Anda di halaman 1dari 3

Ekologi.

Bab ini seringkali dianggap lewat sama kebanyakan orang. Asumsi yang paling sering adalah:
ekologi adalah ilmu yang isinya fakta-fakta yang normatif. Atau pilihan jawabannya pilih aja yang
kelihatannya baik dan diterima oleh masyarakat luas. Kelihatan banget dari soal-soal yang dikasih
waktu ujian. Waktu gw lihat dan buat pembahasan soal-soal UN SMP banyak gw temui soal-soal
ekologi yang sepintas mirip soal PPKN nih contohnya:

Penebangan hutan akan mengakibatkan hal di bawah ini kecuali


a. Banjir di perkampungan
b. Bencana Tanah longsor
c. Sulitnya air bersih yang didapat
d. Alam terjaga dengan lestari
e. oknum departemen kehutanan kaya raya (yg ini becanda deh.. he..he)

nahh, ngeliat soal kaya gitu , gimana orang ga mikir ekologi tuh ilmu yang cetek? coba bandingin
sama soal-ekologi yg gw ambil dari A-level Biology ujian Paper 1 Mei 2010

Soal A-Level tentang Produktivitas primer  di rantai


makanan
Terlihat dari soal diatas, yang diuji bukanlah hafalan nama-nama hewan di rantai makanan. Juga
bukan konsep simpel tentang mana yg produser mana yang konsumer tingkat satu, dua atau 3,
seperti layaknya soal-soal UN. Tapi yang diuji adalah konsep perpindahan energi antar tingkat trofi
beserta efisiensinya. Karena itulah poin paling penting dari belajar rantai makanan.

Menurut gw, ekologi tuh penting untuk ngeliat biologi sebagai sistem yang bertautan di Bumi.
Selama kita belum eksplorasi ke planet lain, ya Bumi inilah rumah kita. Terlebih lagi kata Ekologi
berasal dari dua kata Oikos yang artinya "Rumah" dan Logos, ilmu. Berbeda
dengan Oikosnomos atau Ekonomi. Di Ekologi, aturan dan pola yang ada di alam agak sulit
dirumuskan dengan gamblang. Kompleksitas sistem rumah kita, yakni Planet Bumi, membuat
Ekologi membutuhkan disiplin dari cabang sains lainnya. Kita harus tau berbagai macam sistem,
biotik dan abiotik beserta interaksinya di atas (bahkan di dalam) Bumi. Pernah tau konsep Gaianya
James Lovelock? konsep ini menarik karena mengibaratkan bumi sebagai suatu mahluk hidup
dengan berbagai fungsi ekologis didalamnya. Bumi bukanlah planet tapi sebuah Superorganisme.
Atau bukunya Rachel Carson Silent Spring? dimana gara-gara "musim semi yang sepi" DDT jadi
dilarang penggunaannya di Amerika Serikat?. 

Video dari ahli Ekologi E.O Wilson tentang "Superorganisme"

Jadi ekologi yg diajarain pertama adalah dasar-dasarnya. Pertama dari konsep aliran energi, yang
ga tanggung2 dari matahari sampe ke eksitasi elektron di Fotosistem daun. Dari rantai makanan,
piramida makanan, konsep transfer energy sampai siklus materi (CO2, Nitrogen dll deh). Kedua,
kenal tipe-tipe ekosistem di dunia, mulai dari abisal tempat kapal Titanic teronggok
sampai Plateau di Tibet dimana daging ga akan busuk, karena sedikitnya jumlah bakteri. 

Peta Konsep dasar-dasar Ekologi

Setelah ngusain tiga hal dasar di Ekologi, abis itu baru enak diskusiin topik-topik populer
macam global warming, global cooling (baru denger?), sixth extinction & keystone species. Ekologi
bukan sekedar ilmu yg pake "common sense", atau "ya jawabannya gitu2 aja". Tapi lebih ke arah
menggunakan semua dasar biologi sebelumnya untuk memahami sistem dan interaksi rumit di
Biosfer. Gw ada contoh kasus nih:

Dulu Presiden Amerika serikat waktu ngeliat Taman nasional Yellowstone terkagum-kagum sama
keindahannya. Rusa merumput dengan damai di padang rumput di pinggir sungai dangkal yang
mengalir jernih. Udara sejuk dilatari pegunungan dan bunga-bunga aneka warna bermekaran. Tapi
pemandangan itu dirusak sama serigala yang memburu rusa-rusa itu. Presiden (Theodore
Roosevelt klo engga salah) marah dan buat peraturan untuk mengurangi populasi serigala.
Akibatnya??
Beberapa tahun kemudian, dia ngeliat klo taman nasional itu jadi berlumpur. Bunga2 dan rumput
menghilang, sungai jadi semakin mendangkal dan kotor. Hilangnya populasi serigala membuat
populasi rusa semakin besar dan menghabiskan sumber daya rumput dan menginjak2 perdu bunga.
Hujan yang turun tidak diserap oleh tumbuhan dan langsung mengisi sungai dengan membawa
lumpur. Pemandangan yang indah tadi malah hilang... 

Humans are not wise enough (yet) to tinkering with nature..

Anda mungkin juga menyukai