Spi Kelompok 4
Spi Kelompok 4
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah
peradaban islam ini sebelum diserahkan kepada dosen pengampu. Sholawat beserta
salam mari sama-sama kita haturkan kepada junjungan kita, panutan kita serta
tauladan yang mulia Nabi Muhammad Saw. yang merubah dunia ini dari zaman
kejahilan menjadi zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Asal Usul Turki Usmani...............................................................................3
B. Bentuk Pemerintahan Turki Usmani.............................................................4
C. Islamisasi Turki Usmani...............................................................................8
D. Penaklukan Konstatinopel.............................................................................9
E. Peradaban Islam Di Turki...........................................................................13
F. Kemunduran Dinasti Turki Usmani............................................................17
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................19
A. Simpulan.....................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia islam sempat mengalami keruntuhan yang cukup dahsyat, yang
terjadi di timur (Baghdad) dan di barat (Andalusia), peristiwa ini disebabkan oleh
serbuan yang dilakukan oleh Salibiyah dari barat oleh kaum Kristen Europa dan
dari timur oleh bangsa Tartar-Mongol. Selain itu terjadi juga pengusiran total
kaum Muslimin di seluruh wilayah Eropa Barat, Spanyol (Andalus).
C. Tujuan Penulisan
2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Asal Usul Turki Usmani
Kerajaan Usmaniyah nama itu diambil dari nenek moyang mereka yang
pertama, Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia
Alp, kepala Kabilah Kab di Asia Tengah. Pada Awal berdirinya Dinasti ini
banyak dituliskan dalam histori sebelum tahun 1300. Asal Dinasti ini dari suku
Qoyigh Oghus, yang menduduki daerah Mongol dan daerah Utara negeri Cina
kurang lebih 3 abad. Kemudian mereka pindah ke Turkistan, Persia dan Iraq.
Pada abad ke 9 atau 10 Mereka masuk Islam dan saat itu menetap di Asia
Tengah.1
3
Pada tahun 1289 Ertoghrul meninggal dunia kepemimpinan
dilanjutkan oleh puteranya, Usman. Lalu,yang dianggap sebagai pendiri kerajaan
Usmani ialah putra ertoghrul. Usman memerintah antara tahun 1290-1326 M. Di
tahun 1300 M, kerajaan saljuk mengalami serangan kembali oleh bangsa mongol,
Suktan Alaudin terbunuh dalam pertempuran tersebut. Setelah meninggalnya
Sultan Alaudin, Usman mendeklarasikan kemerdekaannya dengan berkuasa
penuh atas daerah yang didudukinya. Penguasa pertamanya ialah Usman yang
sering didengar namanya Usman I. Selepas Usman I memberitahukan dirinya
sebagai Padisyah al-Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 1300 M wilayah
kerajaan diperluas.
4
3 ialah masuk Islam, membayar upeti, serta perang. Dan diantara Raja-raja
tersebut segera tunduk dan bergabung dengannya sehingga wilayahnya menjadi
bertambah luas.
Selanjutnya perluasan wilayah punasib dilakukan sultan usman. Pada tahun 1326
masehi Daulah Turki Usmani memiliki ibu kota baru, karena ia berhasil
menyerang daerah perbatasa bizantium dan menaklukan kota Broessa pada tahun
1317 dan dijadikannya ibu kota. Pada tahun 1326 masehi Usman I meninggal
dunia, Lalu Turki Usmani dipimpin oleh Orkhan (1326-1359 masehi), pada
pemerintah Daulah Turki Usmani Azmir (Smirna) pada tahun 1327 masehi,
Thawasyanli (1330 M), Gallipoli (3156 masehi), Ankara (1354 masehi), dan
iskandar (1338 masehi) Gallipoli (3156 masehi) berhasil ditaklukan. Daerah
eropa pertama yang ditaklukan Daulah Turki usmani.2
Pengganti Orkhan berkuasa (1359-1389 M) yaitu Murad I akam terus
mengembangkan perluasan wilayah , dia dapat memantapkan keamanan dalam
negeri dan juga melakukan perluasan daerah ke Benua Eropa. Adrianopel
bahkan dapat ia taklukan. Dan ia menjadikannya sebagai ibu kota Daulah yang
baru, Mecedonia, Sopia (ibu kota Remulia), Salonia, dan seluruh wilayah bagian
utara Yunani. Setelah kota-kota ditaklukkannya maka Daulah Turki Usmani
telah memegang kunci lalulintas kerajaan-kerajaan Serbia, Bulgaria dengan
Bizantium di Konstantinopel yang saling terhubung. Menurut Kaisar tidak ada
pilihan lain selain mengakui eksistensi Daulah Turki Usmani di Eropa dan
menyatakan bersahabat dengan Sultan tersebut. Melihat kenyataan itu, timbullah
kecemasan Kerajaan-kerajaan Balkan. mereka meminta bantuan kepada Paus
Urban V agar mereka bisa menjadi perantara untuk meminta bantuan kepada
raja-raja Eropa Barat agar mereka bisa sama-sama membendung kekuatan Islam
ini. permintaan tersebut disetujui paus, lalu mereka mengirim surat-surat khusus
kepada Raja-raja Eropa bagian Barat tersebut.
2** Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam(Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hal. 282
5
Tetapi bala bantuan yang diharapkan belum tiba, Orokh V Raja Serbia tidak
sabar menunggu untuk melancarkan serangan, mak peperangan di Maritza
menjadi pecah. Dalam pertempuran ini Raja Serbia yang dibantu oleh Raja
Bosnia yang menderita kekalahan berat, dan wilayah kekuasaan Sultan Murad I
dimasuki oleh balkan . Lalu Paus Urban V mengobarkan semangat perang.
tentara Turki Usmani dihalang oleh sejumlah besar pasukan sekutu eropa yang
telah disiapka paul untuk memukul mundur. Pemimpin pasukan ini adalagh
Sijisman, raja Hongaria. Akan tetapi, pasukan sekutu Kristen Eropa dapat
dihancurkan bayazid pengganti murad l. Dan peristiwa ini sebagai catatan sejarah
yang amat gemilang bagi umat Islam di tangan Turki Usmani.
Perlu dijelaskan bahwa daerah-daerah yang berhasil di taklukan ini tidak pernah
dipaksa untuk memeluk Islam. pemerintahan pun tetap mereka yang memimpin,
dan mereka yang ada diharuskan membayar pajak jizyah. Keadaan seperti ini
mereka manfaatkan untuk mengadakan perlawanan dan meminta pembebasan
kembali. Lalu Sultan yang berkuasa pada era selanjutnya, terpaksa memilih
wilayah-wilayah untuk mereka serang kembali. Kesuksesan yang dicapai Sultan
Murad I di Eropa itu diiringi pula dengan kesuksesannya atas penaklukan Asia.
Yakni kerajaan Karman (pecahan dari kerajaan Ilkhan) yang berhasil ditaklukan.
Memilih pemuda pemuda Kristen setelah masuk Islam dididik menjadi militer
adalah suatu hal penting yang dilakukan sultan murad l, sehingga lahirlah tentara
elit Turki yang diberi nama dengan “Yenisari”.
Pada usia 34 Bayazid I menggantikan ayahnya menjadi Sultan. Masa
kepemimpinannya (1389-1403 M) perluasan wilayah terus dilanjutkannya
dengan melakukan penyerangan. pada tahun pertama pemerintahannya (1389 M)
ia berhasil merebut kossova. Tahun 1393 M Bayazid mengirim pasukan di dasar
komando anaknya Sulaiman buat melanda Bulgaria. Setelah mengepung selama
tiga minggu, Trinova berhasil direbut Rajanya Sisman melarikan diri maka
tumbanglah kerajaannya disertai rakyatnya banyak yang masuk Islam. Tidak
lama kemudian pintu memasuki Hongaria sudah semakin terbuka lebar karena
6
kota-kota Nicopolia , weddes dab silistria berhasil ia tundukan. Tetapi, mereka
tidak melanjutkan penyerangan namun mereka memilih untuk pulang kembali ke
Adrianopel karena kelelahan dalam pertempuran-pertempuran akan
terdahulu.Bayazid terpengaruh oleh pergerakkan dari tentara Mongol yang
dipimpin oleh seorang bernama Timur Lank yang ingin menyerang wilayah Asia
Kecil, bahkan Bayazid sampai tidak dapat menahan diri sehingga ia tidak
memikirkan dengan matang untuk mengantisipasi Timur Lank, Bayazid hanya
mengirimkan 120.000 tentara sedangkan Timur Lank dengan 800.000 tentara.
