Anda di halaman 1dari 19

BAB II

1. Br, Ca dan C berturut-turut adalah ….


A. Barium, kalsium dan karbon
B. Bromin, kalium dan kalsium
C. Bromin, kalium dan karbon
D. Barium, kalsium dan kalium
E. Bromin, kalsium dan karbon
2. Perhatikan model atom senyawa berikut!

Pernyataan mengenai senyawa di atas:

1) Rumus senyawa C 2 H 4 O 2
CH 2 O
2) Rumus empiris
3) Senyawa terdiri dari 4 jenis atom
4) Setiap molekul terdiri dari 4 atom
Pernyataan yang tepat adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 3 dan 4

3. Jumlah atom yang terdapat dalam dimetil amina ( (C 2 H 5 ) 2 NH ) adalah ….


A. 9
B. 11
C. 14
D. 16
E. 48
4. Terdapat suatu reaksi:
NH 3( g )  O 2( g )  N 2( g )  H 2O( g )
Jika reaksi tersebut disetarakan, maka jumlah seluruh koefisiennya adalah ….
A. 18
B. 15
C. 10
D. 9
E. 5
5. Suatu reaksi pembakaran:
2C2 H 2( g )  5O 2( g )  4CO 2( g )  2H 2O ( g )

C 2 H 2 adalah ….
Jumlah molekul O2 yang diperlukan untuk membakar 10 molekul
A. 2
B. 5
C. 10
D. 20
E. 25

PEMBAHASAN BAB II

1. Jawaban: E
Lambang atom Br = barium, Ca = kalsium dan C = karbon.
2. Jawaban: A

Jumlah atom C=2, H=4 dan O=2, sehingga rumus senyawanya adalah C 2 H 4O 2 , dan

CH 2 O
rumus empirisnya diketahui dari perbandingan jumlah atomnya yaitu .
Senyawa terdiri dari 3 jenis unsur dan tiap molekul terdiri dari 8 atom.
3. Jawaban: D

Senyawa (C 2 H 5 ) 2 NH terdiri dari 4 atom C, 11 atom H dan 1 atom N, sehingga


jumlah atomnya dalah 16 atom.
4. Jawaban: B
Memberi koefisien tiap senyawa. Untuk N2 ditetapkan 1 (koefisien 1 tidak ditulis):
aNH 3( g )  bO2( g )  N 2( g )  cH 2 O( g )

Menyamakan jumlah N, ruas kanan = 2 sehingga ruas kiri diberi koefisien 2:


2NH 3( g )  bO 2( g )  N 2( g )  cH 2O ( g )
Menyamakan jumlah H:
2NH 3( g )  bO 2( g )  N 2( g )  3H 2O ( g )

Menyamakan jumlah O:
3
2NH 3( g )  O 2( g )  N 2( g )  3H 2O ( g )
2
Menjadikan bilangan bulat pada koefisien setengah dengan mengalikan 2, sehingga:
4NH 3( g )  3O 2( g )  2N 2( g )  6H 2O ( g )

5. Jawaban: E
Jumlah molekul dapat ditentukan dari koefisien senyawa.
koefisien O 2
Jumlah mol O 2   jumlah mol C 2 H 2
koefisien C 2 H 2
5
Jumlah mol O 2  10  25
2

BAB III

1. Suatu unsur X mempunyai 5 elektron valensi dan 3 kulit. Nomor atom unsur tersebut
adalah ….
A. 3
B. 5
C. 7
D. 13
E. 15
27
2. Isotop 13 Al terdiri dari ….

A. 27 proton, 27 elektron dan 14 neutron


B. 14 proton, 14 elektron dan 13 neutron
C. 13 proton, 13 elektron dan 14 neutron
D. 13 proton, 13 elektron dan 27 neutron
E. 13 proton, 14 elektron dan 27 neutron
3. Jumlah maksimum elektron pada kulit N adalah ….
A. 8
B. 18
C. 30
D. 32
E. 64
4. Unsur berikut yang memiliki elektron valensi paling banyak adalah ….

