Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. POKOK PIKIRAN
PELAYANAN PUBLIK
Menurut Dahlan (1995:646) pelayanan adalah usaha unyuk melayani orang lain.
Sementara istilah oiblik berasal dari bahasa inggris yaitu "public" yang berarti umum,
Masyarakat,negara
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
B. Hakikat pelayanan publik
Paradigma pelayanan publik berfokus kepda kepuasan pelanggan, dengan ciri ciri:
1. Fokus regulator
2. Fokus empowering
3. Fokus Kompetisi
4. Fokus outcome
5. Fokus need
6. Fokus komersil
7. Fokus pencegahan
8. Fokus desentralisasi
9. Perkembangan pasar
- kesehatan
- pendidikan dasar
2. Pelayanan umum
- pelayanan administrasi
- pelayanan barang
- pelayanan dasar
B. PENERAPAN
Sebagai seorang PNS memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada publik yang bersangkutan namun di beberapa kasus seperti pada pembuatan SIM (surat
izin mengemudi) pelayanan yang diberikan terlihat memudahkan kelompok dengan memiliki "
orang dalam" ataupun mereka yang memiliki tingkat kepentingan lebih tinggi dibanding
masyarakat lain. Sehinggaa kelompok tersebut lebih didahukukan dalam pembuatan SIM
tersebut dibandingkan yang lain.
Dalam memperbaiki pelayanan publik kepada masyarakat, pemerintah harus segera bisa
mengubah paradigma para aparatur dari mau dilayani menjadi pelayan, karena fungsi utama dari
pemerintahan adalah memberikan pelayanan. Fungsi pelayanan inilah yang sering dilupakan oleh
para birokrat.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelayanan publik, khususnya pembuatan SIM
diantaranya:
Dalam proses pelayanan sering kali petugas tidak melakukan apa yang sudah diatur
dalam aturan, sehingga masyarakat tidak mendapatkan kepuasan. Petugas yang sering melanggar
harus diberikan sangsi yang tegas, kalau perlu dipecat. Dengan adanya sangsi yang tegas ini
diharapkan para aparatur pemerintahan tidak berani melakukan tindakan yang melanggar aturan.
2. Mempermudah Proses
Proses pembuatan SIM yang bisa dikatakan berbelit-belit sering mengundang untuk
terjadinya pungli. Jadi dalam pembuatan SIM harus disederhanakan, supaya masyarakat senang
mengurus dan membuat SIM
Pemerintah juga harus melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi aparatur
pemerintahan, sehingga memiliki kapabilitas dan profesionalitas tinggi dalam melayani
masyarakat