Pada tahun 1402 masehi terjadi Pertempuran hebat terjadi di Ankara. Namun,
pertempuran baru dimulai, serdadu bangsa Tar-tar yang tadinya ada di barisan
Bayazid beralih kepada Timur Lank. Ingin bagaimanapun Bayazid gagahnya,
dalam petempuran yang tidak balance pasukannya jadi kucar-kacir serta ia
bersama anaknya Musa tertawan serta meninggal dalam tawanan setelah itu
(1403 M).
Karena kekalahan Bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Daulah
Turki Usmani. Turki Usmani harus rela kehilangan penguasa-penguasa Turki
Saljuk diasia kecil yang berada digenggamannya. Wilayah-wilayah Serbia dan
Bulgaria juga memproklamirkan kemerdekaan. Putera-putera Bayazid saling
berebut kekuasaan karena tidak ada mempersiapkam Bayazid menjadi Sultan
sesudahnya. Daulah Turki Usmani dikala, hadapi kevacuman kekuasaan. Sultan
Muhammad I (1403-1421 M) yang dapat mengatasi suasana buruk. untuk
menyatukan negaranya dan mengembalikan kekuatan dan kekuasaan seperti
sediakala dia sangat bekerja keras. selama lebih kurang sepuluh tahun
Muhammad l mampu menguasai kembali wilayah-wilayah kerajaan turki.
Kerajaan-kerajaan Kristen yang berada dieropa sangat mengkhawatirkan akan
hal ini sebab sumber ancaman yang dulu telah mereka anggap hilang tiba-tiba
timbul kembali. Timur Lank meninggal kesultanan Mongol pada tahun 1405
sehingga terpecah belah dan dibagi-bagi kepada putera-puteranya yang satu
sama lainnya saling berselisih. Turki Usmani memanfaatkan kondisi seperti ini
7
untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mongol. Maka usaha Muhammad I yang
telah berhasil meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negeri dilanjutkan oleh
anaknya Sultan Murad II (1421-1451 M) sehingga suasana yang kondusif telah
dapat diawariskan kepada anaknya Muhammad II.
3** Abrari Syauqi, Dkk. Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: ASWAJA PRESSINDO, 2016), hal. 141.
8
D. Penaklukan Konstatinopel
Kekuasaan Kesultanan Usmani yang cukup luas di Asia kecil dan
wilayah Timur Eropa belum kokoh selama kekaisaran Konstatinopel masih
berkuasa. Oleh karenanya, penaklukan kekaisaran Konstatinopel merupakan
suatu harga mati. Keberlangsungan Kesultanan Usmani tergantung pada
berhasilnya usaha penaklukan Konstatinopel tersebut4. Semangat penaklukan ini
terus digaungkan dari generasi ke generasi selanjutnya, kaum Usmani teringat
dengan takbir yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika cahaya
memancar dari linggisnya ketika kena batu sewaktu membangun parit pada
peristiwa perang Khandak, hal inilah yang membuat suatu keyakinan yang kuat
generasi-generasi Usmani bahwa konstatinopel suatu saat pasti takluk. Hal ini
bukan lagi hanya mengenai urusan kenegaraan tetapi juga berhubungan dengan
jihad, berjalan di jalan Allah dan yakin pertolongan Allah juga akan menyertai
sehingga mereka rela mati berjuang dalam penaklukan Konstatinopel.
9
mengenai fisika, berdasar pada perhitungannya, apabila meriam dengan ukuran
sebesar itu, melesatkan sebuah proyektil maka tembok Konstatinopel dapat
ditembus. Meriam tersebut dibuat menjadi dua bagian dikarenakan ukuran dan
berat yang sangat besar, ditarik oleh 40 kerbau dan memerlukan 100 orang untuk
meratakan jalan yang ditapaki oleh meriam ini.
Pasukan Turki Usmani akhirnya tiba pada titik yang telah ditentukan
sebelum penyerangan Konstatinopel. Pengepungan dari empat penjuru arah mata
angin oleh pasukan Usmani terhadap Konstatinopel, angkatan laut dan angkatan
darat dikerahkan. Orang-orang Konstatinopel sempat takjub dengan banyaknya
pasukan Usmani, mereka seakan melihat “sungai besi” dari ujung pantai satu ke
10
ujung pantai lainnya di wilayah barat benteng mereka. Sebelum penyerangan
Sultan menawarkan tiga hal kepada Kaisar, berupa penawaran untuk masuk
Islam, penawaran untuk membayar upeti, dan perang (memerangi kedzoliman
atau menyebarkan agama Islam). Kemudian Sang Kaisar memilih untuk perang.
