Anda di halaman 1dari 30

Density

Kenapa density diukur. ?

- Untuk menentukan komposisi dari padatan misal dalam cairan slurries


- Untuk mengubah volume flow dalam satuan Mass flow

Density = Massa / volume

S. I. Unit - kg/m3
Gm/cc
Lbs/gal

Derajat API untuk petroleum product


Baume untuk Acid , sirup.
Brix untuk Sucrose di dalam air.

Specific Gravity

Specific gravity adalah ratio dari density dengan tolok ukur kondisi standar pada
kondisi yang tetap

Density of material @ condition


Specific Gravity =
(solid) Density of water @ same condition

Density of Liquid@ condition


Specific Gravity =
(Liquid) Density of H2O @ pada 3.8C atau 15.6C

45
heru pramono
Density of Gas @ STP
Specific Gravity =
(Gas) Density of AIR @ STP

Idealnya, SG (specific gravity) dari gas adalah :

Mol Wgt of Gas


Specific Gravity =
(IdealGas) Mol Wgt of Air

Density bukanlah konstata

- Untuk cairan, density tergantung pada suhu.

- Untuk gas, Density sangat tergantung pada tekanan dan suhu.

Persamaan Gas secara umum untuk ideal gas adalah :

Density n p

V RT

Dimana : n = Jumlah dari mol T = Temperature

V = Volume R = Constant

P = Pressure

46
heru pramono
Pengukuran Density.

Tehnik pengukuran dengan metoda fixed Volume :

- mengukur differential pressure (perbedaan tekanan pada dua point).


- Flotation
- mengukuran berat
- menentukan besar frekuensi resonansinya
- Penyerapan dari sinar gamma
-
Tehnik yang lainnya.

- Menentukan specific Gravity dengan membandingkan (titik didih) dari liquid


- Mengunakan hasil, pengukuran tekanan dan suhu dari gas.

Pengukuran DP

Stand Pipe

- Continuos flow dari proses fluid, meluap melalui volume pipa yang tetap.
- Liquid head akan dihasilkan dimana akan proposional dengan density dari
flow tersebut.

CATCMENT

Fixed
Height OUTFLOW

DENSITY
INFLOW
TRANSMITTER

47
heru pramono
Level

Mengapa mengukur level

 Memaksimalkan Pengisian kapasitas di tanki


 Menghindari terjadinya luapan
 Proses (blending) pencampuran
 Custody Tranfer
 Process supply

Level Parameter

Interface

Level

Volume
Density Mass

Gambar

48
heru pramono
Macam teknologi untuk pengukuran level

Bubbler
Dipstick

Capacitance

Float Ultrasonic
Tuning Fork Radar

Sight glass

Nuclear

Displacer

Gage Glass
Differential
Pressure

Ultrasonic Gap

Hydrostatic

Weight

Gambar

49
heru pramono
Pengukuran langsung

Float Mechanism

Indicator
Internal Still pipe External Still pipe to
to guide the float guide the float

Float
Float

Tank

Drain
Valves

Indicator

N
O

A
T
S

V
E
L

L
I

Float-operated gauge level-indicator, mengindikasikan liquid level baik dalam


bentuk atap tangki cone atau rata dan bukan merupakan tangki yang
pressurised .
Di recommendasikan untuk dipakai pada tanki penyimpanan water, bahan
bakar, oil, chemicals atau liquid products yang lain dimana pada
pengoperaiannyatidak membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi.

50
heru pramono
Zero Suppresion

Zero Suppresion biasanya diaplikasikan untuk menekan range dari suatu


transmitter atau untuk menghilangkan efek dari liquid head didalam tubing
penghubung tranmiter ke tangki ketika transmiternya terpasang pada
bagian bawah vessel.

20mA Max. Level 20mA Max. Level

G
E
N
A
R

4mA
Min. Level

G
E
N
A
R
4mA Min. Level

XMTR XMTR
4 mA

L H L H

51
heru pramono
Zero Elevation
Zero Elevation biasanya diaplikasikan untuk menghilangkan efek dari head
yang disebabkan seal fluid ( cairan antara ) pada bagian referensi (low side )
dari transmitter yang digunakan untuk mengukur level pada presurized vesel
(vesel yang bertekanan).

Max. Level
20mA

G
E
N
XMTR Min. Level

A
R
4mA

L H

52
heru pramono
Tangki Terbuka ( Open Tank )

Bottom Mounted Transmitter


Pada vessel terbuka , pressure transmitter terpasang didekat dasar tangki
akan mengukur besar tekanan yang nilanyai sesuai dengan tinggi liquid
diatasnya .

