Anda di halaman 1dari 56

BUKU BESAR

Buku Besar

Buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening)


yang ada dalam laporan keuangan
BUKU BESAR (LEDGER)
BUKUModal
Prive
Perlengkapan
Pendapatan
Beban
Peralatan
Piutang
Utang
Kas
BESAR
gaji
PERKIRAAN
Buku Besar

PERKIRAAN BUKU BESAR

Nama Account
Lain

Akun

Rekening
Pedoman penggunaan akun
No Jenis Akun Saldo Normal Penambahan Pengurangan

1 Harta Debit Debit Kredit

2 Utang Kredit Kredit Debit

3 Modal Kredit Kredit Debit

4 Pendapatan Kredit Kredit Debit

5 Beban/Biaya Debit Debit Kredit

6 Prive Debit Debit Kredit


Pedoman penggunaan akun
No Jenis Akun Saldo Normal Penambahan Pengurangan

1 Harta Kiri Kiri Kanan

2 Utang Kanan Kanan Kiri

3 Modal Kanan Kanan Kiri

4 Pendapatan Kanan Kanan Kiri

5 Beban/Biaya Kiri Kiri Kanan

6 Prive Kiri Kiri Kanan


Bagaimana menggunakannya ?
Wujudnya seperti apa?

Kas
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah

500
Bentuk Lain

Kas
1,000 200
5,000
Harta = Utang + Modal
Saldo Harta diletakkan pada
Harta (Kas) sisi kiri sesuai letak harta di
persamaan akuntansi
Saldo 11,500

Hutang Saldo Hutang diletakkan pada


sisi kanan sesuai letak hutang
Saldo 1,000 di persamaan akuntansi

Modal Saldo Modal diletakkan pada


sisi kanan sesuai letak modal
Saldo 12,500 di persamaan akuntansi
Saldo harta, utang dan modal dicatat
mengikuti Persamaan Dasar
Harta = Utang + Modal
Harta Utang + Modal
Transaksi =
Kas Piutang Utang Modal
Saldo 11.500 2.000 1.000 12.500

Kiri Kanan
Kas
Utang
Saldo 11.500
Saldo 1.000
Bagaimana jika ada transaksi

Transaksi dapat mempengaruhi saldo harta, hutang, modal,


pendapatan, biaya serta prive yang dicatat pada
masing-masing rekening
Pencatatan di Rekening harta
Penambahan diletakkan
pada sisi yang sama
dengan letak saldo
normalnya
Harta (Kas)
Penambahan harta
Saldo 11.500 Pengurangan 500 dicatat di sisi kiri
Penambahan 1,000 (debit)

Pengurangan harta dicatat


disisi kanan ( kredit)
Pencatatan di Rekening hutang
Penambahan hutang
diletakkan pada sisi
yang sama dengan letak
saldo normalnya
Hutang
Penambahan hutang
Pengurangan 500 Saldo 11.500 dicatat di sisi kanan
Penambahan 1,000 (kredit)

Pengurangan hutang
dicatat disisi kiri ( debit)
Pencatatan di Rekening Modal
Penambahan Modal
diletakkan pada sisi
yang sama dengan letak
saldo normalnya
Modal
Penambahan Modal
Pengurangan 500 Saldo 11.500 dicatat di sisi kanan
Penambahan 1,000 (kredit)

Pengurangan Modal
dicatat disisi kiri ( debit)
Bagaimana dengan Pendapatan, Biaya dan Prive

Modal
Saldo 12,500

Pendapatan
Pendapatan Menambah modal
Saldo xxxx

Mengurangi modal
Biaya
Biaya
Saldo xxxx

Mengurangi modal
Prive
Prive
Saldo xxxx
Kesimpulan
Mencatat di sisi debit belum tentu merupakan
penambahan

Mencatat di sisi kredit belum tentu merupakan


pengurangan

Mencatat di sisi debit rekening disebut


Pendebetan

Mencatat di sisi kredit rekening disebut


Pengkreditan
Apa REKENING/PERKIRAAN ?

