegawai mencerminkan


perilaku pegawai di tempat kerja sebagai penerapan keterampilan,
kemampuan, dan pengetahuan yang memberikan kontribusi atau nilai
terhadap tujuan organisasi.”
49

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017: 106) “Kinerja (prestasi


kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dari beberapa definisi yang sudah diuraikan sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang dengan prestasi yang diharapkan. Karyawan

yang berprestasi melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya dengan tingkat kemampuan tertentu

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:50) kinerja dipengaruhi

oleh tiga faktor, yakni :

 Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan

keahlian, latar belakang, dan demografi

 Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap),

personality (kepribadian), pembelajaran, dan motivasi

 Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya,

kepemipinan, penghargaan, struktur, dan job.


50

c. Karakteristik Kinerja Karyawan

Berikut ini Beberapa karakteristik orang yang memiliki kinerja

tinggi adalah sebagai berikut :

1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi.

2) Tidak takut mengambil dan menanggung resiko.

3) Mempunyai tujuan yang realistis.

4) Mempunyai rencana kerja yang menyeluruh serta berjuang

untuk merealisasi tujuan tersebut .

5) Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukannya.

6) Mencari sebuah kesempatan untuk merealisasikan rencana

yang telah diprogramkan.

d. Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Adapun manfaat penilaian kinerja karyawan diantaranya yaitu:

 Memberikan informasi mengenai hasil yang diinginkan dari

suatu pekerjaan.

 Mencegah adanya miskomunikasi terkait kualitas kerja yang

diharapkan.
51

 Menciptakan peningkatan produktivitas karyawan

dikarenakan adanya feedback atau reward bagi karyawan

yang berprestasi.

 Menghargai setiap kontribusi.

 Menciptakan komunikasi dua arah antara pihak manajer

dengan karyawan.

e. Proses Penilaian Kinerja Karyawan

Dalam penerapannya, penilaian kinerja memiliki berbagai

tahapan yang harus dilakukan. Hal tersebut dikarenakan penilaian

kinerja merupakan suatu proses yang kontinu dan tidak bersifat

temporer. Adapun proses penilaian kinerja terhadap karyawan

diantaranya yaitu:

 Analisis Pekerjaan

Proses analisis ini busa dimulai dari analisis jabatan/posisi.

Dengan mengetahui posisi seorang karyawan maka akan

lebih mudah menjabarkan jenis pekerjannnya, tanggung jawab

yang diemban, kondisi kerja, dan berbagai program dan

kegiatan yang dilakukan. Analisis pekerjaan ini sangat penting

dalam penilaian kinerja karena menjadi dasar bagi penentuan

standar dan evaluasi serta dalam menganalisis pekerjaan

sangat dibutuhkan sistem informasi manajemen yang baik.


52

 Standar Kinerja

Penentuan standar kinerja digunakan untuk

mengkomparasikan antara hasil kerja karyawan dengan

standar yang sudah ditetapkan. Melalui perbandingan ini

maka dapat diidentifikasi apakah kinerja karyawan sudah

sesuai dengan target yang diinginkan atau tidak. Dalam hal ini

standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah

dipahami, realistis dan terukur.

 Sistem Penilaian Kinerja

Secara umum, ada 4 (empat) sistem atau metode penilaian

kinerja karyawan. Pertama yaitu Behaviour Appraisal System

atau penilaian kinerja yang didasarkan atas penilaian tingkah

laku. Kedua, Personel/Performer Appraisal System atau

penilaian kinerja yang didasarkan atas ciri dan sifat individu

karyawan. Ketiga, Result Oriented Appraisal System atau

penilaian kinerja berdasarkan hasil kerja. Keempat,

Contingency Appraisal System atau penilaian kinerja atas

dasar kombinasi beberapa unsur : ciri, sifat, tingkah laku, dan

hasil kerja. Contoh penilaian kinerja karyawan sebenarnya

mudah ditemukan pada perusahaan yang sudah settle secara

manajemen dan setiap perusahaan memiliki metode penilaian

kinerja tersendiri.
53

f. Dimensi Kinerja Karyawan

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:158-159) Indikator untuk

mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima indikator, yakni :

1) Kualitas Kerja (Quality of Work)

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi pada gilirannya

akan melahirkan penghargaan dan kemajuan serta

perkembangan organisasi melalui peningkatan pengetahuan

dan keterampilan secara sistematis sesuai tuntunan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang

pesat.

2) Ketepatan waktu (Pomptness)

Ketetapan waktu yaitu berkaitan dengan sesuai atau

tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu

yang direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk

selesai sesuai dengan rencana agar tidak menggangu pada

pekerjaan yang lain.

3) Inisiatif (Initiative)

Insiatif yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan

sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung

jawab. Bawahan atau pegawai dapat melaksanakan tugas

tanpa harus bergantung terus menerus kepada atasan.


54

4) Kemampuan (Capability)

Kemampuan adalah diantara beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang dapat

diintervensi atau diterapi melalu pendidikan dan latihan

adalah faktor kemampuan yang dapat dikembangkan.

5) Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh atasan

kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan

pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik

dan akan terjadi hubungan-hubungan yang semakin

harmonis diantara para pegawai dan para atasan, yang juga

dapat menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan.

C. Kerangka Teori

Pada bagian ini dijelaskan dan digambarkan kerangka teori dari

ketiga variabel X1 (manajemen pengetahuan), X2 (employee

engagement), dan Y (kinerja karyawan):

1. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

terhadap Kinerja Karyawan

Manajemen pengetahuan merupakan salah satu alat manajemen

yang dapat digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi


55

dan menunjukkan keunggulan bersaing sehingga mampu menciptakan

kinerja organisasi yang baik. Dimensi manajemen pengetahuan meliputi

kaptur atau penciptaan pengetahuan, berbagi dan transfer pengetahuan

dan akusisi dan aplikasi pengetahuan. Pengaruh manajemen

pengetahuan terhadap kinerja karyawan adalah Pandangan sumber daya

berbasis pengetahuan merupakan pendekatan untuk memahami

hubungan antara kemampuan karyawan dan kinerja karyawan.

Teori sumber daya berbasis pengetahuan menyatakan bahwa

pengetahuan adalah yang paling strategis signifikan sebagai sumber daya

perusahaan. Sumber daya berbasis pengetahuan biasanya sulit untuk

ditiru oleh organisasi lain dan sebagai sumber keunggulan kompetitif.,

2. Pengaruh Employee Engagement terhadap Kinerja Karyawan

Employee engagement adalah sebuah pendekatan di tempat kerja

yang bisa menghasilkan kondisi yang tepat bagi seluruh anggota

organisasi agar bisa memberikan yang terbaik setiap harinya,

berkomitmen terhadap tujuan dan nilai organisasi, serta termotivasi untuk

berkontribusi dalam kesuksesan organisasi dengan kesadaran akan

manfaatnya bagi diri sendiri. Dimensi employee engagement meliputi job

engagement (keterikatan terhadap pekerjaan) dan organizational

engagement (keterikatan terhadap organisasi).


56

Pengaruh employee engagement terhadap kinerja karyawan

adalah dengan adanya engagement karyawan akan tercipta keterlibatan

emosi yang akan berdampak positif pada aktivitas kerja yang kreatif dan

semangat kerja yang tinggi.

3. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

dan Employee Engagement terhadap Kinerja Karyawan

Manajemen pengetahuan (knowledge management) dan

employee

engagement merupakan dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

dalam organsasi. Dimana manajemen pengetahuan (knowledge

management) dan employee engagement dapat memberikan dampak

yang baik bagi kinerja apabila dilaksanakan dengan baik dan tepat.

Dengan adanya pengetahuan dan engagement karyawan dapat

memahami hubungan antara kemampuan dan kinerja diri sendiri dan akan

tercipta keterlibatan emosi yang akan berdampak pada aktivitas kerja

yang kreatif dan semangat kerja yang tinggi.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dibuat sebuah kerangka teori penelitian mengenai pengaruh

manajemen pengetahuan (knowledge management) (X1) dan employee

engagement (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), sebagai berikut :


57

Dimensi Manajemen
Pengetahuan
(Knowledge
Management) (X1)
1. Kaptur atau
penciptaan
pengetahuan,
2. Berbagi dan transfer
3. Pengetahuan dan akusisi
dan aplikasi pengetahuan
Nurul dan Dhiani
(2015:33)

Dimensi Employee
Engagement (X2)
1. Job Engagement
2. Organizational
Dimensi Engagement
Kinerja Karyawan (Y)

Kualitas Kerja
(Quality of Work)
Ketepatan waktu
(Pomptness)
Inisiatif (initiative)
Kemampuan
(Capability)
Komunikasi
(Communication)

Bintoro dan Daryanto


(2017:158-159)

Sumber : Kajian Pustaka

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


58
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

Berdasarkan kerangka teori, maka dapat ditarik hipotesis sebagai

berikut :

H1 : Manajemen pengetahuan (knowledge management)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

PT. Segara Permai Jakarta


59

H2 : Employee engagement berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan PT. Segara Permai Jakarta

H3 : Manajemen pengetahuan (knowledge management) dan

employee engagement berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Segara

Permai Jakarta
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.

Asosiatif atau hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan bagaimana

tingkat ketergantungan antara variabel independen dan variabel

dependen. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menggunakan

software SPSS versi 24. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel.

Dimana pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelititan yang

menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga

metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel

yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan

representasi dari seluruh populasi. (Sugiyono, 2010:7). Dalam penelitian

ini data dan informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan

kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan dijelaskan

secara perspektif pada akhir penelitian akan dianalisa untuk menguji

hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini.

59
60

B. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel adalah konsep-konsep dapat diteliti secara

empiris, mereka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi

variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah manajemen pengetahuan (knowledge

management) yang dilambangkan dengan (X1) dan employee

engagement (X2) dan variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y).

Operasional variabel terdiri dari dua unsur yaitu definisi operasional dan

kisi-kisi operasional. Di bawah ini akan diuraikan masing-masing unsur

tersebut :

1. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan arti masing–

masing variabel yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang akan diteliti yaitu :

a. Variabel Bebas (X1)

Variabel manajemen pengetahuan (knowledge management)

(X1) merupakan sebagai proses pengelolaan pengetahuan organisasi

yang berdasarkan penangkapan, pembagian, pemanfaatan, dan

penyimpanan informasi bisnis yang ditujukan untuk pelaksanaan yang

lebih efisien dari proses inti organisasi (Nurul dan Dhiani 2015:22).

Dimensi dari variabel ini antara lain:


61

a) Kaptur atau Penciptaan Pengetahuan

Pengkapturan pengetahuan mencakup aktivitas yang sangat

luas, mulai dari mengorganisasi informasi menjadi database

yang akhirnya dapat digunakan untuk dasar dilakukan monitor

b) Berbagi dan Transfer Pengetahuan

Merupakan proses penyebaran dan saling bertukar informasi,

ide, pengalaman, pengetahuan melalui komunikasi dan

interaksi sosial yang dilakukan oleh individu dengan individu

lainnya, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok di

dalam dan di luar perusahaan yang bertujuan untuk

menciptakan pengetahuan baru

c) Akusisi dan Aplikasi Pengetahuan

Organisasi dapat memutuskan dan mengakusisi atau

mendapatkan pengetahuan dari pihak lain dan manajemen

pengetahuan dirancang, dikembangkan dan dilaksanakan

dalam rangka memfasilitasi penerapan pengetahuan di tingkat

organisasi

b. Variabel Bebas (X2)

Variabel employee engagement (X2) merupakan bentuk dari

keadaan fikiran positif dan komitmen untuk dapat memberikan

kontribusinya secara positif dalam menjalankan aktivitas-aktivitas

pekerjaannya (Kartono 2017:27). Dimensi dari variabel ini antara lain:


62

a) Job Engagement (keterikatan terhadap pekerjaan)

Menjelaskan apa yang terjadi ketika orang tertarik pada, positif

terhadap, bahkan bergairah dengan pekerjaannya,

menjalankan perilaku sukarela, dan termotivasi untuk mencapai

tingkat kinerja yang tinggi (kepuasan kerja, kesungguhan dan

konsentrasi)

b) Organizational Engagement (keterikatan terhadap organisasi).

Berfokus pada keterikatan dengan atau identifikasi dengan

organisasi secara keseluruhan (kebermaknaan, bangga pada

perusahaan, keadilan, merekomendasikan dan komitmen)

c. Variabel Terikat (Y)

Variabel kinerja karyawan (Y) adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Bintoro dan Daryanto 2017: 106). Dimensi dari variabel ini antara lain :

1) Kualitas Kerja (Quality of Work)

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya yang tinggi pada gilirannya akan

melahirkan penghargaan dan kemajuan serta perkembangan

organisasi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan


63

secara sistematis sesuai tuntunan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin berkembang pesat.

2) Ketepatan waktu (Pomptness)

Ketetapan waktu yaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya

waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang

direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai

sesuai dengan rencana agar tidak menggangu pada pekerjaan

yang lain.

