Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“DEMOKRASI INDONESIA”

OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. AISYAH DALILAH WIDANTI

2. ARZANDI YUSUF

3. ERWIN

4. KARSELA SEPTIA

5. RUTH LALEL

6. VANNY RIZTIYANTI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

TAMANSISWA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah ini tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup berarti.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari

jalan kegelapan menuju jalan Islami.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya

penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di

hadapan Allah SWT.

Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin

dalam menyusun Maklah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari

kesempurnaannya. Oleh karena itu, segala tegur sapa sangat kami harapkan demi

perbaikan tugas ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

semua pembaca. Amin.

Jakarta, November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Konsep Dasar Demokrasi..............................................................................3

B. Nilai-Nilai dan Prinsip Demokrasi................................................................6

C. Jenis-jenis Demokrasi...................................................................................9

D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia..........................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan.................................................................................................15

B. Saran............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari

keabsahan politik. Kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan

pemerintahan menjadi basis tegaknya sistem politik demokrasi. Demokrasi

meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih memegang teguh

rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi

disebut negara otoriter. Negara otoriterpun masih mengaku dirinya sebagai

negara demokrasi. Ini menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam

kehidupan bernegara dan pemerintahan.

Dalam realitanya perkembangan sistem ketatanegaraan mulai

berkembang dari teori-teori para filsuf kuno yang banyak diadopsi oleh

bangsa-bangsa yang ada di seluruh dunia. Setiap negara menganut system

ketatanegaraan. Salah satu contohnya adalah sistem pemerintahan demokrasi.

Salah satu sistem pemerintahan klasik yang sudah ada sejak dulu kala. Sejak

zaman Yunani Kuno yang kemudian dikembangkan oleh para penganut

aliran-aliran yang sependapat dengan pembuat sistem pemerintahan tersebut.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara pada umumnya

memberikan pengertian bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan

ketentuan dalam masalah-masalah pokok yang mengenai kehidupannya,

termasuk dalam menilai kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan

rakyat. Dengan demikian, negara demokrasi adalah bentuk atau mekanisme

1
sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan

rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh

pemerintah negara tersebut.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu :

1. Bagaimana konsep dasar demokrasi ?

2. Bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam demokrasi ?

3. Bagaimana pembagian jenis-jenis dalam demokrasi ?

4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Menjelaskan konsep dasar demokrasi.

2. Menjelaskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam demokrasi.

3. Menjelaskan pembagian jenis-jenis dalam demokrasi.

4. Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Demokrasi

1. Arti Demokrasi

Demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu demos dan kratos.

Demos artinya rakyat dan kratos artinya pemerintahan. Jadi, demokrasi

berarti pemerintahan rakyat yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang

peranan yang sangat menentukan.

Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau

masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam

pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Pemerintahan

di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan

berbicara, beragama, berpendapat, berserikat setiap warga Negara,

menegakkan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak

kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang

sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya

mengandung makna (Mas’oed, 1997) adalah partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan (partisipasi politik), yaitu ;

a. Penduduk ikut pemilu;

b. Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;

c. Penduduk ikut dalam kampanye pemilu;

d. Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;

3
e. Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah.

Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat

berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi dari negara yang

bersangkutan.

2. Manfaat Demokrasi

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat

yang demokratis, yaitu:

a. Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan

semua orang adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut

perlakuan sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan

pilihan setiap Negara.

b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat

mencerminkan keinginan rakyatnya. Semakin besar suara rakyat dalam

menentukan semakin besar pula kemungkinan kebijakan itu

mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat.

c. Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan

kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan diantara

para warga Negara. Dalam demokrasi untuk mengatasi perbedaan-

perbedaan adalah lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan bukan dengan

paksaan atau pameran kekuasaan.

d. Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasa

dasar tentang hak-hak sipil dan politis, hak-hak kebebasan berbicara

dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak dan

4
sebagainya. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri setiap

individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan kolektif

yang lebih baik.

e. Pembaruan kehidupan sosial. Demokrasi memungkinkan terjadinya

pembawaan kehidupan sosial. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang

telah usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan dengan

cara yang santun, dan damai. Demokrasi memuluskan proses alih

generasi tanpa pergolakan.

3. Ciri-ciri Sistem Demokrasi

Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan

penyelenggaraan pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu :

a. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secra berkala;

b. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati

kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti;

presiden, menteri, gubernur, dan sebagainya.

c. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-

tokoh yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam

pemerintahan; sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang

sedang berkuasa;

d. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah

tertentu yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu;

e. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh

pemerintah atau anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya

5
hak menyatakan pendapat lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik,

media cetak dan lain-lain);

f. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam

pemilihan umum.

g. Selain itu dikenal ciri-ciri kepribadian yang demokratis; (1) Menerima

orang lain; (2) Terbuka terhadap pengalamn dan ide-ide baru; (3)

Bertanggungjawab; (4) Waspada terhadap kekuasaan; (5) Toleransi

terhadap perbedaan-perbedaan; (6) Emosi-emosinya terkendali; (7)

Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan.