11
bersama Allah dan pasukan Konstatinopel tidak punya apa-apa, serta tujuan
mereka datang ke sini adalah bukan untuk pulang tetapi untuk mendapatkan Kota
Konstatinopel atau mati syahid.
12
rumah, tanah, porperti mereka tetap menjadi hak milik mereka. Mereka juga
diberi kebebasan penuh untuk masuk Islam ataupun tetap memeluk agama
mereka sekarang, serta bagi yang ingin keluar dari kota pun akan dijamin
keselematan hingga keluar dari gerbang. Sultan meminta bahwa Gereja Haghia
Sophia diubah menjadi masjid, adzan pertama pun berkumandang di
Konstatinopel pada waktu sore (ashar).
5** Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam(Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hal. 293
13
pintar berdiplomasi, dan akhirnya dengan waktu yang relatif pendek selaku suatu
kekuatan politik yang besar.
Bangsa tukri dibagi dalam bermacam suku, antara lain yang populer
merupakan suku Ughuj. Suku ini dibagi jadi 24 sub- suku dalam salah satu
tersebut lahirlah Sultan awal dari dinasti Turki Usmani yang bernama Usman.
Pada dikala bangsa Mongol( sebelum Islam) serta orang kristen, mau
menghapuskan Islam dari peta bumi, orang Turki Usmani timbul selaku
pelindung Islam, apalagi mereka membawa panji Islam hingga ke tengah- tengah
daratan Eropa( Karim, 2011: 310).
14
dirinya dengan mencetak mata uang serta pembacaan khutbah atas nama dirinya.
Kekuatan Militer yang dipunyai oleh Usman jadi benteng pertahanan untuk
kerajaan- kerajaan kecil dari serbuan Mongol. Dengan demikian, secara tidak
langsung mereka mengakui Usman selaku penguasa paling tinggi Eropa( Karim,
2011: 311).
Sumber lain mengatakan kalau awal peradaban Turki ialah kurang lebih
tahun 550 orang Turki sukses melaksanakan perhimpunan( konfederasi) antar
suku bangsa Turki dengan nama Gokturk, yang lebih kita tahu, melalui sumber-
sumber Tiongkok, selaku‘ Tujueh’. Habitat mereka sangat luas, yang terhampar
dari Mongolia hingga dengan Ukraina. Sayang sekali Kekaisaran Tujueh itu
setelah itu terbelah jadi sebagian kawasan kecil. Disebelah timur misalnya, sudah
jatuh ke dalam dekapan kekuasaan Dinasti Tang dari Tiongkok, sedangkan
kawasan barat jatuh ke tangan Bizantium. Apalagi mereka sudah pula dijadikan
sekutu oleh Bizantium buat melanda bangsa Sasanid. Belum lama mereka sukses
membebaskan diri saat sebelum penyerbuan bangsa Arab ke Bizantium. Saat
sebelum itu bangsa Peradaban Islam di Masa Pemerintahan Turki Utsmani 140
Sejarah Peradaban Islam Turki sudah menemukan pengaruh peradaban-
peradaban besar, sepanjang abad keenam semacam Bizantium, Persia, Tiongkok
serta India. Dengan metode itu pula mereka diperkaya oleh bermacam agama
kuno, semacam Nestorian, Kristen, Manichaeisme, dan Budisme. Nyatanya
mereka pula sukses mengadopsi semacam alphabet Jerman kuno, yang
mengizinkan mereka mempunyai aset tertulis( inskripsi) pada tebing- tebing
Sungai Orkhon. Seperti itu contoh aset tertua berbentuk pertulisan kebudayaan
Turki kuno.
15
sudah sukses membangun jalur raya tertua di dunia, yang diketahui dengan nama
Jalan Sutera Besar. Sekelompok besar pengembara Turki di abad 8, ialah suku
Uigur, sudah mendirikan suatu kekaisaran di kawasan perbatasan barat laut
negara Tiongkok. Agama resmi mereka merupakan Manichaeisme, yang sudah
tercatat dalam pertulisan kuno yang mirip dengan bahasa Aram. Pastinya kita
dapat membayangkan betapa jauh orang- orang Turki itu sukses meresap
berbagai gagasan ataupun adat istiadat dalam kehidupan mereka. Dalam pada itu
suatu suku bangsa Turki di kawasan barat, ialah suku Khazar, mengadopsi agama
Yahudi. Meungkin dimaksudkan mereka untuk memelihara jarak serta
membangun penyeimbang di antara mitra dagang mereka, baik yang Kristen
ataupun yang Islam( Su’ ud, 2003: 95- 96).6
6** Abrari Syauqi dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: ASWAJA PRESSINDO, 2016), h. 138-140.