3) Inisiatif (Initiative)

Insiatif yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan

sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab.

Bawahan atau pegawai dapat melaksanakan tugas tanpa harus

bergantung terus menerus kepada atasan.

4) Kemampuan (Capability)

Kemampuan adalah diantara beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang dapat

diintervensi atau diterapi melalu pendidikan dan latihan adalah

faktor kemampuan yang dapat dikembangkan.

5) Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan interaksi yang dilakukan oleh atasan

kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan

pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.


64

Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan

akan terjadi hubungan-hubungan yang semakin harmonis

diantara para pegawai dan para atasan, yang juga dapat

menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan

2. Kisi-Kisi Variabel Operasional

Table III.1 Kisi-Kisi Variabel

No.
Variabel Dimensi Indikator
Instrumen

1. Pengetahuan sesuai
latar belakang 1
pendidikan pegawai

Kaptur atau 2. Pengalaman kerja


Variabel
Penciptaan yang dimiliki 2
Manajemen
Pengetahuan pegawai
Pengetahuan
3. Organisasi
(Knowledge
memberikan
Management 3
pelatihan terhadap
) (X1) karyawan
1. Pegawai
Berbagi dan mengetahui dimana
Transfer asset organisasi 4
Pengetahuan yang berbasis
pengetahuan berada
65

2. Pengetahuan
organisasi sudah
Sumber : Nurul
terorganisir dan 5
dan Dhiani
mudah diakses oleh
(2015:22)
pegawai
3. Pengetahuan
mudah di transfer ke 6
pegawai lain
4. Budaya berbagi
informasi dan
7
pengetahuan di
organisasi
1. Pengetahuan
organisasi di
manfaatkan secara 8
efektif dan strategis
oleh pegawai
2. Pengetahuan ikut
hilang ketika
pegawai 9
Akusisi dan
meninggalkan
Aplikasi
organisasi
Pengetahuan
3. Organisasi
melakukan pelatihan
10
kepada karyawan
secara berkala
4. Organisasi
memperbaruhi
11
sumber
pengetahuan
66

1. Sangat antusias
dengan pekerjaan 12
yang dilakukan
Variabel 2. Bersemangat ketika
Employee 13
sedang bekerja
Engagemen
3. Tidak mudah
t (X2)
menyerah ketika
14
ada kesulitan dalam
bekerja
Job
4. Bangga dengan
Engagemen
pekerjaan yang 15
t
Sumber : dilakukan
(keterikatan
Kartono 5. Fokus ketika sedang
terhadap 16
(2017:27) bekerja
pekerjaan)
6. Merasa senang
ketika bekerja dalam 17
waktu yang lama
7. Karyawan merasa
puas dengan hasil 18
kerjanya
1. Bahagia ketika
sedang berada di 19
tempat kerja
Organizationa
2. Pekerjaan yang
l Engagement
dilakukan sangat 20
(keterikatan
bermakna
terhadap
3. Bersemangat untuk
organisasi)
pergi kerja setiap 21
harinya
4. Karyawan 22
67

menikmati pekerjaan
yang dilakukannya
5. Karyawan memiliki
komitmen tinggi
23
terhadap
pekerjaannya
1. Karyawan bekerja
sesuai Standar
Variabel 24
Operasional
Kinerja Kualitas Kerja
Prosedur (SOP)
Karyawan (Y) (Quality of
2. Karyawan
Work)
menggunakan
25
peralatan kerja
sesuai standar

1. Pekerjaan selesai
Ketepatan 26
tepat waktu
waktu
(Pomptness 2. Karyawan tidak
27
) menunda pekerjaan

Sumber : 1. Karyawan bekerja


Bintoro dan tanpa menunggu 28
Daryanto Inisiatif perintah
(2017: 106) (Initiative) 2. Karyawan
bertanggung jawab 29
atas tugasnya
1. Karyawan
mengutamakan 30
Kemampuan
tugas prioritas
(Capability)
2. Karyawan
31
menguasai alat kerja
68

1. Karyawan mampu
memberikan dan
menerima saran dan 32
Komunikasi pendapat dalam
(Communicat bekerja
- ion) 2. Mampu memberikan
informasi kepada
33
para anggota
organisasi
Sumber : Kajian literatur

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak

akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket atau kuesioner adalah

cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada

responden dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap

daftar pertanyaan tersebut.


69

Angket dalam penelitian digunakan untuk memperoleh data tentang

persepsi karyawan PT. Segara Permai Jakarta terhadap penilaian kinerja

pegawai mengenai variabel penelitian ini yang meliputi knowledge

management, employee engagement dan kinerja karyawan. Angket yang

digunakan adalah tipe pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam

memberikan jawaban, karena alternatif jawaban sudah disediakan dan

hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk menjawabnya.

Untuk mengukur hasil tanggapan responden, maka digunakan

skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu

skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang,

dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan

kontinum yang berkisar dari sangat positif hingga ke sangat negatif

terhadap sesuatu. Setiap butir pertanyaan disertai lima jawaban dengan

memberikan skor nilai, sedangkan skor nilai untuk masing-masing

jawaban yaitu:

Tabel III.2 Skala Likert

Pilihan Jawaban Bobot Nilai


Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
70

Dalam penelitian ini digunakan 5 kategori pilihan agar tidak ada

variasi diantara jawaban-jawaban dari pertanyaan yang disediakan.

D. Teknik Sampling

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 117) populasi adalah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan PT. Segara Permai Jakarta yang berjumlah 65 karyawan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila dalam

menentukan jumlah sampel yang diteliti subjeknya kurang dari 100

(seratus), maka sampel tersebut lebih baik diambil semua. Sehingga

penelitian tersebut merupakan penelitian populasi.

Berdasarkan jumlah populasi yang terdapat pada PT. Segara

Permai Jakarta, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

nonprobabilitas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah

sampling jenuh (saturation sampling) yaitu teknik penentuan sample.

Digunakan teknik ini karena populasi yang akan diteliti 50 kurang dari 100
71

(seratus) orang, sehingga sampel yang diambil berasal dari keseluruhan

populasi yang ada dalam perusahaan yang berjumlah 65 (enam puluh

lima) orang.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengkelompokkan data

berdasarkan variabel dari selururh responden, menyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah,

dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan .

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji instrumen

penelitian, uji asumsi klasik, uji Regresi dan uji Hipotesis. Berikut adalah

teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini:

1. Analisis Rata-Rata Tanggapan Responden

Setelah mengumpulkan data-data yang diperlukan

dari penyebaran data angket kepada para responden, kemudian

disimpulkan tanggapan serta sikap responden dan dibuat

pengelompokkan nilai dengan bobot dan mengukur klasifikasi

intervansi dengan menggunakan rumus:

Interval = skor tertinggi –skor terendah


Jumlah kelas
Skor tertinggi : 5
72

Skor terendah : 1

Interval = (5-1) = 4 = 0,8


5 5
Maka interval dari kriteria rata-rata dapat diinterprestasikan

sebagai berikut:

Tabel III.3 Kriteria Penilaian Angka Penafsiran

Kategori Nilai
Sangat Baik 4,20 - 5,00
Baik 3,40 - 4,19
Kurang Baik 2,60 - 3,39
Tidak Baik 1,81 - 2,59
Sangat Tidak Baik 1,00 - 1,79

Rata-rata indeks diukur dengan rumus:

M = ∑ f(x)
n

Dimana:

M : Mean (rata-rata)

n : Banyaknya sampel

f : Frekuensi

x : Bobot
73

2. Uji Instrumen

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer

dalam bentuk penyebaran kuisoner, untuk itu diperlukan adanya uji

validitas dan reliabilitas. Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas sebagai

berikut:

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesalahan suatu instrument. Instrument valid apabila

mampu mengukur apa yang digunakan atau dapat mengungkapkan

data dan variable penelitian secara tepat. Validitas ini dapat dicapai

apabila terdapat kesesuaian anatar bagian-bagian instrument

dengan instrument secara keseluruhan. Adapun yang dimaksud

dengan bagian intrumen adalah pernyataan dari kusioner.

Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan

instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan

masalah yang hendak diungkapkannya.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuisioner tersebut. Uji validas dilakukan dengan melakukan korelasi

antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau

variabel. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel


74

untuk tingkat signifikan kesalahan 5% dari degree of freedom (df) =

n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Dalam pengujian validitas instrumen yang digunakan adalah

rumus korelasi product moment yang rumusnya dinyatakan sebagai

berikut :

𝑛(∑xy) − (∑x. ∑y)


𝑟𝑥𝑦 = √[𝑛∑𝑥2 − (∑𝑥)2][𝑛∑𝑦2 − (∑𝑦)2

Keterangan :

rxy : koefisien validitas item yang

dicari x : ekor responden tiap item

y : total skor tiap responden dari seluruh item

∑x : jumlah skor dalam distribusi x

∑y : jumlah skor dalam distribusi y

∑𝑥2 : jumlah kuadrat skor dalam distribusi x

∑𝑦2 : jumlah kuadrat skor dalam distribusi y

N : jumlah subjek

Hasil dari pengujian tersebut akan diperoleh instrumen data

yang valid dan yang tidak valid, dengan membandingkan r hitung

dengan r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka instrumen tersebut

valid, tetapi sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka instrumen

tersebut tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian. Item

pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai r

hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3.


75

Penghitungan uji validitas ini menggunakan bantuan

Pengolahan Data Statistik SPSS 24. Setelah diperoleh, kemudian

dibandingkan dengan dengan tingkat kepercayaan 5% atau α=0.05

dengan dk =n-2

Tabel III.4 Hasil Uji Validitas

Corrected Item
Item
Variabel Pernyataan Total r tabel Ket.
Pernyataan
Correlation
X1.1 0,588 0.244 Valid
X1.2 0,607 0.244 Valid
X1.3 0,733 0.244 Valid
Manajemen X1.4 0,628 0.244 Valid
X1.5 0,694 0.244 Valid
Pengetahuan X1.6 0,712 0.244 Valid
X1.7 0,592 0.244 Valid
(X1) X1.8 0,784 0.244 Valid
Tidak
X1.9 0,104 0.244
Valid
X1.10 0,728 0.244 Valid
X1.11 0,730 0.244 Valid
X2.1 0,831 0.244 Valid
X2.2 0,832 0.244 Valid
X2.3 0,704 0.244 Valid
Employee X2.4 0,847 0.244 Valid
X2.5 0,741 0.244 Valid
Engagemen X2.6 0,578 0.244 Valid
X2.7 0,799 0.244 Valid
t (X2) X2.8 0,880 0.244 Valid
X2.9 0,716 0.244 Valid
X2.10 0,853 0.244 Valid
X2.11 0,910 0.244 Valid
X2.12 0,777 0.244 Valid
Y.1 0,799 0.244 Valid
Kinerja Y.2 0,738 0.244 Valid
Y.3 0,765 0.244 Valid
76

Karyawan (Y) Y.4 0,808 0.244 Valid


Y.5 0,597 0.244 Valid
Y.6 0,772 0.244 Valid
Y.7 0,715 0.244 Valid
Y.8 0,752 0.244 Valid
Y.9 0,803 0.244 Valid
Y.10 0,815 0.244 Valid
Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel III.4 analisis data SPSS dari data primer

pada Variabel manajemen pengetahuan (X1), employee

engagement (X2) dan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai correlation

yang menunjukkan bahwa nilai rHitung ≥ rTabel, dimana total dari

rHitung pada hasil uji validitas lebih besar daripada rTabel yaitu

diatas 0.244. Maka dapat disimpulkan bahwa data responden yang

diperoleh adalah nilai korelasi untuk pernyataan X1.9 ≤ 0,244 yaitu

0,104 pernyataan tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor

total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau

diperbaiki. Sedangkan pada item-item lainnya ≥ dari 0,244 dan dapat

disimpulkan bahwa butir data/instrumen tersebut valid.

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indek yang menunjukan sejauh mana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat

dipercaya atau reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil

yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum

berubah. Untuk menyatakan reliabilitas instrumen, digunakan


77

interpretasi terhadap koefisien korelasi, yaitu : Antara 0,800 s/d

1,000 sangat tinggi, 0,600 s/d 0,800 tinggi, 0,400 s/d 0,600 cukup,

0,200 s/d 0,400 rendah, 0,000 s/d 0,200 sangat rendah, (Suharsimi

Arikunto, 2010: 238).

Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Alpha Ket.
Alpha
Manajemen
0,60 0,878 Reliabel
Pengetahuan (X1)
Employee
0,60 0,945 Reliabel
Engagement (X2)
Kinerja Karyawan (Y) 0,60 0,910 Reliabel
Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel III.5 tersebut dapat dilihat bahwa semua

variabel yaitu manajemen pengetahuan (X1), employee engagement

(X2) dan kinerja karyawan (Y) memiliki hasil perhitungan Cronbach

Alpha (α) ≥ 0,60. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua

variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliable.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas,

linieritas, multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik

tersebut secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut :


78

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas

merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian

kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang

baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau

mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara

statistik.

Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal, dimana data dikatakan normal jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal, dengan didukung hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov

yang hasilnya > 0,05.

b) Uji linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak secara

signifikan. Dalam penelitian ini pengujian menggunakan Test For

Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.

Jika nilai Sig. Linearity > 0,05, maka berkesimpulan bahwa

terdapat hubungan linear antara variabel independan dengan

depeden. Sedangkan, jika nilai Sig. Linearity < 0,05, maka


79

berkesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan linear antara variabel

independen dengan dependen.

c) Uji multikolinearitas

Pengujian uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel yang dioperasikan mempunyai lebih dari

satu hubungan linear. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

Tolerance jika nilai Tolerance lebih besar dari > 0,10 maka dikatakan

tidak terjadi multikolinearitas atau jika nilai VIF (Variance Inflation

Factor) kurang dari < 10,00, maka dikatakan tidak terdapat gejala

multikolinearitas.

d) Uji heteroskedastisitas

Pengujian uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel yang dioperasikan sudah mempunyai

varians yang sama (homogen) atau sebaliknya (heterogen). Untuk

mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan

grafik scatterplots dengan didukung dari hasil uji glejser, yang

hasilnya dinyatakan tidak adanya heteroskedastistas apabila nilaI

sig. > 0,05. Ciri-ciri tidak terjadi gejala heteroskedastisitas scatterplot,

yaitu :

1. Jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar

angka 0
80

2. titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja

3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali

4. penyebaran titik-titik data tidak berpola.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah

kebenarannya. Hipotesis sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua

variabel atau lebih, sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah

jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

a) Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk

menguji pengaruh antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X)

baik secara bersama-sama maupun secara parsial dilakukan dengan

uji statistic Uji f (F test) dan t (t-test). Data yang diperoleh diolah

dengan menggunakan program SPSS 24.0 dengan persamaan

regresi berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Y = Nilai Prediksi Variabel terikat (variabel


81

dependen)
X1 dan X2 = Variabel bebas I dan II/Variabel
independen
a = intercept atau konstanta
b1 dan b2 = koefisien regresi,nilai peningkatan atau

penurunan variabel Y yang disasarkan

variabel

b) Uji t

Menurut Sugiyono (2014: 96), perumusan hipotesis merupakan

langkah ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka

berpikir dan landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara

dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk

menunjukkan benar atau salah dengan cara terbebas dari nilai dan

pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

Sedangkan menurut Ghozali (2011:84), Uji t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas

dari rasio masing-masing variabel independen pada taraf nyata α =

0,05.
82

Dasar pengambilan keputusannya antara lain :

1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

2) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

c) Uji F

Uji F atau uji ANOVA dalam penelitian ini dilakukan untuk

melihat kelayakan/keberartian regresi. Berikut bentuk pengujian

hipotesisnya:

1) Ho : variabel-variabel bebas yaitu manajemen pengetahuan

(knowledge management) dan employee

engagement tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama terhadap

variabel terikatnya yaitu kinerja

karyawan.

2) Ha : variabel-variabel bebas yaitu manajemen pengetahuan

(knowledge management) dan employee

engagement mempunyai pergaruh yang signifikan

secara bersama- sama terhadap variabel

terikatnya yaitu kinerja karyawan.


83

Maka keputusan yang dibuat dengan α (probabilitas menolak

hipotesis yang benar) 5% adalah :

1) Jika nilai signifikansi dari hasil uji F < 0.05 maka Ho ditolak

atau menerima Ha (α = 5%). Artinya bahwa variabel

independen berpengaruh positif terhadap variabel

dependen.

2) Jika nilai signifikansi dari hasil uji F > 0.05 maka Ho

diterima atau menolak Ha (α = 5%). Dalam kasus ini

artinya bahwa variabel independen tidak berpengaruh

positif terhadap variabel dependen.

Atau cara perhitungan lain adalah

1) Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka Ho ditolak atau

menerima Ha (α = 5%). Artinya bahwa variabel

independen berpengaruh positif terhadap variabel

dependen.

2) Jika nilai F hitung < nilai F tabel maka Ho diterima atau

menolak Ha (α = 5%). Dalam kasus ini artinya bahwa

variabel independen tidak berpengaruh positif terhadap

variabel dependen.

d) Koefisien Korelasi Berganda

Analisis koefisien korelasi berganda (R) digunakan untuk

menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel


84

independen dengan variabel dependen. Penulis menggunakan

analisis korelasi berganda / multiple correlation untuk mengukur

kekuatan asosiasi (hubungan) antara variabel independen dan

variabel dependen. Cara mengetahui keadaan korelasi digunakan

kriteria sebagai berikut :

Tabel III.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

e) Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model variabel independen dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak

pada model summary.

Jika nilai r2 = 0 maka tidak ada sedikitpun presentasi pengaruh

yang variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya r2

= 1 maka presentasi pengaruh yang diberikan variabel independen

terhadap variabel dependen adalah sempurna atau variasi variabel


85

independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variabel

variasi independen .

Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah

disesuaikan. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen

digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi sedangkan

Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya

kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y. (Priyatno,

2013:120)

Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 atau

dinotasikan 0 ≤ KD ≤ 1, dengan rumus sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien

determinasi r =

Koefisien korelasi

F. Lokasi dan Jadwal Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini

dilakukan pada PT. Segara Permai Jakarta di Jalan Samudra No. 5 RT. 04

RW. 06 Kodja-Rawa Badak Selatan Jakarta Utara 14230.


86

2. Jadwal Penelitian

Berikut dibawah ini adalah jadwal penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti selama di PT. Segara Permai Jakarta terhitung dari bulan

Februari - Juni 2020.

Tabel III.7 Gantt Chart Penelitian


Feb Maret April Mei Juni
No Kegiatan 2020 2020 2020 2020 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1 proposal
2 Studi pendahuluan
Pengumpulan
3 referensi
4 Penulisan Bab I-III
5 Pengumpulan data
6 Analisis data
Penulisan bab IV-
7 V
Penyusunan
8 Skripsi
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat PT. Segara permai

PT. Segara Permai didirikan pada 5 November 1987 di Jakarta. Ini

adalah salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak dalam bisnis

penyediaan peralatan keselamatan yang berlokasi di Indonesia, terutama

untuk keselamatan laut dan udara dengan spesialisasi pelayanan dan

pemeliharaan alat keselamatan.

Sesuai dengan peraturan SOLAS (Safety of Life At Sea) dan IMO

(International Maritime Organization), keselamatan menjadi prioritas dalam

setiap dan semua kegiatan, dan berdasarkan standar yang berlaku

internasional, PT. Segara Permai berupaya untuk memenuhi standar yang

ditentukan oleh organisasi keselamatan dunia dengan terus membangun

dan meningkatkan sistem dan peralatan untuk memenuhi standar yang

berlaku di atas dalam layanan keselamatan internasional.

Kami membuktikan hal ini dengan memberikan pelatihan langsung

teknisi kami dari liferaft, sekoci, pemadam api, dan alat penyelamat

kehidupan lainnya dari produsen penyelamatan langsung terkenal di dunia

87
88

Kami telah mengadopsi sistem manajemen ISO 9002, ISO 14001

untuk lingkungan dan OHSAS 18001 untuk kesehatan dan keselamatan,

bukti komitmen kami untuk menjadi profesional yang lebih baik, selain itu

kami telah menerima persetujuan dari klasifikasi dunia anggota IACS

(International Association of Classification Societies), seperti ABS

(American Bureau of Shipping), LR (Lloyd Register), DNV-GL (Det Norske

Veritas-Germanisher Lloyd) dan BV (Bureau Veritas) dengan

implementasi layanan standar dan pemeliharaan peralatan keselamatan.

Kami telah melakukan persetujuan untuk penanganan layanan

dan pemeliharaan peralatan keselamatan dari pelanggan kami yang

memiliki standar tertinggi, dan juga ingin memberikan rasa aman bagi

pelanggan kami.

Mereka telah memberikan persetujuan untuk penerapan inflatable

liferaft standar internasional, sekoci dan fire extinguisher. Oleh karena itu,

ini membuat kami lebih percaya diri dalam menghadapi layanan

keselamatan kompetitif menuju era globalisasi yang lebih dekat. Dengan

motto "QUALITY OF SAFETY IS OUR CONCERN", kami berupaya

menjadi Perusahaan terbaik yang menyediakan pelayanan dan perawatan

alat keselamatan.

PT. Segara Permai berlokasi di Jalan Samudra No.5 Koja

Rawabadak Selatan Jakarta Utara –Indonesia, Telepon (021) 4309653/


89

4309654, dan Fax (021) 4309655. Alamat e-mail yang dapat di

akses melalui www.segarapermai.com .

2. Visi dan Misi PT. Segara permai

“Menjadikan PT. Segara Permai sebagai salah satu perusahaan yang

dihormati & sebagai barometer dalam layanan dan pemeliharaan sektor

peralatan keselamatan untuk offshore, laut dan udara dengan prioritas

kualitas dalam semua pelaksanaan pekerjaan kami akan menjadikan

segara permai sebagai a one-stop service live saving appliances service

and maintenance”

3. Struktur Organisasi PT. Segara Permai

Gambar IV.1

Struktur Organisasi PT. Segara Permai


90

4. Tugas Pokok Departemen

a. Direktur Utama

1. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan

perusahaan

2. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin

dihadapi perusahaan, pun bertanggung jawab terhadap

keuntungan perusahaan

3. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah

kebijakan dalam perusahaan

4. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai

sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik

perusahaan

5. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi stategis

untuk mencapai visi dan misi perusahaan

6. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di

perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian

hingga pengadaan barang

7. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

8. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan dunia luar perusahaan


91

b. HSE (Health, Safety, Environment)

1. HSE Manajer harus mengaudit dan melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kerja

dan K3LL dilingkungan proyek

2. Safety Manajer harus memberikan peraturan-peraturan

standart dalam setiap Prosedur pekerjaan.

3. Manajer HSEenjadi penyambung informasi perusahaan

dengan pihak User HSE di lokasi proyek maupun di Unit

pekerjaan.

4. Manajer Safety harus memberikan dan menyampaikan

Kebijakan HSE (Safety Talk) yang sebelumnya telah

dikomunikasikan dengan Kantor pusat untuk kemudian

disampaikan kembali pada saat memulai pekerjaan dan

jadwal inspeksi HSE yang telah dijadwalkan bertujuan

untuk kelancaran proyek.

5. Manager HSE dianjurkan melakukan inspeksi dan

investigasi terhadap prosdur pelaksanaan pekerjaan.

6. Safety Manager harus mengimplementasikan

perencanaan proyek dan mengartikannya kepada mandor

dan pekerja.

7. HSE Manager harus menjadi perpanjangan tangan

perusahaan dilokasi proyek atau perusahaan.


92

8. Merekrut calon karyawan pada divisi health, safety,

environment yang sesuai kualifikasi dan faham dengan

tanggung jawabnya sebagai HSE.

c. MR (Management Representative)

1. Memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan oleh

SMM telah dibuat dan didistribusikan.

2. Mengelola Manual Mutu dan Procedure SMM

3. Menyiapkan program dan Jadwal Audit

4. Memastikan Internal audit Dijalankan

5. Memastikan Manajemen Review dijalankan

6. Monitoring ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan

pencegahan

7. Mewakili Top Manajemen dalam berhubungan dengan

pihak eksternal terkait dengan SMM

8. Monitoring pencapaian sasaran Mutu

9. Kampanye kesadaran mengenai pentingnya peran tiap

departemen dalam mencapai kepuasan pelanggan.

d. SDM (Sumber Daya Manusia)

1. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja

perusahaan yang hanya mempekerjakan karyawan yang

berbakat
93

2. Menjadi penghubung antara Manajemen dengan

karyawannya dan Melakukan pelayanan karyawan

3. Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan

perusahaan

4. Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai

khusus dan staf pendukung

5. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi,

dan penempatan karyawan baru.

6. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi

pertikaian dan mengarahkan prosedur kedisiplinan.

e. GA (General Affair)

1. Mengelola Pengadaan Barang atau Fasilitas Operasional

Perusahaan

2. Membuat Prioritas Anggaran Perusahaan

3. Menjalin Komunikasi dengan Seluruh Divisi di Perusahaan

4. Berkoordinasi dengan Pihak Luar Perusahaan

f. Sales dan Marketing

1. Menganalisis dan Menentukan Target Pasar

2. Analisis Produk dan Menetapkan Harga

3. Merancang Strategi Promosi Offline dan Digital Marketing

4. Memastikan Kepuasan Konsumen


94

5. Merancang Strategi Penjualan dan Aktif Mencari

Konsumen

6. Melayani dan Menjaga Hubungan Baik Dengan

Konsumen dan Merekap Data Penjualan

g. Accounting

1. Membuat Pembukuan Keuangan Kantor

2. Melakukan Posting jurnal operasional

3. Membuat Laporan keuangan

4. Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem yang

dimiliki perusahaan

5. Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan

dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan

6. Rekonsiliasi dan penyesuaian data finansial

h. Purchasing

1. Menyusun list pembelian barang / jasa yang dibutuhkan

seluruh anggota perusahaan.