Patm

Phigh = Phead + Patm

Plow = Patm
Phead
Phigh - Plow = Phead

XMTR

L H

53
heru pramono
Level Application

Apa yang akan terjadi apabila liquid level berada dibawah sensor ?

100%

XMT
R 0% h

g
L H
0%

Sensor transmitter tidak akan bisa membaca perubahan tekanan !!


0 persen harus pada level yang sama seperti pada transmtter atau dibawah
tapping point…

54
heru pramono
Level Applications

Closed tank (Tanki tertutup )

Dry leg : tidak ada zat cair pada low side impulse piping (sisi tubing tekanan
rendah).
Jika gas diatas zat cair tidak kondesasi (memadat), Tubing yang ada pada
low side ( bagian tekanan rendah )akan tetap kosong.

Ullage or
Vapor

Phigh = Ptop+Phead
Plow = Ptop
Phead

Phigh - Plow = Phead


XMTR

L H

55
heru pramono
Level Applications

Closed tank (wet leg) (Tanki tertutup)

Tekanan wet leg akan menambah tekanan pada bagian low side transmitter.
Bila gas yang berada di atas memadat (condeses) , tubing yang ada pada
bagian low side akan perlahan terisi liquid . Untuk menghilangkan penyebab
eror ini , maka tubing sebaiknya di isi dengan lliquid yang dijadikan bahan
referensi.

Phigh =Phead+Ptop Ptop= Ullage

Plow=Pwet leg+Ptop

Phigh - Plow = Phead - Pwet leg Pwet


Phead

L H
XMTR

56
heru pramono
Level Applications

Open Tank

Terdiri dari suplai udara, pressure regulator (penjaga tekanan),flow meter,


transmitter &dan tubing .
Bisa digunakan untuk aplikasi yang korosif .
Tank vented
Pressure (tekanan) digunakan untuk menjaga flow = P head

Air is bubbled through the tube at a constant flow rate. The pressure required
to maintain flow is determined by the vertical height of the liquid above the
tube opening times the specific gravity.
TXR

Pin(flow=const)

H
Phead = H * S.Gf
S.Gf

57
heru pramono
DP Level transmitter

Diapragm Seals for Tanks under Vacuum

Transmitter harus dipasang selevel atau dibawah tap yang terendah guna
mendapatkan positive pressure pada transmitter.

Remote Seals

Capilar
Y

psia
(27.7 inH2O)
DP transmitter
(Absolute)

P1 P2
Contoh :

SG Process (SGp) = 1.0


h = 30 inches
Static Pressure = 1.0 psia
SG Fill Fluid = 0.934

Bila transmiter dipasang pada bagian bawah taping point, maka akan ada positive
pressure pada P1 meskipun tangki dalam keadaan kosong (L=0)

P1 = SP + (LxSGP) + (h x SGf)
= 27.7 + (0 x 1.0) + (30 x 0.934)
= 27.7 + (28.0
= 55.7 in.H2O abs

58
heru pramono
Capacitance Probe

 Capacitance instrumen mengukur besarnya capacitance diantara dua


kepingan capacitor.
 Capacitance pada capacitor meningkat jika ada dielectric diletakkan diantara
kepingan tersebut.
 Sirkuit menyuplai signal frekwensi tinggi ke probe
C = KE0AD
Dimana :
K = dielectric konstan dari material
E0 = permitivity of Vacuum
A = luas area plate (keping)
C = capacitance (pF)
d = jarak antar plate (keping)

59
heru pramono
How Capacitance varies Nonconductive
with process fluid? Coating

Nonconductive Fluid
Conductive Fluid

Zat Cair yang tidak konduktif Zat Cair yang konduktif

 Cairan proses merupakan  Cairan process dianggap keping


penghalang dielectric (plate) yang kedua
 dinding tangki merupakan plate  Isolator pada Probe adalah
yang kedua dielectric
 besarnya variasi dielectric adalah  variasi ukuran plate (cairan)
nilai pengukuran tersebut adalah besaran yang
 Perubahan level setara dengan diukur
beda dielectric yang terjadi.  Level besarnya setara dengan
perubahan luas plate

60
heru pramono
Keterbatasan dari Capacitance

- Perubahan dielectric memnyebabkan terjadinya error.


- Pelapisan pada probe oleh karena product dapat menimbulkan error
- Dinding tangki yang terbuat dari non metal atau tangki yang tidak mempunyai
dinding vertikal, penambahan probe sebagai referensi sangat dibutuhkan.
- Kalibrasi mendjadi tidak mudah terutama bila salah satunya mebutuhkan
"Bench calibrate”
- Perubahan pada vapor space dapat mempengaruhi output.

