KELAS : B’20
KELOMPOK : 4
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberi rahmat dan karunia kepada
makhluk-Nya yang berusaha dan bekerja sepenuh hati. Kami menyadari bahwa laporan ini
dapat disusun dan dibuat tak lepas dari kemahakuasaan Tuhan. Untuk itu sujud kami sembahkan
untuk-Nya.
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian Persyaratan tugas
Teknologi Sediaan Steril.laporan dengan judul “pembuatan infus Nacl 0,9% ini disadari bahwa
banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyajiannya untuk itu diharapkan
bimbingan, arahan dan perbaikan.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Dosen pembimbing mata
kuliah teori teknologi Sediaan Steril serta terima kasih kami sampaikan pula kepada seluruh
teman-teman mahasiswa seangkatan yang telah ikut berjuang dan saling membantu selama
proses perkuliahan, sampai dengan Penyusunan laporan ini. Semoga aktivitas yang kita
laksanakan beroleh karunia dan dari Allah Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Manfaat Praktikum
C. Tujuan Praktikum
D. Prinsip Praktikum
A. Teori Umum
B. Uraian Bahan
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedian steril adalah bentuk sedian obat dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral merupakan jenis sediaan yang uni di antara
bentuk sediaan obat terbagi-bagi karena sediaan ini di suntikan melalui kulit atau
membran mukosa ke bagian tubuh yang paling efisien, yaitu membrane kulit dan
mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan toksis
lainnya, serta harus memiliki tigkat kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses
yang terlibat dalam pembuatan produk ini harus di pilih dan di rancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi fisik, kimia, atau mikrobiologis ( Priyambodo,
B., 2007).
Menurut FI IV hal. 10 larutan intravena volume besar adalah injeksi dosis tunggal
untuk intravena dan di kemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml.
sedangkan menurut FI IV , injeksi adalah injeksi yang di kemas dalam wadah 100 ml
atau kurang, umumnya hanya larutan obat dalam air yang bisa di berikan secara
intravena. Suspensi tidak bisa di berikan karena berbahaya dapat menyebapkan
penyumbatn pada pembuluh darah kapiler ( Dirjen POM, 1995).
Pada praktikum ini dibuat sedian steril infus NaCl yang di gunakan untuk
mengatasi defisiensi ion natrium serta ion klorida dalam darah. Misalnya pada keadaan
dehidrasi atau kekeringan tubuh, muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak air dengan
garam-garamny. Cairan infus ini di usahakan isotonis dan bebas pirogen. Penggunaanya
di kehendaki untuk efek sistematik yang cepat. Selain itu, di tambahkan carbo adsorben
yang memiliki daya serap pada permukaanya, terutama terhadap zat-zat asing yang
molekulnya besar, misalnya alkaloid, toksin, bakteri atau zat beracun lainnya.
B. Manfaat praktikum
Mampu membuat infus sedian steril dosis tunggal dengan cara sterilisasi akhir.
C. Tujuan Praktikum
Mampu membuat infus dosis tunggal yaitu NaCl 0,9 % dengan cara sterilisasi akhir
D. Prinsip Percobaan
Pembuatan infus dosis tunggal yaitu infus NaCl 0,9% , dengan cara sterilisasi akhir
dengan penambahan bahan-bahan yang di perlukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
Infus adalah larutan dalan jumlah besar terhitung mulai dari 100 ml yang di
berikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
Ketika terjadi gangguan hemositas, maka tubuh harus segera mendapatkan terapi
untuk mengembaikan keseimbangan air dan elektrolit larutan utuk infus itravenus
harus jernih dan praktis bebas paertikel ( Lukas, Syamsuni, H. A 2006)
Infus merupakan sediaan steril berupa larutan atau emulsi dengan air sebagai fase
kontinu , biasanya dibuat isotonis dengan darah. Prinsipnya, infus di maksudkan
untuk pemberian dalam volume yang besar. Infus tidak mengandung tambahan
berupa pengawet antimikroba. Larutan untuk infus dioeriksa secara visible pada
kondisi yang sesuai , jernih dan praktis bebas partikel-partikel. Emulsi pada infus
tidak menunjukan adanya pemisahan fase.