2. Mengkategorikan list pembelian antara; pembelian barang

bulanan & sekali beli.

3. Menyusun list vendor penyedia barang / jasa.

4. Meminta approval pembelian kepada manajemen / bagian

keuangan untuk anggaran.


95

5. Menghubungi supplier & vendor untuk mendapatkan

quotation / penawaran harga.

6. Menganalisa penawaran (harga, fitur, servis, Etc.) yang

paling menguntungkan bisnis.

7. Melakukan negosiasi harga, fitur, servis, waktu, yang

diperoleh dari supplier.

8. Membuat dokumen pemesanan / purchase order (PO).

9. Mengirim PO kepada supplier & vendor barang / jasa.

10. Melacak & memastikan pengiriman atau eksekusi

pengerjaan servis berjalan baik.

11. Pengecekan kualitas barang / jasa sesuai dengan kontrak

penjualan dan Dokumentasi dokumen-dokumen

penjualan.

12. Mediasi dengan bagian logistik untuk pencatatan barang

masuk dan bagian keuangan untuk pembayaran barang /

jasa.

13. Melakukan review performa proses pembelian.

i. Technical

1. Melakukan perawatan terhadap suatu produk liferaft,

lifeboat dan firex sesuai dengan permintaan customer

2. Memperbaiki produk yang rusak secara fisik, supaya

produk tersebut segera bisa beroperasi kembali


96

3. Melakukan perbaikan suatu produk melalui improvement

atau meningkatkan kualitas dari produk tersebut.

4. Mendata dan menyiapkan part - part suatu produk (liferaft,

lifeboat dan firex) sebagai spare part untuk mengantisipasi

terjadi trouble berulang.

5. Menyiapkan dan membuat dokumen selesai pekerjaan

6. Mereview hasil pekerjaan

B. Hasil Penelitian

1. Profile Respoden

Dari kuisioner yang telah diisi oleh responden didapat data

profile responden. Penyajian data mengenai profile responden

untuk memberikan tentang keadaan diri dari pada responden.

a. Usia Responden

Tabulasi usia responden dapat dilihat pada tabel dan

grafik sebagai berikut :

Tabel IV.1 Karakteristik identitas responden


berdasarkan rentang usia

No Usia Frekuensi Presentase

1 19 s.d 25 Tahun 17 26,2


97

2 26 s.d 30 Tahun 13 20

3 31 s.d 35 Tahun 11 16,9

4 36 s.d 40 Tahun 8 12,3

5 40 Tahun keatas 16 24,6

Total 65 100

Sumber data diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.1 menunjukan data bahwa mayoritas

usia 19-25 tahun sebanyak 17 responden (26,2%), usia 26-30

tahun sebanyak 13 responden (20%), usia 31-35 tahun

sebanyak 11 responden (16,9%), usia 36-40 sebanyak 8

responden (12,3%) dan usia 40 tahun keatas sebanyak 16

responden (24,6%).

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara umum dapat memberikan

perbedaan pada perilaku seseorang, jenis kelamin seringkali

dapat menjadi pembeda aktifitas yang dilakukan individu.

Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin sebagai

berikut :
98

Tabel IV.2 Karakteristik identitas responden


berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-Laki 41 63,1
Perempuan 24 36,9
Total 65 100
Sumber data diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.2 menunjukan data bahwa mayoritas

responden laki-laki sebanyak 41 responden (63,1%) dan

perempuan sebanyak 24 responden (36,9%).

c. Lama Bekerja

Lama bekerja secara umum dapat memberikan

perbedaan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam

bekerja terhadap masing-masing individu. Penyajian data

responden berdasarkan lama bekerja sebagai berikut :

Tabel IV.3 Karakteristik identitas responden


berdasarkan lama bekerja

Lama Bekerja Frekuensi Presentase

Dibawah 1 Tahun 2 3,1

1-5 Tahun 31 47,7


99

6-10 Tahun 9 13,8

Diatas 10 Tahun 23 35,4

Total 65 100

Sumber data diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.3 menunjukan data bahwa

responden yang lama bekerja dibawah 1 tahun sebanyak 2

responden (3,1%), lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 31

responden (47,7%), lama bekerja 6-10 tahun sebanyak 9

responden (13,8%), dan lama bekerja diatas 10 tahun

sebanyak 23 responden (35,4%).

d. Pendidikan Terakhir

Pendidikan antara individu satu dengan individu lainnya

tidaklah sama sehingga berbeda pula dalam pola pikir yang

mempengaruhi perilaku seseorang. Penyajian data responden

berdasarkan pendidikan terakhir sebagai berikut :

Tabel IV.4 Karakteristik identitas responden


berdasarkan Pendidikan terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase

SMP 0 0

SMA/SMK/STM 28 43,1
100

D3 7 10,8

S1 29 44,6

Lain-Lain 1 1,5

Total 65 100

Sumber data diolah peneliti, 2020

Berdasarkan tabel IV.4 menunjukan data bahwa

responden berpendidikan SMA/SMK/STM sebanyak 28

responden (43,1%), D3 sebanyak 7 responden (10,8%), S1

sebanyak 29 responden (44,6%) dan lain-lain sebanyak 1

responden (1,5%).

2. Rekapitulasi Data Penelitian

a. Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) (X1)

Manajemen pengetahuan (knowledge management)

merupakan sebagai proses pengelolaan pengetahuan organisasi yang

berdasarkan penangkapan, pembagian, pemanfaatan, dan

penyimpanan informasi bisnis yang ditujukan untuk pelaksanaan yang

lebih efisien dari proses inti organisasi.


101

Tabel IV.5 Pekerjaan karyawan sesuai latar belakang


pendidikan karyawan

Frekuensi Bobot M = ∑ f(x)


Kategori FX Persent
(F) (X) n

Sangat Setuju 12 5 60 18,5


Setuju 33 4 132 50,8
Kurang Setuju 16 3 48 24,6
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 3,78
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 246 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.5 sebanyak 12 responden (18,5%)

menyatakan sangat setuju, 33 responden (50,8%) menyatakan setuju,

16 responden (24,6%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,78 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,78 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
102

Tabel IV.6 Pekerjaan karyawan sesuai dengan pengalaman


kerja karyawan sebelumnya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 12 5 60 18,5


Setuju 27 4 108 41,5
Kurang Setuju 21 3 63 32,3
Tidak Setuju 3 2 6 4,6 3,68
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 239 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.6 sebanyak 12 responden (18,5%)

menyatakan sangat setuju, 27 responden (41,5%) menyatakan setuju,

21 responden (32,3%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (4,6%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,68 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,68 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
103

Tabel IV.7 Perusahaan memberikan pelatihan terhadap


karyawan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 28 5 140 43,1


Setuju 27 4 108 41,5
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,22
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 274 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.7 sebanyak 28 responden (43,1%)

menyatakan sangat setuju, 7 responden (41,5%) menyatakan setuju, 7

responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,22 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,22 berada pada rentang 4,20 - 5,00 dengan kategori “sangat

baik”.
104

Tabel IV.8 Karyawan mengetahui dimana dokumen pekerjaan


berada (hardcopy/softcopy)

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 24 5 120 36,9


Setuju 29 4 116 44,6
Kurang Setuju 10 3 30 15,4
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,15
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 270 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.8 sebanyak 24 responden (36,9%)

menyatakan sangat setuju, 29 responden (44,6%) menyatakan setuju,

10 responden (15,4%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden

(3,1%) menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,15 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,15 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
105

Tabel IV.9 Dokumen pekerjaan sudah terorganisir dan mudah


diakses oleh karyawan (hardcopy/softcopy)

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 23 5 115 35,4


Setuju 27 4 108 41,5
Kurang Setuju 12 3 36 18,5
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,05
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 263 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.9 sebanyak 23 responden (35,4%)

menyatakan sangat setuju, 27 responden (41,5%) menyatakan setuju,

12 responden (18,5%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,05 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,05 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
106

Tabel IV.10 Pengetahuan pekerjaan mudah di transfer ke


pegawai lain

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 15 5 75 23,1


Setuju 29 4 116 44,6
Kurang Setuju 16 3 48 24,6
Tidak Setuju 4 2 8 6,2 3,82
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 248 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.10 sebanyak 15 responden (23,1%)

menyatakan sangat setuju, 29 responden (44,6%) menyatakan setuju,

16 responden (24,6%) menyatakan kurang setuju, 4 responden (6,2%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,82 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,82 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
107

Tabel IV.11 Adanya budaya berbagi informasi dan


pengetahuan di perusahaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 21 5 105 32,3


Setuju 34 4 136 52,3
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,11
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 267 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.11 sebanyak 21 responden (32,3%)

menyatakan sangat setuju, 34 responden (52,3%) menyatakan setuju,

7 responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,11 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,11 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
108

Tabel IV.12 Karyawan memanfaatkan pengetahuan pekerjaan


yang diberikan perusahaan secara efektif dan
strategis

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 17 5 85 26,2


Setuju 37 4 148 56,9
Kurang Setuju 8 3 24 12,3
Tidak Setuju 3 2 6 4,6 4,05
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 263 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.12 sebanyak 17 responden (26,2%)

menyatakan sangat setuju, 37 responden (56,9%) menyatakan setuju,

8 responden (12,3%) menyatakan kurang setuju dan 3 responden

(4,6%) menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,05 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,05 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
109

Tabel IV.13 Pengetahuan pekerjaan yang karyawan miliki akan


hilang ketika karyawan meninggalkan perusahaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 5 5 25 7,7


Setuju 8 4 32 12,3
Kurang Setuju 23 3 69 35,4
Tidak Setuju 18 2 36 27,7 2,66
Sangat Tidak
11 1 11 16,9
Setuju
Total 65 173 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.13 sebanyak 5 responden (7,7%)

menyatakan sangat setuju, 8 responden (12,3%) menyatakan setuju,

23 responden (35,4%) menyatakan kurang setuju, 18 responden

(27,7%) menyatakan tidak setuju dan 11 responden (16,9%)

menyatakan sangat tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 2,66 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 2,66 berada pada rentang 2,60 - 3,39 dengan kategori “kurang

baik”.
110

Tabel IV.14 Perusahaan melakukan pelatihan kepada


karyawan secara berkala

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 14 5 70 21,5


Setuju 35 4 140 53,8
Kurang Setuju 10 3 30 15,4
Tidak Setuju 5 2 10 7,7 3,86
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 251 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.14 sebanyak 14 responden (21,5%)

menyatakan sangat setuju, 35 responden (53,8%) menyatakan setuju,

10 responden (15,4%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (7,7%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,86 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,86 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
111

Tabel IV.15 Organisasi memperbaruhi sumber pengetahuan


pekerjaan dengan baik

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 13 5 65 20
Setuju 31 4 124 47,7
Kurang Setuju 16 3 48 24,6
Tidak Setuju 4 2 8 6,2 3,78
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 246 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.15 sebanyak 13 responden (20%)

menyatakan sangat setuju, 31 responden (47,7%) menyatakan setuju,

16 responden (24,6%) menyatakan kurang setuju, 4 responden (6,2%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,78 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,78 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
112

Tabel IV.16 Rekapitulasi skor variabel manajemen pengetahuan


(X1)

Rata-
No Pernyataan Kategori
Rata
1 Pekerjaan karyawan sesuai latar 3,78 Baik
belakang pendidikan karyawan
2 Pekerjaan karyawan sesuai dengan 3,68 Baik
pengalaman kerja karyawan
sebelumnya
3 Perusahaan memberikan pelatihan 4,22 Sangat Baik
terhadap karyawan
4 Karyawan mengetahui dimana 4,15 Baik
dokumen pekerjaan berada
(hardcopy/softcopy)
5 Dokumen pekerjaan sudah 4,05 Baik
terorganisir dan mudah diakses oleh
karyawan (hardcopy/softcopy)
6 Pengetahuan pekerjaan mudah di 3,82 Baik
transfer ke pegawai lain
7 Adanya budaya berbagi informasi dan 4,11 Baik
pengetahuan di perusahaan
8 Karyawan memanfaatkan pengetahuan 4,05 Baik
pekerjaan yang diberikan perusahaan
secara efektif dan strategis
9 Pengetahuan pekerjaan yang 2,66 Kurang Baik
karyawan miliki akan hilang ketika
karyawan meninggalkan perusahaan
10 Perusahaan melakukan pelatihan 3,86 Baik
kepada karyawan secara berkala
113

11 Organisasi memperbaruhi sumber 3,78 Baik


pengetahuan pekerjaan dengan baik
Prediksi Rata-Rata Skor 3,83 Baik

Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.16 di atas, nilai prediksi skor rata-rata

sebesar 3,83 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,83 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Sebagian responden menggambarkan bahwa manajemen pengetahuan

(X1) pada PT. Segara Permai “baik”.

b. Employee Engagement (X2)

Employee engagement (X2) merupakan bentuk dari keadaan

fikiran positif dan komitmen untuk dapat memberikan kontribusinya

secara positif dalam menjalankan aktivitas-aktivitas pekerjaannya.

