Anda di halaman 1dari 11

ASETON

Formula molekul C3H6O


Rumus kimia CH3COCH3
Massa molar 58,08 g/mol
Hazard

Mudah terbakar Menyebabkan iritasi


Pernyataan Bahaya
 Cairan dan uap amat mudah menyala.
 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing
Risk Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
Resiko kornea berkabut.
Efek mengeringkan kulit menyebabkan kulit menjadi kasar dan
merekah.
Efek iritan, Mengantuk, Pening, narkosis, Mual, Muntah, Kelainan
perut/usus, Sakit kepala, Perasaan mengantuk, Salivasi/berliur,
Koma
Safety Kondisi Penyimpanan
1. Lindungi dari cahaya.
2. Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan
berventilasi baik. Jauhkan dari panas dan sumber api.
3. Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label produk.

Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman


1. Taati label tindakan pencegahan.
2. Kenakan pakaian pelindung. Jangan menghirup zat/campuran.
3. Hindari terbentuknya uap/aerosol.

Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan


1. Jauhkan dari nyala terbuka, permukaan panas, dan sumber
penyulut. Lakukan dengan hati-hati tindakan melawan lucutan
statis.

Tindakan higienis
1. Ganti pakaian yang terkontaminasi.
2. Penggunaan krim pelindung kulit dianjurkan.
3. Cuci tangan setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
1. Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
2. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
3. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak, h
hubungi dokter mata, lepaskan lensa kontak.
4. Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko
pengeluaran! Jaga agar aliran udara
tetap bebas. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah
pengeluaran muntah. Segera panggil dokter.
Pemaparan Setelah kontak mata:
Menimbulkan air mata, konjungtivitis (mata merah);
Persentuhan kulit:
Merah lokal, memiliki efek penghilang lemak di kulit;
Setelah proses pencernaan:
Iritasi, muntah-muntah;
Setelah terhirup:
Batuk, nyeri, tersedak, dan kesulitan bernapas, Menyebabkan iritasi
ringan hingga sedang, sakit kepala dan pusing bisa terjadi, dan
narcosis (mati rasa).
Interaksi Kimia Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak
menyala dengan :
chromosulfuric acid, chromyl chloride, ethanolamine, Fluorin,
Oksidator kuat, agen pereduksi
kuat, Asam nitrat, chromium(VI) oxide

Beresiko meledak dengan:


nonmetallic oxyhalides, senyawa halogen-halogen, Kloroform,
nitrating acid, senyawa nitrosyl,
hydrogen peroxide, halogen oxides, senyawa nitro organik,
senyawa peroxi

Reaksi eksotermik dengan :


Bromin, Logam basa, alkali hydroxides, Hidrokarbon halogen,
Sulfur dichlorida, oksiklorida fosfor
LD Toksisitas oral akut
LD50 Tikus: 5.800 mg/kg
Tanda-tanda: Kelainan perut/usus, Beresiko pada pernapasan
selama muntah., Kerusakan
paru-paru mungkin terjadi setelah pengeluaran muntah.

Toksisitas inhalasi akut


LC50 Tikus: 76 mg/l; 4 h ; uap
Tanda-tanda: iritasi mukosa
Toksisitas kulit akut
LD50 Kelinci: 20.000 mg/kg

Iritasi kulit
Hasil: Tidak mengiritasi
LC Keracunan untuk ikan
LC50 Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout): 5.540 mg/l; 96 h

ETANOL (ETIL ALKOHOL)


Formula molekul C2H6O
Rumus kimia C2H5OH
Massa molar 46.07 g/mol
Hazard

Mudah terbakar Menyebabkan iritasi

Bahaya kesehatan
Pernyataan Bahaya
 Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar
 Menyebabkan iritasi mata yang serius
 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ
Risk Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
 Penghirupan atau kontak dengan bahan dapat mengiritasi atau
membakar kulit dan mata.
 Api dapat menghasilkan gas-gas yang mengiritasi, korosif dan/
atau beracun.
 Uap dapat menyebabkan pusing atau mati lemas.
 Akibat dari kebakaran dapat menyebabkan polusi.
Safety Kondisi Penyimpanan
1. Tahan api.
2. Terpisah dari oksidan kuat.
3. Tetap tertutup rapat, dingin dan jauh dari api.
4. Suhu penyimpanan ambient dan ventilasi terbuka
Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman
1. Taati label tindakan pencegahan.
2. Hilangkan semua sumber pengapian (dilarang merokok, flare,
percikan api atau kebakaran di area terdekat).
3. Jika menumpahkan bahan kimia ini, gunakan kertas penyerap
untuk mengambil semua bahan tumpahan cairan.

Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan


1. Jangan sembarangan memadamkan api kecuali alirannya dapat
dihentikan.
2. Penggunaan semprotan air saat melawan api mungkin tidak
efisien.
3. Kebakaran yang melibatkan bahan ini dapat dikontrol dengan
karbon dioksida atau alat pemadam Halon.
4. Gunakan air dalam jumlah besar, bubuk dan busa tahan alkohol.

Tindakan higienis
1. Gunakan busa yang tepat untuk mengurangi bahaya uap dan api.
2. Gunakan penghalang alami atau oil spill control booms untuk
membatasi perjalanan tumpahan.
3. Gunakan semprotan air atau kabut untuk menghilangkan uap.

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama


1. Pastikan bahwa personel medis mengetahui bahan-bahan yang
terlibat dan mengambil tindakan pencegahan. Bawa korban ke
udara segar.
2. Jika terhirup: Cari udara segar dan beristirahat.
3. Jika terkena kulit: Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi.
Bilas dan kemudian cuci kulit dengan air dan sabun.
4. Jika terkena mata: Pertama bilas dengan banyak air selama
beberapa menit (lepaskan lensa kontak dulu jika ada), kemudian
rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
Pemaparan  Paparan uap alkohol pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
menyebabkan perih pada mata.
 Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
 Percikan pada mata manusia menyebabkan rasa terbakar dan
menyengat yang menyengat dengan penutupan refleks pada
kelopak mata.
Interaksi Kimia  Mudah terbakar di udara. Larut dalam air
 Reaktif terhadap alkohol dan Poliol
 Reaktivitas Sangat Mudah Terbakar
 Berpotensi eksplosif dengan Klorin, Kalsium hipoklorit dan
Perak nitrat
 Asetil klorida dan asetil bromida bereaksi hebat dengan etanol.
 Campuran alkohol dengan asam sulfat pekat dan hidrogen
peroksida yang kuat dapat menyebabkan ledakan.
LD50 & LC50  Rute : Mata
Organisme : Kelinci
Dosis : 500 mg
Efek : Iritasi parah
 Rute : Mata
Organisme : Kelinci
Dosis : 500 mg/24 jam
Efek : Iritasi ringan
 Rute : Mata
Organisme : Kelinci
Dosis : 100 mg/4 detik
Efek : Iritasi sedang
 Rute : Mata
Organisme : Kelinci
Dosis : 100 µL
Efek : Iritasi sedang

n-HEKSANA
Formula molekul C6H14
Rumus kimia C6H14
Massa molar 86,18 g/mol
Hazard

Mudah terbakar Menyebabkan iritasi

Bahaya kesehatan Pencemaran Lingkungan Hidup


Pernyataan Bahaya
 Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar
 Dapat berakibat fatal jika tertelan dan memasuki saluran udara
 Menyebabkan iritasi kulit
 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
 Menyebabkan iritasi mata yang serius
 Dapat menyebabkan mengantuk atau pusing
 Diduga merusak kesuburan atau bayi yang belum lahir
 Menyebabkan kerusakan organ melalui pemaparan yang
berkepanjangan atau berulang
 Toksik terhadap kehidupan akuatik dengan efek jangka panjang
Risk Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
 TERHISAP menyebabkan iritasi saluran pernapasan, batuk,
depresi ringan dan aritmia jantung.
 Tertelan menyebabkan mual, muntah, pembengkakan perut,
sakit kepala dan depresi.
 Mengiritasi mata
 Iritasi pada kulit.
Safety Kondisi Penyimpanan
1. Tahan api.
2. Terpisah dari oksidan kuat.
3. Ditutup dengan baik.

Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman


1. Taati label tindakan pencegahan.
2. Hilangkan semua sumber pengapian (dilarang merokok, flare,
percikan api atau kebakaran di area terdekat).
3. Drum penampungan harus disimpan di area berventilasi baik di
wadah tahan api.
4. Penyimpanan yang aman

Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan


1. Hentikan kebocoran jika memungkinkan.
2. Jika bahan terbakar atau terlibat dalam api: Jangan
memadamkan api kecuali aliran dapat dihentikan atau diisolasi
dengan aman.
3. Untuk melawan api gunakan karbon dioksida
4. Penggunaan semprotan air saat melawan api mungkin tidak
efisien.