Adalah suatu media untuk


mengklasifikasikan dan mencatat
penambahan dan pengurangan dari
tiap unsur-unsur laporan keuangan.
Perkiraan/Rekening

Real/Permanen Nominal

Rekening-rekening rekening-rekening yang


yang terdapat dalam terdapat dalam peerhitungan
Neraca yaitu Aktiva, Rugi Laba yaitu rekening
Hutang dan Modal. Pendapatan dan rekening
Beban
Rekening Rekening Nominal
Nama Rekening Real/Permanen
Penjualan Penjualan
Kas Kas
Hutang Sewa Hutang Sewa
Beban iklan Beban iklan
Modal Modal
Piutang dagang Piutang dagang
BAGAN
REKENING/PERKIRAAN

Merupakan daftar lengkap dari rekening-rekening yang dipakai


oleh suatu perusahaan dengan penggolongan tertentu menurut
unsur laporan keuangan
PT ABC

BAGAN REKENING

N0MOR NAMA REKENING

1 Aktiva
1.1 Aktiva lancar
1.1.1 Kas
1.1.2 Piutang
1.1.3 Persediaan

1.2 Aktiva tidak lancar


1.2.1 Aktiva tetap
1.2.2 Akumulasi Penyusutan
1.2.3 Investasi
1.2.4 Aktiva lain-lain
PT ABC

BAGAN REKENING

N0MOR NAMA REKENING

2 Hutang
2.1 Hutang lancar
2.1.1 Hutang gaji
2.1.2 Hutang operasional lainnya

2.2 Hutang tidak lancar


2.2.1 Hutang Bank
2.2.2 Hutang obligasi
3 Ekuitas
3.1 Modal disetor
Posting Ke Buku Besar
JURNAL UMUM

Halaman 1
Tgl Account Ref Debit Kredit
Jan 1 Kas 11 500.000.000
1 1
Modal, Tn Raka 500.000.000
3
2 4 5
Kas
No. 111
Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah
Jan 1 JU-1 500.000.000
Posting Ke Buku Besar
JURNAL UMUM
Halaman 1
Tgl Account Ref Debit Kredit
Jan 1 Kas 111 500.000.000
Modal, Tn Raka 311 500.000.000
3
2 1 4
5

Modal, Tn Raka No. 311


Tgl Keterangan Ref Jumlah Tgl Keterangan Ref Jumlah

Jan 1 JU-1 500.000.000


JURNAL
Fungsi Jurnal

Fungsi Analisis Fungsi Pencatatan Fungsi Historis

menentukan mencatat transaksi mencatat aktivitas


perkiraan yang di keuangan dalam perusahaan secara
debet dan kolom debet dan kronologis
perkiraan yang kredit serta
dikredit serta keterangan yang
jumlahnya perlu
masing-masing.
JURNAL

catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi


keuangan dengan menyebutkan rekening yang akan didebet
atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan
referensinya
Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil
seharga Rp. 150.000.000,- serta tunai
Kendaraan bertambah Rp.150.000.000
Kas berkurang Rp.150.000.000

Kendaraan
150.000.000

Kas
150.000.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Kendaraan 150.000.000

Kas 150.000.000
Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga
Rp.50.000.000,- secara kredit
Peralatan bertambah Rp.50.000.000
Hutang bertambah Rp.50.000.000

Peralatan
50.000.000

Hutang Dagang
50.000.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Peralatan 50.000.000

Hutang dagang 50.000.000


Pada tanggal 15 Januari 2002 dibayar beban telepon sebesar
Rp.1.000.000
Biaya telepon bertambah Rp.1.000.000
Kas berkurang Rp.1.000.000

Beban telepon
1.000.000

Kas
1.000.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Beban telepon 1.000.000

Kas 1.000.000
Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari jasa foto kopi
sebesar Rp. 8.000.000,-
Kas bertambah Rp.8.000.000
Pendapatan bertambah Rp.8.000.000

Kas
8.000.000

Pendapatan
1.000.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Kas 8.000.000

Pendapatan 8.000.000
Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-

Terjadi biaya asuransi Rp.750.000


Kas berkurang Rp.750.000

Beban asuransi
750.000

Kas
750.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Beban asuransi 750.000

Kas 750.000
Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menyelesaikan jasa
foto kopi sebesar Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima
Piutang / tagihan bertambah Rp.5.000.000
Pendapatan bertambah Rp.5.000.000

Piutang
5.000.000

Pendapatan
5.000.000

Tgl Account Ref Debit Kredit

Piutang 5.000.000

Pendapatan 5.000.000
Jurnal Penyesuaian

Adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo


rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan
periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara
pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode
yang lain
Penyesuaian antara lain meliputi

1. Penyusutan/depresiasi aset tetap

2. Beban dibayar di muka

3. Beban yang masih harus dibayar

4. Pendapatan diterima di muka

5. Piutang Pendapatan
MENGGUNAKAN AKTIVA TETAP

Apa itu aktiva tetap ?