Tabel IV.17 Karyawan sangat antusias dengan pekerjaan yang


dilakukan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 15 5 75 23,1


Setuju 37 4 148 56,9
3,94
Kurang Setuju 9 3 27 13,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1
114

Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 256 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.17 sebanyak 15 responden (23,1%)

menyatakan sangat setuju, 37 responden (56,9%) menyatakan setuju,

9 responden (13,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,94 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,94 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.18 Karyawan sangat bersemangat ketika sedang


Bekerja

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 14 5 70 21,5


Setuju 39 4 156 60
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 3,91

Sangat Tidak
3 1 3 4,6
Setuju
115

Total 65 254 100


Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.18 sebanyak 14 responden (21,5%)

menyatakan sangat setuju, 39 responden (60%) menyatakan setuju, 7

responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 3 responden (4,6%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,91 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,91 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.19 Karyawan tidak mudah menyerah ketika ada


kesulitan dalam bekerja

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 16 5 80 24,6


Setuju 39 4 156 60
Kurang Setuju 8 3 24 12,3
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,06
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 264 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020
116

Berdasarkan tabel IV.19 sebanyak 16 responden (24,6%)

menyatakan sangat setuju, 39 responden (60%) menyatakan setuju, 8

responden (12,3%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,06 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,06 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.20 Karyawan bangga dengan pekerjaan yang


dilakukan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 21 5 105 32,3


Setuju 34 4 136 52,3
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,11
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 267 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.20 sebanyak 21 responden (32,3%)

menyatakan sangat setuju, 34 responden (52,3%) menyatakan setuju,

7 responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)


117

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,11 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,11 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.21 Karyawan sangat fokus ketika sedang bekerja

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 19 5 95 29,2


Setuju 35 4 140 53,8
Kurang Setuju 9 3 27 13,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,09
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 266 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.21 sebanyak 19 responden (29,2%)

menyatakan sangat setuju, 35 responden (53,8%) menyatakan setuju,

9 responden (13,8%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden

(3,1%) menyatakan tidak setuju.


118

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,09 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,09 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.22 Karyawan merasa senang ketika bekerja dalam


waktu yang lama

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 7 5 35 10,8


Setuju 17 4 68 26,2
Kurang Setuju 32 3 96 49,2
Tidak Setuju 7 2 14 10,8 3,31
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 215 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.22 sebanyak 7 responden (10,8%)

menyatakan sangat setuju, 17 responden (26,2%) menyatakan setuju,

32 responden (49,2%) menyatakan kurang setuju, 7 responden (10,8%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,31 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka


119

skor 3,31 berada pada rentang 2,60 - 3,39 dengan kategori “kurang

baik”.

Tabel IV.23 Karyawan merasa puas dengan hasil kerjanya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 18 5 90 27,7


Setuju 36 4 144 55,4
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,02
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 261 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.23 sebanyak 18 responden (27,7%)

menyatakan sangat setuju, 36 responden (55,4%) menyatakan setuju,

7 responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,02 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,02 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
120

Tabel IV.24 Karyawan bahagia ketika sedang berada di tempat


kerja

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 12 5 60 18,5


Setuju 37 4 148 56,9
Kurang Setuju 12 3 36 18,5
Tidak Setuju 3 2 6 4,6 3,86
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 251 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.24 sebanyak 12 responden (18,5%)

menyatakan sangat setuju, 37 responden (56,9%) menyatakan setuju,

12 responden (18,5%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (4,6%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,86 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,86 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
121

Tabel IV.25 Pekerjaan yang karyawan lakukan sangat


bermakna

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 18 5 90 27,7


Setuju 36 4 144 55,4
Kurang Setuju 9 3 27 13,8
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,06
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 264 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.25 sebanyak 18 responden (27,7%)

menyatakan sangat setuju, 36 responden (55,4%) menyatakan setuju,

9 responden (13,8%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,06 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,06 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
122

Tabel IV.26 Karyawan sangat bersemangat untuk pergi kerja


setiap harinya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 11 5 55 16,9


Setuju 42 4 168 64,6
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 3,86
Sangat Tidak
3 1 3 4,6
Setuju
Total 65 251 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.26 sebanyak 11 responden (16,9%)

menyatakan sangat setuju, 42 responden (64,6%) menyatakan setuju,

7 responden (10,8%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 3 responden (4,6%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,86 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,86 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
123

Tabel IV.27 Karyawan menikmati pekerjaan yang dilakukannya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 14 5 70 21,5


Setuju 41 4 164 63,1
Kurang Setuju 4 3 12 6,2
Tidak Setuju 3 2 6 4,6 3,92
Sangat Tidak
3 1 3 4,6
Setuju
Total 65 255 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.27 sebanyak 14 responden (21,5%)

menyatakan sangat setuju, 41 responden (63,1%) menyatakan setuju,

4 responden (6,2%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (4,6%)

menyatakan tidak setuju dan 3 responden (4,6%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,92 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,92 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
124

Tabel IV.28 Karyawan memiliki komitmen tinggi terhadap


pekerjaannya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 22 5 110 33,8


Setuju 34 4 136 52,3
Kurang Setuju 6 3 18 9,2
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,14
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 269 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.28 sebanyak 22 responden (33,8%)

menyatakan sangat setuju, 34 responden (52,3%) menyatakan setuju,

6 responden (9,2%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,14 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,14 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
125

Tabel IV.29 Rekapitulasi skor variabel employee engagement


(X2)
No Pernyataan Rata-Rata Kategori
1 Karyawan sangat antusias dengan 3,94 Baik
pekerjaan yang dilakukan
2 Karyawan sangat bersemangat 3,91 Baik
ketika sedang bekerja
3 Karyawan tidak mudah menyerah 4,06 Baik
ketika ada kesulitan dalam bekerja
4 Karyawan bangga dengan 4,11 Baik
pekerjaan yang dilakukan
5 Karyawan sangat fokus ketika 4,09 Baik
sedang bekerja
6 Karyawan merasa senang ketika 3,31 Kurang Baik
bekerja dalam waktu yang lama
7 Karyawan merasa puas dengan 4,02 Baik
hasil kerjanya
8 Karyawan bahagia ketika sedang 3,86 Baik
berada di tempat kerja
9 Pekerjaan yang karyawan lakukan 4,06 Baik
sangat bermakna
10 Karyawan sangat bersemangat 3,86 Baik
untuk pergi kerja setiap harinya
11 Karyawan menikmati pekerjaan 3,92 Baik
yang dilakukannya
12 Karyawan memiliki komitmen tinggi 4,14 Baik
terhadap pekerjaannya
Prediksi Rata-Rata Skor 3,94 Baik

Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020


126

Berdasarkan tabel IV.29 di atas, nilai prediksi skor rata-rata

sebesar 3,94 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,94 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Sebagian responden menggambarkan bahwa employee engagement

(X2) pada PT. Segara Permai “baik”.

c. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan (Y) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel IV.30 Karyawan bekerja sesuai Standar Operasional


Prosedur (SOP) yang ada diperusahaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 26 5 130 40


Setuju 27 4 108 41,5
Kurang Setuju 9 3 27 13,8
Tidak Setuju 1 2 2 1,5
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju 4,14
Total 65 269 100

Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020


127

Berdasarkan tabel IV.30 sebanyak 26 responden (40%)

menyatakan sangat setuju, 27 responden (41,5%) menyatakan setuju,

9 responden (13,8%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,14 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,14 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.31 Karyawan menggunakan peralatan kerja sesuai


standar yang berlaku

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 26 5 130 40


Setuju 31 4 124 47,7
Kurang Setuju 6 3 18 9,2
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,25
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 276 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.31 sebanyak 26 responden (40%)

menyatakan sangat setuju, 31 responden (47,7%) menyatakan setuju,


128

6 responden (9,2%) menyatakan kurang setuju dan 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,25 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,25 berada pada rentang 4,20 - 5,00 dengan kategori “sangat

baik”.

Tabel IV.32 Karyawan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 17 5 85 26,2


Setuju 37 4 148 56,9
Kurang Setuju 8 3 24 12,3
Tidak Setuju 2 2 4 3,1 4,03
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 262 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.32 sebanyak 17 responden (26,2%)

menyatakan sangat setuju, 37 responden (56,9%) menyatakan setuju,

8 responden (12,3%) menyatakan kurang setuju, 2 responden (3,1%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju.
129

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,03 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,03 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Tabel IV.33 Karyawan tidak menunda pekerjaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 14 5 70 21,5


Setuju 36 4 144 55,4
Kurang Setuju 8 3 24 12,3
Tidak Setuju 5 2 10 7,7 3,85
Sangat Tidak
2 1 2 3,1
Setuju
Total 65 250 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.33 sebanyak 14 responden (21,5%)

menyatakan sangat setuju, 36 responden (55,4%) menyatakan setuju,

8 responden (12,3%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (7,7%)

menyatakan tidak setuju dan 2 responden (3,1%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,85 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,85 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
130

Tabel IV.34 Karyawan bekerja tanpa menunggu perintah

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 8 5 40 12,3


Setuju 30 4 120 46,2
Kurang Setuju 17 3 51 26,2
Tidak Setuju 6 2 12 9,2 3,49
Sangat Tidak
4 1 4 6,2
Setuju
Total 65 227 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.34 sebanyak 8 responden (12,3%)

menyatakan sangat setuju, 30 responden (46,2%) menyatakan setuju,

17 responden (26,2%) menyatakan kurang setuju, 6 responden (9,2%)

menyatakan tidak setuju dan 4 responden (6,2%) menyatakan sangat

tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 3,49 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 3,49 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
131

Tabel IV.35 Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaannya

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 21 5 105 32,3


Setuju 37 4 148 56,9
Kurang Setuju 6 3 18 9,2
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,20
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 273 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.35 sebanyak 21 responden (32,3%)

menyatakan sangat setuju, 37 responden (56,9%) menyatakan setuju,

6 responden (9,2%) menyatakan kurang setuju dan 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,20 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,20 berada pada rentang 4,20 - 5,00 dengan kategori “sangat

baik”.
132

Tabel IV.36 Karyawan mengutamakan tugas prioritas

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 21 5 105 32,3


Setuju 36 4 144 55,4
Kurang Setuju 7 3 21 10,8
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,18
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 272 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.36 sebanyak 21 responden (32,3%)

menyatakan sangat setuju, 36 responden (55,4%) menyatakan setuju,

7 responden (10,8%) menyatakan kurang setuju dan 1 responden

(1,5%) menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,18 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,18 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
133

Tabel IV.37 Karyawan menguasai alat kerja dengan baik


yang ada di perusahaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 21 5 105 32,3


Setuju 38 4 152 58,5
Kurang Setuju 2 3 6 3,1
Tidak Setuju 3 2 6 4,6 4,15
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 270 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.37 sebanyak 21 responden (32,3%)

menyatakan sangat setuju, 38 responden (58,5%) menyatakan setuju,

2 responden (3,1%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (4,6%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju..

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,15 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,15 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
134

Tabel IV.38 Karyawan mampu memberikan dan menerima


saran dan pendapat dalam bekerja

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 22 5 110 33,8


Setuju 36 4 144 55,4
Kurang Setuju 5 3 15 7,7
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,18
Sangat Tidak
1 1 1 1,5
Setuju
Total 65 272 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.38 sebanyak 22 responden (33,8%)

menyatakan sangat setuju, 36 responden (55,4%) menyatakan setuju,

5 responden (7,7%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju dan 1 responden (1,5%) menyatakan sangat

tidak setuju..

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,18 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,18 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
135

Tabel IV.39 Karyawan mampu memberikan informasi


dengan baik kepada para anggota di
perusahaan

Frekuensi Bobot
Kategori FX Persent M = ∑ f(x)
(F) (X) n

Sangat Setuju 16 5 80 24,6


Setuju 42 4 168 64,6
Kurang Setuju 6 3 18 9,2
Tidak Setuju 1 2 2 1,5 4,12
Sangat Tidak
0 1 0 0
Setuju
Total 65 268 100
Sumber kuisioner penelitian data diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.39 sebanyak 16 responden (24,6%)

menyatakan sangat setuju, 42 responden (64,6%) menyatakan setuju,

6 responden (9,2%) menyatakan kurang setuju dan 1 responden (1,5%)

menyatakan tidak setuju.

