Anda di halaman 1dari 4

Current Research in Education: Conference Series Journal

Vol. 1 No. 1 Tahun 2019


Paper 007

Deskripsi manajemen hubungan sekolah dan masyarakat di


SMAN 1 Cisarua Bandung

Cucun Sunaengsih*
*
cucunsunaengsih@upi.edu

Prodi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Sumedang

Abstrak: Hubungan sekolah dan masyarakat (Humas) merupakan bagian terpenting dari sebuah
organisasi sekolah. Humas berperan sebagai jembatan antara sekolah dan masyarakat
serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pada bidang komunikasi dan
kerjasama pihak sekolah dengan pihak luar sekolah. Akan tetapi pada kenyataannya,
peran Humas kerapkali dikesampingkan, selain itu manajemen Humas yang kurang
tepat menjadi salah satu penyebab fungsi humas menjadi tumpul. Berdasarkan hal
tersebut, untuk mengetahui peranan humas sekolah, peneliti melakukan penelitian
manajemen humas di SMAN 1 Cisarua Bandung dengan menggunakan metode
deskriptif dan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan humas berperan
penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah termasuk dalam pengembangan
sekolah. Humas menjadi fasilitator hubungan seluruh stakeholder dengan pihak sekolah.
Tanpa manajemen humas yang baik setiap tahapan dan proses humas tidak akan dapat
diwujudkan dengan baik, bisa jadi apabila terdapat sebuah sekolah yang tidak diketahui
keberadaanya oleh masyarakat luas, salah satu penyebabnya adalah manajemen humas
yang kurang baik.

1. Pendahuluan
Sekolah adalah salah satu organisasi pendidikan yang mempunyai suatu kekuatan untuk
membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang diharapkan (Indrioko, 2015).
Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa mencetak siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan
dapat memanfaatkan guru-guru yang berkualitas baik serta mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat sekitar sehingga mutu pendidikan menjadi terjamin dengan meningkatnya prestasi
siswa didik sesuai dengan yang diharapkan (Henderson et al., 2002).

Hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara lembaga pendidikan
dan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan
dan praktek pendidikan dan pada akhirnya bekerjasama untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di lembaga pendidikan (Paramita, 2013).

Hubungan antara sekolah dengan masyarakat yaitu dengan melibatkan orangtua, masyarakat
serta lembaga pendidikan untuk dapat saling memenuhi kebutuhan masing-masing (Kurnia and
Santoso, 2013). Lembaga pendidikan membutuhkan dukungan masyarakat baik berupa input
maupun hasilnya nanti pada outputnya yang menjadi bagian dari masyarakat (Isbianti, 2009).
Sedangkan masyarakat sangat membutuhkan pendidikan itu sendiri.

Sekolah merupakan lembaga yang melaksanakan manajemen hubungan dengan masyarakat.


SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung merupakan salah satu contoh sekolah yang sangat
memperhatikan hubungan dengan masyarakat.Untuk itu Penulis melakukan observasi di SMAN
1 Cisarua Kabupaten Bandung untuk dapat memahami konsepdari manajemen hubungan
masyarakat secara mendalam.

1
Seminar Nasional:
Membangun Generasi Emas 2045 yang Berkarakter dan Melek IT

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana jenis hubungan yang dilakukan SMAN 1 Cisarua dengan masyarakat sekitar?
2. Seberapa baik hubungan SMAN 1 Cisarua dengan masyarakat sekitar?
3. Bagaimana teknik kerjasama orangtua murid dengan pihak SMAN 1 Cisarua?
4. Bagaimana bentuk tanggung jawab SMAN 1 Cisarua terhadap orangtua murid?

2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dengan pendekatan penelitian
survey yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menentukan
kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan.
Adapun lokasi yang kami jadikan sebagai bahan penelitian yaitu di sekolah SMAN 1 Cisarua Jl.
Kolonel Masturi No. 64 Desa Jambu Dipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung. Sumber
lapangan yang dijadikan sebagai objek penelitian yaitu langsung tertuju pada bidang kehumasan
ataupun bidang lain yang bersangkutan dengan hubungan masyarakat (humas).

3. Hasil dan Pembahasan


SMAN 1 Cisarua Bandung yang terletak diwilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung
merupakan salah satu sekolah yang mmulai menerima siswa baru tahun 1987 dengan jumlah
siswa sebanyak 220 orang, rombongan belajar terdiri dari 6 kelas. Kesempatan penerimaan
siswa baru disetujui oleh Kepala Kandep Dikbud Kabupaten Bandung di bawah pengelolaan
SMAN 1 Lembang dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dialokasikan di wilayah
Kamantren Parongpong dengan menempati bangunan Sekolah Dasar Negeri Karyawangi. Pada
tahun 1994 dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0260/O/1994
tanggal 5 Oktober 1994 secara resmi di sahkan menjadi SMAN 1 Cisarua dengan lokasi sekolah
dipindahkan ke wilayah kecamatan Cisarua dan menempati unit gedung yang sekarang. Pada
tahun 2007 SMAN 1 Cisarua ditunjukan sebagai rintisan SMA bertaraf Internasional. Untuk
menyukseskan program tersebut secara bertahap SMAN 1 Cisarua telah melakukan program-
program untuk memenuhi penjaminan mutu sebagai rintisan SMA bertaraf Internasional.