A. 9V
W
B. 11

C. 15 X

Y
D. 17

E. 21 Z

5. Unsur berikut yang bukan termasuk golongan gas mulia adalah ….


A. He
B. N
C. Ar
D. Kr
E. Rn

PEMBAHASAN BAB III

1. Jawaban: E
Unsur X memiliki 3 kulit, maka elektron valensi 5 berada pada kulit terakhir. Dua
kulit pertama diisi oleh elektron dengan rumus 2n 2 (n=nomor kulit) yang stabil,
sehingga konfigurasi unsur X yaitu 2, 8, 5. Nomor atom X adalah 15.
2. Jawaban: C
A
Z X = 27
13 Al , maka Z = p = 13, e = p = 13, dan n = A–p = 27–13 =14

3. Jawaban: D
Daya tampung elektron maksimal dirumuskan 2n2, untuk kulit N (n=4)
2n 2  2(4)2  32
4. Jawaban: D

9V = 2, 8, 1

11 W =2, 8, 3

15 X =2, 8, 5
17Y =2, 8, 7 (elektron valensi paling besar)

21 Z =2, 8,8,3

5. Jawaban: B
Golongan gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),
xenon (Xe) dan radon (Rn).

BAB IV

23
1. Diketahui massa atom relatif oksigen adalah 16 dan ketetapan Avogadro 6,02 x 10 ,
maka dalam 8 gram oksigen terdapat partikel sebanyak ….
23
A. 3,01 x 10
23
B. 4,81 x 10
23
C. 12,04 x 10
23
D. 1,204 x 10
23
E. 1,5 x 10
2. Sebanyak 9 gram unsur X bereaksi dengan 8 gram oksigen membentuk senyawa

X 2 O3 , massa atom relatif X adalah ….

A. 18
B. 24
C. 27
D. 32
E. 54

3. Pada suhu dan tekanan tertentu, volume dari 14 gram


N 2 adalah 14 liter. Volume dari

16 gram O 2 jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama adalah ….
A. 16 L
B. 14 L
C. 12 L
D. 10 L
E. 8 L
4. Suatu larutan 0,5 M NaOH 10 mL akan dibuat menjadi konsentrasi 0,04 M, maka
volume larutan akan berubah menjadi ….
A. 50 mL
B. 100 mL
C. 125 mL
D. 200 mL
E. 225 mL

5. Persamaan reaksi pembentukan NH 3 sebagai berikut.


N 2( g )  3H 2( g )  2NH3( g )

Jika sejumlah 6 L gas H 2 yang bereaksi, maka volume gas NH 3 yang dihasilkan
adalah ….
A. 16 L
B. 14 L
C. 6 L
D. 4 L
E. 3 L

PEMBAHASAN BAB IV

1. Jawaban: A
g 8
n= =  0,5 mol
Mr 16

Jumlah partikel: N = n × L = 0,5 × (6, 02 10 ) = 3,01 x 10


23 23

2. Jawaban: A
massa X 9
Ar X = × Ar O = 16  18
massa O 8
3. Jawaban: B
Pada suhu dan tekanan sama, maka:
g 16
n O2 = = = 0,5 mol
Mr 32
g 14
n N2 = = = 0,5 mol
Mr 28
n O2 n N2
=
VO2 VN 2

0,5 0,5
=
VO2 14

VO2 =14 L

4. Jawaban: C
V1 M1  V1 M1

V1 (0,04)  (10)(0,5)

(10)(0,5)
V1   125 mL
0,04
5. Jawaban: D
koefisien NH 3 2
VNH3   VH 2   6  4 L
koefisien H 2 3

BAB V

Untuk soal nomor 1 dan 2.

Diketahui unsur-unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut:

P = 2, 8, 7

Q = 2, 8, 8, 2

R = 2, 8, 18, 2

S = 2, 8, 8

T = 2, 8, 18, 7

1. Unsur yang paling stabil adalah ….


A. T
B. S
C. R
D. Q
E. P
2. Unsur yang terletak pada periode yang sama adalah ….
A. P danT
B. P dan Q
C. R, S dan T
D. P, Q dan R
E. Q, R dan T
3. Unsur X dan Y masing-masing memiliki elektron valensi berturut-turut adalah 6 dan
7. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terjadi antara kedua unsur tersebut adalah ….

A. X 2 Y , kovalen
XY2 , kovalen
B.

C. X 2 Y , ionik

D.
XY2 , ionik

E. XY6 , kovalen
4. Berikut ini sifat-sifat senyawa ionik, kecuali ….
A. Titik didih tinggi
B. Volatilitas tinggi
C. Larutannya dapat menghantarkan listrik
D. Lelehannya dapa menghantarkan listrik
E. Semua larut dalam pelarut air
5. Pasangan rumus kimia dan nama senyawa yang benar adalah ….