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor rata-rata

sebesar 4,12 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,12 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.
136

Tabel IV.40 Rekapitulasi skor variabel kinerja karyawan (Y)

No Pernyataan Rata-Rata Kategori


1 Karyawan bekerja sesuai Standar 4,14 Baik
Operasional Prosedur (SOP) yang
ada diperusahaan
2 Karyawan menggunakan peralatan 4,25 Sangat Baik
kerja sesuai standar yang berlaku
3 Karyawan menyelesaikan 4,03 Baik
pekerjaan tepat waktu
4 Karyawan tidak menunda 3,85 Baik
pekerjaan
5 Karyawan bekerja tanpa 3,49 Baik
menunggu perintah
6 Karyawan bertanggung jawab atas 4,20 Sangat Baik
pekerjaannya
7 Karyawan mengutamakan tugas 4,18 Baik
prioritas
8 Karyawan menguasai alat kerja 4,15 Baik
dengan baik yang ada di
perusahaan
9 Karyawan mampu memberikan 4,18 Baik
dan menerima saran dan pendapat
dalam bekerja
10 Karyawan mampu memberikan 4,12 Baik
informasi dengan baik kepada para
anggota di perusahaan
Prediksi Rata-Rata Skor 4,06 Baik

Sumber penelitian data diolah, 2020


137

Berdasarkan tabel IV.40 di atas, nilai prediksi skor rata-rata

sebesar 4,06 dan bila dikonsultasikan dengan kriteria kategori, maka

skor 4,06 berada pada rentang 3,40 - 4,19 dengan kategori “baik”.

Sebagian responden menggambarkan bahwa kinerja karyawan (Y)

pada PT. Segara Permai “baik”.

3. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesalahan suatu instrument. Instrument valid apabila

mampu mengukur apa yang digunakan atau dapat mengungkapkan

data dan variable penelitian secara tepat.

Untuk menguji instrument yaitu uji validitas dan reliabilitas

instrument, penulis menggunakan analisis dengan SPSS 24. Berikut

hasil pengujian validitas.

Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikasi dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of

freedom (df) = n-2 dalam hal ini n adalah jumlah sample. Pada kasus ini

besarnya df dapat dihitung 65-2 atau df = 63 dengan alpha 0,05 didapat

r tabel 0,2441 ; Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen tersebut valid,

tetapi sebaliknya apabila r hitung ≤ r tabel maka instrumen tersebut

tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian.


138

Tabel IV.41 Hasil Uji Validitas

Corrected Item
Item
Variabel Pernyataan Total r tabel Ket.
Pernyataan
Correlation
X1.1 0,588 0.244 Valid
X1.2 0,607 0.244 Valid
X1.3 0,733 0.244 Valid
Manajemen X1.4 0,628 0.244 Valid
X1.5 0,694 0.244 Valid
Pengetahuan X1.6 0,712 0.244 Valid
X1.7 0,592 0.244 Valid
(X1) X1.8 0,784 0.244 Valid
Tidak
X1.9 0,104 0.244
Valid
X1.10 0,728 0.244 Valid
X1.11 0,730 0.244 Valid
X2.1 0,831 0.244 Valid
X2.2 0,832 0.244 Valid
X2.3 0,704 0.244 Valid
Employee X2.4 0,847 0.244 Valid
X2.5 0,741 0.244 Valid
Engagemen X2.6 0,578 0.244 Valid
X2.7 0,799 0.244 Valid
t (X2) X2.8 0,880 0.244 Valid
X2.9 0,716 0.244 Valid
X2.10 0,853 0.244 Valid
X2.11 0,910 0.244 Valid
X2.12 0,777 0.244 Valid
Y.1 0,799 0.244 Valid
Y.2 0,738 0.244 Valid
Y.3 0,765 0.244 Valid
Kinerja Y.4 0,808 0.244 Valid
Y.5 0,597 0.244 Valid
Karyawan (Y) Y.6 0,772 0.244 Valid
Y.7 0,715 0.244 Valid
Y.8 0,752 0.244 Valid
Y.9 0,803 0.244 Valid
Y.10 0,815 0.244 Valid
Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020
139

Berdasarkan tabel IV.41 analisis data SPSS dari data primer

pada Variabel manajemen pengetahuan (X1), employee engagement

(X2) dan kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai correlation yang

menunjukkan bahwa nilai rHitung ≥ rTabel, dimana total dari rHitung

pada hasil uji validitas lebih besar daripada rTabel yaitu diatas 0.244.

Maka dapat disimpulkan bahwa data responden yang diperoleh adalah

nilai korelasi untuk pernyataan X1.9 ≤ 0,244 yaitu 0,104 pernyataan

tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak

valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada

item-item lainnya ≥ dari 0,244 dan dapat disimpulkan bahwa butir

data/instrumen tersebut valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk memastikan apakah kuesioner

penelitian yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variable

penelitian reliable atau tidak. Reliabilitas diukur dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α), dengan batasan suatu variabel dikatakan reliable

jika nilai Cronbach Alpha (α) ≥ 0,60.


140

Tabel IV.42 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Alpha Ket.
Alpha
Manajemen
0,60 0,878 Reliabel
Pengetahuan (X1)
Employee
0,60 0,945 Reliabel
Engagement (X2)
Kinerja Karyawan (Y) 0,60 0,910 Reliabel
Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.42 tersebut dapat dilihat bahwa semua

variabel yaitu manajemen pengetahuan (X1), employee engagement

(X2) dan kinerja karyawan (Y) memiliki hasil perhitungan Cronbach

Alpha (α) ≥ 0,60. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua

variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliable.

4. Uji Asumsi
Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas

merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian

kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.


141

Untuk mengujinya dapat dilakukan dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal, dimana data dikatakan normal jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal,

dengan didukung hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov yang

hasilnya > 0,05.

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Gambar IV.2

Hasil Uji Normalitas Probability Plot


142

Tabel IV.43 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan gambar IV.2 grafik normal P-P Plot menunjukan

bahwa sebaran residual data mengikuti garis lurus , yang berarti

sebaran residual berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil

dari uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov yang mendukung hasil dari

normal P-P Plot maka hasil dari uji pada tabel IV.43 menunjukan

Asymp. Sig sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian, residual data

berdistribusi normal.
143

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak secara

signifikan. Dalam penelitian ini pengujian menggunakan Test For

Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.

Jika nilai Sig. Linearity > 0,05, maka berkesimpulan bahwa

terdapat hubungan linear antara variabel independan dengan depeden.

Sedangkan, jika nilai Sig. Linearity < 0,05, maka berkesimpulan bahwa

tidak terdapat hubungan linear antara variabel independen dengan

dependen.

Tabel IV.44 Hasil Uji Linearitas

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.44 hasil analisis menunjukan bahwa

pada tabel ANOVA Tabel nilai Sig. pada deviation from linearity

sebesar 0,151, maka diperoleh kesimpulan bahwa nilai signifikan > 0,05

(0,151 > 0,05), dengan demikian dapat diasumsikan bahwa antar


144

variabel independen dengan dependen mempunya hubungan yang

linear.

c. Uji Multikolinearitas

Pengujian uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel yang dioperasikan mempunyai lebih dari satu

hubungan linear. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance jika

nilai Tolerance lebih besar dari > 0,10 maka dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas atau jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang

dari < 10,00, maka dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas..

Tabel IV.45 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.45 maka dapat dilihat bahwa nilai

Tolerance sebesar 0,420 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,378 < 10.00,
145

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel independen

tidak terdapat gejala multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel yang dioperasikan sudah mempunyai varians

yang sama (homogen) atau sebaliknya (heterogen). Untuk mendeteksi

ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan grafik scatterplot

dengan didukung dari hasil uji glejser, yang hasilnya dinyatakan tidak

adanya heteroskedastistas apabila nilai sig. > 0,05. Ciri-ciri tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas scatterplot, yaitu :

1. Jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar

angka 0

2. titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja

3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali

4. penyebaran titik-titik data tidak berpola


146

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Gambar IV.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Tabel IV.46 Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020


147

Berdasarkan gambar IV.3 grafik scatterplot menunjukkan

bahwa terdapat pola yang jelas serta titik-titik data menyebar diatas dan

dibawah atau sekitar angka 0 dan dengan didukung tabel IV.46 hasil uji

glejser dengan nilai manajemen pengetahuan (X1) sebesar 0,192 >

0,05 dan nilai employee engagement (X2) sebesar 0,442 > 0,05, bahwa

hasil tersebut dengan jelas menunjukan tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa :

1) Ho = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel manajemen pengetahuan terhadap kinerja

karyawan secara parsial.

2) Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel manajemen pengetahuan terhadap

kinerja karyawan secara parsial.

Dasar pengambilan keputusan Uji T, yaitu :

1) Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > t tabel maka terdapat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen


148

2) Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < t tabel maka tidak

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

t tabel : t (α/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 65-2-1) + (0,025 ; 62) = 1,998

Tabel IV.47 Hasil Uji T (Parsial) Manajemen Pengetahuan

(X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.113 2.414 2.118 .038

Manajemen_ .508 .091 .507 5.560 .000


Pengetahuan

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.47 diketahui nilai thitung 5,560 > Ttabel 1,998

dan nilai sig 0.000 < 0,05, maka bisa disimpulkan bahwa secara

parsial nilai variabel manajemen pengetahuan (X1) berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan (Y). dengan demikian Ho di tolak dan

Ha diterima atau hipotesis pertama (H1) di terima.


149

Dasar pengambilan keputusan analisis korelasi (R), yaitu :

1) Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat hubungan yang

berkolerasi antara variabel independen terhadap variabel

dependen

2) Jika nilai sig > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang

berkolerasi antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel IV.48 Hasil Analisis Kofisien Korelasi (R) (Parsial)

Manajemen Pengetahuan (X1) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.48 nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang berkolerasi antara variabel

manajemen pengetahuan (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)

dan nilai koefisien korelasi manajemen pengetahuan (X1) sebesar


150

0,839 berdasarkan pedoman nilai interprestasi korelasi nilai berada

0,80 – 1,000 yang berarti tingkat hubungan manajemen pengetahuan

(X1) terhadap kinerja karyawan (Y) termasuk pada tingkat hubungan

yang sangat kuat.

Tabel IV.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Manajemen

Pengetahuan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.49 , diketahui nilai R Square (koefisien

determinasi) sebesar 0,703 yang artinya bahwa pengaruh variabel

manajemen pengetahuan (X1) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)

sebesar 0,703 x 100% = 70,3%, sedangkan sisanya sebesar 29,7%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa :

1) Ho = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel employee engagement terhadap kinerja

karyawan secara parsial.


151

2) Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel employee engagement terhadap kinerja

karyawan secara parsial.

Dasar pengambilan keputusan Uji T, yaitu :

1) Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > t tabel maka terdapat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

2) Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < t tabel maka tidak

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

t tabel : t (α/2 ; n-k-1) = (0,05/2 ; 65-2-1) + (0,025 ; 62) = 1,998

Tabel IV.50 Hasil Uji T (Parsial) Employee Engagement

(X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.113 2.414 2.118 .038


Employee_ .327 .068 .435 4.774 .000
Engagemen
t

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.50 diketahui nilai thitung 4,774 > ttabel

1,998 dan nilai sig 0.000 < 0,05, maka bisa disimpulkan bahwa
152

secara parsial nilai variabel employee engagement (X2) berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan (Y). dengan demikian Ho di tolak

dan Ha diterima atau hipotesis kedua (H2) di terima.

Dasar pengambilan keputusan analisis korelasi (R), yaitu :

1) Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat hubungan yang berkolerasi

antara variabel independen terhadap variabel dependen

2) Jika nilai sig > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang

berkolerasi antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel IV.51 Hasil Analisis Kofisien Korelasi (R) (Parsial)

Employee Engagement (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.51 nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang berkolerasi antara variabel

employee engagement (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)


153

dan nilai koefisien korelasi employee engagement (X2) sebesar 0,822

berdasarkan pedoman nilai interprestasi korelasi nilai berada 0,80 –

1,000 yang berarti tingkat hubungan employee engagement (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y) termasuk pada tingkat hubungan yang

sangat kuat.

Tabel IV.52 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Employee

Engagement (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.52 , diketahui nilai R Square (koefisien

determinasi) sebesar 0,675 yang artinya bahwa pengaruh variabel

employee engagement (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)

sebesar 0,675 x 100% = 67,5%. sedangkan sisanya sebesar 32,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan secara simultan manajemen pengetahuan (X1) dan

employee engagement (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.


154

Segara Permai. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan analisis

regresi berganda yang diperoleh dengan bantuan program software

SPSS 24 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.53 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Manajemen

Pengetahuan (X1) dan Employee Engagement (X2)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.53 menunjukan bahwa nilai constant

sebesar 5,113, nilai koefisien regresi manajemen pengetahuan

sebesar 0,508 berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan

nilai koefisien employee engagement sebesar 0,327 berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan. Yang disusun dalam persamaan

regresi berganda sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2

Y = 5,113 + 0,508X1 + 0,327X2

Persamaan regresi di atas mempunyai pengertian sebagai berikut :


155

1. Nilai α sebesar 5,113 merupakan konstanta atau keadaan

saat variabel kinerja karyawan (Y) belum dipengaruhi oleh

variabel lainnya yaitu variabel manajemen pengetahuan (X1)

dan employee engagement (X2). Jika variabel independen

tidak ada maka nilai variabel kinerja karyawan tidak

mengalami perubahan.