Tindakan higienis
1. Jika terjadi tumpahan, nyala api, percikan api, dan panas harus
dihindari.
2. Tindakan yang paling menguntungkan adalah menggunakan
produk kimia alternatif dengan kecenderungan kurang untuk
kerusakan/ cedera/ toksisitas terhadap pekerjaan atau
pencemaran lingkungan.
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
1. Jika terhirup: Cari udara segardan istirahat. Rujuk untuk
mendapatkan perawatan medis.
2. Jika terkena kulit: Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi.
Bilas dan kemudian cuci kulit dengan air dan sabun. Rujuk
untuk mendapatkan perawatan medis.
3. Jika terkena mata: Pertama bilas dengan banyak air selama
beberapa menit (lepaskan lensa kontak jika ada), kemudian
rujuk untuk mendapatkan perawatan medis.
4. Jika tertelan: Berkumur. Jangan memaksakan muntah. Rujuk
untuk mendapatkan perawatan medis.
Pemaparan  Rute pemaparan yang paling mungkin terhadap adalah melalui
pernafasan.
 Kontaminasi berbahaya dari udara agak cepat pada 20 °C.
 Substansi dapat mengiritasi kulit.
 Kontak berulang atau berkepanjangan dengan kulit dapat
menyebabkan dermatitis.
Interaksi Kimia  Mudah terbakar. Tidak larut dalam air.
 Reaktif terhadap grup Hidrokarbon dan Alifatik Jenuh
 Reaktivitas, sangat mudah terbakar
 Membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
 Campuran dengan dinitrogen tetraoksida dapat meledak pada
280C
 Oksidator kuat
LD50 & LC50  Rute : Mata
Organisme : Kelinci
Dosis : 10 mg
Efek : Ringan
 Rute : Fibroblas
Organisme : Hamster
Dosis : 500 mg/L
Efek : Mutasi gen
 Rute : Subkutan
Organisme : Tikus
Dosis : 7.5 mL/kg/12 minggu
Efek : Mutasi gen
 Rute : Pernafasan
Organisme : Tikus
Dosis : 10000 ppm/7 jam (15 hari sebelum kopulasi/ 1-18 hari
hamil)
Efek : Perilaku pada bayi baru lahir

ASAM PERKLORAT
Formula molekul HClO4
Rumus kimia HClO4
Massa molar 100,45 g/mol

Pengoksidasi Korosif

Bahaya kesehatan Menyebabkan iritasi


Hazard Beracun dan korosif
 Cairan oksidasi
 Korosif pada logam
 Toksisitas akut
 Korosif pada kulit
 Toksisitas pada organ sasaran spesifik (paparan berulang)
Risk  Dapat menimbulkan ledakan (exposif) dan api apabila kontak langsung
dengan bahan mudah dioksidasi atau mudah terbakar
 Dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan; pengoksidasi kuat.
 Dapat korosif terhadap logam.
 Berbahaya jika tertelan.
 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (Tiroid) melalui paparan
berulang.
 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata

Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda:


 Irritasi dan korosi
 Batuk dan napas tersengal
 Resiko kebutaan

Beresiko meledak dengan:


Semimetals, Antimonoksida, Logam, Hidrogen, Senyawa organik yang
mudah menyala, asam asetat, halogen hidrokarbon, Halidahidrogen,
Fluorin, Eter, sulfoksida, logam oksida, Alkohol, asetonitril, Timbaloksida,
Gas hidrogen klorida, chromium(VI) oksida, dimetil sulfoksida, Besi, Besi
oksida, etanol, gliserol, Metanol, diklorometana, fenol, fosfin, Oksidafosfor,
piridin, asam sulfat, sulfur trioksida, Senyawa berhalogen, senyawa
besi/mengandung besi, Baja lunak, Asam nitrat, senyawa organik, Asetilen,
formaldehida

Reaksi eksotermik dengan :


Keton, fosfida dan basa

Resiko pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan :


Hidrogen florida, Anilin dan formaldehida

Bahan yang harus dihindari:


Karet, Logam dan lemak
Safety Pencegahan:
1. Jauhkan dari panas/ percikan/ api terbuka/ permukaan yang panas.
2. Dilarangmerokok.
3. Ambil segala langkah pencegahan untuk menghindari percampuran
dengan zat-zat yang mudah menyala, senyawa logam berat, asam dan
basa.
4. Pakai sarung tangan pelindung, pakaian pelindung, pelindung mata dan
pelindung wajah.

