Anda di halaman 1dari 17

AFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Permasalahan Yang Akan Dibahas....................................................................1
BAB II TIJAUAN PUSTAKA.........................................................................................2
A. Karbon................................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Sifat Fisik Dari Karbon......................................................................................4
BAB IV PENTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan ......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A
dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih
banyak senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk
mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan
tunggal, C – C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,
C≡C.Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat
sekitar dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju kira-kira
lima persen per tahun. Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon adalah kekuatan
hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C – C.
Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah
terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p, atau sp+p2. Lebih dari sembilan
puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari
mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme) serta fosil mereka
(batubara dan minyak bumi).

1.2 Permasalahan Yang Akan Dibahas


Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a.Sifat fisik dari karbon
b. Sifat kimia dari karbon
c. Alotropi karbon
d. Senyawa anorganik karbon

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Karbon
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor
atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon
merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat
elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop
karbon yang ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat
radioaktif denganwaktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun.Karbon merupakan salah satu
dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah karbon
berasal dari bahasa Latin Carbo, yang berarti batu bara (anonim, 2015.
http://www.amazine.co/25967/karbon-c-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/ . diakses
tanggal 25 Januari 2015).
Karbon merupakan komponen penting penyusun biomassa tanaman. Hasil rangkuman
berbagai studi terhadap berbagai jenis pohon diperkirakan kadar karbon sekitar 45–46%
bahan kering dari tanaman (Brown, 1997). Menurut Kumar dan Nair (2011), tempat
penyimpanan utama karbon adalah dalam biomassa pohon (termasuk bagian atas yang
meliputi batang, cabang, ranting, daun, bunga dan buah, bagian bawah yang meliputi akar),
bahan organik mati (nekromassa), serasah, tanah, dan yang tersimpan dalam bentuk produk
kayu.
Karbon merupakan zat yang telah ada semenjak proses terbentuknya bumi. Karbon
terdapat pada semua benda mati dan makhluk hidup. Karbon terdapat di udara dalam bentuk
gas karbondioksida. Pada tumbuhan, karbon terdapat pada 10 batang, daun, akar, buah, juga
pada daun-daun kering yang telah berguguran. Sebagian karbon pada tumbuhan membentuk
suatu zat yang disebut hidrat arang atau karbohidrat. Hidrat arang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh manusia maupun hewan sebagai sumber tenaga dan pertumbuhan.
Karbon dari tumbuhan berpindah ke tubuh manusia dan hewan ketika mereka
memakannya. Maka karbon pun menyebar ke seluruh bagian tubuh menjadi bagian-bagian
dari tulang, kuku, daging dan kulit.
Karbon juga tersimpan dalam perut bumi sebagai batu kapur, grafit, intan, minyak
bumi, gas alam, batu bara dan tanah gambut (Tugas Suprianto ,dkk., 2012) Karbon yang
berasal dari makhluk hidup seperti batubara dan minyak bumi disebut karbon organik.
Adapun yang bukan berasal dari makhluk hidup seperti batu kapur disebut karbon anorganik
2
(Tugas Suprianto,dkk., 2012) Batubara dan minyak bumi merupakan cadangan karbon atau
sumber karbon yang ada di bumi. Batubara terbentuk dari tumbuhan mati yang telah
tertimbun tanah selama jutaan tahun. Sedangkan minyak bumi terbentuk dari hewan-hewan
yang mati jutaan tahun lalu, sebagian jasadnya berubah menjadi karbon yang tersimpan
dalam minyak bumi (Tugas Suprianto,dkk., 2012)

