Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS TERBUKA

MAKALA

ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN ATAS PRODUKTIVITAS KENERJA


LEMBAGA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Disusun Oleh :

Nama : Jhonvri Aryanto Pian


Nim : 041507439
Mata Kuliah : Sistem Politik Indonesia
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………..ii
Bab I……………………………………………………..3
Pendahuluan……………………………………………...3
Bab II………………………………………………………4
Pembahasan………………………………………………...4
Bab III………………………………………………………5
Penutup………………………………………………………5
Saran & kesimpulan………………………………………..…5
Daftar Pustaka………………………………………………….5

KATA PENGANTAR

Dalam pembuatan makala ini saya pribadi sangat tertarik terhadap materi yang saya ambil
dalam pembahasan ini membuat saya sendiri sedikit kewalahan karena dituntut harus
memberikan pernyataan sesuai dengan permintaan yaitu produktivitas kinerja . meskipun
tidak semua lembaga negara di Indonesia memiliki produktivitas kinerja yang buruk
begitupun Dewan perwakilan rakyat sebagai lembaga legislative yang mempunyi tugas yaitu
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang: Menyusun Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU. Kita akan membahas ini lebih mendalam lagi pada
Bab I dan Bab II.
BAB I
PENDAHULUAN
Produktivitas kinerja merupakan sebuah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari
berbagai sumberdaya atau factor produksi yang digunakan untuk meningkatkan kaulitas dan
kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam bidang apapun. Produktivitas bertujuan
menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan
memanfaatkan seumber daya secara efisien.
Produktivitas kerja memiliki dua dimensi, yaitu efektivitas mengarah pada pencapaian untuk
kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,kuantitas, dan
waktu. Dimensi selanjutnya adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan
input dan realisasi penggunaan atau bagaiman pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Aspek-aspek produktivitas kerja antara lain menurut siagian (2014) adalah :
1. Perbaikan terus-menerus.
2. Tugas pekerjaan yang menantang.
3. Kondisi fisik tempat kerja.
Factor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut siagian adalah :
1. Produktivitas yang di kaitkan dengan waktu.
2. Produktivitas yang dikaitkan dengan sumber daya insani.
3. Produktivitas yang dikaitkan dengan sarana dan prasarana.
Kita juga dapat mengukur produktivitas kerja menurut simamora yang menjadi tolak ukur
produktivitas kerja adalah :
1. Kuantitas kerja.
2. Kualitas kerja.
3. Ketepatan waktu.
Mengapa saya menjabarkan produktivitas begitu panjangnya karena di Bab berikutnya kita
akan mengaitkan produktivitas dewan perwakilan rakyat dan produktivitas kinerjanya di era
reformasi ini. Saya akan lebih menjelaskan lebih terperinci lagi tugas dan tanggung jawab
DPR sebagai lembaga legislasi.
BAB II

PEMBAHASAN

Pada kata pengantar dan Bab I saya sedikut tentang fungsi Dewan Perakilan Rakyat dan
sedikit penjelasan mengenai produktivitas kinerja, kedua hal ini menjadi suatu keterkaitan
yang akan menghasilkan jawaban yang di minta dalam pembuatan Makala ini.

Dewan perwakilan rakyat adalah lembaga legislative yang mempunyai fungsi yaitu : lembaga
pembentuk undang-undang,pelaksana pengawas terhadap pemerintah dan fungsi anggaran
yang semuanya ini harus dilakukan dengan penuh rasa tanngung jawab sehingga memberikan
suatu hasil yang nyata agar dapat di lihat oleh masyarakat sehingga penilaian masyarakat
terhadap produktivitas kinerja para anggota DPR ini mendapat apresiasi yang tinggi, semakin
baik produktivitas kinerja dari DPR ini semakin baik pula di lihat masyarakat Indonesia
merasakan kehadiran bahkan fungsi yang ada pada DPR sendiri tidak menjadi pertanyaan
bagi masyarakat.

Tetapi yang dapat kita lihat bersama dari produktivitas kinerja DPR yang dapat pula kita
rasakan adalah UU Cipta kerja yang sempat menjadi perbincangan hangat di antara Para
pekerja di Indonesia yang merasakan ketidak adilan atas di keluarkannya UU cipta tetapi di
balik perdebatan ini ada beberapa pasal dalam UU tersebut yang membela kepentingan para
pekerja yang selama ini di lupakan.

Banyak hal positif yang telah di kerjakan oleh DPR yang merupakan produktivitas kinerja
selama ini.
BAB III

PENUTUP

A. SARAN & KESIMPULAN


Yang dapat saya simpulkan dari pembahasan makal ini yaitu kita sebagai masyarakat
harus banyak melihat dari sisi yang baik yaitu hasil dari kinerja DPR yang merupakan
bentuk produktivitas kinerja mereka yang selama ini hanya kita nilai yang buruknya
saja tapi toh yang kita dapat lihat bersama banyak hal positif yang dapat kita ambil
dari sisi produktivitas kinerja DRP.
Saran saya kepada DPR agar dapat merubah citra yang selama ini di lihat oleh
masyarakat dan terus meninggaktkan produktivitas kinerjanya agar dapat
membangunun Indonesia kedepannya lebih baik lagi dan selalu menjadi penyuara
aspirasi masyarakat.

B. DAFTAR PUSTAKA

Buku Materi Pokok ISIP4213

Anda mungkin juga menyukai