Respon :
1. JIKA TERTELAN: Berkumur. JANGAN merangsang muntah.
2. JIKA TERKENA MATA: Bilas dengan seksama dengan air untuk
beberapa menit.
3. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.
Lanjutkan membilas.
4. Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI
KERACUNAN atau dokter/ tenaga medis.
5. Kenakan pakaian pelindung. Jangan menghirup zat/ campuran. Hindari
terbentuknya uap/ aerosol.
6. Tindakan higienis. Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan
krim pelindung kulit. Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan
bahan tersebut

Tindakan perlindungan individual:


 Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik (Pakaian pelindung tahan
asam)
 Perlindungan mata/ wajah menggunakan pelindung yang pas dan ketat
 Perlindungan tangan kontak penuh:
Bahan sarung tangan: karet butil
Tebal sarung tangan: 0,7 mm
Waktu terobosan: 480 min
 Perlindungan Kontak percikan
Bahan sarung tangan: Getahalam
Tebal sarung tangan: 0,6 mm
Waktu terobosan: 240 min
Interaksi Mengingat sifat pengoksidasi yang kuat, asam perkhlorat ini sangat reaktif
Kimia dengan logam (misalnya, aluminium) dan bahan organik (kayu, plastik).
 Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah. Wadah jangan terbuat
dari logam atau logam ringan hingga berat.
 Kondisi penyimpanan tertutup sangat rapat. Secara terpisah atau
bersama-sama dengan bahan pengoksidasi lain saja dan jauhkan dari
sumber nyala dan panas. Dikarenakan potensial untuk beroksidasi,
produk-produk ini dapat meningkatkan kebakaran atau memicu
kebakaran bahan yang mudah meledak jika berkontak
 Pisahkan asam-asam tersebut dari basa dan logam aktif seperti natrium
(Na), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dll.
 Pisahkan asam-asam organic dari asam mineral dan asam mineral
oksidator.
 Penyimpanan asam organic biasanya dibolehkan dengan
cairan flammable dan combustible.
 Pisahkan asam dari bahan kimia yang dapat menghasilkan gas toksik dan
dapat menyala seperti natrium sianida (NaCN), besisulfida (FeS),
kalsium karbida (CaC2), dll
 Gunakan wadah sekunder untuk menyimpan asam itu dan gunakan botol
bawaannya ketika dipindahkan keluar lab.
 Simpanlah botol asam pada tempat dingin dan kering serta jauhkan dari
sumber panas atau tidak terkena langsung sinar matahari.
 Simpanlah asam dengan botol besar pada kabinet atau lemari rak asam.
Botol besar disimpan pada rak lebih bawah daripada botol lebih kecil.
 Simpanlah wadah asam pada wadah sekunder seperti baki plastic untuk
menghindari cairan yang tumpah atau bocor. Khusus asam perklorat
harus disimpan pada wadah gelas atau porselen dan jauhkan dari bahan
kimia organik.
 Jauhkan asam oksidator seperti asam sulfat pekat dan asam nitrat dari
bahan flammable dan combustible.
Dosis dan Informasi tentang efek toksikologis Campuran
Konsentrasi  Perkiraan toksisitas akut: 714,29 mg/kg Metode kalkulasi
 Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan
kerongkongan, disamping juga bahaya berlubangnya esofagus dan perut.
 Toksisitas inhalasi akut
 Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk dan napas tersengal. Kerusakan yang
mungkin : kerusakan saluran pernapasan

Komponen Asam Perklorat:


 Toksisitas oral akut LD50 Tikus: 200 - 2.000 mg/kg
 Toksisitas dosis berulang pada Tikus 1 mg/kg

Nilai yang diberikan dalam analogy zat-zat berikut ini: Asam perklorat,
ammonium salt (1:1)

Mutagenisitas pada sel nutfah


Genotoksisitas dalam tabung percobaan Tes Ames Salmonella typhimurium
Hasil: Negatif Metoda: PedomanTes OECD 471
 Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya
yang hidup dalam air
 Tes statik EC50 Daphnia magna (Kutu air): > 100 mg/L

Membentuk campuran toksik dan korosif dengan air walaupun jika


diencerkan. Efek berbahaya akibat perubahan pH.

Anda mungkin juga menyukai