2. b1 (Nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,508, dan koefisien

regresi yang bernilai positif menjelaskan bahwa apabila

manajemen pengetahuan (X1) mengalami peningkatan

(membaik) satu satuan maka kinerja karyawan (Y) responden

akan mengalami peningkatan sebesar 0,508 dengan syarat

variabel lain konstan.

3. b2 (Nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,327, dan koefisien

regresi yang bernilai positif menjelaskan bahwa apabila

employee engagement (X2) mengalami peningkatan

(membaik) satu satuan maka kinerja karyawan (Y) responden

akan mengalami peningkatan sebesar 0,327 dengan syarat

variabel lain konstan.


156

Tabel IV.54 Hasil Uji T (Simultan) Manajemen Pengetahuan

(X1) dan Employee Engagement (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.54 nilai signifikan pengujian statistik di

peroleh manajemen pengetahuan (X1) nilai thitung sebesar 5.560

karena thitung > ttabel (5.560 > 1,998) dan nilai sig. (0,000 < 0,05) maka

dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai variabel manajemen

pengetahuan (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y) dan pengujian statistik employee engagement (X2) nilai thitung

sebesar 4,774 karena thitung > ttabel (4,774 > 1,998) dan nilai sig. (0,000

< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai employee

engagement (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y) pada PT. Segara Permai.


157

Dasar pengambilan keputusan uji F :

1. Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen

2. Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

F tabel = F (k ; n-k-1) = F (2 ; 62) =


3,15

Tabel IV.55 Hasil Uji F Manajemen Pengetahuan (X1) dan

Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.55 Fhitung 111,919 > Ftabel 3,15 dan nilai

sig 0.000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) secara bersama-

sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.


158

Tabel IV.56 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Manajemen

Pengetahuan (X1) dan Employee Engagement (X2)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Sumber data : output SPSS yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel IV.56 , diketahui nilai R Square (koefisien

determinasi) sebesar 0,783 yang artinya variabel manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) mempengaruhi

secara simultan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,783 x 100% =

78,3%. sedangkan sisanya sebesar 21,7% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (X1) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukan

bahwa variabel manajemen pengetahuan (X1) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Segara

Permai Jakarta dan berpengaruh positif. Berdasarkan hasil

analisis regresi pengaruh manajemen pengetahuan (X1) terhadap


159

kinerja karyawan (Y) sebesar 0,508 yang berarti setiap

peningkatan +1 dari manajemen pengetahuan (X1) akan

meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,508. Dalam hal ini

berarti bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah faktor pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki

oleh karyawan dapat mempengaruhi kemampuan yang dimiliki,

saat pengetahuan meningkat maka kemampuan seorang individu

dapat meningkat pula sehingga kinerja yang dimiliki akan ikut

terpengaruh. Manajemen pengetahuan adalah sеrangkaian

pеlaksanaan dalam pеnciptaan, pеnangkapan, pеntransfеran, dan

pеngaksеsan pеngеtahuan dari informasi yang tеpat kеtika

dibutuhkan untuk mеmbuat kеputusan yang lеbih baik, bеrtindak

dеngan tеpat, sеrta mеmbеrikan hasil dalam rangka mеndukung

stratеgi bisnis. Karеna saat ini kеmampuan dalam mеngеlola

pеngеtahuan tеlah mеnjadi faktor yang pеnting dalam mеndorong

suatu bisnis yang kompеtitif. Hasil penelitian ini berbeda dengan

penelitian sebelumnya yaitu hasil dari peneliti Ridha Choirun

Nisa, Endang Siti Astuti dan Arik Prasetya (2016). Hasil

penelitiannya menunjukan manajemen pengetahuan berpengaruh

tidak signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan karena

disebabkan beberapa faktor, antara lain manajemen pengetahuan

memiliki beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.


160

2. Pengaruh Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis regresi menunjukan

bahwa variabel employee engagement (X2) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Segara

Permai Jakarta dan berpengaruh positif. Berdasarkan hasil

analisis regresi pengaruh employee engagement (X2) terhadap

kinerja karyawan (Y) sebesar 0,327 yang berarti setiap

peningkatan +1 dari employee engagement (X2) akan

meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,327. Di dalam latar

belakang masalah muncul permasalahan yang ada dalam

perusahaan yaitu adanya sumber daya manusia yang terlihat

kurang bersemangat dan antusias ketika melakukan pekerjaannya

sehingga berdampak terhadap siklus pekerjaan. Namun, setelah

dilakukan penelitian hasil analisis secara kuantitatif menunjukan

bahwa hasil dari employee engagement diperusahaan adalah

positif, sehingga permasalahan perusahaan tersebut dapat

diartikan menjadi dua hal, yaitu hanya sekedar pengalaman

narasumber berbasis klaim atau permasalahan tersebut memang

benar adanya, namun tidak bisa dijawab dengan penelitian

kualitatif. Hasil ini serupa dengan penelitian Muhammad Agus

Hali Jurnal (2019) dengan hasil analisis penelitiannya menunjukan

bahwa employee engagement berpengaruh positif dan signifikan


161

terhadap kinerja karyawan, sehingga dapat dipahami bahwa hasil

penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu.

3. Pengaruh Manajemen Pengetahuan (X1) dan

Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) terhadap

kinerja karyawan (Y). Hasil statisik nilai F sebesar 111,919 untuk

probabilita 0,05 (5%) diperoleh Ftabel sebesar 3,15 dan nilai

signifikan 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa f hitung > ftabel

(111,919 > 3,15), sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) secara

bersama sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y). Kesimpulan yang dapat diambil adalah manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) secara

simultan berpengaruh positif. Hasil R Square (koefisien

determinasi) sebesar 0,783 yang artinya variabel manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) mempengaruhi

secara simultan variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 0,783 x

100% = 78,3%. sedangkan sisanya sebesar 21,7% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. . Dalam

hal ini berarti faktor manajemen pengetahuan yang dilakukan

secara bersama-sama dengan employee engagement dapat


162

menghasilkan kinerja karyawan yang maksimal, karena bila

karyawan yang menguasai pengetahuan dengan baik dan

memiliki sikap antusias dalam bekerja maka karyawan tersebut

dapat mengerjakan pekerjaannya dengan hasil yang diharapkan

perusahaan dan membuat karyawan tersebut merasa tidak

terbebani dalam mengerjakan pekerjaannya. Dan hasil ini

menunjukan bahwa model penelitian ini yaitu manajemen

pengetahuan dan employee engagement dapat dijadikan model

untuk memprediksi kinerja karyawan khususnya kinerja karyawan

di PT. Segara Permai Jakarta dimana pihak manajemen atau

pimpinan di PT. Segara Permai Jakarta bisa meningkatkan kinerja

kerja para karyawan di perusahaannya dengan meningkatkan

manajemen pengetahuan dan employee engagement dari para

karyawannya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh manajemen pengetahuan (X1)

dan employee engagement (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara manajemen

pengetahuan (X1) dan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,703 atau

70,3%.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara employee

engagement (X2) dan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,675 atau

67,5%.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara manajemen

pengetahuan (X1) dan employee engagement (X2) secara

simultan terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,783 atau

78,3%. sedangkan sisanya sebesar 21,7% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan tersebut, maka ada beberapa saran yang dapat

peneliti berikan, yaitu :

163
164

1. Perusahaan dapat melakukan berbagi pengetahuan kepada

karyawan baik secara internal yaitu melalui sharing pengetahuan

antar karyawan. Maupun secara external yaitu melalui lembaga

training tertentu.

2. Perlunya di buat sistem pengangkatan dari karyawan kontrak

menjadi karyawan tetap. Dengan mengacu kepada penilaian

kinerja karyawan, sehingga dapat menjadi motivasi setiap

karyawan dalam bekerja secara maksimal.

3. Untuk karyawan yang sudah tetap, dapat diberikan pelatihan

secara external maupun sertifikasi profesi, sehingga timbul

keterikatan jangka panjang antara karyawan dengan perusahaan

sehingga karyawan semakin profesional dalam bidangnya.


DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Abdullah, M. (2018). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.


Yogyakarta:Aswaja Pressindo.

Dalkir, K. (2011). Knowledge Management in Theory and Practice.


Elsevier Butterworth-Heinemann USA: Burlington, United
State of America.

Elbadiansyah. (2019). Manajemen Sumber Saya Manusia. Purwokerto:


CV. IRDH.

Ferizal, I. (2016). Journey To Be Employer of Choice Rahasia Manajemen


SDM untuk Membangun Perusahaan Pilihan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Geisker, E., & Wickramasinghe, N. (2015). Principles of Knowledge


Management Theory, Practice, and Cases. New York:
Routledge.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program


SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hendrawan, M. R. (2019). Manajemen Pengetahuan. Malang: UB Press.

Indarti, N., & Dyahjatmayanti, D. (2015). Manajemen Pengetahuan


Teori dan Praktik. Bulaksumur: Gadjah Mada Univercity
Press.
Kartono. (2017). Personality, Employee Engagement, Emotional
Intellegence, Job Burnout Pendekatan dalam Melihat
Turnover Itention. Sleman: Deepublish.

Kaswan. (2016). Peak Performance . Bandung: Alfabeta.

M.T, Bintoro., & Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karywan.


Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, Duwi, Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta,


Mediakom, 2013.

Rachman, T. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahman, M. (2017). Ilmu Administrasi. Makassar: CV. Sah Media.

Saihudin, H. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Ponorogo: Uwais


Inspirasi Indonesia.

Schiemann, W. A. (2011). Aligment Capabilty Engagement


Pendekatan Baru Talent Management untuk
Mendongkrak Kinerja Organisasi. Jakarta: PPM
Manajemen.

Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.


Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tama, I. P., & Hardiningtyas, D. (2017). Psikologi Industri dalam
Perspektif Sistem Industri. Malang: UB Press.

B. JURNAL

Alyoubi, B., Md. Rakibul Hoque, Ibraheem Alharbi, Adel Alyoubi, and
Najah Almazmomi. (2018). Impact of Knowledge
Management on Employee Work Performance: Evidence
from Saudi Arabia. The International Technology
Management Review, 7(1), 13-24.

Dajani, M. A. Z. (2015). The impact of employee engagement on job


performance and organisational commitment in the Egyptian
banking sector. Journal of Business and Management
Sciences, 3(5), 138-147

Dayanti, P. R., M. Iqbal,., dan Yudha Prakasa. (2020). Pengaruh


Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Individual Innovation Capability sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Malang Kawi).
Jurnal Administrasi Bisnis, 78(1), 199-208.

Fauzi, O. F., dan Jafar Sembiring. (2016). Pengaruh Employee


Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt Studio Cilaki
Empat Lima Bandung.Journal eProceedings of
Management, 3(3).
Hali, Agus. M. (2018). Pengaruh Employee Engagement terhadap Kinerja
Karyawan melalui Komitmen Organisasi (Studi pada Divisi
Produksi PT. Indo Putra Harapan Sukses Makmur). Jurnal
Ilmu Manajemen (JIM), 7(1).

Joushan, S. A., Muhammad Syamsun, dan Lindawati Kartika. (2015).


Pengaruh Budaya Organisasi dan Employee
Engagement terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN
(Persero) Area Bekasi. Jurnal Aplikasi Manajemen, 13(4),
697-703.

Kandou, Y. L., Victor P, K, Lengkong., &, Greis Sendow. (2016).


Pengaruh knowledge management, skill dan attitude
terhadap kinerja karyawan (studi pada PT. Bank Sulutgo
Kantor Pusat di Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi,
16(1).

Lewiuci, P. G., dan Ronny. H. Mustamu. (2016). Pengaruh employee


engagement terhadap kinerja karyawan pada perusahaan
keluarga produsen senapan angin. Agora, 4(2), 101-107.

Nisa, R. C., Endang Siti Astuti, dan Arik Prasetya. (2016). Pengaruh
Manajemen Talenta Dan Manajemen Pengetahuan
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi PAda Karyawan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur, Surabaya). Jurnal
Administrasi Bisnis, 39(2), 141-148.

Nur Falah, A. S dan Arik Prasetya. (2017). Pengaruh Knowledge


Management terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja
Perusahaan (Studi pada Karyawan PT Sеmеn Indonеsia
Pеrsеro Tbk). Jurnal Administrasi Bisnis, 50(4), 192-198.
Setyawati, E. D., dan Jafar Sembiring. (2016). Pengaruh Employee
Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Bank Jabar
Banten Cabang Soreang. Journal eProceedings of
Management, 3(1).