16
budak itu sangat tertarik pada Islam, sebab menemukan kesempatan untuk jadi
orang bebas, tidak selamanya jadi budak belian, apalagi bisa melebur diri dalam
golongan orang Islam yang lain, lepas dari kabilah lama. Di samping itu, segala
kabilah generasi Turki sehabis memeluk Islam bisa bekerja pada pemerintahan
Abasiyah ataupun julukan al- Ghazi ataupun pejuang Islam di perbatasan dalam
melindungi serta mengawal kawasan barat laut mereka dalam mendapati
kekuatan Turki yang non- Islam( Su’ ud, 2003: 96- 97).7
7** Abrari Syauqi dkk, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: ASWAJA PRESSINDO, 2016), h. 141-142.
17
wilayah- wilayah yang jauh dari pusat gampang direbut oleh musuh serta
sebagian berupaya membebaskan diri.
b. Heterogenitas Penduduk
d. Budaya Pungli
Budaya ini sudah meraja lela yang menyebabkan dekadensi moral paling
utama di golongan pejabat yang lagi memperebutkan kekuasaan( jabatan).
18
keberadaannya didominasi oleh generasi serta kalangan tertentu yang
menyebabkan terdapatnya pemberontakan- pemberontakan.
f. Merosotnya Ekonomi
BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan
Nama Turki Utsmani diambil dan dibangsakan kepada Sultan Utsmani raja
pertama Turki Utsmani. Karajaan/Dinasti Turki Utsmani tidak henti-hentinya berperang
dan berjihad melawan para musuh islam selama lebih dari 6 abad yang dipimpin oleh 37
orang Sultan dan khalifah silih berganti.
Pada masa Turki Utsmani ini merupakan masa yang paling bersejarah bagi
simbol kejayaan islam dalam segi pandang kerajaan dan kekuasaan wilayah. Mereka
berhasil menaklukkan Konstantinopel (kini Istambul) semetara umat islam sebelumnya
tidak dapat menaklukkannya. Mereka juga berhasil menaklukkan negeri-negeri yang
belum pernah diinjak seorang muslim pun. Berbagai penaklukan membentang kejantung
8** Siti Zubaidah, Sejarah Perkembangan Islam, (Medan : PERDANA PUBLISHING, 2016), h. 151&155.
19
Eropa. Mereka menaklukkan Yunani, yugoslavia (kini serbia dan montenegro), Bosnia
dan herzegovina, Albania, Makedonia, Bulgaria, Rumania, Magyar, (Hungaria),
Bessarabia (Moldavia), Ukraina, dan Siprus. Juga banyak wilayah Rusia, Austria,
Polandia, Slovakia, dan Italia. Mereka berhasil pula menaklukkan wilayah Asia Kecil
lainnya, Armenia, Georgia, dan seluruh negeri Kaukasia.
Perkembangan dan kemajuan peradaban pada masa Turki Usmani dapat terlihat
diberbagai bidang seperti: bidang militer dan pemerintahan, bidang perluasan wilayah,
bidang pendidikan dan budaya, bidang politik, bidang ekonomi dan bidang keagamaan.
Faktor-faktor keruntuhan Turki Utsmani dapat dikategorikan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal diantaranya: luasnya wilayah kekuasaan dan sistem
pemerintahan yang buruk, heteroginitas penduduk dan agama, hidup yang bermegah-
megahan, merosotnya perekonomian negara. Faktor eksternal diantaranya: timbulnya
gerakan nasionalisme, kemajuan teknologi persenjataan di Barat.
B. Saran
Dalam kerendahan hati penulis, penulis sadar bahwa dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sangatah kami harapkan demi kesempurnaan makala
dimasa yang akan datang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Nasution Syamruddin, 2013. Sejarah Peradaban Islam, Riau: Yayasan Pusaka Riau,
Syauqi Abrari, Dkk., 2016. Sejarah Peradaban Islam Program Bantuan Beasiswa
Aswaja Pressindo,
Mukarom. 2015. Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki Usmani 1300-1922 M [Jurnal].
21