1. Tipe-tipe sediaan infus
a. Cairan hipotonik : osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum
sehingga larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum. Maka
cairan di tarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya
prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi
sampai ahirnya mengisi sel-sel yang di tuju dan digunakan pada keadan
sel-sel yang mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah, dalam
terapi diuretic, komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-
tibacairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebapakan klopas
kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial.
b. Cairan isotonic : osmolaritas tingkat kepekatan cairannya mendekati
serum bagian air dari komponen darah. Sehingga terus bearada di dalam
pembuluh darah bermanfaat pada pasien yg mengalami hipovolemia,
kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun.
c. Cairan hipotonik ; osmolaritasnya tinggi dibandingkan serum sehingga
menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh
darah mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema bengkak.
Definisi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau keras dengan banyaknya
pengeluaran keringat dan banyak air tambahan garam ekstra. Gejalanya berupa mual, sangat
lelah,nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian kejang otot lengan dan perut, selain pada
defisiensi natrium juga digunakan dalam bilasan 0,9% ( larutan garamfisiologis) dan dalam infus
dengan elektrolit lain.konsentrasi NaCl yang isoosmotik dengan plasma darah sebesar 0,9%
( Lukas, 2006).
B. Uraian Bahan
1. NaCl ( Dirjen POM, 1979 : 403)
Nama resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama lain : Natrium Klorida
RM : NaCl
BM : 58,44
Pemerian : Kristal tidak berbau atau serbuk Kristal 1 gr setara dengan
17, 1 mol NaCl 2,54 gr NaCl equivalen dengan 1 gr Na
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3 bagian air, 10 bagian gliserol
PH : 4,5-7/6,7-7,3
Dosis : lebih dari 0,9% injeksi IV 3-5% dalam 100 ml selama 1
jam injeksi NaCl mengandung 2,5-4 Meq Na+ dalam
plasma 13,5-14,5 Meq/L
Sterilisasi : Autoklaf
Stabiltas : stabil dalam bentuk larutan-larutan stabil dapat
menyebapkan penguraian partikel dari tipe gelas
Kegunaan : pengganti ion Na+ Cl- dalam tubuh
Efek samping : keracunan NaCl di sebapkan induksi yang gagal dapat
menyebapkan hipertemia yang memicu terjadinya
trombosit dan hemorrhage efek lainnya terjadi mual, diare,
keram usus.
Kontra indikasi : untuk pasien penyakit hati perifer dan keracunan fungsi
hati
Inkompatibilitas : natrium klorida bereaksi dengan bahan perak timah, dan
geranin merkuri, oksidator kuat terhadap chlorin yang
bereaksi dari larutan NaCl. Larutan berair korosif terhadap
besi.
2. Norit ( Dirjen POM, 1997:133)
Nama resmi : CARBO ADSORBEN
Nama lain : Norit, Arang Gelap
Pemerian : serbuk sangat halus, bebas dari butiran hitam, tidak
berbau tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol
Khasiat : untuk kelebihan H203 dalam sediaan
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Dalam pemilihan : karbon aktif inert sehingga tidak bereaksi zat aktif
3. Aqua Pro Injection ( Dirjen POM,1979 : 97)
Nama resmi : AQUA PRO INJECTION
Nama lain : Air utk injeksi
Pemerian : cairan jerrnih tidak berwarna,tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan : dalam wadah tertup kedap
Khasiat/penggunaan : sebagai pelarut
Stabilitas : wadah 1x pakai air untuk injeksi harus di simpan pada
suhu kamar
BAB III
METODE KERJA
A. Hasil
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yg telah di lakukan, dapat disimpulkan bhwa infus NaCl 0,9% yang di
buat, stabil pada ph 4,5-7,0 dan cocok disterilisasi menggunakan cara A dan C. pada praktukum
ini kami menambhakan norit yang berfungsi sebagai adsorben, selaian itu norit inert sehingga
tidak bereaksi dengan zat aktif.
B. Saran
Diharapkan agar praktikan menjaga kebersihan dan kesterilan alat dan bahan yang
digunakan agar tidak terjadi kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Priyambodo, B.,( 2007) Manajemen Farmasi Industri, Yogyakarta : Global Pustaka Utama