AKTIVA TETAP = HARTA YANG DIPEROLEH UNTUK


DIGUNAKAN DALAM OPERASIONAL DAN DAPAT
DIGUNAKAN BERULANG-ULANG SERTA UMURNYA LEBIH
DARI SATU TAHUN
JIKA AKTIVA DAPAT DIGUNAKAN
LEBIH DARI SETAHUN

AKTIVA TERSEBUT DAPAT


DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH
PENDAPATAN LEBIH DARI SETAHUN

HARGA BELINYA DILAPORKAN SEBAGAI


BIAYA UNTUK BEBERAPA TAHUN
NERACA SALDO
■ Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo
Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian ke akun – akun yang
bersangkutan di buku besar maka saldo setiap akun dapat dihitung. Saldo
adalah selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah sisi kredit. Jika jumlah
sisi debit lebih besar, maka saldo akun tersebut dinamakan saldo debit.
Sebaliknya apabila jumlah kredit lebih besar dibanding jumlah debit, maka
saldo akun dinamakan bersaldo kredit. Berarti saldo selalu menunjukkan
jumlah sisa dari setiap akun yang ada di buku besar. Dengan demikian, saldo
merupakan jumlah sisa dari akun yang ada di buku besar. Dengan demikian
neraca saldo merupakan daftar dari saldo-saldo akun di buku besar. Neraca
saldo yang biasanya juga disebut dengan trial balance disiapkan pada akhir
setiap periode. Formulir neraca saldo berbentuk kolom-kolom yang terdiri
dari kolom nomor akun, kolom nama akun, kolom debit dan kolom kredit.
Neraca saldo dalam bentuk formulir dapat dilihat sbb.
■ Neraca saldo merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam
proses akuntansi (siklus akuntansi). Penyusunan Neraca Saldo
bermanfaat untuk Menunjukkan ringkasan akun – akun buku besar,
sehingga dapat menjadi sumber informasi yang benar untuk menyusun
laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan neraca. Melakukan pengujian
keseimbangan jumlah debit dan kredit dalam buku besar dan ketepatan
perhitungannya dalam pembukuan selama tahun berjalan.
■ Prosedur Menyiapkan Neraca Saldo
Setelah melakukan pemindahan dari buku harian ke buku besar langkah
berikutnya adalah membuat neraca saldo. Sesuai dengan siklus
akuntansi, neraca saldo disiapkan setelah proses posting selesai
padaakhir periode. Sebagai pengingat kembali, proses akuntansi (siklus
akuntansi) pada halaman berikut menunjukkan tahapan yang harus
dilakukan dalam proses penyiapan laporan keuangan. Neraca saldo
disiapkan setelah proses posting selesai dilakukan yang akan digunakan
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
■ Prosedur penyiapan neraca saldo akun-akun buku besar tergantung
pada bentuk akun di buku besar. Jika akun buku besar menggunakan
bentuk stafel, saldo setiap akun bisa diketahui setiap saat sehingga
neraca saldo dapat disusun dengan mengutip jumlah saldo yang telah
tersedia pada setiap akun. Jika akun buku besar menggunakan bentuk
skontro atau bentuk akun T, maka saldo setiap akun harus dihitung
terlebih dahulu.
■ Langkah pertama yang dilakukan adalah menjumlahkan kolom debit
atau kolom kredit yang mempunyai dua atau lebih pendebitan atau
pengkreditan. Untuk akun yang hanya memiliki satu pengkreditan atau
pendebitan tidak perlu dilakukan penjumlahan.
■ Langkah kedua adalah menghitung selisih antara jumlah debit
dengan jumlah kredit untuk menghitung terjadinya saldo debit atau
saldo kredit.
■ Langkah ketiga adalah memindahkan masing-masing saldo debit atau
saldo kredit ke kolom debit atau kredit yang ada di neraca saldo.
■ Keterbatasan Neraca Saldo

