2
2025. Cetak Biru MEA 2025 akan terbangun di atas Cetak Biru MEA
2015 yang terdiri dari lima karakteristik yang saling terkait dan saling
menguatkan, yaitu: (a) ekonomi yang terpadu dan terintegrasi penuh;
(b) ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan dinamis; (c) Peningkatan
konektivitas dan kerja sama sektoral; (d) ASEAN yang tangguh,
inklusif, serta berorientasi dan berpusat pada masyarakat; dan (e)
ASEAN yang global. MEA 2015 bertujuan meningkatkan kesejahteraan
ASEAN yang memiliki karakteristik sebagai pasar dan basis produksi
tunggal, kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan berdaya saing,
memiliki pembangunan yang setara, serta mempercepat keterpaduan
ekonomi di kawasan ASEAN dan dengan kawasan di luar ASEAN.
4
5. RegionalComprehensive Economic Partnership (RCEP)
• Pada KTT ASEAN ke-19 tahun 2011 saat Keketuaan
Indonesia, para Pemimpin ASEAN sepakat untuk
mengkonsolidasikan perjanjian ASEAN Free Trade Agreement
+ 1 (FTA +1) yang telah ada dan membentuk Regional
Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
• RCEP memiliki arti penting untuk mendukung laju
pertumbuhan ekonomi di kawasan melalui integrasi Free Trade
Agreements ASEAN yang telah ada. RCEP akan mencakup
3,4 milyar penduduk dunia (48%), PDB USD 21,7 trilyun (29%
PDB dunia), dan total ekspor USD 5,1 trilyun (29% ekspor
dunia).
• Cakupan RCEP antara lain meliputi Trade in Goods
(TIG), Trade in Services (TIS), Investment, Economic and
Technical Cooperation (ETC), Intellectual Property (IP),
Competition, Legal and Institutional Issue (LII), E-Commerce,
SME, Government Procurement, dan Movement of Natural
Persons (MNP).
• Perundingan RCEP telah memasuki putaran ke-21 di
Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 5-9 Februari 2018. Dari 18
chapter yang direncanakan, perundingan baru berhasil
menyelesaikan 2 chapter yaitu mengenai Economic and
Technical Cooperation (ECOTECH) pada putaran ke-15 di
Tianjin, Oktober 2016 dan chapter mengenai Small and
Medium Enterprises (SMEs) pada putaran ke-16 di Banten,
Desember 2016.
6. Pariwisata
• Kerja sama ASEAN di bidang pariwisata diatur dalam
ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) 2016 - 2025. ATSP
mengusung visi ASEAN as single destination, dengan tagline
“One Community Towards Sustainability".
5
• Indonesia telah meratifikasi Agreement on the
Establishment of the ASEAN Regional Secretariat on the
Implementation of MRA TP melalui Perpres Nomor 61 Tahun
2017. Sebagai tindak lanjut Agreement tersebut, saat ini
rancanganHost Country Agreement (HCA) yang disusun oleh
Indonesia, selaku tuan rumah, masih dinegosiasikan dengan
Regional Secretariat yang diwakili oleh negara ASEAN sebagai
Governing Council. Per negosiasi terakhir pada Desember
2017 di Nay Pyi Taw, HCA disepakati tidak memuat pasal
tentang tax exemption dan privilieges and immunities bagi
Regional Secretariat dan pejabatnya. Negosiasi HCA masih
berlanjut di tahun 2018.
8. UMKM
6
program-program pengembangan UMKM yang
diimplementasikan di negara anggota ASEAN, yang mengacu
pada Rencana Aksi Strategis Pengembangan UMKM ASEAN
(Strategic Action Plan on SMEs Development).
7
dan sebagainya), Business Development Services, serta
dimensi lokal pengembangan UMKM dan Kewirausahaan di
Indonesia.
8
Melaksanakan program co-incubation ASEAN, (5)
Mengadopsi program virtual business incubation, dan (6)
Mengidentifikasi pakar/ahli inkubator UKM yang dapat
dimanfaatkan oleh inkubator ASEAN.
9
yang telah memanfaatkan platform digital untuk dapat dimuat
dalam daftar success story tersebut.
10