3
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 SIFAT FISIK DARI KARBON


2.1.1 Sejarah Karbon
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-
sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari,
bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian
mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami
juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa
tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of
Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil
sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus
karbon-nitrogen.
2.1.2 Keunikan atom Karbon
Meskipun karbon hanyalah salah satu unsur dari sekian banyak unsur dalam sistem periodik,
tetapi atom karbon dapat terikat secara kovalen dengan atom karbon yang lain dan terhadap
unsur-unsur lain menurut beragam cara sehingga dapat membentuk beegitu banyak senyawa
yang jumlahnya hamper tak terhingga. Atom karbon dan senyawanya dapat dibedakan
menjadi enpat jenis yaitu :
a. Atom C primer : atom C yang mengikat 1 atom C yang lain
b. Atom C sekunder : atom C yang mengikat 2 atom C yang lain
c. Atom C tersier : atom C yang mengikat 3 atom C yang lain
d. Atom C kuarter : atom C yang mengikat 4 atom C yang lain
Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsure lain sebab atom
karbon tidak hanya dapat membentuk ikatan-ikatan karbon tunggal, rangkap dua dan rangkap
tiga, tetapi juga bias terkait satu sama lain membentuk struktur rantai dan cincin.
2.1.3 Bentuk karbon
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian.
Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan
terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan
beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan
mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki bentuk alfa.
4
Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses mekanikal, dan bentuk
beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada suhu di atas 1000
derajat Celcius.
Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat
sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-
vaporization (vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal
tranparan kecil pada tepian grafit.
2.1.4 Sifat-sifat Unsur Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga
merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium,
magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat
unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom
karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital
bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah
diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini
diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon.
Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon
adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform
(CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena
(C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
a. Sifat fisika
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu golonganjelas
terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri.Karbon pada posisi paling atas mempunyai
struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat dikenal – intan dan grafit. Intan
memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara
kovalen dengan 4 atom lainnya. Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.
Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu
allotropi timah – “timah abu-abu” atau “alfa-timah”.Allotropi yang umum untuk timah
(“timah putih” atau “beta-timah”) merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan
logam.
Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing
atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom- dari
ikatan kovalen yang umum ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan
5
perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.Karbon
mempunyai sifat fisik yang khas yaitu mempunyai dua bentuk kristalin yaitu intan dan grafit.
intan lebih rapat daripada grafit(3,51 g cm-3, 2,22 g cm-3),namun grafit lebih stabil, dengan
2,9 kJ mol-1, pada 300 K dan tekanan 1 atm.Titik leleh dan titik didih dari karbon sangat
tinggi.atom karbon sangat kecil apabila dibandingkan dengan atom-atom lainnya.
Jari-jari ion yang dihitung dalam kristal unsur-unsur ini bahkan lebih kecil lagi.karena atom-
atomnya berada dalam keadaan oksidasi positif. Karena rapatan muatan karbon,ion-ionnya
tidak terdapat sebagai partikel yang berdiri sendiri dalam senyawa, tetapi tertahan dengan
ikatan kovalen.karbon merupakan zat padat yang tegar, yang biasa dianggap sebagai
molekul-molekul raksasa yang terdiri dari banyak sekali atom.atomnya tersusun dalam
struktur logam berkoordinasi 12.Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas.
Fasa pada suhu kamar : padat
Bentuk kristalin : intan dan grafit
Massa jenis : 2,267 g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (diamond)
Titik leleh : 4300-4700 K
Titik didih : 4000 K
Densitas : 2,267 g/cm3 (grafit) 3,515 g/cm3 (diamond)
Kalor lebur : 100 kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (diamond)
Kalor uap : 355,8 kJ/mol
Kalor jenis : 8,517 J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK (diamond)
b. Sifat kimia
Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. apabila karbon bereaksi, tidak ada
kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan
membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan
begitu tinggi sehingga eksistensinya tidaklah mungkin.
Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)
Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
Jari-jari atom : 70 pm
Jari-jari kovalen : 77 pm
Jari-jari Vander Waals : 170 pm