Wijayanti, D. P., dan Didi Sundiman. (2017). Pengaruh knowledge


management terhadap kinerja karyawan: Studi empiris pada
PT. SMS Kabupaten Kotawaringin Timur [The influence of
knowledge management toward employee performance: An
empirical study at PT. SMS Korawaringin Timur
district]. DeReMa (Development Research of
Management): Jurnal Manajemen, 12(1), 69-85.
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

170
171

Lampiran 2 : Surat Keterangan Selesai Penelitian


172

Lampiran 3 : Surat Tugas Dosen Pembimbing


173
174

Lampiran 4 : Kuisioner Penelitian


KUISIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat :

Perkenalkan saya mahasiswi Institut STIAMI Program Studi


Administrasi Bisnis yang sedang mengadakan penelitian tentang
“Pengaruh Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) dan
Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan PT. Segara
Permai Jakarta”. Kali ini, peneliti meminta kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk membantu penelitian ini dengan mengisi
kuisioner. Berikut kuisioner yang peneliti ajukan, mohon kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan tidak akan berpengaruh pada diri
Bapak/Ibu/Saudara/i karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediaannya peneliti ucapkan
terima kasih.

Hormat peneliti,

Anita
Amelia
CB11611207
8
175

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE
MANAGEMENT) dan EMPLOYEE ENGAGEMENT
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SEGARA PERMAI
JAKARTA

A. IDENTITAS RESPONDEN
Sebelum menjawab pernyataan dalam kuesioner ini, mohon Saudara
mengisi data berikut terlebih dahulu. (Jawaban yang saudara berikan akan
diperlakukan secara rahasia). :
a. No. Responden : (Diisi oleh peneliti)
b. Umur : 1. 19 s/d 25 tahun
2. 26 s/d 30 tahun
3. 31 s/d 35 tahun
4. 36 s/d 40 tahun
5. 41 s/d 50 tahun
6. > 50 tahun
c. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
d. Berapa lama saudara telah bekerja di PT. Segara Permai Jakarta?
1. Di bawah 1 Tahun
2. 1-5 tahun
3. 6-10 tahun
4. Di atas 10 tahun
e. Pendidikan Terakhir : 1. SMP
2. SMA/K
3. D III
4. S1
5. Lain-lain ............
176

B. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER


Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda
(√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban
saja yang dimungkinkan untuk setiap pernyataan. Pada masing-masing
pernyataan terdapat lima alternative jawaban yang mengacu pada teknik
skala Likert, yaitu:

 Sangat Setuju (SS) 5


 Setuju (S) 4
 Kurang Setuju (KS) 3
 Tidak Setuju (TS) 2
 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin


kerahasiaannya,oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan
sebenarnya dan seobjektif mungkin.
177

Variabel Manajemen Pengetahuan(Knowledge Management)(X1)


Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
a. Kaptur atau Penciptaan Pengetahuan
Pekerjaan karyawan sesuai latar
1.
belakang pendidikan karyawan
Pekerjaan karyawan sesuai dengan
2. pengalaman kerja karyawan
sebelumnya
Perusahaan memberikan pelatihan
3.
terhadap karyawan
b. Berbagi dan Transfer Pengetahuan
Karyawan mengetahui dimana
4. dokumen pekerjaan berada
(hardcopy/softcopy)
Dokumen pekerjaan sudah
5. terorganisir dan mudah diakses oleh
karyawan (hardcopy/softcopy)
Pengetahuan pekerjaan mudah di
6.
transfer ke pegawai lain
Adanya budaya berbagi informasi
7.
dan pengetahuan di perusahaan
c. Akusisi dan Aplikasi Pengetahuan
Karyawan memanfaatkan
pengetahuan pekerjaan yang
8.
diberikan perusahaan secara efektif
dan strategis
Pengetahuan pekerjaan yang
9. karyawan miliki akan hilang ketika
karyawan meninggalkan perusahaan
178

Perusahaan melakukan pelatihan


10.
kepada karyawan secara berkala
Organisasi memperbaruhi sumber
11.
pengetahuan pekerjaan dengan baik
Sumber : Nurul dan Dhiani (2015:22)

Variabel Employee Engagement (X2)


Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
a. Job Engagement (keterikatan terhadap pekerjaan)
Karyawan sangat antusias dengan
12.
pekerjaan yang dilakukan
Karyawan sangat bersemangat ketika
13.
sedang bekerja
Karyawan tidak mudah menyerah
14.
ketika ada kesulitan dalam bekerja
Karyawan bangga dengan pekerjaan
15.
yang dilakukan
Karyawan sangat fokus ketika
16.
sedang bekerja
Karyawan merasa senang ketika
17.
bekerja dalam waktu yang lama
Karyawan merasa puas dengan hasil
18.
kerjanya
b. Organizational Engagement (keterikatan terhadap
organisasi)
Karyawan bahagia ketika sedang
19.
berada di tempat kerja
179

Pekerjaan yang karyawan lakukan


20.
sangat bermakna
Karyawan sangat bersemangat untuk
21.
pergi kerja setiap harinya
Karyawan menikmati pekerjaan yang
22.
dilakukannya
Karyawan memiliki komitmen tinggi
23.
terhadap pekerjaannya
Sumber : Kartono (2017:27)

Variabel Kinerja Karyawan (Y)


Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
a. Kualitas Kerja (Quality of Work)
Karyawan bekerja sesuai Standar
24. Operasional Prosedur (SOP) yang
ada diperusahaan
Karyawan menggunakan peralatan
25.
kerja sesuai standar yang berlaku
b. Ketepatan waktu (Pomptness)
Karyawan menyelesaikan pekerjaan
26.
tepat waktu

27. Karyawan tidak menunda pekerjaan

c. Inisiatif (Initiative)
Karyawan bekerja tanpa menunggu
28.
perintah
Karyawan bertanggung jawab atas
29.
pekerjaannya
180

d. Kemampuan (Capability)
Karyawan mengutamakan tugas
30.
prioritas
Karyawan menguasai alat kerja
31.
dengan baik yang ada di perusahaan
e. Komunikasi (Communication)
Karyawan mampu memberikan dan
32. menerima saran dan pendapat dalam
bekerja
Karyawan mampu memberikan
33. informasi dengan baik kepada para
anggota di perusahaan
Sumber : Bintoro dan Daryanto (2017: 106)
181

Lampiran 5 : Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuisioner

Variabel Manajemen Pengetahuan (X1)

MANAJEMEN PENGETAHUAN (X1) TOTAL


NO
X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43
2 3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 37
3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4 43
4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 52
5 5 5 5 3 3 3 5 3 1 2 2 37
6 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 4 46
7 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 47
8 3 3 4 5 4 4 4 5 1 5 4 42
9 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 44
10 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 45
11 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 50
12 3 3 5 3 4 3 4 4 3 4 3 39
13 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 37
14 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 40
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
16 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 49
17 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 47
18 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 46
19 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 46
20 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 40
21 4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 44
22 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 49
23 3 4 5 4 4 4 4 4 1 5 5 43
24 3 3 4 5 5 3 4 3 5 3 2 40
25 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 35
26 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 46
27 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 53
28 3 3 4 3 3 4 5 4 2 3 3 37
29 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 41
30 5 5 5 5 5 5 4 5 1 5 4 49
31 3 1 4 3 1 3 5 3 2 1 1 27
32 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 50
33 4 5 4 3 3 4 4 4 2 4 4 41
34 1 2 3 4 5 4 5 4 1 4 3 36
35 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 44
182

Lanjutan frekuensi manajemen pengetahuan (X1)

36 4 4 1 4 4 1 4 2 3 4 4 35
37 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 4 45
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
39 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 3 42
40 4 4 5 5 5 4 4 5 1 4 4 45
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
42 5 3 4 5 5 5 5 5 1 4 5 47
43 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 39
44 1 2 2 5 5 4 2 3 4 3 2 33
45 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 3 47
46 4 3 4 5 4 5 4 4 2 4 4 43
47 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 3 47
48 4 3 4 5 5 4 4 4 2 4 4 43
49 3 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 43
50 5 5 3 2 1 2 4 3 3 2 3 33
51 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 31
52 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 5 48
53 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42
54 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 38
55 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 41
56 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
57 4 3 4 4 3 5 5 4 2 4 4 42
58 5 4 4 5 5 4 5 5 1 3 5 46
59 5 5 4 4 3 4 5 5 3 3 3 44
60 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 5 37
61 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 42
62 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 44
63 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 44
64 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 20
65 4 4 5 4 4 2 3 4 2 5 4 41
183

Variabel Employee Engagement (X2)

EMPLOYEE ENGAGEMENT (X2) TOTAL


NO
X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 48
2 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 52
3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 45
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
5 5 4 3 5 3 3 2 3 3 5 5 5 46
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 48
8 4 5 5 4 5 2 3 3 3 3 4 4 45
9 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 51
10 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 45
11 4 4 5 5 5 3 5 5 3 4 4 4 51
12 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 46
13 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 31
14 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 48
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
16 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 56
17 5 4 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 54
18 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 56
19 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
21 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 5 45
22 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 51
23 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 49
24 3 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 4 34
25 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 42
26 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 49
27 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 58
31 2 2 2 3 3 3 3 3 5 3 2 3 34
32 4 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 50
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
34 5 4 5 4 5 2 4 4 3 4 5 5 50
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49
184

Lanjutan frekuensi employee engagement (X2)

36 4 1 4 1 4 4 1 3 4 1 1 4 32
37 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 46
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
40 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 51
41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
42 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 58
43 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 48
44 1 1 3 2 4 1 3 1 3 1 1 2 23
45 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 50
46 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
47 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58
48 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
49 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 34
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 46
51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 47
52 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 56
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
54 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
55 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
56 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 50
57 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 54
58 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59
59 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 51
60 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 48
61 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 45
62 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 48
63 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 40
64 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 17
65 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 49
185

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

KINERJA KARYAWAN (Y) TOTAL


NO
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 39
2 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 42
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 42
6 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 41
7 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42
8 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
9 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36
10 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
12 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
13 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 28
14 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 40
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
17 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 44
18 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 44
19 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 42
20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
21 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 44
22 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 44
23 5 3 4 4 1 5 5 5 5 4 41
24 3 5 2 2 2 4 3 2 4 3 30
25 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 33
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 3 5 5 1 1 5 5 5 3 3 36
29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
30 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
31 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 31
32 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 47
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
186

Lanjutan frekuensi kinerja karyawan (Y)

36 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 28
37 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 42
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 44
40 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 45
41 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 32
45 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 44
46 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 41
47 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
49 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 41
50 1 2 2 2 3 4 5 4 3 3 29
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 47
53 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37
54 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 37
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
56 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
57 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
58 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 47
59 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 41
60 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 36
61 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
63 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
64 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 18
65 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 45
187

Lampiran 6 : Hasil Output SPSS

Hasil Uji Validitas

1. Hasil Uji Validitas Manajemen Pengetahuan (X1)


188

2. Hasil Uji Validitas Employee Engagement (X2)


189

3. Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)


190

Hasil Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Reliabilitas Manajemen Pengetahuan (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
AlphaN of Items
.87810

2. Hasil Uji Reliabilitas Employee Engagement (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
AlphaN of Items
.94512

3. Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y)


191

Hasil Uji Normalitas

1. Hasil Uji Normalitas Probability Plot

2. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Kolmogorov_Smirnov


192

Hasil Uji Linearitas

Hasil Uji Multikolinearitas


193

Hasil Uji Heteroskedastisitas

1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Glejser


194

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Uji T

1. Hasil Uji T (Parsial) Manajemen Pengetahuan (X1) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.113 2.414 2.118 .038
Manajemen_ .508 .091 .507 5.560 .000
Pengetahuan

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


195

2. Hasil Uji T (Parsial) Employee Engagement (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.113 2.414 2.118 .038


Employee_En .327 .068 .435 4.774 .000
gagement

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

3. Hasil Uji T (Simultan) Manajemen Pengetahuan (X1) dan

Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Hasil Uji F
196

Hasil Analisis Koefisien Korelasi (R)

1. Hasil Analisis Koefisien Korelasi (R) (Parsial)

Manajemen Pengetahuan (X1) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)

2. Hasil Analisis Koefisien Korelasi (R) (Parsial)

Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y)
197

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Manajemen Pengetahuan (X1)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Employee Engagement (X2)

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Manajemen Pengetahuan (X1)

dan Employee Engagement (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
Nama Lengkap : Anita Amelia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Agustus 1993
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat Rumah : Jalan Rajai No. 27 RT. 003 RW. 04 Ulujami,
Jakarta Selatan 12250
Telepon/HP 081294297170
Email : imanitamel@gmail.com

Riwayat Pendidikan :
1997-1999 : TK Wahyu Bakti III
1999-2005 : SD Negeri Rawa Badak Utara 05
2005-2008 : SMP Negeri 55 Jakarta
2008-2011 : SMK Negeri 12 Jakarta
2016-Sekarang : Institut STIAMI S1 Program Studi Ilmu Adm. Bisnis.

Pengalaman Kerja :
Juli 2011-Juni 2015 : Inventory di PT. Segara Permai
Juli 2015-Maret 2018 : Administrasi Teknisi di PT. Segara Permai

Pengalaman Prakerin (Praktek Kerja Industri) :


Januari-Februari 2010 : Walikota Administrasi Jakarta
Utara Maret 2010 : PT. Tangguh Samudera Jaya

Anda mungkin juga menyukai