Peran humas itu sangatlah dibutuhkan dalam sebuah organisasi (Sekolah) demi kemajuan
sekolah agar tidak tertinggal. Untuk itu pihak SMAN 1 Cisarua melakukan hubungan kerjasama
dengan beberapa pihak. Ada hubungan dengan beberapa universitas di Indonesia, karena sering
menjadi juara dalam perlombaan di universitas-universitas yang bersangkutan diantaranya UIN,
STPDN, UI, ITB, STAN, UNJ, UPI, PARAMADINA,UNIBRAW, dan UGM. Sedangkan pihak
instansi kerja yang telah melakukan kerjasama dengan SMAN 1 Cisarua adalah BIOFARMA.
Yaitu dengan melakukan pengajaran terhadap siswa mengenai ilmu kesehatan. Bahkan yang
datang mengajar secara langsung adalah petinggi instansi tersebut. Ini menunjukkan terdapat
kerjasama yang baik antara kedua belah pihak. Selain itu pihak yang paling terkait dengan
sekolah ini adalah para orangtua murid.Selain itu SMAN 1 Cisarua ini memiliki hubungan erat
dengan Gubernur Jawabarat sebelum pak Ahmad Heryawan. Sekolah ini didirikan karena
keinginan gubernur, yang menginginkan sekolah RSBI berbeda dari yang biasanya.

Pada dasarnya tugas internal humas adalah memfasilitasi komunikasi dan informasi di dalam
sekolah, sarana di sekolah SMAN 1 Cisarua sudah sangat mendudung tugas humas, adapun
eksternalnya humas itu harus bisa menjaga hubungan baik terhadap pihak luar serta menjaga
nama baik sekolah, dan sejauh ini pun tidak ada pemberitaan-pemberitaan mengenai
pencemaran nama baik sekolah. sehingga seorang humas mempunyai tugas dan wewenang

2
Current Research in Education: Conference Series Journal
Vol. 1 No. 1 Tahun 2019
Paper 007

antara lain: menyampaikan aspirasi dari warga sekolah dan masyarakat umum kepada pihak
sekolah serta menyampaikan kebijakan sekolah pada warga sekolah dan masyarakat umum.
Untuk itu ada beberapa cara yang dilakukan guna meningkatkan publikasi sekolah, seperti
dengan menggunakan media brosur, para alumni, Bapak dan Ibu Guru, Website. Dengan cara-
cara demikian diharapkan tidak saja sekolah mempunyai ruang tersendiri di mata publik secara
umum, tetapi juga mempunyai ruang tersendiri dimata orang tua siswa.

SMAN 1 Cisarua tentunya memberikan fasilitas spenunjang dalam kegiatan Humas, salah
satunya wifi. Dengan adanya fasilitas wifi memudahkan akses penyampaian kabar atau
pertanggungjawaban pihak sekolah pada orangtua murid, selain itu sekolah telah memiliki
mobil pribadi, sehingga akses humas untuk melakukan kinerja diluar sekolah sangat mudah.
Contohnya ketika ada salah satu guru atau murid yang sakit, bisa menggunakan mobil sekolah
untuk menjenguk

Hubungan pihak sekolah dengan orangtua murid sangatlah baik. Pertemuan dengan walimurid
dilaksanakan 1 atau 2 kali pertemuan persemester. Hal ini dilakukan jika terdapat permasalahan
yang serius pada murid. Jika tidak ada permasalahan pertemuan dilakukan 1 tahun sekali setiap
akhir tahun. Selain dengan orang tua siswa, SMAN 1 Cisarua pun berusaha menjaga hubungan
baik dengan masyarakat sekitar. Bukan hanya sekedar hubungan dengan orangtua murid yang
baik, tetapi hubungan dengan masyarakapun baik, misalnya ketika idul kurban, dari pihak
sekolah biasanya membagikan daging kurban kepada masyarakat sekitar. Dan bukan hanya
masyarakat sekitar sekolah saja melainkan masyarakat Jawa Barat. Mengapa? Karena sistem
penerimaan murid di sekolah ini tidak sepenuhnya ditangani oleh pihak sekolah, tetapi oleh
pihak pemerintah Jawa Barat yang mengambil tiga orang siswa perwakilan dari setiap
kabupaten di Jawa Barat melalui tes seleksi yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Jawa
Barat. Artinya sekolah ini merupakan milik masyarakat Jawa Barat.

