DISUSUN
OLEH
KELAS : 2 EGM
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada
waktunya. Laporan ini merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah, bahan, cara kerja
serta semua yang berkaitan dengan kerja plat.
Ucapan terimakasih tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
ini, yakni ibu Mardiana,S.T.,M.T. yang telah membimbing saya dalam masa praktikum dan
sampai dalam penyelesaian laporan ini. Dan juga kepada orang tua yang telah memberikan
semangat kepada saya, tidak lupa ucapan terimakasih saya ucapkan kepada teman teman yang
telah bekerja sama dengan baik selama proses praktikum berlangsung.
saya menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan saya, oleh karena itu kritik dan
sarannya sangat saya harap kan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi saya sendiri.
Halaman Judul………………………………………………………….
Kata Pengantar………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.pembahasan …………………………………………………………
Landasan teori……………………………………………………………………..
Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………
Langkah Kerja…………………………………………………………………….
BAB II PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pembahasan.
Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat)
sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat
dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari
keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting,
melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-
lain.
Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk
sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan
pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm.
Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja
sebagai berikut, antara lain:
1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan).
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah
direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan
tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macammacam
pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat,melubangi, meregang,
pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain.
Peralatan yang digunakan untuk mewujudkan bentuk-bentuk tertentu dalam
kerja pelat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ø Alat untuk melukis atau menggambar bukaan, terdiri dari :
a. Mistar ukur, panjang 30 -50 sampai 100 cm
b. Mistar ukur gulung
c. Bermacam-macam siku seperti siku biasa, siku lipat, dan siku papak
d. Penggores, penggores tepi, balok gores dan penitik pusat
e. Bermacam-macam jangka seperti jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka tepi.
Adapun tujuan dari praktikum plat ini diantaranya adalah sebagai berikut:
LANDASAN TEORI
1. Landasan Teori
Pengertian Kerja Plat
Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang
dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat
digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja
memiliki ketebalan 0,8 mm.
Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah
kerja sebagai berikut antara lain:
1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan
1.2 Peralatan yang digunakan
Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk
menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya
adalah:
Penggores
Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan
pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai
300. Macam-macam penggores menurut bentuknya antara lain:
- Penggores sederhana
- Penggores dengan ujung yang dibengkokkan
- Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti
b. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di
bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel
dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.
c. Mistar baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan
dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari
mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan
100 cm.
-
o Mistar siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.
o Kikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada
umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat
dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-
macam kikir antara lain:
rata
segi empat
segi tiga
bulat
setengah lingkaran
bujur sangkar
o Mesin-mesin yang digunakan
Selain peralatan pendukung, dalam melakukan kerja pelat juga
memerlukan beberapa mesin yang digunakan antara lain:
o Mesin Potong Hidrocut
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat yang akan dikerjakan, mesin
ini mampu memotong pelat dengan ketebalan 6 mm serta panjang
maksimal 3 meter.
o Mesin Potong Manual
Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3
mm dan panjang maksimal 1,5 meter.
o Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal
ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling
serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibor.
2. Tinjauan Pustaka
1.1 Mengukur
Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam mengukur pada pelat, yaitu dengan
berpatokan pada ujung mistar atau berpatokan pada garis ukur mistar. Kedua cara
ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda kerja tersebut.
Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja :
Penggores
Rumus pembendingan.
Palu
landasan
1.6 mengikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis
kikir
1.7 Mesin bor
Proses Bor adalah proses permesinan yang paling sederhana diantar proses
permesinan yang lian. Proses bor dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang
bulat dengan menggunkan mata bor. Sedangkan proses bor adalah proses
perluasan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring
bor ) yang tidak hanya dilakukan pada mesin bor, tetapi juga bisa dengan mesin
bubut dan mesin frais. Proses pengeboran digunakan untuk pembuatan lubang
silindris. Pembuatan lubang dengan bor spiral didalam benda kerja yang pejal
merupakan suatu proses pengikisan dengan daya pernyerpihan yang besar.
Rumus pengeboran
Rumus untuk mencari kecepatan putar bor:
v
N= Di mana,
πD
N = Kecepatan putaran (putaran/menit).
v = Cutting speed atau kecepatan potong (mm/menit).
D = Diameter mata bor (mm).
1.9 Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah
jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang
tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai
pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).
Ragum
3. Langkah Kerja
1 Menggambar bentangan
Langkah pertama dalam melakukan praktek kerja plat ini adalah
menggambar bentangan benda kerja, penggambaran ini dapat langsung
dilakukan diatas palt.
Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam menggambar bentangan:
Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai
sehingga pada pelat terdapat goresan sket bukaan.
Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan
sudut pelat tersebut.
Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta
sebagai pedoman dalam penggoresan.
Roll meter, digunakan untuk mengukur panjang pelat yang
tidak memungkinkan diukur dengan mistar.
Melakukan Pemotongan
Langkah selanjutnya setelah melakukan penggambaran bentangan adalah
melakukan pemotongan , pemotongan ini dapat dilakukan dengan proses
manual dengan gunting dan mesin potong, pemotongan dilakukan tepat pada
garis gambar yang telah dibuat.
Pengecatan
Langkah selanjutnya adalah pengecatan, pengecatan ini dilakukan apabila
semua langkah yang diatas telah selesai, adapun tujuan dari proses
pengecatan ini adalah untuk menghindari agar benda tidak berkarat.
No Penjelasan Gambar Alat Waktu
1 Siapkan alat yaitu plat dengan -Penggaris 2 Menit
ukuran 2.400 baja
-Penitik
-Penggores
Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita dari
kemungkinan cedera atau kecelakaan kerja. Pada saat pengerjaan benda kerja, kita
harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar
pada saat benda kerja dirakit akan cocok antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus
benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://alfathrsw.blogspot.com/2015/12/contoh-laporan-kerja-plat.html
http://taufikismailrangkampeh.blogspot.com/2015/06/laporan-praktek-bengkel-
plat.html
https://www.scribd.com/doc/305556980/Laporan-Kerja-Plat
http://idris-gilang.blogspot.com/2012/11/contoh-laporan-kerja-plat.html