6
konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
Struktur Kristal : heksagonal
2.1.5 Senyawa Karbon
a. Intan
Berlian (terdiri dari karbon) dibentuk selama periode satu milyar tahun jauh di dalam
bawah kerak bumi (sekitar 90 mil atau sekitar 150 km dalamnya). Mereka diangkat ke
permukaan melalui gunung berapi, dan sebagian besar ditemukan pada batu vulkanik (disebut
kimberlite) atau di laut yang terbawa oleh arus ombak. Batu berlian atau batu intan yang
sering ditemukan di alam kebanyakan berumur 1 sampai 3 milyar tahun.intan adalah mineral
yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena
memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama Sifat-sifat ini yang membuat intan
digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Berlian adalah allotrope karbon dan masing-masing dari mereka (tidak peduli apa ukurannya)
dapat dianggap sebagai satu molekul karbon. Setiap karbon dalam intan dikelilingi oleh 4
atom karbon lainnya dalam struktur tetrahedral, seperti piramida. Setiap ikatan atau link itu
sama panjangnya dan pembentukan tetrahedral itu benar-benar teratur. Apa yang membuat
berlian sangat keras, non-volatile dan tahan terhadap serangan kimia adalah kekuatan dan
keteraturan ikatan ini. Secara teoritis, kristal berlian yang besar bisa hanya terdiri dari satu
molekul raksasa karbon.
Pada dasarnya, struktur intan dapat dilihat sebagai wajah kubik array yang berpusat di
tengah dengan setengah dari lubang tetrahedral yang terisi. Penting untuk dicatat,
bagaimanapun, bahwa berlian adalah contoh dari jaringan senyawa kovalen. Dalam intan,
struktur atom-atom dihubungkan oleh ikatan covaelent, dengan masing-masing atom karbon
terikat pada empat lainnya dalam geometri tetrahedral. Pada intinya, sebuah sampel intan
adalah satu molekul yang besar. Gambar sebelah kanan adalah gambar yang sama tetapi
diputar melalui sudut 45 derajat. Ruang terbuka di tengah adalah lubang oktahedral kosong.
Masing-masing atom dikelilingi oleh empat lainnya dan terletak di dalam lubang tetrahedral.
Ilustrasi yang kanan menunjukkan gambar yang sama, tapi diputar dengan sudut 45 derajat.
Berlian dinilai sesuai dengan berat karat, warna, kejernihan dan pemotongannya, juga dikenal
sebagai empat C (carat, cut, clarity dan color). Karat berlian berbeda dengan karat emas.
Karat emas menunjukkan kemurnian – 24 karat mewakili emas murni. Satu karat intan
tambang atau intan sintetik adalah 200 miligram (0,007055 oz). Kata karat berasal dari carob
bean. Para dealer berlian sejak dulu menggunakan kacang carob untuk menyeimbangkan
skala mereka karena semua biji ini memiliki berat yang sama. Tradisi menggunakan batu
7
kelahiran April ini sebagai cincin pertunangan dimulai tahun 1477 ketika Mary dari
Burgundy diberi cincin berlian oleh Archduke Maximillian dari Austria.
Walaupun berlian mungkin merupakan batu permata yang paling dicari di dunia, tetapi
mereka bukan yang paling langka, gelar itu diberikan pada si ruby merah murni, maka jangan
heran jika batu ruby murni merah lebih mahal dibandingkan si permata intan. Berlian sering
ditemukan dalam jumlah yang banyak dan mereka ditambang setiap tahun. Karena 80% dari
batu tambang berlian tidak cocok untuk dijadikan sebagai perhiasan, mereka diolah kembali
dalam industri atau dijadikan cincin murah. Walaupun batu berlian dikenal sebagai batu yang
paling keras, batu kelahiran April ini juga sangat rapuh dan bisa hancur jika dipukul keras
berulang kali dengan palu atau dengan kekuatan besar lainnya. Kata berlian berasal dari
bahasa Yunani “Adamas” atau “baja paling keras”.
Intan dapat disintesis dengan mengkristal karbon di bawah tekanan dan intan sintetis
sekarang menjadi bisnis besar yang menguntungkan, mengalahkan berlian tambang jauh.
Kadang-kadang disebut sintetis Moissanite dan cubic zirkonia, keduanya dievaluasi dan
dikategorikan dengan skala penilaian yang sama seperti proses berlian yang ditambang tapi
untuk dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Sintetis Moissanite, sebuah duplikasi intan
memiliki karakteristik termal yang sama dengan berlian tambang dan sebagian besar orang
termasuk para pakar batu-batuan sampai sekarang tidak bisa membedakan mereka berdua.
Intan dapat dihasilkan dapat dihasilkan dari grafit hanya dengan pemberian tekanan tinggi,
dan suhu tinggi diperlukan untuk mendapatkan laju perubahan yang diinginkan. Intan yang
terdapat secara alamiah terbentuk bila kondisi-kondisi ini disediakan oleh proses-proses
geologi.
Pada tahun 1955 dilaporkan adanya suatu sintesis intan dari grafit yang berhasil.
meskipun grafit dapat langsung diubah menjadi intan pada kira-kira 30000K dan tekanan
diatas 125 kbar,untuk mendapatkan laju perubahan yang berguna, digunakan suatu katalis
logam transisi seperti Cr,Fe,atau Pt.tampak suatu lelehan logam terbentuk diatas
grafit,melarutkan sebagian dan mengendap sebagai intan, yang kurang larut. Intan sampai
dengan 0,1 karat(20 mg) dari kualitas industri yang tinggi dapat dihasilkan secara rutin
dengan harga yang bersaing.Intan akan terbakar diudara pada 600 samapi 8000 tetapi
kereaktifan kimianya jauh lebih rendah dari grafit atau karbon amorft.
b. Grafit
Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam (penghantar
panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak terdapat dalam
jumlah banyak di alam. Oleh karena itu,untuk keperluan peralatan teknik serta pembuatan
8
elektroda, grafit harus dibuat secara sintetik. Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat
dari kokas diperkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin sintetik,kemudian
dipanaskan sehingga membentuk padatan (sintering) dalam 105 cetakan. Pada proses
tersebut, bahan-bahan aditif terbakar menjadi arang. Pemanasan yang dilakukan sekali lagi
sampai temperatur 3000°C akan menghasilkan lebih banyak grafit (grafit elektro). Untuk
alat-alat seperti penukar panas, setelah pemanasan, grafit perlu diberi bahan aditif impregnasi
(misalnya dempul dan serbuk grafit). Setelah proses impregnasi, ketahanan temperaturnya
turun menjadi 165°C.
Sifat-sifat: Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi bersifat
rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit teroksidasi oleh asam nitrat berasap, khlor
atau oksigen. Grafit hanya dapat dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan
terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya sangat luas.Bahan
tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian besar basa hingga di atas 100°C. Dalam
udara, grafit dapat digunakan sampai kira-kira 165oC.Apabila tidak diimpregnasi, grafit
dapat digunakan sampai 500oC.Pengolahan dan penggunaan: Gumpalan-gumpalan grafit
dipotong menjadi pelat atau dibuat langsung menjadi barang. Pelat-pelat tersebut ditempel
pada bagian luar bejana dengan menggunakan bahan perekat, membentuk satu atau beberapa
lapisan pada bejana. Celah-celahnya ditutup dempul.
Grafit digunakan sebagai elektroda, bantalan luncur, ring penyekat, dan aditif untuk
bahan pe-lumas. Grafit juga mempertinggi kemampuan lumas teflon. Barang yang seluruhnya
dibuat dari grafit adalah alat penukar panas, cawan lebur, batu filter, pompa, dan pelat pecah.
Grafit juga digunakan sebagai bahan pengisi. Pada alat penyekat dan penghitung volume,
sebagian peralatannya dibuat dari grafit (misalnya torak). Serat grafit dimanfaatkan untuk
pelepasan muatan elektrostatik pada selubung ventilasi.
Grafit, sebagaimana berlian, adalah bentuk alotrop karbon, karena kedua senyawa ini
mirip namun struktur atomnya mempengaruhi sifat kimiawi dan fisikanya.Grafit terdiri atas
lapisan atom karbon, yang dapat menggelincir dengan mudah. Artinya, grafit amat lembut,
dan dapat digunakan sebagai minyak pelumas untuk membuat peralatan mekanis bekerja
lebih lancar. Grafit sekarang umum digunakan sebagai “timbal” pada pensil.Grafit berwarna
kelabu. Akibat delokalisasi elektron antarpermukannya, grafit dapat berfungsi sebagai
konduktor listrik. Secara alamiah, grafit ditemukan di Sri Lanka, Kanada dan Amerika
Serikat. Grafit juga disebut sebagai timbal hitam. Grafit dinamai oleh Abraham Gottlob
Werner pada tahun 1789 dengan mengambil kata dari bahasa Yunani.