Tank Gauging

Over View

1. Tank gauging systems digunakan untuk mengukur jumlah suatu product yang
ada didalam tangki timbun
2. Tank gauging dan level monitoring adalah systems yang berbeda
3. Pada dasarnya ada dua metoda tank gauging

a) Level base system

- radar
- Servo balance
- Float / Tape

b) Mass base systems

61
heru pramono
- HTG
4. Tiada satupun gauging systems yang bisa dipakai untuk segala aplikasi.
HTG ( Hydrostatic Tank Gauging)

Pada dasarnya digunakan untuk mengukur mass

Trasmitter terbawah ada pada bagian dasar tangki digunakan untuk mengukur
static head

Transmitter tengah PM berada pada jarak yang spesifik "H" diatas PB


digunakan untuk menghitung liquid density (P B - PM)

Top transmitter PT hanya digunakan untuk tangki non atmospheric untuk


mengkompensasi beda pressure ullage

RTD mengukur temperatur product sebagai korelasi referensi.

SCADA
(PT) Top Pressure RS-485 MODBUS Packa
Transmitter Communications ge
(can take up Network
to 31 AIMs)

(PT) Middle Pressure


Transmitter
HART
Communicator
(RTD)Temperature
Sensor
(PB) Bottom Pressure
Transmitter Smart Application
Module (SAM)

62
heru pramono
Teori

Effective Level
Measurement Options:

Mass =
(PB - PT) x Area

PT

(PB - PM ) / H
Density =

H PM

TT
Volume = Mass / Density
HBT

PB
(PB - PT) /Density + HBT
Level =

Keuntungan dari HTG

- Mengukur multi-Parameter
- Mass : Inventory dan billing
- Density ; kualitas kontrol
- Volume : Inventory dan billing
- Level : Kapasitas tangki
- Density Continuous
- Akurasi

63
heru pramono
- tahan uji ( High Reliability).
- Mudah dalam maintenance
- Mudah dalam instalasi
- Tidak ada peralatan gerak

Flow

Dasar prinsip dari Flow

Mengukur aliran dari cairan (Fluid Flow) adalah salah satu aspek yang paling
penting dalam proses kontrol.

Mengukur Flow membutuhkan pemahaman akan :


- Teknologi Flowmeter
- Proses , dan
- Sifat fisik daricairan

Kenapa mengukur Flow ?


- Custody transfer
- Mengatur campuran / Blending
- Efisiensi
- Energy transfer
- Mengkontrol Variabel yang lainn
- Keselamatan (safety)

Jenis Jenis Flowmeter untuk aplikasi Industrial

Pengukuran secara tidak  Venturi


langsung  wedge
 V-cone
(Differencial Producing)  Pitot tube / Anubar
 Target meter
 Orifice
 Flow Nozle

64
heru pramono
Pengukuran secara langsung  Vortex
 Ultrasonik
(Linear Flowmeters )  Coriolis
 Thermal Mass
 Turbin  Positif Displacement
 Elektromagnetic  Variabel Area (rotameters)

Volumetric Flow

Flow diukur dgn menyimpulkan hasil pengukuran kecepatan (velocity) yang


melampui area yang telah ditentukan.

Dengan menggunakan metoda tak langsung ini , flow yang diukur adalah volume
Flow rate ,Qv. Ditentukan pada persamaan dibawah :

Qv = A x V

Dimana , A adalah luas penampang pipa


V adalah fluid velocity

Kebenaran pengukuran Flow tersebut akan sangat bergantung pada hasil


pengukuran pada A dan V

Flow Measurement

Factor factor yang mempengaruhi flow rates dalam pipa adalah sbb:

- Velocity (Kecepatan aliran ) dari fluida


- Friction (gesekan) antara fluida dengan pipa
- Viscosity (kekentalan) dari fluida
- SG Fluida

65
heru pramono
Velocity dari fluida bergantung pada head pressure yang mendorong fluida
untuk mengalir melewati pipa.
Kekentalan (Viscosity) bisa diartikan sebagai gesekan antar molekul dalam
fuida (centipoise)

Absolute Viscosity adalah hambatan sesaat yang timbul ketika akan


mendorong fluida.