B. Nilai-Nilai dan Prinsip Demokrasi

1. Nilai-Nilai Demokrasi

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi,

maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai

demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi

membutuhkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kesadaran akan pluralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus

menjaga keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin

keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga Negara.

b. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan

didasarkan pada prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan

mementingkan kepentingan masyarakat pada umumnya. Pengambilan

keputusan dalam demokrasi membutuhkan kejujuran, logis atau

berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk beretikad baik.

6
c. Demokrasi membutuhkan kerjasama antar warga masyarakat dan sikap

serta etikad baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga

kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak berjalan

dengan baik.

d. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi

menuntut kesediaan masyarakat untuk memberikan kritik yang

membangun, disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung

jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.

e. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan

adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan

dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala

cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluruhan

akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan.

2. Prinsip Demokrasi

Suatu Negara dikatakan demokratis apabila sistem

pemerintahannya mewujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Robert, Dahi

(Sranti, dkk; 2008) menyatakan terdapat beberapa prinsip demokrasi yang

harus ada dalam sistem pemerintahan demokrasi, yaitu :

a. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah

dalam mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislatif (DPR

dan DPRD).

b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan

dengan baik apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan

7
partisipasi tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur. Warga Negara

diberi informasi pengetahuan yang akurat dan dilakukan dengan jujur.

c. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu

memberikan hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta

memutuskan pilihan terbaik sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat.

Hak dipilih yaitu memberikan kesempatan kepada setiapa warga Negara

untuk dipilih menjalankan amanat dari warga pemilihnya.

d. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi

membuthkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat

dengan rasa aman.

e. Adanya kekbebasan mengakses informasi. Dengan membtuhkan

informasi yang akurat, untuk itu setiap warga Negara harus

mendapatkan akses informasi yang memadai. Setiap keputusan

pemerintah harus disosialisasikan dan mendapat persetujuan DPR serta

menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan informasi yang

benar.

f. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat

ini memberikan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk

memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk

serikat.

Untuk mengukur pelaksanaan pemerintahan demokrasi, perlu

diperhatikan beberapa parameter demokrasi, yaitu :

8
a. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Pembentukan

pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang

dilaksanakan dengan teliti dan jujur.

b. Sistem pertanggungjawaban pemerintah. Pemerintahan yang dihasilkan

dan pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan dalam periode tertentu.

c. Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara

dijalankan secara distributif untuk menhindari penumpukan kekuasaan

dalam satu tangan (legislatif, eksekutif dan yudikatif).

d. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan

oleh rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi

mekanisme yang memungkinkan check and balance terhadap

kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislatif.

C. Jenis-jenis Demokrasi

1. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi. Demokrasi diklasifikasikan :

Bentuk demokrasi modern ada lima jenis yaitu :

a. Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada

individu. Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak.

Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar).

b. Demokrasi rakyat, yaitu demokrasi yang bertujuan mensejahterakan

rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua

warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.

9
2. Jenis demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat.

Diklasifikasikan :

a. Demokrasi langsung, yaitu rakyat langsung diikutsertakan dalam

proses pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan

pemerintah.

b. Demokrasi tidak langsung/demokrasi perwakilan, yaitu demokrasi

dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui

pemilu.

c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari

rakyat, yaitu campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi

perwakilan, rakyat memilih wakilnya untuk duduk dilembaga

perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya

diawasi rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat.

3. Jenis demokrasi berdasarkan titik perhatian/prioritas sebagai berikut :

a. Demokrasi formal, yaitu secara umum menetapkan semua orang dalam

kedudukan yang sama dalam bidang politik tanpa mengurangi

kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan yang luas, sehingga

demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.

b. Demokrasi material, yaitu demokrasi material yang memandang

manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial, ekonomi,

sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi

semacam ini dikembangkan di negara sosialis, komunis.

10
c. Demokrasi Campuran, yaitu demokrasi campuran dari kedua

demokrasi diatas tersebut. Demokrasi ini berupaya menciptakan

kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat

dan hak setiap orang.

4. Jenis demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat

kelengkapan. Diklasifikasikan :

a. Demokrasi sistem parlementer, ciri-ciri pemerintahan parlementer

antara lain :

 DPR lebih kuat dari pada pemerintah

 Menteri bertanggung jawab pada DPR

 Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik

anggota parlemen.