Seperti yang telah diilustrasikan pada siklus akuntansi di atas, setelah


neraca saldo disusun maka laporan keuangan perusahaan bisa dibuat.
Laporan keuangan yang dibuat pada akhir periode harus menunjukkan
kondisi yang sebenarnya. Bila neraca saldo sudah menunjukkan kondisi
yang sebenarnya, maka laporan keuanganpun siap untuk dikerjakan.
Namun pada kenyataannya, neraca saldo sering tidak menunjukkan
kondisi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa keterbatasan
yang melekat dalam neraca saldo.
Neraca saldo hanya menunjukkan saldosaldo akun yang sudah dicatat,
sedangkan pada akhir periode ada beberapa transaksi yang belum dicatat
dan harus diakui seperti, gaji yang belum dibayar, penyusutan, suplies
yang digunakan dan sebagainya. Transaksi yang bersifat akrual ini perlu
penyesuaian. Dengan demikian neraca saldo belum dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan karena perlu penyesuaian.
■ Menyiapkan Neraca Saldo

Neraca saldo disiapkan berdasar pada informasi saldo akun di


buku besar. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa
informasi saldo untuk setiap akun bisa dilihat pada saldo
masing-masing akun di buku besar. Jika buku besar berbentuk
stafel, maka informasi saldo bisa diketahui secara langsung.
Namun bila akun buku besar berbentuk T atau skontro, maka
informasi saldo bisa diketahui setelah dilakukan perhitungan
saldo untuk setiap akun.
Berikut adalah akun-akun yang ada di buku besar Konsultan
Cipta Jasa Karya yang dipakai dasar untuk menyusun Neraca
Saldo perusahaan.
• Berdasarkan informasi saldo akun di buku besar
tersebut selanjutnya disusun neraca saldo.
Informasi saldo di buku besar bentuk T ini, sama
dengan informasi saldo bentuk stafel di bagian
sebelumnya
■ Mendeteksi Neraca Saldo yang Tidak Seimbang
Secara normal neraca saldo harus seimbang (balance). Namun ada kalanya neraca
saldo yang dibuat perusahaan tidak seimbang (tidak ballance). Oleh karena itu dalam
mencatat transaksi dan memindah (posting) ke buku besar serta menghitung saldo
membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi yang
menyebabkan jumlah neraca saldo menjadi tidak seimbang diantaranya adalah:

- Kesalahan Posting :Jumlah yang dimasukkan kesuatu akun salah, Debit diposting
sebagai kredit dan sebaliknya. Posting debit atau kredit diabaikan
- Kesalahan Saldo Akun : Kesalahan menghitung saldo, Saldo dimasukkan ke
dalam akun yang salah
- Kesalahan Menyiapkan Neraca Saldo : Kesalahan penjumlahan kolom,
Kesalahan dalam mencatat angka-angka ke neraca saldo, Saldo dimasukkan ke kolom
yang salah atau lupa dicatat.

Mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan neraca saldo menjadi tidak


seimbang mutlak dilakukan, karena apabila neraca saldo tidak seimbang, maka proses
akuntansi berikutnya menjadi tidak dapat dilakukan, sampai ditemukannya kesalahan
dan dilakukan penyesuaian ataupun pembetulan (koreksi) kesalahan.

Bagaimana mendeteksi kesalahan yang biasanya terjadi?


Terdapat beberapa langkah yang diperlukan untuk menelusuri kesalahan dalam
proses penyusunan neraca saldo sehingga menyebabkan neraca saldo menjadi tidak
seimbang.

1.Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debit kredit neraca saldo dengan cara
melakukan penjumlahan ulang.
2.Bandingkan nama-nama akun di neraca saldo dengan akun yang ada di buku besar,

untuk memeriksa apakah tidak ada akun yang terlewat dimasukkan dalam neraca
saldo.
3.Periksa kebenaran penjumlahan debit kredit dan selisihnya untuk setiap akun buku

besar.
4.Bandingkan angka yang ada di akun dan di neraca saldo dengan hati-hati.

5.Bila semua langkah di atas sudah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan kebenaran,

maka langkah terakhir adalah memeriksa jumlah debit dan kredit pada ayat-ayat
jurnal yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai