Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 manajemen kualitas

Nama mahasiswa : Muhammad Syaiful Aris

Nomor induk mahasiswa : 030835878

Kode/mata kuliah : EKMA4265/Manajemen Kualitas

Kode/nama upbjj : UPBJJUT Surabaya

Masa ujian : 20212

TUGAS TUTORIALKE-1 MANAJEMEN KUALITAS

1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan produk berkualitas
memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk
menghasil-kan produk berkua-litas itu memerlu-kan biaya? Bagai-mana pendapat Anda? Jawab:
Kualitas (Quality) atau Mutu adalah tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan apakah
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Pada
dasarnya standar Kualitas akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang
membutuhkannya. Kualitas (Mutu) tentunya bukan hanya pada produk atau barang, tetapi juga
diaplikasikan pada sektor Jasa atau pelayanan. Sedangkan Produktivitas (Productivity) adalah Rasio
atau perbandingan antara INPUT (Masukan) dan OUTPUT (keluaran) dalam kegiatan menghasilkan
suatu produk ataupun jasa. Produktivitas pada dasaranya adalah mengukur Efisiensi dari kegiatan
Produksi. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan Produktivitas Pada dasarnya, Tujuan utama dari
suatu perusahaan bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan ataupun profit yang sebanyak-
banyaknya. Untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan, Ide ataupun usulan yang
paling sederhana dan paling pertama muncul adalah meningkatkan Produktivitas. Hal ini tidak
selalunya tepat. Berikut ini contoh atau gambaran mengapa meningkatkan Produktivitas bukan
suatu pilihan yang tepat pada kondisi tertentu. Manajemen Perusahaan harus mampu menemukan
cara untuk menyeimbangkan peningkatan Kualitas dan Produktivitas. Terlalu menekankan
peningkatan Produktivitas akan mengorbankan Kualitas yang mungkin pada akhirnya juga akan
menurunkan Output Produksi. Sedangkan terlalu menekankan peningkatan Kualitas dengan
mengorbankan Produktivitas juga akan menimbulkan Biaya Operasional yang tinggi. Oleh karena itu,
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas harus dilakukan secara bersamaan tanpa mengorbankan
salah satunya. Dengan meningkatkan Kualitas dan Produktivitas secara bersamaan, perusahaan akan
menikmati keuntungan seperti Harga Pokok Produksi yang lebih rendah, Mengurangi biaya
pekerjaan ulang (rework cost), meningkatkan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) dan
tentunya meraih Profit (Laba) yang lebih besar. 2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik
pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen dalam TQM tersebut masing-masing akan mendukung?
Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri? Jawab: Elemen-elemen penting TQM: 1. Adanya
kepemimpinan dan komitmen

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Keterlibatan penuh seluruh karyawan Perencanaan yang baik Strategi pelaksanaan Pengukuran dan
evaluasi Pengendalian dan perbaikan Mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan

Keseluruhan elemen tersebut akan lebih baik jika bersatu dan saling mendukung dalam
meningkatkan kualitas organisasi. 3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana
hubungan TQM dan JIT yang disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”? Jawab:

Hubungan Total Quality Management ( TQM ) dan Just In Time ( JIT ) adalah : Untuk
mengimplementasikan Just In Time ( JIT ) diperlukan adanya system total quality secara keseluruhan
dalam sebuah organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat menanggapi kebutunnya.
Apabila departemen produksi melaksanakan JIT, tetapi organisasi tidak mengupayakan TQM, maka
personil departemen produksi akan menghadapi hambatan yang besar. Selain itu, JIT juga
mensyaratkan perubahan, sehingga sering timbul penolakan dari departemen uang memiliki
komitmen untuk berubah. Perubahan perbaikan secara terushubungan antara JIT dan TQM yang
tidak bisa dipisahkan. TQM akan terlaksana apabila perusahaan mampu menerapkan JIT.dan JIT akan
daapat dilaksanakan bilaperusaahaan menggunakan TQM sebagai filosofi budaya perusahaan.

4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang diakui banyak
Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan?
Jawab: a. Meningkatkan penerimaan dan pangsa pasar yang diperoleh melalui tanggapan-tanggapan
yang cepat terhadap kesempatan pasar. b. Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber-sumber
daya organisasi menuju peningkatan kepuasan pelanggan. c. Meningkatkan loyalitas pelanggan yang
akan memimpin pada percepatan perkembangan bisnis melalui pengulangan transaksitransaksi. d.
Manfaat yang diperoleh organisasi jika menerapkan prinsip kepemimpinan: Personil akan
memahami dan termotivasi menuju sasaran dan tujuan Organisasi, Aktivitas-aktivitas akan
dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara,Meminimumkan kesalahan
komunikasi diantara tingkat-tingkat dalam organisasi, Manfaat yang diperoleh organisasi jika
menerapkan prinsip keterlibatan personil, Personil dalam organisasi menjadi termotivasi
memberikan komitmen dan terlibat. Menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas dalam
mencapai

tujuan-tujuan organisasi. Orang-orang menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka. Orang-
orang menjadi giat berpartisipasi dalam peningkatan terusmenerus.

5. ISO 9000 merupa-kan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai
penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM? Jawab: Secara
umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan pelanggan untuk
meningkatkan daya saing perusahaan. Akan tetapi, perbedaan pendapat dari para pakar penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa praktek TQM mempunyai hasil yang lebih baik dari pada sertifikasi
ISO 9000 (Sadikoglu and Olcay, 2014). Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang
peran ISO 9000 dan TQM dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan untuk meningkatkan daya
saing perusahaan. ISO 9000 diciptakan tahun 1987 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman
tentang sistem kualitas. Dalam ISO 9000 menjelaskan sebuah proses pengendalian statistik yang
terkendali, sedangkan TQM lebih fokus pada program kerja untuk perbaikan berkelanjutan berbasis
pada pengendalian statistik (Phan et al., 2016; Faritsy, 2014). Keduanya dirancang untuk
memperolah data tentang kualitas. Perbedaannya, ISO 9000 tidak membutuhkan analisa terhadap
data sedangkan TQM membutuhkan kumpulan data untuk diolah dan hasilnya untuk
mengembangkan kualitas (Arifin and Wahyuni, 2017; Neyestani, 2017). ISO 9000 bisa menjadi
kekuatan perusahaan dalam pengawasan produk-produk yang diterima dari suplier, sedangkan TQM
mengendalikan dan mengolah hubungan dengan suplier atas dasar kepercayaan. ISO dan TQM
memiliki program kerja yang berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni
kepuasan pelanggan. Ini dapat menjadi alasan, mengapa banyak perusahaan mempertimbangkan
ISO 9000 sebagai langkah awal menuju TQM (Pushkala and Sridhar, 2016; Kostelac et al., 2016; Kar
et al., 2016).

Terimakasih Sumber referensi BMP EKMA4265

Anda mungkin juga menyukai