 Kedudukan kepala negara sebagai simbol

b. Demokrasi sistem presidesial, ciri-ciri pemerintahan yang

menggunakan sistem presidensial antara lain :

 Negara dikepalai presiden

 Kekuasaan dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan

 Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan

menteri

 Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepad

presiden. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama

sebagai lembaga negara dan tidak dapat saling membubarkan.

11
D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi Parlementer ( 1945 – 1959 )

Kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program

dari suatu negara tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan

berkesinambungan. Sering bergantinya yang bertugas melaksanakan

pemerintahan. Kedudukan negara berada di bawah DPR dan keberadanya

bergantung pada dukungan DPR dan negara lain. Timbulnya perbedaan

yang sangat mendasar di antara partai politik yang ada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)

Demokrasi Terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan

terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktek demokrasi parlementer.

Secara konsepsional demokrasi terpimpin mempunyai kelebihan yang dapat

mengatasi permasalahan yang di hadapi masyarakat. Pokok – pokok

Demokrasi Terpimpin menurut Bung Karno tertanggal 22 April 1959 sebagai

berikut :

 Demokrasi terpimpin bukan dictator

 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan

kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia.

 Demokrasi terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan

dan kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan

sosial.

 Inti dari pada pemimpin dalam Demokrasi terpimpin adalah

permusyawaratan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

12
 Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang

membangun dalam Demokrasi Terpimpin.

3. Demokrasi Pancasila pada era orde baru (1966 – 1998)

Demokrasi pancasila bersumber pada pola pikir dan tata nilai sosial

budaya bangsa Indonesia dan menghargai hak individu yang tidak terlepas

dari kepentingan sosial. Demokrasi pancasila tidak bertentangan dengan

prinsip demokrasi konstitusional. Demokrasi pancasila berpangkal dari

kekeluargaan dan gotong royong. Penyimpangan yang dilakukan orde baru

khususnya yang berkaitan dengan pancasila yaitu :

 Penyelenggaraan PEMILU yang tidak jujur dan tidak adil

 Pengekangan kebebasan berpolitik bagi PNS.

 Masih adanya intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan.

 Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.

 Sistem kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah.

 Maraknya praktek KKN.

 Menteri – menteri dan gubernur diangkat menjadi anggota MPR.

4. Demokrasi Pancasila pada Orde Reformasi (1998 – saat ini)

Pada demokrasi ini demokrasi yang dilaksanakan tetap demokrasi

pancasila. Perbedaan terletak pada aturan pelaksanaan dan praktek

penyelenggaraan. Terdapat perubahan pelaksanaan Demokrasi pada era

reformasi sebagai berikut :

13
 Pemilihan umum lebih demokratis.

 Partai politik lebih mandiri.

 Pengaturan hak asasi manusia.

 Lembaga demokrasi lebih berfungsi.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Demokrasi berarti pemerintahan rakyat yaitu pemerintahan yang rakyatnya

memegang peranan yang sangat menentukan.

2. Nilai-nilai demokrasi membutuhkan hal-hal seperti kesadaran akan

pluralisme; sikap yang jujur dan pikiran yang sehat; kerjasama antarwarga

masyarakat dan sikap serta etikad baik; sikap kedewasaan; pertimbangan

moral. Beberapa prinsip demokrasi seperti adanya kendali atas keputusan

pemerintah; pemilihan yang teliti dan jujur; hak memilih dan dipilih;

kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman; kebebasan mengakses

informasi; dan kebebasan berserikat yang terbuka.

3. Jenis-jenis demokrasi dibagi berdasarkan prinsip ideologi seperti

demokrasi liberal dan demokrasi rakyat. Demokrasi berdasarkan cara

menyampaikan pendapat yaitu demokrasi langsung, demokrasi tidak

langsung/demokrasi perwakilan. Demokrasi berdasarkan titik

perhatian/prioritas yaitu demokrasi formal, demokrasi material dan

demokrasi campuran. Jenis demokrasi berdasarkan wewenang dan

hubungan antar alat kelengkapan seperti demokrasi sistem parlementer dan

demokrasi sistem presidesial.

15
4. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia, ada empat macam demokrasi

dibidang politik yang pernah diterapkan di Indonesia seperti demokrasi

parlementer ( 1945 – 1959 ), demokrasi terpimpin (1959 – 1965),

demokrasi Pancasila pada era orde baru (1966 – 1998), dan demokrasi

pancasila pada orde reformasi (1998 – saat ini).

B. Saran

Demokrasi Pancasila hanya akan dapat dilaksanakan dengan baik

apabila nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan

dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup

politik pendukungnya. Pelaksanaan demokrasi pancasila harus disertai

dengan pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan

adalah proses perubahan kearah kemajuan dan proses pendidikan bangsa

untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, M., 2013, Demokrasi,

http://milalanasution.wordpress.com/2013/04/22/demokrasi, diakses pada tanggal

06 November 2021.

17

Anda mungkin juga menyukai