Rumus Kimia Nama


A CH 3COOH Asam laktat
B H 2 CO3 Asam karbonat
C H 3PO 4 Asam fosfida
D Mg(OH)2 Magnesium dihidroksida
E NH 4 Amonia

PEMBAHASAN BAB V

1. Jawaban: B
Unsur paling stabil berarti konfigurasi elektorn penuh yang memiliki 8 elektron pada
kulit terluarnya (Oktet), yaitu S.
2. Jawaban: E
Unsur-unsur yang terletak pada periode yang sama berarti meiliki jumlah kulit yang
sama, yaitu Q, R dan T dengan jumlah kulit 3, serta P dan S dengan jumlah kulit 4.
3. Jawaban: B
•• ••
•X •
•• kekurangan 2 elektron dan
•Y
••
: kekurangan 1 elektron, sehingga bergabung

•• •• ••
:Y:X:Y:
membentuk ikatan menjadi •• •• ••

4. Jawaban: B
Sifat senyawa ionik antara lain: titik didih tinggi dan titik leleh tinggi, volatilitas
rendah, larutan/lelehan dapat menghantarkan arus listrik dan larut dalam pelarut
polar seperti air.
5. Jawaban: B
CH 3COOH = asam asetat, H 2 CO3 =asam karbonat, H 3PO 4 =asam fosfat, Mg(OH) 2

= magnesium hidroksida, NH 3 =ammonia.

BAB VI

1. Reaksi yang terjadi perubahan biloks dengan selisih 5 adalah ….

A.
SO 4 2  SO3

B.
MnO 4   MnO

C.
OCl   ClO3

D.
CrO 4 2  Cr 3

E.
NO3  NO2

2. Di bawah ini merupakan asam monoprotik yaitu ….

A. H 2S
B. HCl
H 2SO 4
C.
D. H 3 PO4

E.
H 2 CO3

3. Pendaurulangan perak melibatkan reaksi redoks:


Cu ( s )  2Ag  ( aq )  Cu 2+ ( aq )  2Ag ( s )

Zat pereduksi adalah ….


2+
A. Cu
B. Cu

C. Ag
D. Ag
+
E. Cu
CuSO 4 dan larutan AgNO3 . Jika massa Cu
4. Arus listrik dialirkan melalui larutan
6,35 gram maka massa Ag yang terbentuk adalah ….
A. 6,35 g
B. 10,8 g
C. 12,8 g
D. 18,2 g
E. 21,6 g

5. Elektrolis larutan perak nitrat ( AgNO3 ) dengan elektrode karbon, reaksi yang terjadi
di anode adalah ….
2NO3 ( aq )  2NO 2( g )  O 2( g )  2e 
A.
Ag ( s )  Ag  ( aq )  e 
B.
2H 2O ( l )  4H  ( aq )  O 2( g )  4e 
C.
2H 2 O( l )  2e   2OH  ( aq )  H 2O ( aq )
D.
2H 2 O( l )  2e   2OH  ( aq )  H 2( g )
E.

PEMBAHASA BAB VI

1. Jawaban: B
+6 +6

+7 +2
reduksi 5

+1 +5
oksidasi 4

+6 +3
reduksi 3

+5 +4
reduksi 1

2. Jawaban: B

Asam monoprotik merupakan asam yang dapat menyumbag 1 ion H seperti

HCl  H   Cl  .
3. Jawaban: B

0 +2 +2 0
oks
red

Zat pereduksi adalah zat yang mengalami kenaikan biloks, yaitu Cu.
4. Jawaban: E
G AgNO3 G CuSO4
=
ME AgNO3 ME CuSO4

G AgNO3 6,35
=
108 /1 63,5 / 2
G AgNO3  21, 6 gram

5. Jawaban: C
AgNO3  Ag + + NO3

NO3 tidak bisa dioksidasi maka reaksi yang


Di anode terjadi reaksi oksidasi, karena

2H 2O( l )  4H  ( aq )  O2( g )  4e 
terjadi adalah .