9
Grafit umumnya berwarna hitam hingga abu-abu tembaga, kekerasan 1 – 2 (skala
Mohs), berat jenis 2,1 – 2,3, tidak berbau dan tidak beracun, serta tidak mudah larut, kecuali
dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih. Proses dekomposisi berlangsung lambat
pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan
oksida. Grafit adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang
membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat keras, langka, dan transparan,
sedangkan grafit agak lunak, mudah ditemukan, dan opak.
Menurut Kuzvart (1984) grafit dapat terjadi secara proses magnetik awal, kontak
magmatik, hidrotermal, metamorfogenik, danresidual.Belum ditemukan daerah yang
berpotensi di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.
Banyaknya bentuk karbon amorft, seperti arang, jelaga, dan jelaga minyak,semuanya adalah
bentuk-bentuk kristal mikro sesungguhnya dari grafit.Sifat-sifat fisika dari bahan-bahan
seperti terutama ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan.Bentuk-bentuk yang dipisahkan
dengan halus,yang memberikan permukaan relatif luas dengan gaya tarik yang jenuh
sebagian, dengan mudahudah menyerap sejumlah besar gas dan zat terlarut dari larutan.
Karbon aktif yang dijenuhkan dengan palladium, platina, atau logam-logam lain digunakan
secara luas sebagai katalis industri. Struktur lapisan grafit yang longgar menyebabkan banyak
molekul dan ion memembus lapisan. beberapa darinya dapat terbentuk secara spontan
bilamana pereaksi dan grafit dicampur bersama.
c. Fulurena
Fulurena adalah salah satu dari benda-benda yang tergolong alotrop karbon, molekul
yang tersusun seluruhnya dari karbon dalam bentuk bola berlubang, elipsoid, tuba, dll.
Fullerene berbentuk sferik atau bola biasanya disebut buckyball, dan yang berbent uk
silindris biasa disebut karbon nanotube. Grafin (Inggris: Graphene) adalah lembaran fullerene
planar. Struktur fullerene mirip dengan struktur grafit, yang tersusun dari lembaran yang
bertumpuk oleh cincin heksagonal yang tersambung, tapi mungkin juga mengandung cincin
pentagonal atau heptagonal yang mencegah lembaran menjadi berbentuk planar.
Fullerene ditemukan pada oleh Robert Curl, Harold Kroto, dan Richard Smalley di
Universitas Sussex dan Universitas Rice tahun 1985, yang dinamai berdasarkan Richard
Buckminster Fuller yang menciptakan kubah geodesik.Fullerene dapat dilarutkan pada
banyak pelarut secara terbatas. Pelarut yang umum untuk fullerene termasuk pelarut aromatik
seperti toluena dan lainnya seperti karbon disulfida. Larutan fullerene murni memiliki warna
ungu tua. Larutan C70 berwarna coklat kemerahan. Fullerene yang lebih besar seperti C76
10
hingga C84 memiliki warna yang bervariasi. C76 memiliki bentuk optis sementara fullerene
yang lebih tinggi memiliki beberapa isomer struktur.
2.1.6Senyawa Anorganik Karbon
a. Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap
kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi CO2 + H2 → CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan
bakar industri melalui reaksi 2CO(g) +O2(g)→2CO2(g) Gas CO juga dapat terjadi sebagai
hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi
C(S) + H2O → CO +H2 Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO
berikatan kuat dengan hemoglobin darah. hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat
berakibat fatal.
b. Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini
larut dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesis
serta merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena
dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh. CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon
senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen yang cukup. C(s) + O2(g) → CO2(g)
CH4(aq) + 2O2(g) → CO2(g) + H2O(l) 2CO(g) + O2(g( → 2CO2(g)
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam
seperti : CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat,
karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas
CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul
perubahan suhu yang serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
c. Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta
terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3,
MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah
Ca(HCO3)2, Mg(HCO3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut,

