DISUSUN OLEH :
Nopa Yuliana
NPM. 17080094
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPLK) di SMA Negeri 1 Koto Baru ini dengan baik dan
dapat diserahkan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penulisan laporan ini tidak
terlepas dari segala bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Fifi Yasmin, S.Pd.I,M.Pd. selaku Kepala UPPL STKIP PGRI Sumatera Barat.
2. Dra. Indriani Nisja, M.Pd. selaku Pimpinan Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat.
3. Dra. Indriani Nisja, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan
arahan dan masukan.
4. Syofianti Engreini, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Koto Baru
yang selalu memberikan nasehat dan arahan selama menjalankan PPL ini.
5. Ira Murni Kurniasih, S.S. selaku guru pamong yang terlalu banyak
memberikan bantuan, masukan, nasehat, dan bimbingan selama menjalankan
PPLK ini.
6. Lina Misra, S.Ag. selaku wakil kurikulum dan juga telah memberikan
bantuan, masukan, nasehat, bimbingan selama menjalankan PPLK ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran, sifatnya yang membangun
sangat harapkan.
Koto Baru, 5 Desember 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Persiapan Pembelajaran
pertama kali yang dilakukan oleh pendidik dan siswa adalah mempersiapkan
materi apa yang akan dia ajarkan kepada siswa. Agar siwa mudah memahami
pembelajaran yang diberikan atau dijelaskan tersebut. Yang mana pada masa
sesi daring dan tatap muka. Jadi disini guru sangat dituntut untuk lebih bisa
membagi waktu, di jam pembelajaran yang sama guru mengajar dua sesi
yang sesi luring dijelaskan langsung dan yang daring guru mengirimkan
materi dan video mengajar sesuai dengan teks yang sedang diajarkan. Pada
1
minggu pembelajaran minggu pertama materi Bahasa Indonesia tentang teks
LHO.
bertanya melalui whatsapp grub tersebut satu persatu, dan kami sebagai guru
yang mana, jika pertemuan yang pertama hari Senin yang nomor absen ganjil
yang tatap muka berbeda dengan minngu ini yang yang tatap muka hari senin
yang genab. Dengan materi yang berbeda, begitu juga selanjutnya sampai
2
BAB II
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI
apakah ada tugas kalau ada akan kita bahas pada pertemuan tersebut, tunjuk
siswa yang bisa mengerjakannya terlebih dahulu, kalau tidak ada baru guru
dengan guru menyuruh siswa untuk membuka buku baca halaman sekian,
gangguan bagi teman-teman yang lain. Kita sebagai guru harus bisa memberi
letak ketidak pahaman dalam materi tersebut. Atau dengan cara membentuk
3
kelompok berdasarkan 3 kategori kemampuan siswa di dalam kelas, paling
Pembelajaran di masa pandemi ini dibagi dengan dua siff ada seperti
siswa yang memiliki nomor absen ganjil dilakukan pembelajaran tatap muka
dan bagi yang memiliki nomor absen genab pembelajaran dilakukan secara
daring, jadi bagi anak yang melakukan pembelajran yang daring tersebut
mereka kebanyakan kurang paham dari materi yang dikirim oleh guru yang
whatsapp grub tersebut mereka ingin bertanya langsung pada guru yang
Jaringan), kendalanya disinyal, kadang sinyal kurang bagus bagi siswa yang
dibutuhkan juga menguras kantong, bagi siswa yang kurang mampu orang
tua mereka banyak yang mengeluh untuk membelikan kouta untuk anaknya,
uang tidak ada. Kalau yang pakai wifi aman, tidak perlu memikirkan kuota,
4
Pembelajaran daring , saya selaku guru muda mengalami kesulitan
pada pemberian materi, takutnya materi yang akan diberikan siswa masih
banyak yang kurang paham, soalnya ini baru pertama kali dilakukan
(daring) dengan kendala kuota, jaringan, materi yang susah dipahami, hingga
memang belum bisa belajar mandiri tanpa tatap muka di kelas. Selain itu
guru seperti guru yang kurang paham IT, dan siswa juga banyak yang
kurang paham dengan IT, siswa dalam pembelajran daring tersebut lebih
bersangkutan juga tidak bisa memantau sikap siswa tersebut dengan baik
pantauan orang tua di rumah dalam pembelajaran daring ini yang membuat
5
kurang baik akan membuat anak atau peserta didik perpengaruh untuk
dengan teman sebaya, tetapi anak tersebut sudah tidak sekolah lagi
mereka akan terpengaruh juga untuk tidak sekolah, karna mereka sudah
kemana-mana main tanpa ada gangguan dan batasan apapun. Mereka jadi
Dalam hal ini yang sangat diharapkan untuk bisa membangun semangat
belajar siswa atau peserta didik adalah orang tua dan wali kelas.
Daring
bulan maret 2020. Guru pamong Ira Murni Kurniasih, S.S. yang mengajar
berupa alat komunikasi siswa, Kendala lain yang ditemukan adalah siswa
karena banyak siswa yang asik main GAME di smartphone mereka, sibuk
membantu orang untuk mencari uang untuk makan, seringkali siswa lupa
memahami tugas yang diberikan oleh guru, tetapi siswa tersebut tidak ada
6
yang berkomentar tentang tugas yang telah diberikan mereka kebanyakan
membuat tugas yang diberikan oleh guru tersebut asal jadi mencari di
yang diberikan oleh guru yang bersangkutan banyak yang tidak nyambung
dengan jawaban yang dibuat siswa atau peserta didik, itu yang banyak
membuat peserta didik di masa pandemi ini terkeliru dengan materi, tugas
yang diberikan.
Daring
guru disalah pahami oleh siswa yang harus belajar mandiri tidak ada
kolaborasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan itu
7
Siswa kelas XII IPS 3 Zikra, mengatakan keterbatasan ekonomi
yang membuat siswa sulit untuk membeli paket internet, gangguan sinyal
8
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH YANG DIALAMI
Pembelajaran Daring
siswa bertanya bagian mana yang belum paham, lalu siswa mencatat,
selanjutnya guru merangkum materi hari ini, dan memberi tahukan besok
dalam pembelajaran, guru harus menimbulkan rasa ingin tahu siswa, dan
pembelajaran pada masa pandemi covid 19. Selaku guru, saya melakukan
upaya agar pembelajaran daring bisa berjalan efektif baik untuk guru
9
maupun siswanya, harus ada hubungan timbal balik, hubungan
mata pelajaran yang diikuti, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
yang diperintahkan oleh guru. Jangan malu bertanya kepada guru apabila
ada materi yang kurang dipahami, ataupun tugas yang dirasa belum
mengerti, boleh juga bertanya kepada guru yang bersangkutan, jika malu
teman yang kalian percaya sudah bisa memahami meteri tersebut. Intinya
peserta didik harus bisa dan tidak malas untuk mengerjakan tugas yang
diberikan guru, karna disitulah letak pembeda antara murid yang satu
Pembelajaran Daring
10
pandemi ada dua acara ada sebagian secara online dan sebagian secara
paling dekat dengan siswa itu adalah wali kelas mereka. Kemudian untuk
kepada orang tua terkait pembelajaran daring sehingga orang tua tidak
covid 19, belajar di rumah bukan berarti siswa bisa seenaknya pergi
keluar rumah, karna tujuan di rumah agar penyebaran covid 19 bisa cepat
kepada peserta didik. Kendala yang telah diuraikan diatas tadi, bisa
siswa dengan banyak tugas, cukup 2 soal sebagai pemahaman siswa, tapi
11
diharapkan peserta didik mengerti dan bisa mengerjakan sendiri, jika
kurang paham atau kurang mengerti dengan tugas yang diberikan guru
tapi menanyakan tentang soal tersebut. Dan siswa atau peserta didik tidak
sama maka kedua tugas siswa yang sama tersebut tidak diterima atau
yang tidak berkepentingan, dan harus mendapat izin dari orang tua jika
terhadap diri sendiri, karna menuntut ilmu adalah ibadah, dan guru
mengingatkan siswa agar tidak malas dan guru tidak penah bosan-
12
melalui diskusi tanya jawab melalui grup whatsaap ataupun pesan suara,
dan bahan ajar yang mendukung siswa dalam memahami materi tersebut
Pembelajaran Daring
guru. Peserta harus menghemat kuota untuk hal yang tidak perlu, lebih
Siswa dituntut bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru,
didik. Hubungan timbal balik antara guru dan siswa bisa menjadi
13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
dialami peserta didik, guru muda, guru pamong dan juga kepala sekolah.
Untuk pembelajran daring bisa berjalan dengan lancar harus ada hubungan
timbal balik antara guru dengan peserta didik baik melalui whatsapp grub
maupun aplikasi yang lain. Kendala yang sangat berpengaruh dalam proses
kegiatan pembelajaran ini adalah jaringan, kuota, kesiapan guru dan siswa
hal memanfaatkan teknologi juga menjadi suatu yang sangat penting, karna
tidak semua guru masih berusia muda, ada guru yang berusia 50 tahun lebih
waktu yang sangat minim atau waktu yang lebih singat dari pembelajaran
sebelum masa pandemi ini, dan guru juga dituntut mengatur waktu dengan
baik. Menyatukan persepsi dan konsentrasi siswa, guru harus memiliki visi
yang jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin ikatan batin dengan
14
belajar, semangat melaksanakan tugas, aktif dalam sesi presentasi, dan
menghidupkan interaksi online dengan guru dan siswa. Untuk itu perlu
didorong terciptanya kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah. Guru
harus kreatif memberi tugas yang dapat menstimulasi siswa bertanya kepada
guru, teman sekelas, maupun orang tua. Hal ini dapat mendorong kolaborasi
B. Saran
yang dirasa belum efektif. Kedepannya siswa dan guru bisa menjalin
15
LAMPIRAN I
siswa.
dan siswa.
Baru.
