Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PERBENGKELAN MESIN

DISUSUN

OLEH

NAMA : Sonia Mazida

KELAS : 2 EGM

Dosen Pembimbing : Mardiana,S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada
waktunya. Laporan ini merupakan aplikasi dari hal praktek yang telah dilakukan di bengkel yang
dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk menjelaskan langkah-langkah, bahan, cara kerja
serta semua yang berkaitan dengan kerja plat.

Ucapan terimakasih tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
ini, yakni ibu Mardiana,S.T.,M.T. yang telah membimbing saya dalam masa praktikum dan
sampai dalam penyelesaian laporan ini. Dan juga kepada orang tua yang telah memberikan
semangat kepada saya, tidak lupa ucapan terimakasih saya ucapkan kepada teman teman yang
telah bekerja sama dengan baik selama proses praktikum berlangsung.

saya menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan saya, oleh karena itu kritik dan
sarannya sangat saya harap kan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

            Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi saya sendiri.

Palembang,9 Agustus 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………….

Kata Pengantar………………………………………………………….

Daftar Isi…………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

1.pembahasan …………………………………………………………

2.rumusan masalah ………………………………………………………

3.tujuan penelitian ………………………………………………………………….....

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………

Landasan teori……………………………………………………………………..

Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………

Langkah Kerja…………………………………………………………………….

BAB II PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

I. Pembahasan.

Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat)
sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat
dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari
keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting,
melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-
lain.
Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk
sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan
pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm.
Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja
sebagai berikut, antara lain:
1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan).
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah
direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan
tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macammacam
pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat,melubangi, meregang,
pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain.
Peralatan yang digunakan untuk mewujudkan bentuk-bentuk tertentu dalam
kerja pelat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ø Alat untuk melukis atau menggambar bukaan, terdiri dari :
a. Mistar ukur, panjang 30 -50 sampai 100 cm
b. Mistar ukur gulung
c. Bermacam-macam siku seperti siku biasa, siku lipat, dan siku papak
d. Penggores, penggores tepi, balok gores dan penitik pusat
e. Bermacam-macam jangka seperti jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka tepi.

II. Rumusan Masalah

1. Apa saja alat perkakas yang digunakan dalam kerja plat?


2. Bagaimana menggunakan alat perkakas kerja plat dengan baik?
3. apa saja langkah kerja yang digunakan dalam praktek kerja plat?
4. Rumus apa yang digunakan dalam pembendingan?

III. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari praktikum plat ini diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Agar mahasiswa memiliki keterampilan memotong plat dengan beberapa macam


alat potong.
b. Mahasiswa dapat mendesain dan membentuk plat menjadi barang barang yang
berguna dan bermanfaat.
c. Agar mahasiswa mengerti cara membuat pola, memotong, dan melipat benda
kerja pelat / logam lembaran.
d. Agar mahasiswa mampu melakukan kerja pembuatan pola, pemotongan dan
pelipatan benda kerja pelat / logam lembaran secara benar.
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Landasan Teori
Pengertian Kerja Plat
Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang
dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat
digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja
memiliki ketebalan 0,8 mm.
Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah
kerja sebagai berikut antara lain:
1. Pembuatan Gambar kerja
2. Melakukan pemotongan pelat
3. Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan Penekukan
5. Assembling
6. Finished Work (Pengamplasan
1.2 Peralatan yang digunakan
Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk
menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya
adalah:
 Penggores
Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan
pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai
300. Macam-macam penggores menurut bentuknya antara lain:
- Penggores sederhana
- Penggores dengan ujung yang dibengkokkan
- Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti
 b. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di
bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel
dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.
 c. Mistar baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran
pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan
dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari
mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan
100 cm.
-
o Mistar siku
 Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.
o Kikir
 Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada
umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat
dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-
macam kikir antara lain:
 rata
 segi empat
 segi tiga
 bulat
 setengah lingkaran
 bujur sangkar
o Mesin-mesin yang digunakan
 Selain peralatan pendukung, dalam melakukan kerja pelat juga
memerlukan beberapa mesin yang digunakan antara lain:
o Mesin Potong Hidrocut
 Mesin ini digunakan untuk memotong pelat yang akan dikerjakan, mesin
ini mampu memotong pelat dengan ketebalan 6 mm serta panjang
maksimal 3 meter.
o Mesin Potong Manual
 Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3
mm dan panjang maksimal 1,5 meter.