11
dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3(Soda abu).
d. Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat
CCl4,dengan reaksi: CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2
e. Hidrogen Sianida (HCN)
HCN adalah senyawa gas bersifat racun,tetapi penting dalam industri seperti industri
plastik.Senyawa HCN dapat dibuat secara komersil melalui reaksi: NH3 +CH4 → HCN +
3H2
2.1.7 Cara Pemerolehan Karbon
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke
dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut: SiO2 + 3C (2500°C) ? “SiC” ? Si (g) +
C(graphite) Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang
lainnya dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
Teknik Ekstraksi Unsur Karbon
a. Karbon dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica
SiO2 dengan reaksi sebagai berikut: SiO2 + 3C (2500°C) SiC + Si (g) + C(graphite)
b. Pembuatan karbon aktif
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri yang
menggunakan proses absorbsi dan purifikasi. Karbon aktif adalah nama dagang untuk arang
yang mempunyai porositas tinggi, dibuat dari bahan baku yang mengandung zat arang.
1. Pembutan karbon aktif dari kulit singkong Kulit singkong mengandung karbon sekitar
59%. Proses pembuatan karbon aktif ini terdiri dari dua tahapan yaitu aktivasi dan karbonasi.
• tahap aktivasiKulit singkong kering diaktivasi secara kimia menggunakan KOH 0,3 N
selama 1 jam pada suhu 500 oC di dalam mixer kemudian dikeringkan.
• tahap karbonisasi karbonasi dilakukan di dalam furnace elektrik (oksigen terbatas) pada
suhu (3000, 4500, 6000, dan 7500)oC selama 1, 2, dan 3 jam.
Uji kualitas dan kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji daya serap karbon
aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal terbentuk pada temperatur karbonisasi 3000
oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu 606,589 mg/g dengan total kandungan kadar
abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan yield 40,083% serta daya serap tinggi.