BAB VII
1. pH larutan 0,025 mol CH 3COOH sebanyak 250 mL adalah … ( K a = 10 ).
5

A. 5
B. 3
C. 2,5
D. 2
E. 1
K sp Ag 2SO 4 5
2. Hasil kali kelarutan ( ) adalah 3,2 x 10 . Kelarutan dalam 1 liter air
adalah ….
2
A. 2,6 x 10
2
B. 3,2 x 10
2
C. 2 x 10
2
D. 2 x 10
5
E. 10
3. Larutan HF 0,8 M sebanyak 250 mL direaksikan dengan 250 mL KOH 0,8 M.

Apabila K a = 10 maka pH larutan adalah ….


3

A. 6 – log 2
B. 6 + log 2
C. 8 – log 2
D. 2 + log 8
E. 8 + log 2
4. 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air. Jika diketahui tekanan
uap jenuh air murni pada 20C adalah 18 mmHg, maka penurunan tekanan uap jenuh
air adalah … mmHg.
A. 0,884
B. 0,648
C. 0,684
D. 0,864
E. 0,486
5. Campuran 0,01 mol CH 3COOH dengan 0,1 mol CH 3COONa dalam 1 liter

memiliki pH sebesar … (
K a =105 ).

A. 10
B. 8
C. 6
D. 5
E. 2

PEMBAHASAN BAB VII

1. Jawaban: B
n 0,025
M= = = 0,1 M = 10 -1M
V 0,25

[H + ]= K a .M  105.10 1  10 6  10 3

pH=  log [H + ]=  log103  3


2. Jawaban: C
K sp Ag 2SO 4 5
= 3,2 x 10
Ag 2SO 4  2Ag   SO 4 2
s 2s s
K sp  [Ag  ][SO4 2 ]

K sp  (2s) 2 (s)

3, 2  105  4s 2
3, 2 105
s
4
2
s  2  10
3. Jawaban: E
Mol HF = M x V = 0,8 x 0,25 = 0,2 mol
Mol KOH = M x V = 0,8 x 0,25 = 0,2 mol
HF + KOH  KF + H 2O
M 0,2 mol 0,2 mol - -

R 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol


S - - 0,2 mol 0,2 mol

n 0,2
M KF = = = 0,4 M
Vtot 0,5

Kw 1014
[OH  ]  Mg  0, 4  2 106
Ka 103

pOH   log[OH  ]   log (2 10 6 )  6  log 2


pH = 14-pOH  14  (6  log 2)  8  log 2
4. Jawaban: D
g 45
= = 0,25 mol
Mol glukosa (terlarut)= Mr 180
g 90
= = 5 mol
Mol air (pelarut)= Mr 18
nt 0, 25
Xt =   0, 048
n t +n p 0, 25  5

P  P X t  18  0, 048  0,864 mmHg


5. Jawaban: C
n 0, 01
Ma =   10 2 M
V 1
n 0,1
Mg = =  10 1 M
V 1
Ma 102
[H + ] = K a  105 1  105
Mg 10

pH   log[H + ]   log10 6  6

BAB VIII

1. Reaksi kesetimbangan:
A ( g )  B( g )  2C( g )

Harga tetapan kesetimbangannya adalah ….


[2C]2
A. [A][B]
[2C]2
2
B. [A][B]
[C]2
C. [A][B]
[C]
D. [A][B]
[2C]
E. [A][B]
2. Dalam ruangan tertutup suhu 27C terjadi reaksi kesetimbangan berikut
2A ( g )  B( g )  2C ( g )

K
Jika K c =3,25 maka nilai p adalah ….
A. 3,25
B. 2,55
C. 1
D. 0,082
E. 0,08
3. Reaksi kesetimbangan
2SO3( g )  2SO 2( g )  O 2( g )
H= +380 kJ/mol
Jika suhu diturunkan maka ….

A. SO 2 dan O 2 bertambah
SO 2 tetap
B.

C. O 2 bertambah
SO3 bertambah
D.

E. SO3 berkurang
4. Reaksi kesetimbangan dalam ruang 1 L
2HI( g )  H 2( g )  I 2( g )

Pada keadaan setimbang molalitas HI, H 2 dan I 2 berturut-turut adalah 0,16; 0,04 dan
0,04. Harga tetapan kesetimbangannya adalah ….
2
A. 1,56 x 10
3
B. 1,56 x 10
C. 2,4
4
D. 2,4 x 10
1
E. 2,4 x 10
5. Reaksi-reaksi kesetimbangan:
2SO3( g )  2SO 2( g )  O 2( g )
1)
2SO 2( g )  O 2( g )  2SO3( g )
2)
N 2( g )  3H 2( g )  2NH3( g )
3)
N 2 O4( g )  2NO 2( g )
4)
Reaksi yang menghasilkan produk lebih banyak jika volume diperbesar adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 4