Pada dasarnya SMAN 1 Cisarua mempunyai tehnik kerjasama dengan orang tua murid. Dengan
silaturahim yang dimotori oleh wali kelas dan pihak sekolah melalui rapat dinas antara orangtua
dan seluruh stakeholder sekolah. Kalau ada siswa yang terlambat masuk sekolah lebih dari 3x
berturut-turut, orangtunya dipanggil oleh pihak sekolah dan dilakukan penyelesaian dengan cara
face to face antar orang tua murid dan pihak sekolah yang biasanya dilakukan oleh wali kelas.
Selain itu pertemuan wali murid dilaksanakan 1 atau 2 kali pertemuan, tergantung kebutuhan.
Jika ada masalah yang perlu diselesaikan maka pertemuan dengan orangtua murid dilaksanakan
seriap akhir semester. Namun, jika tidak hanya satu kali pertemuan di akhir tahun. Bentuk
kerjasama dengan orang tua, sekolah biasa mengadakan silaturahmi yang dikomandoi oleh wali
kelas masing-masing, adapun jika terdapat kasus yang mengharuskan segera dibereskan maka
pihak sekolah langsung mengadakan rapat/briefing yang mengundang orang tua murid. Jika di
antara siswa terlambat datang ke sekolah, maka guru langsung menelpon orang tua dari anak
tersebut, untuk memastikan bahwa anak itu berangkat dari rumah jam berapa sehingga ia telat
datang kesekolah. Adapun jika ternyata tidak sesuai ucapannya dengan apa yang dikatakan oleh
orangtuanya maka pihak sekolah memberikan sanksi, adapun bentuknya: Face to face,
walikelas memanggil langsung orangtuanya, orangtua dengan guru BK dan rapat dinas/briefing.
Sehingga semua warga sekolah dan fasilitas yang tersedia menjadi pendukung utama segala
bentuk keberhasilan kegiatan humas di SMAN 1 Cisarua. Adapun bentuk pertanggungjawaban
SMAN 1 Cimahi terhadap orang tua diantaranya: Pembagin rapot pada akhir semester, Setiap
satu semester sekali diadakan pertemuan rapat, jika ada masalah yang harus diselesaikan atau
ada hal yang perlu disampaikan, 3 bulan 1 x melaporkan perkembangan siswa melalui akses
database online dan Briefing setiap hari senin setelah upacara jika ada permasalahan.

3
Seminar Nasional:
Membangun Generasi Emas 2045 yang Berkarakter dan Melek IT

SMAN 1 Cisarua telah mempunyai program tetap dalam bidang humas, seperti: melakukan
praktek penyembelihan kurban untuk para siswa, agar mereka bisa memahami cara
menyembelih kurban dengan baik, melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas, untuk
mengadakan training kesehatan khususnya tentang kewanitaan serta menampung informasi
perlombaan. Dengan kegiatan rutin tersebut maka diharapkan SMAN 1 Cisarua mempunyai
eksistensi yang tinggi di mata masyarakat serta hubungan yang dijalin dengan masyarakat
adalah hubungan yang saling menguntungkan.

4. Simpulan
Berdasarkan pemaparans di atas, kesimpulan yang dapat diambil antara lain:
1. Jenis hubungan yang telah dilakukan pihak sekolah SMAN 1 Cisarua dengan masyarakat
adalah hubungan sosial, dimana salah satu program wakasek humas sekolah ini adalah
pembagian daging kurban pada saat hari raya kurban pada masyarakat sekitar.
2. Hubungan masyarakat, oranng tua murid dan pihak sekolah (SMAN 1 Cisarua) terjalin
dengan sangat baik. Hal ini ditandai dengan tidak ditemuinya hambatan dalam pelaksanaan
tugas humas.
3. Teknik kerjasama yang dilakukan orangtua murid dengan pihak sekolah adalah mengadakan
silaturahim yang dikomandoi oleh wali kelas masing-masing, adapun jika terdapat kasus
yang mengharuskan segera dibereskan maka pihak sekolah langsung mengadakan
rapat/briefing yang mengundang orang tua murid.
4. Bentuk tanggung jawab sekolah terhadap orangtua murid, dilakukan dengan cara:
a. Pembagian hasil penilaian (rapot) pada akhir semester
b. Setiap satu semester sekali diadakan pertemuan rapat, jika ada masalah yang harus
diselesaikan atau ada hal yang perlu disampaikan.
c. Melaporkan perkembangan siswa melalui akses database online, dilakukan setiap 3
bulan 1 x.
d. Briefing setiap hari senin setelah upacara jika ada permasalahan

5. Referensi
Henderson, A. T., Mapp, K. L., Mapp, K. L. and Buttram, J. (2002) A New Wave of Evidence A
New Wave of Evidence (The Impact of School, Family, and Community Connections on
Student Achievement. Austin: National Cneter for Family and Community Connections
With School.

Indrioko, E. (2015) ‘Membangun Citra Publik Dalam Lembaga Pendidikan Islam’, Universum,
9(2), pp. 265–274.

Isbianti, P. (2009) ‘Peran Humas Sebagai Upaya Menjalin Kerjasama antara AMK dengan
Dunia Usaha/Dunia Industri’, Jurnal Manajemen Pendidikan, V(1), pp. 41–54.

Kurnia, I. H. and Santoso, D. (2013) ‘REPUTASI SEKOLAH ( Studi Kasus di SMA Negeri 1
Surakarta )’, Jupe UNS, I(2), pp. 1–15.

Paramita, L. W. (2013) ‘Keefektifan Website Sekolah Sebagai Media Informasi HUMAS di


SMAN Kota Yogyakarta’.

Anda mungkin juga menyukai