12
2. Pembutan karbon aktif dari tempurung kelapa
Pemilihan tempurung kelapa sebagai bahan baku karbon aktif atas dasar kualitas yang
dihasilkan lebih baik dari bahan lain.Proses pembuatan karbon aktif dari bahan baku
tempurung kelapa terbagi menjadi dua tahapan utama yaitu karbonisasi dan aktivasi.
• Proses pembuatan arang dari tempurung kelapa (karbonisasi)
Tempurung kelapa dipanaskan tanpa udara dan tanpa penambahan zat kimia. Tujuan
karbonisasi adalah untuk menghilangkan zat terbang. Proses karbonisasi dilakukan
pada temperature 400-600 0C.
Proses pembuatan Arang
Hasil karbonisasi adalah arang yang mempunyai kapasitas penyerapan rendah. Untuk
mendapat karbon aktif dengan penyerapan yang tinggi maka harus dilakukan aktivasi
terhadap arang hasil karbonisasi.
• Proses pembuatan karbon aktif dari arang (aktivasi)
Proses aktivasi dilakukan dengan tujuan membuka dan menambah pori-pori pada karbon
aktif. Bertambahnya jumlah pori-pori pada karbon aktif akan meningkatkan luas permukaan
karbon aktif yang mengakibatkan kapasitas penyerapannya menjadi bertambah besar. Proses
aktivasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu teknik aktivasi fisik dan teknik aktivasi
kimia.
teknik aktivasi fisik
Di lakukan dengan cara mengalirkan gas pengaktif melewati tumpukan arang
tempurung kelapa hasil karbonisasi yang berada dalam suatu tungku.
teknik aktivasi kimia
Di lakukan dengan menambahkan bahan baku dengan zat kimia tertentu pada saat
karbonisasi. Zat itu seperti ZnCl2, NaOH, KOH, H3PO4.
Ada tiga jenis karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa yang banyak dipasaran yaitu:
• Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari 0,18
mm. Terutama digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Digunakan pada industry
pengolahan air minum, industry farmasi, terutama untuk pemurnian monosodium
glutamate, penghalus gula, pemurnian asam sitrat, pemurnian glukosa dan pengolahan
zat pewarna kadar tinggi.
• Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5
mm. Jenis ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi
dari jenis ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air