PEMBAHASAN BAB VIII

1. Jawaban: C
Tetapan kesetimbangan: perbadingan konsentrasi produk dengan reaktan yang

[C]2
Kc 
dipangkatkan koefisien. [A][B]

2. Jawaban: E
T = 227 + 273 = 500 K
K p  K c (RT) Δn
K p  3, 25 (0, 082  500) 1
K p  0, 08

3. Jawaban: D
Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Jika suhu ditrunkan maka reaksi

bergeser ke kiri (reaktan) sehingga SO3 bertambah.


4. Jawaban: A
[H 2 ][I 2 ] (0,04)(0,04)
Kc  2
 2
 1,56 102
[HI] (0,16)
5. Jawaban: B
Dalam reaksi kesetimbangan, volume yang diperbesar, maka reaksi akan bergeser ke
arah jumlah koefisien yang besar. produk yang memiliki koefisien lebih besar
daripada reaktan yaitu reaksi 1 dan 4.

BAB IX

1. Reaksi pembakaran standar:


2C 4 H10 +13O 2  8CO 2 +10H 2O ΔH 0c1 = -5.754 kJ/mol

ΔH 0c 2 adalah … kJ/mol (Mr C4 H10 = 58).


Jika C4 H10 yang dibakar 5,8 gram maka
A. +575,4
B. +5,754
C. -575,4
D. -5,754
E. -57,54
2. Reaksi pembentukan:
S( g )  O 2( g )  SO 2( g )
I. H1= -297 kJ/mol
1
SO3( g )  SO 2( g )  O 2( g )
II. 2 H2= -99 kJ/mol
3
S( g )  O 2( g )  SO3( g )
Maka untuk reaksi 2 memiliki harga H3 sebesar … kJ/mol.
A. +198
B. -198
C. +396
D. -396
E. -207
H 2O (l )
3. Kalor pembentukan = -68,32 kkal/mol. Sehingga untuk kalor penguraian

H 2O(l )
adalah … kkal/mol.
A. +186,64
B. -136,64
C. +34,16
D. +68,32
E. -34,16
4. Pernyataan berikut ini yang benar mengenai proses reaksi eksoterm adalah ….
A. H sistem tetap, H=0
B. H sistem berkurang, H>0
C. H sistem berkurang, H<0
D. H sistem bertambah, H>0
E. H sistem bertambah, H<0
5. Persamaan termokimia
2NH 3( g )  N 2( g )  3H 2( g )
H= +92,4 kJ
1 3
N 2( g )  H 2( g )  NH3( g )
Maka H untuk reaksi 2 2 adalah ….
A. +184,8 kJ
B. +92,4 kJ
C. -92,4 kJ
D. +46,2 kJ
E. -46,2 kJ

PEMBAHASAN BAB IX

1. Jawaban: C
g 5,8
ΔH 0c 2   ΔH c1
0
  (5.754)  575, 4
Mr 58 kJ/mol
2. Jawaban: B
S( g )  O 2( g )  SO 2( g )
H1= -297 kJ/mol
1
SO 2( g )  O 2( g )  SO3( g )
2 H2= +99 kJ/mol +
3
SO 2( g )  O 2( g )  SO3( g )
2 H3= -198 kJ/mol

3. Jawaban: D
Entalpi/ kalor peruraian merupakan kebalikan dari kalor pembentukan, jika nilai
entalpi pembentukan -68,32 kkal/mol berarti nilai entalpi peruraian adalah +68,32
kkal/mol.
4. Jawaban: C
Reaksi endoterm berarti melepas kalor dari sistem ke lingkungan maka kalor sistem
berkurang dan perubahan kalor ditandai (-).
5. Jawaban: E
Reaksi dibalik, maka nilai H dibalik tanda (+) atau (-), dan reaksi berubah menjadi
setegahnya maka nilai H juga menjadi setengahnya.
2NH3( g )  N 2( g )  3H 2( g )
H= +92,4 kJ
1 3
N 2( g )  H 2( g )  NH3( g )
2 2 H= -46,2 kJ

BAB X

1.

Anda mungkin juga menyukai