o Mesin Bending Manual dan Promecam


 Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah
diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal
maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk
mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat
dibending dengan bending manual.

o Mesin Bor

Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal
ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling
serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibor.
2. Tinjauan Pustaka

1.1 Mengukur
Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam mengukur pada pelat, yaitu dengan
berpatokan pada ujung mistar atau berpatokan pada garis ukur mistar. Kedua cara
ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda kerja tersebut.
Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja :

Dan plat untuk diukur menggunakan penggaris.

1.2 Menandai dan Melukis


Penandaan dalam pengerjaan pelat adalah proses sangat penting, karena proses ini
merupakan awal dari suatu pembentukan benda kerja.
Proses menandai biasanya dilakukan bersamaan dengan proses mengukur dan
melukis benda kerja. Tanda pada pelat dapat berupa garis tanda atau titik. Garis
tanda dibuat menggunakan penggores, yakni untuk memberi tanda batas ukuran,
tanda tekukan, coakan ataupun tanda pengerjaan lainnya. Sedangkan titik pada
benda kerja dapat dibuat menggunakan penitik garis dan penitik pusat.
Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi, yakni
tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik pekerjaannya, namun
beberapa contoh berikut ini dapat dipakai, terutama dalam menerapkan dasardasar
melukis dan menandai pada pelat yang selanjutnya dapat dilukis garis lurus
horizontal dan/ atau garis vertikal, miring/ menyudut, tanda untuk membuat
lingkaran, dan lain-lain.
Dalam melukis dan menandai diperlukan alat seperti Penitik dan Penggores.
 Penitik

 Penggores

1.3 Pemotongan Pelat


Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong pelat
a. Pemotongan dengan mesin potong
Hasil pemotongan dengan menggunakan mesin potong sangat ditentukan oleh :
pemahaman tentang jenis dan fungsi mesin potong dan penguasaan teknik-teknik
menggunakan mesin potong. Dengan demikian, mesin potong yang sesuai dan
teknik yang benar
akan menghasil potongan yang lebih baik serta waktu yang lebih singkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memotong pelat adalah sebagai berikut :
1. Sisi potong gunting harus selalu rapat. Jika renggang, rapatkan dengan alat
yang sesuai.
2. Garis potong dapat terlihat jelas.
3. Mata / pandangan tegak lurus terhadap garis potongan.
4. Benda kerja ( pelat ) diusahakan tidak terseger selama proses pemotongan.

 Alat mesin potong

 Rumus perhitungan gaya pemotongan


Fp=0,8 x U x s x Rm
Dimana:
Fp = gaya potong(N)
U = Panjang garis pemotongan
s = Tebal benda kerja(mm)
Rm = Tegangan Tarik bahan yang dipotong(N/mm2)

 Rumus perhitungan gaya punch bending


Fb = 0,5 x b x s x Tm
Dimana:
Fb = gaya bending(newton)
b = panjang garis bending(mm)
s = tebal plat(mm)
Tm = tegangan Tarik(N/mm2)

1.4 Penekukan Pelat


a. Bentuk-bentuk Tekukan dan Bentangannya
Penekukan pelat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan
palu
dan landasan atau dengan menggunakan mesin tekuk atau mesin pres.
Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan landasan, demikian
juga dengan menggukan mesin tekuk, namun secara umum bentuk-bentuk
tekukan
dalam kerja pelat adalah sebagai berikut :
 Tekukan searah atau berlawanan arah
 Tekukan satu atau dua sisi
 Tekukan lebih dari dua sisi
 Mesin Pembendingan

Rumus pembendingan.