13
tanah, pemurni pelarut dan penghilang bau busuk. Karbon aktif itu mampu menyerap
99,98 persen kandungan tembaga dalam air limbah.
• Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet dengan diameter 0,8-5 mm. Kegunaaan
utamanya adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai tekanan rendah, kekuatan
mekanik tinggi dan kadar abu rendah. Di gunakan untuk pemurnian udara, control
emisi, penghilang bau kotoran dan pengontrol emisi pada gas buang.
c. Karbon dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal
Karbon juga dapat dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya
dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara
sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu,
beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).
Bahan + CuO (oksidator) CO2(g) + H2O(l) Uji adanya CO2:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)
2.1.8 Kegunaan Karbon
Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam
aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak
manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk
kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita
konsumsi adalah tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan
bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer
yang mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan
pakaian. Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat enggunaan.
Karbon dapat membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk
baja.Karbon hitam dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis
dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi
kimia pada suhu yang sangat tiggi.

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang begitu
banyak jumlah dan jenisnya.Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua wujud, yang
pertama dalam wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud
mineral dan arang merupakan wujud grafit.
Teknik ekstraksi unsur karbon dapat dibuatdengan mereaksikan coke dengan silica
SiO2 pada suhu 2500oC, karbon aktif dibuat dengan kulit singkong dan tempurung kelapa
dengan proses aktivasi dan karbonisasi.
Sifat fisika unsur karbon adalah dalam fasa padat pada suhu kamar, titik leleh 4300-
4700 K dan titik didih 4000 K. Sifat kimia unsur karbon adalah biloks 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4,
elektronegatifitas 2,55 (skala pauli) dan energi ionisasi 1086 kJ/mol.Sifat kimia berdasarkan
bentuk alotrop ada 4 macam yaitu diamond, grafit, grafena, karbon amorfos, dan fuleren.
Kegunaan karbon dalam bentuk grafit adalah bahan hitam dalam pensil biasa, pigmen dalam
cat hitam, pelumas kering, bila serbuk grafit didispersikan dengan minyak akan dihasilkan
pelumas cair.Kegunaan karbon dalam bentuk intan adalah yang bernoda dan kecil-kecil
digunakan dalam industri untuk membuat bubuk penggosok yang paling keras untuk roda
pengasah, ujung mata bor dan gigi gergaji
Senyawa-senyawayang berikatan dengan karbon di antaranya: Karbon dioksida CO2,
karbon mnoksida CO, karbonat dan bikarbonat, senyawaan dengan ikatan-ikatan C-N; sianida
dan senyawa yang berhubungan, senyawaan dengan ikatan-ikatan C – S.

15
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Jakarta: Universitas Indonesia.
Green Wood, N.N dan Earshshaw, A., 1989. Chemistry of Elements. Newyork Pergamon
Press.
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Bogor.
S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung: ITB.
Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Universitas Indonesia: Jakarta
Keenan Kleinfelter, W. 1984. Kimia UntukUniversita. Erlangga: Jakarta
Oxtoby, dkk. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern / ED.4/JL.2. Erlangga: Jakarta
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. ITB: Bandung
Saito, Taro. 1996. BukuTeks Kimia Anorganik Online. Tokyo
Sutresna, Nana. 2007. Kimia untukkelas XII semester I SMA. Grafindo Media: Bandung
http://fairuz-juwel.blogspot.com/2012/06/makalah-karbon.html, Diakses Tanggal 13
September 2013 , Pukul: 19:05.

16

Anda mungkin juga menyukai