3248 9878 1 SM
3248 9878 1 SM
2089-7669
ABSTRACT
Iron deficiency anemia is anemia caused by the decrease in the total amount
of iron in the body so that the reduced iron reserves. Based on the profile of
Jambi City Health Department In 2017, the number of pregnant women in 20
healthcentercare the city of Jambi Tanjung Pinang PH Chas priority anemia (Hb
<11g%) the highest of 168 (19.5%) of pregnant women.
This research is descriptive analytic with cross sectional design. The
purpose of this study was to look at the factors associated with anemia in
pregnant women in the region work Puskesmas Tanjung Pinang 2018.
Research results obtained from 40 respondents, that the proportion of
anemic pregnant womenat high riskbased ona parityof 55%, high risk pregnancy
spacing is 57.5%, and consumption is less good fetabletis 19.23%. Results of
bivariate analysis there are three variables that had a significant relationship with
anemia that is parity (0.002), spacing pregnancies (0,001), and the tablet
consumption fe (0,022).
Based on the resultsof this study concluded that there was a significant
relationship between parity, spacing pregnancies and Fe tablet consumption with
incidence of anemia in pregnant women in Puskesmas Tanjung Pinang 2018.
Kata Kunci : Anemia dan Ibu Hamil
DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Jakarta Mitra Sejahtera
perinatal dan 7-10% angka kematian diluar rahim. Menurut Husin, (2013)
neonatal (Proverawati, dkk. 2010). ibu yang melahirkan lebih dari 3 kali
dapat menyebabkan anemia yaitu 8
Berdasarkan data dari hasil Survei hingga 9 kali. Hasil penelitian Herry
Demografi dan Kesehatan Indonesia Suswanti Djarot dan Siti Nurjanah
(SDKI, 2012), angka kematian ibu menunjukkan bahwa 69,2% ibu hamil
(AKI) melonjak drastis 359 per yang anemia dengan paritas di Pus-
100.000 kelahiran hidup. Beberapa kesmas Bangetayu Kecamatan Genuk
penyebab langsung kematian ibu di Kota Semarang.
Indonesia masih didominasi oleh
perdarahan (42%), eklampsia (13%), Selain paritas, pemberian tablet Fe
dan infeksi (10%). Anemia dan juga berhubungan dengan kejadian
kekurangan energi kronik pada ibu anemia pada ibu hamil. Umumnya
hamil menjadi penye-bab utama penyebab anemia pada ibu hamil ada-
terjadinya perdarahan dan infeksi. lah kurangnya gizi, kurangnya zat besi
Tujuh dari sepuluh wanita hamil di dalam makanan yang dikonsumsi,
Indonesia mengalami anemia. Hasil penyerapan yang kurang baik dan
penelitian Iwan Amiruddin dan penyakit-penyakit kronik (seperti TBC,
Wahyudin, menunjukkan bahwa 83,6% paru-paru, cacing usus, dan malaria).
ibu hamil di Puskesmas Bantimurung Ibu hamil dikategorikan mengalami
mengalami anemia (Sulistyoningsih, anemia jika kadar haemoglobin pada
2011). pemeriksaan laboratorium < 10 gr%
dan pada anamnesa didapatkan
Berdasarkan data Riskesdas (2013) keluhan cepat lelah, sering pusing,
menunjukkan angka kejadian anemia mata berkunang-kunang dan muntah
pada ibu hamil adalah 37,1% dengan yang lebih hebat pada kehamilan muda
kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, (Sulistyoningsih, 2011). Penelitian Juslina
dengan proporsi yang hampir sama dan Abdul Razak Thaha menunjukkan
antara dikawasan perkotaan (36,4%) 23,4% ibu hamil anemia dengan
dan perdesaan (37,8%). Sedangkan defisiensi besi di Kecamatan ujung
penyebab tidak langsung kematian ibu Tanah dan Kecamatan Biringkanaya
karena 4 terlalu (terlalu muda, terlalu Kota Makassar.
tua, terlalu sering melahirkan dan
terlalu dekat kehamilan) dan 3 Menurut Laporan Rencana Kerja
terlambat (terlambat mencapai rujukan, Pembinaan Gizi Masyarakat (RKPGM,
terlambat mengambil keputusan dan 2013), Program penanggulangan
terlambat mendapat pertolongan tenaga anemia gizi pada ibu hamil telah
kesehatan). Ini semua terkait dengan dikembangkan melalui distribusi
faktor akses, sosial budaya, Tablet Tambah Darah (TTD). TTD
pendidikan, dan ekonomi (Kemenkes merupakan suplementasi gizi mikro
RI, 2014). khususnya zat besi dan folat yang
diberikan kepada ibu hamil untuk
Beberapa faktor yang mempenga- mencegah kejadian anemia gizi besi
ruhi kejadian anemia pada ibu hamil selama kehamilan. Pemberian zat besi
salah satunya adalah paritas. Paritas sebanyak 30 gram per hari akan
adalah jumlah kehamilan yang meng- mening-katkan kadar hemoglobin
hasilkan janin yang mampu hidup
34
JURNAL KEBIDANAN Vol.7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669
Tabel 4 Tabel 6
Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian
Ibu Hamil Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe di Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2018
Kota Jambi Tahun 2018
JarakKe Anemia To P-
Pernyataan f % hamilan Se % Be % tal Value
Ibumengkonsumsi tablet besi 40 21,97 da rat
(Fe) padakehamilan. ng
Tablet tambahdarah (TTD) 40 21,97 Risikore 13 76,4 4 17,3 17
Mengkonsumsi tablet 40 21,97 ndah 8 9 0,001
tambahdarahdariPuskesmas Risiko 4 23,5 19 82,6 23
Mengkonsumsi tablet 35 19,23 Tinggi 2 0 OR =
Jmlh 17 100 23 100 40 15,43
tambahdarah ≤ 90 tablet
Minum tablet 27 14,83
tambahdarahdengan air putih.
Jumlah 182 99,97
Hasil uji statistik di peroleh
nilai p-valuenya p-value 0.001. Berarti
Tabel 5 jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak
Hubungan Paritas dengan Kejadian Anemia sehingga dapat diartikan bahwa
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas terdapat hubungan yang signifikan
Tanjung Pinang Tahun 2018
antara jarak kehamilan dengan
Paritas Anemia To P- kejadian anemia pada ibu hamil. Dari
Se % Be % tal Value
da rat
hasil analisis diketahui nilai odds ratio
ng = 15,483 pada rentang 3,260-73,107
Risikore 13 76,5 5 21,7 18
ndah
artinya ibu hamil dengan kelompok
RisikoTi 4 23,5 18 78,3 22 0,002 jarak kehamilan risiko tinggi
nggi mempunyai risiko 15,483 kali untuk
Jmlh 17 100 23 100 40 OR =
11.70 mengalami anemia berat.
36
JURNAL KEBIDANAN Vol.7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669
37
JURNAL KEBIDANAN Vol.7 No.15 April 2018 ISSN.2089-7669
. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta; 2010.
38