Kinematic Viscosity menggunakan gaya gravitasi guna memaksa fluida


mengalir kemelampui tabung kalibrasi, dan kemudian dihitung jumlah waktunya
(centistoke)

Reynold Number

Reynold Number mendefinisikan bentuk dari fluid flow

- dimensionless number
- mengindikasikan bentuk flow

Laminar Transition Turbulent

0 2000 4000

( Pipe I.D ) ( Velocity ) ( Density )


Reynold
Number =
Viscosity

Rd = ( x v x D)/ 66
heru pramono
Fluid Flow Velocity

Reynold Number

Dibawah 2000 - Laminar Flow


2000 sampai 4000 - Transition Flow
diatas 4000 - Turbulent Flow

Pipe Wall

Lower velocity at the edge

Higher velocity in the middle

Lower velocity at the edge

Laminar Flow Turbulent Flow

Transistion Flow

67
heru pramono
Fluid Viscosity

Centistokes x S. G . = Centipoise (cP)

1 Poise = 1 g/cm s

Relative Viscosity dari beberapa seleksi fluida ( menggunakan air pada 20 C


sebagai patokan)

Fluida Relative Viscosity

Udara 0 C 0.0017
Karbon dioksida pada 0 C 0.014
Karbon tetraklorit pada 20 C 0.9
Kaca pada suhu melumer 100,000
Kaca pada suhu kerja 1,000,000,000
Kaca pada suhu annealing 1,000,000,000,000
Golden sirup pada 20 C 10,000
Gliserin pada 20 C 830
Mercury pada 20 C 1.5
Minyak masak Pada 20 C 84
Pitch pada 15 C 1,000,000,000,000
Uap pada 100 C 0.013
Air pada 20 C 1.0

68
heru pramono
Flow Technologi

FLOW TECHNOLOGI
TECHNOLOGI

MASS
MASS VOLUMETRIC
VOLUMETRIC

CORIOLIS THERMAL NOMOVING PART MOVING PART

MAGS VORTEX Turbine PD

THERMAL Ultrasonic

HYBRID
HYBRID

VARIABLE AREA DIFF PRESSURE

ORIFICE ELBOW TAP

ANNUBAR VENTURI

NOZZLE

Flow Meters

Mass Meter

69
heru pramono
- Memperkirakan mass flow rate berdasarkan persamaan ;
Qm = Qv x p dimana, Qm : Masa aliran rata-rata
Qv : rata-rata volume
P : Cairan density
- Terdiri dari 2 piranti :
 Piranti pertama akan mengukur velocity dari fluida
 Yang lainnya akan mengukur density fluida

Inputnya akan digabung dalam microprosesor, bersama dengan tambahan data,


untuk menghasilkan pembacaan mass flow rate.

DP Flowmeters

DP atau Head meters terdiri dari dua kompoen utama, yaitu primary device
dan secondary device

Primary – Diletakkan pada pipa untuk menghambat flow


Orifice, Venturi, Nozlzle, Pitot Static tube, elbow dan
wedge.

Secondary – Mengukur Differential Flow.

Menggunakan koefisien konversi yang sudah establisheddimana akan


tergantung dari type head meter yang digunakan , dan diameter dari pipa,
hasil pengukuran differntial pressure dapat diubah dalam bentuk volume
rate.

70
heru pramono
Primary Device of Head Meters

Orifices Plates

- Sangat Simple dan tidak mahal


- Constrict (Menekan) aliran fluida untuk menghasilkan differential pressure
yang melewati lubang plate.
- Menghasilkan High pressure (tekanan tinggi)pada bagian upstream dan (low
Pressure (tekanan rendah) pada sisi down steam.
- Besarnya Flow proposional dengan square dari flow velocity.
- Secara umum Pressure Loss lebih besar bila dibanding dengan primary
device yang lain.
- Kenaikan harga tidak significant dengan kenaikan ukuran pipa (salah satu
keuntungannya).

71
heru pramono
Primary Devices of Head Meters

Jenis Jenis yang Lain

Venturi

High Pressure Side Low Pressure Side


P1 P2

Cross
section Cross section
Area A1 Flow Area A2

Q (Actual) = C x A 1 x A2 2 x ( P1 -P2 )
x
( A 12 - A 22 ) 

Flow nozzel

D D/2
High Pressure Low Pressure

NOZLE

D d

72
heru pramono
Pitot Tube
Persamaan bernoulli untuk energi
balance dalam kondisi tidak
terkompresi, dan bukan fluida
yang viscous
Pƒ1 Pƒ2

Vƒ1 Pf 1 V f 12 Pf 2
ƒ  
f 2 gc f

Stagnation Pressure Sensing - measures a point velocity

Theoritical point velocity :


V 
2 gc Pf
 2  Pf
1 
f 1  f

Untuk mendapatkan pengukuran flow rate yang akurat membutuhkan sebuah


pitot transverse.

Piranti pengukur flow yang lain :

Anubar
Rotameter
Magnetic Flowmeter
Turbine Meter
Vortex Flowmeter

73
heru pramono
Ultrasonic Flowmeter
Corriolis Flowmeter

74
heru pramono

Anda mungkin juga menyukai