1.5 Penekukan dengan Palu dan Landasan


Walaupun proses pengerjaan pelat secara luas telah menggunakan mesin-
mesin,tekuk dan pres, namun untuk penerapan keterampilan dasar dan untuk
pekerjaan.tertentu masih diperlukan pengerjaan secara manual, yaitu dengan palu
dan landasan.
Palu yang biasa digunakan dalam pengerjaan pelat, khususnya penekukan adalah
palu keras ( baja ) dan palu lunak ( mallet ). Palu baja yang banyak dipakai adalah
palu konde, palu pen; sedang palu lunak yang biasa dipakai adalah palu plastik
atau kayu.

 Palu

 landasan

1.6 mengikir
Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya
pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis
 kikir
1.7 Mesin bor
Proses Bor adalah proses permesinan yang paling sederhana diantar proses
permesinan yang lian. Proses bor dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang
bulat dengan menggunkan mata bor. Sedangkan proses bor adalah proses
perluasan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring
bor ) yang tidak hanya dilakukan pada mesin bor, tetapi juga bisa dengan mesin
bubut dan mesin frais. Proses pengeboran digunakan untuk pembuatan lubang
silindris. Pembuatan lubang dengan bor spiral didalam benda kerja yang pejal
merupakan suatu proses pengikisan dengan daya pernyerpihan yang besar.

Rumus pengeboran
Rumus untuk mencari kecepatan putar bor:
v
N= Di mana,
πD
N = Kecepatan putaran (putaran/menit).
v = Cutting speed atau kecepatan potong (mm/menit).
D = Diameter mata bor (mm).

1.8 Pahat Plat


Jenis pahat yang biasa digunakan adalah pahat rata ( flat cold chissel ), yakni
digunakan untuk memotong pelat yang relatif tipis, mencoak dan membuat lubang
pada pelat.
 Pahat

1.9 Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah
jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang
tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai
pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).
 Ragum

3. Langkah Kerja
 1 Menggambar bentangan
 Langkah pertama dalam melakukan praktek kerja plat ini adalah
menggambar bentangan benda kerja, penggambaran ini dapat langsung
dilakukan diatas palt.
 Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam menggambar bentangan:
 Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai
sehingga pada pelat terdapat goresan sket bukaan.
 Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan
sudut pelat tersebut.
 Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta
sebagai pedoman dalam penggoresan.
 Roll meter, digunakan untuk mengukur panjang pelat yang
tidak memungkinkan diukur dengan mistar.

 Melakukan Pemotongan
 Langkah selanjutnya setelah melakukan penggambaran bentangan adalah
melakukan pemotongan , pemotongan ini dapat dilakukan dengan proses
manual dengan gunting dan mesin potong, pemotongan dilakukan tepat pada
garis gambar yang telah dibuat.

 Melakukan Pembendingan (penekukan)


 Setelah melakukan pemotongan maka langkah selanjutnya adalah
pembendingan atau penekukan, penekukan ini dapat dilakukan dengan cara
manual, bisa dilakukan dengan rangum dan memukul dengan palu, dan juga
bisa dilakukan dengan mesin bending.

 Penyambungan dan Pembentukan


 Langkah selanjutnya adalah penyambungan, penyambungan ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu :
o Menyambung dengan sekrup
o Menyambung dengan lipatan
o Menyambung dengan paku keeling
o Menyambung dengan las titik

 Pengecatan
 Langkah selanjutnya adalah pengecatan, pengecatan ini dilakukan apabila
semua langkah yang diatas telah selesai, adapun tujuan dari proses
pengecatan ini adalah untuk menghindari agar benda tidak berkarat.
No Penjelasan Gambar Alat Waktu
1 Siapkan alat yaitu plat dengan -Penggaris 2 Menit
ukuran 2.400 baja
-Penitik
-Penggores

2 Setelah itu dibagi menjadi 8 -Penggaris 25


bagian dengan ukuran 30 cm baja menit
-Penitik
-Penggores

3 Lakukan penitikan disetiap -Penggaris 25


bagian dengan ukuran 30 cm baja menit
-penitik

4 Lakukan penggoresan untuk -penggaris 25


menggaris plat atau menandai baja menit
sehingga pada plat terlihat -penggores
goresan
5 Lakukan pemotongan pada -mesin potong 20
garis yang telah dibuat dengan menit
menggunakan mesin potong.