16
Lampiran II
1. Kepala Sekolah
utama yaitu terletak di bidang IT. Sebagian guru masih ada yang belum
sikap siswa sehingga banyak siswa yang tidak disiplin dan bertanggung
pandemi ada dua cara ada sebagian secara online dan sebagian secara
17
peran wali kelas masing-masing untuk memantau siswa, karena yang
paling dekat dengan siswa itu adalah wali kelas mereka. Kemudian untuk
2. Guru Pamong
memang belum bisa belajar mandiri tanpa tatap muka di kelas, selain itu
18
Upaya dalam menanggulangi memberikan waktu lebih banyak
melalui diskusi tanya jawab melalui grup whatsaap ataupun pesan suara,
dan bahan ajar yang mendukung siswa dalam memahami materi tersebut.
pembicaraan yang baik denga orang tua untuk di belikan kuota internet,
serta siswa yang mau berusaha sendiri mencara cara agar memahami
guru.
19
LAMPIRAN II:
1. Kegiatan Pramuka
20
3. Panitia Ujian Semester
21
4. Perpisahan dengan Guru PPLK
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
22
Tujuan :
Agar peserta didik dapat Mengidentifikasi (permasalahan argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar atau yang dibaca
serta mengembangkan isi (permasalahan argumentasi, pengetahuan dan
rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan/tulis.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Alat/Media : Sumber/bahan ajar
Google Drive, WhatsApp Group, Smartphone Buku Paket dan Google/ Internet
dan Internet.
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada peserta didik di WhatsApp grub dan siswa
yang ada di dalam kelas untuk memberikan informasi tentang tema
pembelajaran yang akan dilakukan.
Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, tujuan, indikator,
manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dipelajari.
Melakukan cek kehadira di dalam WAG dan siswa yang ada di dalam kelas.
Kegiatan Inti Guru memberikan materi serta contoh pembelajaran kepada siswa di grub WAG
dan siswa yang ada di dalam kelas tentang mengidentifikasi (permasalahan
argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan
atau dibaca serta mengembangkan isi (permasahan argumentasi, pengatahuan,
dan rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan atau tulis.
Siswa merangkum materi yang diberikan oleh guru dan mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru meminta siswa untuk bekerja sama dan berdiskusi dengan memanfaatkan
berbagai sumber agar lebih memahami materi yang dikirimkan oleh guru.
Siswa menganalisis kalimat tesis, argument, rekomendasi, fakta dan opini.
Mengidentifikasi pernyataan pendapat Dan pernyataan serta menentukan gagasan
pokok dan penjelas dan mengembangkan kembali teks eksposisi dengan bahasa
yang berbeda.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas dan catatan secara kolektif, dan
mengantarkannya ke sekolah.
23
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Keaktifan belajar, disiplin dan ketepatan
waktu mengumpulkan tugas.
2. Penilaian Pengetahuan : Pemahaman mengenai isi teks eksposisi.
3. Penilaian Keterampilan : Membuat sebuah teks eksposisi yang
bermanfaat.
BAHAN AJAR:
TEKS EKSPOSISI
24
3. Ciri-ciri teks eksposisi
Adapun ciri-ciri teks eksposisi yang diantaranya yaitu:
Singkat dan Padat
Gaya informasi yang mengajak.
Penyampaian teksnya secara lugas dan
menggunakan bahasa yang baku.
Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
Teks eksposisi bersifat objektif dan netral.
Penjelasannya disertai data-data yang akurat.
Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan
kontribusi.
Umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan,
di mana, mengapa, bagaimana
25
3. Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada
argumen yang telah disajikan di dalam bagian sebelumnya.
Pengulangan opini bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks
Eksposisi mempunyainya.
Mengandung hal-hal yang sifatnya menyimpang, duga-
dugaan yang tidak tepat atau pemihakan terhadap sesuatu, (4) ditulis
secara lengkap.
26
membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
6. Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi,
kesimpulan harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.
27
2. Nomina dan Verba
a Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata
maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek.
Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar
maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja,
rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian,
kekuatan, dll.
b. Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan,
proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya
berfungsi sebagai predikat.
3. Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada
kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk memperkuat
argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam
konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu,
penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada
kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi
tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan
untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang
paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
28
tentang arti sebuah opini. Salah satunya adalah Leonardo W. Dood
via Sumirat (2004) yang menyatakan, opini adalah suatu sikap atau
pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan
yang pernah maupun sedang terjadi. Opini antara satu orang dengan
orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir,
pengetahuan, serta lingkungannya dalam menanggapinya situasi
ataupun persoalan tersebut.
29
merupakan kalimat utuh yang menjelaskan atau menjabarkan
kalimat utama dan bersifat khusus. Kalimat penjelas ini berciri khas
mengulang sebagian kata pada kalimat utama, selain itu juga dapat
pula menggunakan kata ganti seperti ini, itu, tersebut karena
fungsinya sebagai menjelaskan kalimat utama.
Tesis :
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia
sebagaimana yang telah diatur pada undang-undang telah secara
tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun,
realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan
banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di
hadapan koruptor.
Argumentasi:
30
merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang
maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada
koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.
Penegasan Ulang:
31