6 Langkah selanjutnya adalah -penggaris 30


sisa plat yang telah digunakan baja menit
kito potong untuk bagian -mesin
kerangka atas,bawah,dan pemotong
tengah pada body utama -mesin
sebagai penutup dan skat pada bending
kotak dengan lebar (250 mm) -pahat plat
tinggi (60 mm) dan hasil -palu
pembendingan (15 mm) pada -bantalan
bagian sudut yang diarsir
dilakukan pemahatan dengan
tujuan pada saat
pembendingan tidak terjadi
tumblukan pada bagian yang
di bending.
7 Kemudian sisa plat kita ukur -mistar baja 10
kembali untuk bagian dalam -penggores menit
kotak dengan ukuran -pahat plat
tinggi(60mm)ditambah krosef -palu
pembendingan (2.08 -bantalan
mm)dengan panjang -mesin
bending
8 Sisa plat yang tersisa -mistar baja 20
digunakan lagi untuk -penggores menit
membuat plat pada bagian -pahat plat
dalam kotak p3k dengan -palu
tinggi (60 mm) + pembending
(2.08)dengan skat
9 Pada saat pembendingan -mesin 10
dilakukan dengan sudut siku2 bending menit
atau 90 derajat dan pada saat -kikir
pemahatan pada ujung sudut -pahat plat
yang mau dibending -paku
dilakukan dulu pengikiran -ragum
untuk meratakan hasil
pemahatan yg tidak rata
dengan dijepit di ragum
10 Pada siku plat yang digunakan -mistar besi 10
diukur lagi untuk membuat -penggores menit
pintu pada kotak p3k dengan -pahat plat
ukuran panjang dan lebar -palu
(+250mm)agar pada saat -bantalan
menutup pintu tidak terjadi Ragum
kurangnya ukuran pada pintu -kikir
kotak
11 Setelah pembendingan -pahat plat 20
pemahatan bagian tengah -palu menit
pada kotak dipahat dengan -kaca orcyl
ukuran kemudian diberi kaca -hand rivet
0rcyl pada bagian tengah -bake keving
kotak dengan menggunakan
hand rivet
12 Setelah bagian semua selesai -hand rivet 20
dikerjakan kemudian pada -paku keeling menit
setiap bagian yang dibending -mata bor
dibor dan disambung pada -mesin bor
setiap bagian dengan rivet
sehingga membentuk kotak
p3k

13 Setelah semua proses -mata bor 10


pengerjaan telah dilakukan -mesin bor ,menit
sehingga bentuk kotak p3k -kunci pintu
dan bagian pintu penutup -engsel pintu
telah usai maka pada bagian -hand rivet
kotak dan pintu dipasang
engsel dan pengunci

14 Setelah sesuai memasang -mata bor 10


engsel dan pengunci maka -mesin bor menit
pada bagian pintu dipasang -gagang pintu
gagang pintu agar -hand rivet
memudahkan ketika
membuka pintu

15 Setelah semua proses telah -cat 10


sesuai semua maka proses menit
terakhir adalah pengecetan
pada kontak p3k dengan
menggunakan cat pjiles
berwarna putih setelah sesuai
tinggal dikeringkan dan siap
untuk digunakan
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita dari
kemungkinan cedera atau kecelakaan kerja. Pada saat pengerjaan benda kerja, kita
harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar
pada saat benda kerja dirakit akan cocok antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus
benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://alfathrsw.blogspot.com/2015/12/contoh-laporan-kerja-plat.html
http://taufikismailrangkampeh.blogspot.com/2015/06/laporan-praktek-bengkel-
plat.html
https://www.scribd.com/doc/305556980/Laporan-Kerja-Plat
http://idris-gilang.blogspot.com/2012/11/contoh-laporan-kerja-plat.html

Anda mungkin juga menyukai